Bab 6 logika matematika

28
PENERBIT ERLANGGA LOGIKA MATEMATIKA

Transcript of Bab 6 logika matematika

Page 1: Bab 6 logika matematika

P E N E R B I T E R L A N G G A

LOGIKA MATEMATIKA

Page 2: Bab 6 logika matematika

Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan.

Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya.

Mendeskripsikan invers, konvers, dan kontraposisi.

Menerapkan modus ponens, modus tollens, dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan.

Page 3: Bab 6 logika matematika

1. Pernyataan dan Bukan Pernyataan

Logika Matematika berasal dari kata Yunani kunologos yang berarti hasil pertimbangan akal pikiranyang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalambahasa.

Page 4: Bab 6 logika matematika

Kalimat Berarti dan Kalimat terbuka

Kalimat Berarti terbagi menjadi 2 yaitu

Kalimat Deklaratif : Kalimat yang dapat ditentukan kebenaranataupun kesalahannya, namun tidak keduanya pada saat sama

Kalimat Non Deklaratif : Kalimat yang tidak dapat ditentukanNilai Kebenarannnya dan biasanya merupakan kalimat perintah, kalimat tanya, kalimat harapan, atau kalimat terbuka

Kalimat Terbuka

Kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenrannya karenamasih mengandung peubah.

Page 5: Bab 6 logika matematika

Contoh

Kalimat Nondeklaratif

1. Berapakah Jumlah sekolah di Indonesia

2. Makanlah jika anda lapar

Kalimat deklaratif

1. Semua bilangan Prima adalah ganjil

2. Jika 2x=6, maka x=3

Kalimat Terbuka 1. 5p-10=15,p∈A

2. 3x+7=y , x dan y ∈ C

Page 6: Bab 6 logika matematika

2. Ingkaran, Konjungsi, Disjungsi, Implikasi danBiimplikasi

1. Ingkaran (Negasi)

Ingkaran atau negasi digunakan untuk menyangkalsuatu pernyataan .Ingkaran(negasi) suatupernyataan adalah suatu pernyataan baru yang dibentuk dari suatu pernyataan awal sehingga nilaikeabsahannya berubah

Tabel Kebenaran Untuk negasi

p ∽p

B S

S B

Page 7: Bab 6 logika matematika

Contoh Penyataan Negasi

Negasi pernyataan “Jakarta adalah ibu kotaIndonesia” adalah :

“Jakarta bukan ibu kota Indonesia” atau

“Tidak benar bahwa Jakarta bukan ibu kotaIndonesia”.

Page 8: Bab 6 logika matematika

2. Pernyataan Majemuk

Pernyataan Majemuk adalah suatu pernyataan baru yang diperoleh dari penggabungan beberapa pernyataantunggal dengan kata hubung kalimat tertentu yaitu dan, atau, jika,jika…maka…..,….jika dan hanya jika……,dll

Contoh :

a) Sepeda motor merupakan alat transportasi paling murah tetapi dapat membahayakan pengemudinya.

b) Jika musim hujan, maka di Jakarta terjadi banjir.

Page 9: Bab 6 logika matematika

i. Konjungsi

Penggabungan dua buah pernyataan denganmenggunakan kata hubung “dan”

Contoh

1. p : Hari ini adalah hari Selasa.

q : Hari ini hujan.

maka p ∧ q : Hari ini adalah hari Selasa dan hariini hujan atau Hari ini adalah hari Selasa dan hujan

Page 10: Bab 6 logika matematika

Tabel kebenaran Konjungsi

p q p^q

B B B

B S S

S B S

S S S

Page 11: Bab 6 logika matematika

ii. Disjungsi

Penggabungan dua buah pernyataan denganmenggunakan kata hubung “atau”

Contoh :

p : Hari ini adalah hari Selasa

q : Hari ini hujan

maka p ∨ q : Hari ini adalah hari Selasa atau hari inihujan

Page 12: Bab 6 logika matematika

Tabel kebenaran Disjungsi

p q p v q

B B B

B S B

S B B

S S S

Page 13: Bab 6 logika matematika

iii. implikasi

Penggabungan dua buah pernyataan majemukdengan menggunakan kata hubung “jika...maka…”

Contoh :

p : Hari ini hujan

q : Setiap hari pada bulan April turun hujan

maka

p → q : Jika hari ini hujan, maka setiap hari padabulan April turun hujan

Page 14: Bab 6 logika matematika

Tabel Kebenaran Implikasi

p q p → q

B B B

B S S

S B B

S S B

Page 15: Bab 6 logika matematika

iv. BiimplikasiPenggabungan dua buah pernyataan majemuk denganmenggunakan kata hubung “… jika dan hanya jika …”

Contoh :p : Hari ini adalah hari Selasaq : Hari ini hujanmakap ↔ q : Hari ini adalah hari Selasa jika dan hanya jika hari ini hujan.

p ↔ q bernilai S hanya pada hari Selasa yang tidak hujan atau harilain yang hujan, dan

bernilai B pada hari Selasa yang hujan atau pada hari lain yang tidakhujan.

Page 16: Bab 6 logika matematika

Tabel Kebenaran Biimplikasi

p q p ↔ q

B B B

B S S

S B S

S S B

Page 17: Bab 6 logika matematika

3. Negasi Pernyataan Majemuk

Negasi Konjungsi dan Disjungsi, Implikasi, danBiimplikasi

¬ ( p ∧ q ) ≡ (¬ p ∨ ¬ q )

¬ ( p ∨ q ) ≡ (¬ p ∧ ¬ q )

¬ ( p → q ) ≡ p ∧ ¬ q

¬ ( p ⇔ q ) ≡ ¬ p ⇔ q

Tabel kebenaran bisa dilihat lebih lanjut di buku erlangga.

Page 18: Bab 6 logika matematika

4. Konvers,Invers, dan Kontraposisi

Dari pernyataan yang berupa implikasi p ⇒ q dapatdibuat pernyataan implikasi baru sebagai berikut:(a) Pernyataan q ⇒ p disebut Konvers dari p ⇒ q(b) Pernyataan ~p ⇒ ~q disebut Invers dari p ⇒ q(c) Pernyataan ~q ⇒ ~p disebut Kontraposisi darip ⇒ q.

Page 19: Bab 6 logika matematika

Contoh

Implikasi : Jika Singa bertaring, maka ia binatangbuas

Inversnya : Jika Singa tidak bertaring, maka iabukan binatang buas

Konversnya : Jika Singa binatang buas, maka iabertaring

Kontraposisinya : Jika Singa bukan binatang buas, maka ia tidak bertaring

Page 20: Bab 6 logika matematika

p q ~p ~q p ⇒ q q ⇒ p ~p ⇒ ~q ~q ⇒ ~p

B B S S B B B B

B S S B S B B S

S B B S B S S B

S S B B B B B B

Tabel Kebenaran Konvers, Invers, dan Kontraposisidari Implikasi

Page 21: Bab 6 logika matematika

Penarikan Kesimpulan

Pernyataan yang digunakan untuk mengambilkesimpulan disebut premis

Penarikan kesimpulan dalam logika matematikasecara umum ada 3 cara yaitu:

Modus Ponens

Modus Tollens

Silogisme

Page 22: Bab 6 logika matematika

Modus Ponens

modus ponens adalah argumentasi atau penarikankesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagaiberikut

Premis 1 : p ⇒ q

Premsi 2 : p

Konklusi : q

Page 23: Bab 6 logika matematika

Contoh

Premis 1 : Jika harga cabe naik, maka permintaan cabeturun.

Premis 2 : Harga cabe naik.

Konklusi : Jadi permintaan cabe turun

Page 24: Bab 6 logika matematika

Modus Tollens

modus tollens adalah argumentasi atau penarikankesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagaiberikut

Premis 1 : p ⇒ qPremsi 2 : ~q

Konklusi : ~p

Page 25: Bab 6 logika matematika

Contoh :

Premis 1 : Jika saya makan di kantin, maka sayaminum di kantin

Premis 2 : saya tidak minum di kantin

Konklusi : saya tidak makan

Page 26: Bab 6 logika matematika

Silogisme

Silogisme adalah argumentasi atau penarikankesimpulan yang disajikan dalam bentuk sebagaiberikut

Premis 1 : p ⇒ q

Premsi 2 : q ⇒ r

Konklusi : r

Page 27: Bab 6 logika matematika

Contoh :

Premis 1 :Warga yang melanggar peraturan “X” harusdihukum.

Premis 2 : warga melanggar peraturan “X”

Konklusi : warga harus dihukum.

Page 28: Bab 6 logika matematika

SUMBER

Kasmina, Suhendra,dkk (2008). MatematikaProgram Keahlian Teknologi, Kesehatan, danPertanian untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta: Penerbit Erlangga.

Logika Preposisi.pdf dari Mata Kuliah PengantarMatematika Universitas Indonesia