Bab 6

18

Transcript of Bab 6

Page 1: Bab 6
Page 2: Bab 6

Ilmu Ekonomidibagi

menjadi

Ekonomi Mikr o

Ekonomi Makr o

mas alah utama

Inflas i P enganggur anKetimpangan Ner aca

P embayar an

dipecahkan untukmencapai

Kes ejahter aan

Negar aada per an

per an itu ber agam

Minimal Menengah Aktivitas

Page 3: Bab 6

Ekonomi Mikro

• Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari ekonomi individu dan perilaku sistem pembuatan keputusan individu, yang terdiri dari perusahaan dan rumah tangga.

• Ekonomi mikro mempelajari alokasi sumber daya dan distribusi pendapatan yang dipengaruhi oleh sistem harga yang terjadi di pasar dan oleh kebijakan pemerintah.

• Selain itu, kita juga akan melihat cara penentuan harga dan kuantitas suatu hasil produksi yang ditawarkan dalam pasar individu dan hubungan di antara pasar tersebut.

Page 4: Bab 6

Secara sistematis, pertanyaan-pertanyaan yang biasanya muncul di dalam ekonomi mikro antara lain :

•Apakah jenis-jenis barang dan jasa yang harus diproduksi ?•Bagaimana cara memproduksi berbagai barang dan jasa tersebut ?•Untuk siapakah barang dan jasa tersebut diproduksi ?

Page 5: Bab 6

Ekonomi Makro

• Ekonomi makro adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara agregat, seperti total pendapatan, tingkat tenaga kerja, hasil produksi, dan sebagainya.

• Agregrat ini dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh berbagai pasar yang berbeda dan dari perilaku berbagai macam pembuat keputusan yang berbeda dari rumah tangga, perusahaan, dan pemerintah.

Page 6: Bab 6

Contoh Perbedaan Konsentrasi Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro

CabangEkonomi Produksi Harga Pendapatan Tenaga Kerja

Ekonomi Mikro

Produksi/hasil dari bisnis individu

Harga dari barang dan jasa individu

Distribusi pendapatan dan kekayaan

Tenaga kerja dalam bisnis individu

Berapa banyak bajaBerapa banyak ruang kantorBerapa banyak mobil

Harga bensinHarga makananHarga rumah

Gaji di industri otomotifGaji minimumKemiskinan

Pekerjaan dalam industri bajaJumlah pekerja dalam sebuah perusahaanJumlah akuntan

Ekonomi Makro

Hasil/produksi nasional

Tingkat harga agregat

Pendapatan nasional

Tenaga kerja dan pengangguran dalam perekonomian

Total hasil industriProduk domestik brutoPertumbuhan hasil produksi

Harga konsumenHarga produsenTingkat inflasi

Total gaji dan upahTotl keuntungan perusahaan

Jumah pekerjaanTingkat pengangguran

Page 7: Bab 6

Peranan Pemerintah

• Fungsi Minimal. Fungsi ini terkait dengan peranan pemerintah sebagaimana sangat mendasar dan harus dilaksanakan oleh sebuah negara. Fungsi ini antara lain penyediaan pertahanan negara, hukum dan keteraturan, pengakuan hak milik pribadi, perlindungan kaum miskin, manajemen mikroekonomi dan penyediaan kesehatan masyarakat.

• Fungsi Menengah. Peranan pemeintah berdasarkan fungsi ini dapat dilakukan setelah fungsi minimal telah tercapai. Fungsi ini antara lain penyediaan fasilitas pendidikan, regulasi keuangan, perlindungan lingkungan, perlindungan konsumen, dan penyediaan asuransi sosial.

• Fungsi Aktivis. Peran pemerintah yang masuk dalam fungsi ini adalah pengembangan pasar domestik, dan retribusi aset yang dimiliki oleh setiap warga negara.

Page 8: Bab 6

Permasalahan Negara Berkembang

Di negara-negara berkembang, permasalahan yang didahapi antara lain meliputi standar hidup yang rendah, produktivitas yang rendah, pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan pada pertanian dan ekspor barang primer, pasar tidak sempurna dan informasi yang tidak merata, serta ketergantungan pada dunia internasional.

Page 9: Bab 6

Rendahnya Standar Hidup

• Hampir semua negara berkembang memiliki standar hidup yang rendah. Tingkat ini tercermin secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang sedikit, perumahan yang layak, kesehatan yang buruk, bekal pendidikan yang minim, angka kematian bayi yang tinggi, tingkat harapan hidup yang rendah, dan peluang kerja yang rendah.

• Total ukur yang digunakan untuk mengetahui kondisi standar hidup dari negara berkembang :

Pendapatan nasional per kapita Perbandingan antara pertumbuhan pendapatan nasional dan

pendapatan per kapita Distribusi pendapatan Tingkat kemiskinan Kesehatan Pendidikan

Page 10: Bab 6

Pendapatan Per Kapita Beberapa Negara

Grafik di samping memperlihatkan kesenjangan pendapatan yang besar antara negara-negara maju seperti Norwegia, Inggris, Singapura dengan negara-negara berkembang seperti Philipina dan Indonesia

Page 11: Bab 6

Perbandingan Ketimpangan Pendapatan

Grafik di samping memperlihatkan bahwa pendapatan di negara-negara berkembang cenderung untuk tidak merata dibandingkan dengan negara maju.

Page 12: Bab 6

Rendahnya Produktivitas

• Kita semua tentu mengingat konsep the law of marginal diminishing returns. Bila dikaitkan dengan konsep produksi, tambahan salah satu faktor produksi di mana faktor-faktor yang lain tetap, akan memberikan tambahan produksi sampai pada titik tertentu dan akan menurun setelah melewati titik tersebut. Konsep ini sangat terlihat nyata pada negara berkembang.

• Faktor produksi yang paling dominan adalah tenaga kerja dan tanah, sementara faktor lain seperti modal dan kewirausahaan sangatlah rendah. Sebagai akibatnya produksi tidak mencapai titik optimal.

• Tidak heran jika dengan faktor yang terbatas ini, produktivitas dari negara-negara berkembang kalah dibandingkan dengan negara-negara maju.

Page 13: Bab 6

Pertumbuhan Penduduk dan Ketergantungan yang Tinggi

• Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang lmrah terjadi di setiap negara, ditandai dengan bertambahnya penduduk suatu negara dari tahun ke tahun. Pertumbuhan penduduk ini sangat dipengaruhi oleh dua hal yaitu kelahiran dan kematian.

• Di negara berkembang tingkat kelahian mencapai 30-40 sedangkan di negara maju kurang dari setengahnya.

• Tingkat kematian di negara-negara berkemban lebih besar dari negara-negara maju yang mengindikasikan buruknya tingkat kesehatan di negara-negara berkembang. Namun, berkat upaya peningkatan dan perbaikan kualitas kesehatan, tingkat kematian di negara-negara berkembang dapat perlahan-lahan turun.

• Turunnya tingkat kematian di negara berkembang membawa dampak baru karena penurunan tingkat kematian tidak dibarengi dengan penurunan tingkat kelahiran, sehingga pertumbuhan penduduk menjadi membengkak.

Page 14: Bab 6

• Rata-rata pertumbuhan penduduk di negara-negara berkembang mencapai 2,0 persen. Sementara di negara-negara maju hanya 0,5 persen per tahun. Sebagai akibatnya negara berkembang memiliki 40 persen penduduknya adalah anak-anak di bawah 15 tahun.

• Hal ini membebani ekonomi karena anak-anak tersebut bukanlah angkatan kerja produktif, yang masih tergantung pada angkatan kerja produktif. Di pihak lain, juga terdapat penduduk berusia lanjut yang juga menjadi tanggungan angkatan kerja produktif.

• Dalam ilmu ekonomi, proporsi penduduk berusia lanjut dan anak-anak disebut beban ketergantungan (dependency ratio). Semakin besar beban ketergantungan, maka semakin tidak menguntungkan bagi suatu negara karena produktivitas negara semakin menurun.

Page 15: Bab 6

Tingkat Pengangguran yang Tinggi

• Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk ditambah dengan rendahnya kualitas tenaga kerja, merupakan penyebab utama tingginya tingkat pengangguran di negara-negara berkembang.

• Data mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka mencapai 8 sampai 15 persen. Dari sekian pengangguran, banyak dijumpai penduduk antara 15-24 tahun dan memiliki pendidikan tinggi. Ini mengindikasikan bahwa penyerapan tenaga kerja di negara-negara berkembang masih sangat rendah.

• Oleh karena itu, dibutuhkan peran pemerintah yang cukup besar untuk menangani hal ini.

Page 16: Bab 6

Ketergantungan Terhadap Produksi Petanian dan Ekspor Barang-Barang Primer

• Salah satu karakteristik kependudukan negara-negara berkembang adalah penduduknya sebagian besar hidup di daerah pedesaan. Otomatis, sebagian besar penduduknya hidup dari sektor pertanian, yaitu kurang lebih sebesar 58 persen. Bila dibandingkan produktivitasnya, negara-negara berkembang sangat tertinggal dengan negara-negara maju.

• Di samping ketergantungan pada sektor pertanian, orientasi ekspor negara-negara berkembang banyak bertumpu pada barang-barang primer, seperti produk-produk pertanian, hasil hutan dan bahan-bahan mentah.

• Ekspor primer seperti ini sebenarnya kurang menguntungkan karena barang primer memiliki nilai tambah yang lebih rendah dibandingkan dengan barang sekunder dan barang tersier. Akan tetapi, keterbatasan teknologi menjadi dasar utama bagi negara-negara berkembang hanya mampu mengekspor barang-barang primer.

• Bagi negara-negara berkembang, ekspor menjadi tumpuan untuk mendapatkan devisa dalam rangka pembiayaan pembangunan.

Page 17: Bab 6

Pasar yang Tidak Sempurna dan Informasi yang Tidak Memadai

• Di banyak negara berkembang, perangkat hukum, budaya dan institusi, kalaupun ada masih sangat lemah dalam mendukung beroperasinya mekanisme pasar secara efektif dan efisien.

• Padahal mekanisme pasar yang efektif dan efisien adalah salah satu syarat mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap. Tanpa adanya sistem hukum yang mapan, bisnis takkan dapat berkembang dengan baik sehingga pasar tidak bekerja secara sempurna.

• Dalam kondisi ini, informasi pasar juga sangat terbatas dan seringkali menyebabkan barang, uang dan sumber-sumber daya lainnya sulit menyebar.

Page 18: Bab 6

Dominasi, Ketergatungan, dan Kerapuhan dalam Hubungan Internasional

• Bagi negara-negara berkembang pada umumnya, salah satu faktor utama yang mengakibatkan rendahnya standar hidup masyarakat mereka, serta kian mencoloknya ketimpangan distribusi pendapatan internasional adalah distribusi kekuatan politik dan ekonomi yang tidak merata.

• Di bidang ekonomi, negara-negara berkembang sangat bergantung pada bantuan-bantuan ekonomi yang diberikan lembaga-lembaga internasional seperti IMF,ADB dan World Bank. Ketergantungan ini dilatarbelakangi oleh lemahnya sokongan modal yang dimiliki oleh negara-negara berkembang.

• Di bidang politik, negara-negara berkembang menjadi negara yang memiliki kekuatan politik yang rendah dan daya tawar yang lemah di kancah internasional.