Bab 7 Tahap Penyebaran Virus Dalam Hospes

12
Virus menginfeksi tubuh melalui udara, makanan, gigitan binatang, dan bahan terkontaminasi lainnya lewat kulit dan berbagai saluran tubuh. Mulai terlihat gejala subklinik maupun infeksi ringan. Tahap penyebaran virus dalam hospes Virus bereplikasi pada sel terinfeksi dan dapat menginfeksi zat di sekitarnya baik lewat cairan limfa dan sel limfosit (ekstraseluler) atau fusi ke sel sekitar (intraseluler) Multiplikasi virus terus berlangsung hingga terjadi infeksi lokal (co: virus influenza dan parainfluenza flu & saluran pernafasan, rotavirus & picornavirus gastroenterisis & diare) atau menyebar ke bagian lain (co: picornavirus radang mata (conjunctivitis). Virus yang menyebar baik lokal maupun dari peredaran darah virus herpes dan measles. Replikasi dan Multiplikasi jika berhubungan dengan saluran darah/saraf tepipenyebaran ke seluruh tubuh dan saat sampai di organ sasaran baru akan terjadi manifestasi klinik.

description

penyebaran virus dalam hospes imunologi dan virologi

Transcript of Bab 7 Tahap Penyebaran Virus Dalam Hospes

Tahap penyebaran virus dalam hospes

Virus menginfeksi tubuh melalui udara, makanan, gigitan binatang, dan bahan terkontaminasi lainnya lewat kulit dan berbagai saluran tubuh. Mulai terlihat gejala subklinik maupun infeksi ringan.Tahap penyebaran virus dalam hospesVirus bereplikasi pada sel terinfeksi dan dapat menginfeksi zat di sekitarnya baik lewat cairan limfa dan sel limfosit (ekstraseluler) atau fusi ke sel sekitar (intraseluler)Multiplikasi virus terus berlangsung hingga terjadi infeksi lokal (co: virus influenza dan parainfluenza flu & saluran pernafasan, rotavirus & picornavirus gastroenterisis & diare) atau menyebar ke bagian lain (co: picornavirus radang mata (conjunctivitis). Virus yang menyebar baik lokal maupun dari peredaran darah virus herpes dan measles.Replikasi dan Multiplikasi jika berhubungan dengan saluran darah/saraf tepipenyebaran ke seluruh tubuh dan saat sampai di organ sasaran baru akan terjadi manifestasi klinik.Umumnya virus menyebar secara ekstraseluler, minus virus herpes paramyxovirus dan poxvirus (dua2nya) 1Jenis PenyakitPintu InfeksiRute PenyebaranOrgan SasaranHepatitis ASaluran. pencernaanDarahHatiAIDSInjeksi, trauma, anogenitalDarah

Limfosit T, OtakRubellaSaluran pernafasanDarah

Kulit, Limfa, JaninMeaslesSaluran pernafasanDarah

Kulit, Paru, OtakCacar AirSaluran pernafasanDarah

Kulit, ParuArbovirusKulit (gigitan nyamuk)Darah

Otak, Sel DarahHepatitis BKulit, injeksiDarah

HatiPoliomyelitisSaluran pencernaanDarah dan Saraf

Sistem Saraf PusatHerpes simplex-1Saluran pencernaanSaraf, LeukositKulit, Otak, HatiRabiesKulit (gigitan hewan)SarafOtakHerpes simplex-2Saluran genitalSarafSaluran GenitalInfeksi Virus pada Horpes berdasarkan jenis virus dan horpesReplikasi VirusJika tidak didukung sel horpesJika didukung sel horpesInfeksi Sitolitik (Lisis dan kematian sel)Infeksi Persisten (virus menetap di dalam sel)Infeksi akan abortifInfeksi Persisten ProduktifMorfogenesis virus dapat dijumpai. Infeksi produktif dengan gejala klinik akut. Contoh: infeksi virus cacar, influenza, DB Infeksi Persisten LatenBerlangsung dalam waktu cukup lama dan menyebar ke seluruh tubuh. Menimbulkan kelainan terutama pada otakPembiakan VirusDapat dilakukan dengan 3 cara:

Di dalam Hewan PercobaanSecara In VitroDengan Kultur JaringanSecara in VivoDi dalam Telur Berembrio

Pembiakan Virus Dalam Hewan Percobaan (In Vivo)

Sulit dilakukan pada awal penelitian virus, namun tetap digunakan untuk isolasi primer virus tertentu. Contoh hewan yang sering digunakan: Mencit Arbovirus, coxsackie virus. Hamster herpesvirus.Kelemahan: Beberapa virus manusia tak bisa dibiakkan pada hewan atau tidak menimbulkan penyakit seperti pada manusia. (HIV-1 pada simpanse, tidak menimbulkan AIDS)

Continues cell lines Digunakan untuk isolasi virus, pembuatan vaksin, oenelitian patogenisitas, sifat biokimia virus, dan pengembangan obat antiviralPembiakan Virus Pada Kultur Jaringan (In Vitro)Menggunakan Biakan primer dan continues cell lines.Biakan primer biakan sel segar dari binatang (co: ginjal monyet) dengan pembelahan terbatas dan masa hidup tak panjang.Continues cell lines biakan yang dapat membelah terus-menerus dengan kromosom poliploid atau aneuploid dari sel tumor atau sel diploid yang telah bertransformasi. Contoh: sel He La, Hep-2 (sel kanker), BHK-21 (Hamster), LLC-MK (ginjal monyet), J-III (Leukemia). Cara Pembuatan Sel biakan:Pelepasan sel dari organ tubuh dengan mengocok sepotong jaringan dengan larutan tripsinSel suspensi dibiakkan dalam larutan pembenihan tertentu dan tumbuh melekat pada dinding tabung hingga terbentuk selapis jaringan yang siap digunakan untuk pembiakan.Sel dipindahbiakkan dengan membuat suspensi baru dan disebar di tabung lain (biakan sekunder). Sel dari ginjal monyet akan menghasilkan sel epitel dan sel dari embrio ayam menghasilkan sel fibroblastVirus yang dibiakkan dalam sel biakan jaringan dapat menimbulkan ESP dan menginfeksi sel sekitar jika banyak sel terlepas dan berlubang (seperti plaque) & dapat digunakan untuk titrasi virus.Pembiakan Virus dalam Telur BerembrioTelur ayam dan bebek media perbenihan virus yang sudah steril dan embrio telur di dalamnya tidak membentuk zat anti yang mengganggu pertumbuhan. Cara Pembiakan dalam Telur berembrio:A. Menyuntikkan virus ke ektoderm selaput korioalantois telur berembrio umur 10 hari untuk isolasi virus penyebab kelainan dermatotropik seperti variola, vaccinia & herpes. Tiap virion infektif menyerang sel sekitar dan menimbulkan reaksi inflamasi seperti bercak putih (pock). Penanaman juga berguna untuk titrasi virus dan antibodi virus dengan teknik menghitung jumlah pock.B. Menyuntikkan virus ke ruang amnion telur berembrio umur 10-15 hari untuk isolasi virus influenza dan parotitis yang tumbuh dalam sel epitel paru-paru embrio yang sedang berkembang. Virus yang berkembang akan memberi reaksi hemaglutinasi.C. Menyuntikkan virus pada kantung kuning telur berembrio 9-12 hari secara langsung lewat lubang kecil pada kulit telur.

Kemungkinan yang dapat terjadi:a. Embrio ayam mati pada kasus virus Japanese Enchepalitis B ke kantung kuning telur, b. Tumbuh pocks/plaques pada permukaan CAM oleh virus variola,vaccinia,cowpox, dll, c. Pembentukan antigen hemaglutinin & ikatan komplemen oleh virus influenza & mumpsd. Daya infeksi virus terhadap hewan/manusia menjadi virulen/kurang virulen

Penanda Perkembangbiakan VirusPerhitungan VirusSecara Fisika

Secara Biologi11Identifikasi Virus dengan metode immunoserologi dan molekuler