BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan...

20
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan 2.1.1. Definisi Manajemen Keperawatan Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (Muninjaya, 2004).Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota staf keperawatan untuk memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien (Gillies,2000). Sedangkan menurut Kemenkes (2001), manajemen pelayanan keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi perencanaan, pengorganisasi, pengaturan ketenagaan, pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan. Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan (Huber, 2000). Kelly & Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010). Universitas Sumatera Utara

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan 2.1.1. Definisi Manajemen Keperawatan

Manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber

daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang

telah ditetapkan sebelumnya (Muninjaya, 2004).Manajemen keperawatan adalah

suatu proses bekerja dengan melibatkan anggota staf keperawatan untuk

memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan terhadap para pasien

(Gillies,2000). Sedangkan menurut Kemenkes (2001), manajemen pelayanan

keperawatan merupakan suatu proses perubahan atau transformasi dari pemanfaatan

sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan melalui

pelaksanaan fungsi perencanaan, pengorganisasi, pengaturan ketenagaan,

pengarahan, evaluasi dan pengendalian mutu keperawatan.

Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi

sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk

mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan

(Huber, 2000). Kelly & Heidental (2004) menyatakan bahwa manajemen

keperawatan dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,

pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses

manajemen dibagi menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian,

kepersonaliaan, pengarahan dan pengendalian (Marquis dan Huston, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan adalah

kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha keperawatan

yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana perawat

manajer menjalankan profesi mereka. Manajemen keperawatan memahami dan

memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta mengelola kegiatan

keperawatan.Suyanto (2009) menyatakan bahwa lingkup manajemen keperawatan

adalah manajemen pelayanan kesehatan dan manajemen asuhan

keperawatan.Manajemen juga merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan

proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi.Manajemen mencakup

kegiatan POAC(planning, organizing, actuating, controlling) terhadap staf, sarana,

dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant danMassey, 1999 dalam

Nursalam, 2007).

2.1.2. Prinsip-Prinsip Manajemen Keperawatan

Swanburg (2000) menyatakan bahwa prinsip-prinsip manajemen

keperawatan sebagai berikut: (1) Manajemen keperawatan adalah perencanaan,(2)

Manajemen keperawatan adalah penggunaan waktu yang efektif, (3) Manajemen

keperawatan adalah pembuatan keputusan, (4) Pemenuhan kebutuhan asuhan

keperawatan pasien adalah urusan manajer perawat, (5) Manajemen keperawatan

adalah suatu perumusan dan pencapaian tujuan sosial, (6) Manajemen keperawatan

adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan suatu fungsi,

posisi atau tingkat sosial, disiplin, dan bidang studi, (8) Manajemen keperawatan

bagian aktif dari divisi keperawatan, dari lembaga, dan lembaga dimana organisasi

itu berfungsi, (9) Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan, (10)

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

Manajemen keperawatan mengarahkan dan pemimpin, (11) Manajemen

keperawatan memotivasi, (12). Manajemen keperawatan merupakan komunikasi

efektif,dan (13) Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.

2.1.3. Proses Manajemen Keperawatan

Proses manajemen keperawatan adalah rangkaian pelaksanaan kegiatan

yang saling berhubungan, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Setiap

sistem terdiri atas lima unsur, yaitu input, prosces, output, control dan mekanisme

umpan balik (feedback).Input dalam proses manajemen keperawatan berupa

informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Prosespada umumnya melibatkan

kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai pada

perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang dalam melakukann

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan

pelayanan keperawatan (Parmin, 2010).

Prosesmerupakan kegiatan yang sangat penting dalam suatu sistem sehingga

dapat mempengaruhi hasil yang diharapkan oleh suatu tatanan organisasi. Output

atau keluaran dari proses manajemen keperawatan merupakan hasil atau kualitas

pemberian asuhan keperawatan, pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk

menindaklanjuti hasil atau keluaran.Control dalam proses manajemen keperawatan

bertujuan untuk meningkatkan kualitas hasil. Kontrol dapat dilakukan melalui

penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan kerja perawat,

pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi. Mekanisme umpan balik

(feedback) diperlukan untuk menyelaraskan hasil dan perbaikan kegiatan yang akan

datang. Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan, audit

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

keperawatan, dan survei kendali mutu, serta penampilan kerja perawat

(Gillies,2000).

Proses manajemen keperawatan sebenarnya sudah tergambar pada proses

asuhan keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang

dilakukan secara sistematis oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan

pada klien (Parmin, 2010)

2.1.4. Fungsi Manajemen Keperawatan

Manajemen memerlukan peran orang yang terlibat di dalamnya untuk

menyikapi posisi masing-masing sehingga diperlukan fungsi-fungsi yang jelas

mengenai manajemen (Suarli & Bahtiar, 2009).Fungsi manajemen pertama sekali

diidentifikasi oleh Fayol (1925) yaitu perencaanaan, organisasi, perintah,

koordinasi, dan pengendalian.Gulick (1937) memperluas fungsi manajemen Fayol

menjadi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), personalia

(staffing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinating), pelaporan

(reporting), dan pembiayaan (budgeting).

Akhirnya, fungsi manajemen ini merujuk pada fungsi sebagai proses

manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, ketenagaan,

pengarahan, pengawasan (Marquis dan Huston, 2010). Fungsi manajemen menurut

Terry (2000) adalah planning, organizing, actuating, dan controlling.

.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2.1.4.1. Perencanaan

Perencanaan adalah suatu bentuk pembuatan keputusan manajemen yang

meliputi penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi secara

keseluruhan, memperjelas visi, misi dan filosofi organisasi, memperkirakan sumber

daya organisasi, mengidentifikasi dan memilih langkah-langkah tindakan,

memperkirakan efektifitas tindakan serta menyiapkan karyawan dalam

melaksanakan (Gillies, 2000). Dari pengertian perencanaan tersebut diatas dapat

dirumuskan pengertian tentang perencanaan dalam lingkup manajemen

keperawatan yaitu proses pengambilan keputusan manajer tentang upaya

pencapaian tujuan keperawatan melalui analisa situasi, perkiraan sumber daya

alternatif, tindakan dan pelaksana tindakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan

memusatkan perhatian pada masa yang akan datang.

Manajemen keperawatan harus mempersiapkan ruang keperawatan dan

perawat dalam menghadapi tantangan yang akan datang, baik yang dapat

diramalkan maupun yang tidak terduga. Perencanaan menspesifikasikan pada apa

yang akan dilakukan dimasa akan datang, serta bagaimana hal itu dilakukan dan

apa yang kita butuhkan untuk mencapai tujuan (Parmin, 2010).

Perencanaan adalah usaha sadar dan pengambilan keputusan yang

diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa yang

akan datang oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

(Siagian, 1992). Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah

suatu keputusan dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana,

berapa, dan bagaimana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

dapat ditinjau dari proses, fungsi dan keputusan. Perencanaan memberikan

informasi untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara akurat dan efektif (Swanburg,

2000).

2.1.4.2.Pengorganisasian

Dalam pelaksanaan fungsi manajemen pengorganisasian, kepala ruangan

bertanggung jawab untuk mengorganisasi kegiatan asuhan keperawatan di unit

kerjanya.Fungsi manajemen keperawatan dalam organisasi adalahmengembangkan

seseorang dan merancang organisasi yang paling sederhana untuk menyelesaikan

pekerjaan. Pengorganisasian meliputi proses memutuskan tingkat organisasi yang

diperlukan untuk mencapai objektif divisi keperawatan, departemen atau pelayanan,

dan unit (Swansburg, 2000).

Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan

mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas pokok dan wewenang serta

pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan

(Muninjaya, 2004). Huber (2000) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah

memobilisasi sumber daya manusia dan material dari lembaga untuk mencapai

tujuan organisasi, dapat juga untuk mengidentifikasi antara hubungan yang satu

dengan yang lain. Pengorganisasian dapat dilihat secara statis dan dinamis.Secara

statis merupakan wadah kegiatan sekelompok orang untuk mencapai tujuan,

sedangkan secara dinamis merupakan suatu aktivitas dari tata hubungan kerja yang

teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu (Suarli & Bahtiar, 2009).

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2.1.4.3.Pengarahan

Pengarahan adalah elemen tindakan dari manajemen

keperawatan.Pengarahan sering disebut sebagai fungsi memimpin dari manajemen

keperawatan. Ini meliputi proses pendelegasian, pengawasan, koordinasi, dan

pengendalian implementasi rencana organisasi (Swansburg,2000). Iklim kerja yang

kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal manajer pelayanan

keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga meningkatkan

kinerja staf (Kemenkes RI, 2001).

Pengarahan adalah fase kerja dalam manajemen, dimana manajer berusaha

memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik, kerja sama, dan negosiasi

(Marquis dan Huston, 2010). Pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau

dan menyesuaikan perencanaan, proses, dan sumber yang efektif dan efisien

mencapai tujuan (Huber, 2000). Pengarahan yang efektif akan meningkatkan

dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan

asuhan keperawatan (Swanburg, 2000). Motivasi sering disertakan dengan kegiatan

orang lain mengarahkan, bersamaan dengan komunikasi dan kepemimpinan

(Huber, 2006).

Agar pengarahan dapat dilaksanakan dengan mudah, perlu syarat-syarat

antara lain; a) adanya keinginan bekerja sama (sense ofcooperation), b) adanya rasa

persaingan (rivalry), c) semangat tim(team spirit), d) semangat korps, perasaan

menghargaikesatuan, korps, atau organisasi ( esprit de corps) (Wijono,1997).

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2.1.4.4. Pengawasan atau Pengendalian

Pengawasan menurut Mockler (1972, dalam Handoko,1999) adalah usaha

yang sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan sesuai dengan tujuan-tujuan

perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan

nyata dengan standar yangtelah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur

penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan

untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara

paling efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Pengawasan atau pengendalian adalah fungsi yang terus menerus dari

manajemen keperawatan yang terjadi selama perencanaan, pengorganisasian,

ketenagaan, pengarahan (Swanburg, 2000).Huber (2006) menyatakan bahwa fungsi

pengawasan atau pengendalian adalah fungsi yang digunakan untuk memantau dan

mengatur perencanaan, proses, dan sumber daya manusia yang efektif dan efisien

untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Robins & Coulter (2007) menyatakan bahwa fungsi ini adalah fungsi yang

terakhir di dalam manajemen dan fungsi memantau dan mengevaluasi setiap

kegiatan yang telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan dan

memantau kinerja stafnya, kinerja tersebut kemudian dibandingkan dengan sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila kinerja tersebut menyimpang maka

fungsi manajemen yang lain diperiksa kembali. Selama fase pengendalian, kinerja

diukur menggunakan standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk

mengoreksi ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2.2. Perawat

2.2.1.Pengertian perawat

Perawat (bahasa Inggris: nurse, berasal dari bahasa Latin: nutrix yang

berarti merawat atau memelihara.Kusnanto (2003) mendefinisikan perawat

sebagai seseorang (seorang profesional) yang mempunyai kemampuan,

tanggung jawab dan kewenangan melaksanakan pelayanan atau asuhan

keperawatan pada berbagai jenjang pelayanan keperawatan.

Menurut Undang - undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014

tentang keperawatan, perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat

baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan perundang-undangan yang

berlaku. Tugas pokok perawat memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan

keperawatan (kesehatan) kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat,

dalam upaya kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit dan

pemulihan serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian

dibidang keperawatan (kesehatan).

2.2.2. Peran perawat

Tahun 1989, Konsorsium Ilmu Kesehatan menyatakan beberapa peran yang

dimiliki oleh perawat (Hidayat, 2008), yaitu:

1. Pemberi asuhan keperawatan, peran ini dapat dilakukan perawat dengan

memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui

pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses

keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat

kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat

perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan dari yang

sederhana sampai dengan kompleks.

2. Advokat klien, peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan

keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi

pelayanan atau informasi lain khusunya dalam pengambilan persetujuan atas

tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien, juga dapat berperan

mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi hak atas

pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas

privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima

ganti rugi akibat kelalaian.

3. Edukator, peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan

tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bhkan tindakan yang

diberikankan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah

dilakukan pendidikan kesehatan.

4. Koordinator, peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan

serta mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga

pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuan

klien.

5. Kolaborator, peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui

tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain lain

dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan

selanjutnya.

6. Konsultan, peran ini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau

tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas

permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan

yang diberikan.

7. Peneliti / pembaharu, peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan

mengadakan perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah

sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

2.2.3. Fungsi perawat

Menurut Hidayat (2008), fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan

sesuai dengan perannya, fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan keadaan

yang ada. Dalam menjalan kan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai

fungsi diantaranya:

1. Fungsi Independen, yaitu fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang

lain, dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri

dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka

memenuhi kebutuhan dasar manusia.

2. Fungsi Dependen, merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatan

atas pesan atau instruksidari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan

pelimpahan tugas yang di berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

spesialis kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat

pelaksana.

3. Fungsi Interdependen, fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang

bersifat saling ketergantungan di antara tim satu dengan yang lainnya.

Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama

tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan

keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan

ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter

ataupun yang lainnya.

2.2.4. Tugas perawat

Tugas perawat dalam menjalankan perannya sebagai pemberi asuhan

keperawatan ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tahapan dalam proses

keperawatan. Tugas perawat ini disepakati dalam lokakarya PPNI tahun 1983

(Hidayat, 2008) yang berdasarkan fungsi perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan adalah: (1) mengumpulkan data, (2) menganalisis dan mengintrepetasi

data (3), mengembangkan rencana tindakan keperawatan, (4) menggunakan

dan menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip ilmu perilaku, sosial budaya,

ilmu biomedik dalam melaksanakan asuhan keperawatan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar manusia, (5) menentukan kriteria yang dapat diukur dalam menilai

rencana keperawatan, (6) menilai tingkat pencapaian tujuan.

Tugas perawat selanjutnya, (7)mengidentifikasi perubahan-perubahanyang

diperlukan, (8) mengevaluasi data permasalahan keperawatan, (9) mencatat data

Universitas Sumatera Utara

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

dalam proses keperawatan, (10) menggunakan catatan klien untuk memonitor

kualitas asuhan keperawatan, (11) mengidentifikasi masalah-masalah penelitian

dalam bidang keperawatan, (l2) membuat usulan rencana penelitian keperawatan,

(13) menerapkan hasil penelitian dalam praktek keperawatan, (14) mengidentifikasi

kebutuhan pendidikan kesehatan, (15) membuat rencana penyuluhan kesehatan,

(16) melaksanakan penyuluhan kesehatan, (17) mengevaluasi penyuluhan

kesehatan, (18) berperan serta dalam pelayanan kesehatan kepada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat, dan (19) menciptakan komunikasi yang efektif

baik dengan tim keperawatan maupun tim kesehatan lain.

2.2.5. Perawat Pelaksana

Perawat pelaksana adalah perawat yang berperan memberi asuhan

keperawatan pada pasien secara langsung, mengikuti timbang terima, melaksanakan

tugas yang didelegasikan dan mendokumentasikan asuhan keperawatan (Suarli dan

Bachtiar, 2005). Bentuk asuhan keperawatan tersebut berupa antara lain :

1. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki

ketidak mampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat diberikan

melalui pelayanan keperawatan untuk meningkatkan atau memulihkan

kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasarnya khususnya kebutuhan

fisiologis.

2. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki

ketidakmauan dalam memenuhi kebutuhan dasar ini dapat di berikan

melalui pelayanan keperawatan yang bersifat bantuan dalam pemberian

Universitas Sumatera Utara

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

motivasi pada klien yang memiliki penurunan dalam kemauansehingga

diharapkan terjadi motivasi yang kuat untuk membangkitkan semangat

hidup agar terjadi peningkatan.

3. Bentuk asuhan keperawatan pada manusia sebagai klien yang memiliki

ketidak tahuan dalam memenuhi kebutuhan dasar manusiaini dapat

diberikan melalui pelayanan keperawatan yang bersifat pemberi

pengetahuan, yang berupa pendidikan kesehatan (health education)

yangdapat dilakukan pada individu, keluarga atau masyarakat yang

mempunyai pengetahuan yang rendah dalam masalah perawatan kesehatan

sehingga diharapkan dapat terjadi perubahan peningkatan kebutuhan dasar.

Tugas pokok perawat pelaksana adalah melaksanakan asuhan keperawatan

pada pasien di ruangan, dengan uraian tugas sebagai berikut :

1. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.

2. Menerima pasien baru (bersama katim) sesuai prosedur dan ketentuan yang

berlaku.

3. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap

pakai.

4. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan

lingkungan, peraturan, tata tertib yang berlaku, fasilitas yang ada dan cara

penggunaannya, serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.

5. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan pasien dan

keluarganya.

Universitas Sumatera Utara

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

6. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien, sesuai batas

kemampuannya.

7. Menyusun rencana keperawatan sesuai dengan kemampuannya.

8. Melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien sesuai kebutuhan dan

batas kemampuannya.

9. Berperan serta melaksanakan latihan mobilisasi pada pasien agar dapat

segera mandiri.

10. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat

secara tepat dan benar sesuai kebutuhan.

11. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya

12. Memantau dan menilai kondisi pasien.

13. dan memelihara suasana yang baik antara pasien dan keluarganya, sehingga

tercipta ketenangan.

14. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang keperawatan,

antara lain, melalui pertemuan ilmiah dan pelatihan.

15. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang

tepat dan benar, sehingga tercipta sistem informasi rumah sakit yang dapat

dipercaya (akurat)

Menurut Sitorus (2006) tanggung jawab perawat pelaksana dalam

melaksanakan fungsi manajerialnya antara lain sebagai berikut:

1. Pengkajian: mengkaji kesiapan klien dan diri sendiri untuk melaksanakan

asuhan keperawatan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2. Perencanaan: fungsi perencanaan antara lain bersama kepala ruangan

mengadakan serah terima tugas, menerima pembagian tugas dari ketua tim,

bersama ketua tim menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan

keperawatan, mengikuti ronde keperawatan, menerima klien baru.

3. Implementasi: (a) Fungsi pengorganisasian yaitu menerima penjelasan

tujuan pengorganisasian tim, menerima pembagian tugas, melaksanakan

tugas yang diberikan oleh ketua tim, melaksanakan program kolaborasi

dengan tim kesehatan lain, menyesuaikan waktu istirahat dengan anggota

tim lainnya, melaksanakan asuhan keperawatan, menunjang pelaporan,

mencatat tindakan keperawatan yang dilaksanakan. (b) Fungsi pengarahan,

yaitu menerima pengarahan dan bimbingan dari ketau tim, menerima

informasi yang berkaitan dengan askep dan melaksanakan askep dengan

etik dan legal, memehami pemahaman yang telah dicapai, menunjang

pelaporan dan pendokumentasian.

Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang

merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan

kiat keperawatan, berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang

komprehensif, ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit

maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Kemenkes,

2001). Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam

menentukan tindakannya didasarkan pada ilmu pengetahuan serta memiliki

keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai satu profesi

keperawatan otonomi dalam kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta

Universitas Sumatera Utara

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian juga berorientasi pada pelayanan

dengan melalui pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau

masyarakat (Hidayat, 2008).

2.2.6. Fungsi Manajerial Perawat Pelaksana

Fungsi manajerial perawat pelaksana pada prinsipnya sama dengan fungsi

manajemen keperawatan secara umum, namun fungsi manajerial perawat pelaksana

lebih menekankan pada pelaksanaan fungsi manajerial dari manajer keperawatan.

2.2.6.1.Perencanaan kegiatan keperawatan di ruang rawat inap

Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan oleh

kepala ruang bersama perawat pelaksana. Swanburg (2000) menyatakan bahwa

dalam keperawatan, perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien akan

menerima pelayanan keperawatan yang mereka inginkan. Perencanaan kegiatan

keperawatan di ruang rawat inap akan memberi petunjuk dan mempermudah

pelaksanaan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan pelayanan dan asuhan

keperawatan kepada klien. Perencanaan di ruang rawat inap melibatkan seluruh

personil mulai dari perawat pelaksana, ketua tim dan kepala ruang. Tanpa

perencanaan yang adekuat, proses manajemen pelayanan kesehatan akan gagal

(Marquis dan Huston, 2010).

2.2.6.2.Pengorganisasian kegiatan keperawatan di ruang rawat inap

Manfaat pengorganisasian di ruang rawat inap untuk penjabaran secara

terinci semua pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan, pembagian

beban kerja sesuai dengan kemampuan perorangan/kelompok, dan mengatur

Universitas Sumatera Utara

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

mekanisme kerja antar masing-masing anggota kelompok untuk hubungan dan

koordinasi (Huber,2000 dalam Simanullang, 2013).Marquis dan Huston (2010)

menyatakan bahwa pada pengorganisasian hubungan ditetapkan, prosedur

diuraikan, perlengkapan disiapkan, dan tugas diberikan.Prinsip-prinsip organisasi

saling ketergantungan dan dinamis.Kepala ruangan dapat menciptakan lingkungan

yang meransang dalam praktik keperawatan.

Prinsip-prinsip pengorganisasian menurut Swanburg (2000 dalam

Simanullang, 2013) adalah:

1. Prinsip rantai komando

Prinsip rantai komando menyatakan bahwa untuk memuaskan anggota

efektif secara ekonomi dan berhasil dalam mencapai tujuan. Komunikasi

cenderung ke bawah dan satu arah. Pada organisasi keperawatan, rantai

komando ini datar, dengan garis manajer dan staf teknis serta administrasi

yang mendukung perawat pelaksana.

2. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando menyatakan bahwa seorang perawat pelaksana

mepunyai satu pemimpin dan satu rencana. Keperawatan primer dan

manajemen kasus mendukung prinsip-prinsip kesatuan komando ini.

3. Prinsip rentang kontrol

Prinsip ini menyatakan bahwa setiap perawat harus dapat mengawasi

secara efektif dalam hal jumlah, fungsi, dan geografi. Pada prinsip ini,

makin kurang pengawasan yang diperlukan untuk perawat. Perawat harus

Universitas Sumatera Utara

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

memiliki lebih banyak pengawasan untuk menghindari terjadinya

kesalahan. Kepala ruangan harus lebih banyak mengkoordinasikan.

4. Prinsip spesialisasi

Prinsip spesialisasi menyatakan bahwa setiap orang harus menampilkan

satu fungsi kepemimpinan tunggal, sehingga ada devisi kerja atau

pembagian tugas yang membentuk departement.

2.2.6.3.Pengarahan keperawatan di ruang rawat inap

Pengarahan dalam keperawatan dilakukan oleh kepala ruangan kepada

perawat pelaksana. Perawat pelaksana menjalankan tugas-tugas keperawatan sesuai

dengan arahan kepala ruangan atau ketua tim bila metode asuhan keperawatan

menggunakan metode tim. Pengarahan merupakan fase kerja dalam manajemen,

dimana manajer berusaha memotivasi, membina komunikasi, menangani konflik,

kerja sama, dan negosiasi (Marquis dan Huston, 2010).

Pengarahan adalah fungsi manajemen yang memantau dan menyesuaikan

perencanaan, proses, dan sumber yang efektif dan efisien mencapai tujuan (Huber,

2000 dalam Simanullang, 2013). Pengarahan yang efektif akan meningkatkan

dukungan perawat untuk mencapai tujuan manajemen keperawatan dan tujuan

asuhan keperawatan (Swanburg, 2000). Motivasi sering disertakan dengan kegiatan

orang lain mengarahkan, bersamaan dengan komunikasi dan kepemimpinan

(Huber, 2000).

Universitas Sumatera Utara

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Keperawatan …repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/59042/4/Chapter II.pdf · adalah pengorganisasian, (7) Manajemen keperawatan merupakan

2.2.6.4.Pengawasan atau pengendalian keperawatan di ruang rawat inap

Pengendalian adalah pemantauan dan penyesuaian rencana, proses, dan

sumber daya yang secara efektif mencapai tujuan yang telahditetapkan (Huber,

2006). Selama fase pengendalian, kinerja perawat pelaksana diukur menggunakan

standar yang telah ditentukan dan tindakan diambil untuk mengoreksi

ketidakcocokan antara standar dan kinerja (Marquis dan Huston, 2010). Fungsi

pengawasan bertujuan agar penggunaan sumber daya lebih efisien dan staf dapat

lebih efektif untuk mencapai tujuan program (Muninjaya, 2004).Prinsip

pengawasan yang harus diperhatikan manager keperawatan dalam menjalankan

fungsi pengendalian (Muninjaya, 2004) adalah: (1) Pengawasan yang dilakukan

harus dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur, (2) Pengawasan merupakan

kegiatan penting dalam upaya mencapai tujuan organisasi.(3) Standar untuk kerja

harus dijelaskan kepada semua staf.

Universitas Sumatera Utara