BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan...

17
8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah hitam atau Plumbum (Pb) adalah salah satu bahan pencemar utama saat ini di lingkungan, hal ini bisa terjadi karena sumber utama pencemaran timbal adalah dari emisi gas buang kendaraan bermotor selain itu timbal juga terdapat dalam limbah cair industri yang pada proses produksinya menggunakan timbal, seperti industri pembuatan baterai, industri cat, dan industri keramik. Timbal digunakan sebagai aditif pada bahan bakar, khususnya bensin di mana bahan ini dapat memperbaiki mutu bakar. Bahan ini sebagai anti knocking (anti letup), pencegah korosi, anti oksidan, diaktifator logam, anti pengembunan dan zat pewarna (Evi, 2005). 2.1.1 Karakteristik Logam (Pb) Menurut Sudarwin (2008) karakteristik dari Logam (Pb) adalah : Pemberian : Plumbum atau timbal adalah logam bewarna kebiru-biruan sampai abu pudar, mempunyai berat tipis yang tinggi dan lunak. Kelarutan : Larut dalam HNO 3 encer dan pekat, sedikit larut dalam HCL dan H 2 SO 4 pekat. Nomor/Berat : 82/207,21 Berat jenis : 11,34 Titik lebur : 327,4 o C Titik didih : 1.620 o C 2.1.2 Dampak Logam Pb terhadap Lingkungan Timbal (Pb) yang lebih dikenal dengan nama plumbum atau timah dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian pada biota air. Logam berat

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

8

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan tentang (Pb)

Timbal atau timah hitam atau Plumbum (Pb) adalah salah satu bahan

pencemar utama saat ini di lingkungan, hal ini bisa terjadi karena sumber utama

pencemaran timbal adalah dari emisi gas buang kendaraan bermotor selain itu

timbal juga terdapat dalam limbah cair industri yang pada proses produksinya

menggunakan timbal, seperti industri pembuatan baterai, industri cat, dan industri

keramik. Timbal digunakan sebagai aditif pada bahan bakar, khususnya bensin di

mana bahan ini dapat memperbaiki mutu bakar. Bahan ini sebagai anti knocking

(anti letup), pencegah korosi, anti oksidan, diaktifator logam, anti pengembunan

dan zat pewarna (Evi, 2005).

2.1.1 Karakteristik Logam (Pb)

Menurut Sudarwin (2008) karakteristik dari Logam (Pb) adalah :

Pemberian : Plumbum atau timbal adalah logam bewarna kebiru-biruan

sampai abu pudar, mempunyai berat tipis yang tinggi dan lunak.

Kelarutan : Larut dalam HNO3 encer dan pekat, sedikit larut dalam

HCL dan H2SO4 pekat.

Nomor/Berat : 82/207,21

Berat jenis : 11,34

Titik lebur : 327,4oC

Titik didih : 1.620oC

2.1.2 Dampak Logam Pb terhadap Lingkungan

Timbal (Pb) yang lebih dikenal dengan nama plumbum atau timah dengan

konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kematian pada biota air. Logam berat

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

9

yang masuk ke dalam lingkungan perairan akan mengalami pengendapan,

kemudian diserap oleh organisme yang hidup di perairan tersebut. Logam berat

memiliki sifat yang mudah mengikat bahan organik dan mengendap di dasar

perairan lalu bersatu dengan sedimen sehingga kadar logam berat dalam sedimen

lebih tinggi dibandingkan dalam air. Logam berat bersama dengan padatan

tersuspensi akan mengendap mempengaruhi kualitas sedimen di dasar perairan

dan juga perairan sekitarnya. Pencemaran yang dihasilkan dari logam berat sangat

berbahaya karena bersifat toksik (Jenny, 2015).

2.2 Tinjauan tentang Tanaman Azolla microphylla

Azolla microphylla dapat ditemukan pada semua persawahan di Indonesia.

Menurut Sebayang (1996), Azolla microphylla merupakan tanaman paku-pakuan,

termasuk dalam famili Salviniaceae tetapi ada juga yang menamakan famili

Azollaceae. Genus Azolla dikelompokkan menjadi dua, yaitu Euazolla dan

Rhizosperma. Secara alami habitat Azolla terdapat di kolam-kolam, tempat

tergenang, danau, sungai, saluran air maupun tanaman padi. Azolla berasal dari

bahasa latin, yaitu Azo yang berarti kering dan Ollyo yang berarti mati. Tanaman

ini akan mati bila dalam keadaan kering. Azolla microphyla termasuk herba

berukuran kecil yang hidup secara terapung bebas di air. Daun berukuran kecil,

tidak bertangkai, berselang-seling membentuk dua baris disepanjang batang.

Selain itu memiliki batang yang bercabang, tetapi memiliki akar sederhana berupa

rhizoma. Azolla biasanya hidup bergerombol dalam jumlah banyak di atas

permukaan air.

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

10

2.2.1 Klasifikasi Azolla microphylla

Kingdom : Plantae

Divisi : Pteridophyta

Kelas : Leptosporangiopsida (heterosporous)

Ordo : Salviniales

Famili : Salviniaceae

Genus : Azolla

Spesies : Azolla microphylla (Briljan, 2014)

2.2.2 Morfologi Azolla microphylla

Azolla microphylla merupakan tumbuhan kecil yang mengapung di air,

terlihat berbentuk segitiga atau segiempat, berukuran 2-4 cm x 1cm, terdiri atas

tiga bagian, yaitu akar, rhizoma, dan daun yang terapung. Akar soliter,

menggantung di air, berbulu. panjang 1-5 cm, dengan membentuk kelompok 3-6

rambut akar. Rhizoma merupakan generasi sporofit, daun kecil, membentuk 2

barisan, menyirip bervariasi, duduk melekat, cuping dengan cuping dorsal

berpegang di atas permukaan air (Jeanne, 2010).

2.2.3 Proses Penyerapan Logam oleh Tanaman

Menurut Fitter dan Hay (1991), tanaman memiiki kemampuan untuk

menyerap ion-ion dari lingkungannya kedalam tubuh melalui membran sel. Sifat

penyerapan ion oleh tanaman yaitu faktor konsentrasi dan perbedaan kebutuhan

hara yang berbeda pada tiap jenis tanaman. Faktor konsentrasi yaitu kemampuan

tanaman dalam mengakumulasi ion sampai tingkat konsentrasi tertentu, bahkan

dapat mencapai beberapa tingkat lebih besar dari konsentrasi ion didalam

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

11

mediumnya, sedangkan perbedaan akan kebutuhan zat hara pada setiap tanaman

mempunyai kebutuhan yang berbeda.

Kebutuhan tanaman pada zat hara dan nutrisi membuat tanaman menyerap

logam berat bersama zat hara yang masuk kedalam jalur transpor. Logam berat

diserap oleh akar tumbuhan dalam bentuk ion yang larut dalam air. Lingkungan

yang banyak mengandung logam berat Pb, membuat protein regulator dalam

tumbuhan tersebut membentuk senyawa pengikat yang disebut fitokhelatin.

Fitokhelatin merupakan peptida yang mengandung 2-8 asam amino sistein dipusat

molekul serta suatu asam glutamat dan sebuah glisin pada ujung yang berlawanan

(Nuril, 2004). Fitokhelatin dibentuk dalam nukleus dan melewati retikulum

endoplasma (RE), apparatus golgi, vasikula sekretori untuk sampai ke permukaan

sel dan bertemu dengan Pb yang membuat fitokhelatin membentuk ikatan sulfida

di ujung belerang pada sistein dan membentuk senyawa kompleks sehingga Pb

akan terbawa menuju jaringan tumbuhan. Logam Pb kemudian diikat oleh

membran-membran sel, mitokondria dan kloroplas. Logam Pb dapat masuk dalam

sel dan berikatan dengan enzim sebagai katalisator, sehingga reaksi kimia di sel

tanaman akan terganggu. Kerusakan tersebut dapat ditandai dengan nekrosis dan

klorosis pada tanaman (Hermawati, dkk, 2005).

Menurut Dede (2013) bahwa, penyerapan dan akumulasi logam berat oleh

tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yaitu penyerapan logam oleh akar,

translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain, dan lokalisasi logam pada

bagian sel tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme tanaman.

Logam dibawa masuk ke sel akar dan selanjutnya logam ditranslokasikan di

dalam tubuh tanaman ke bagian tanaman lain melalui jaringan pengangkut (xilem

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

12

dan floem) dan untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh

molekul khelat. Pada konsentrasi rendah logam berat tidak mempengaruhi

pertumbuhan tanaman, tetapi pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan

kerusakkan baik pada tanah, air maupun tanaman.

Tanaman memiliki mekanisme yang efisien untuk memperoleh nutrisi dari

lingkungan pada kondisi rendah nutrien kemudian dipindahkan dan disimpan

dalam organ tertentu. Mekanisme tersebut juga dilakukan dalam penyerapan zat

racun yang memiliki kandungan kimia serupa dengan zat esensial yang

dibutuhkan tumbuhan. Proses absorpsi racun termasuk logam berat dapat terjadi

melalui beberapa bagian tumbuhan dengan mekanisme translokasi (Gregorius,

2009). Menurut Enny (2002) Tumbuhan mengapung dapat digunakan sebagai

media pengolah limbah karena akarnya menjadi tempat filtrasi dan adsopsi

padatan tersuspensi.

Mekanisme fisiologi fitoremediasi menurut Gregorius (2009) dibagi atas 6

cara:

1. Fitoekstraksi, pemanfaatan tumbuhan pengakumulasi bahan pencemar

untuk memindahkan logam berat atau senyawa organik dari tanah dengan

cara mengakumulasikannya di bagian tumbuhan yang dapat dipanen.

2. Fitodegradasi, pemanfaatan tumbuhan dan asosiasi mikroorganisme untuk

mendegradasi senyawa organik.

3. Rhizofiltrasi, pemanfaatan akar tumbuhan untuk menyerap bahan

pencemar, terutama logam berat, dari air dan aliran limbah.

4. Fitostabilisasi, pemanfaatan tumbuhan untuk mengurangi bahan pencemar

dalam lingkungan.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

13

5. Fitovolatilisasi, pemanfaatan tumbuhan untuk menguapkan atau

memindahkan bahan pencemar dari udara.

6. Fitoakumulasi, yaitu proses tumbuhan menarik zat kontaminan dari media

sehingga berakumulasi disekitar akar tumbuhan. Proses ini disebut juga

Hyperacumulation.

Hilangnya kandungan logam berat (Pb) dalam media tanam tidak

seluruhnya diserap oleh tanaman karena logam yang masuk ke dalam organ

tanaman akan dieksresikan dengan cara menggugurkan daunnya yang sudah

tua sehingga dapat mengurangi kadar logam. Logam tidak seluruhnya masuk

ke dalam tanaman disebabkan karena pengendapan logam yang berupa

molekul garam dalam air (Hermawati, dkk, 2005).

2.3 Umur Tanaman

Menurut Citra (2014), faktor yang mempengaruhi tanaman dalam

menyerap logam diantaranya adalah cahaya, banyaknya akar, berat tanaman,

temperatur, media tumbuh, pH dan umur tanaman. Salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tanaman dalam menyerap logam adalah umur tanaman.

(Muhammadah, 2011) mengatakan, tanaman akan menyerap logam dengan umur

maksimal. Umur tanaman yang lebih lama akan mempunyai bobot yang lebih

besar dan kerapatan semakin padat sehingga konsentrasi dalam menyerap logam

juga lebih besar. Umur tanaman yang lebih lama akan membentuk xylem dan

floem yang lebih banyak sehingga meningkatkan efisiensi pengangkutan didalam

tubuh tanaman, selain itu semakin bertambahnya umur tanaman nukleus lebih

besar sehingga mampu membentuk fitokhelatin untuk mengikat logam lebih

banyak. Umur tanaman yang lebih lama juga mempengaruhi jumlah dan ukuran

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

14

RE (retikulum indoplasma) dan apparatus golgi yang dapat mempercepat

fitokhelatin sampai dipermukaan sel, selain itu juga mempengaruhi ukuran

membran sel mitokondria dan kloroplas yang membantu mengikat logam yang

masuk ke dalam sistem tanaman. Umur tanaman yang lebih lama, juga

mempengaruhi banyaknya akar, jumlah dan lebar daun tanaman, tinggi tanaman,

dan jumlah cabang yang akan semakin bertambah, dengan begitu akan semakin

efektif daun tersebut dalam menyerap polutan. Tanaman Azolla yang berumur 8

minggu efektif dalam proses penyerapan logam, hal tersebut pernah diteliti

(Nisma, 2010) yang menunjukkan kemampuan Azolla pinnata dalam menyerap

logam Cd pada air irigrasi paling tinggi terjadi pada umur 8 minggu.

2.4 Pengaruh Umur Tanaman Azolla microphylla terhadap

Penyerapan Logam Pb

Menurut Ishak (2014) bahwa, penyerapan dan akumulasi logam berat oleh

tanaman dapat dibagi menjadi tiga proses yaitu penyerapan logam oleh akar,

translokasi logam dari akar ke bagian tanaman lain, dan lokalisasi logam pada

bagian sel tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metabolisme tanaman.

Penyerapan oleh akar dilakukan dengan membawa logam masuk bersama zat hara

dalam bentuk ion yang larut dalam air melalui akar (rizosfer) pada tanaman air.

Logam dibawa masuk ke dalam sel akar, selanjutnya logam ditranslokasikan di

dalam tubuh tanaman melalui jaringan pengangkut, (xilem dan floem) ke bagian

tanaman lain, untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh

molekul khelat.

Berbagai molekul khelat yang berfungsi mengikat logam dihasilkan oleh

tumbuhan. Tumbuhan dalam mencegah peracunan logam terhadap sel, tumbuhan

mempunyai mekanisme detoksifikasi yaitu dengan melokalisasi logam pada

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

15

jaringan, misalnya dengan menimbun logam di dalam organ tertentu seperti akar

pada tanaman air.

Menurut Muhammadah (2011) dua jalan masuknya logam (Pb) ke dalam

tanaman adalah melalui akar dan daun. Penyerapan melalui akar terjadi jika Pb

dalam tanah terdapat dalam bentuk terlarut, sedangkan masuknya partikel Pb

dalam jaringan daun disebabkan oleh ukuran stomata yang cukup besar dan

ukuran partikel Pb yang jauh lebih kecil, setelah masuk kedalam sistem tanaman

Pb akan diikat oleh membran sel mitokondria, dan kloroplas, bahkan pencemaran

dapat menyebabkan terjadinya kerusakkan fisik. Kerusakkan yang tidak tampak

dapat berupa penurunan kemampuan tanaman dalam menyerap air, pertumbuhan

yang lambat dan pembukaan stomata yang tidak sempurna.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyerapan logam adalah umur

tanaman. (Muhammadah, 2011) mengatakan, tanaman akan menyerap polutan

dengan umur maksimal. Umur tanaman yang lebih lama akan mempunyai bobot

yang lebih besar dan kerapatan semakin padat sehingga konsentrasi dalam

menyerap logam juga lebih besar. Umur tanaman yang lebih lama akan

mempunyai bobot yang lebih besar dan kerapatan semakin padat sehingga

konsentrasi dalam menyerap logam juga lebih besar. Semakin bertambah umur

tanaman juga mempengaruhi jumlah dan ukuran akar, batang, serta daun yang

semakin banyak sehingga semakin efektif menyerap dan menimbun logam berat

dengan kadar tinggi. Pengaruh umur tanaman Azolla microphylla terhadap

penyerapan logam (Pb) sangat berhubungan dengan proses penyerapan zat hara

oleh tanaman. Penyerapan zat hara pada pertumbuhan awal tanaman sangat kuat

dan zat mineral yang diserap bertambah baik macamnya maupun jumlahnya, pada

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

16

fase pertumbuhan pokok penyerapan naik sedikit saat waktu permulaan

pembentukkan akar dan penyerapan terbesar saat fase reproduksi untuk

pembentukkan daun, ketika pada fase akhir pertumbuhan penyerapan berkurang,

sebagian unsur yang dilepaskan ke dalam medium atau kehilangan karena

gugurnya daun (Hadi, 2014)

Azolla memiliki pertumbuhan yang cepat, mampu beradaptasi dengan

keasaman, tanah yang tidak subur, temperatur dan bahan pencemar yang tinggi.

Menurut Saxena & Sharma (2006), menunjukkan Azolla toleran terhadap logam-

logam Cu, Fe, Zn, Mo, Co, Cd, As, Hg, Cr, dan Pb. Penelitian Dewi, (2011)

menunjukkan bahwa tanaman yang paling efektif menurunkan Cd pada air limbah

industri yaitu Azolla dan diikuti oleh Hydrilla. Penelitian menggunakan Azolla

juga dilakukan (Nisma, 2010) yang menunjukkan kemampuan tanaman eceng

gondok, semanggi air dan Azolla dalam menyerap logam Cd pada air irigrasi

paling tinggi terjadi pada umur 8 minggu. Penelitian lain juga dilakukan oleh Eka

(2010) yang menunjukkan bahwa tanaman Azolla pinnata dengan konsentrasi

25,00 mg/L mampu menyerap Cd dan Cr pada waktu optimal 15 hari.

2.5 Tinjauan tentang Sumber Belajar Biologi

2.5.1 Sumber Belajar Biologi

Biologi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup

dan lingkungannya, dalam mempelajari biologi diperlukan suatu sumber belajar

agar mempermudah peserta didik dalam memperoleh informasi yang

dibutuhkannya. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Tujuan proses

pembelajaran dapat tercapai dengan baik apabila komponen-komponen dalam

pembelajaran dapat terpenuhi, beberapa komponen diantaranya manusia dan

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

17

penggunaan media atau sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sumber

yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari bahan dan pengalaman

yang akan dicapai. Sumber belajar bukan hanya alat dan materi yang

dipergunakan dalam pembelajaran, tetapi juga meliputi orang, anggaran, dan

fasilitas. Sumber belajar bisa termasuk apa saja yang tersedia untuk membantu

seseorang belajar (Wina, 2006).

Menurut Ridwan (2008) masalah yang sering dihadapi dalam proses

pembelajaran adalah kurang tersedianya buku teks yang berkualitas sehingga

peserta didik sulit memahami buku yang dibacanya dan buku teks tersebut

cenderung membuat peserta didik bosan. Berdasarkan permasalahan tersebut,

dapat diterapkan sistem pembelajaran modul yang memberi kepercayaan pada

kemampuan peserta didik untuk belajar mandiri. Hasil penelitian ini akan

dimanfaatkan sebagai sumber belajar biologi berupa jurnal ilmiah dalam

perencanaan pembelajaran biologi materi pencemaran lingkungan air.

2.5.2 Ciri-ciri Sumber Belajar

Menurut Basuki (2010), ciri-ciri sumber belajar sebagai berikut :

1. Sumber belajar merupakan suatu “daya” yang dapat mendukung proses

pencapaian tujuan pembelajaran.

2. Secara keseluruhan sumber belajar dapat digunakan sebagaian atau

secara keseluruhan

3. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : By design dan By

utilization

4. Sumber belajar mempunyai nilai-nilai belajar

5. Sumber belajar dapat memungkinkan siswa memicu diri sendiri

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

18

2.5.3 Macam-macam Sumber Belajar

Menurut (Fred, 2000) terdapat enam macam sumber belajar yaitu pesan,

manusia, bahan, alat, teknik, lingkungan.

1. Pesan, adalah pelajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen

dalam bentuk ide, fakta, arti dan data.

2. Manusia, orang yang menyimpan atau menyalurkan informasi, tidak

termasuk yang menjalankan fungsi pengembangan dan pengelolaan

belajar.

3. Bahan, merupakan sesuatu disebut programatau software yang dapat

berupa teks, cetak, rekaman, web dan lain-lain dan menyalurkan pesan

melalui penggunaan alat atau dirinya sendiri,

4. Alat, adalah sesuatu disebut hardware yang menyalurkan pesan dalam

bahan.

5. Teknik, prosedur yang disiapkan dalam menggunakan bahan pelajaran,

peralata, situasi dan orang untuk menyampaikan pesan.

6. Lingkungan, merupakan situasi sekitar dimana pesan diterima.

Keenam sumber belajar tersebut juga merupakan komponen sistem

dalam pembelajaran, artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran selalu

terdapat keenam komponen tersebut (Fred, dkk, 2000). Hasil penelitian ini

kemudian dimanfaatkan sebagai sumber belajar berupa bahan, yaitu segala

sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web dan lain-

lain yang dapat digunakan untuk belajar dalam bentuk jurnal ilmiah yang

memuat hasil kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

19

pengamatan empirik maupun kajian konseptual yang bersifat penemuan

baru, konsep dan teori yang sudah ada (Ramli, 2012).

2.5.4 Manfaat Sumber Belajar

Manfaat sumber belajar menurut (Riyana, 2008) adalah:

1. Memberi motivasi yang baik.

2. Dapat memberi pengalaman belajar langsung kepada peserta didik.

3. Membantu memecahkan masalah pendidikan.

4. Menyajikan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat

secara langsung.

5. Meningkatkan ketrampilan berpikir peserta didik.

6. Memberi informasi yang akurat dan terpadu.

2.5.5 Pemanfaatan Hasil Penelitian sebagai Sumber Belajar Biologi

Menurut Munifah (2012), suatu hasil penelitian dapat dimanfaatkan

sebagai sumber belajar biologi apabila ditinjau dari segi proses dan produknya,

dimulai dari perumusan masalah hingga penarikkan kesimpulan yang akan

menghasilkan fakta-fakta selama kegiatan penelitian untuk kemudian

digeneralisasikan menjadi konsep dan prinsip. Pemanfaatan hasil penelitian ini

harus disesuaikan dengan konsep yang ingin dicapai pada kurikulum, sehingga

dapat menunjang kebutuhan kurikulum yang digunakan.

Pada prinsipnya, setiap benda atau gejala dapat digunakan sebagai sumber

belajar, namun dalam pemanfatannya harus memperhatikan syarat-syarat tertentu.

Menurut Djohar (2012), syarat tersebut adalah:

1. Kejelasan potensi, didasari pada proses dan produk dari kegiatan

penelitian yang dapat dijadikan sumber belajar.

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

20

2. Kesesuaian dengan tujuan belajar, dimana antara tujuan penelitian yang

dilakukan dengan tujuan belajar sesuai dengan tujuan intruksional yang

dirumuskan.

3. Kejelasan sasaran, berkaitan dengan sasaran subjek belajar atau sasaran

peruntukan sumber belajar.

4. Kejelasan informasi yang dapat diungkap, berdasarkan informasi dari hasil

penelitian eksplorasi yang berupa proses dan produk penelitian.

5. Kejelasan pedoman eksplorasi, berhubungan erat dengan proses

pelaksanaan penelitian.

6. Kejelasan perolehan yang diharapkan, yaitu hal-hal yang diperoleh dari

kegiatan yang dikembangkan.

Setelah memenuhi keenam pernyataan tersebut, maka hasil penelitian ini

dapat digunakan sebagai sumber belajar biologi melalui dua tahapan yaitu,

analisis hasil penelitian dan pengembangan penelitian dalam organisasi

instruksional yang akan disajikan kedalam bentuk jurnal.

2.5.6 Sumber Belajar Biologi dalam Bentuk Jurnal Ilmiah

Jurnal ilmiah merupakan bentuk publikasi ilmiah yang memuat hasil

kegiatan bidang keilmuan tertentu, baik berupa hasil pengamatan empirik maupun

kajian konseptual yang bersifat penemuan baru, konsep atau teori yang sudah ada.

Jurnal ilmiah dapat dijadikan sebagai sumber belajar karena merupakan sarana

komunikasi antar komunitas bidang keilmuan. Dengan sarana ini, para ilmuan

dapat berinteraksi satu sama lain dan saling mengisi untuk membangun suatu

bidang keilmuaan. Jurnal ilmiah umumnya memuat kumpulan informasi terbaru,

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

21

hasil objektif dari sebuah kajian ilmu dan rekomendasi dengan kata lain jurnal

ilmiah tetap dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar (Ridwan, 2008).

Suhardi (2007) menyatakan sumber belajar biologi adalah segala sesuatu,

baik benda maupun gejalanya yang dapat digunakan untuk memperoleh

pengalaman dalam rangka memperoleh pemecahan permasalahan biologi tertentu.

Jurnal ilmiah biologi yang disajikan harus sesuai dengan ketentuan syarat yang

harus didasari pada kejelasan potensi, kesesuaian dengan tujuan belajar, kejelasan

sasaran, kejelasan informasi, kejelasan pedoman eksplorasi dan kejelasan

perolehan yang diharapkan (Djohar, 2012). Bagian yang paling penting dari

serangkaian penelitian untuk dijadikan sumber belajar adalah proses pelaksanaan

dan produk hasil penelitian, namun tujuan penelitian, subjek, kejelasan informasi

dan pedoman eksplorasi juga sangat penting sebagai modal penyusunan jurnal

ilmiah.

Jurnal ilmiah mempunyai kaidah khusus yang harus diikuti oleh peneliti.

Kaidah tersebut sudah terstandarisasi pada setiap kelompok bidang ilmu. Seorang

peneliti yang ingin menerbitkan tulisannya harus mengikuti kaidah tersebut yang

biasanya terlihat pada Guidance for Authors pada setiap jurnal. Pedoman yang

dibuat ini disusun mengikuti petunjuk umum yang telah ada (Ridwan 2008).

Adapun penulisan jurnal ilmiah atau karya tulis ilmiah harus memenuhi

pedoman yang berlaku diantaranya terdiri atas:

1. Judul

Judul diharapkan mencerminkan masalah yang akan dibahas, dan

menggambarkan keterkaitan variabel yang digunakan dalam penelitian.

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

22

2. Penulis

Pakar yang dicantumkan sebagai penulis adalah yang berperan dalam

karyanya

3. Abstrak

Abstrak merupakan kondensasi singkat dari isi karangan yang dapat

memberikan informasi mengenai isi keseluruhan karangan yang berisi:

(1) Tujuan penelitian, (2) metode penelitian, dan (3) hasil penelitian.

Abstrak dketik dengan satu spasi dan disertai dengan 3-5 kata kunci.

4. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan bagian yang memberikan gambaran ringkas

mengenai masalah.

5. Metode penelitian

Dalam penulisan metode diuraikan dengan ringkas, dan jelas.

6. Hasil penelitian

Hasil penelitian untuk mengemukakan bagian yang berisi penemuan-

penemuan penelitian, penafsiran data dan penjelasan yang diperoleh.

7. Pembahasan

Pembahasan disusun dengan berpedoman pada hipotesis dan tujuan

penelitian. Harapan-harapan dalam hipotesis harus disesuaikan dengan

hasil-hasil pokok penelitian.

8. Daftar pustaka

Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah

dirujuk dalam tubuh tulisan (Tim Pascasarjana UB, 2010).

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

23

2.6 Kerangka Konsep

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Pencemaran Air

Penanggulangan limbah (Pb)

Fitoremidiasi

Tanaman Azolla microphylla

Faktor yang mempengaruhi

penyerapan :

Umur tanaman

Proses penyerapan logam (Pb)

1. Penyerapan logam oleh akar

2. Translokasi logam dari akar

ke bagian tumbuhan lain

3. Lokalisasi logam pada

bagian tertentu (akar, batang

dan daun)

Penyerapan zat hara oleh

tanaman:

1. Pertumbuhan awal

2. Pertumbuhan pokok

3. Fase akhir pertumbuhan

Penyerapan Pb tertinggi oleh tanaman Azolla pada

umur 8 minggu

Hasil penelitian

Sumber belajar biologi

kelas X IPA KD 3.10 Jurnal

Anatomi

Xylem

Floem

Nukleus

Mitokondria

Kloroplas

Morfologi

Banyaknya akar

Jumlah dan

lebar daun

Tinggi tanaman

Jumlah cabang

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan tentangeprints.umm.ac.id/35059/3/jiptummpp-gdl-kikialeliv-47845-3-bab2.pdf8 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA . 2.1 . Tinjauan tentang (Pb) Timbal atau timah

24

2.7 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1) Ada pengaruh umur tanaman Azolla microphylla dengan kadar penyerapan

logam (Pb).

2) Penyerapan logam (Pb) tertinggi oleh tanaman Azolla microphylla pada

umur 8 minggu.

3) Hasil penelitian dimanfaatkan sebagai sumber dalam pembelajaran biologi

SMA kelas X IPA pada materi kerusakkan/pencemaran lingkungan dan

upaya pelestarian dalam bentuk jurnal.