BAB I Metopen

4
UJI EFEK ANTIHIPERTENSI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) PADA MENCIT PUTIH JANTAN Oleh : Maya Aidha Nim: 120101086 SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

Transcript of BAB I Metopen

UJI EFEK ANTIHIPERTENSI EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) PADA MENCIT PUTIH JANTAN

Oleh :

Maya AidhaNim: 120101086

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASIBHAKTI PERTIWIPALEMBANG2015

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTanaman obat sudah dikenal dan digunakan diseluruh dunia sejak beribu tahun yang lalu. Di Indonesia, penggunaan obat alami sudah meluas sejak zaman nenek moyang hingga kini dan terus dilestarikan sebagai warisan budaya.Prinsip back to nature semakin popular pada era modern ini. Orang meyakini hidup lebih sehat dengan pemanfaatan bahan-bahan alami. Dalam dunia kesehatan, dengan kemajuan ilmu pengetahuan, justru banyak orang berpaling ke pengobatan tradisional. Efek samping obat-obatan kimia yang seringkali menimbulkan masalah baru menjadi salah satu pendorong berkembangnya pengobatan tradisional ini. Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut, riset-riset ilmiah pun kini semakin banyak diarahkan pada bahan-bahan alami.Salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai obat herbal yaitu bawang putih. Bawang putih sudah lama digunakan sebagai penyedap rasa dan mempunyai keuntungan dalam mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini dapat digunakan sebagai obat herbal karena kemampuannya dalam merelaksasikan otot polos pembuluh darah. Bawang putih juga memiliki efek antihipertensi, efeknya sudah diteliti namun masih bersifat kontroversial. Namun, pada penelitian-penelitian sekarang ini, dilakukan percobaan-percobaan dengan hasil yang menunjukkan penurunan tekanan darah diastolik dan ada juga percobaan yang menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik yang bermakna pada pasien yang diterapi dengan bawang putih.Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk stroke, infark miokard (serangan jantung), gagal jantung, aneurisma arteri (misalnya aneurisma aorta), penyakit arteri perifer, dan penyebab penyakit ginjal kronik. Bahkan peningkatan sedang tekanan darah arteri terkait dengan harapan hidup yang lebih pendek. Perubahan pola makan dan gaya hidup dapat memperbaiki kontrol tekanan darah dan mengurangi resiko terkait komplikasi kesehatan. Seseorang yang pernah mengalami tekanan darah tinggi, pada kondisi normal dapat saja mengalami tekanan darah kembali dan ini yang harus diwaspadai. Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 100140mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 6090mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada pada 140/90mmHg atau lebih. Banyak kasus stroke terjadi pada saat seseorang lepas obat. Dan banyak orang tidak menyangka bahwa seseorang yang biasanya mengalami tekanan darah rendah suatu kali dapat juga mengalami tekanan darah tinggi. Oleh karena itu pengontrolan tekanan darah secara rutin mutlak dilakukan.Adanya penggunaan secara tradisional bawang putih untuk mengobati penyakit hipertensi maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang efek antihipertensi pada tikus jantan.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkaan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu:Apakah ekstrak bawang putih (Allium sativum) memiliki efek antihipertensi pada mencit putih jantan?

1.3 Tujuan Penelitian1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas antihipertensi dari bawang putih pada mencit putih jantan2. Untuk menentukan dosis ekstrak bawang putih (Allium sativum) yang optimal sebagai efek antihipertensi pada mencit putih jantan

1.4 Manfaat PenelitianManfaat penelitian yang dilakukan adalah:1. Memperoleh informasi mengenai kandungan golongan senyawa kimia yang terdapat pada bawang putih2. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penelitian selanjutnya dan bagi masyarakat umum