BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur ARM -...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Arsitektur ARM -...
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Arsitektur ARM
Arsitektur ARM merupakan arsitektur prosesor 32-bit Reduced Instruction Set
Computer (RISC) yang dikembangkan oleh ARM Limited[1]. Pada awalnya merupakan
prosesor desktop yang sekarang didominasi oleh keluarga x86. Namun desain yang
sederhana membuat prosesor ARM cocok untuk aplikasi berdaya rendah. Prosesor ARM
digunakan di berbagai bidang seperti elektronik umum, termasuk PDA, mobile phone,
media player, music player, game console genggam, kalkulator dan periperal komputer
seperti hard disk drive dan router.
Dengan arsitektur RISC, maka pada arsitektur ARM dapat ditemukan fitur
seperti kebanyakan arsitektur RISC lainnya seperti:
• Register file yang berkapasitas besar
• Arsitektur load/store, dimana operasi pengolahan data hanya beroperasi pada
konten register, tidak secara langsung pada konten memori.
• Addressing mode sederhana, dimana seluruh load/store address ditentukan dari
konten register dan field instruksi saja.
Arsitektur ARM juga memiliki fitur tambahan seperti:
• Instruksi yang menggabungkan antara operasi aritmatik dan logika
• Auto-increment dan auto-decrement addressing mode untuk mengoptimalkan
loop program
6
• Penyimpanan banyak instruksi untuk memaksimalkan throuhgput data
• Eksekusi secara kondisional untuk semua instruksi untuk memaksimalkan
throughput eksekusi
Keluarga Versi Arsitektur Inti Fitur Cache (I/D)/Memory management unit
MIPS@MHz
ARM1 ARMv1 (kuno) ARM1 Tidak ada4 MIPS @ 8 MHz0.33DMIPS/MHz
ARMv2a (kuno) ARM250 MEMC (MMU), prosesor grafis dan IO terintegrasi. Menambahkan instruksi SWP and SWPB (swap).
Tidak ada, MEMC1a 7 MIPS @ 12 MHz
12 MIPS @ 25 MHz0.50 DMIPS/MHz
ARM60 Pertama kali mendukung pengalamatan 32-bit. Tidak ada 10 MIPS @ 12 MHzARM600 Penambahan cache dan coprocessor bus (FPA10 floating-
point unit).4 kB unified 28 MIPS @ 33 MHz
17 MIPS @ 20 MHz0.65 DMIPS/MHz
ARM700 8 kB unified 40 MHzARM710 ARM700 8 kB unified 40 MHz
40 MHz0.68 DMIPS/MHz
ARM7100 ARM710a, System-on-a-chip. 8 kB unified 18 MHzARM7500 ARM710a, SoC. 4 kB unified 40 MHz
56 MHz0.73 DMIPS/MHz15 MIPS @ 16.8 MHz63 DMIPS @ 70 MHz
ARM710T ARM7TDMI, cache 8 kB unified, MMU 36 MIPS @ 40 MHzARM720T ARM7TDMI, cache 8 kB unified, MMU dengan
Fast Context Switch Extension
60 MIPS @ 59.8 MHz
ARM740T ARM7TDMI, cache MPUARMv5TEJ ARM7EJ-S 5-stage pipeline, Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP Tidak ada
84 MIPS @ 72 MHz1.16 DMIPS/MHz
ARM9TDMI 5-stage pipeline, Thumb Tidak adaARM920T ARM9TDMI, cache 16 kB/16 kB, MMU 200 MIPS @ 180 MHzARM922T ARM9TDMI, caches 8 kB/8 kB, MMUARM940T As ARM9TDMI, caches 4 kB/4 kB, MPUARM946E-S Thumb, Enhanced DSP, cache variable, tightly coupled
memories, MPUARM966E-S Thumb, Enhanced DSP instructions no cache, TCMsARM968E-S As ARM966E-S no cache, TCMs
ARMv5TEJ ARM926EJ-S Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP instructions variable, TCMs, MMU 220 MIPS @ 200 MHz,ARMv5TE ARM996HS Clockless processor, as ARM966E-S no caches, TCMs, MPU
ARM1020E 6-stage pipeline, Thumb, Enhanced DSP instructions, (VFP) 32 KB/32 KB, MMU
ARM1022E As ARM1020E 16 KB/16 KB, MMUARMv5TEJ ARM1026EJ-S Thumb, Jazelle DBX, Enhanced DSP instructions, (VFP) variable, MMU or MPU
ARMv6 ARM1136J(F)-S8‐stage pipeline,SIMD, Thumb, Jazelle DBX, (VFP), Enhanced D
variable, MMU 740 @ 532-665 MHz (i.MX31 SoC), 400-528 MHz
ARMv6T2 ARM1156T2(F)-S 9‐stage pipeline,SIMD, Thumb‐2, (VFP), Enhanced DSP instrucvariable, MPUARMv6KZ ARM1176JZ(F)-S As ARM1136EJ(F)-S variable, MMU+TrustZoneARMv6K ARM11 MPCore As ARM1136EJ(F)-S, 1-4 core SMP variable, MMU
ARM2
ARMv2 (kuno) ARM2 Penambahan instruksi multiply/perkalian (MUL) Tidak ada
ARM3ARMv2a (kuno) ARM2a Pertama kali penggunaan cache. 4 kB unified
ARM6
ARMv3 (obsolete)
ARM610 Tidak ada coprocessor bus. 4 kB unified
ARM7
ARMv3 (kuno)
ARM710a ARM700 8 kB unified
ARM7500FE ARM7500, penambahan FPA dan EDO memory controller. 4 kB unified
ARM7TDMI
ARMv4T ARM7TDMI(-S) 3-stage pipeline, Thumb Tidak ada
ARM8ARMv4 ARM810 5-stage pipeline, static branch prediction, double-bandwidth
memory8 kB unified, MMU
ARM11
ARM9TDMI
ARMv4T
ARM9E
ARMv5TE
ARM10E
ARMv5TE
Tabel 2.1 Versi Arsitektur ARM
7
2.1.1 ARM7 LPC2368
LPC2368 adalah mikrokontroler dari keluarga prosesor ARM7TDMI
yang didesain untuk penggunaan aplikasi embedded real-time. Prosesor
ARM7TDMI memiliki Thumb support dan multiplier yang telah dikembangkan.
Arsitektur dari prosesor ini memiliki kapasitas hingga 130 MIPS dalam proses
standar 0,13um. Prosesor ini mengimplementasikan arsitektur V4T dan
mendukung instruksi 32-bit dan 16-bit melalui set instruksi ARM dan Thumb.
yang dapat digunakan pada pengontrolan industri, otomotif, dan penggunaan
lainnya yang membutuhkan performa tinggi dan konsumsi daya yang rendah
melalui mikrokontroler 32-bit.
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroller LPC2368
8
Mikrokontroler ini dapat bekerja hingga 72MHz dari flash atau RAM dan
memiliki 512KB on-chip flash program memory serta periperal komunikasi yang
bervariasi termasuk Ethernet, USB, dan CAN. Keluarga mikrokontroler ini juga
memiliki fitur pengontrolan LCD (QVGA graphic atau segment driver),
antarmuka SD/MMC, antarmuka memori eksternal, dan antarmuka audio I2S.
2.1.2 Penggunaan Pin Connect Block Pada LPC2368
Pin connect block merupakan pengaturan pin dari mikrokontroler untuk
memiliki lebih dari satu fungsi. Register konfigurasi mengontrol multiplexer
untuk membuat koneksi antara pin dan periperal yang ada pada chip.
Periperal harus terhubung dengan pin secara tepat sebelum diaktifkan .
Aktifitas dari fungsi periperal yang tidak terdaftar pada pin yang bersangkutan
akan dianggap undefined. Pemilihan salah satu fungsi pada port pin akan
menonaktifkan fungsi lain yang ada pada pin yang sama.
Tabel 2.2 Pemilihan Fungsi Pin
Tabel 2.3 Pemilihan Mode Pin
9
2.1.3 Penggunaan GPIO Pada LPC2368
GPIO PORT0 dan PORT1 dapat diakses dari kedua grup register dan
menyediakan fitur dan akses port yang lebih cepat. PORT2/3/4 hanya bisa
digunakan sebagai fast port. Fungsi GPIO terakselerasi (Fast I/O) adalah sebagai
berikut:
• Register GPIO dipindahkan ke local bus ARM sehingga timing I/O
tercepat bisa didapatkan.
• Seluruh register GPIO adalah berupa byte dan half-word addressable
• Seluruh port value dapat ditulis dalam satu instruksi
• Pengaturan arah kontrol dari masing-masing bit
• Setelah reset, seluruh I/O diset menjadi input.
Tabel 2.4 Pemetaan Register GPIO
10
Tabel 2.5 Pemetaan Register GPIO Untuk Fast I/O
Penentuan mengenai port akan diakses oleh register dengan fitur
tambahan atau set register standar harus dilakukan saat PORT0 dan PORT1
digunakan. Apabila fitur tambahan dan register GPIO standar mengontrol pin
yang sama, kedua cabang port pengontrolan akan menjadi eksklusif dan
beroperasi secara terpisah. Misalnya, mengganti output pin melalui fast register
tidak dapat dilihat melalui register standar.
2.1.4 Penggunaan C Compiler
Pada dasarnya pemrograman C pada ARM merupakan pemrograman
standar C baik dari sisi fungsi yang digunakan hingga library yang tersedia.
11
Pemrograman dapat dibuat menggunakan Keil RealView Microcontroller
Development Kit for ARM yang sudah dilengkapi dengan library C[7].
Gambar 2.2 Blok Diagram Keil RVMDK untuk ARM
2.2 Mikrokontroler
2.2.1 Pengertian Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah prosesor yang memiliki fungsi khusus
terutama dalam kepentingan pengontrolan. Meskipun bentuknya sangat kecil
tetapi elemen-elemen dasarnya sama. Seperti halnya komputer, mikrokontroler
juga merupakan alat yang mengerjakan perintah-perintah yang diberikan
kepadanya. Oleh karena itu, yang menjadi hal terpenting dalam suatu sistem yang
terkomputerisasi adalah program yang dibuat oleh programmer itu sendiri.
Program tersebut memberikan perintah pada komputer untuk menjalankan
deretan tugas-tugas sederhana untuk dapat melakukan perintah yang lebih
kompleks seperti yang diinginkan oleh programmer.
Beberapa fitur yang umumnya terdapat pada mikrokontroller, yaitu:
12
• RAM (Random Access Memory)
RAM digunakan oleh mikrokontroler sebagai tempat penyimpanan
variabel. Memori ini bersifat volatile yang artinya semua data akan
hilang jika tidak mendapatkan tegangan listrik.
• ROM (Read Only Memory)
ROM seringkali juga disebut sebagai code memory karena fungsinya
sebagai penyimpanan program yang diberikan oleh user.
• Register
Register adalah tempat penyimpanan variabel-variabel yang akan
digunakan dalam proses yang telah disediakan oleh mikrokontroler.
• Input dan Output Pin
Pin input merupakan bagian yang berfungsi sebagai penerima sinyal dari
luar, pin ini dapat dihubungkan ke berbagai media inputan seperti push-
button, sensor, dan lain-lain. Pin output adalah bagian yang berfungsi
untuk mengeluarkan sinyal hasil proses yang telah dilakukan oleh
mikrokontroler.
• Special Function Register
Special Function Register adalah register khusus yang berfungsi
mengatur jalannya mikrokontroller dan terletak pada RAM.
• Interrupt
Interrupt adalah bagian dari mikrokontroler yang berfungsi sebagai
pengeksekusi interrupt, sehingga saat program utama sedang berjalan,
program utama tersebut dapat diinterupsi.
13
2.2.2 Perbedaan Mikrokontroler dan Mikroprosesor
Meski fungsi dan kemampuan hampir sama, terdapat beberapa
perbedaan antara mikrokontroler dan mikroprosesor. Perbedaan tersebut
antara lain:
1. Sebagian besar mikrokontroler telah difasilitasi dengan beberapa
komponen penting seperti RAM, ROM, serta I/O. Berbeda dengan
mikroprosesor yang membutuhkan fasilitas lain sebagai komponen yang
terpisah.
2. Mikrokontroler lebih dikhususkan untuk pengontrolan dan pemantauan
sesuatu yang lebih spesifik sementara mikroprosesor digunakan untuk
keperluan sistem kontrol dengan ruang lingkup yang lebih besar.
2.3 Komunikasi Serial
2.3.1 Pengertian Komunikasi Serial
Komunikasi serial merupakan komunikasi data dengan pengiriman data
secara satu per satu pada suatu satuan waktu. Sehingga komunikasi serial hanya
membutuhkan dua jalur kabel data, yaitu satu jalur untuk pengiriman data yang
disebut Transmit (Tx) dan satu jalur untuk penerimaan data yang disebut Receive
(Rx). Yang menjadi kelebihan dari komunikasi serial adalah jarak pengiriman
dan penerimaan dapat dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dibandingkan
dengan komunikasi paralel. Tetapi kekurangannya adalah pengiriman dan
penerimaan data lebih lambat daripada komunikasi paralel.
14
2.3.2 Mode Komunikasi Serial
Dalam komunikasi serial terdapat dua mode komunikasi, yaitu:
• Mode sinkron
Mode sinkron merupakan mode komunikasi serial yang pengiriman tiap
bit datanya dilakukan dengan menggunakan sinkronisasi clock. Pada saat
transmitter hendak mengirimkan data, harus disertai clock untuk
sinkronisasi antara transmitter dan receiver.
• Mode asinkron
Komunikasi asinkron serial merupakan sebuah protokol transmisi
asinkronus, dimana komunikasi ini tidak memerlukan clock tetapi
memiliki persyaratan (baud rate) yang telah disepakati oleh masing-
masing sistem yang akan berkomunikasi. Sinyal start dikirimkan terlebih
dahulu sebelum data dan sinyal stop dikirimkan setelah setiap data selesai
dikirimkan. Sinyal start berfungsi untuk mempersiapkan mekanisme
penerimaan untuk menerima dan memproses data yang akan dikirimkan
dan sinyal stop berfungsi untuk mempersiapkan mekanisme penerimaan
data berikutnya.
Gambar 2.3 Pengiriman Data Melalui Serial Asinkron
15
2.3.3 Komunikasi Serial RS232
Standar RS232 ditetapkan oleh Electronic Industry Association and
Telecomunication Industry Association pada tahun 1962. Standar ini hanya
menyangkut komunikasi data antara komputer dengan alat-alat pelengkap
komputer. Komunikasi pada RS-232 dengan PC adalah komunikasi asinkron.
Dimana sinyal clock-nya tidak dikirim bersamaan dengan data. Masing-masing
data disinkronkan menggunakan clock internal pada tiap-tiap sisinya.
Data-data dalam komunikasi serial dikirimkan untuk logika ‘1’ sebagai
tegangan -3 s/d -25 volt dan untuk logika ‘0’ sebagai tegangan +3 s/d +25 volt,
dengan demikian tegangan dalam komunikasi serial memiliki ayunan tegangan
maksimum 50 volt, sedangkan pada komunikasi pararel hanya 5 volt. Hal ini
menyebabkan gangguan pada kabel-kabel panjang lebih mudah diatasi dibanding
dengan pararel.
Konektor RS232 awalnya dikembangkan untuk 25 pin dan kemudian
dikenal sebagai konektor DB25, namun pada kebanyakan personal computer saat
ini lebih banyak menggunakan konektor dengan pin lebih sedikit yaitu DB9[2].
Gambar 2.4 Konfigurasi Pin Pada RS232 DB9
16
Gambar 2.5 Konfigurasi Pin Pada RS232 DB25
Cara termudah untuk menghubungkan dua PC adalah dengan
menggunakan konfigurasi kabel RS232 null modem. Untuk koneksi sederhana,
cukup menggunakan tiga jalur kabel RS232 yang menghubungkan jalur sinyal
ground, receive, dan transmit.
Konfigurasi kabel RS232 null modem dengan handshaking dapat
dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: loopback handshaking antara dua
PC, atau complete handshaking antara dua sistem. Tipe konfigurasi kabel null
model yang paling banyak digunakan adalah:
Gambar 2.6 Konfigurasi RS232 Null Modem Sederhana Tanpa
Handshaking
17
Gambar 2.7 Konfigurasi RS232 Null Modem Sederhana Dengan Full
Handshaking
2.4 LCD Projector
LCD projector adalah jenis projector untuk menampilkan video, gambar, atau
data komputer pada layar atau bidang datar lainnya. Untuk menampilkan gambar, LCD
(liquid crystal display) projector biasanya mengirimkan cahaya dari sebuah lampu Metal
halida melalui sebuah prisma yang memisahkan cahaya dalam 3 panel silikon, masing-
masing untuk warna merah, hijau, dan biru sebagai komponen sinyal video. Kombinasi
dari pixel terbuka dan tertutup dapat memproduksi beragam warna dan bayangan pada
gambar yang terproyeksi.
2.4.1 Pengontrolan LCD Projector
Selain dengan remote control, untuk memberikan perintah pada LCD
projector juga dapat dilakukan dengan mengirimkan command-command tertentu
18
melalui port serial. Pada LCD projector Panasonic PT-LB50S, konfigurasi
komunikasi serialnya adalah sebagai berikut:
• Level sinyal: RS-232C
• Metode sikronisasi: Asinkronus
• Baud rate: 9600 bps[8]
• Parity: None
• Panjang karakter: 8 bits
• Stop bit: 1 bit
LCD projector Panasonic PT-LB50S juga memiliki perintah pengaturan
yang perlu diperhatikan seperti:
• Proyektor tidak dapat menerima perintah selama 10 detik setelah lampu
dinyalakan.
• Jika ingin mengirimkan beberapa perintah sekaligus, periksa dahulu
apakah proyektor telah merespon perintah yang dikirimkan sebelumnya.
Tabel 2.6 Format Pengiriman Perintah RS232 Pada LCD Panasonic PT-
LB50S
19
Tabel 2.7 Daftar Perintah Pengontrolan
LCD Projector Panasonic PT-LB50S
Tabel 2.8 Contoh Pengiriman Perintah Pada
LCD Projector Panasonic PT-LB50S
STX merupakan start byte dan berupa string dengan kode ASCII 02h.
Command adalah perintah berisi string pengontrolan LCD projector sesuai
dengan protokol yang ada. “:” dan Parameter hanya digunakan pada perintah
pengontrolan tertentu. ETX merupakan end byte dan berupa string dengan kode
ASCII 03h.
20
2.5 Relay
Relay merupakan komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Relay menggunakan gaya elektromagnatik untuk membuka
atau menutup kontak elektronik[3]. Tuas saklar berupa lilitan kawat pada batang besi
(solenoid) di dekatnya, saat solenoid dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya
gaya magnet yang terjadi pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup,
sedangkan apabila arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke
posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.
Gambar 2.8 Kondisi Relay Pada Posisi Terbuka
Gambar 2.9 Kondisi Relay Pada Posisi Tertutup
• Rangkaian input (loop hitam) tidak aktif dan tidak ada arus listrik yang mengalir
hingga suatu sensor atau tuas terhubung, yang akan membuat rangkaian ini aktif.
Rangkaian output (blue loop) juga tidak aktif.
21
• Saat arus listrik yang rendah mengalir pada rangkaian input, akan mengaktifkan
sebuah elektromagnet (yang digambarkan dengan kumparan berwarna merah),
yang menghasilkan medan magnet disekitarnya.
• Energi elektromagnetik tersebut akan menarik batang logam pada rangkaian
output, menghubungkan tuas dan membuat arus yang dapat mengalir pada
rangkaian output menjadi lebih besar.
• Rangkaian output mengoperasikan peralatan listrik dengan arus tinggi, seperti
lampu atau sebuah motor listrik.
Relay digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar dengan
memakai arus/tegangan yang kecil misalnya peralatan listrik 4A AC 220 V digerakkan
dengan 0.1A 12 Volt DC. Terdapat 2 cara untuk menyalakan atau menjalankan relay,
yaitu:
• Normally Open, pin com akan terhubung saat coil dialiri tegangan
• Normally Close, pin com akan terhubung saat coil tidak dialiri tegangan
2.6 Light Dependant Resistor
Light Dependant Resistor (LDR) atau photoresistor adalah komponen elektronik
yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang
mengenainya[4]. LDR dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak
dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup
tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki
energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan
(dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya.
22
Gambar 2.10 Simbol Sensor LDR
2.7 TCP/IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) merupakan suatu
protokol yang dikembangkan pada tahun 1970 dan dimaksudkan untuk membuat suatu
jaringan yang tahan terhadap kondisi apapun. Model TCP/IP ini terdiri dari 4 layer yaitu
layer application, layer transport, layer internet dan layer network access[5]
2.7.1 Layer Application
Layer application pada TCP/IP ini menangani masalah high-level,
protocols,representasi, encoding dan dialog control. Layer Application ini
mempunyai protokol untuk mendukung file transfer, email, network
management, name management dan remote login.
2.7.2 Layer Transport
Layer Transport menyediakan suatu logical connection antara sumber
dan tujuan. Layer transport melakukan segmentasi terhadap data menjadi paket,
lalu mengirimkan paket-paket data dari sumber ke tujuan melalui jaringan. Layer
Transport ini menyediakan flow control dengan metode sliding windows, dan
juga menyediakan realibilitas dengan penggunaan sequence number dan
acknowledgement. Protokol pada layer ini terdiri dari TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP bersifat connection-
oriented sedangkan UDP bersifat connectionless-oriented.
23
2.7.3 Layer Internet
Layer Internet ini memiliki tujuan untuk memilih jalur terbaik untuk
aliran data di dalam suatu jaringan. Pada layer ini terjadi pemilihan jalur terbaik
serta packet switching. Protokol utama pada layer ini adalah IP (Internet
Protocol). IP ini merupakan suatu protocol yang bersifat connectionless dan best
effort. IP tidak mempermasalahkan isi dari paket data namun hanya berfokus
pada mencari jalur terbaik bagi paket data tersebut. IP seringkali diakatakan
unreliable karena IP tidak melakukan error checking serta correction. Pada layer
internet ini, terdapat IP address. IP address merupakan alamat dari device yang
berada pada jaringan. IP address ini dapat dimiliki oleh server, printer, client
computer, router atau device jaringan yang lain. IP address ini terdiri dari
kumpulan 32 bit biner. Agar lebih mudah dilihat, IP address ini biasanya
direpresentasikan dalam 4 bilangan desimal yang dipisahkan dengan titik. Tiap
bilangan desimal ini mewakili 8 bit. Contoh :
IP address dalam biner : xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx. xxxxxxxx
IP address dalam decimal : x . x . x . x
2.7.4 Layer Network Access
Layer ini menghubungkan paket-paket data dari layer atas masuk ke
dalam koneksi fisik jaringan. Pada layer ini, paket-paket data berubah menjadi
nilai-nilai tegangan untuk dikirimkan ke dalam jaringan, atau untuk kasus
jaringan fiber optic, paket data berubah menjadi cahaya. Device-device seperti
NIC (Network Interface Card) atau modem beroperasi pada layer ini.
24
Pada layer Network Access ini terdapat teknologi LAN. LAN (Local Area
Network) merupakan suatu jaringan data yang mencakup area yang kecil,
mencapai beberapa ribu meter. LAN biasanya digunakan untuk menghubungkan
device-device dalam satu gedung.
Salah satu bagian dari teknologi LAN yang sering digunakan adalah
Ethernet. Standard Ethernet yang pertama, dikeluarkan pada tahun 1980 oleh
konsorsium antara Digital Equipment Company, Intel, dan Xerox (DIX). Sampai
sekarang, Ethernet menjadi teknologi yang sangat banyak digunakan diseluruh
dunia.
Di dalam spesifikasi Ethernet, terdapat beberapa jenis media (copper,
fiber optic) dan bandwidth (10Mbps, 100Mbps, dll). Jenis Ethernet yang banyak
dipakai adalah 100 Base-Tx yang dapat mengirim data dengan jangkauan terjauh
hingga 100 m dan menggunakan konektor RJ-45 sebagai interface-nya.
2.7.5 Koneksi Client-Server
Client/server adalah hubungan antara dua program komputer dimana
salah satu program (yang disebut client) membuat permintaan dari program yang
lain (yang disebut server) yang akan memenuhi permintaan yang dilakukan.
Dalam jaringan, model client/server memberi kemudahan dalam hubungan antar
program yang dipisahkan dalam lokasi yang berbeda.
Model client/server banyak digunakan dalam sistem jaringan komputer
termasuk dari cara kerja internet melalui TCP/IP. Dalam model ini, suatu server
aktif akan menunggu permintaan dari client. Program yang ada pada client dan
server merupakan bagian dari suatu program atau aplikasi yang lebih besar. Web
25
browser merupakan salah satu contoh program client yang melakukan
permintaan kepada web server (Hypertext Transport Protocol server).
Menentukan arus socket s dengan panggilan socket (s)
(Opsional) Bind socket s pada local address dengan
bind()
Melakukan koneksi socket dengan host luar melalui
connect()
Read dan write data pada socket s, menggunakan
panggilan send() dan rev() hingga seluruh data berhasil
dikirim.
Menentukan arus socket s dengan panggilan socket (s)
Bind socket s pada local address dengan bind()
Memberitahu kepada TC/IP machine server telah siap menerima koneksi melalui
panggilan listen()
Menerima koneksi dan menerima socket kedua,
misalnya ns, melalui panggilan accept()
Read dan write data pada socket ns, menggunakan
panggilan send() dan rev() hingga seluruh data berhasil
dikirim.
Menutup socket s dan mengakhiri sesi TCP/IP
dengan panggilan close()
Menutup socket ns dengan panggilan close()
Menerima koneksi lainnya dari client atau menutup
socket awal s dengan close()
Untuk server, socket s akan selalu siap menerima
koneksi baru. Socket ns hanya digunakan oleh
client
1
2
1
2
3
4
5
6,7 7,6
8 8
5
Gambar 2.11 Diagram Alir Koneksi Client-Server[6]
TCP/IP dibutuhkan agar client dapat melakukan permintaan file dari
komputer lain atau internet melalui server File Transfer Protocol. Berikut ini
adalah karakteristik server dan client
• Karakteristik Server
o Pasif
o Menunggu request
26
o Menerima request, memproses mereka dan mengirimkan balasan
berupa service
• Karakteristik Client
o Aktif
o Mengirim request
o Menunggu dan menerima balasan dari server
2.8 Infrared
Infrared adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang
dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio. Namanya berarti
"bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"), merah merupakan warna dari cahaya
tampak dengan gelombang terpanjang. Radiasi infrared memiliki jangkauan tiga "order"
dan memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm.
2.8.1 Remote Control Infrared
Remote control perangkat infrared menggunakan LED infrared untuk
memancarkan radiasi infrared yang difokuskan oleh sebuah lensa plastik dalam
pancaran sempit. Pancaran tersebut telah termodulasi, misalnya aktif dan tidak
aktif, untuk meng-encode data. Penerima menggunakan silicon photodiode untuk
mengkonversi radiasi infrared menjadi arus listrik. Receiver hanya merespon
pulsing sinyal cepat yang dibuat oleh transmitter, dan menyaring radiasi infrared
perlahan dari cahaya sekitar menjadi radiasi infrared. IR tidak menembus tembok
dan tidak mengganggu perangkat lain yang ada dalam ruangan yang sama.
27
Infrared adalah cara yang paling umum yang digunakan pada remote control
untuk memberikan perintah.
2.8.2 Protokol Infrared Pada AC Panasonic
Protokol ini mirip dengan protokol RECS-80 namun memiliki bit lebih
banyak dari RECS-80[9]. Untuk transmisi data, protokol Panasonic ini
menggunakan modulasi pulse-place. Saat melakukan komunikasi, suatu pulsa
memiliki suatu panjang yang tetap, diikuti dengan pause yang merupakan
penanda logic dari bit yang sedang dikirimkan. Protokol ini memiliki 2048 kode
yang dibagi dalam 5 bit custom code dan 6 bit data code.
Custom code berisi kode manufaktur sedangkan data code berisi tombol
yang ditekan pada remote control. Kode yang ditransmisi secara utuh memiliki
ukuran sebesar 22 bit dengan urutan: header awal dikirimkan terlebih dahulu
dilanjutkan dengan custom code (5 bit), kemudian data code diikuti dengan
inverse dari custom code dan inverse dari data code, dan diakhiri dengan sebuah
stop bit yang ditambahkan pada code. Bit inverse berguna untuk melakukan
error detection.
Setiap bagian awal dari sebuah bit selalu bernilai high dengan satuan
waktu yang tetap dan diikuti dengan nilai low dengan satuan waktu tertentu yang
menandakan apabila bit bernilai logic 1 atau logic 0.
28
Gambar 2.12 Format Protokol Remote Panasonic
Timing diagram:
• T = 420 µs hingga 450 µs
• Header bernilai 8T high dan 8T low
• Logic 1 bernilai 2T high dan 6T low
• Logic 0 bernilai 2T high dan 2T low
Contoh format data ON / OFF pada suhu 17o dengan mode swing :
Gambar 2.13 Contoh Format Command Infrared Pada AC Panasonic
Keterangan :
1. Data Byte1 : 00100010
2. Data Byte2 : 00000010