BAB I

9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut definisi WHO, kematian ibu merupakan kematian perempuan selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah persalinan. Hal ini berarti setiap perempuan mempunyai resiko meninggal akibat kehamilan dan persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil diharapkan memeriksakan kehamilannya pada tenaga kesehatan secara teratur. Pemeriksaan kehamilan dilaksanakan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu, satu kali pada triwulan pertama dan kedua, dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2004). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Sebuah 1

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut definisi WHO, kematian ibu merupakan kematian perempuan

selama masa kehamilan atau dalam 42 hari setelah persalinan. Hal ini berarti

setiap perempuan mempunyai resiko meninggal akibat kehamilan dan

persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil diharapkan memeriksakan

kehamilannya pada tenaga kesehatan secara teratur. Pemeriksaan kehamilan

dilaksanakan minimal 4 kali selama kehamilan yaitu, satu kali pada triwulan

pertama dan kedua, dua kali pada triwulan ketiga (Saifuddin, 2004).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan, diseluruh dunia lebih

dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap

menit ada satu perempuan yang meninggal. Sebuah kematian yang seharusnya

tidak perlu terjadi dan sesungguhnya dapat dihindari. Bercermin dari realita

diatas, sudah selayaknya kita semua memperkirakan pentingnya kesehatan

perempuan itu sendiri. Masih tingginya angka kematian ibu di Indonesia

memperlihatkan rendahnya pelayanan kesehatan yang diterima oleh

perempuan serta rendahnya akses informasi yang dimiliki (Yudira : 2008).

Tingginya AKI di Indonesia menempatkan Indonesia pada urutan teratas di

ASEAN dalam hal AKI dan AKB. Berdasarkan Survey Demografi dan

Kesehatan Indonesian(SDKI) 2007, AKI di Indonesia masih berada pada

1

Page 2: BAB I

2

angka 228/100.000 kelahiran hidup atau setiap 2 jam terdapat 2 orang ibu

bersalin meninggal dunia karena berbagai sebab dan AKB berkisar 26,9/1000

kelahiraan hidup.

Menurut Survey Demografi (SDKI) di Jawa Barat angka kematian ibu

ternyata jauh lebih tinggi dari angka nasional, yakni mencapai 250/ 100.000

kelahiran hidup, dan angka kematian bayi sebesar 40/100.000 kelahiran hidup

(Dinkes Jabar 2007). Sementara angka kematian ibu sebesar 228/100.000

kelahiran hidup dari AKB tercatat sebesar 34./1000 kelahiran hidup. (Dinkes

Jabar 2009)

Tingkat AKB dan AKI Kabupaten Cianjur tahun 2009 , menunjukan

bahwa Angka. Kematian Bayi (AKB) 46,6/1000 kelahiran hidup, dan angka

kematian Ibu (AKI) 60/100.000 kelahiran hidup. ( http://cianjurkab.go.id)

Kehamilan lewat waktu adalah kehamilan yang melebihi waktu 42 minggu

belum terjadi persalinan. Kejadian kehamilan lewat waktu berkisar antara

10% dengan variasi 4% sampai 15% (Manuaba, 2010 : 296). Kehamilan lewat

waktu merupakan salah satu kehamilan yang berisiko tinggi, dimana dapat

terjadi komplikasi pada ibu dan janin. Komplikasi yang bisa terjadi pada ibu

adalah perdarahan akibat atonia uteri, angka seksio sesarea lebih tinggi, dan

frekuensi induksi persalinan meningkat, sedangkan komplikasi pada bayi

yaitu, distosia bahu, sindrom lewat bulan oligohidramnion, dan gawat janin

seperti asfiksia. (Sinclair, 2010 : 130-131)

Page 3: BAB I

3

Kemudian, kehamilan posterm mempunyai resiko lebih tinggi dari pada

kehamilan aterm, terutama terhadap kematian perinatal (antepartum,

intrapartum, dan postpartum) berkaitan dengan aspirasi mekonium dan

asfiksia. Pengaruh kehamilan postterm antara lain : perubahan pada plasenta,

pengaruh pada janin, pengaruh pada ibu. (Sarwono,2009 : 692).

Angka kematian bayi neonatal (usia 0-28 hari) akibat asfiksia (tidak

menangis atau tidak bernafas pada waktu lahir) (40-60%), infeksi 24-34 %,

prematurus/BBLR 15-20%, trauma peralinan 2-7%, dan cacat bawaan 1-3%,

(profil kesehatan Jawa Barat).

Angka kejadian kehamilan lewat waktu di RSUD Cianjur dalam kurun

waktu selama 1 tahun terdapat 138 orang (5,8%) dengan kasus persalinan

serotinus dari 2357 orang ibu bersalin. (Rekam Medik RSUD Cianjur Tahun

2010).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kehamilan

Lewat Waktu Di RSUD Cianjur Tahun 2011”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah

dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana gambaran pengetahuan ibu hamil

tentang kehamilan Lewat Waktu Di RSUD Cianjur 2011”.

Page 4: BAB I

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan ibu

Hamil Tentang Kehamilan Lewat Waktu Di RSUD Cianjur Tahun 2011.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang pengertian

kehamilan lewat waktu di RSUD Cianjur tahun 2011.

b. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang penyebab

terjadinya kehamilanlewat waktu di RSUD Cianjur tahun 2011.

c. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi

kehamilan lewat waktu yang terjadi pada ibu di RSUD Cianjur tahun

2011.

d. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang komplikasi yang

terjadi pada kehamilan lewat waktu yang terjadi pada bayi di RSUD

Cianjur tahun 2011.

e. Mengetahui gambaran pengetahuan ibu hamil tentang tindakan yang

harus dilakukan terhadap kehamilan lewat waktu di RSUD Cianjur

tahun 2011.

Page 5: BAB I

5

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan,

pengalaman serta mampu mencoba melakukan penelitian di bidang

kesehatan khususnya dalam kebidanan yaitu Gambaran Pengetahuan Ibu

Hamil Tentang Kehamilan Lewat Waktu.

b. Bagi instansi pelayanan kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan manfaat

sebagai bahan masukan dalam merencanakan promosi kesehatan di RSUD

Cianjur tentang kehamilan lewat waktu.

c. Bagi institusi pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan kajian untuk

lebih meningkatkan pengetahuan mahasiswa, sehingga dapat dijadikan

wawasan dan bahan referensi di bidang ilmu kebidanan.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Metode

Ruang lingkup metode penelitian ini yaitu deskriptif.

2. Ruang Lingkup Populasi dan Sampel

Ruang lingkup populasi dan sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu

hamil yang berkunjung Ke RSUD Cianjur yang melakukan pemeriksaan

ANC.

Page 6: BAB I

6

3. Ruang Lingkup Tempat dan Waktu

Ruang lingkup tempat yaitu RSUD Cianjur Jl. Rumah Sakit No. 1 Kab.

Cianjur. Dari bulan Mei – Juni 2011.