Bab i modul media

14
M O D U L 1 KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN A. Pengertian Media Pembelajaran edia diambil dari kata yang terdapat dalam bahasa Inggeris. Dalam bahasa Latin disebut medium. Dalam bahasa Arab biasanya disebut wasilah bentuk pluralnya (jama’) adalah wasa’il. Dalam bahasa Indonesia media dapat diartikan alat, perantara, pengantar, penyalur pesan. Secara harfiah ini menunjukkan bahwa media Konsep Dasar Media Pembelajaran 1 Standar Kompetensi: Setelah mempelajari modul – 1 peserta diklat PLPG diharapkan mengetahui berbagai konsep media pembelajaran dan urgensinya dalam pencapaian tujuan dan target pendidikan. Kompetensi Dasar: 1. Menjelasakan konsep media pembelajaran. 2. Menjelaskan media sebagai alat dan

description

 

Transcript of Bab i modul media

Page 1: Bab i modul media

M O D U L – 1

KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN

A. Pengertian Media Pembelajaran

edia diambil dari kata yang terdapat dalam bahasa

Inggeris. Dalam bahasa Latin disebut medium. Dalam bahasa Arab biasanya disebut wasilah bentuk pluralnya (jama’) adalah wasa’il. Dalam bahasa Indonesia media dapat diartikan alat, perantara, pengantar, penyalur pesan. Secara harfiah ini menunjukkan bahwa media pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang disampaikan oleh sumber atau penyalurnya yaitu pendidik atau guru.

Secara makro media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Arif Sardiman dkk (1990) menyatakan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Ada lagi

Konsep Dasar Media Pembelajaran

1

Standar Kompetensi:Setelah mempelajari modul – 1 peserta diklat PLPG diharapkan mengetahui berbagai konsep media pembelajaran dan urgensinya dalam pencapaian tujuan dan target pendidikan.

Kompetensi Dasar:1. Menjelasakan konsep media pembelajaran.2. Menjelaskan media sebagai alat dan sumber

belajar3. Menjelaskan urgensi media pembelajaran dalam

mencapai tujuan dan target pendidikan

Page 2: Bab i modul media

yang menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar (Gagne 1970). Briggs 1970, menyatakan media adalah segala alat pisik yg dpt menyajikan pesan serta merangsang siswa utk belajar. National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.

Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Media juga dapat diartikan sebagai sarana atau prasarana pendidikan dan pembelajaran yang dipergunakan untuk membantu tercapainya tujuan dan standar kompetensi dari suatu materi pelajaran yang disampaikan. Umar Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah5. Penekanan yang dikemukakan oleh Umar Hamalik hanya tertuju media sebagai alat, bukan sebagai sumber. Dengan kemajuan teknologi sejak kurang lebih abad 20 media bukan saja berfungsi sebagai alat untuk membantu guru dalam menyalurkan atau menyampaikan materi pembelajaran, tapi juga media dapat berfungsi sebagai sumber belajar yang sangat urgensi dalam proses pembelajaran, sehingga guru bukan satu-satunya sebagai sunber belajar tapi baru merupakan salah satu sumber belajar. Ketika terjadi perubahan model pembelajara, yang semula teacher centred menjadi student centred6 maka

5 Lihat! Umar Hamalik, Media Pendidikan, halaman: 236 Istilah teacher centred dan student centred diambil dari bahasa

Inggeris tapi sudah biasa diucapkan oleh orang Indonesia khususnya. Sebelum ada pembaharuan di bidang pengajaran guru menjadi pusat utama dalam pembelajaran,seolah-olah tidah ada sumber belajar selain dari guru. Jadi peserta didik menerima terus apa yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran, akibatnya peserta didik tidak aktif dan tidak kreatif. Jika guru

2 Modul Media Pembelajaran

Page 3: Bab i modul media

sumber belajar sangat banyak ditemukan baik yang ada disekitar peserta didik maupun di kota, desa, masyarakat, lingkungan dan lain-lain. Akhirnya media bukan saja sebagai alat, tapi juga media sebagai sumber belajar yang sangat penting dalam mencapai standar kompetesi dan tujuan dari suatu mata pelajaran. Jadi, media dapat diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam belajar yang berguna untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada peserta didik dan peserta didik dapat lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran sehingga student centered dapat terwujud dengan baik dan sempurna.

B. Media Sebagai Alat dan Sumber Belajar1. Media Sebagai Alat

Media sebagai alat Bantu dalam proses pembelajaran merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri adanya. Hal itu dikarenakan guru harus menggunakannya dalam proses pembelajaran untuk membantu tugasnya dalam menyampaikan materi kepada peserta didik. Guru sekarang sudah sangat sadar bahwa penggunaan media dalam proses pembelajaran itu sangant dibutuhkan agar peserta didik lebih mudah dalam menerima dan mencerna materi yang disampaikan oleh guru tersebut, lebih-lebih lagi ketika materi pelajaran yang disampaikan oleh guru2 itu rumit dan

tidak hadir mengajar kecendrungan peserta didik pulang atau tidak belajar. Jadi proses pembelajaran terpusat pada guru atau pendidi yang disebut teacher centred. Setelah adanya perubahan sistem pembelajaran yang dalam prosesnya guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk melibatkan dan mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran agar peserta didik lebih terlibat, aktif dan kreatif. Hal ini desebut, proses pembelajaran yang berusaha membuat siswa lebih terlibat, aktif dan kreatif atau student centred artinya pembelajaran terpusat pada peserta didik.

2 Istilah “pendidik” dikalangan masyarakat dikenal sebagai guru. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitatir dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kehususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (Pasal 1 ayat 6 UU. SISDIKNAS)

Konsep Dasar Media Pembelajaran

3

Page 4: Bab i modul media

kompleks tentunya media sebagai alat inilah yang dapat membantunya dalam menyampaikan materi tersebut.

Materi pelajaran seanantiasa memiliki tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Mungkin saja ada suatu matapelajaran yang tidak membutuhkan media sebagai alat bantu dalam penyapaiannya, tapi ada pula matapelajaran yang memang harus menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikannya. Ketika seorang guru menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik3 mengenai syarat dan rukun wudlu’, haji dan macam-macamnya dan lain-lain misalnya. Tetapi ketika guru menjelaskan tatacara wudlu’ dan pelaksanaan atau perjalanan haji kepada peserta didik mau tidak mau guru harus menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Mungkina saja media yang dibutuhkan itu gambar, peta perjalanan haji, papan planel, kartu, VCD set atau media lainnya.

Guru yang sudah profesional dan bijak biasanya sadar bahwa kebosanan dan kelelahan peserta didik dalam belajar selalu berawal dari penjelasan materi yang tidak teratur atau terlalu simpang siur yang disampaikan oleh guru, fokus masalahnya tidak jelas, hubungan penjelasan dengan materi tidak sesuai, tambah lagi guru tidak atau belum menguasai materi yang disampaikan dan lain-lain. Hal seperti itu memerlukan jalan keluar dengan segera, salah satunya guru harus menghadirkan media untuk membatunya dalam menyampaikan materi kapada peserta didik.

Media sebagai alat, memiliki fungsi melancarkan jalan menuju tercapainya tujuan dan standar kompetensi dari suatu matapelajaran. Ini dilandasi dengan suatu keyakinan bahwa proses pembelajaran dengan bantuan media dapat mempertinggi kegiatan belajar peserta didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Artinya peserta didik

3 Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, dan jenis pendidikan tertentu. (Pasal 1 ayat 4 UU. SISDIKNAS)

4 Modul Media Pembelajaran

Page 5: Bab i modul media

tidak terasa telah menyelesaikan waktu yang begitu panjang dalam suatu proses pembelajaran tanpa ada rasa bosan dalam mengikuti pelajaran yang disajikan.

Namun demikian penggunaan media tidak bisa digunakan semau guru saja, tapi harus perhatikan paling tidak standar kompetensi, materi yang disajikan dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu kompetensi guru sangat patut dijadikan perhitungan. Apakah guru mempunyai kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan media atau tidak? Jika guru tidak punya kemempuan dan keterampilan menggunakan media pembelajaran sebaiknya jangan menggunakannya, karena dapat mengacaukan proses pembelajaran dan standar kompetensi tidak dapat dicapai.

2. Media Sebagai Sumber Belajar

Konsep Dasar Media Pembelajaran

5

proses pembelajaran dengan bantuan media ternyata dapat mempertinggi kegiatan belajar peserta didik

dalam tenggang waktu yang cukup lama

Page 6: Bab i modul media

Proses pembelajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan gunanya untuk mempengaruhi peserta didik agar mereka dapat mencapai tujuan dan atau standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum itu. Kegiatan melaksanakan kurikulum berarti kegiatan menyampaikan materi pembelajaran yang sarat dengan nilai untuk dikonsumsi setiap peserta didik. Perlu diingat bahwa nilai tidak datang dengan sendirinya. Nilai dapat diambil dari berbagai sumber.

Sumber belajar4 sangat banyak dan bisa saja terdapat di mana-mana, misalnya di sekolah, di perpustakaan, di halaman, di kota, di desa, di hutan, di pabrik, di masyarakat. Sumber belajar juga bisa berbentuk buku paket, majalah, surat kabar dan lain-lain. Media sebagai sumber belajar juga dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu manusia, perpustakaan/buku, media massa, lingkungan, dan media pendidikan (media sebagai alat). Kelima macam tersebut akan dibahas pada bab tersendiri.

C. Urgensi Media Pembelajaran

1. Media dan GuruPekerjaan guru adalah pekerjaan professional.

Dengan demikian guru sangat dituntut memiliki kemampuan dan kewenangan dalam menjalankan perannya sebagai guru yang meliputi beberapa kesangupan yaitu pengajar, pembimbing, administrator, dan pembina ilmu. Dalam beberapa kesanggupan tersebut termasuk juga kesanggupannya dalam mendesain dan menggunakan media pembelajaran. Kesanggupan ini diharapkan dapat memungkinkan terpacunya perkembangan peserta didik

4 Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat di mana materi pembelajaran diperoleh seseorang (peserta didik); segala sesuatu yang dijadikan rujukan dalam memperoleh sesuatu (pengetahuan, sikap dan keterampilan.

6 Modul Media Pembelajaran

Page 7: Bab i modul media

secara lebih optimal dan diharapkan peserta didik akan dapat lebih aktif dan kreatif.

Dengan demikian guru benar-benar mendapat tantangan, apakah guru memiliki pengetahuan, pemahaman dan pengertian yang memadai tentang media pembelajaran? Apakah guru memiliki keterampilan yang memadai tentang cara memilih media yang tepat utnuk digunakan dalam proses pembelajaran? Apakah guru memiliki keterampilan yang memadai untuk membuat, mengadakan dan menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajarean? Apakah guru memiliki keterampilan dalam melakukan penilaian terhadap media pembelajaran yang digunakan? Apakah guru memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang administrasi media pembelajaran? …………..dan seterusnya. Semua yang tertuang dalam bentuk-bentuk pertanyaan itu sangat urgen untuk dimiliki orang yang berprofesi sebagai guru. Dari sana terlihat bahwa profesi guru bukan hanya sekedar melaksanakan tugas rutinitas saja akan tetapi juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar diantaranya berusaha semaksimal mungkin menjadikan peserta didik menyenangi materi yang disajikan itu dan hasil dapat digunakan dalam kehidupan oleh peserta didik sebagai life skill. Oleh karenanya penguasaan di bidang media pembelajaran ini menjadi sangat urgen bagi guru untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan.

2. Media, Tujuan, dan Target Pendidikan

Tujuan Pendidikan Nasional yang telah diundangkan adalah untuk membentuk manusia atau peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika (beradab dan berwawasan budaya bangsa Indonesia), memilki nalar (maju, cerdas, kreatif, inovatif dan bertanggung jawab), berkemampuan komunikasi sosial (tertib

Konsep Dasar Media Pembelajaran

7

Page 8: Bab i modul media

dan sadar hukum, koopratif dan kompetetif, demokratis) dan berbadan sehat sehingga menjadi mns mandiri sebagaimana tertuang dalam UU Sistim Pendidikan Nasional nomor 20 bab II pasal 2 tahun 2003 yang berbunyi:

“Pendidikan nasional……, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Jika diperhatikan dengan teliti maka tujuan tersebut ada beberapa target yang ingin direalisasikan. Paling tidak target tersebut adalah agar peserta didik memiliki aqidah yang lurus, dapat melaksanakan ibadah dengan tepat dan sempurna, akhlak yang sempurna, pisik yang sehat dan kuat, memiliki etos kerja yang tinggi, hidupnya teratur, disiplin dalam bekerja, disiplin waktu, pikirannya cerdas dan bermanfa’at bagi dirinya pribadi dan orang lain sehingga trwujudlah insan kamil atau bahasa lainnya muttaqiin.

Untuk mencapai tujuan dan target tersebut dilaksanakan proses pembelajaran dan dalam proses pembelajaran itu sangat membutuhkan minat belajar peserta didik, materi pembelajaran yang mengarah pada keterampilan hidup (life skill), desain materi yang tepat, setrategi pembelajaran yang sesuai, metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang tepat. Maka dapat dipahami bahwa media sangat besar maknanya dalam rangkat mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan target yang diinginkan. Dengan menggunakan media diharapkan juga agar peserta didik dapat belajar dengan penuh rasa kegembiraan/menyenangkan.1

EVALUASI1 ”Menyenangkan” atau membuat suasana belajar dalam keadaan

gembira bukan berarti menciptakan suasana ribut dan hura-hura. Ini tidak ada hubungannya dengan kesenangan yang sembrono dan kemeriahan yang dangkal.

8 Modul Media Pembelajaran

Page 9: Bab i modul media

1. Media pembelajaran digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan.....a. waktu dalam pembelajaranb. energi dalam pembelajaran c. Kerja guru dalam pembelajarand. komunikasi dan interaksi dalam pembelajaran

2. Secara makro media dapat diartikan dengan manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pernyataan tersebut dapat dipahami ......a. media sebagai sumberb. media sebagai alatc. lingkungan sebagai mediad. media sebagai sumber dan alat

3. Media pembelajaran dapat diartikan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam belajar yang berguna untuk ......a. merangsang pikiranb. merangsang perasaan dan perhatianc. Merangsang kemauan peserta didik d. semua benar

4. Ketikan mengajarkan materi tatacara berwudlu’ kepada peserta didik dibutuh air, gayung, ember, dan lin-lain. Benda-benda tersebut dalam media disebut ......a. perlengkapan wudlu’

“Kegembiraan” di sini berarti bangkitnya minat, adanya keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman (penguasaan atas materi yang dipelajarinya), dan nilai yang membahagiakan pada diri si pembelajar. Itu semua adalah kegembiraan dalam melahirkan sesuatu yang baru. Dan penciptaan kegembiran ini jauh lebih penting ketimbang segala teknik atau metode atau medium yang mungkin Anda pilih untuk digunakan.

Konsep Dasar Media Pembelajaran

9

Page 10: Bab i modul media

b. sumberc. Alatd.semua benar

5. Tuliskan 4 (empat) target pendidikan islam di Indonesia!

10 Modul Media Pembelajaran