Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75% dari berat badan manusia dewasa terdiri dari air. Menurut ilmu kesehatan setiap orang memerlukan air minum sebanyak 2,5-3 liter setiap hari termasuk air yang berada dalam makanan. Manusia bisa bertahan hidup 2-3 minggu tanpa makan, tapi hanya 2-3 hari tanpa air minum. Secara global kuantitas sumber daya air di bumi relatif tetap, sedangkan kualitasnya makin hari makin menurun. Air buangan diartikan sebagai kejadian dimasukkannya benda padat, cair dan gas ke dalam air dengan sifatnya berupa endapan, atau padat,padat tersuspensi, terlarut, koloid, dan emulsi yang menyebabkan air tersebut harus dipisahkan atau dibuang dengan saluran air buangan. Air buangan dapat berasal dari buangan rumah tangga, sekolah, perkantoran, hotel, rumah sakit, pasar, restoran dan lain-lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi maka kehidupan manusia akan semakin beranekaragam, seiring bertambahnya jumlah pemukiman, sarana komersil, sarana institusional, industri dan lain sebagainya. Kondisi ini menyebabkan penggunaan air bersih akan semakin meningkat yang sebanding dengan jumlah air buangan yang

description

tugas besar

Transcript of Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

Page 1: Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan zat kehidupan dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi

ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65-75%

dari berat badan manusia dewasa terdiri dari air. Menurut ilmu kesehatan setiap

orang memerlukan air minum sebanyak 2,5-3 liter setiap hari termasuk air yang

berada dalam makanan. Manusia bisa bertahan hidup 2-3 minggu tanpa makan,

tapi hanya 2-3 hari tanpa air minum. Secara global kuantitas sumber daya air di

bumi relatif tetap, sedangkan kualitasnya makin hari makin menurun. Air buangan

diartikan sebagai kejadian dimasukkannya benda padat, cair dan gas ke dalam air

dengan sifatnya berupa endapan, atau padat,padat tersuspensi, terlarut, koloid, dan

emulsi yang menyebabkan air tersebut harus dipisahkan atau dibuang dengan

saluran air buangan. Air buangan dapat berasal dari buangan rumah tangga,

sekolah, perkantoran, hotel, rumah sakit, pasar, restoran dan lain-lain.

Seiring dengan berkembangnya teknologi maka kehidupan manusia akan semakin

beranekaragam, seiring bertambahnya jumlah pemukiman, sarana komersil,

sarana institusional, industri dan lain sebagainya. Kondisi ini menyebabkan

penggunaan air bersih akan semakin meningkat yang sebanding dengan jumlah air

buangan yang dihasilkan. Untuk debit yang sedikit, air buangan yang dibuang

manusia ke badan sungai tak berdampak karena badan air penerima dapat

melakukan pengenceran/perbaikan sendiri (self purification).

Saat ini ada sekitar 70 juta orang masih terkontaminasi secara langsung oleh

kotoran dan bahan buangan. Antara lain berupa 14 ribu ton tinja per hari dan 176

ribu urine per hari yang belum dikelola dengan baik. Seluruh limbah asal manusia

tersebut secara langsung mencemari 75 persen sungai yang ada (Hidayat, 2011).

Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan suatu bangunan pengolahan air

buangan. Untuk daerah perkotaan, bangunan ini akan mengumpulkan semua air

buangan dari sumber domestik dengan menggunakan perpipaan atau saluran

terbuka dengan sistem gravitasi atau menggunakan pompa.

Page 2: Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

Prinsip air buangan harus dapat mengalir secara terus menerus dan cepat terbuang,

akan tetapi tidak boleh mengganggu estetika seperti terjadinya endapan di

sepanjang saluran buangan dengan bau dan warna air buangan

yang mengganggu kesehatan. Air buangan terjadi bila air bersih terkontaminasi

oleh material proses dalam proses pencucian. Selain itu air buangan juga

diproduksi oleh sistem utilitas seperti proses pengolahan air umpan boiler, boiler

blowdown, cooling tower blowdown dan lain-lain. Karateristik Air buangan

meliputi jumlah dan kandungan kontaminan. (Arifin,2010)

Dalam membuat bangunan pengolahan air buangan ini dibutuhkan perencanaan

agar kualitas air buangan sangat baik dan siap untuk dimanfaatkan kembali, atau

tidak mencemari bila dibuang ke lingkungan. Dalam perencanaan bangunan

pengolahan air buangan yang perlu diperhatikan adalah penyaluran air buangan

yang dikelola dengan baik akan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,

dan jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan masalah-masalah

lingkungan seperti terjadinya genangan air yang dapat menyebabkan banjir, polusi

air, polusi tanah, dan lain-lain.

Oleh sebab itu dalam Teknik Lingkungan dipelajari tentang bangunan pengolahan

air buangan, yang mempelajari tentang sumber-sumber air buangan, lokasi

bangunan pengolahan, bangunan pelengkap untuk Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Berdasarkan

pembuatan tugas besar ini, limbah merupakan limbah domestik. Selanjutnya akan

dibahas mengenai pengolahan limbah tersebut, serta bagaimana perancangan

bangunan yang baik untuk pengolahan limbahnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Tugas Besar ini adalah untuk lebih memahami dan

meningkatkan kemampuan di bidang desain bangunan pengolahan air buangan

melalui aplikasi dari ilmu-ilmu yang didapat dalam perkuliahan yang dituangkan

dalam tugas besar ini.

Sedangkan tujuan dari pengerjaan Tugas Besar Perencanaan Bangunan

Pengolahan Air Buangan ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan

pengambilan mata kuliah Bangunan Pengolahan Air Buangan (BPAB).

I-2

Page 3: Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup Tugas Besar Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan. ini

meliputi

1. Analisis kualitas dan kuantitas air buangan;

2. Membuat flowsheet proses pengolahan air buangan;

3. Merencanakan sistem pengolahan air buangan yang dibutuhkan;

4. Penetapan kriteria perencanaan yang terdiri dari unit pengolahan primer, unit

pengolahan sekunder, unit pengolahan tertier, dan unit pengolahan lumpur

sekaligus membuat profil hidrolis proses pengolahan air buangan;

5. Menghitung dimensi bangunan pengolahan air buangan;

6. Gambar-gambar perencanaan.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Besar Bangunan Pengolahan Air Buangan ini terdiri

dari

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan penulisan, ruang

lingkup dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisikan penjelasan mengenai defenisi, karakteristik dan dampak air

buangan, peraturan yang terkait, pengolahan air buangan serta

bangunan pengolahan air buangan dan kriteria desainnya.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

Berisikan data-data tentang letak dan batas geografis, keadaan

topografi, hidrologi, sumber dan debit air buangan, penjelasan

mengenai karakteristik air buangan, badan air penerima serta

mengenai baku mutu air buangan pada suatu wilayah studi.

BAB IV RANCANGAN UMUM PENGOLAHAN AIR BUANGAN

Berisikan data-data mengenai baku mutu, proyeksi penduduk kota

Surabaya, rancangan IPAL dan IPLT yang meliputi debit air tertier

dan unit pengolahan lumpur.

I-3

Page 4: Bab i Kel III-b Fix Ok Bgt

BAB V DETAIL DESIGN (DD)

Berisikan penjelasan mengenai analisis kualitas air buangan serta

pemilihan alternatif pengolahannya. Selain itu, pada bab ini juga

dijelaskan unit-unit pengolahan air buangan, seperti unit pengolahan

primer, unit pengolahan sekunder, unit pengolahan tertier dan unit

pengolahan lumpur serta gambar-gambar perencanaan.

BAB VI PENUTUP

Berisikan penjelasan akhir yang berupa kesimpulan yang dilengkapi

dengan saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

I-4