Bab i Kesling

12
BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan konsep Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan, faktor genetik dan faktor perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia, maupun biologi. Keadaan lingkungan pemukiman penduduk Indonesia sampai saat ini masih menunjukkan kualitas yang rendah. Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh rendahnya proporsi penduduk yang menikmati fasilitas kesehatan lingkungan seperti air bersih, jamban keluarga, jalur hijau, dan lain-lain, masih belum dapat diatasi dengan baik ditambah dengan telah muncul masalah kesehatan lingkungan akibat dari proses modernisasi seperti polusi/ pencemaran lingkungan, keracunan dan lain-lain. Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang mengutamakan upaya-upaya yang bersifat promotif, preventif, dan protektif maka upaya kesehatan lingkungan menjadi sangat penting. Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang mampu memberikan kontibusi yang bermakna terhadap peningkatan derajat kesehatan melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar, serta pencegahan dan pengendalian

Transcript of Bab i Kesling

Page 1: Bab i Kesling

BAB I

PENDAHULUAN

Berdasarkan konsep Blum, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya

paling besar terhadap status kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan, faktor

genetik dan faktor perilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh

lingkungan dapat bersifat fisik, kimia, maupun biologi.

Keadaan lingkungan pemukiman penduduk Indonesia sampai saat ini masih

menunjukkan kualitas yang rendah. Penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh

rendahnya proporsi penduduk yang menikmati fasilitas kesehatan lingkungan seperti air bersih,

jamban keluarga, jalur hijau, dan lain-lain, masih belum dapat diatasi dengan baik ditambah

dengan telah muncul masalah kesehatan lingkungan akibat dari proses modernisasi seperti

polusi/ pencemaran lingkungan, keracunan dan lain-lain.

Sejalan dengan kebijaksanaan “Paradigma Sehat” yang mengutamakan upaya-upaya yang

bersifat promotif, preventif, dan protektif maka upaya kesehatan lingkungan menjadi sangat

penting. Peningkatan kesehatan lingkungan dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas

lingkungan yang mampu memberikan kontibusi yang bermakna terhadap peningkatan derajat

kesehatan melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar, serta pencegahan dan pengendalian

terhadap penurunan kualitas lingkungan sebagai dampak dari pembangunan dan kemajuan

teknologi.

Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan oleh staf Puskesmas akan berhasil

baik apabila masyarakat berperan serta untuk itu dalam pelaksanaannya harus mengikutsertakan

masyarakat sejak perencanaan sampai pemeliharaan.

Page 2: Bab i Kesling

BAB II

PENGERTIAN

Lingkungan hidup menurut Undang-undang No. 23 tahun 1997 didefinisikan

sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,

termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan

dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Demikian menurut definisi tersebut

maka termasuk lingkungan hidup adalah faktor biologik dan fisik yang saling

berinteraksi.

Upaya kesehatan lingkungan sesuai dengan undang-undang kesehatan No. 23

tahun 1992 pasal ayat 3 meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat,

limbah cair, limbah gas, radiasi, kebisingan, pengendalian vektor penyakit, dan

penyehatan atau pengamanan lainnya. Penyehatan atau pengamatan dilaksanakan pada

tempat umum, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum, dan

lingkungan lainnya dengan substansi yang diawasi meliputi fisik, kimia, biologis

termasuk perubahan perilaku.

Lingkungan biologis adalah lingkungan yang bersifat biotik atau benda hidup

misalnya tumbuh-tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga, dan

lain-lain yang dapat berperan sebagai agen penyakit, reservoir inveksi,

vektor penyakit, dan hospes intermediate. Sedangkan lingkungan fisik adalah lingkungan

yang bersifat abiotik atau benda mati seperti air, udara,

tanah, cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi dan lain-lain. Lingkungan kimia

merupakan lingkungan hidup yang berhubungan dengan reaksi kimia.

Page 3: Bab i Kesling

BAB III

TUJUAN

3.1. Tujuan umum

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan

yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian

yang dapat menimbulkan gangguan dan atau bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan

keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

3.2. Tujuan khusus

Tujuan khusus terdiri atas:

a. Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat

kesehatan yang optimal

b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang berkaitan,

serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup

c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan

pemukiman yang berlaku

d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam peningkatan

kesehatan lingkungan dan pemukiman

e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi perumahan, kelompok

masyarakat, tempat pembuatan/ penjualan makanan, perusahaan dan tempat-tempat

umum.

Page 4: Bab i Kesling

BAB IV

KEGIATAN DAN SASARAN

Kegiatan – kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan oleh puskesmas

meliputi :

1. Penyehatan air

a. Tujuan

Tujuan umum dari upaya penyehatan air dimaksudkan untuk membantu penyediaan

air bersih yang memenuhi syarat kesehatan bagi seluruh penduduk baik yang di

pedesaan maupun di perkotaan disertai peningkatan kesehatan, kemauan dan

kemampuan masyarakat dalam pengamanan kualitas air untuk berbagai kebutuhan

dan kehidupan.

Tujuan khusus dari penyehatan air ini meliputi :

Terpantaunya kualitas air meliputi air minum, air bersih, air kolam renang,

dan pemandian umum air sungai, dan limbah

Meningkatkan kualitas air melalui perbaikan kualitas air, pencegahan

pencemaran dan percontohan perbaikan.

Meningkatnya peran serta masyarakat pemakai air dalam penyediaan,

pemanfaatan air bersihdan pengawasan serta perbaikan kualitas air

Meningkatnya ketrampilan dan pengetahuan petugas dalam pengawasan dan

perbaikan kualitas air serta kemampuan dalam pembinaan masyarakat

pemakai air

b. Sasaran

Sasaran dari program ini adalah:

Page 5: Bab i Kesling

Daerah yang masyarakatnya rawan air bersih

Daerah dengan angka penyakit diare tinggi

Daerah berpenghasilan rendah

Daerah penduduk padat dan kumuh

Daerah pariwisata, masyarakat terasing dan rawan bencana

2. Penyehatan makanan dan minuman

a. Tujuan

Tujuan umum dari penyehatan makanan dan minuman adalah terwujudnya tempat

pengelolaan makanan, pengelolaan makanan dan perilaku masyarakat pengelola

makanan yang memenuhi persyaratan kesehatan agar masyarakat terlindung dari

penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan.

Tujuan khusus dari penyehatan makanan dan minuman adalah:

Meningkatnya jumlah tempat pengelolaan makanan yang dipantau

Meningkatnya jumlah tempat pengelolaan makanan yang memenuhi

persyaratan kesehatan

Menurunnya frekuensi penyakit bawaan makanan dan keracunan makanan.

b. Sasaran

Sasaran terdiri dari dua target, yaitu:

Tempat pengelolaan makanan ( termasuk jasa boga, rumah makan, sentral

pusat makanan, pengrajin makanan/ industri makanan rumah tangga, kantin,

dan tempat pengelolaan makanan lainnya)

Keluarga

Page 6: Bab i Kesling

3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia

a. Tujuan

Tujuan umum adalah terciptanya perilaku sehat dan lingkungan yang terlindung dari

pencemaran kotoran manusia.

Tujuan khusus meliputi:

Tersedianya sarana pembuangan kotoran yang memenuhi persyaratan

kesehatan untuk keperluan seluruh anggota rumah tangga di pedesaandan

perkotaan.

Terlaksananya penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya penyehatan

pembuangan kotoran sehingga masyarakat tahu, mampu dan mau

menggunakan sarana pembuangan kotoran manusia yang memenuhi syarat

kesehatan

Terlaksananya kesehatan terhadap sarana pembuangan kotoran terutama

ditempat-tempat umum seperti rumah makan, gedung pertemuan, tempat

rekreasi dan lain-lain sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terlaksananya pemberian nasehat tentang sanitasi pembuangan kotoran bagi

rumah tangga, dan masyarakat umum yang berkepentingan.

b. Sasaran

Kegiatan penyehatan pembuangan kotoran manusia diutamakan kepada:

Daerah endemis penyakit perut dan penyakit kecacingan

Daerah – daerah dengan angka kepemilikan dan pemanfaatan jamban yang

memenuhi syarat kesehatan.

Page 7: Bab i Kesling

4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah

a. Tujuan

Termotivasinya keluarga dan masyarakat untuk menyediakan, menggunakan dan

memelihara sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan

Terlaksananya pemberian nasehat tentang pengurusan sampah yang memenuhi

syarat kesehatan bagi rumah tangga dan masyarakat

Terlaksananya pengawasan pembinaan sarana pembuangan sampah yang

memenuhi syarat kesehatan, serta tatacara penanganan sampah sesuai peraturan

perundangan yang berlaku.

b. Sasaran

Kegiatan pengurusan sampah diutamakn pada:

Keluarga dan masyarakat di daerah yang angka kepadatan penduduk tinggi dan

produksi sampahnya cukup banyak

Daerah endemis penyakit perut (diare, gastroenteritis acuta) dan penyakit –

penyakit yang bersumber dari sampah.

5. Penyehatan pemukiman

a. Tujuan

Tujuan umum adalah terciptanya perumahan yang memenuhi persyaratan rumah

sehat untuk melindungi masyarakat dari penyakit – penyakit yang berbasis

lingkungan.

Tujuan khusus:

Termotivasinya masyarakat untuk memiliki/ bertempat tinggal di rumah yang

memenuhi syarat kesehatan

Page 8: Bab i Kesling

Terbantunya masyarakat/ keluarga yang kurang mampu untuk membangun /

memiliki rumah sehat

Terlaksananya pengawasan dan penilaian rumah sehat, sesuai peraturan

perundangan yang berlaku

Terlaksananya pemberian nasehat tentang rumah sehat bagi keluarga, perusahaan

dan masyarakat yang memerlukan.

b. Sasaran

Dalam melakukan kegiatan penyehatan perumahan/ lingkungan pada daerah – daerah

yang mempunyai: 1) Resiko terhadap kemungkinan penularan penyakit – penyakit

diare, kecacingan, TBC paru, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), DBD

( Demam Berdarah Dengue) dan filariasis; 2) Daerah dengan cakupan sanitasi

dasarnya rendah; 3) Daerah kumuh; 4) Daerah pemukiman baru; 5) Daerah risiko

tinggi terhadap pencemaran; 6) Daerah terpencil dan perbatasan.

6. Pengawasan sanitasi tempat umum

a. Tujuan

Tujuan umum adalah terwujudnya kondisi tempat – tempat umum (TTU) yang

memenuhi syarat kesehatan, agar masyarakat pengunjung dan sekitarnya terhindar

dari penularan penyakit dan gangguan pencemaran lingkungan.

Tujuan khusus

Termotivasi masyarakat dan penderita TTU untuk menyediakan, menggunakan

dan memelihara sanitasi yang memenuhi syarat kesehatan

Terlaksananya pemberian nasehat tentang sanitasi yang memenuhi syarat

kesehatan di TTU bagi masyarakat dan pengelola TTU

Page 9: Bab i Kesling

Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sanitasi yang memenuhi syarat

kesehatan di TTU, sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku.

b. Sasaran

7. Pengamanan polusi industry

8. Pengamanan pestisida

9. Klinik sanitasi