Bab 3 Paning

download Bab 3 Paning

of 18

description

Bab 3 Paning

Transcript of Bab 3 Paning

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERALPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB III

GRAVITY CONCENTRATION

3.1. Dulang

3.1.1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah :

a. Memahami mekanisme dan prosedur kerja alat.b. Menghitung kadar dan recovery.3.1.2. Dasar TeoriMetode sederhana yang dapat digunakan untuk mengolah bahan galian adalah dengan gravity concentration atau pengolahan berkaitan dengan konsentrasi berat jenis, salah satu alat yang dapat digunakan adalah dulang. Dalam proses pendulangan pada prinsipnya memisahkan antara konsentrat dengan material pengotornya (tailing) melalui aliran air horizontal, dimana material konsentrat memiliki berat jenis yang lebih besar dari pada material pengotornya, sehingga konsentratnya akan tertahan di dasar alat dulang, dan material yang lebih ringan akan terbawa atau terlarutkan bersama aliran air.Sedangkan metoda pemisahan (pengolahan) mineral yang umum diterapkan untuk jenis endapan emas placer adalah dengan cara konsentrasi graviti, yakni pemisahan mineral berharga (emas) atau disebut konsentrat terhadap mineral pengotornya (tailing) berdasarkan perbedaan berat jenis (specific gravity) dan media aliran air. Mekanisme dasar pemisahan emas dari material pengotornya adalah perbedaan berat jenis (specifig gravity) dan aliran atau putaran air ketika dulang digoyang-goyangkan dengan arah memutar. Material pengotor dengan berat jenis lebih ringan dibandingkan butiran emas (berat jenis 14 - 19) akan terlempar keluar, sedangkan butiran emas tetap tertinggal pada dasar dulang (pan). Kelemahan cara ini adalah tingkat perolehan yang masih rendah, walaupun proses ini sangat ditentukan oleh keterampilan pendulang. Namun demikian, pada umumnya masih banyak butiran emas yang halus dan berbentuk pipih ikut terbuang dengan material pengotornya. Cara penambangan ini dapat dilakukan baik secara individu maupun secara berkelompok, yang pada umumnya dilakukan oleh masyarakat setempat. Konsentrat merupakan material berharga yang diperoleh dari proses ekstraksi kumpulan material-material dengan kata lain konsentrat adalah material yang dicari dalam proses pengolahan bahan galian. Mineral konsentrat pada umumnya memiliki berat jenis yang lebih besar dari pengotornya. Sedangkan middling merupakan kumpulan mineral-mineral berharga dari hasil pengolahan yang memiliki kadar tidak terlalu tinggi atau ditengah-tengah antara konsentrat dengan pengotornya (tailing). Konsentrat dulang adalah fraksi bernilai/berharga berupa bijih (mineral berat) yang tertinggal pada alat dulang dalam suatu proses pendulangan. Panningatau mendulang merupakan salah satu cara dalampengambilan sampel dalam eksplorasi. Panning memilikiketerbatasan dalam jumlah konsentrat yang dapat terambil sehingga metode panningtidak digunakan dalam skala besar atau skala perusahaan. Panning digunakan untuk mengetahui jumlah penyebaran mineral berharga yang tertransportasi oleh aliran sungai dari batuan induknya. Peta aliran sungai sangatlah penting dalam menentukan tempat penyebaran mineral berharga. Setiap lokasialiran sungai akan diambil sampel dengan menggunakan panning. Apabila hasil yang ditemukan terdapat adanya mineral berharga maka akan terus dilakukan penyelidikan menuju ke arah hulu sungai untuk menemukan mineral induknya. Apabila hasil dari pengambilan sampel menggunakanpanningmulai berkurang mineral berharganya maka akan dihentikan proses pencariannya.. Mendulang biasanya dilakukan secara berkelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 3-5 orang ataupun lebih. Hal ini dilakukan karena setiap orang mempunyai tugas masing-masing yang berbeda-beda. Ada yang bertugas membuat/menggali lubang. Ada yang lain bertugas mengangkut material galian ke lokasi.Untuk menghilangkan mineral pengotor tersebut sehingga hasil tambang dapat dimanfaatkan atau diperdagangkan, maka dilakukan dengan pengolahan bahan galian. Proses pemisahan antara mineral berharga dengan mineral-mineral pengotor didasarkan kepada perbedaan, baik fisik maupun sifat kimia antara mineral berharga dengan mineral pengotornya.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.1.

Kegiatan Mendulang

Parameter pengolahan bahan galian secara mendasar adalah:

a. Recovery adalah perbandingan jumlah metal yang terambil dalam pengolahan dengan berat atau metal secara keseluruhan.

b. Ratio Of Concentration adalah perbandingan besar feed dengan besar konsentrat.

c. Kadar.

Pengenalan jenis mineral dapat dilakukan dengan berbagai cara berdasarkan sifat fisik, diantaranya sifat optik, fluoresen, berat jenis dan sifat kemagnetan. Dari pengamatan secara mikroskopis akan diketahui jenis mineral, ukuran butir, bentuk butir dan kelimpahannya. Hasil analisis ini selanjutnya digunakan untuk memprediksi sumber mineral (genesa dan tempat) dan menentukan kegiatan tindak lanjut dalam eksplorasi. Selain itu, di dalam suatu kegiatan eksplorasi endapan aluvial, preparasi dan analisis diperlukan sebagai data pendukung dalam penghitungan sumber daya dan cadangan.

Analisa mineral analisis kimia dilakukan, karena material tailing merupakan hasil proses penggilingan batuan, dimana diperkirakan material tailing yang tidak terhancurkan secara baik masih mengandung mineral. Analisis butir dilakukan untuk mengetahui kandungan emas atau mineral lainnya yang telah terlepas dari batuan asal dan berbentuk butiranSecara prinsip, kegiatan dulang merupakan pemisahan konsentrat dari tailingnya, dimana material konsentrat yang mempunyaiberat jenis lebih besar akan tertahan di bagian dasar alat dulang,sedangkan yang lebih ringan berat jenisnya dan dianggap sebagai tailingikut larut bersama aliran air.Selama ini, acuan yangdigunakan dalam preparasi dan analisis mineral butir berasal dari berbagai sumber seperti literatur, pelatihan dan pengalaman yang belum dibakukan. Untuk memperoleh kemudahan dan kesamaan pemahaman dalam melakukan preparasidan analisis mineral butir, perlu dibuat suatu pedoman yang bersifat teknis sebagai acuan dalam melakukan preparasi dan analisis mineral butir.Analisa mineral analisiskimia dilakukan, karena material tailingmerupakan hasil proses penggilingan batuan, dimana diperkirakan material tailing yang tidak terhancurkan secara baik masih mengandung mineral. Analisis butir dilakukan untuk mengetahui kandungan emas atau mineral lainnya yang telah terlepas dari batuan asal dan berbentuk butiran.Tailing adalah satu jenis limbah yang dihasilkan oleh kegiatan tambang, dan kehadirannya dalam dunia pertambangan tidak bisa dihindari. Sebagai limbah sisa pengolahan batuan-batuan yang mengandung mineral, tailing umumnya masih mengandung mineral-mineral berharga. Kandungan mineral pada tailing tersebut tidak bisa dihindari, karena pengolahan bijih untuk memperoleh mineral yang dapat dimanfaatkan pada industri pertambangan tidak akan mencapai perolehan (recovery) 100%.

Kehadiran tailing dalam dunia pertambangan tidak bisa dihindari, dari pengolahan yang dilakukan hanya < 3% bijih menjadi produk dan sisanya menjadi tailing. Secara fisik komposisi tailing umumnya terdiri dari 50% fraksi pasir halus dengan diameter 0,075 0,4 mm, dan sisanya berupa fraksi lempung dengan diameter 0,075 mm.

Hal ini dapat disebabkan oleh kekerasan batuan bijih yang menyebabkan hasil giling cenderung lebih kasar dan mengakibatkan perolehan (recovery) menurun disertai semakin rendahnya kandungan mineral didalam konsentrat. Kehalusan ukuran butiran mineral juga dapat menyebabkan sulitnya tercapai liberasi (liberation).Proses preparasi pemisahan mineral butir merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam mempersiapkan contoh untuk dianalisis, yang metodenya disesuaikan dengan keadaan contoh dan kepentingan.Macam-macam dulang yang diketahui adalah sebagai berikut.

a. Dulang Emas

*Sumber: www.adventure.howstuffworks.com, 2015Gambar 3.1.1.

Dulang EmasDulang emas adalah salah satu peralatan pertama yang digunakan dalam mendapatkan emas dan adalah salah satu dari yang terakhir, bahkan dipekerjaan tambang komersil untuk memeriksa nilai bijih yang sedang diproses. Dulang Emas digunakan di mana saja emas terjadi kira-kira 75% dari semua negara-negara di dunia.Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas native, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas native, hanya kandungan perak di dalamnya > 20 % .b. Dulang Batea

Dulang Batea adalah jenis lain dari dulang yang bagian bawahnya datar atau kadang-kadang bercekungan kecil-kecil dengan dimeter bagian atasnya 40-75 cm, sedangkan ukuran lainnya sama dengan dulang. Dulang dan batea dapat terbuat dari kayu, logam plastik tebal atau gelas fiber (fiberglass).

*Sumber www.tedabroad.wordpress.com, 2015Gambar 3.1.2.

Bateac. Dulang PlastikDulang yang paling efisien untuk pemula adalah yang dibentuk dari plastik. Dulang plastik lebih baik dari dulang baja dengan beberapa pertimbangan yaitu :

1) Dalam dulang baja terdapat karat yang bersifat menghancurkan.

2) Dulang plastik lebih ringan daripada dulang baja sehingga lebih nyaman digunakan.

3) Dulang plastik dapat dibuat hitam permanen sehingga butir emas yang paling kecil dapat terlihat.

*Sumber: www.akmining.biz , 2015Gambar 3.1.3.

Dulang Plastik d. Dulang CowhornsCowhorns juga digunakan untuk mendulang emas. Yang mempunyai celah panjang, dan kemudian steamed sampai itu adalah cukup lembut untuk dikerjakan, horn berbentuk terbuka dengan pinggan dangkal yang sesuai untuk mendulang. Di zaman dulu pinggan emas adalah satu-satunya alat yang tersedia untuk penyelidik dan penambang kecil untuk memisahkan emas.

Yang mana pertimbangan diatas adalah cukup untuk menguasai dulang plastik. Tetapi masih ada keuntungan lain. Yang dibuat dengan suatu proses injection mold, riffles dapat dengan mudah dibentuk ke dalam suatu dulang plastik. Riffles ini dapat menjerat banyak emas dalam suatu sluice box, dengan begitu akan mempercepat proses pendulangan. Pekerja yang sudah berpengalaman sering mengacu pada ini sebab mereka mengijinkan pemula untuk mendulang dengan hampir derajat tingkat efisiensi yang sama.

*Sumber www.treasurenet.com, 2015Gambar 3.1.4.

Dulang Cowhornse. Dulang Intan

Pendulangan intan salah satunya berada di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Tepatnya berada di Desa Pumpung, Kecamataan Cempaka. Intan di daerah ini sudah diketahui sejak abad ke- 8 oleh orang-orang Belanda yang datang ke tanah Banjar.

*Sumber: dapurtambang.blogspot.co.id, 2015Gambar 3.1.5.

Dulang Intan

Analisis kualitatif terhadap tipologi penambangan dalam rangka perolehan emas menunjukkan bahwa penambangan dengan cara pendulangan (panning) pada umumnya mempunyai kapasitas rendah dan kurang efisien dalam menangkap emas berbutir halus. Hanya dalam pengoperasiannya sangat sederhana, tidak mahal (murah) biayanya dan praktis konstruksinya. Pendulangan (panning) secara luas digunakan sebagai metoda perolehan utama dalam awal penambangan. Namun dalam pengoperasiannya sangat terbatas, karena hanya emas berbutir kasar saja yang dapat diperoleh, sedangkan partikel emas yang sangat halus pada umumnya lolos bersama kerikil. Hanya sejumlah gravel yang mengandung emas dapat diproses, ini juga tergantung pengalaman pendulang (panners). Pans (dulang) sesungguhnya hanya cocok untuk digunakan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan: prospecting (pencarian emas awal dalam penyelidikan umum), proses cleaning terhadap konsentrat hasil roughing.Dalam melakukan kegiatan pendulangan tentunya akan memiliki beberapa kekurangan maupun kelebihan, diantaranya adalah :a. Kekurangan Metode MendulangKekurangan-kekurangan dalam metode pendulangan ini, yaitu :

1) Terhadap tanah karena dapat menimbulkan kerusakan tanah berupa penurunan nilai potensial biologis dari tanah, hilangnya lapisan tanah yang subur, dan limbah (tailing) yang akan berpengaruh pada reaksi tanah dan komposisi tanah.2) Pada aktivitas pendulangan semi-mekanis di sepanjang sungai selain memacu percepatan pendangkalan, mengakibatkan pencemaran air sungai di daerah hulu yang selama ini menjadi satu-satunya sumber air bersih, tak bisa lagi dimanfaatkan.3) Memerlukan waktu yang lama serta tenaga yang besar untuk mendapatkan hasil yang baik.b. Kelebihan Metode DulangKelebihan-kelebihan dalam aktifitas pendulangan, yaitu :

1) Biaya operasionalnya murah, karena hanya memerlukan peralatan yang sederhana.2) Membuka lapangan kerja bagi warga sekitar wilayah pendulangan, karena akan menambah penghasilan sehari-hari.Dalam mendulang, terdapat beberapa bahan galian yang dapat dicari ataupun didulang, diantaranya adalah:a. EmasEmas merupakan elemen yang dikenal sebagai logam mulia dan komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki nomor atom 79 dan nama kimiaaurumatau Au. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser.

b. Intan

Intan terutama ditambang daripipa-pipa vulkanis, tempat kandungan intan yang berasal dari bahan-bahan yang dikeluarkan dari dalamBumikarena tekanan dan temperaturnya sesuai untuk pembentukan intan. diIndonesiaintan telah lama ditambang di kawasanMartapura,Kalimantan Selatan.

Intan terdapat dari dalam perut bumi yang digali baik secara manual maupun dengan mekanisasi. Sekarang kebanyakan para penambang intan sudah menggunakan mekanisasi, yaitu dengan mesin penyedot untuk menyedot tanah yang sudah digali.Tanah yang disedot bersama air, dipilah melalui tapisan. Dengan keterampilannya, si penambang bisa membedakan batu biasa, pasir, atau intan. Intan yang baru didapat ini disebut "galuh" di daerahMartapura. Intanini masih merupakan intan mentah. Untuk menjadikannya siap pakai, intan harus digosok terlebih dahulu. Penggosokan intan yang ada di masyarakat sebagian besar masih dengan alat tradisional.

c. Pasir Besi

Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti, kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin. mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hematit, Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik.Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri logam besi juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen.Pasir besi ini terdapat seperti di Sumatera, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor.Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perolehan recovery dalam kegiatan panning antara lain:a. Lokasi pemilihan pendulangan

b. Jenis bahan galian yang akan didulang

c. Keterampilan atau kemampuan para pendulang

d. Kesalahan saat proses perhitungan

3.1.3Alat dan Bahana. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:

1) DulanganFungsinya adalah alat yang digunakan untuk memisahkan konsentrat dengan pengotornya (tailing).

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.6.

Dulangan2) Bak air Fungsinya sebagai tempat penampungan air dan tempat proses dulang dilakukan.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.7.

Bak Air3) TimbanganFungsinya untuk menimbang berat sampel sebelum dan sesudah dulang (panning) sehingga dapat menentukan recovery dulang.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.8.

Timbangan

4) Cawan

Fungsinya sebagai tempat untuk menaruh puya sebelum dilakukan pengeringan.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.9.

Cawan

5) Oven

Fungsinya untuk mengeringkan konsentrat setelah proses pendulangan.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.10.

Oven

6) Alat tulis

Fungsinya untuk mencatat hasil pengamatan.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015Gambar 3.1.11.Alat Tulis 8) Sendok

Berfungsi untuk memindahkan material.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.12. Sendok

9) Penjepit CawanBerfungsi untuk menjepit cawan pada saat pemindahan dari dalam oven menuju tempat lain atau sebaliknya *Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.13. Penjepit Cawan

10) Neraca Digital Berfungsi menimbang berat material yang digunakan biasanya untuk menimbang recovery.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.14. Neraca Digitalb. Bahan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:

1) Pasir kuarsa, fungsinya sebagai material tailing.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.15.Pasir Kuarsa2) Pasir besi, fungsinya sebagai material konsentrat.

*Sumber: Dokumentasi Praktikum Pengolahan Bahan Galian, 2015

Gambar 3.1.15.Pasir Besi

3.1.4. Prosedur Kerja

a. Konsentrat (pasir besi) ditimbangb. Material lain (pasir kuarsa) disiapkan di tempat terpisahc.Setelah berat konsentrat diketahui, campurkan konsentrat dengan pasir.d. Bak penampungan disiapkan dan diberi lapisan terpal agar air dapat tertampung dengan baik.e. Bak diisi dengan ketinggian air kira-kira 50 cm..f. Terpal dicek kembali dan pastikan tidak ada air yang keluar dalam jumlah cukup besar.g. Alat dulang disiapkan.h. Campuran konsentrat dengan material lain dimasukkan ke dalam alat dulang.i. Penetrasi memutar dilakukan dengan memberikan campuran air yang telah tersedia pada bak penampungan.j. Penetrasi dilakukan sampai ada proses pemisahan antara material dengan konsentrat.k. Material yang sudah terpisah dengan konsentrat disisihkan agar tidak mengganggu proses pemisahan material lain yang belum terpisahkan. l. Setelah konsentrat bersih dari material pengotor maka konsentrat diambil dan dikeringkan.m. Berat hasil dari aliran konsentrat ditimbang untuk analisa.n. Hasil analisa dicatat, selanjutnya dengan rumus yang ada dilakukan perhitungan recovery. Khairul AkbarH1C112035