BAB I MMM

8
BAB I PENDAHULUAN SGOT SGOT bukan istilah baru. Meski begitu, umumnya kita hanya tahusepintas lalu. Be banyak yang paham bahwa angka laboratorium kadang tak selalu bisa dijadikan pato Kadar di atas normal tak mesti sakit. Kadar normal pun tak selalu berarti sehat. SGOT merupakanenzim atau yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosisdestruk Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot ra umumnya nilai tes SOPT/ALT lebihtinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya. SGOT (juga dikenal s ALT)adalah enzim yang dipakai oleh hati dalam pekerjaannya. Biasanya enzim inidi tetapi bila hati menjadi rusak karena hepatitis, semakin banyak enzim ini dapat aliran darah. Tingkat enzim ini dalam darahdapat diukur, dan tingkatnya menunjuk tingkat kerusakan pada hati. Gangguan hati bentuknya berjenis-jenis. Penderitanya pun tak sedikit.Juml pengidap hepatitis C saja sekitar 3% dari populasi. Belum lagi hepatits Adan B y jumlahnya jauh lebih banyak lagi. Apalagi jika ditambah dengan perlemakan hati, intoksikasi obat, fibrosis hati, dan penyakit-penyakit lainyang namanya jarang k Penyakit-penyakit ini umumnya ditandaidengan peningkatan SGOT-SGPT. Namun, kedua enzim ini tidak seratus persen dihasilkan lever. Sebagiankecil juga diproduksi o jantung, pankreas, dan ginjal. Itu sebabanya, jika sel-sel otot mengalami kerus enzim ini pun meningkat.Rusaknya sel-sel otot bisa disebabkan oleh banyak hal, m aktivitasfisik yang berat, luka, trauma, atau bahkan kerokan. Ketika kita mendap

Transcript of BAB I MMM

BAB I PENDAHULUAN

SGOT SGOT bukan istilah baru. Meski begitu, umumnya kita hanya tahusepintas lalu. Belum banyak yang paham bahwa angka laboratorium kadang tak selalu bisa dijadikan patokan baku. Kadar di atas normal tak mesti sakit. Kadar normal pun tak selalu berarti sehat. SGOT merupakanenzim atau yang banyak ditemukan pada sel hati serta efektif untuk mendiagnosisdestruksi hepatoseluler. Enzim ini dalam jumlah yang kecil dijumpai pada otot jantung, ginjal dan otot rangka. Pada umumnya nilai tes SOPT/ALT lebihtinggi daripada SGOT/AST pada kerusakan parenkim hati akut, sedangkan pada proses kronis didapat sebaliknya. SGOT (juga dikenal sebagai ALT)adalah enzim yang dipakai oleh hati dalam pekerjaannya. Biasanya enzim iniditahan dalam hati, tetapi bila hati menjadi rusak karena hepatitis, semakin banyak enzim ini dapat masuk ke aliran darah. Tingkat enzim ini dalam darahdapat diukur, dan tingkatnya menunjukkan tingkat kerusakan pada hati. Gangguan hati bentuknya berjenis-jenis. Penderitanya pun tak sedikit.Jumlah pengidap hepatitis C saja sekitar 3% dari populasi. Belum lagi hepatits Adan B yang jumlahnya jauh lebih banyak lagi. Apalagi jika ditambah dengan perlemakan hati, sirosis, intoksikasi obat, fibrosis hati, dan penyakit-penyakit lainyang namanya jarang kita dengar. Penyakit-penyakit ini umumnya ditandaidengan peningkatan SGOT-SGPT. Namun, kedua enzim ini tidak seratus persen dihasilkan lever. Sebagiankecil juga diproduksi oleh sel otot, jantung, pankreas, dan ginjal. Itu sebabanya, jika sel-sel otot mengalami kerusakan, kadar kedua enzim ini pun meningkat.Rusaknya sel-sel otot bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya aktivitasfisik yang berat, luka, trauma, atau bahkan kerokan. Ketika kita mendapat

injeksiintramuskular (suntik di jaringan otot), sel-sel otot pun bisa sedikitkerusakan dan meningkatkan kadar enzim transaminase ini. Pendek kata, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kenaikan SGOT-SGPT.Dibanding SGOT, SGPT lebih spesifik menjukkan ketidakberesan sel hatikarena SGPT hanya sedikit saja diproduski oleh sel nonlever. Biasanya, faktor nonlever tidak menaikkan SGOT-SGPT secara drastis. Umumnya, tidak sampaiseratus persen di atas BAN. Misalnya, jika BAN kadar SGPT adalah 65 mengalami unit/liter (u/l), kenaikan akibat bermain bola lazimnya tak sampai dua kali lipat.Jika kadarnya melampaui dua kali lipat, ini adalah lampu merah yangharus diwaspadai. Jangan sakit hati jika dokter curiga kita sakit hati.BAN bisa saja berbeda antarlaboratorium. Jika Anda pernah tes darah didua laboratorium yang beda, dan mendapatkan BAN yang berbeda, Anda tak perlu heran.Batas atas normal tergantung dari reagen dan alat yang digunakan, jelasRino. Di rumah sakit tertentu, BAN kadar SGPT bisa 40 u/l, tapi di klinik lain bisa 65 u/l. Ini hanya masalah teknis pemeriksaan. Itu sebabnya, kita tak bisamengatakan tinggi rendahnya SGOT-SGPT dari angka absolut, tetapi dari nilairelatif (dibandingkan dengan BAN).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SGOT (Serum Glutamik Oksoloasetik Transaminase) Merupakan enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringanterutama hati dan jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serummenunjukkan adanya kerusakan pada jaringan jantung dan hati. Nilai normal :Pria s.d.37 U/LWanita s.d. 31 U/LSGOT normalnya ditemukan dalam suatu keanekaragaman dari jaringan termasuk hati, jantung, otot, ginjal, dan otak. Ia dilepaskan kedalamserum ketika satu saja dari jaringan-jaringan ini rusak. Contohnya, tingkatnyadidalam serum naik dengan serangan-serangan jantung dan dengan kelainan-kelainan otot. Ia oleh karenanya bukan suatu indikator yang sangat spesifik dari luka hati. fibrosis hati, dan penyakit-penyakit lainyang namanya jarang kita dengar. Penyakitpenyakit ini umumnya ditandaidengan peningkatan SGOT-SGPT. Namun, kedua enzim ini tidak seratus persen dihasilkan lever. Sebagiankecil juga diproduksi oleh sel otot, jantung, pankreas, dan ginjal. Itu sebabanya, jika sel-sel otot mengalami kerusakan, kadar kedua enzim ini pun meningkat.Rusaknya sel-sel otot bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya aktivitasfisik yang berat, luka, trauma, atau bahkan kerokan. Ketika kita mendapat injeksiintramuskular (suntik di jaringan otot), sel-sel otot pun bisa mengalami sedikitkerusakan dan meningkatkan kadar enzim transaminase ini. Pendek kata, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan kenaikan SGOTSGPT.Dibanding SGOT, SGPT lebih spesifik menjukkan ketidakberesan sel hatikarena SGPT hanya sedikit saja diproduski oleh sel nonlever. Biasanya, faktor nonlever tidak menaikkan SGOT-SGPT secara drastis. Umumnya, tidak sampaiseratus persen di atas BAN.

SGOT (Serum Glutamik Oksoloasetik Transaminase) Merupakan enzim transaminase, yang berada pada serum dan jaringanterutama hati dan jantung. Pelepasan SGOT yang tinggi dalam serummenunjukkan adanya kerusakan pada jaringan jantung dan hati. Nilai normal :Pria s.d.37 U/LWanita s.d. 31 U/LSGOT normalnya ditemukan dalam suatu keanekaragaman dari jaringan termasuk hati, jantung, otot, ginjal, dan otak. Ia dilepaskan kedalamserum ketika satu saja dari jaringan-jaringan ini rusak. Contohnya, tingkatnyadidalam serum naik dengan serangan-serangan jantung dan dengan kelainan-kelainan otot. Ia oleh karenanya bukan suatu indikator yang sangat spesifik dari luka hati.

Istilah-istilah medis adakalaya dapat membingungkan, seperti dengankasus enzim-enzim ini. Nama lain untuk aminotransferase adalahtransaminase. Enzim aspartate aminotransferase (AST) juga dikenal sebagaiserum glutamic oxaloacetic transaminase (SGOT); dan alanineaminotransferase (ALT) juga dikenal sebagai serum glutamic pyruvictransaminase (SGPT). Untuk menyederhanakannya, AST = SGOT dan ALT =SGPT. SGPT/ALT serum umumnya diperiksa secara fotometri atauspektrofotometri, secara semi otomatis atau otomatis.

BAB III PEMBAHASAN Tes Laboratorium untuk Mengetahui Fungsi Hati Pemeriksaan enzim yang sering dilakukan untuk mengetahui kelainanhati adalah pemeriksaan SGPT dan SGOT (Serum Glutamic PirivucTransaminase dan Serum Glutamic Oksalat Transaminase). PemeriksaanSGPT lebih spesifik untuk mengetahui kelainan hati karena jumlah SGPTdalam hati lebih banyak daripada SGOT. Tes fungsi hati yang umum adalahAST ( aspartate transaminase yang di Indonesia lebih sering disebut sebagaiSGOT ( serum glutamic-oxaloacetic transaminase), dan ALT (alaninetransaminase) yang biasanya di Indonesia disebut sebagai SGPT (serum glutamic-pyruvic transaminase). SGOT dan SGPT akan menunjukkan jikaterjadi kerusakan atau radang pada jaringan hati. SGPT lebih spesifik terhadapkerusakan hati dibanding SGOT. Adalah hal yang biasa bila terjadi sedikit peningkatan (hingga dua kali angka normal) kadar SGOT dan SGPT. Namun,kadar SGOT dan SGPT lebih dari dua kali angka normal, umumnya dianggap bermakna dan membutuhkan pemeriksaan lebih jauh. Alkaline phosphatase adalah tes lain yang mungkin dilakukan jika ada perhatian mengenai hati, dandapat menunjukkan sumbatan dalam sistem saluran pembuangan dari empedu.LDH (lactic acid dehydrogenase) adalah enzim nonspesifik yang dapatmeningkat bila hati rusak.GGT ( gamma glutamyl transferase) adalah enzim yang kadarnyadiukur untuk skrining penyakit hati dan untuk memantau sirosis (pengerasanatau parut/sikatrik pada hati, terutama akibat kecanduan alkohol).

es Enzim Hati Tingkat enzim hati yang disebut SGPT dan SGOT (atau ALT danAST di daerah lain) diukur dengan tes enzim hati, yang sering disebutsebagai tes fungsi hati. Tingkat enzim hati yang tinggi menunjukkan bahwa hati tidak berfungsi semestinya, dan mungkin ada risiko kerusakan permanen pada hati. Selama infeksi hepatitis B akut, tingkat enzim hatidapat tinggi untuk sementara, tetapi hal ini jarang menimbulkan masalah jangka panjang pada hati. Pada hepatitis B kronis, enzim ini, terutamaSGPT, dapat menjadi lebih tinggi, secara berkala atau terus-menerus, danhal ini menunjukkan risiko kerusakan hati jangka panjang

Aneka macam hasil tes faal hati yang terganggu. Tes faal hati yang terjadi pada infeksi bakterial maupun virus yangsistemik yang bukan virus hepatitis. Penderita semacam ini, biasanya ditandaidengan demam tinggi, myalgia, nausea, asthenia dan sebagainya. Disini faalhati terlihat akan terjadinya peningkatan SGOT, SGPT -GT antara 3-5.

nilai normal. Albumin dapat sedikit menurun bila infeksi sudah terjadi lamadan bilirubin dapat meningkat sedikit terutama bila infeksi cukup berat.Tes faal hati pada hepatitis virus akut maupun drug induce hepatitis.Faal hati seperti Bilirubin direct/indirect dapat meningkat biasanya kurangdari 10 mg%, kecuali pada hepatitis kolestatik, bilirubin dapat lebih dari 10mg%. -GTdan alkalifosfatase meningkat 2 sampai 4 kali nilai normal, kecuali padahepatitis kolestatik dapat lebih tinggi. Albumin/globulin biasanya masihnormal kecuali bila terjadi hepatitis fulminan maka rasio

albumin globulindapat terbalik dan masa protrombin dapat memanjang.Tes faal hati pada sumbatan saluran empedu. Bilirubin direct/indirectdapat tinggi sekali (>20 mg%), terutama bila sumbatan sudah cukup lama.Peningkatan SGOT dan SGPT biasanya tidak terlalu tinggi, -GT dan alkalifosfatase meningkat sekali dapat lebihdari 5 kali nilai normal. Kolesterol juga meningkat.Tes faal hati pada perlemakan hati (fatty liver). Albumin/globulin danBilirubin biasanya masih normal. SGOT dan SGPT meningkat -GT dan alkalifosfatase meningkatsekitar sampai 1 kali dari nilai normal . Kadar triglyserida dan kolesterol juga terlihat meninggi. Kelainan ini sering pada wanita dengan usiamuda/pertengahan, gemuk dan biasanya tidak ada keluhan atau mengeluhadanya perasaan tak nyaman pada perut bagian kanan atas. Pada kasus perlemakan hati yang primer maka semua pertanda hepatitis C harus ne

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Martindale The Extra Pharmacopoeia, Ed 30th, The PharmaceuticalPress, London, 1993.Anonim, MIMS Petunjuk Konsultasi, PT. InfoMaster Lisensi CMP Medica, 2005:8487.Dipiro, Joseph T., Gastrointestinal Disorders, hal 195-246. Hayes C. Peter,Mackay, Thomas W., Buku Saku Diagnosis dan Terapi, cetakan I, EGC,Jakarta, 1997: 165-184