Data Teknis 5. Uraian Pendekatan, Metodologi, Dan Program Kerja
Bab 5. Uraian Pendekatan Metodelogi.pdf
-
Upload
sofansofyan -
Category
Documents
-
view
81 -
download
25
Transcript of Bab 5. Uraian Pendekatan Metodelogi.pdf
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 1 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
B.2.1 PENDEKATAN
Pendekatan umum konsultan dalam layanan jasa konsultansi melalui pekerjaan
pengawasan adalah sebagai berikut :
1. Pendekatan Operasional
Dalam pendekatan ini konsultan akan mengatur strategi dalam pelaksanaan
operasionalnya :
- Konsultan akan melengkapi kantor kecil di lokasi terdekat dari lokasi
pengawasan agar memudahkan dalam koordinasi pekerjaan dengan pihak
pelaksana.
- Dikantor akan dilengkapi dengan perlengkapan kerja seperti: furniture,
peralatan kantor, perlengkapan kantor, komunikasi, komputer dan lain-lain
yang akan menunjang kegiatan personil.
- Melengkapi operasional kerja dengan sarana transportasi kendaraan agar
pekerjaan dapat dilakukan dengan cepat dan lancar.
- Melakukan hubungan-hubungan kerja dengan instansi terkait yang akan
membantu terhadap kelancaran kerja serta masyarakat disekitar lokasi
proyek.
2. Pendekatan Permasalahan
Didalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Pekerjaan Pengawasan Perluasan
Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor, tidak sedikit terjadi kesalahan-
kesalahan yang diakibatkan oleh kelalaian pihak pelaksana. Akibatnya
kualitas hasil pekerjaan menjadi tidak sesuai dengan dokumen pelaksanaan
bahkan sampai gagalnya konstruksi.
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 2 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
Guna mengantisipasi atau mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi perlu
dilakukan tindakan untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan dengan
melakukan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan pekerjaan baik secara
teknis maupun administratif.
3. Pendekatan Pengendalian Mutu
Konsultan pengawas menempatkan Pengendalian Mutu sebagai bagian dari
pekerjaan pengendalian yang penting sehingga perlu membuat metode-metode,
langkah-langkah dan sistem pelaporan untuk menjamin setiap pekerjaan yang
dilaksanakan konsutan perencana maupun kontraktor sesuai dengan spesifkasi
yang ada. Pada sisi pengendalian mutu ini, konsultan menentukan parameter
yang digunakan untuk mengukur tingkat ideal kualitas sesuai dengan spesifikasi
pekerjaan kontraktor pada Dokumen Kontrak. Pada sisi lain, konsultan
memberikan parameter yang dapat digunakan pula sebagai solusi dalam
penyelesaian setiap masalah agar hasil pekerjaan sesuai dengan spesifkasi.
Secara garis besar program pengendalian mutu yang diusulkan diuraikan seperti
dibawah ini.
a. Pematokan dan Pengontrolan Patok Referensi Pengukuran
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, konsultan memeriksa semua patok
kontrol - Bench Mark vertikal dan horizontal yang dibuat pada perencanaan.
Jika diperlukan tambahan Bench Mark dibuat dengan cara yang sama untuk
kemudahan pelaksanaan konstruksi. Konsultan memeriksa ketepatan semua
stake-out dari kontraktor. Setiap penyimpangan atau ketidaktepatan dicatat
dan diselesaikan bersama antara Konsultan dan Kontraktor. Data yang
berkaitan dengan pematokan dan pekerjaan survei akan menjadi rekaman
dalam buku Iapangan dan diserahan kepada Satuan Kerja.
b. Pengujian Bahan
Konsultan melakukan pengujian rutin sebagai bentuk pengendalian bahan
melalui peralatan Iaboratorium yang disediakan Kontraktor sesuai dengan
Dokumen Kontrak. Mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi di
kontrol dengan mengadakan tes pengujian Iaboratorium dan test lapangan
secara ketat agar sesuai dengan standard-standard seperti yang tercantum
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 3 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
didalam Dokumen Kontrak. Sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, Konsultan
menyiapkan langkah-langkah secara terinci yang menyatakan jenis test yang
harus ditempuh berikut jumlah pengetesan, dengan memberikan contoh
langkah-langkah tersebut kepada Kontraktor sehingga bisa dipahami.
4. Pendekatan Pengendalian Waktu
Pendekatan yang akan digunakan di dalam pengendalian waktu adalah
menggunakan Precedence Diagram atau Arrow Diagram, analisa terhadap
Network dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Analisa terhadap Network
tersebut dapat menghasilkan Time Analysis serta Barchart yang memudahkan
untuk dimengerti dalam pelaksanaannya di lapangan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut Konsultan Pengawas akan
merumuskan pencapaian sasaran kegiatan yang terdiri dari Jadwal Induk
(Master Schedule) dalam bentuk diagram panah (Network Panning) dan diagram
balok (Bar Chart) program penyediaan dan penggunaan tenaga kerja Ahli
Kepala, Ahli Utama, dan Ahli Muda serta staf pendukung.
B.2.2 METODOLOGI
1. Metode Pelaksanaan Pengawasan
Pada pelaksanaan supervisi kontruksi pekerjaan sesuai spesifikasi (kontrak),
konsultan akan mengerahkan tenaga supervisi kontruksi yang telah
berpengalaman/ profesional dalam bidangnya. Untuk mencapai sasaran batas
waktu pelaksanaan proyek, maka konsultan akan mendesiminisasikan dan
melaksanakan pengendalian proyek (waktu biaya pelaksanaan) sesuai
dengan standar yang telah disepakati (kontrak).
Tugas Konsultan Supervisi secara garis besar akan meliputi :
a. Pengendalian teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan pelaksanaan
fisik pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor. Lingkup pengendalian
antara lain meliputi :
- Aspek mutu hasil pekerjaan
- Aspek volume pekerjaan
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 4 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
- Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
- Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
b. Pengendalian atas proses koordinasi terkait
Konsultan supervisi dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian teknis
berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu dilakukan oleh
pihak lain (khususnya pemberi tugas).
c. Pengendalian administrasi proyek
Dalam hal ini Konsultan Supervisi berkewajiban merancang, memperlakukan
serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem administrasi proyek
yang diawasinya yaitu mencakup antara lain surat, risalah, laporan, contoh
barang, foto, berita acara, gambar, sketsa, kontrak dan adendum dan lain-
lain yang dianggap perlu.
d. Evaluasi rencana proyek
Konsultan supervisi berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan
bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi persyaratan untuk
disetujui atau disahkan oleh pemberi tugas.
2. Metode Pengendalian Mutu
Tujuan supervisi pekerjaan fisik yaitu untuk mencapai hasil pekerjaan yang
optimal sesuai dengan spesifikasi teknis dan berwawasan lingkungan.
Keberhasilan pengendalian kualitas / mutu pekerjaan kontruksi di lapangan akan
sangat memberikan manfaat, yaitu kemungkinan kinerja jalan seperti yang
direncanakan, sedangkan apabila pengendalian mutu dilapangan tidak baik akan
memberikan kerugian besar. Untuk mencapai keberhasilan pengendalian
kualitas (mutu) dilapangan, ada beberapa faktor yang harus dipenuhi antara lain:
a. Adanya spesifikasi Pengendalian Mutu yang Baik
Dengan adanya spesifikasi yang lengkap, isinya jelas dan sesuai dengan
standar yang berlaku, akan memberikan kemudahan bagi kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan dan bagi pengawas dalam pengawasan
dilapangan.
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 5 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
Spesifikasi pengendalian mutu yang baik mencakup :
- Jenis/ nama pekerjaan/ pengujian
- Metode pemeriksaan/ pengujian yang harus dilaksanakan
- Frekuensi dan jumlah pemeriksaan
- Standar mutu yang harus dipenuhi
- Toleransi hasil yang masih dapat diterima
b. Tahapan Pemantauan/Pengendalian Mutu Yang dilaksanakan oleh
pengawas, yaitu:
Tahap I
Pengendalian mutu untuk bahan mentah/ baku atau bahan susun untuk jenis
konstruksi yang dapat berupa tanah, semen, agregat, air dan lain-lain.
Pengendalian mutu bahan baku dilaksanakan untuk memastikan bahwa
bahan baku yang digunakan sesuai dan memenuhi persyaratan yang telah
disepakati.
Tahap 2
Pengendalian mutu bahan olahan, yaitu hasil pencampuran dari
bahan bakuseperti gradasi agregat, campuran/ adukan beton dan lain-lain.
Pengendalian bahan mutu olahan dilaksanakan untuk memastikan bahwa
hasil bahan baku yang dihasilkan sesuai dan memenuhi persyaratan yang
disepakati. Apabila tahap 2 sudah memenuhi spesifikasi yang disyaratkan
dilanjutkan dengan tahap 3
Tahap 3
Pengendalian mutu hasil pekerjaan jadi dilaksanakan untuk memastikan
apakah hasil pekerjaan jadi dari bahan olahan yang dihasilkan sudah sesuai
dan memenuhi persyaratan yang disepakati.
c. Cakupan Pengendalian Mutu Yang dilaksanakan
Cakupan pengendalian mutu yang harus dilaksanakan dilapangan akan
mencakup:
- Pengendalian mutu yang berkaitan dengan dimensi atau geometri dari
hasil pekerjaan seperti lebar, tinggi, tebal, kemiringan dan lain lain.
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 6 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
- Pengendalian mutu yang mencakup proporsi dari bahan baku yang
dipakai.
- Pengendalian mutu yang mencakup kualitas dari bahan baku, bahan
olahan pekerjaan jadi.
d. Metode Pengambilan Benda Uji
Bahan baku, bahan olahan dan pekerjaan jadi yang digunakan untuk
pembuatan suatu konstruksi gedung sebaiknya mempunyai kualitas yang
seragam, mengingat pertimbangan ekonomis dan efisiensi. Metode sampling
sering digunakan dikarenakan sifat homogenitas bahan baku dan bahan
olahan sangat sulit didapatkan.
e. Peralatan Yang digunakan
Ketepatan dan kondisi jenis peralatan yang digunakan pada saat
pemeriksaan dilaboratorium maupun yang dilakukan dilapangan.
f. Kemampuan dan Kejujuran Personel Pengawas
Kemampuan personil mengenai tahapan dan pelaksanaan pemantauan serta
kejujuran personil dalam pelaksanaan sangat menentukan mengenai ke-
valid-an dari hasil pemantauan yang dilaksanakan.
B.2.3 PROGRAM KERJA
1. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pekerjaan Pengawasan Perluasan
Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor adalah selama 6 (enam) bulan terhitung
setelah penandatanganan kontrak/SPMK. Konsultan akan menyusun alokasi
waktu yang efektif dan terencana dengan baik agar kegiatan ini bisa mengikuti
spesifikasi teknis yang ada. Sehingga output dari kegiatan ini akan dapat diterima
dengan baik oleh pengguna jasa.
2. TAHAPAN PEKERJAAN
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Persiapan dan Pertemuan Pendahuluan
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 7 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
Tahap ini mencakup mobilisasi seluruh personil yang telah ditentukan,
mempersiapkan formulir-formulir standar untuk keperluan operasional
pekerjaan, menetapkan prosedur rutin, dan membuat format pelaporan
serta dokumentasi proyek.
2) Survey Pendahuluan dan Staking Out
Survey pendahuluan dilaksanakan untuk memeriksa semua bench
mark yang ada dan patok referensi yang menunjukkan koordinat
horizontal dan vertikal. Jika dianggap perlu akan dibuat bench mark dan
patok referensi tambahan. Pada tahap ini konsultan akan membantu
mengawasi pekerjaan kontraktor dalam hal pematokan pada lahan lokasi
yang telah ditentukan yang dilaksanakan pada saat Rekayasa Lapangan
(Field Engineering).
3) Perencanaan Kegiatan Lapangan
Perencanaan kegiatan ini pada awalnya dibuat secara global yang
kemudian akan selalu diperbaharui sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
lapangan. Konsultan akan membantu kontraktor untuk mempersiapkan
jadwal kerja bulanan yang akan memperlihatkan dan memprediksi
kegiatan lapangan selama satu bulan mendatang.
b. Tahap Pengawasan Konstruksi
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Pengendalian Teknis
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas mengendalikan
pelaksanaan fisik pembangunan yang dilakukan oleh kontraktor. Lingkup
pengendalian antara lain meliputi :
- Aspek mutu hasil pekerjaan
- Aspek volume pekerjaan
- Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
- Aspek biaya keseluruhan pekerjaan
2) Pengendalian atas Proses Koordinasi Terkait
Konsultan supervisi dalam rangka melaksanakan tugas pengendalian
teknis berkewajiban mengendalikan proses koordinasi yang perlu
dilakukan oleh pihak lain (khususnya pemberi tugas).
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 8 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
3) Pengendalian Administrasi Proyek
Dalam hal ini Konsultan Supervisi berkewajiban merancang,
memperlakukan serta mengendalikan pelaksanaan keseluruhan sistem
administrasi proyek yang diawasinya yaitu mencakup antara lain surat,
risalah, laporan, contoh barang, foto, berita acara, gambar, sketsa,
kontrak dan adendum dan lain-lain yang dianggap perlu.
4) Evaluasi dan Serah Terima Proyek
Evaluasi dilakukan terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan dan
membuat desain untuk pekerjaan-pekerjaan baru. Selain itu, Konsultan
supervisi berwenang dan pada saatnya berkewajiban menyatakan
bahwa hasil pekerjaan kontraktor telah memenuhi persyaratan untuk
disetujui atau disahkan oleh pemberi tugas.
c. Tahap Akhir Pekerjaan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Inspeksi Akhir
Setelah seluruh pekerjaan diselesaikan, Pengendali Kegiatan Fisik dan
Unit Pengendali Lapangan dibantu oleh konsultan melakukan inspeksi
akhir guna memastikan bahwa seluruh pekerjaan telah diselesaikan
dengan baik sesuai dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak/volume
terlaksana. Apabila terdapat kesalahan atau kerusakan pada hasil
pekerjaan tersebut maka Pengendali Kegiatan atau Unit Pengendali
Lapangan dibantu konsultan akan memerintahkan untuk mengganti atau
memperbaiki pekerjaan tersebut dalam jangka waktu tertentu.
2) Gambar Terlaksana
Gambar desain yang ada akan direvisi dan disesuaikan dengan konstruksi
yang dilaksanakan (As-Built Drawing) Ini menunjukkan atau membuktikan
bahwa setiap perubahan telah dibuat terhadap gambar desain tersebut.
3) Masa Pemeliharaan
Konsultan supervisi akan mempersiapkan laporan mengenai saran dan
metoda pemeliharaan berupa rekomendasi untuk masa pemeliharaan dan
sesudahnya.
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 9 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
d. Tahap Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan adalah sebagai berikut:
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang terdiri dari 1
(satu) asli dan 4 (empat) copy diserahkan selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari sejak dikeluarkannya SPMK. Laporan ini berisikan:
- Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
- Jadwal kegiatan penyedia jasa
2) Laporan Bulanan
Berupa laporan singkat, dibuat dengan menggunakan bentuk standar
sesuai yang dikeluarkan oleh BAPPEDA Kab Bogor, menunjukan
kemajuan kemajuan fisik dan keuangan dari tiap pekerjaan. Isi statistik
yang utama dari laporan bulanan harus dikirim melalui telex, facsimile
atau telegram/laporan tertulis ke BAPPEDA Kab Bogor. Kegiatan
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dalam waktu 7 (tujuh) hari dihitung
akhir bulan sebanyak 5 (lima) buku laporan yang terdiri dari 1 (satu) asli
dan 4 (empat) copy.
3) Laporan Akhir
Pada saat berikutnya layanan konsultan pada masing-masing kontrak,
hal ini adalah segera Take-Over (TO). Konsultan harus mengirim ke
Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor melalui
Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan yang berisi ringkasan
konstruksi yang telah dilaksanakan, rekomendasi untuk pemeliharaan
yang akan datang, segala permasalahan teknis yang muncul selama
pelaksanaan, persoalan yang mungkin akan timbul bila ada, dan
berbagai macam perbaikan yang diperlukan dimasa datang oleh Dinas
Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor bagi proyek-proyek
sejenis. Jumlah laporan ini sebanyak 5 (lima) buku laporan yang terdiri
dari 1 (satu) asli dan 4 (empat) copy.
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 10 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
B.2.4 ORGANISASI DAN PERSONIL
1. KEBUTUHAN PERSONIL
Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana ditetapkan di dalam KAK ini, terdiri
dari tenaga ahli dengan disiplin ilmu yang setara dengan keahlian seperti berikut
di bawah ini:
a. Team Leader
1) Manajemen Proyek
Tenaga ahli Teknik Sipil sebagai yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah yang memiliki latar belakang pendidikan Sarjana
Teknik Sipil S-1 dari PTN / PTS yang telah di akreditasi atau PT Luar
Negeri yg terakreditasi dan memiliki pengalaman mengawasi
pelaksanaan pekerjaan :
- Menjabarkan dan mendefinisikan seluruh cakupan kegiatan, sebagai
mana tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja.
- Merencanakan seluruh cakupan kegiatan, agar dapat dilaksanakan
sesuai dengan tujuan.
- Mengarahkan seluruh anggota tim, sesuai dengan bidang keahlian
masing-masing untuk dapat mencapai tujuan.
- Mengkoordinasikan seluruh kegiatan, baik koordinasi internal tim,
maupun koordinasi dengan pemberi tugas dan atau koordinasi
dengan instansi terkait lainnya.
- Bertanggung jawab terhadap seluruh kelancaran kegiatan.
- Bertanggung jawab atas semua laporan yang dipersyaratkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK)
Dia akan berkedudukan di tempat berdekatan dengan tempat-tempat
pekerjaan yang menjadi bertanggung jawabnya.
2) Tenaga Ahli Arsitektur
Tenaga Ahli Arsitektur yang dibutuhkan adalah berlatar belakang
pendidikan S-1 Teknik Arsitek Seorang Sarjana Teknik Arsitektur
dengan Pengalaman minimal 5 tahun Mempunyai Sertifikat Tenaga Ahli
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 11 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
Muda Arsitektur.
3) Tenaga Ahli ME
Seorang Sarjana Teknik Elektro atau Mesin dengan Pengalaman
minimal 5 tahun Mempunyai Sertifikat Tenaga Ahli Muda ME. Tugas dan
tanggung jawab Pengawas adalah:
1. Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengandokumen
kontrak
2. Menyusun detail rencana kerja.
3. Menganalisa kondisi, hambatan, dan permasalahan yg dihadapi di
Lapangan dan mencari solusi untuk percepatan dan ketepatan
pelaksanaan pekerjaan
4. Bersama dengan QE mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana
5. Menyampaikan laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan pada SE
dan PPK
4) Tenaga Ahli Sipil/Struktur
Seorang Sarjana Teknik Sipil/Struktur dengan Pengalaman minimal
5 tahun Mempunyai Sertifikat Tenaga Ahli Muda Struktur
b. Tenaga Pendukung
1. Pengawas Arsitektur - SI (4 thn) (1 0rang)
2. Pengawas Teknik sipil/Struktur - SI (4 thn) (1 0rang)
3. Pengawas M/E - SI(4 thn) (1 0rang)
4. Administrasi Proyek - SMU/SMK (4 thn) (1 0rang)
2. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara ekternal instansi yang terlibat didalam kegiatan Pekerjaan
Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA terdiri dari :
- BAPPEDA Kab Bogor
- Konsultan
- Kontraktor Pelaksana
Konsultan sebagai institusi yang akan diberi kepercayaan oleh BAPPEDA Kab
Bogor akan bertanggung jawab dan berkewajiban menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Kontrak. Didalam pelaksanaan
pekerjaan, konsultan akan membawa surat tugas dari Dinas BAPPEDA Kab
-
Urauan Pendekatan, Metodologi dan Program Kerja B - 12 USULAN TEKNIS
Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA Kabupaten Bogor
Tahun Anggaran 2015
Bogor.
Untuk melakukan kontrol terhadap kualitas pekerjaan, pemberi tugas (Dinas Bina
Marga Kota Bogor) membentuk Tim Teknis yang terkait. Struktur organisasi
pelaksana kegiatan Pekerjaan Pengawasan Perluasan Gedung BAPPEDA
dapat dilihat pada gambar berikut:
Pengguna Jasa/Penangg
ung Jawab Kegiatan
Direktur CV.
LAGADAR
Team Teknis Terkait
Penanggung
Jawab Pengawasan
Tenaga
Pendukun
Quality
Engineering
Inspektor/
Pengawas Lapangan