BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi A.thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00295-SI-Bab 2.pdf9 d....
-
Upload
hoangduong -
Category
Documents
-
view
217 -
download
0
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Sistem Informasi A.thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-1-00295-SI-Bab 2.pdf9 d....
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Informasi
Pada bagian ini akan dijelaskan pengertian mengenai sistem, informasi, sistem
informasi dan komponen sistem informasi
A. Pengertian Sistem
Menurut O’Brien (2003, p8) sistem adalah suatu grup yang saling
berhubungan yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan melalui penerimaan
input dan memproduksi output dalam suatu proses perubahan informasi.
Menurut McLeod et al (2001, p9) sistem adalah sekelompok elemen yang
terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. Menurut
Mathiassen et al (2000, p9) sistem adalah kumpulan komponen yang
mengimplementasikan model requirement, functions dan interfaces.
B. Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2003, p13) informasi adalah data yang telah
ditempatkan atau telah diubah menjadi suatu hal yang berarti dan berguna bagi
end-user. Menurut McLeod et al (2001, p13) informasi adalah data yang telah
diproses atau data yang memiliki arti. Menurut Turban et al (2001, p17)
informasi adalah pengumpulan data organisasi kedalam beberapa bagian,
sehingga dapat berarti bagi penerima.
8
C. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Whitten et al (2001, p7) sistem informasi adalah kumpulan
manusia, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi yang saling
berinteraksi untuk mendukung dan memajukan operasi tiap–tiap hari dalam
bisnis, seperti memecahkan masalah dan membuat keputusan yang diperlukan
managemant dan users. Menurut O’Brien (2003, p7) sistem informasi adalah
kombinasi manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan
sumber daya data yang dikumpulkan, ditransformasikan dan disebarkan dalam
organisasi.
D. Komponen Sistem Informasi
Menurut O’Brien (2003, p10) komponen sistem informasi ada lima, yaitu :
a. Sumber daya manusia, dimana didalamnya termasuk end-users yaitu orang
yang memakai sistem informasi serta IS specialist.
b. Sumber daya perangkat keras, dimana didalamnya termasuk mesin yaitu
sistem komputer dan peralatan–peralatan lain dan media.
c. Sumber daya perangkat lunak, dimana didalamnya termasuk sistem software
seperti sistem operasi program, aplikasi software yaitu program yang secara
langsung diproses untuk penggunaan yang khusus bagi end-users dan
prosedur yaitu instruksi yang memberitahu pengguna bagaimana
menggunakan sistem informasi.
9
d. Sumber daya data, dimana didalamnya termasuk perubahan aktifitas
pemrosesan informasi ke produk informasi yang lebih bervariasi untuk end-
users.
e. Sumber daya jaringan, dimana didalamnya termasuk media – media untuk
komunikasi seperti kabel koaksial, serat optik, selular dan pendukung
jaringan seperti perangkat lunak, perangkat keras dan data yang dibutuhkan
untuk mendukung komunikasi jaringan dan operasi.
2.2 Sistem Basis Data
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian data, pengertian database,
komponen database dan database relasional.
A. Pengertian Data
Menurut Turban et al (2001, p17) data adalah fakta mentah atau
deskripsi dasar mengenai suatu benda, peristiwa, kegiatan dan transaksi yang
ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan, tetapi tidak diperuntukkan
untuk menyimpan arti apapun.
B. Pengertian Database
Menurut Connoly et al (2005, p14) database adalah koleksi yang
terbagi dari data yang berhubungan baik secara logical dan deskripsi dari data
tersebut yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.
Database merupakan suatu tempat penyimpanan data yang besar yang dapat
digunakan secara simultan oleh banyak user atau departemen. Menurut O’Brien
10
(2003, p166) database adalah suatu koleksi yang terintegrasi, dimana secara
logika berhubungan dengan record dari file.
Database memiliki jenjang data yang menyusunnya dari satuan terkecil
yaitu karakter sampai menjadi database, dengan susunan :
1. Karakter, merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa
karakter numerik, huruf, maupun karakter-karakter khusus yang
membentuk suatu data atau field.
2. Field, merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan
suatu item dari data. Kumpulan dari field membentuk suatu record.
3. Record, menggambarkan suatu unit data individu yang tertentu.
4. File, terdiri dari record membentuk suatu file yang menggambarkan
satu satuan data yang sejenis.
5. Database, Merupakan kumpulan dari file atau table.
Kemudian untuk menciptakan suatu database yang baik, diperlukan
Database Managemant System (DBMS). Database Managemant System
(DBMS) merupakan sistem software yang memungkinkan user untuk
mendefinisikan, membuat, dan memaintain database serta menyediakan kontrol
akses ke databasenya.
11
C. Komponen Database
Komponen database terdiri dari :
a. Hardware: hardware dapat berupa personal computer, mainframe, hingga
jaringan komputer. Hardware yang digunakan tergantung pada kebutuhan
organisasi dan DBMS yang digunakan.
b. Software: meliputi software database managemant system (DBMS), sistem
operasi, software jaringan dan program aplikasi lain.
c. Data: digunakan oleh organisasi sebagai deskripsi pada data untuk
memanggil bagan.
d. Prosedur: instruksi dan aturan yang harus diaplikasikan pada perancangan
dan digunakan pada database serta DBMS.
e. Orang : orang-orang yang terlibat didalam sistem.
Idealnya, bahasa database harus mengijinkan user untuk :
a. Menciptakan database dan struktur relationshipnya
b. Melakukan insert, modifikasi, penghapusan data dari relationship
c. Melakukan query yang sederhana dan kompleks
D. Database Relasional
Menurut Turban et al (2001, p150) model database relasional sebagai
cara mengorganisasikan data dalam bentuk tabel atau relasi, dalam bentuk baris
(row atau tuple) dan kolom (attribute).
12
Beberapa konsep dasar dari Turban et al (2001, P150) untuk database
relasional adalah :
1. Urutan dari baris atau tuple atau kolom atau attribute didalam tabel
tidak sama.
2. Tiap baris harus dapat ditentukan secara unik.
3. Tiap tabel harus dapat dibedakan dengan lainnya.
4. Tidak boleh ada kolom atau baris yang sama.
5. Hanya boleh ada satu nilai tiap sel.
2.3 Pengenalan Internet dan world wide web
Menurut Williams et al (2005, p64), Internet dan world wide web adalah
sesuatu yang berbeda. Internet adalah jaringan besar dari jaringan-jaringan, yang
menghubungkan jutaan komputer melalui protokol, hardware dan channel
komunikasi. Sedangkan web adalah suatu cara dari pengaksesan informasi yang
tersedia pada internet menggunakan software yang disebut dengan browser.
Terdapat dua hal yang dapat mendukung world wide web, kedua hal tersebut
adalah:
a. Bentuk multimedia
Web tidak hanya menyediakan informasi berupa teks tetapi juga dapat
berbentuk multimedia seperti gambar, video, dan audio.
b. Penggunaan hypertext
Hypertext adalah sistem yang mana dokumen disebarkan disepanjang banyak
alamat internet yang secara langsung dihubungkan dengan hyperlinks sehingga
13
kata, atau frase pada satu dokumen menjadi sebuah hubungan terhadap
dokumen lainnya pada tempat yang berbeda.
2.4 Pengertian Virtual Gallery
Menurut kamus merriam-webster online, virtual adalah sesuatu yang
berada pada atau disimulasikan oleh komputer atau jaringan komputer.
Menurut kamus merriam-webster online, gallery adalah suatu ruangan atau
bangunan yang diabdikan untuk memperlihatkan hasil karya.
Jadi virtual gallery ialah sesuatu yang berada pada komputer atau jaringan
komputer untuk menampilkan hasil karya.
2.5 Pengertian Multimedia
Berikut ini dijelaskan mengenai pengertian multimedia, video serta audio .
A. Pengertian Multimedia
Pengertian multimedia menurut Burger (1993,p3) adalah kombinasi dari
dua atau lebih media. Sedangkan menurut Hofstetter (2001,p2) multimedia
ialah pengunaaan komputer untuk menampilkan dan menggabungkan teks,
gambar, audio dan video dengan link dan tools yang memungkinkan pengguna
melakukan pengendalian, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.
B. Elemen Multimedia
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teks, video, audio dan gambar.
14
a. Pengertian Teks
Teks merupakan salah satu elemen multimedia yang berbentuk
huruf-huruf atau angka-angka. Menurut Hofstetter (2001,p16) Teks
terbagi menjadi printed text, scanned text, electronic text, hyperttext.
b. Pengertian Video
Pengertian video menurut Burger (1993,p367) adalah sesuatu yang
berhubungan dengan kemampuan untuk merekam, mengedit atau
menampilkan program berdasarkan kebutuhan. Salah satu format video
saat ini adalah .SWF yaitu merupakan singkatan dari ”Small Web
Format”. Hal ini disebut demikian karena file dengan format .swf
cenderung lebih kecil ukurannya dibanding format video lainnya yang
dihasilkan oleh aplikasi lain Blake et al (2004, p9).
c. Pengertian Audio
Pengertian audio menurut Burger (1993, p263) di deskripsikan
sebagai pergerakan dari tekanan udara yang menstimulasi pendengaran ke
otak. Untuk menciptakan stimulasi, pergerakan harus terjadi dalam
jangkauan frekuensi dan amplitudo.
d. Pengertian Gambar
Menurut Hofstetter (2001,p18), Gambar dapat berupa icon,
digabungkan dengan teks, merepresentasikan pilihan-pilihan yang dapat
15
dipilih. Gambar dapat berupa Bitmap, Vector images, clip art, digitized
picture, hyperpicture.
2.6 Content Management System
Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian content, content management,
content management system, manfaat content management system, keuntungan,
model serta bagian-bagian utama dari content management system.
A. Pengertian Content
Menurut Boiko (2002, p7), informasi dapat menjadi content jika
informasi itu digunakan untuk suatu tujuan tertentu. Informasi tersebut tidak
hanya berbentuk teks tetapi juga dapat berbentuk suara, gambar, gambar
bergerak seperti video dan animasi.
B. Pengertian Content Management
Pengertian content management menurut Boiko (2002, p65) adalah
tentang bagaimana mendapatkan kendali atas pembuatan, pengelolaan dan
publikasi content.
C. Pengertian Content Management System
Pengertian content management system menurut Boiko (2002, p81)
adalah sebagai sistem yang terkomputerisasi bertujuan untuk mengatur, dari
pembuatan, distribusi, hingga kepada penghapusan content. Content
16
management system juga sebagai motor penggerak yang memungkinkan
sebuah organisasi untuk menghubungkan sumber-sumber informasi yang
dimilikinya dan fungsionalitas komputer.
Pengertian Content Management System juga dapat berarti sebuah
sistem yang memberikan kemudahan kepada para penggunanya dalam
mengelola dan mengadakan perubahan isi sebuah website dinamis tanpa
sebelumnya dibekali pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan
demikian, setiap orang, penulis maupun editor, setiap saat dapat
menggunakannya secara leluasa untuk membuat, menghapus atau bahkan
memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung dari pihak
webmaster.
CMS memisahkan antara isi dan desain, oleh karena itu konsistensi
tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari website
dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus khawatir
kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua data
disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada
untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga
memberikan kefleksibelan dalam mengatur alur kerja atau dan hak akses,
sehingga memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam
pengembangan website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang
dikelola memiliki kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang
cukup pesat.
17
Gambar 2.1 CMS Diagram
D. Manfaat Content Management System
Selain dari beberapa hal yang telah disebutkan di atas, CMS juga dapat
memberikan sejumlah manfaat kepada penggunanya yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Manajemen data
Ini merupakan fungsi utama dari CMS. Semua data atau
informasi baik yang telah ditampilkan ataupun belum dapat
diorganisasi dan disimpan secara baik. Suatu waktu data atau
informasi tadi dapat dipergunakan kembali sesuai dengan
kebutuhan. Selain itu, CMS juga mendukung berbagai macam
format data, seperti XML, HMTL, PDF. Indexing, fungsi
pencarian, dan kontrol terhadap revisi yang dilakukan terhadap
data atau informasi. Untuk menggunakan CMS biasanya
pengetahuan tentang bahasa pemograman tidaklah terlalu
dibutuhkan, karena semua proses berjalan dengan otomatis
18
(WYSIWYG). Begitupula dengan proses update, dapat dilakukan
dengan cepat sehingga menjamin kemutakhiran informasi yang
ditampilkan.
b. Mengatur siklus hidup website
Banyak CMS memberikan fasilitas kepada para
penggunanya untuk mengelola bagian atau isi mana saja yang akan
ditampilkan, waktu penampilan dan lokasi penampilan di website.
Tak jarang sebelum ditampilkan, bagian atau isi yang dimaksud
terlebih dahulu ditinjau oleh editor sehingga dijamin
kevaliditasannya.
c. Mendukung web templating dan standarisasi
Setiap halaman website yang dihasilkan berasal dari
template yang telah terlebih dahulu disediakan oleh CMS. Selain
dapat menjaga konsistensi dari tampilan secara keseluruhan, para
penulis dan editor dapat berkonsentrasi secara penuh dalam
melaksanakan tugasnya menyediakan isi website. Bila isi telah
tersedia, maka proses publikasi dapat berjalan dengan mudah
karena sudah ada template sebelumnya.
Beberapa bagian dari website biasanya telah ditetapkan
sedemikian rupa sehingga tidak dapat diubah begitu saja. Hal ini
dilakukan untuk memberikan standarisasi kepada seluruh bagian
dari website.
19
d. Personalisasi website
Sekali sebuah isi ditempatkan ke dalam CMS, isi tersebut
dapat ditampilkan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan dari
penggunanya. Terlebih lagi dengan kelebihan CMS yang dapat
memisahkan antara desain dan isi, menyebabkan proses
personalisasi dapat berjalan dengan mudah.
e. Sindikasi
Sindikasi memberikan kemungkinan kepada sebuah
website untuk membagi isinya kepada website-website yang lain.
Format data yang didukung juga cukup variatif, mulai dari rss, rdf,
xml hingga backend scripting. Sama halnya dengan personalisasi,
sindikasi juga dapat dilakukan dengan mudah karena isi dan desain
telah dibuat terpisah.
f. Akuntabilitas
Oleh karena CMS mendukung alur kerja dan hak akses
yang jelas kepada para penggunanya, data atau informasi yang
disampaikan dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Setiap
penulis ataupun editor memiliki tugas masing-masing dengan hak
akses yang berbeda-beda pula. Dengan demikian setiap perubahan
yang terjadi di website dapat ditelusuri dan diperbaiki seperlunya
dengan segera.
20
E. Keuntungan pemakaian CMS
Hampir semua jenis organisasi dapat mengambil keuntungan dari CMS,
bahkan perusahaan dengan website yang kecil dapat memakai CMS untuk
mengupdate, mengeluarkan berita terbaru dan content umum lainnya pada
situs mereka. Organisasi yang memilih CMS secara tepat dan menerapkannya
secara sukses maka akan menyadari keuntungannnya, diantaranya seperti :
1. Mengurangi beban pekerjaan pada staff IT
CMS memungkinkan para pekerja (manajer produk, direktur marketing,
human resource, administrator untuk mengendalikan bagian situs yang
dapat dipertanggung jawabkan pada setiap bagian. Oleh karena itu, staf
IT dapat berfokus pada pekerjaan yang lain dibandingkan melakukan
update content pada website.
2. Kemudahan dalam updating
Sebuah website yang diupdate secara sering akan meningkatkan tingkat
kepercayaan dan relevansi dari para pengunjung. CMS membuat para
pekerja untuk mengupdate situs secara gampang. Dengan adanya tingkat
kepercayaan yang tinggi diantara para pengunjung, maka organisasi
dapat mempengaruhi target market dari situs tersebut.
3. Adanya hubungan dengan pelanggan, pekerja dan lainnya.
Organisasi yang menggunakan CMS untuk memberitakan informasinya
seperti berita terbaru, brosur online, promosi dan diskon akan lebih
mudah untuk dicapai oleh pengguna. hal ini dapat meningkatkan
hubungan dengan konsumen, terutama dengan konsumen yang
21
berpotensi serta meningkatkan kemungkinan adanya keputusan
pembelian.
4. Menghemat waktu dan biaya
Sebuah perusahaan dengan banyak pekerja dan konsumen dapat
menghemat biaya percetakan dengan mengubah cetakan kertas
perusahaan menjadi CMS. CMS merupakan teknologi yang
memfasilitasi untuk meningkatkan efisiensi dari produksi dan
pemeliharaan website dan hal ini dapat secara langsung mempengaruhi
tujuan perusahaan.
F. Model CMS Sederhana
Gambar 2.2 Model CMS Sederhana
Berdasarkan gambar diatas, terdapat tiga aspek yang akan dibangun yaitu :
1. User Area
Adalah pengguna CMS yang telah diberi akses dan kewenangan
berdasarkan levelnya.
a. Admin Area
Disini administrator CMS mempunyai kewenangan sebagai
superuser yang mengatur pengguna dan kewenangannya. Hanya
22
ada satu user administrator sebagai superuser. Admin juga
bertanggung jawab untuk menjaga keamanan situs web serta
memaintain struktur dan integritas web. Admin memiliki
beberapa kewenangan diantaranya pengaturan user seperti
membuat user baru, mengaktifkan dan non-aktifkan user,
menghapus user.
b. User Biasa
User yang diberi hak atau telah terotorisasi untuk menggunakan
CMS dapat dengan leluasa mengatur dan mengelola data yang
ada pada websitenya. Mereka mempunyai fasilitas untuk
mengakses dan mengendalikan isi dari website. Untuk tipe
pengguna ini, kebutuhan utamanya adalah content harus dapat
diorganisir secara pantas dan user-friendly. Adapun beberapa hal
yang bisa dilakukan oleh pengguna tersebut adalah pengaturan
navigasi, pengaturan kategori halaman, pengaturan isi halaman,
pengaturan modul-modul, pengaturan profil, perubahan password
dan template.
2. CMS
Interface yang digunakan pangguna untuk mengelola websitenya
secara online. Didalamnya terdapat file-file PHP yang digunakan
sebagai bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
23
resources yang ada di server. CMS yang akan dibangun memiliki
beberapa komponen diantaranya menu utama, kategori halaman,
halaman dan beberapa modul tambahan seperti berita, buku tamu
dan jajak pendapat. Selain itu tersedia pula keperluan untuk
konfigurasi profil dan informasi website pengguna.
Setiap pengguna yang telah memiliki akses login user selain admin
akan masuk ke tampilan area pengguna, pada area pengguna,
pengguna dapat dengan leluasa mengelola content untuk websitenya.
3. Website Pengguna
Website pengguna berupa template akan dijadikan sebagai tampilan
yang akan menampilkan database yang dikelola oleh CMS. Berita,
menu, halaman dan beberapa modul akan menjadi isi dari website
tersebut yang secara online dikelola di CMS. Tampilan diluar CMS
ini terdiri dari template yang didalamnya sama halnya dengan CMS
disisipkan beberapa file atau fungsi yang dibuat dengan
menggunakan PHP.
G. Bagian-bagian utama pada content management system
Menurut Boiko (2002, p82) Content Management system merupakan
sistem yang mengkoleksi, mengelola serta mempublikasi content. Berikut
dijelaskan bagian-bagian utama pada content management system.
24
a. Sistem Pengkoleksian
Sistem pengkoleksian pada sebuah CMS bertanggung jawab
pada seluruh proses yang terjadi sebelum sekumpulan content siap
untuk publikasi. Sistem ini mengubah informasi mentah menjadi
sekumpulan komponen content yang terorganisir dengan baik.
Proses-proses dalam sistem pengkoleksian adalah sebagai
berikut :
1. Authoring
Proses ini merujuk pada pembuatan content dari awal. Sebuah
CMS dapat membantu pengarang atau pembuat content bekerja
secara efisien dan efektif dengan melakukan beberapa hal sebagai
berikut :
a. Menyediakan Authoring environment
Pembuatan content yang dapat dilakukan dengan
mudah melalui tampilan layar yang user friendly.
b. Menyediakan bantuan
CMS dapat dengan mudah mengisi pengisian tanggal
dan nama pembuat content, sebagai contoh, untuk
menghemat usaha pembuat content.
c. Menyediakan template yang memecah content yang
mana pembuat content telah ciptakan kedalam elemen-
elemen yang tepat.
25
Proses authoring ini sendiri adalah satu bagian pada pembuatan
dan revisi content, dimana pembuat content membuat draft dan
merevisi pekerjaan hingga pembuat content puas bahwa content
tersebut siap untuk digunakan. Pembuat content mungkin
menyimpan pekerjaanya diluar content management system hingga
selesai, atau mungkin dapat me-load konsep awal kedalam CMS
untuk mengambil keuntungan terhadap fungsi-fungsi manajemen.
2. Acquiring
Proses ini adalah pengumpulan informasi yang tidak dibuat secara
asli oleh content management system. Proses ini bisa berupa
sebagian manual atau secara penuh terotomatisasi. Informasi yang
diakuisi datang dari beberapa tipe sumber, seperti :
a. Sindikasi
Sindikasi adalah sumber-sumber yang didesain untuk
penggunaan kembali.
b. Source file
Source file adalah semacam informasi yang telah ada yang
mana komputer simpan. Source files ini secara umum bukan
didesain untuk penggunaan kembali. File ini memiliki definisi
sumber-sumber non elektronik seperti foto kertas, video
analog, dan teks yang dicetak, setelah melewati proses
digitalisasi, berbentuk menjadi file.
26
3. Conversion
Proses ini adalah konversi struktur dari informasi yang dibuat
maupun diakuisisi jika strukturnya tidak sesuai yang sistem
butuhkan.
Proses konversi terdiri dari tiga tahap logika yang biasanya tahap-
tahap ini digabung bersamaan pada proses konversi sesungguhnya,
tahap-tahap tersebut adalah :
a. Stripping
Tahap ini adalah ketika memindahkan dan menghapus
informasi yang tidak dibutuhkan seperti header dan footer
halaman, content tidak penting, dan navigasi yang tidak
diinginkan.
b. Format mapping
Tahap ini berarti merubah format binari informasi menjadi
sesuatu yang standar yang mana CMS dukung.
c. Structur mapping
Tahap ini adalah dimana dapat membuat struktur informasi
menjadi eksplisit atau merubahnya jika diperlukan.
4. Aggregating
Proses agregasi adalah proses dari pembawaan sumber-sumber
informasi yang berbeda menjadi satu kesatuan struktur melalui :
a. Pemrosesan editorial
27
Pemrosesan ini melakukan fungsi-fungsi yang tidak asing dari
styling, konsistensi, dan penggunaan.
b. Pemrosesan segmentasi
Pemrosesan ini adalah dimana ketika informasi dipecah-pecah
menjadi bagian kecil yang disebut sebagai komponen content.
c. Pemrosesan Metatorial
Sistem melakukan fungsi yang asing dari pencocokkan content
baru terhadap sistem metadata yangtelah dideskripsikan.
5. Collection Services
Layanan koleksi membantu CMS dalam proses pengkoleksian
content. Layanan utama yang disediakan adalah membantu
mendapatkan content kedalam tempat penyimpanan. Layanan ini
melakukan pembuatan komponen-komponen content secara
langsung kedalam tempat penyimpanan CMS.
b. Sistem Manajemen
Sistem manajemen pada CMS bertanggung jawab untuk penyimpanan
komponen content yang berjangka waktu lama serta penyimpanan
terhadap sumber daya lainnya. Sistem manajemen mencakup tempat
penyimpanan, aliran kerja, koneksi dan fasilitas administrasi.
28
1. Tempat Penyimpanan
Tempat Penyimpanan merupakan hal utama dalam CMS. Tempat
penyimpanan adalah sekumpulan database, direktori file dan
struktur sistem lainnya yang menyimpan content dari sistem
sebagaimana data lainnya diasosiasikan dengan CMS. Komponen
dan sumber-sumber lainnya datang ketempat penyimpanan melalui
layanan pengkoleksian dan layanan publikasi mengekstrasi
mereka. Tempat penyimpanan dapat terdiri dari beberapa
komponen yaitu :
a. Database content dan file
Database content dan files menyimpan komponen content
sistem. Database content dapat terdiri dari database
relasional atau database objek XML.
b. File kontrol dan konfigurasi
Merupakan file yang tidak termasuk dalam content yang di
kelola dalam tempat penyimpanan CMS.
2. Aliran kerja
Sistem aliran kerja ini bertanggung jawab untuk koordinasi,
penjadwalan dan memberlakukan penjadwalan dan tugas
karyawan. Sistem aliran kerja ini mempengaruhi seluruh tiga
bagian dari content management system sebagai berikut:
a. Dalam sistem pengkoleksian
29
Aliran kerja dalam sistem ini meliputi aliran kerja dari
pembuatan, pemeriksaan ulang hingga persetujuan content
hingga siap untuk dipublikasi.
b. Dalam sistem manajemen
Aliran kerja dalam sistem ini seperti backup dan
pengarsipan.
c. Dalam sistem publikasi
Aliran kerja dalam sistem ini seperti langkah-langkah dari
pemeriksaan content yang ditunggu, melakukan pengetesan
dari halaman web yang dipublikasikan, dan merubah status
agar dapat dipublikasikan.
3. Fasilitas administrasi
Fasilitas administrasi bertanggung jawab untuk penetapan
parameter dan struktur dari content management system.
Fasilitas administrasi mempengaruhi seluruh bagian dari content
management system dalam beberapa cara yaitu sebagai berikut :
a. Dalam sistem pengkoleksian
Administrasi dalam sistem ini termasuk konfigurasi staf
dimana peran dan hak akses ditentukan, dan konfigurasi
sistem dimana struktur dan aliran kerja dari content
management system dipelihara.
30
b. Dalam sistem manajemen
Administrator melakukan tugas administrasi database
seperti pemeliharaan dan pemberian ijin akses kepada
pengguna, backup dan pengarsipan. Sebagai tambahan,
administrator sistem manajemen melakukan tugas yang
spesifik pada content seperti pembuatan tipe-tipe content,
melakukan tinjauan metadata dan penciptaan aliran kerja.
c. Dalam sistem publikasi
Administrator meyakinkan bahwa seluruh hardware dan
software untuk menampilkan content berjalan sesuai
dengan rencana. Untuk publikasi web, pekerjaan ini seperti
halnya administrator web yang meyakinkan bahwa
webserver, application server, objek aplikasi content
management, database dan program-program yang
berhubungan lainnya tetap berjalan.
4. Koneksi
CMS membutuhkan koneksi dari beberapa infrastruktur dan sistem
data termasuk beberapa dibawah ini :
a. LAN dan WAN perusahaan
Menghubungkan sistem manajemen kedalam jaringan ini
agar content dapat diperoleh dimanapun dalam organisasi.
b. Sistem manajemen pengguna perusahaan
31
Koneksi dalam sistem ini adalah tidak diperlukan
pengetikan ulang data user, dapat dengan mudah
mereferensikan direktori perusahaan dari pengguna.
c. Sistem metadata perusahaan
Jika perusahaan memiliki sistem katalog produk secara
global yang bukan bagian dari CMS, maka dibutuhkan
untuk memasok daftar dari nama produk untuk CMS dapat
gunakan. Koneksi langsung pada sistem dapat dilihat
dengan pembaharuan yang terus menerus meyakinkan
bahwa metadata yang digunakan pada CMS tetap ada.
Koneksi dua arah dapat dibuat sehingga content yang
dibuat maupun dimodifikasi dalam CMS dapat di kirim
kembali menuju sumber yang ada diluar.
d. Sistem data perusahaan
Dalam hal ini, memungkinkan jika CMS diharuskan untuk
memiliki koneksi kedalam sistem ERP perusahaan.
c. Sistem Publikasi
Sistem publikasi bertanggung jawab untuk menarik komponen content
dan sumber sumber lainnya untuk keluar dari tempat penyimpanan dan
secara otomatis menciptakan publikasi untuk mereka sendiri.
1. Template publikasi
32
Template publikasi adalah file yang memandu pembuatan publikasi
dari content yang tersimpan pada tempat penyimpanan. Template
mencakup kedalam beberapa komponen, yaitu :
a. Elemen statis
Elemen statis berarti teks, media dan skrip yang melewati
secara langsung melalui publikasi tanpa adanya pemrosesan
b. Panggilan kepada layanan publikasi
Panggilan ini mendapatkan kembali dan memformat komponen
dan metadata dari tempat penyimpanan dan melalukan fungsi-
fungsi penting lainnya seperti menjalankan aturan
personalisasi, merubah content, dan membangun navigasi.
c. Layanan kepada layanan diluar content management system.
Elemen ini mengintegrasikan publikasi kedalam infrastruktur
organisasi dengan panggilan dalam data dan fungsionalitas
perusahaan serta layanan web lainnya.
2. Layanan publikasi
Layanan publikasi adalah logika aplikasi dan layanan bisnis yang
CMS sediakan yang membantu dalam pembuatan publikasi dari
content dan metadata dalam tempat penyimpanan. Layanan
publikasi menyediakan beberapa fungsi, yaitu :
33
a. Memuat dan menjalankan templates
Layanan ini melakukan proses pemanggilan personalisasi,
konversi, ekstraksi content dan pembangunan navigasi
yang template buat untuk publikasi.
b. Menyediakan layanan publikasi yang spesifik
Layanan ini mencakup output PDF untuk pencetakan
publikasi atau pembaharuan secara terus menerus pada
website.
c. Menyediakan perantara dengan layanan yang bukan content
management system.
Layanan ini dibutuhkan untuk memanggil dan
menyediakan data yang dibutuhkan di dalam publikasi.
3. Koneksi
Sistem publikasi sering memelihara koneksi dengan sistem
perusahaan lainnya yang non-cms. Data dari sistem perusahaan
yang ingin digunakan namun tidak disimpan dalam CMS. CMS
tidak bertanggung jawab terhadap pengelolaan data perusahaan,
namun CMS dapat mengatasi publikasi data perusahaan dan
fungsionalitas yang memungkinkan pemakai untuk berinteraksi
dengan sistem data perusahaan
34
4. Publikasi web
Publikasi web adalah situs web internet, intranet dan extranet yang
dibuat oleh CMS. Dalam hal ini, sebagai respon dari interaksi user
kemudian meneruskan halaman web yang diminta kepada web
server yang memicu layanan publikasi CMS untuk melakukan
tugas sebagai berikut :
a. Memuat template
b. Meneruskan parameter yang datang bersamaan dengan
permintaan halaman web pengguna.
c. Mengeksekusi kode pada template untuk membuat
halaman.
d. Meneruskan ke halaman yang telah selesai menuju
webserver untuk tampilan pada browser pengguna.
Halaman web yang ada adalah kombinasi dari elemen content yang
diambil dari tempat penyimpanan oleh template.
2.7 Tahapan pada Object Oriented Software Engineering
Dalam pengembangan software menggunakan metode object oriented software
engineering, terdapat empat tahapan yang harus dilakukan, yaitu :
1. Requirement elicitation
Suatu kebutuhan adalah fitur yang sistem harus miliki atau batasan yang
mana sistem harus penuhi sehingga dapat diterima oleh klien. Tahap ini
sebenarnya berfokus pada penjelasan pada tujuan sistem. Klien, tim
35
pengembang dan pengguna mengidentifikasikan area masalah dan
mendefinisikan sistem yang mengalamatkan masalah yang dimaksud.
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan actor
Actor merepresentasikan entitas eksternal yang berinteraksi dengan
sistem. Sebuah actor dapat berarti manusia atau sistem eksternal.
b. Mengidentifikasikan use case
Sebuah use case diinisiasi oleh actor. Setelah inisiasi terjadi, use
case mungkin berinteraksi dengan actor lainnya. Sebuah use case
merepresentasikan aliran kejadian yang lengkap dalam sistem
sehingga mampu menjelaskan interaksi yang saling berhubungan
yang menghasilkan
c. Mengidentifikasikan hubungan antara use case dan actor
Hubungan antara actor dan use case memungkinkan tim
pengembang dan pengguna mengurangi kompleksitas dari model
dan meningkatkan pengertiannya. Penggunaan hubungan
komunikasi antara actor dan use case untuk menjelaskan sistem
dalam tingkat fungsionalitasnya.
d. Mengidentifikasikan objek-objek yang berpartisipasi
Setelah use case telah dikonsolidasi, tim pengembang
mengidentifikasikan objek-objek yang berpartisipasi untuk setiap
use case. Aktifitas identifikasi ini menghasilkan model analisis
awal.
36
2. Analysis
Tahap analisis berfokus pada pembuatan model dari sistem yang
disebut sebagai model analisis yang benar, lengkap, konsisten, dan dapat
diverifikasi. Dalam tahap ini, kemungkinan terbesar adalah klien serta
pengguna tidak mengerti terhadap model analisis, akan tetapi model
analisis ini membantu tim pengembang memverifikasi spesifikasi sistem
yang dihasilkan selama tahap pengumpulan kebutuhan.
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan Entity Object
Entity object merepresentasikan informasi permanen yang
ditelusuri oleh sistem.
b. Mengidentifikasikan Boundary Object
Boundary object merepresentasikan interaksi antara actor dan
sistem.
c. Mengidentifikasikan Control Object
Control object merepresentasikan tugas-tugas yang dilakukan
oleh pengguna dan didukung oleh sistem.
d. Memodelkan interaksi antara objek.
Hasil dari aktifitas ini adalah sequence diagram. Sebuah
sequence diagram mengikat use case dengan objek-objek.
Diagram tersebut menunjukkan bagaimana kegiatan dari use case
ketika berada diantara objek-objek yang berpartisipasi.
e. Mengidentifikasikan asosiasi diantara objek-objek
37
Asosiasi menunjukkan hubungan antara dua atau lebih class.
f. Mengidentifikasi atribut
Atribut adalah properti dari setiap objek. Dalam mengidentifikasi
properti dari objek, hanya atribut yang relevan pada sistem saja
yang seharusnya dipertimbangkan.
g. Memodelkan hubungan generalisasi antara objek-objek
Hubungan generalisasi digunakan untuk menghilangkan
kelebihan dari model analisis.
3. System Design
System design adalah transformasi dari model analisis menjadi model
system design. Aktifitas-aktifitas yang dilakukan pada tahap ini adalah
sebagai berikut :
a. Mengidentifikasikan subsistem
b. Memetakan subsistem menjadi processor dan component
Aktifitas mempertimbangkan mengenai alokasi subsistem dari
komputer dan perancangan infrastruktur untuk mendukung
komunikasi diantara subsistem. Aktifitas ini menghasilkan
deployment diagram.
c. Menentukan penyimpanan
Pada aktifitas ini, tempat penyimpanan data dan bagaimanan data
disimpan ditentukan.
38
4. Implementation
Dalam implementasi, tim pengembang menerjemahkan model objek
menjadi source code.
2.8 Unified Modeling Language
Menurut Rumbaugh et al (1999, p13), Unified modeling language adalah
bahasa standar untuk penulisan cetak biru software. Unified modeling language
yang selanjutnya disebut dengan UML dapat digunakan untuk memperlihatkan,
menunjuk, membangun dan membuat dokumentasi dari sistem software.
Dalam UML, terdapat sembilan diagram yang mana merupakan
representasi gambar dari sekumpulan elemen-elemen, kesembilan diagram terbagi
menjadi dua bagian yang disebut sebagai structural diagrams serta behavioural
diagrams. Berikut penjelasan serta macam-macamnya :
1. Structural diagram
Structural diagram bertujuan untuk memperlihatkan, menunjuk,
membangun serta membuat dokumentasi aspek-aspek statis pada sistem.
Aspek-aspek statis dalam sistem dimaksudkan adalah bagian-bagian yang
tidak dapat berubah-ubah, bersifat tetap. Berikut adalah macam-macam
diagram yang diklasifikasikan sebagai structural diagram.
a. Class diagram
Class diagram adalah diagram yang paling sering dijumpai dalam
pemodelan sistem berbasiskan objek. Sebuah class diagram
39
menggambarkan sekumpulan class, interfaces, collaborations, dan
hubungannya.
Gambar 2.3 Class diagram
b. Object diagram
Object diagram memodelkan contoh dari hal-hal yang terdapat
pada class diagram. Sebuah object diagram menggambarkan
sekumpulan objek dan hubungannya.
Gambar 2.4 Object diagram
40
c. Component diagram
Component diagram menunjukkan sekumpulan komponen dan
hubungannya.
Gambar 2.5 Component Diagram
d. Deployment diagram
Deployment diagram menunjukkan sekumpulan nodes dan
hubungannya.
Gambar 2.6 Deployment diagram
41
2. Behavioural diagram
Behavioural diagram bertujuan untuk memperlihatkan, menunjuk,
membangun serta membuat dokumentasi aspek-aspek dinamis pada
sistem. Aspek-aspek dinamis dalam sistem dimaksudkan adalah bagian-
bagian yang dapat berubah-ubah. Berikut adalah macam-macam diagram
yang diklasifikasikan sebagai behavioural diagram
a. Use case diagram
Use case diagram adalah pusat dari pemodelan perilaku sistem,
subsistem dan class. Sebuah use case diagram menggambarkan
sekumpulan use case dan actor serta hubungannya.
Gambar 2.7 Use case Diagram
b. Sequence diagram
Sequence diagram dan collaboration diagram dapat juga disebut
sebagai interaction diagram. Sequence diagram adalah interaction
diagram yang menekankan pada waktu yang diurutkan pada pesan-
pesan. Secara grafis, sequence diagram adalah tabel yang
42
menunjukkan objek pada garis x, dan pesan sesuai urutan pada
garis y.
Gambar 2.8 Sequence diagram
c. Collaboration diagram
Collaboration diagram adalah interaction diagram yang
menekankan pada organisasi dari objek-objek yang berparisipasi
pada sebuah interaksi.
Gambar 2.9 Collaboration diagram
43
d. Statechart diagram
Statechart diagram berfokus kepada perubahan status dari sistem
yang dipicu oleh event.
Gambar 2.10 Statechart diagram
e. Activity diagram
Activity diagram menunjukkan aliran aktifitas satu menuju aktifitas
lainnya dalam sebuah sistem. Sebuah aktifitas menunjukkan
sekumpulan aktifitas, aliran lanjutan aliran cabangnya dari aktifitas
satu ke aktifitas lainnya.
Gambar 2.11 Activity Diagram