Bab 2 ikatan kimia

22
Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7 IKATAN KIMIA Bab II Ikatan Kimia 2

description

buat SMA kelas X KTSP 2006

Transcript of Bab 2 ikatan kimia

Page 1: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

IKATAN KIMIABab II

Ikatan Kimia2

Page 2: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Atom yang Energi Ionisasinya Kecil (Umumnya Logam)

Peta Konsep

Atom yang Elektronegativitasnya Besar (Umumnya Nonlogam)

Senyawa dengan Ikatan Ionik

Atom yang Elektronegativitasnya Besar (Umumnya Nonlogam)

Senyawa dengan Ikatan Kovalen

Senyawa dengan Ikatan Kovalen Koordinat

Senyawa Polar (Perbedaan Elektronegativitas Antaratom Besar)

Senyawa Nonpolar (Perbedaan Elektronegativitas Antaratom Kecil)

membentuk

membentuk

sebagai

Page 3: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

A. Ikatan Kimia dan Struktur Lewis

Unsur No. AtomSusunan Elektron pada Kulit

K L M N O

He 2 2 - - - -

Ne 10 2 8 - - -

Ar 18 2 8 8 - -

Kr 36 2 8 18 8 -

Xe 54 2 8 18 18 8

Pembentukan ikatan terjadi pada atom atau ion untuk

mencapai kestabilan.

Kestabilan suatu unsur ditentukan oleh susunan elektron-

elektronnya dalam atom.

Susunan elektron yang stabil terdapat pada gas mulia

(golongan VIIIA).

Page 4: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Unsur yang belum stabil >> menyesuaikan susunan elektron

valensinya agar seperti gas mulia

Atom-atom golongan IA, IIA, dan IIIA mudah melepaskan

elektron valensinya agar seperti gas mulia

Atom-atom golongan VA, VIA, dan VIIA mudah menerima

elektron agar elektron valensinya seperti gas mulia

Penulisan simbol unsur yang dikelilingi dengan titik-titik

(kadang-kadang dengan bulatan • atau tanda silang x) yang

menyatakan banyaknya elektron valensi unsur tersebut

dikenal sebagai struktur Lewis.

He Na Ne Cl

Page 5: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Ikatan yang terjadi antara ion-ion positif dengan ion-ion negatif

dengan gaya elektrostatis.

B. Ikatan Ion

+ −Tarik menarik

Page 6: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

1. Pembentukan Ikatan Ion

Contoh senyawa ion adalah garam dapur dengan rumus NaCl

(natrium klorida). Sifat-sifat garam dapur:

1. Mudah larut dalam air dan larutan NaCl dapat

menghantarkan arus listrik.

2. Titik leleh dan titik didihnya tinggi dan lelehan NaCl dapat

menghantarkan arus listrik.

3. NaCl padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena

ion-ion Na+ dan Cl– tidak dapat bergerak bebas.

4. Keras dan rapuh jika terkena pukulan.

Page 7: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

a. Pembentukan NaCl

11Na = 2, 8, 1 (unsur logam dengan elektronegativitas = 0,9)

17Cl = 2, 8, 7, (unsur nonlogam dengan elektronegativitas = 3,0).

Agar stabil, atom Na melepaskan satu elektron terluarnya.

Na → Na+ + e–

konfigurasi elektron = 2,8,1 2,8

Atom Cl menerima satu elektron membentuk ion Cl–

Cl + e– → Cl–

konfigurasi elektron: 2, 8, 7 2, 8, 8

Na

Cl

Na+

Cl−

2, 8, 8

2,8Na+

Cl −

Page 8: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

b. Pembentukan Ikatan pada CaCl2

Ca

Cl

Cl2, 8, 8, 2

Transfer 1 elektron

Transfer 1 elektron

2, 8, 7

2, 8, 7

Cl −

Cl −

Ca2+

2, 8, 8

2, 8, 8

2, 8, 8

Jika ion A bermuatan x+ membentuk senyawa dengan ion B

bermuatan y−, secara umum dapat dituliskan sebagai berikut.

Ax+ + By− AyBx

Page 9: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Penulisan rumus kimia senyawa ion mengikuti aturan IUPAC

berikut.

2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa Ion

Contoh:

Na+ dengan Cl– → ditulis NaCl bukan ClNa

Al3+ dengan O2– → ditulis Al2O3 bukan O3Al2

Ba2+ dengan O2– → ditulis BaO bukan Ba2O2 (aturan ke-3)

1. Ion positif ditulis di depan rumus kimia.

2. Indeks pada rumus kimia harus menghasilkan formula dengan

muatan listrik netral.

3. Indeks harus menggunakan angka terkecil dari berbagai

kemungkinan yang timbul.

Page 10: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

1. Pembentukan Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen terbentuk antara atom-atom nonlogam, yaitu

antaratom dengan perbedaan elektronegativitas (ΔEN) kecil

(ΔEN < 1,7).

a. Pembentukan Ikatan pada Molekul Cl2

17Cl = 2, 8, 7, (nonlogam dengan elektronegativitas = 3,0)

Agar stabil (mencapai konfigurasi 2, 8, 8), dua atom Cl

masing-masing saling meminjamkan satu elektronnya

untuk dipakai bersama.

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi jika suatu atom saling

meminjamkan elektronnya untuk dipakai bersama.

C. Ikatan Kovalen

Page 11: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Struktur Lewis pembentukan ikatan Cl2.

2 Cl Cl Cl Cl Clatau

c. Pembentukan Ikatan pada Molekul O2

8O = 2, 6, (nonlogam dengan elektronegativitas = 3,5, dan

dapat menerima dua elektron untuk menjadi oktet.

Dalam molekul O2 dikatakan terdapat sebuah ikatan

rangkap dua.

O OatauO + O O O

Page 12: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Senyawa-senyawa yang berikatan kovalen juga disebut

senyawa kovalen.

Sifat-sifat senyawa kovalen:

Dalam keadaan murni tidak dapat menghantarkan arus

listrik.

Titik leleh dan titik didihnya rendah.

Ada yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam air.

Larutannya dalam air ada yang dapat menghantarkan arus

listrik dan ada pula yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik.

Page 13: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

2. Penulisan Rumus Kimia Senyawa Kovalen

Unsur yang elektronegativitasnya kecil (elektropositif) dituliskan

di depan, sedangkan unsur yang elektronegativitasnya besar

dituliskan di belakang (dengan beberapa pengecualian).

Untuk penulisan senyawa biner antara unsur nonlogam tertentu

dengan hidrogen yang sudah biasa digunakan, unsur yang

dituliskan di depan sesuai urutan:

Rn, Xe, Kr, B, Si, C, Sb, As, P, N, H, Te, Se, S, At, I, Br, Cl, O, F

Contoh:

NH3 (amonia) bukan H3N (meskipun H lebih elektropositif daripada N)

CH4 (metana) bukan H4C (meskipun H lebih elektropositif daripada C)

Page 14: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Suatu senyawa mengandung ikatan ion dan ikatan kovalen

dengan persentase tertentu.

Jika persentase ionnya lebih besar daripada persentase

kovalennya, suatu senyawa dikatakan senyawa ion.

Jika persentase kovalennya lebih besar daripada

persentase ionnya, dikatakan senyawa kovalen.

Persentase ion atau kovalen suatu senyawa dapat

diperkirakan dari perbedaan harga elektronegativitas (ΔEN)

unsur-unsur pembentuknya.

3. Hubungan Ikatan Kimia dengan Harga Elektronegativitas

Page 15: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Unsur (Elektronegativitas)

Unsur (Elektronegativitas) Senyawa ΔEN Golongan

Ikatan

Na (0,9) F (4,0) NaF 3,1 Ion

Ca (1,0) O (3,5) CaO 2,5 Ion

H (2,1) S (2,5) H2S 0,4 Kovalen

N (3,0) H (2,1) NH3 0,9 Kovalen

P (2,1) Cl (3,0) PCl3 0,9 Kovalen

Sn (1,8) Cl (3,0) SnCl2 1,2 Kovalen

Penggolongan ikatan ion dan ikatan kovalen berdasarkan

perbedaan harga elektronegativitas (ΔEN) unsur ditunjukkan

dalam tabel berikut.

Page 16: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

D. Senyawa Polar dan Nonpolar

Senyawa polar merupakan peralihan antara senyawa ion

dengan senyawa kovalen.

Pada molekul nonpolar, titik pusat muatan positif terdapat

di tengah-tengah molekul berimpit dengan titik pusat

muatan negatif sehingga tidak mempunyai momen kutub.

Pada molekul polar, titik pusat muatan positif tidak berimpit

dengan titik pusat muatan negatif sehingga menimbulkan

dipol (dua kutub positif dan negatif).

Pembentukan dipol

Page 17: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

μ = e x d

Terjadinya dua kutub (dipol) disebabkan karena adanya

perbedaan kekuatan tarik-menarik elektron (elektronegativitas).

Unsur yang mempunyai harga elektronegativitas lebih besar

daripada unsur yang lain akan cenderung membentuk kutub

negatif.

Suatu molekul polar mempunyai momen dipol (μ) yang besarnya

= muatan (e) x jarak (d).

μ = momen dipol dalam Debye

(D), 1 D = 1,602 x 10–29 coulomb meter

(Cm)

e = muatan dalam satuan

elektrostatis

(ses; 4,8024 x 10–24 ses =

1,602 x 10–19 coulomb)

d = jarak antarmuatan dalam

angstrom

(Å, 1 Å = 10–10 m)

Page 18: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

E. Ikatan Kovalen Koordinat

Ikatan kovalen koordinat (ikatan datif) adalah ikatan yang

terjadi jika pasangan elektron yang dipakai bersama

berasal dari salah satu pihak.

Pasangan elektron yang didonorkan dilambangkan tanda

panah ( → )

Syarat terbentuknya ikatan kovalen koordinat:

1. Salah satu atom/gugus tidak mempunyai elektron (misalnya H+)

atau kekurangan dua elektron (elektron valensinya hanya 6).

2. Salah satu atom/gugus mempunyai pasangan elektron bebas

(dua elektron bebas).

Page 19: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Contoh ikatan kovalen koordinat terdapat pada NH4+ dan H3O+.

NH

HH

H+

OH

H

HNH

HH

H+

HOH

H

Page 20: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

F. Ikatan Logam

Logam dapat digambarkan

sebagai kesatuan inti-inti atom

bermuatan positif yang

terbenam dalam awan elektron

valensi bermuatan negatif.

Ikatan logam adalah gaya yang mengumpulkan atom-atom

logam sebagai hasil dari gaya tarik elektrostatis antara inti-

inti atom dengan elektron terluar yang relatif tidak menentu

tempatnya. Adanya elektron valensi yang berpindah-pindah (tidak

menentu tempatnya/delokalisasi) tersebut mengakibatkan

logam dapat menghantarkan arus listrik.

Page 21: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

G. Memprediksi Jenis Ikatan

Untuk memprediksikan jenis ikatan dalam suatu senyawa:

Sangat penting mengetahui letak suatu unsur pembentuk

senyawa dalam tabel periodik unsur untuk mengetahui jenis

unsur logam atau nonlogam.

Perhatikan jenis atom-atom pembentuk ikatannya

Persenyawaan yang melibatkan atom-atom logam

terutama golongan IA dan IIA mengindikasikan jenis

ikatan ion.

Persenyawaan yang hanya melibatkan atom-atom

nonlogam mengindikasikan jenis ikatan kovalen.

Page 22: Bab 2 ikatan kimia

Bab 1 Bab 2 Bab 3 Bab 4 Bab 5 Bab 6 Bab 7

Atom 11Na : periode 3, golongan IA, dan termasuk unsur logam

dengan elektron valensi 1.

Atom 8O : periode 2, golongan VIA, dan termasuk nonlogam

dengan elektron valensi 6.

Dalam NaOH, terdapat ikatan ion antara Na+ dan OH–, serta

ikatan kovalen antara O dan H.

Contoh:

Jawab:

Tentukan jenis ikatan yang terdapat dalam senyawa NaOH. (1H,

8O, 11Na)

[Na]+[:O─H]−