BAB 3 acc 55-78

download BAB 3 acc 55-78

of 23

description

asuhan keperawatan jiwa

Transcript of BAB 3 acc 55-78

DEPERTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

77

BAB 3

TINJAUAN KASUS

Pada bab ini berisi pengelolaan kasus yang dilakukan oleh penulis. Pada bab ini memberikan gambaran secara lengkap tentang keadaan klien dan keluarga yang ditangani penulis. Pengelolaan klien dan keluarga dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Tinjauan kasus sebaliknya menggambarkan kemampuan analisis, dan pemanfaatan yang optimal berbagai faktor yang turut mendukung perbaikan status kesehatan klien dan keluarga.3.1 Pengkajian

3.1.1 Identitas umum keluarga3.1.1.1 Identitas kepala keluarga :

Nama : Tn. C

Pendidikan : tidak sekolah

Umur : 60 tahun Pekerjaan : tidak bekerja

Agama : Islam

Alamat : Jl. Mahakam Jogotrunan

Lumajang

Suku : Jawa Nomor Telp : -3.1.1.2 Komposisi keluargaTabel 3.1: Komposisi Keluarga Tn.CNoNamaL/PUmurHub. KelPekerjaanPendidikan

1.Tn. CL60 tahunKepala keluargaTidak bekerja-

2.Ny. SP55 tahunIstriPengasuh anak-

3.Sdr. AL34 tahunAnakKS ModelSD

4.Ny. AP30 tahunAnakIRTSD

5.Nn. AP28 tahunAnakPenjual tempe kelilingSD

6.Sdr. AL23 tahunAnakKaryawan DLHSLTA

7.Nn. AP21 tahunAnakKaryawati pom bensinSLTA

3.1.1.3 Genogram :

Gambar 3.1: Genogram Keluarga Tn. SKeterangan :

: Laki-laki

: Tinggal serumah

: Perempuan

: Penderita hipertensi

: Kepala keluarga

: Meninggal3.1.1.4 Tipe keluarga3.1.1.4.1 Jenis type keluarga

Keluarga ini tergolong dalam type keluarga inti kare hanya terdiri ayah ibu dan anak.3.1.1.4.2 Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut

Dalam satu keluarga terdapat 3 anggota keluarga, yaitu, ayah, ibu dan anak sehingga akan dapat mempercepat penularan penyakit apabila ada salah satu anggota keluarga menderita penyakit menular.3.1.1.5 Suku bangsa

3.1.1.5.1 Asal suku bangsa

Keluarga Tn. C berbudaya suku Jawa yang memiliki anggapan makan tidak makan asal kumpul.3.1.1.5.2 Budaya yang berhubungan dengan kesehatan

Tidak ada kebudayaan tertentu yang dipercayai keluarga Tn. C yang berpengaruh atau berhubungan dengan kesehatan. Terkadang jika ada anggota keluarga yang tiba-tiba sakit pada keluarga besarnya. Keluarga biasanya membeli obat di apotik sebelum periksa ke dokter.3.1.1.6 Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan

Keluarga Tn. C mempercayai bahwa penyakit yang diderita Ny. S berasal dari Allah dan kebiasaan buruk dari penderita. Keluarga tidak mempercayai tentang berobat ke dukun. Penyakit dapat sembuh jika berobat ke dokter dan patuh terhadap anjuran dokter.3.1.1.7 Status sosial ekonomi keluarga3.1.1.7.1 Anggota keluarga yang mencari nafkah

Dalam keluarga Tn. C tidak semua anggota keluarga mencari nafkah. Tn. S tidak bekerja, Ny. S bekerja sebagai pengasuh anak tetangganya, Sdr. A anak pertama bekerja di KS Modelling, Ny. A anak kedua tidak bekerja, Nn. A anak ketiga bekerja sebagai penjual tempe keliling, Sdr. A anak keempat bekerja wiraswasta (karyawan DLH), Nn. A anak kelima bekerja di pom bensin.3.1.1.7.2 Penghasilan

Penghasilan dari Ny. S sekitar 450/bulan, penghasilan Sdr. A sekitar 900/bulan, Nn. A sekitar 500/bulan, Sdr. A sekitar 750/bulan dan hasil Nn. A. sekitar 1.100.000 juta /bulan.3.1.1.7.3 Upaya lain

Tidak ada upaya lain di dalam keluarga Tn. C untuk mendapatkan penghasilan. 3.1.1.7.4 Harta benda yang dimiliki

Keluarga Tn. C memiliki satu rumah tempat tinggal, dan 2 sepeda motor3.1.1.7.5 Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan

Kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga Tn. C tiap bulannya sekitar 1 juta yaitu untuk kebutuhan makan sehari-hari, bayar listrik, bayar pengajian, dan kebutuhan lain-lain.3.1.1.8 Aktivitas rekreasi keluargaNy. S dan Tn. C senang mengunjungi pertunjukan yang diadakan disekitar tempat tinggal, misalnya ada pertunjukan musik dangdut, karnaval, pasar malam,dan penari ular. Di waktu senggang Ny. S dan Tn. C berkumpul bersama keluarga, biasanya mengisi waktu dengan menonton TV bersama.3.1.2 Riwayat dan tahap perkembangan keluarga3.1.2.1 Tahap perkembangan keluarga saat ini ( ditentukan dengan anak tertua)

Anak Ny. S berusia 34, 28, 23, 21 tahun belum menikah dan yang berusia 30 tahun sudah menikah berarti keluarga Tn.C berada pada tahap keluarga dengan anak dewasa atau melepas anak.3.1.2.2 Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya

Tahapan yang belum terpenuhi adalah tahap keluarga usia pertengahan karena Sdr. A, Nn. A, Sdr. A, dan Nn. A belum menikah.3.1.2.3 Riwayat kesehatan keluarga saat ini3.1.2.3.1 Riwayat kesehatan keluarga saat ini

Ny. S menjelaskan bahwa dirinya saat ini menderita darah tinggi. Penyakit ini dideritanya sekitar 3-4 tahun. Ny. S tidak pernah kontrol ke dokter, berobat jika kepala terasa sangat pusing dan nyeri atau kaku di tengkuk. Tn. C dan keluarga saat ini dalam keadaan sehat dan tidak terdapat keluhan mengenai kesehatan.3.1.2.3.2 Riwayat penyakit keturunanRiwayat penyakit keturunan dari pihak keluarga Tn.C : Ny. S. Dari pihak keluarga Tn. C tidak mempunyai penyakit keturunan. Sementara dari pihak Ny. S mempunyai penyakit keturunan hipertensi. Ibu dari Ny. S menderita hipertensi.3.1.2.3.4 Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluargaTabel 3.2: Riwayat Kesehatan Anggota Keluarga Tn. S

NoNamaUmurBBKeadaan KesehatanImunisasi (BCG /Polio/DPT/HB/Campak)Masalah KesehatanTindakan yang telah dilakukan

1.Tn. C60 tahun48 kgSehat Lengkap.Tidak adaTidak ada

2.Ny. S55 tahun57 kgSakit hipertensilengkapKurang mampu merubah gaya hidup dan kurang tahu tentang pengobatanMinum obat saat penyakit kambuh, membuat ramuan tradisional seperti jus belimbing.

3.Sdr. A

34 tahun69 kgSehatLengkapTidak adaTidak ada

4.Ny. A30 tahun55 kgSehatLengkapTidak adaTidak ada

5.Nn. A28 tahun74 kgSehatLengkapTidak adaTidak ada

6.Sdr. A23 tahun62 kgSehatLengkapTidak adaTidak ada

7.Nn. A21 tahun56 kgSehatLengkapTidak adaTidak ada

3.1.2.3.5 Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkanJika sakit keluarga Tn.C memeriksakan diri ke dokter praktek setempat. Keluarga Tn. C tidak pernah ke puskesmas meskipun letak puskesmas tidak jauh dari rumah karena keluarga Tn. C.3.1.2.3.6 Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Menurut Ny. S riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga adalah sebagai berikut :

- Tn. C: Tn. C pernah menderita asma. Penyakit ini diderita sekitas 2 tahun yang lalu. - Ny. S : Ny. S pernah menderita tipes hingga masuk rumah sakit- Nn. A : menurut penjelasan Ny. S pernah menderita tipes saat berusia 7 tahun.3.1.3. Pengkajian lingkungan3.1.3.1 Karakteristik rumah3.1.3.1.1 Luas rumah : 8 x 7 m23.1.3.1.2 Tipe rumah

Rumah Tn.C adalah rumah permanen, seluruh bangunan terbuat dari bata dan semen, lantai terbuat dari semen.3.1.3.1.3 Kepemilikan

Rumah yang ditempati keluarga Tn. C adalah milik sendiri, yaitu warisan Ny. S dari pihak ibu. 3.1.3.1.4 Jumlah dan ratio kamar / ruangan

Terdapat 7 ruangan di dalam rumah, yaitu 3 kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi. 3.1.3.1.5 Ventilasi / cendela :cendela hanya di ruangan depan, tetapi tidak pernah di buka. Penerangan keluarga baik, sumber cahaya saat malam dari listrik.3.1.3.1.6 Pemanfaatan ruangan : ruangan sudah dimanfaatkan dengan baik3.1.3.1.7 Septic tank : ada septi tank dengan jarak 7 meter dari sumur3.1.3.1.8 Sumber air minum : air sumur3.1.3.1.9 Kamar mandi / WC : terdapat satu kamar mandi dan satu WC, anggota keluarga memiliki alat mandi sendiri-sendiri tapi untuk shampo jadi satu.3.1.3.1.10 Sampah : sampah ditampung di tempat sampah sementara kemudian di ambil petugas.3.1.3.1.11 Limbah RT : limbah rumah tangga dialirhan ke penampungan resapan dengan jarak 6 meter dari sumur.3.1.3.1.12 Kebersihan lingkungan : lingkungan rumah keluarga Tn. S cukup bersih.3.1.3.1.13 Denah rumah:Gambar 3.2: Denah Rumah Tn. C3.1.3.2 Karakteristik tetangga dan komunitas RW3.1.3.2.1 Kebiasaan

Para tetangga kanan dan kiri selalu memperhatikan jika ada tetangga yang sakit. Saat Ny. S sakit atau masuk rumah sakit, para tetangga menjenguk Ny. S. Lingkungan tempat tinggal Ny. S sangat menjunjung kegotongroyongan. Jika ada salah satu tetangga yang repot, seperti mengadakan selamatan atau membangun rumah, maka para tetangga membantu.3.1.3.2.2 Aturan / kesepakatan

Terdapat aturan mengenai jadwal ronda dan Tn.C mengikuti kesepakatan tersebut. Setiap anggota keluarga selalu mengikuti kerja bakti yang dilakukan satu bulan sekali.3.1.3.2.3 Budaya

Lingkungan masih melakukan kebudayaan Jawa seperti sandingan, tingkepan, selamatan orang maninggal sampai seribu hari, tahlilan, dan tasyakuran hari-hari besar lain seperti selamatan desa, maulid nabi, peringatan 17 Agustus.3.1.3.3 Mobilitas geografis keluarga

Keluarga Ny. S adalah penduduk asli di RT 03, RW 12. Suami Ny. S yaitu Tn.C berasal dari desa lain dan tinggal menetap bersama Ny.S dan keluarga. Mereka tidak pernah pindah ke tempat lain.3.1.3.4 Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Di tempat tinggal keluarga Tn. C terdapat kegiatan rutin pengajian baik bapak-bapak maupun ibu-ibu, Ny. S selalu mengikuti pengajian rutin tapi Tn. C tidak mengikuti. Selain itu ada pula arisan RT yang diadakan setip sabtu malam dan Ny. S mengikuti. Tn. S selalu hadir dalam rapat RT yang dilakukan setiap bulan sekali.3.1.3.5 Sistem pendudukan keluarga

Saat keluarga membutuhkan biaya misal untuk pengobatan atau hal yang lain, keluarga meminta bantuan pada perkumpulan RT, yaitu melalui simpan pinjam yang ada di lingkungannya.3.1.4. Struktur keluarga3.1.4.1 Pola / cara komunikasi keluarga

Pola komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka, bahasa yang digunakan setiap hari adalah bahasa Jawa. Keluarga tidak memiliki kesulitan dalam hal komunikasi.3.1.4.2 Struktur kekuatan keluarga

Pengendali keluarga adalah Tn. C sebagai kepala keluarga. Keputusan diambil melalui musyawarah seluruh anggota keluarga dan secara umum tidak ada yang mendominasi kekuasan, namun Ny. S dan Nn. A anak ketiganya lebih sering berperan dalam pengambilan keputusan dalam keluarga.3.1.4.3 Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga)

Peran kepala keluarga tidak mencari nafkah yaitu Tn. C. Ny. S sebagai istri bekerja sebagai pengasuh anak tetangganya, Sdr. A anak pertama bekerja di KS Modelling, Ny. A anak kedua tidak bekerja, Nn. A anak ketiga bekerja sebagai penjual tempe keliling, Sdr. A anak keempat bekerja wiraswasta (karyawan DLH), Nn. A anak kelima bekerja di pom bensin.3.1.4.4 Nilai dan norma keluarga

Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang sakit, periksa ke pelayanan kesehatan. Keluarga memiliki kebiasaan cuci tangan sebelum makan, sandal harus dilepas saat akan masuk rumah, sarapan sebelum bekerja atau sekolah.3.1.5. Fungsi keluarga3.1.5.1 Fungsi afektif

Sikap dan hubungan antar anggota keluarga baik. Tidak ada kecanggungan antara Tn. S dan anaknya dalam berkomunikasi maupun berinteraksi sebagai ayah dan anak meskipun Tn. Ctidak menjadi tulang punggung keluarga. Antar anggota keluarga saling menghargai dan mengasihi.3.1.5.2 Fungsi sosialisasi 3.1.5.2.1 Kerukunan hidup dalam RT : hubungan keluarga dengan lingkungan sekitar baik.3.1.5.2.2 Interaksi dan Hubungan dalam keluarga : Interaksi dalam keluarga sangat baik.3.1.5.2.3 Anggota yang dominan dalam pengambilan keputusan : Istri dan anak ketiga.3.1.5.2.4 Kegiatan keluarga pada saat senggang : menonton televisi dan berkumpul bersama.3.1.5.2.5 Partisipasi dalam kegiatan sosial : Ny. S mengikuti arisan di RT tempat tinggalnya setiap sabtu malam dan Tn. C mengikuti rapat bulanan.3.1.5.3 Fungsi perawatan kesehatan

3.1.5.3.1 Mengenal masalah kesehatan

Ny. S mengatakan dia dan keluarga sudah mengenali penyakit hipertensi yang diderita Ny. S, namun masih belum paham benar mengenai pengobatan, makanan yang dilarang, dan penyebab hipertensi.3.1.5.3.2 Mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat

Apabila ada masalah kesehatan, keluarga merundingkan secara bersama-sama. Jika ada anggota keluarga yang sakit, diperiksakan ke dokter praktik terdekat.3.1.5.3.3 Merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit sesuai anjuran dokter seperti minum obat dengan teratur, mengompres saat panas.3.1.5.3.4 Memelihara lingkungan rumah yang sehat

Keluarga mengerti tentang pentingnya kebersihan lingkungan bagi kesehatan. Namun keluarga, khususnya Ny. S kurang bisa mengontrol makanan pantangan untuk penderita hipertensi. Dalam hal ini Ny. S selaku istri yang memasak makan tidak bisa mengurangi asin dan penggunaan vetsin. Begitu juga dengan Tn.CS yang tidak suka jika masakan tidak asin. Ny. S menyukai makanan bersantan.3.1.5.3.5 Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat

Jika anggota keluarga ada yang sakit, diperiksakan ke dokter terdekat. Ny. S tidak pernah mengontrolkan kondisi hipertensinya. Berobat ke dokter jika mengalami keluhan. Keluarga tidak pernah berobat ke puskesmas meskipun letak puskesmas dekat dengan rumah karena keluarga Tn. C tidak mengetahui peranan.3.1.5.4 Fungsi reproduksi3.1.5.4.1 Perencanaan jumlah anak : tidak ada perencanaan jumlah anak.3.1.5.4.2 Akseptor : Ny. S tidak menggunakan akseptor apapun. Ny. S sudah menopouse.3.1.5.5 Fungsi ekonomi3.1.5.5.1 Upaya pemenuhan sandang pangan : tidak semua anggota keluarga bekerja, dan keluarga mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.3.1.5.5.2 Pemanfaatan sumber di masyarakat : tidak ada pemanfaatan sumber.3.1.6 Stres dan koping keluarga3.1.6.1 Stressor jangka pendek

Ny. S mencemaskan dengan hipertensi yang dideritanya yang sering kambuh.3.1.6.2 Stressor jangka panjang

Keluarga berencana untuk membangun rumahnya. Ny. S sedikit resah karena anaknya masih 1 yang sudah menikah.3.1.6.3 Respon keluarga terhadap stressor : keluarga mendiskusikan untuk pemecahan masalahnya.3.1.6.4 Strategi koping : -3.1.6.5 Strategi adaptasi disfungsional : -3.1.7. Keadaan gizi keluarga3.1.7.1 Pemenuhan gizi :Pemenuhan gizi keluarga baik, keluarga biasa makan 3 kali sehari dengan komposisi nasi sebgai makanan pokok, sayur, lauk pauk seperti ikan, tahu, tempe, telor, buah. Keluarga menyukai masakan asin dan bersantan.3.1.7.2 Upaya lain:tidak ada3.1.8. Pemeriksaan fisik3.1.8.1 Identitas

3.1.8.1.1 Nama: Ny. S3.1.8.1.2 Umur: 55 tahun 3.1.8.1.3 Pendidikan: -3.1..1.4 Pekerjaan: pengasuh anak3.1.8.2 Keluhan / riwayat penyakit saat ini

Ny. S mengatakan akhir-akhir ini sering sakit kepala. Sakit terasa disekitar tengkuk, terasa agak berat dan kaku. Ny. S sudah minum obat namun tidak kontrol ke dokter maupun pelayanan kesehatan lain dan nyeri belum berkurang.3.1.8.3 Riwayat penyakit sebelumnya

Ny. S menderita hipertensi sekitar 3-4 tahun. Hipertensi sering kambuh, terutama saat Ny. S ada masalah atau pikiran dan setelah makan makanan berlemak. Ny. S mengatakan jika mengkonsumsi obat secara teratur akan ketagihan sehingga saat kambuh obat tidak berkasiat lagi. Ny. S juga bertanya tentang obat yang selama ini dikonsumsi. Saat obat habis Ny. S membeli lagi di apotek untuk jaga-jaga saat hipertensinya kambuh. Ny. S memperlihatkan obat yang selama ini dikonsumsi kepada perawat yaitu otoryl 25 mg dan furosemid.3.1.8.4 Tanda-tanda vital

TD : 180/100 mmHg

N: 88 kali/menitRR: 20 kali/menit

S: 36,7 oC3.1.8.5 System cardiovascularInspeksi: Ictus cordis tidak terlihatPalpasi

: Ictus cordis teraba di ICS 5 MCL

Perkusi: pekak

Batas atas: ICS 2 2 jari dari sternum

Batas bawah: ICS 5 MCL SinistraAuskultasi: A : S1, S2 tunggal

P : S1, S2 tunggal

T : S1, S2 tunggal

M : S1, S2 tunggal

Ny. S tidak merasakan nyeri dada3.1.8.6 System respirasiInspeksi: tidak terdapat pernafasan cuping hidung, bentuk dada normal, tidak ada retraksi dinding dada, pergerakan dinding dada simetris.

Palpasi

: vocal fremitus simetris

Perkusi: sonor di semua lapang paru

Auskultasi: vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan, tidak terdapat ronkhi dan wheezingNy. S mengatakan tidak sesak, tapi saat bekerja terlalu berat seperti cuci baju dan mengepel mudah ngos-ngosan.

3.1.8.7 System gastrointestinal ( GI Tract )

Inspeksi: bentuk datar, tidak terdapat bayangan vena

Auskultasi : bising usus 10 kali/menit

Perkusi: timpani di semua kuadran

Palpasi

: tidak terdapat nyeri tekan baik dangkal maupun dalam. Tidak teraba pembesaran hepar.

Nafsu makan Ny. S berkurang dan sering merasa sebah, tidak ada keluhan nyeri perut, tidak terdapat mual maupun muntah. Ny. S biasanya makan 2-3 kali sehari degan porsi sedang sekitar setengan piring. Sebelum sering kambuh, Ny. S hampir setip hari makan-makanan bersantan, tapi sekarang sudah mengurangi, yaitu sekali seminggu. BAB lancar dan tidak terdapat keluhan.3.1.8.8 System persyarafan Tidak terdapat kelainan ataupun gangguan. Semua panca indra berfungsi dengan baik.3.1.8.9 System muskuloskeletalTonus otot 5 pada semua ekstrimitas, pergerakan bebas, tidak terdapat kontraktur sendi, tidak terdapat lesi maupun odem.Ny. S mengatakan kadang-kadang merasakan linu-linu.3.1.8.10 System genetalia Tidak terdapat keluhan.3.1.9. Harapan keluarga3.1.9.1 Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit yang diderita Ny. S bisa sembuh atau tekanan darah Ny. S bisa normal kembali dan Ny. S berharap dapat mengendalikan diri dalam menghindari makanan pantangan.3.1.9.2 Terhadap petugas kesehatan yang ada : Keluarga berhadap diadakan pemeriksaan kesehatan setiap bulan oleh petugas kesehatan desa di lingkungan RT nya.3.1.10 Pemeriksaan fisikTabel 3.3 : Pemeriksaan Fisik pada Keluarga Tn. SNoPemeriksaanTn. CNy. SSdr. A

1Kepala

Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat hipo/hiperigmentasi, rambut pendek, sedikit beruban dan bersihBentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat hipo/hiperigmentasi, rambut panjang, beruban, bersih dan terkuncir rapi, mengeluh pusing.Bentuk simetris, tidak terdapat lesi, tidak terdapat hipo/hiperigmentasi, rambut pendek, tidak beruban dan bersih

2Leher

Tidak terdapat pembesaran tiroid, dan pembesaran JVPTidak terdapat pembesaran tiroid, dan pembesaran JVPTidak terdapat pembesaran tiroid, dan pembesaran JVP

3BB, TB/PBBB : 48 kgTB : 160 cmBB : 57 kg

TB : 148 cmBB : 69 kg

TB : 168 cm

4Mata

Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, pupil isokor, tidak mengalami ganguan penglihatan, hanya sedikit kabur ketika membaca huruf.Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, pupil isokor, tidak mengalami ganguan penglihatan, hanya sedikit kabur ketika membaca huruf.Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterus, pupil isokor, tidak mengalami ganguan penglihatan.

5Hidung

Simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat odem konka, tidak terdapat krepitasi, tida terdapat sekret. Simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat odem konka, tidak terdapat krepitasi, tida terdapat sekret, tidak pernah mengalami mimisan.Simetris, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak terdapat odem konka, tidak terdapat krepitasi, tida terdapat sekret

6Mulut

Simetris, tidak terdapat sariawan, terdapat nyeri telan, mukosa bibir lembab, gigi berlubang 2, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih.Simetris, tidak terdapat sariawan, terdapat nyeri telan, mukosa bibir lembab, gigi berlubang 3, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih, sering mengalami gusi berdarah. Simetris, tidak terdapat sariawan, tidak terdapat nyeri telan, mukosa bibir lembab, tidak terdapat gigi berlubang, tidak terdapat caries gigi, lidah bersih.

7Dada

Bentuk simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat lesi.Bentuk simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat lesi. Tidak ada keluhan nyeri dada.Bentuk simetris, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak terdapat lesi.

8Perut

Bentuk datar, tidak tampak bayangan vena, tidak terdapat nyeri tekan, tidak mengeluh nyeri perut.Bentuk datar, tidak tampak bayangan vena, tidak terdapat nyeri tekan, tidak mengeluh nyeri perut, Ny. D mengaku sebah.

Bentuk datar, tidak tampak bayangan vena, tidak terdapat nyeri tekan, tidak mengeluh nyeri perut.

9Tangan

Tidak terdapat lesi, akral hangat, kering, merah, tidak terdapat odem, tonus otot 5, pergerakan bebas, CRT