Bab 4 epistemologi
-
Upload
dewiirma2310 -
Category
Education
-
view
200 -
download
0
Transcript of Bab 4 epistemologi
EpistemologiDewi Irma Yanti (15.E2.0004)Petra Audrey (14.E2.0025)Srimart Ryeni (15.E2.0007)
Jarum Sejarah Pengetahuan0Konsep dasar jarum sejarah pengetahuan pada waktu
dulu ialah kriteria “kesamaan”. Dalam kurun waktu tersebut tidak ada perbedaan antara berbagai pengetahuan
0Pada abad ke-17 Konsep dasarnya berubah dari “kesamaan” kepada “perbedaan”.
0Pohon pengetahuan mulai dibeda-bedakan berdasarkan apa yang diketahui (Ontologi), bagaimana cara mengetahui (epistemologi) dan untuk apa (aksiologi) pengetahuan itu digunakan.
Epistemologi0Bagaimana cara kita menyusun pengetahuan yang benar? 0Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu episteme
yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori 0Epistemologi adalah bagian filsafat atau cabang filsafat
yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi itu.
3 tahap perkembangan budaya
0 Tahap MistisSikap manusia yang merasa terkepung oleh kekuatan gaib
disekitarnya.0 Tahap Ontologis
Sikap manusia yang tidak lagi merasa terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib, bersikap mengambil jarak dari obyek di sekitarnya dan melakukan penelaahan – penelaahan terhadap obyek tersebut
0 Tahap Fungsional Sikap manusia yang bukan saja terbebas dari kepungan kekuatan
gaib dan mempunyai pengetahuan berdasarkan penelaahan terhadap obyek-obyek di sekitar, namun juga memfungsionalkan pengetahuan tersebut bagi kepentingan dirinya.
Sumber Pengetahuan0 Indera
o Indera digunakan untuk berhubungan dengan dunia fisik atau lingkungan di sekitar kita. Pengetahuan lewat indera disebut juga pengalaman, sifatnya empiris dan terukur. Tetapi mengandalkan pengetahuan semata-mata kepada indera jelas tidak mencukupi.
0AkalAkal atau rasio merupakan fungsi dari organ yang secara
fisik bertempat di dalam kepala, yakni otak. Keunggulan akal yang paling utama adalah kemampuannya menangkap esensi atau hakikat dari sesuatu, tanpa terikat pada fakta-fakta khusus.
0Hati atau IntuisiPada praktiknya, intuisi muncul berupa pengetahuan yang
tiba-tiba saja hadir dalam kesadaran, tanpa melalui proses penalaran yang jelas, non-analitis, dan tidak selalu logis. Intuisi bisa muncul kapan saja tanpa kita rencanakan, baik saat santai maupun tegang, ketika diam maupun bergerak. Intuisi disebut juga ilham atau inspirasi.
0Logika Logika adalah cara berpikir atau penalaran menuju
kesimpulan yang benar. Aristoteles memerkenalkan dua bentuk logika yang sekarang kita kenal dengan istilah deduksi dan induksi. Logika deduksi, dikenal juga dengan nama silogisme. Logika induksi adalah kebalikan dari deduksi, yaitu menarik kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus menuju pernyataan umum
Pengetahuan ilmiah, alias ilmu, dapat diibaratkan sebagai alat bagi manusia dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapinya. Pemecahan tersebut pada dasarnya adalah dengan meramalkan dan mengontrol gejala alam.
Ilmu
Metode untuk memperoleh pengetahuan
0EmpirismeMenurut John Locke pengetahuan diperoleh dengan perantaraan indera.seluruh sisa pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan serta memperbandingkan ide-ide yang diperoleh dari penginderaan serta refleksi yang pertama-tama dan sederhana tersebut
RasionalismeKebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, dan
bukannya di dalam diri barang sesuatuJika kebenaran mengandung makna, mempunyai ide yang
sesuai dengan atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh dengan akal budi saja
0 Intuisme• Intuisi di artikan sebagai pengetahuan yang diperoleh
secara langsung, yang mutlak dan bukannya pengetahuan yang nisbi atau yang ada perantaranya
• Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan atau direka-reka. Intuisi bisa digunakan sebagai hipotesis untuk analisa selanjutnya dalam menentukan benar atau tidaknya pernyataan-pernyataan yang telah di kemukakan.
0Fenomenalisme• Karena itu kita tidak pernah mempunyai pengetahuan
tentang barang sesuatu seperti keadaannya sendiri, melainkan hanya tentang sesuatu seperti yang menampak kepada kita, artinya, pengetahuan tentang gejala (Phenomenon).
Bentuk A Priori0 Akal mempunya bentuk-bentuk untuk mengalami, memahami,
serta berpikir, dan pengetahuan selalu terdapat dalam bentuk-bentuk ini.
0 Kant sendiri menggolongkan 4 macam pengetahuan, yaitu Analitis a priori : yang berarti pengetahuan yang terjadi tanpa
adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman batin dengan cara berpikir deduktif.
Sintetis a priori : yang berarti pengetahuan yang terjadi tanpa adanya atau melalui pengalaman, baik pengalaman indera maupun pengalaman batin dengan cara berpikir induktif.
Analitis a posteriori : pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman dengan dengan cara berpikir deduktif.
Sinstetis a posteriori: pengetahuan yang terjadi karena adanya pengalaman dengan cara berpikir induktif.
Pengetahuan Diskursif dan Pengetahuan Intuitif
0Pengetahuan diskusif diperoleh melalui penggunaan simbol-simbol yang mencoba mengatakan kepada kita mengenai sesuatu dan dapat diterjemahkan mengenai sesuatu itu.
0Sedangkan intuisi mengatasi sifat lahiriah pengetahuan simbolis, yang pada dasarnya bersifat analitis dan memberikan kita semua yang bersahaja, yang mutlak tanpa suatu ungkapan, terjemahan atau penggambaran secara simbolis.
Kebenaran Pengetahuan0Teori Koherensi (Theory of Coherence)
Berdasarkan teori ini, suatu pengetahuan dianggap benar apabila pengetahuan tersebut kohoren dengan pengetahuan yang ada sebelumnya dan sudah dibuktikan kebenarannya.
Teori Korespondensi (Theory of Corespondence)suatu pengetahuan dianggap benar jika pengetahuan
tersebut mempunyai hubungan dengan suatu kenyataan yang memang benar.
Teori Pragmatis (Theory of Pragmatism)pengetahuan dikatakan benar apabila pengetahuan tersebut
terlihat secara praktis benar atau memiliki sifat kepraktisan yang benar
Metode Ilmiah0Pendekatan rasional yang digabungkan dengan
pendekatan empiris dalam langkah menuju dan dapat menghasilkan pengetahuan inilah yang disebut metode ilmiah.
0beberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah:1. Perumusan masalah2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan
hipotesis.3. Perumusan hipotesis4. Pengujian hipotesis5. Penarikan kesimpulan
Struktur Pengetahuan Ilmiah
1. Asumsi2. Hipotesa3. Prinsip4. Teori5. Hukum6. Aksioma/postulat
Kesimpulan0 Ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mencoba menjawab segala
permasalahan atau gejala-gejala alam dan lingkungan atau masyarakat dengan menggunakan metode-metode ilmiah.
0 Ilmu pengetahuan bersifat relatif. Dengan kata lain, akan terus berkembang seiring dengan perkembangan kebudayaan yang mempengaruhi pola pikir manusia, dalam memenuhi kebutuhannya akan kebenaran dan pemanfaatan hidup yang lebih berarti.
0 Teori-teori yang ada sekarang tidak akan bertahan selamanya. Ada kemungkinan untuk dibantah oleh teori-teori baru yang lebih mendekati kepada kebenaran, sesuai dengan struktur pengetahuan ilmiah.