Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab...

31
51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan yang penulis buat dengan menggunakan mikrotik yang diinstal ke sebuah PC router server, dan sebuah PC client yang mewakili seluruh topologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan Implementasi yang penulis lakukan terbatas pada simulasi sebuah server PC router dan sebuah PC client, namun pada kondisi nyata akan dipakai 25 komputer dan beberapa alat yang digunakan untuk mengimplementasikan jaringan penulis. Berikut ini akan penulis jelaskan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : - 2 buah Antena Grid RMI - Router Board RB133 ( untuk di lokasi server ) - Router Board RB133C (untuk di lokasi client ) - Kabel UTP Belden Cat 6 - Konektor RJ45 - Switch - PC Router ( di install Mikrotik )

Transcript of Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab...

Page 1: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

51

Bab 4

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk

dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis

mensimulasikan jaringan yang penulis buat dengan menggunakan mikrotik yang

diinstal ke sebuah PC router server, dan sebuah PC client yang mewakili seluruh

topologi jaringan yang telah penulis rancang.

4.1 Peralatan yang dibutuhkan

Implementasi yang penulis lakukan terbatas pada simulasi sebuah server

PC router dan sebuah PC client, namun pada kondisi nyata akan dipakai 25

komputer dan beberapa alat yang digunakan untuk mengimplementasikan

jaringan penulis. Berikut ini akan penulis jelaskan peralatan-peralatan yang

dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

- 2 buah Antena Grid RMI

- Router Board RB133 ( untuk di lokasi server )

- Router Board RB133C (untuk di lokasi client )

- Kabel UTP Belden Cat 6

- Konektor RJ45

- Switch

- PC Router ( di install Mikrotik )

Page 2: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

52

4.1.1 Router PC

Router yang tersedia di pasaran ada dua pilihan yaitu PC router

dan router konvensional. router konvensional yang teredia di pasaran

dikeluarkan oleh beberapa vendor seperti Link-Sys, D-Link, 3Com.

Sedangkan PC router menggunakan sebuah PC biasa dengan

menggunakan router OS Mikrotik. Versi mikrotik yang telah stabil adalah

versi 2.9. Penulis menggunakan PC router dengan Mikrotik versi 2.9.27

sebagai router OS untuk implementasi jaringannya.

4.1.2 Router Board

Router Board yang penulis gunakan adalah tipe RB133 dan RB

133C. Router Board ini merupakan radio yang berfungsi untuk

mengirimkan sinyal frekuensi 2.4 Ghz dari antena server ke antena client.

RB133 dapat bekerja sebagai pegirim dan penerima sinyal sedangkan

untuk tipe RB133C hanya sebagai penerima sinyal saja. Penulis

menggunakan RB133 dan RB133C untuk menghemat biaya, karena harga

dari RB133 lebih mahal dari RB133C.

Spesifikasi RB133C dan RB133 :

Board Rb133C

Page 3: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

53

Routeboard 133C dengan 175Mhz MIPS CPU, 16MB SD RAM, satu

LAN, satu MiniPCI, 64MB NAND storage dengan RouterOS Level 3

(CPE support). onboard NAND Ethernet One 10/100Mbit port miniPCI.

Board Rb133

Routerboard 133 MIPS32 4Kc based 175MHz embedded processor

dengan Memory 16MB SDRAM onboard memory chip 3 Ethernet & 2

mini PCI

4.1.3 Switch

Penulis masih menggunakan switch lama untuk perancangan

jaringan yang baru. Selain itu penulis juga mengganti hub yang ada

menjadi switch agar performa jaringan meningkat, mengingat kapasitas

transfer rate dari hub yang maksimal 10 Mbps dan switch yang maksimal

100 Mbps.

4.1.4 Antena

Untuk menyambungkan sebuah koneksi wireless diperlukan

antena. Antena digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal frekuensi

tertentu. Penulis menggunakan dua buah antena Grid RMI yang dipasang

di masing-masing tower sever dan client. Antena Grid RMI termasuk

jenis antena directional.

4.1.5 Peralatan Lainnya

Page 4: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

54

Alat-alat lain yang penulis butuhkan untuk implementasi

perancangan jaringan penulis ini adalah kabel tipe Cat 6, konektor RJ45,

Crimping Tools.

4.2 Rancangan Topologi

Topologi ini merupakan topologi yang penulis rancang dengan mengganti

jaringan kabel dengan wireless serta konfigurasi jaringan dengan menggunakan

Mikrotik. Penulis juga mengganti hub dengan switch agar kecepatan transfer

rate yang lebih tinggi dapat dicapai. Seperti pada Gambar 4.1.

Page 5: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

55

Gambar 4.1 Rancangan Topologi PT PAL

Page 6: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

56

4.3 Instalasi Mikrotik

Pertama kali Mikrotik diinstall di PC biasa. Dengan requirement Pentium

III 600 Mhz, 128 Mb RAM, 10 Gb Harddisk, Ethernet card tambahan merk D-

Link. Pertama Mikrotik diinstall pada PC tersebut melalui CD instalasi Mikrotik.

Mikrotik akan memulai instalasinya secara otomatis dari CD tersebut. Mikrotik

juga akan mem-format isi harddisk. Setelah selesai instalasi maka, PC tersebut

menjadi PC router dengan operating sistem Mikrotik dan siap digunakan.

Setelah Mikrotik diinstal, penulis dapat menjalankan server Mikrotik

dengan cara login menggunakan username admin dan password dikosongkan, ini

merupakan default dari Mikrotik. Username dan Password dapat dirubah dan

juga dapat membuat beberapa account baru. Penulis memberi alamat PC router

tersebut dengan IP 192.168.10.1 dengan subnet mask kelas C, 255.255.255.0.

Setelah penulis memberi alamat komputer server atau PC router maka

selanjutnya dapat dikonfigurasi lebih lengkapnya melalui komputer client dengan

menggunakan program Winbox yang dapat di-download dari server dengan cara

membuka browser, disini penulis menggunakan Internet Explorer, dan kemudian

masukkan alamat IP tersebut. Maka akan tampil halaman seperti pada Gambar

4.2.

Page 7: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

57

Gambar 4.2 Halaman server pada browser

Page 8: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

58

4.4 Konfigurasi Mikrotik

Untuk mengkonfigurasi mikrotik dapat menggunakan komputer client

dengan program Winbox yang telah di-download. Untuk menjalan Winbox,

masukkan username dan password, dalam hal ini penulis menggunakan

username dan password default Mikrotik yaitu username : admin dan password-

nya dikosongkan. Lalu masukan IP server 192.168.10.1 lalu klik tombol connect.

Lebih jelas nya seperti pada Gambar 4.3.

Page 9: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

59

Gambar 4.3 Aplikasi WinBox

Page 10: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

60

4.4.1 Pengaturan IP

Sebelum mengeset IP penulis perlu membuat addresss list untuk

membuka jaringan yang dapat digunakan yaitu IP 192.168.10.1/24.

192.168.10.1/24 artinya IP dari 192.168.10.0 sampai pada IP

192.168.10.255 sudah dapat digunakan dimana IP 192.168.10.0 untuk

network dan IP 192.168.10.255 untuk broadcast. Cara set address list

adalah ke IP Addresses Add (+) masukan IP 192.168.10.1/24.

Seperti pada Gambar 4.4.

Page 11: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

61

Gambar 4.4 Address List

Page 12: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

62

Untuk mengeset IP jaringan, langsung masuk ke IP ARP

Add (+) masukan IP dan subnet mask. Lakukan berulang kali sampai

semua komputer mendapat IP. Penulis lakukan 25 kali untuk menge-add

komputer. Seperti pada Gambar 4.5.

IP yang penulis gunakan adalah sebagai berikut :

Komputer 1

IP : 192.168.10.2

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 2

IP : 192.168.10.3

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 3

IP : 192.168.10.4

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 4

IP : 192.168.10.5

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 13: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

63

Komputer 5

IP : 192.168.10.6

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 6

IP : 192.168.10.7

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 7

IP : 192.168.10.8

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 8

IP : 192.168.10.9

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 9

IP : 192.168.10.10

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 14: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

64

Komputer 10

IP : 192.168.10.11

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 11

IP : 192.168.10.12

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 12

IP : 192.168.10.13

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 13

IP : 192.168.10.14

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 14

IP : 192.168.10.15

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 15: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

65

Komputer 15

IP : 192.168.10.16

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 16

IP : 192.168.10.17

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 17

IP : 192.168.10.18

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 18

IP : 192.168.10.19

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 19

IP : 192.168.10.20

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 16: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

66

Komputer 20

IP : 192.168.10.21

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 21

IP : 192.168.10.22

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 22

IP : 192.168.10.23

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 23

IP : 192.168.10.24

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Komputer 24

IP : 192.168.10.25

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 17: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

67

Komputer 25

IP : 192.168.10.26

Subnetmask : 255.255.255.0

Gateway : 192.168.10.1

Page 18: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

68

Gambar 4.5 ARP List

Page 19: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

69

4.4.2 Pengaturan Bandwidth

Dengan Mikrotik, penulis juga membatasi besarnya bandwidth

yang didapat oleh masing-masing komputer yang ada pada jaringan

dengan langkah sebagai berikut.

Untuk mengatur bandwidth “local upload” ke IP Firewall

Mangle Add Action : Mark Packet Graha Atrium Senen-iix-up

Chain : Forward In. Interface : ether1 out. Interface : ether2

New Packet : Graha Atrium Senen

Untuk mengatur bandwidth “Intenational upload” ke IP

Firewall Mangle Add Action : Mark Packet Graha Atrium Senen-

int-up Chain : Forward In. Interface : ether1 out. Interface :

ether2 New Packet : Graha Atrium Senen

Untuk mengatur bandwidth “local download” ke IP Firewall

Mangle Add Action : Mark Packet Graha Atrium Senen-iix-dw

Chain : Forward In. Interface : ether2 out. Interface : ether1

New Packet : Graha Atrium Senen

Untuk mengatur bandwidth “International download” ke IP

Firewall Mangle Add Action : Mark Packet Graha Atrium Senen-

int-dw Chain : Forward In. Interface : ether2 out. Interface :

ether1 New Packet : Graha Atrium Senen

Lebih jelas nya seperti pada Gambar 4.6.

Page 20: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

70

Gambar 4.6 Mangle

Page 21: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

71

Kemudian ke bagian Queues. Seperti Gambar 4.7.

Queues Queues Tree Add (+) Name : komp1-iix-up

Parent : ether1 Packet Mark : Graha Atrium Senen-iix-up Limit At

: 10k Max Limit 10k

Queues Queues Tree Add (+) Name : komp1-int-up

Parent : ether1 Packet Mark : Graha Atrium Senen-int-up Limit At

: 10k Max Limit 10k

Queues Queues Tree Add (+) Name : komp1-iix-dw

Parent : ether1 Packet Mark : Graha Atrium Senen-iix-dw Limit At

: 10k Max Limit 10k

Queues Queues Tree Add (+) Name : komp1-int-dw

Parent : ether1 Packet Mark : Graha Atrium Senen-int-dw Limit At

: 10k Max Limit 10k

Page 22: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

72

Gambar 4.7 Queue List

Page 23: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

73

Bandwidth koneksi internet dibedakan menjadi dua yaitu koneksi lokal

(iix) dan koneksi internasional (int). koneksi lokal maupun internasional

masing-masing terdiri dari upload dan download, hal ini dibedakan

karena dalam pengaturan nya di dalam operating sistem Mikrotik pun

demikian.

Istilah yang penulis gunakan untuk konfigurasi pengaturan

bandwidth Mikrotik yang penulis buat.

iix-up : Koneksi lokal upload

iix-dw : Koneksi lokal download

Int-up : Koneksi internasional upload

Int-dw : Koneksi internasional download

4.4.3 Security

Metode sekuriti yang penulis gunakan adalah blok IP address. ini

bertujuan untuk memblok IP lain yang tidak ada hubungannya dengan

jaringan. Ini juga dapat mencegah kasus pencolongan bandwidth dan data

dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Caranya setelah penulis menset IP jaringan, maka IP tersebut akan

muncul di ARP List. Di ARP List itulah IP yang diijinkan oleh Mikrotik

untuk jaringan yang penulis rancang. Sehingga IP yang diluar list

tersebut, tidak akan diijinkan untuk mengadakan akses.

Page 24: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

74

Penulis juga dapat memblok IP yang sudah diset di ARP List

dengan cara men-disable IP tersebut dengan menekan tombol X berwarna

merah di toolbar. Bila IP tersebut di di-disable maka statusnya akan sama

seperti IP lain yang tidak terdaftar di ARP List tersebut dan tidak berhak

mengakses jaringan. Seperti gambar 4.8.

Page 25: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

75

Gambar 4.8 ARP List 2

Page 26: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

76

4.4.4 Firewall

Setelah penulis membuat rules baru, rules tersebut akan

dijalankan pada komputer yang IP-nya sudah diset di Address List.

Setelah semua IP diset, maka IP tersebut akan diberlakukan rules yang

telah dibuat. Rules itu adalah pembagian bandwidth dan pengaturan

download serta upload.

Penulis juga dapat memblok rules yang sudah penulis set di

Address List dengan cara men-disable IP tersebut dengan menekan

tombol X berwarna merah di toolbar. Bila IP tersebut di di-disable maka

rules yang telah diset tidak akan berlaku. Dengan demikian bandwidth

yang telah diset 10 Kbps per PC akan menjadi loss atau tanpa batasan

bandwidth. Seperti gambar 4.9.

Page 27: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

77

Gambar 4.9 Address List pada Firewall

Page 28: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

78

Pada Firewall juga menkonfigurasi Filter Rules. Ini berfungsi

untuk memblok paket yang datang ataupun paket data yang keluar dari

router, menuju ke client ataupun ke server. Disini juga penulis menset IP

mana saja yang mendapatkan koneksi internet. Filter Rules juga dapat

memblok MAC Address.

Untuk memblok MAC Address penulis melakukan konfigurasi

sebagai berikut

Action = Accept Chain = Forward Source Address

(masukkan IP yang mau diblok) In Ether = Ether1 Destination

Address (masukan IP internet bila mau blok internet dengan MAC

Address atau IP router server bila mau memblok seluruh koneksi keluar

jaringan) Destination Port (port mana saja yang mau diblok oleh

admin) Out Interface = Ether2 Protocol (TCP/UDP) Bytes

(berapa bytes yang mau di blok) Packets (berapa paket yang mau

diblok). Seperti gambar 4.10.

Page 29: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

79

Gambar 4.10 Filter Rules

Page 30: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

80

NAT atau Network Address Translation berfungsi untuk

mengijinkan koneksi internet ke jaringan lain. Dengan ada nya NAT,

koneksi internet dari ISP akan dapat di-share ke jarigan dibawahnya

setelah melalui router ini.

Action = Accept Chain Scrnat Source Address (IP computer

yang mau diberi koneksi internet) In Ether = Ether1 Destination

Address (masukan IP internet ISP) Destination Port ( port mana saja

yang mau di allow oleh admin) Out Interface = Ether2 Protocol

(TCP/UDP) Bytes (berapa bytes yang mau di berikan) Packets

(berapa paket yang mau diberikan). Seperti gambar 4.11.

Page 31: Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab4/2008-1-00083-IF Bab 4.1.pdftopologi jaringan yang telah penulis rancang. 4.1 Peralatan yang dibutuhkan

81

Gambar 4.11 NAT