BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Restorasi gigi yang dibutuhkan ini harus sesuai dengan kebutuhan pasien yang menjamin bahwa restorasi dikerjakan dan menjamin tahan lama. Selama lebih dari 80 tahun logam dengan bahan utama kromium, kobalt dan nikel telah dikembangkan dalam bidang kedokteran gigi dan dalam berbagai macam jenis industri lain. Sebagian besar laboratorium gigi lebih memilih logam campur kromium nikel dibandingkan logam campur kromium-kobal- nikel meskipun peningkatan penerimaan terhadap logam logam campur selama periode itu banyak dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas dan logam mulia lainnya. Sejak perkembangan logam campur kromium-kobalt untuk pengecoran pesawat gigi di tahun 1928 dan diperkenalkannya logam campur kromium-nikel dan kromium-kobalt-nikel di tahun-tahun berikutnya, logam campur logam dasar telah diterima secara luas di America Serikat sebagai pilihan yang dominan untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan rangka logam. Dibandingkan logam campur emas tipe IV yang diakui oleh American Dental Association ( Phillips, hlm 372-373 ). Tujuan dari penggunaan kromium adalah untuk lebih memperkeras serta juga memberi daya tahan terhadap korosi. Kromium penting untuk memberikan kapasitas dan ketahanan terhadap karat, cepat berubah menjadi keras dan mempunyai lapisan oksida yang stabil pada saat kontak dengan udara atau air. Umumnya logam campur kromium yang terdapat sekarang ini mengandung tiga elemen pembentuk utama yaitu: kobalt, nikel dan sejumlah kromium yang sesuai untuk menjamin sifat resistensi terhadap korosi. Logam campur ini juga mengandung satu atau beberapa unsur berikut : aluminium, berillium, boron, karbon, tembaga, cerium, gallium, besi, mangan, 1

description

BAB I

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Restorasi gigi yang dibutuhkan ini harus sesuai dengan kebutuhan pasien yang menjamin bahwa restorasi dikerjakan dan menjamin tahan lama. Selama lebih dari 80 tahun logam dengan bahan utama kromium, kobalt dan nikel telah dikembangkan dalam bidang kedokteran gigi dan dalam berbagai macam jenis industri lain. Sebagian besar laboratorium gigi lebih memilih logam campur kromium nikel dibandingkan logam campur kromium-kobal-nikel meskipun peningkatan penerimaan terhadap logam logam campur selama periode itu banyak dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas dan logam mulia lainnya. Sejak perkembangan logam campur kromium-kobalt untuk pengecoran pesawat gigi di tahun 1928 dan diperkenalkannya logam campur kromium-nikel dan kromium-kobalt-nikel di tahun-tahun berikutnya, logam campur logam dasar telah diterima secara luas di America Serikat sebagai pilihan yang dominan untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan rangka logam. Dibandingkan logam campur emas tipe IV yang diakui oleh American Dental Association ( Phillips, hlm 372-373 ).

Tujuan dari penggunaan kromium adalah untuk lebih memperkeras serta juga memberi daya tahan terhadap korosi. Kromium penting untuk memberikan kapasitas dan ketahanan terhadap karat, cepat berubah menjadi keras dan mempunyai lapisan oksida yang stabil pada saat kontak dengan udara atau air. Umumnya logam campur kromium yang terdapat sekarang ini mengandung tiga elemen pembentuk utama yaitu: kobalt, nikel dan sejumlah kromium yang sesuai untuk menjamin sifat resistensi terhadap korosi. Logam campur ini juga mengandung satu atau beberapa unsur berikut : aluminium, berillium, boron, karbon, tembaga, cerium, gallium, besi, mangan, niobium, silikon, titanium, dan zirkonium ( John F. McCabe, hlm 100 dan Phillips, hlm 373 ).

Penggunaan logam campur dengan bahan utama logam dasar dengan elemen pembentuk utama kromium kobalt, nikel, untuk pembuatan berbagai macam alat protesa gigi, logam campur ini merupahan pilihan untuk pembuatan gigi tiruan sebagian lepasang (GTSL), basis gigi tiruan penuh (GTP) dan penggunaan yang luas dalam pembuatan mahkota dan jembatan serta restorasi porselen logam mengantikan penggunaan logam campur dengan bahan utama emas atau logam mulia lain. Logam campur ini juga dikembangkan penggunaannya sebagai bahan untuk dental implan. Logam campur kromium-kobalt terutama digunakan untuk gigi tiruang sebagian, sedangkan logam campur kromium-nikel terutama digunakan untuk mahkota dan jembatan ( Jonh F. McCabe and Angus W.G. Wallas, hlm 104).

1

Page 2: BAB I

Pada tahun 1930-an, sejak saat itu formula kromium-nikel dan kromium-kobalt menjadi populer dibandingkan logam campur emas tipe IV konvensional, yang sebelumnya merupakan logam yang paling dominan untuk gigi gigi tiruan tersebut, kelebihan nyata Dari logam campur adalah beratnya lebih ringan, sifat mekanisnya telah ditingkatkan dan biayanya lebih ringan ( Phillips, 356 ).

Ketertarikan terhadap penggunaan logam campur dengan bahan utama logam dasar ini timbul karena logam campur ini mempunyai banyak keuntungan dalam penggunaannya sebagai bahan untuk dental casting seperti: sifat-sifat mekanis yang baik, resistensi terhadap korosi, relatif ringan, dan harganya yang lebih murah dibandingkan logam campur dari emas atau logam mulia lain. Namun demikian logam campur kromium ini juga memiliki kekurangan kekurangan dalam aplikasi klinisnya seperti: kekerasan logam campur ini yang lebih tinggi dari logam campur emas menyebabkan teknik pekerjaanya menjadi lebih sulit dan meningkatkan waktu kerja (Mosby, St Louis ).

Pada Karia Tulis Ilmiah ini penulis menguraikan tentang logam campur kromium, jenis jenis, sifat sifat, penggunaan serta kebaikan dan keburukan dari logam campur kromium tersebut.

1.2 Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebaga berikut. Apakah penggunaan logam campur kromium sebagai bahan untuk dental casting?

1.3 Batasan Masalah

Didalam Karya Tulis Ilmiah ini hanya membahas tentang penggunaan logam campur kromium sebagai bahan untuk dental casting.

1.4 Tujuan Penelitian1.4.1 Tujuan khusus

Untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan logam campur kromium

sebagai bahan untuk dental casting.

1.4.2 Tujuan umunTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang penggunaan logam

campur kromium sebagai bahan untuk dental casting.

1.5 Manfaat Penelitian Menambah pengetahuan dalam bidang Kedoteran Gigi, khususnya di jurusan

D-III Teknik Gigi, yang berkaitan dengan penggunaan logam campur kromium sebagai bahan untuk dental casting, diharapkan dapat digunakan sebagai dasar penelitian selanjutnya.

2