BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00268-TIAS-Bab...
Transcript of BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab4/2007-1-00268-TIAS-Bab...
52
Tabel 4.1 Histori penggunaan casted screw selama 1 tahun (Sumber : Seksi TMg)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengumpulan Data
4.1.1 Data History Demand
Tabel dibawah ini adalah data History Demand dari pemakaian casted screw :
JUMLAH (pcs) WAKTU M24 M30 M36
Januari 40 6 4 Februari 40 6 8
Maret 36 12 4 April 32 24 4 Mei 36 12 4 Juni 32 24 8 Juli 32 24 4
Agustus 32 24 8 September 40 6 8 Oktober 36 12 4
November 40 6 4
2004
Desember 40 6 4 Januari 36 12 4
Februari 40 6 8 Maret 32 24 4 April 32 24 4 Mei 36 12 4 Juni 40 6 8 Juli 40 6 4
Agustus 36 12 4 September 36 12 8 Oktober 32 24 4
November 32 24 4
2005
Desember 18 24 4 Agar lebih mudah dalam melihat data dan arah kecenderungannya, maka data
disajikan berupa grafik garis dibawah ini :
53
Gambar 4.1 Kecenderungan data histori demand ketiga casted screw (Sumber : Seksi TMg)
Grafik Penggunaan Casted Screw M24
32
40
32
18
323636
404036
3232
40
36
4040
363232
363640
40
32
05
1015202530354045
Jan'05
Feb'05
Mar'05
Apr'05
Mei'05
Jun'05
Jul'05
Agu'05
Sep'05
Okt'05
Nov'05
Des'05
Jan'06
Feb'06
Mar'06
Apr'06
Mei'06
Jun'06
Jul'06
Agu'06
Sep'06
Okt'06
Nov'06
Des'06
Waktu
Jum
lah
Grafik Penggunaan Casted Screw M30
612
24
12
24
6 612
6
24
612
242424
12
612
24
612
2424
6
05
1015202530354045
Jan'05
Feb'05
Mar'05
Apr'05
Mei'05
Jun'05
Jul'05
Agu'05
Sep'05
Okt'05
Nov'05
Des'05
Jan'06
Feb'06
Mar'06
Apr'06
Mei'06
Jun'06
Jul'06
Agu'06
Sep'06
Okt'06
Nov'06
Des'06
Waktu
Jum
lah
Grafik Penggunaan Casted Screw M36
4444
844
8444
84444
884
8444
8
05
1015202530354045
Jan'05
Feb'05
Mar'05
Apr'05
Mei'05
Jun'05
Jul'05
Agu'05
Sep'05
Okt'05
Nov'05
Des'05
Jan'06
Feb'06
Mar'06
Apr'06
Mei'06
Jun'06
Jul'06
Agu'06
Sep'06
Okt'06
Nov'06
Des'06
Waktu
Jum
lah
4.1.2 Sistem Berjalan
4.1.2.1 Harga Casted Screw
54
Tabel 4.2 Harga Pesan Casted Screw (Sumber : Katalog MISUMI hal:169 dan www.bi.go.id)
Gambar 4.2 Illustrasi bentuk casted screw (Sumber : : Katalog MISUMI hal:169)
Untuk pengadaan casted screw M24, M30, dan M36, perusahaan selama ini selalu
memesan dari MISUMI (supplier). Berikut adalah harga pesan untuk masing-masing
casted screw tersebut :
Harga Satuan M ¥ Rp
Kurs Mata Uang
24 890 73.870 30 1340 111.220 36 1830 151.890
1¥ = Rp 83,-
4.1.2.2 Spesifikasi Material
Material yang digunakan oleh MISUMI untuk casted screw adalah S35C yang
memiliki kadar karbon 0.32-0,38 dan kekuatan tariknya sebesar 52 kg/mm2.
4.1.2.3 Waktu Delivery
Dari data yang dimiliki oleh seksi LMC, lead time (rentan waktu) antara waktu
pemesanan sampai dengan barang diterima ware house (gudang) minimal 3 hari atau
sekitar 20 jam kerja.
4.1.3 Sistem Usulan
4.1.3.1 Material Lokal
55
4.1.3.1.1 Spesifikasi Material
Untuk proses pembuatan sendiri komponen casted screw, maka perusahaan
menggunakan salah satu material yang selama ini selalu digunakan untuk membuat
komponen lokal. Material-material tersebut ada 4 macam yaitu : SS400 (4340), S45C,
HMD5, dan SKD11 (SLD).
Dari keempat jenis material yang ada, perusahaan menetapkan
menggunakan S45C sebagai material pengganti S35C. Alasan kenapa S45C yang
ditetapkan dapat dilihat dari tabel komparasi pada lampiran 4.22, terlihat dengan jelas
bahwa material HMD5 dan SKD11 termasuk dalam kategori Tool Steel. Sedangkan
material S35C dari MISUMI adalah merupakan material Machinery Steel yang
dispesifikasikan memiliki kadar karbon tertentu sehingga bersifat lebih ulet. Dalam
kategori yang sama, hanya terdapat satu material yang digunakan PT.TMMIN, yaitu :
S45C.
Jadi material paling layak yang digunakan sebagai material pengganti S35C adalah
S45C. Untuk memperkuat dan memperjelas alasan kenapa material tersebut yang
digunakan, dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
PERLAKUAN KEKUATAN TARIK MACAM LAMBANG
PANAS (kg/mm2) S30C Penormalan 48 Baja karbon S35C Penormalan 52
56
Tabel 4.3 Baja karbon untuk konstruksi mesin (Sumber : Katalog Material ATMI Solo hal:1-6)
Tabel 4.4 Unsur kimia baja karbon untuk konstruksi mesin (Sumber : Katalog Material ATMI Solo hal:1-7)
Tabel 4.5 Harga raw material PT. TMMIN (Sumber : Seksi LMC)
konstruksi mesin S40C Penormalan 55 (JIS G 4501) S45C Penormalan 58 S50C Penormalan 62 S55C Penormalan 66
UNSUR KIMIA (%) LAMBANG
C Si Mn P S
S30C 0,27-0,33
S35C 0,32-0,38
S40C 0,37-0,43
S45C 0,42-0,48
S50C 0,47-0,53
S55C 0,52-0,58
S15CK 0,13-0,18
0,15-0,35 0,60-0,90 0,030 0,035
4.1.3.1.2 Harga Material
Berikut dicantumkan tabel harga material yang digunakan PT. TMMIN :
MATERIAL KESETARAAN TYPE HARGA (Rp/Kg) Flat Rp 54.000,- GOA GST
Round Rp 51.000,- GO5 HMD5 Flat Rp 42.500,-
DC11/ Flat Rp 68.000,- DC53
SLD Round Rp 66.000,-
S45C/ Flat Rp 18.000,- S50C
1045 Round Rp 11.000,-
SNCM 439 4340 Round Rp 20.000,- Karena ada tiga ukuran berbeda casted screw, maka digunakanlah tiga raw
material silinder yang berbeda dimensinya. Itu nantinya akan mempengaruhi harga
jual. Sementara standar pemesanan material dari perusahaan adalah apabila ada
57
Tabel 4.6 Gambar teknik dan keterangan detail gambar casted screw (Sumber : Katalog Misumi,hal : 169 )
bagian dari raw material yang akan diproses dengan mesin, maka bagian tersebut
harus dilebihkan 5 mm. Untuk lebih jelasnya dengan melihat tabel 4.6 dan gambar
casted screw.
x P D D1 d1 ℓ ℓ1 L T T1 T2 H R
12 x 1.75 38 28 18 30 40 55 10 30 15 14 2
16 x 2.0 46 36 22 35 45 55 10 30 15 18 2
20 x 2.5 48 38 28 45 55 70 15 35 20 19 2
24 x 3.0 55 45 36 55 65 85 20 45 20 22.5 2
30 x 3.5 65 52 42 65 75 95 25 50 20 26 2
36 x 4.0 85 70 48 75 90 110 30 55 25 35 2
Bagian-bagian yang dilebihkan 5 mm ialah L (panjang jadi casted screw) dan D
(diameter jadi casted screw). Berikut ini adalah cara menentukan berat raw material
untuk masing-masing casted screw dengan massa jenis S45C yaitu 7,85 kg/mm2 :
M20 = (¼µ x D2 x T) x massa jenis x 10-6
58
= (¼ 3,14 x 552 x 80) x 7,85 x 10-6
= 1,49 kg
M24 = (¼µ x D2 x T) x massa jenis x 10-6
= (¼ 3,14 x 602 x 90) x 7,85 x 10-6
= 1,99 kg
M36 = (¼µ x D2 x T) x massa jenis x 10-6
= (¼ 3,14 x 902 x 115) x 7,85 x 10-6
= 5,74 kg
Setelah itu tinggal dikalikan dengan harga per kilogram (tabel 4.7) untuk material
S45C yang berbentuk lingkaran, yaitu : Rp 11.000,-/kg. Jadi harga raw material untuk
masing-masing casted screw adalah :
M24 = Rp 11.000,- x 1,49
= Rp 16.390,-
M30 = Rp 11.000,- x 1,99
= Rp 21.890,-
M36 = Rp 11.000,- x 5,74
= Rp 63.140,-
PT. TMMIN tidak memerlukan biaya simpan untuk raw material casted screw
karena barang langsung dipesan ke supplier. Dan barang pesanan dapat diterima pada
waktu yang sama dengan waktu pemesanan.
4.1.3.2 Waktu Baku Pembuatan Casted Screw
59
Untuk mengetahui waktu baku pembuatan casted screw yang diproduksi
sendiri oleh perusahaan, dilakukanlah pengamatan langsung ke lapangan dimana
pengerjaan dilakukan dengan mesin bubut dan mesin milling dan oleh satu orang
operator. Masing-masing casted screw telah diamati sebanyak 5 kali, dan dari
pencatatan stop watch (dalam unit satuan menit) hasilnya adalah sebagai berikut :
M24 = 117 121 119 121 120
M30 = 120 122 119 119 121
M36 = 123 120 122 124 120
4.1.3.2.1 Waktu Baku Pembuatan M24
Berdasarkan 5 kali waktu pengamatan yang sudah dikerjakan, berikut ini
perhitungan awal untuk mengetahui berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang
layak dikerjakan untuk pengambilan sampel :
Waktu terbesar (H) = 121 dan nilai terkecil (L) = 117
X = 5
120121119121117 ++++
= menit6,119
R/X = 6,119LH −
= 6,119
4 = 0,03
60
Dari tabel pada lampiran 4.23, maka untuk harga R/X = 0,03 jumlah pengamatan
yang seharusnya dilakukan diestimasikan minimal 3 kali pengamatan (nilai dair tabel
untuk R/X = 0,03 dan data sampel pengamatan = 5). Jadi jumlah 5 kali pengamatan
untuk M24 ialah sudah layak.
Dibawah ini adalah perhitungan waktu baku pembuatan casted screw M24 :
Periode pengamatan = 2 minggu (40 jam/minggu)
Jumlah Pengamatan = 40 kali (rata-rata 4 kali sehari)
(20 kali produktif, 20 kali tidak produktif)
Jumlah produk = 20 butir
Performance operator selama pengukuran berada 10% dibawah normal, Allowance
Time 12,5%
Waktu Normal = SamplingKegiaodukselamaTotalUnit
torxRatingFakityxWorkActivPengamaTotalWaktutanPr
(%)tan
= 20
9,04020)402( xxjamx
= unitprodukjam /8,1
Waktu Standar = Allowance
lxWaktuNorma−%100
%100
= %5,12%100
%1008,1−
x
= unitprodukjam /06,2
4.1.3.2.2 Waktu Baku Pembuatan M30
61
Berdasarkan 5 kali waktu pengamatan yang sudah dikerjakan, berikut ini perhitungan
awal untuk mengetahui berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang layak
dikerjakan untuk pengambilan sampel :
Waktu terbesar (H) = 122 dan nilai terkecil (L) = 119
X = 5
121119119122120 ++++
X = menit2,120
R/X = 2,120LH −
= 2,120
3 = 0,025
Dari tabel pada lampiran 4.23, maka untuk harga R/X = 0,03 jumlah pengamatan
yang seharusnya dilakukan diestimasikan minimal 3 kali pengamatan (nilai dari tabel
untuk R/X = 0,03 dan data sampel pengamatan = 5). Jadi jumlah 5 kali pengamatan
untuk M30 ialah sudah layak.
Dibawah ini adalah perhitungan waktu baku pembuatan casted screw M30 :
Periode pengamatan = 2 minggu (40 jam/minggu)
Jumlah Pengamatan = 40 kali (rata-rata 4 kali sehari)
(8 kali produktif, 32 kali tidak produktif)
Jumlah produk = 8 butir
Performance operator selama pengukuran berada 10% dibawah normal
Allowance Time 12,5%
62
Waktu Normal = SamplingKegiaodukselamaTotalUnit
torxRatingFakityxWorkActivPengamaTotalWaktutanPr
(%)tan
= 8
9,0408)402( xxjamx
= unitprodukjam /8,1
Waktu Standar = Allowance
lxWaktuNorma−%100
%100
= %5,12%100
%1008,1−
x
= unitprodukjam /06,2
4.1.3.2.3 Waktu Baku Pembuatan M36
Berdasarkan 5 kali waktu pengamatan yang sudah dikerjakan, berikut ini perhitungan
awal untuk mengetahui berapa banyaknya frekuensi pengamatan yang layak
dikerjakan untuk pengambilan sampel :
Waktu terbesar (H) = 123 dan nilai terkecil (L) = 120
X = 5
120124122120123 ++++
= menit8,121
R/X = 8,121LH −
= 8,121
3
= 0,025
63
Dari tabel pada lampiran 4.23, maka untuk harga R/X = 0,03 jumlah pengamatan
yang seharusnya dilakukan diestimasikan minimal 3 kali pengamatan (nilai dair tabel
untuk R/X = 0,03 dan data sampel pengamatan = 5). Jadi jumlah 5 kali pengamatan
untuk M30 ialah sudah layak.
Dibawah ini adalah perhitungan waktu baku pembuatan casted screw M30 :
Periode pengamatan = 2 minggu (40 jam/minggu)
Jumlah Pengamatan = 40 kali (rata-rata 4 kali sehari)
(4 kali produktif, 36 kali tidak produktif)
Jumlah produk = 4 butir
Performance operator selama pengukuran berada 10% dibawah normal
Allowance Time 12,5%
Waktu Normal = SamplingKegiaodukselamaTotalUnit
torxRatingFakityxWorkActivPengamaTotalWaktutanPr
(%)tan
= 4
9,0404)402( xxjamx
= unitprodukjam /8,1
Waktu Standar = Allowance
lxWaktuNorma−%100
%100
= %5,12%100
%1008,1−
x = unitprodukjam /06,2
4.1.3.3 Harga Casted Screw
4.1.3.3.1 Ongkos Penggunaan Mesin
64
Dilihat dari konstruksi casted screw diatas, mesin yang digunakan untuk
membuatnya adalah mesin bubut dan mesin milling. Jadi untuk aktiva tetap diperoleh
dari pembelian mesin bubut dan mesin milling. Berikut ini adalah perhitungan
investasi totalnya :
a) Mesin bubut = Rp 24.500.000,-
b) Mesin milling = Rp 36.000.000,-
Total = Rp 60.500.000,-
Dari perusahaan menetapkan depresiasi mesin bubut dan mesin milling dihitung
selama 5 tahun yang berarti sisa nilainya adalah nol (0). Berikut adalah ongkos
penggunaan kedua mesin tersebut :
Periode proses = 5 tahun
1 tahun = 12 bulan
Hari kerja/bulan = 22 hari kerja aktif
Jam kerja per hari = 8 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
Ongkos/detik = 5122286060
,000.500.60xxxxx
Rp −
= Rp 1,59,-
4.1.3.3.2 Ongkos Tenaga Kerja Langsung
Untuk pengoperasian mesin bubut dan mesin milling dilakukan oleh Operator :
65
Gaji per bulan = Rp 900.000,-
Hari kerja/bulan = 22 hari kerja aktif
Jam kerja per hari = 8 jam
1 jam = 60 menit
1 menit = 60 detik
Ongkos/detik = 2286060,000.900
xxxRp −
= Rp 1,42,-
4.1.3.3.3 Harga Total Casted Screw Lokal
Untuk harga sebuah casted screw lokal, ada banyak unsur didalamnya, yaitu :
ongkos mesin, ongkos Operator, dan harga raw material.
Ongkos mesin/detik = Rp 1,59,-
Ongkos Operator/detik = Rp 1,42,-
Waktu proses M24 = 2,06 jam = 7.416 detik
Waktu proses M30 = 2,06 jam = 7.416 detik
Waktu proses M36 = 2,06 jam = 7.416 detik
Harga raw material M24 = Rp 16.390,-
Harga raw material M30 = Rp 21.890,-
Harga raw material M36 = Rp 63.140,-
Harga Total M24 = ongkos mesin + ongkos operator + raw material
= (1,59 x 7416) + (1,42 x 7416) + 16390
= Rp 38.712,16,-
66
Tabel 4.7 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Harga Total M30 = ongkos mesin + ongkos operator + raw material
= (1,59 x 7416) + (1,42 x 7416) + 21890
= Rp 44.212,16,-
Harga Total M36 = ongkos mesin + ongkos operator + raw material
= (1,59 x 7416) + (1,42 x 7416) + 63140
= Rp 85.462,16,-
4.2 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan
Ada 3 macam item yang diperbandingkan antara sistem berjalan dengan sistem
usulan. Tabel 4.7 menunjukkan perbandingan tersebut :
SISTEM BERJALAN SISTEM USULAN NO ITEM
M24 M30 M36 M24 M30 M36
1 Material S35C S35C S35C S45C S45C S45C
2 Lead Time 20 jam 20 jam 20 jam 2,06 jam 2,06 jam 2,06 jam
3 Harga Rp73.870,- Rp111.220,- Rp151.890,- Rp38.712,16,- Rp44.212,16,- Rp85.462,16,-
Dari item material, kualitas MISUMI S35C hanya bisa digantikan oleah material
lokal S45C daripada 3 material lokal lainnya (SS400, HMD5, SKD11). Kedua
material tersebut sama-sama masuk dalam golongan high carbon steel dan memiliki
kekuatan tarik antara 52 – 58 kg/mm2.
Dari item lead time proses pembuatan, dari MISUMI membutuhkan waktu 3 hari
atau tepatnya sekitar 20 jam dari mulai memesan sampai barang diterima ware house.
Tapi apabila membuat lokal, satu butir casted screw hanya butuh waktu sekitar 2 jam.
67
Dari item harga, casted screw buatan lokal jauh lebih murah daripada membeli
dari MISUMI. Jadi bila setiap ukuran casted screw dibuat lokal maka bisa
menghemat ongkos rata-rata diatas 40%.
4.3 Penentuan Metode Peramalan
4.3.1 Perhitungan Dengan Tiga Jenis Metode Smoothing Eksponensial
Penentuan metode peramalan yang paling tepat dilakukan terhadap ketiga ukuran
casted screw. Sangat mungkin apabila metode peramalan yang paling tepat antara
ukuran yang satu dengan ukuran lainnya berbeda. Inisialisasi untuk tiap-tiap casted
screw dan tiap-tiap metode akan berbeda. Penulis akan menggunakan nilai inisialisasi
yang menghasilkan nilai MSE dan MAPE paling kecil dengan metode trial dan error
dari 0.00 hingga 1.00. Hasil perhitungan untuk ketiga ukuran casted screw dapat
dilihat pada lampiran. Penulis akan menggunakan casted screw ukuran M24 sebagai
contoh perhitungan.
4.3.1.1 Smoothing Eksponensial Tunggal : Pendekatan Adaptif
Dalam metode ini, perlu dilakukan inisialisasi terlebih dahulu. Untuk perhitungan
peramalan casted screw M24, dilakukan inisialisasi sebagai berikut :
F2 = X1
α2 = 1
β = 0,74
E1 = 0
M1 = 0
68
perhitungan dengan menggunakan metode smoothing eksponensial tunggal
pendekatan adaptif ditunjukkan pada lampiran 4.1. Rumus yang digunakan :
Ft+1 = αtXt + (1 – αt)Ft
et = Xt - Ft
Et = βet + (1 – β)Et-1
Mt = β|et| + (1 – β)Mt-1
αt+1 = t
t
ME
PEt = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −
t
tt
XFX (100)
MSE = nen
it /
1
2∑=
MAPE = nPEn
ii /
1∑=
Contoh :
F5 = ((1,0)(32)) + ((1 – 1,0)(36)
= 32
e5 = 36 – 32
= 4
E5 = ((0,74)(4)) + ((1 – 0,74)(-946,93))
= -243,24
M5 = ((0,74)(|243,24|)) + ((1 – 0,74)(946,93))
69
= 249,16
α5 = 93,94693,946
= 1,0
PE5 = )100(36
3236−
= 11,11
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
MSE = 355.511.516,88/23
= 15.457.022,47
MAPE = 47.404,88/23
= 2061,08
4.3.1.2 Smoothing Eksponensial Ganda : Metode Linear Satu-Parameter dari
Brown
Hasil perhitungan dengan metode ini dapat dilihat pada lampiran 4.2. Perhitungan
akan menggunakan asumsi :
α = 0,44
S’1 = X1
S”1 = X1
ramalan = untuk lima tahun ke depan
Rumus yang digunakan adalah
S’t = αXt + (1 – α)S’t-1
70
S”t = αS’t + (1 – α)S”t-1
at = S’t + (S’ – S”) = 2S’t – S”t
bt = α
α−1
(S’t – S”t)
Ft+m = αt + btm
et = Xt - Ft
PEt = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −
t
tt
XFX
(100)
MSE = nen
it /
1
2∑=
MAPE = nPEn
ii /
1∑=
Contoh :
S’5 = (0,44)(36) + (1 – 0,44)(35,49)
= 35,72 ≈ 36 (round up)
S”5 = (0,44)(35,72)+( 1 – 0,44)(37,58)
= 36,76 ≈ 37 (round up)
a5 = 2(35,72) – 36,76
= 34,68 ≈ 35 (round up)
b5 = 44,01
44,0 (35,72– 36,76)
= –0,817 ≈ –1 (round up)
F6 = 34,67 + (–1)(1)
71
= 33,67 ≈ 34 (round up)
e5 = 36 – 31,76
= 4.24 ≈ 4 (round up)
PE5 = )100(36
76,3136⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
= 11,77
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
MSE = 520,89/22
= 23,68
MAPE = 268,12/22
= 12,19
4.3.1.3 Smoothing Eksponensial Ganda : Metode Dua-Parameter dari Holt
Hasil perhitungan dengan metode ini dapat dilihat pada lampiran 4.3. Perhitungan
akan menggunakan asumsi :
α = 0,51
γ = 0,5
S1 = X1
ramalan = untuk lima tahun ke depan
Rumus yang digunakan adalah
St = αXt + (1 – α) (St-1 + bt-1)
bt = γ(St – St-1) + (1 – γ)bt-1
Ft+m = St + btm
72
et = Xt - Ft
PEt = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛ −
t
tt
XFX
(100)
MSE = nen
it /
1
2∑=
MAPE = nPEn
ii /
1∑=
Contoh :
S5 = (0,51)(4) + (1 – 0,51)(6,88+0,46)
= 5,64
b5 = (0,5)(5,64–6,88) + (1 – 0,5)(0,46)
= -0,39
F6 = 5,64 + (-0,39)(1)
=5,25
e5 = 4 –7,34
= -3,34
PE5 = )100(4
34,74⎟⎠⎞
⎜⎝⎛ −
= 83,55
Data yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah
MSE = 236,69/22
= 10,76
73
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Peramalan Smoothing Eksponensial M30 (Lampiran 4.7-4.9)
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Peramalan Smoothing Eksponensial M36 (Lampiran 4.13-4.15)
Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Peramalan Smoothing Eksponensial M24 (Lampiran 4.1-4.3)
MAPE = 1.219,69/22
= 55,44
4.3.2 Perbandingan Hasil Peramalan
Dari perhitungan yang telah dilakukan, langkah selanjutnya adalah
membandingkan semua hasil yang diperoleh. Alat pembanding yang digunakan
adalah MSE dan MAPE. Tabel 4.8, 4.9, dan 4.10 menunjukkan hasil dari perhitungan
peramalan dengan empat metode smoothing eksponensial untuk ketiga casted screw :
NO METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL MSE MAPE 1 Tunggal Pendekatan Adaptif 15,457,022.473 2,061.0822 Ganda Metode Linear Satu-Parameter dari Brown 23.677 12.1873 Ganda Metode Dua-Parameter dari Holt 22.454 11.961
NO METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL MSE MAPE 1 Tunggal Pendekatan Adaptif 15,512,868.479 13,741.9352 Ganda Metode Linear Satu-Parameter dari Brown 82.263 65.1493 Ganda Metode Dua-Parameter dari Holt 70.534 59.089
NO METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL MSE MAPE 1 Tunggal Pendekatan Adaptif 15,509,518.165 10,299.8942 Ganda Metode Linear Satu-Parameter dari Brown 3.541 27.8833 Ganda Metode Dua-Parameter dari Holt 10.759 55.440
Metode yang akan digunakan untuk meramalkan ketiga komponen tersebut
ditunjukkan pada tabel 4.11
74
Tabel 4.11 Metode Peramalan Smoothing Eksponensial yang Dipilih
Tabel 4.12 MPS Lima Tahun Kedepan untuk Ketiga Casted Screw
Metode-metode ini dipilih karena memiliki nilai MSE dan MAPE paling rendah
dibanding dengan metode lainnya untuk tiap-tiap casted screw.
4.4 Perhitungan Master Production Schedule
Metode peramalan smoothing eksponensial yang telah dipilih selanjutnya
digunakan untuk menghitung demand lima tahun kedepan (disesuaikan dengan waktu
depresiasi mesin) yang nantinya digunakan sebagai MPS. Tabel 4.12 hanya
menampilkan total tiap tahunnya saja, sedangkan untuk detail perbulannya terdapat
dalam lampiran-lampiran : M24 (lampiran 4.4-4.6), M30 (lampiran 4.10-4.12), M36
(lampiran 4.16-4.18).
NO CASTED TAHUN 2006
TAHUN 2007
TAHUN 2008
TAHUN 2009
TAHUN 2010
1 M24 304 296 286 277 269 2 M30 323 336 350 363 376 3 M36 66 69 72 75 78
4.5 Analisis Biaya Sistem Berjalan
4.5.1 Perkiraan Biaya Pengeluaran Casted Screw
Untuk menghitung harga total produksi casted screw tiap tahunnya, dibutuhkan
biaya langsung berupa harga produksi casted screw itu sendiri dan biaya tidak
NO CASTED SCREW METODE YANG DIPILIH
1 M24 Ganda Metode Dua-Parameter dari Holt 2 M30 Ganda Metode Dua-Parameter dari Holt 3 M36 Ganda Metode Linear Satu-Parameter dari Brown
75
langsung meliputi : maitenance, utilities, dan overhead yang nilainya diasumsikan
10% dari total biaya produksi tiap tahunnya. Disamping itu juga terdapat inflasi tiap
tahunnya, berdasarkan data dari www.bi.go.id, diasumsikan sebesar 15% tiap
tahunnya. Berikut cara perhitungannya dengan mengambil contoh M36 buatan lokal
untuk tahun 2008 :
Harga satuan M36 = Rp 85.462,16,-
Jumlah M36 tahun 2008 = 72 butir
Biaya langsung = Rp 38.712,16,- x 72
= Rp 6.153.275,52,-
Biaya tidak langsung = Rp 6.153.275,52,- x 10%
= Rp 615.327,55,-
Biaya produksi setahun = biaya langsung + biaya tidak langsung
= Rp 6.153.275,52,- + Rp 615.327,55,-
= Rp 6.768.603,07,-
Biaya terpengaruh inflasi = Biaya produksi setahun x 15%
= Rp 6.768.603,07,- x 15%
= Rp 1.015.290,46,-
Total biaya pengeluaran = biaya produksi setahun + biaya terpengaruh inflasi
= Rp 6.768.603,07,- + Rp 1.015.290,46,-
= Rp 7.783.893,53,-
Maka melalui tabel 4.13 dan 4.14 dapat diramalkan biaya yang harus dikeluarkan
untuk pengadaan casted screw baik memesan melalui supplier atau membuat lokal.
76
Tabel 4.15 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun 2006
Tabel 4.16 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun 2007
Tabel 4.13 Perkiraan Pengeluaran Lima Tahun Kedepan untuk Casted Screw Lokal
Tabel 4.14 Perkiraan Pengeluaran Lima Tahun Kedepan untuk Casted Screw Supplier
4.5.2 Proyeksi Keuntungan Sistem Usulan
Dengan perubahan proses pengadaan casted screw yang semula memesan ke
supplier kemudian sekarang diproduksi sendiri, maka keuntungan sampai lima tahun
kedepan dapat di proyeksikan dalam tabel di bawah ini :
Pengeluaran (Cost Development In Supplier) Rp 86.532.679,2,- Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Rp 40.087.251,51- Keuntungan Rp 46.445.427,69,-
Pengeluaran (Cost Development In Supplier) Rp 88.156.850,65,- Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Rp 40.746.882,32,- Keuntungan Rp 47.409.968,33,-
Pengeluaran (Cost Development In Supplier) Rp 89.769.662.4,-
NO TAHUN M24 M30 M36 TOTAL
1 2006 Rp 14.887.148,25.- Rp 18.064.867,52,- Rp 7.135.235,74,- Rp 40.087.251,51-
2 2007 Rp 14.495.381,19,- Rp 18.791.936,49,- Rp 7.459.564,64,- Rp 40.746.882,32,-
3 2008 Rp 14.005.672,37,- Rp 19.574.933,84,- Rp 7.783.893,53,- Rp 41.364.499,74,-
4 2009 Rp 13.564.934,42,- Rp 20.302.002,81,- Rp 8.108.222,43,- Rp 41.975.159,66-
5 2010 Rp 13.173.167,37,- Rp 21.029.071,78,- Rp 8.432.551,33,- Rp 42.634.790,48,-
NO TAHUN M24 M30 M36 TOTAL
1 2006 Rp 28.407.447,2,- Rp 45.443.935,9,- Rp 12.681.296,1,- Rp 86.532.679,2,-
2 2007 Rp 27.626.183,2,- Rp 47.272.948,8,- Rp 13.257.718,65,- Rp 88.156.850,65,-
3 2008 Rp 26.692.866,2,- Rp 49.242.655,- Rp 13.834.141,2,- Rp 89.769.662.4,-
4 2009 Rp 25.852.880,9,- Rp 51.071.667,9,- Rp 14.410.563,75,- Rp 91.335.112,55,-
5 2010 Rp 25.106.227,3,- Rp 52.900.680,8,- Rp 14.986.986,3,- Rp 92.993.894,4,-
77
Tabel 4.17 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun 2008
Tabel 4.18 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun 2009
Tabel 4.19 Proyeksi Keuntungan Investasi Tahun 2010
Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Rp 41.364.499,74,- Keuntungan Rp 48.405.162,66,-
Pengeluaran (Cost Development In Supplier) Rp 91.335.112,55,- Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Rp 41.975.159,66,- Keuntungan Rp 49.359.952,89,-
Pengeluaran (Cost Development In Supplier) Rp 92.993.894,4,- Pengeluaran (Cost Development Inhouse) Rp 42.634.790,48,- Keuntungan Rp 50.359.103,92,-
4.5.3 Proyeksi Aliran Kas Sistem Usulan
Modal/investasi yang dilakukan adalah 100% biaya PT. TMMIN, sehingga cash
flow yang ada tidak dipengaruhi oleh bunga bank. Dalam lampiran 4.19 terdapat
proyeksi aliran kas selama lima tahun kedepan.
4.5.4 Perhitungan Parameter Keuangan Sistem Usulan dan Sistem Berjalan
Dalam perhitungan ini akan dipakai Internal Rate of Return (IRR), yaitu tingkat
pengembalian minimal yang dapat menarik investor untuk tetap melakukan investasi.
Dalam skripsi ini IRR diasumsikan sama dengan nilai suku bunga safe investmen
yang berdasarkan data dari www.bi.go.id adalah 12% per tahun. Sebagai alat analisis
kelayakan finansial adalah :
1) Payback Period Method (pemulihan modal)
2) NPV = Net Present Value
3) PI = Profitability Index Method
78
Perhitungan :
Keterangan :
P = Investasi A = Penerimaan tahun pertama, n1
Q = Annual fee tahun pertama B = Penerimaan tahun kedua, n2
R = Annual fee tahun kedua C = Penerimaan tahun ketiga, n3
S = Annual fee tahun ketiga D = Penerimaan tahun keempat, n4
T = Annual fee tahun keempat E = Penerimaan tahun kelima, n5
U = Annual fee tahun kelima F = Penerimaan tahun keenam, n6
4.5.4.1 Payback Period Methode Sistem Usulan
Investasi ini didanai sendiri oleh PT. TMMIN, jadi waktu pengembalian modal
tidak dipengaruhi oleh suku bunga bank. Karena arus kas bervariasi maka periode
pemulihan modal dicari dengan menggunakan pendekatan arus kas komulatif.
T = Periode pemulihan modal
Io = Investasi inisial
Ā = Arus kas tahunan yang seragam
A B C D
P
Q R S T U
0 1 2 3 4 5
E
79
Tabel 4.20 Perhitungan Masa Pemulihan Modal dengan Arus Kas Komulatif
T = tahunxIo 1A
URAIAN ARUS KAS TAHUNAN ARUS KAS KOMULATIF WAKTU (T)
Io - ( - ) Rp 60.500.000,- A1 Rp 58.545.427,69,- Rp 1.954.572,31,- 1 tahun A2 Rp 1.954.572,31,- 0,03 tahun*) A3 A4 A5
Jumlah Rp 60.500.000,- 1,03 tahun
*) = 169.58545427
31,1954572 x = 0,03 tahun
TB = 1,03 tahun
Dalam kolom Arus Kas Komulatif pada baris pertama dinyatakan nilai investasi
inisial, kemudian pada baris berikutnya dinyatakan nilai arus kas ke-t, kemudian
ditambahkan kepada nilai –I0. Penambahan dilakukan hingga kolom komulatif
menyajkan nilai sebesar yang berarti arus kas tahunan yang diperhitungkan sudah
sama dengan nilai I0.
4.5.4.2 Perhitungan Nilai Sekarang (NPV) Sistem Usulan
Untuk investasi ini, penerimaan tahunan tidak seragam. Dan berdasarkan data dari
www.bi.go.id, bila diasumsikan tingkat bunga pengembalian yang diinginkan (cost of
capital) adalah13%, maka didapatkan nilai NPV pada tabel 4.21. Dibawah ini contoh
perhitungannya :
Faktor diskon tahun ke n = nsukubunga)1(1
+
80
Tabel 4.21 Perhitungan Nilai Sekarang (NPV)
Nilai NPV tahun ke n = Arus kas tahun ke n x faktor diskon tahun ke n
Faktor diskon tahun ke 3 = 3)13,01(1
+
= 0,693
Nilai NPV tahun ke 3 = Rp 60.505.162,66,- x 0,693
= Rp 41.930.077,72,-
NO ARUS KAS FAKTOR DISKON NILAI SEKARANG
0 Rp 60.500.000,- 1 ( - ) Rp 60.500.000,-
1 Rp 58.545.427,69,- 0,885 Rp 51.812.703,51,-
2 Rp 59.509.968,33,- 0,783 Rp 46.596.305,2,-
3 Rp 60.505.162,66,- 0,693 Rp 41.930.077,72,-
4 Rp 61.459.952,89,- 0,613 Rp 37.674.951,12,-
5 Rp 62.459.103,92,- 0,543 Rp 33.915.293,43,-
Total NPV Rp 211.929.330,98,-
4.5.4.3 Perhitungan Nilai Sekarang (NPV) Sistem Berjalan
Keuntungan menjadi seragam yaitu :Rp 5.000.000,-/tahun, berupa potongan harga
karena membeli casted screw dalam jumlah yang banyak. Sementara untuk
investasinya membeli seperangkat komputer dan mesin fax sebesar Rp 4.500.000,-
dimana tahun kelima nilai sisanya sekitar Rp 1.500.000,-. Dengan tingkat suku bunga
bank 12%, maka perhitungan NPV adalah :
PW (r=12%) = -Rp 4.500.000 + Rp 5.000.000 (P/A, r = 12%, 5) +
Rp 1.500.000 (P/F, r = 12%, 5)
= -Rp 4.500.000 + Rp 5.000.000 (3,6048) + Rp 1.500.000 (0,5674)
81
= Rp 14.375.100,-
4.5.4.4 Profitability Index Methode Sistem Usulan
Dari perhitungan nilai NPV diatas, maka dapat dihitung pula nilai cari Profitability
Index untuk pembuatan lokal casted screw
PI = 1+oI
NPV
= 1,-60.500.000 Rp
0,98,-211.929.33 Rp+
= 3,5 > 1
4.5.5 Analisis Kelayakan Keuangan
Dari perhitungan diatas, diperoleh NPV sistem usulan adalah Rp 211.929.330,98,-
sedangkan nilai NPV dari sistem berjalan adalah Rp 14.375.100,-. Berarti nilai
keduanya lebih besar dari 0 (NPV > 0) dan sama-sama telah memenuhi syarat nilai
kelayakan. Tetapi dari segi jumlah, sistem usulan jauh lebih besar daripada sistem
berjalan yang berarti juga lebih layak untuk dilaksanakan.
Dari segi Profitability Index diperoleh nilai 3,5. Angka ini juga sudah memenuhi
syarat dari uji kelayakan investasi (PI > 1) yang berarti investasi ini juga dinyatakan
layak.
Modal investasi ini berasal dari PT. TMMIN sendiri. Jadi dengan kondisi normal,
waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal atas investasi ini membutuhkan
waktu 1,03 tahun. Jangka waktu tersebut jelas lebih kecil dari umur investasi dan
sanggup memenuhi target perusahaan, sehingga investasi ini dinyatakan layak.