BAB I

7
 BAB I PENDAHULUAN A. Lat ar Belakan g Mas alah Hakikat kehidupan manusia adalah suatu dinamika yang tetap tidak pernh  berhenti, melainkan s elalu aktif. Dinamika manusialah yang memadukan manusia deng an sesaman ya dan denga n lingk ungan nya. Dinamika manu sia merup akan ungkapan jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan sebagai makhluk sosial. Haki kat inil ah ya ng membedka n manusia dengan makhluk lainny a. Artinya bahwa manusia bukan semata-mata sebagai makhluk biologis, melainkan  juga sbegai makhluk sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Aspek-aspek ter sebut terd iri dari interaksi sosial, budaya, keb utu han mate ri, ke hi du pa n, no rma da n pe ratura n, se rt a si ka p. Aspek -aspek inil ah yang men gha sil kan ilmu pen get ahuan sos ial, seperti ekonomi, sej arah , sos iol ogi , ant rop olo gi, geo gra fi. Sebagi an ari ilmu pen get ahuan ters ebu t ber kemban g menjadi disiplin ilmu sesuai dengan perkembangan masyarakat dewasa ini. Sebagai guru SMP, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu- ilmu sosi al sangat dip erl uka n bai k yan g ber hub ung an den gan rua ng lin gku p  bahasannya, objek yang dipelajari, maupun metodependekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut. Dengan menguasai konsep-konsep !PS yang  bersumber dari masyarakat dan lingkungan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan mendalam.

description

bab 1

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahHakikat kehidupan manusia adalah suatu dinamika yang tetap tidak pernh berhenti, melainkan selalu aktif. Dinamika manusialah yang memadukan manusia dengan sesamanya dan dengan lingkungannya. Dinamika manusia merupakan ungkapan jiwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi dan sebagai makhluk sosial.Hakikat inilah yang membedkan manusia dengan makhluk lainnya. Artinya bahwa manusia bukan semata-mata sebagai makhluk biologis, melainkan juga sbegai makhluk sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Aspek-aspek tersebut terdiri dari interaksi sosial, budaya, kebutuhan materi, kehidupan, norma dan peraturan, serta sikap. Aspek-aspek inilah yang menghasilkan ilmu pengetahuan sosial, seperti ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, geografi. Sebagian ari ilmu pengetahuan tersebut berkembang menjadi disiplin ilmu sesuai dengan perkembangan masyarakat dewasa ini.Sebagai guru SMP, pengetahuan yang berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu sosial sangat diperlukan baik yang berhubungan dengan ruang lingkup bahasannya, objek yang dipelajari, maupun metode/pendekatan dari tiap-tiap disiplin ilmu-ilmu sosial tersebut. Dengan menguasai konsep-konsep IPS yang bersumber dari masyarakat dan lingkungan dapat menambah wawasan yang lebih luas dan mendalam.Pembelajaran IPS merupakan salah satu cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPS bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya yang begitu cepat, menuntut semua individu untuk bekerja keras dan berusaha agar dapat mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi dari dampak perkembangan dan perubahan tersebut.Perubahan-perubahan yang terjadi pada abad modern ini berlangsung setiap saat, apa yang ada hari ini, didapat hari ini, dimiliki hari ini, belum tentu cocok untuk hari esok. Hal ini memberikan tantangan yang sangat berat bagi para pakar pendidikan. Konotasi dari perubahan dan perkembangan yang begitu cepat dalam segala aspek kehidupan, menuntut para pakar untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan tersebut.Oleh karena itu, IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar yang mengkaji seperangkat perubahan-perubahan dari berbagai peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.Di masa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhdapa kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamisMata pelajaran IPS di SMP disusun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan. Pelaksanaan proses pembelajaran IPS di kelas tentunya sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain: guru, siswa, bahan/materi, sarana, prasarana dan teknik serta metode yang digunakan untuk menentukan keberhasilan pembelajaran IPS. Keberhasilan pembelajaran ini sangat diharapkan oleh orang tua dan masyarakat pada umumnya agar siswanya dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap kepribadian, peningkatan status sosial untuk bekal hidup di dunia dan di akhirat kelak.Melihat pentingnya pembelajaran IPS di SMP, maka dalam penyampaiannya guru perlu memperhatikan bukan saja secara kognitif, afektif dan psikomotor saja, akan tetapi perlu memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPS itu sendiri. Sebagaimana tertuang dalam KTSP. (Depdiknas, 2006: 32) bahwa:Mata pelajaran IPS bertujuan agar siswa memiliki kemampuan untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitab dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya dan memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

Dalam KTSP pada mata pelajaran IPS kelas VIII, terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang berbunyi: Memahami usaha persiapan kemerdekaan dan Menjelaskan proses kesiapan kemerdekaan Indonesia (Depdiknas, 2006: 57). Untuk mencapai tujuan tersebut di atas, perlu seorang guru merancang model pembelajaran yang dapat memotivasi keaktifan siswa.Untuk melaksanakan sesuai dengan kompetensi di atas, maka peneliti mengadakan observasi awal pada hari Rabu tanggal 9 September 2010 di Kelas VIII SMPN 2 Paseh ditemukan permasalahan, yaitu: siswa belum memahami pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia. Hal ini terbukti hanya 12 siswa atau 39% dari 31 siswa yang sudah mencapai KKM.Untuk mengatasi permasalahan pada pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas VIII SMPN 2 Paseh, maka peneliti menerapkan model pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajarn tersebut.Gulo (dalam Trianto, 2007:135) menyatakan: model pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka daoat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti mengangkat permasalahan ke dalam makalah PTK dengan judul Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Materi Persiapan Kemerdekaan Indonesia melalui Model Inkuiri di Kelas VIII SMPN 2 Paseh.

B. Rumusan MasalahUntuk memperjelas arah dan sasaran makalah ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana pelaksanaan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas VIII SMPN 2 Paseh?2. Bagaimana hasil pelaksanaan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas VIII SMPN 2 Paseh?

C. Pemecahan MasalahBerdasarkan observasi peneliti hari Rabu tanggal 9 September 2008 di kelas VIII SMPN 2 Paseh, ditemukan masalah bahwa siswa kesulitan untuk mendeskripsikan pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia.Permasalahan tersebut memerlukan suatu upaya pemecahan. Peneliti menerapkan model pembelajaran inkuiri. Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri, kesulitan siswa dalam persiapan kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Paseh akan terselesaikan.Penerapan model pembelajaran inkuiri sebagai suatu proses umum yang dilakukan oleh manusia umtuk mencari atau memahami informasi. Gulo (dalam Trianto, 2007: 135) menyatakan: model pembelajaran inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkab secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diriPola yang dikembangkan Trianto (2007: 135) dalam model pembelajaran inkuiri adalah: Mengajukan pertanyaan atau permasalahan, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan membuat kesimpulan.Peneliti berkeyakinan bahwa, berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri dapat menyelesaikan masalah yang peneliti temukan ketika observasi awal sebelumnya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian1. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:a. Mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas VIII SMPN 2 Paseh.b. Mendeskripsikan hasil pelaksanaan model pembelajaran inkuiri untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia di kelas VIII SMPN 2 Paseh.

2. Manfaat PenelitianAdapun manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.1. Bagi siswaa) Meningkatnya pemahaman siswa terhadap persiapan kemerdekaan Indonesia; danb) Meningkatnya pemahaman siswa terhadap langkah-langkah pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia.2. Bagi gurua) Melalui penerapan model pembelajaran inkuiri guru dapat memberikan alternatif model pembelajaran sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa; danb) Bertambahnya wawasan pengetahuan dan pemahaman yang baru bagiguru dalam penerapan model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran persiapan kemerdekaan Indonesia.3. Bagi Lembagaa) Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan pemahaman siswa dan kualitas pembelajaran lainnya; danb) Penerapan model pembelajaran inkuiri dapat dijadikan salah satu model pembelajaran yang relevan dengan permasalahan yang terjadi di sekolah.