BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01025-TISI-bab...
Transcript of BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2006-2-01025-TISI-bab...
BAB 2
GAMBARAN UMUM OBJEK
2.1 Gambaran Umum Perusahaan
2.1.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. Dankos Laboratories Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama
Dankos didirikan pada tanggal 25 Maret 1974 di Pulo Mas, Jakarta Timur,
dan memulai kegiatan operasinya di bidang obat-obatan pada tahun 1978
dengan lahan seluas 500 m2. Setelah beroperasi selama empat tahun di Pulo
Mas, Dankos memindahkan kegiatan operasionalnya di Kawasan Industri
Pulogadung dengan luas lahan 12.800 m2 dan luas bangunan 3.925 m2.
Pada tahun 1986, Dankos mendapatkan lisensi produk dari Fujisawa
(Jepang) dan Daiichi (Jepang). Produk-produk yang dihasilkan oleh Dankos
saat ini adalah :
a. Obat Bebas (OTC)
Cream : Trimadan.
Granule : X-ion Granul.
Liquid : Mixagrip Syrup Strawbery dan Orange.
Tablet : Mixanal, Mixagrip, Mixadin, Minigrip, Fatigon,
Fatigon Spirit.
b. Obat Resep (Ethical)
Cream : Oxyzone.
10
Injeksi : Cefizox, Cefazol Foxim Hexer, ATP DK, Brainact.
Kapsul : Climadan, Fixef, Longcef, Neurotam, Forneuro.
Liquid : Profilas, Spiradan, Topcillin, Neciblok, Viaclav.
Tablet : Allohex, Danoflox, Emineton, Citaz, Fordesia.
Ointment : Oviskin.
c. Export (OTC)
Granule : Fiber Exp.
Liquid : Dantusil Syrup Exp.
Tablet : Dancimin, Fatigon, Mixaflu, Minigrip, Mixadin,
Mixanal.
Dankos selalu berkomitmen untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk
yang dihasilkan, hal ini dibuktikan dengan menjadi Industri Farmasi Indonesia
yang pertama kali memperoleh sertifikat ISO 9001 pada tahun 1997,
perbaikan yang berkesinambungan, 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin),
DCC (Dankos Customer Care) di seluruh bagian. Selain itu Dankos menjadi
Industri Farmasi Indonesia yang mampu memproduksi obat soft capsule.
Pada bulan Juli 2004 Dankos memperoleh sertifikat ISO 14001 mengenai
mutu lingkungan dan pengolahan limbah cair. Untuk menjaga serta
meningkatkan keselamatan dan kesehatan lingkungan kerja, maka saat ini
Dankos berusaha untuk memperoleh setifikat OHSAS (sertifikat mengenai
K3).
11
2.1.2 Profil Perseroan
PT. Dankos Laboratories Tbk. merupakan perusahaan farmasi PMDN
terkemuka di Indonesia, dan sebagai perusahaan Go Public sejak tahun 1989,
dimana secara konsisten menerapkan CPOB dan ISO 9001 dalam
memproduksi obat-obatan (Obat resep dan Obat Bebas), serta memiliki
pemasaran di dalam maupun luar negeri.
Perseroan beserta tiga buah anak perusahaan menghasilkan produk obat
bebas (OTC) yang memberikan kontribusi kepada penjualan sebesar 81% dan
produk obat resep (ethical) yang memberikan kontribusi sebesar 16%.
Disamping itu perseroan juga menerima kontrak produksi dari perusahaan
farmasi lainnya dengan kontribusi sebesar 3%.
PT. Dankos memiliki 3 anak perusahaan, yakni:
PT. Bintang Toedjoe (99,99%), dimana produk yang dihasilkan antara lain
Extra Joss, Komix, OSK 16, Waisan.
PT. Hexpharm Jaya Labs (99%), dimana produk yang dihasilkan antara
lain ATP Kyowa, Spasminal, dan Benacol.
PT. Saka Farma Labs (80%), dimana produk yang dihasilkan antara lain
Sakatonik ABC, Sakatonik Liver, dan Mextril.
Produk utama yang dihasilkan oleh Dankos untuk golongan OTC (obat
bebas) berupa Mixagrip, Fatigon, Mixadin, Minigrip. Sedangkan untuk
golongan ETH (obat resep) berupa Spiradan, Danalgin, Cefazol, dan Cefizox.
Lisensi yang dimiliki Dankos antara lain :
Fujisawa Pharmaceutical Co Ltd.
12
Daiichi Pharmaceutical Co Ltd.
Kyowa Pharmaceutical Co Ltd.
Sato Pharmaceutical Co Ltd.
Negara tujuan export Dankos antara lain Nigeria, Hongkong,
Singapore, Myanmar, Malaysia, dan lainnya.
Selain meningkatkan kualitas produk, Perseroan juga selalu menjaga
keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan kerja. Hal ini tercermin dengan
telah diperolehnya sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control
Point) untuk PT. Bintang Toedjoe dan sertifikat SMK3 (Sistem Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) untuk PT. Bintang Toedjoe dan Perseroan sendiri.
2.1.3 Non Beta Laktam dan Beta Laktam
PT. Dankos Laboratories Tbk. memiliki 3 gedung pabrik yang terpisah
untuk membuat obat-obat yang berbeda yaitu :
a. Pabrik untuk obat-obat golongan Non Beta Laktam
Pabrik ini memiliki gedung yang paling luas dan karyawan paling
banyak karena untuk membuat sebagian besar obat-obat yang dihasilkan
oleh perusahaan. Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini yaitu:
1. Tablet Inti (Plain Tablet).
2. Tablet Salut Selaput (Film Coated Tablet).
3. Tablet Salut Gula (Sugar Coated Tablet / Dragee).
4. Kapsul Cangkang Keras (Hard Capsule).
5. Kapsul Cangkang Lunak (Soft Capsule).
6. Sirup Kering (Dry Sirup).
13
7. Obat Cair untuk penggunaan luar / kulit (Topical Liquid).
8. Obat cair untuk penggunaan dalam / diminum (Oral Liquid).
9. Krim / Salep kulit (Topical Cream / Ointment).
10. Salep mata (Eye Ointment / Ophthalmic Ointment).
11. Tetes mata (Eye Drops).
12. Tetes telinga.
b. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Penisilin
Pabrik ini dibangun hanya khusus untuk membuat obat-obat golongan
Penisilin. Obat-obat golongan penisilin ini harus dibuat terpisah sama
sekali dari obat-obat lain karena kalau tidak obat-obat lain dapat
terkontaminasi oleh penisilin. Obat-obat golongan ini sangat berbahaya
bagi orang-orang tidak peka atau alergi terhadap obat ini.
Bentuk sediaan yang dibuat di pabrik ini, yaitu:
1. Tablet inti (Plain Tablet).
2. Tablet salut selaput (Film Coated Tablet).
3. Kapsul keras (Hard capsule).
4. Sirup kering (Dry Syrup).
c. Pabrik untuk obat-obat golongan Beta Laktam Sefalosporin
Pabrik ini dibangun khusus untuk membuat obat-obat golongan Beta
Laktam Sefalosporin. Obat ini juga dapat menimbulkan alergi, meskipun
efeknya tidak sedahsyat Penisilin. Pembuatan obat ini harus terpisah dari
penisilin karena obat golongan ini terkadang diberikan untuk pasien yang
14
tidak tahan terhadap penisilin. Untuk sediaan yang dibuat di pabrik ini
yaitu:
1. Tablet inti (Plain Tablet).
2. Tablet Salut selaput (Film Coated Tablet).
3. Kapsul keras (Hard Capsule).
4. Sirup kering (Dry Syrup).
5. Injeksi serbuk (Powder Injection).
Injeksi ini pada waktu akan dipakai pasien, dilarutkan terlebih dahulu
dengan air suling steril oleh dokternya. Pembuatan sediaan yang akan
digunakan untuk injeksi harus dilakukan dengan hati-hati untuk
menghindari kontaminasi mikroba dan bahan asing
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
2.2.1 Tenaga Kerja
PT. Dankos Laboratories Tbk. mempekerjakan dua tipe karyawan yaitu
karyawan tetap dan karyawan kontrak. Untuk karayawan lantai produksi,
satpam, cleaning service dan gardener PT. Dankos Laboratories Tbk.
melakukan outsourcing karyawan.
Untuk recruitment karyawan kantor bagian HRD menetapkan standar
tertentu beberapa proses pengujian yang harus dilalui pelamar. Jumlah tenaga
kerja PT. Dankos Laboratories Tbk. hingga saat ini adalah sebagai berikut :
Karyawan tetap = 1007.
Karyawan Kontrak = 27.
15
Outsource = 343.
Hari kerja di PT. Dankos Laboratories Tbk. adalah Senin – Jumat dengan
pembagian waktu kerja sebagai berikut :
Karyawan kantor
Jam kerja : 07.30 – 16.00 WIB.
Karyawan Lantai produksi dan gudang
Shift I : 07.30 – 16.00 WIB.
Shift II : 16.00 – 21.00 WIB.
Jam Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB.
2.2.2 Sistem Penggajian
PT. Dankos Laboratories Tbk. memberikan gaji pokok kepada
karyawannya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, dan
jumlahnya meningkat setiap tahunnya sesuai dengan kebijakan yang
diterapkan oleh Dankos. Selain gaji pokok perusahaan juga memberikan THR
dan TAT sekali setiap tahunnya.
2.2.3 Kesejahteraan Tenaga Kerja
Untuk meningkatkan kesejahteraan para karyawannya PT. Dankos
Laboratories Tbk. memberikan beberapa jaminan antara lain jaminan
keselamatan kerja, jaminan hari tua, jaminan kesehatan, poliklinik untuk
pengobatan gratis.
Selain itu perusahaan juga melakukan beberapa kegiatan sosialisasi seperti
rekreasi, olahraga bersama, atau pengadaan lomba pada event tertentu.
16
2.2.4 Struktur Organisasi PT. Dankos Laboratories Tbk.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Dankos Laboratories Tbk.
2.3 Sistem Kerja
Sistem Kerja merupakan suatu keseragaman dari kegiatan untuk tiap-tiap
pekerja oleh karena itu PT Dankos Laboratories Tbk. sangat memperhatikan
sistem kerja terutama pada bagian produksi agar produktivitas dan efektivitas
kerja mengalami peningkatan.
PT. Dankos Laboratories Tbk. telah merancang sistem kerja untuk tenaga
kerja lantai produksi dan gudang dengan mempertimbangkan kenyamanan
dan keselamatan kerja dengan memperhatikan beberapa faktor antara lain
sikap kerja, dimensi ruang posisi kerja, kondisi lingkungan kerja, serta
pengaturan fasilitas kerja.
17
Sistem kerja yang telah dibuat oleh PT. Dankos Laboratories Tbk. untuk
lantai produksi dan gudang adalah :
o Sebelum memasuki lantai produksi karyawan harus menggunakan
pakaian, sarung tangan, dan alas kaki khusus serta menggunakan masker
yang telah disediakan.
o Untuk memasuki lantai produksi karyawan harus memasuki ruangan
sanitasi agar tubuh bersih dari bakteri yang dapat mencemari lantai
produksi.
o Lantai produksi dibuat tertutup dari area luar dan diberi pendingin ruangan
untuk kebersihan dan kenyamanan kerja.
o Mesin-mesin disekat dalam ruangan terpisah dan memiliki ruang gerak
yang cukup untuk memudahkan pergerakan dan diberi bahan kedap suara
agar tidak terlalu bising.
o Untuk karyawan gudang harus selalu menggunakan helm dan sepatu boot
yang khusus untuk karyawan gudang.
o Untuk mengendarai forklift harus dua orang, satu mengemudi dan yang
lain berada pada garpu.
2.4 Teknik dan Maintenance
Departemen T&M pada Dankos bertugas menunjang lancarnya proses
produksi dan semua operasi di setiap departemen yang ada sesuai dengan
CPOB, ISO 9001, 5R, kepedulian terhadap pelanggan (Dankos Customer
Care), kesehatan dan keselamatan kerja.
18
Departemen T&M dikepalai oleh seorang T&M Manager, dan dibawahi 3
orang supervisor, yakni :
• Maintenance Supervisor.
• Utility Supervisor.
• Engineering Supervisor.
2.5 Proses Produksi
2.5.1 Proses Produksi Tablet/Kaplet Inti
Ada 3 cara pembuatan tablet / kaplet inti, yaitu melalui granulasi basah,
granulasi kering, atau dengan cetak langsung dengan tahapan sebagai berikut :
Penimbangan
Bahan obat dari gudang bahan baku ditimbang sesuai formula dan
prosedur (bila perlu diayak terlebih dahulu).
Granulasi
Pada proses granulasi basah dilakukan pembautan bahan pengikat serbuk,
kemudian dicampur dengan bahan obat sehingga terbentuk massa granul
basah. Kemudian diayak dan keringkan sehingga mencapai kadar air
tertentu dalam fluid bed dryer, lalu diayak lagi. Pada proses granulasi
kering bahan-bahan obat dislugging, lalu diayak. Sedangkan pada proses
pembuatan tablet / kaplet dengan cetak langsung tidak ada proses
granulasi / slugging.
19
Lubrikasi
Granul kering yang terbentuk pada proses granulasi basah / granulasi
kering, atau bahan obat untuk cetak langsung dimasukkan ke dalam mixer
dan dicampur dengan pelincir (lubricant).
Pencetakan
Hasil lubrikasi dicetak alam mesin cetak.
Penyetripan (Stripping)
Tablet / kaplet / kapsul dimasukkan ke dalam hopper mesin strip untuk
dilakukan penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip diberi catch cover dengan mesin dan dikemas dalam individual
box, lalu diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box yang
disegel. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.5.2 Proses Produksi Tablet/Kaplet Salut
Penyalutan
Buat larutan penyalut sesuai dengan formula. Tablet / kaplet yang akan
disalut dimasukkan ke dalam mesin film coating / coating pan, kemudian
dilakukan penyalutan sesuai prosedur.
Polishing
Tablet / kaplet yang disalut gula dimasukkan ke dalam polishing drum
untuk selanjutnya dipolis dengan larutan polishing.
Penyetripan (Stripping)
Sama seperti pada penyetripan tablet / kaplet biasa.
20
Pengemasan
Sama seperti pada pengemasan tablet / kaplet.
2.5.3 Proses Produksi Kapsul Keras
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur
sampai homogen.
Pengisian dan Penutupan
Masukkan kapsul-kapsul kosong ke dalam mesin pengisi kapsul. Bahan
obat yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam hopper mesin, kemudian
dilakukan pengisian dan penutupan kapsul.
Penyetripan
Kapsul-kapsul yang telah diisi dimasukkan ke dalam hopper mesin strip
untuk penyetripan.
Pengemasan
Strip-strip dikemas dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu
dimasukkan ke dalam master box dan disegel. Hasil pengemasan dikirim
ke gudang obat jadi.
2.5.4 Proses Produksi Kapsul Lunak
Penimbangan dan pencampuran bahan obat
Sama seperti pada produksi kapsul keras.
21
Pelelehan bahan cangkang
Bahan cangkang dicampur dan selanjutnya dimasukkan dalam gelatin
melting tank untuk dimasak.
Pengisian dan kapsulasi
Masukkan campuran bahan obat ke dalam hopper mesin strip untuk
pengisian ke dalam pita gelatin yang telah dibentuk sesuai dengan bentuk
dan ukuran yang diinginkan.
Pengeringan
Kapsul-kapsul yang dihasilkan dikeringkan dalam suatu ruangan pada pH
dan suhu yang terkontrol.
Pencucian
Kapsul yang telah kering dicuci dengan larutan pencuci.
Penyetripan dan Pengemasan
Sama seperti pada produksi kapsul keras.
2.5.5 Proses Produksi Sirup Kering
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Pencampuran
Bahan-bahan obat dimasukkan ke dalam mixer kemudian dicampur
sampai homogen.
22
Pengisian
Bahan obat dimasukkan ke dalam hopper mesin pengisi, lalu diisi ke
dalam botol.
Pengemasan
Botol yang telah berisi sirup kering dipasang etiket dan dimasukkan ke
dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke
dalam individual box. Hasil pengemasan dikirim ke gudang obat jadi.
2.5.6 Proses Produksi Krim, Salep dan Jelly
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai dengan formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan obat tertentu dilarutkan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam
mixer. Buat fasa cair dan fasa minyak kemudian dicampur di dalam mixer
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan hingga terbentuk massa salep.
Pengisian dan Penutupan
Salep / krim / jelly diisi ke dalam tube yang telah bersih melalui mesin
pengisi, lalu ditutup.
Pengemasan
Masukkan ke dalam dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Masukkan dus
kecil ke dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke
dalam master box, segel. Kirim ke gudang obat jadi.
23
2.5.7 Proses Produksi Cairan
Ada 2 jenis sedian cairan yang diproduksi oleh PT. Dankos Laboratories
Tbk., yaitu cairan obat dalam dan cairan obat luar dengan tahapan produksi
sebagai berikut :
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer dan dimasak sesuai prosedur sampai menjadi larutan sirup
atau solution.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian dan Penutupan
Botol yang telah bersih dan kering diisi larutan dengan menggunakan
mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan Visual
Botol-botol yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk melihat
ada tidaknya pecahan botol / partikel asing.
Pengemasan
Botol yang telah berisi cairan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam
dus kecil dan lengkapi dengan brosur. Kemudian dus kecil dimasukkan ke
24
dalam individual box, diberi kartu kontrol lalu dimasukkan ke dalam
master box, segel.
2.5.8 Proses Produksi Tetes Mata dan Injeksi Cairan
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai, terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Penimbangan
Bahan-bahan obat ditimbang sesuai formula dan prosedur yang
ditetapkan.
Preparasi dan Pencampuran
Bahan-bahan tertentu dilarutkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke
dalam mixer sesuai prosedur sampai terjadi larutan.
Penyaringan
Larutan yang dihasilkan disaring dengan saringan tertentu.
Pengisian
Botol / vial / ampul yang telah bersih, kering dan steril diisi larutan tetes
mata / injeksi dengan menggunakan mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan visual
Botol / vial / ampul yang telah berisi cairan diperiksa secara visual untuk
melihat ada tidaknya pecahan botol / partikel asing.
25
Pengemasan
Botol yang telah berisi larutan dipasang etiket dan dimasukkan ke dalam
dus kecil dan dilengkapi dengan brosur. Kemudian dimasukkan ke dalam
individual box, diberi kartu kontrol dan dimasukkan ke dalam master box.
2.5.9 Proses Produksi Injeksi Serbuk
Sterilisasi
Sebelum proses produksi dimulai terlebih dahulu dilakukan sterilisasi
ruangan, mesin, wadah, peralatan dan perlengkapannya.
Pengisian
Vial yang telah bersih dan steril diisi serbuk steril dengan menggunakan
mesin pengisi, lalu ditutup.
Pemeriksaan Visual
Vial yang telah berisi serbuk diperiksa secara visual untuk melihat ada /
tidaknya pecahan botol / partikel asing.
Pengemasan
Vial-vial dimasukkan ke dalam dus kecil dan dilengkapi dengan brosur.
Kemudian dimasukkan ke dalam individual box, diberi kartu kontrol dan
dimasukkan ke dalam master box, segel.
2.6 Perencanaan dan Pengendalian Produksi (PPIC)
Bagian Production Planning & Inventory Control (PPIC) bertugas
membantu jalannya perusahaan dengan melakukan kontrol pada produksi dan
penyimpanan bahan baku.
26
Bagian PPIC terbagi dua sub-bagian penting yaitu:
a. Bagian Production Planning Control (PPC)
Bertanggungjawab dalam hal perencanaan produksi.
b. Bagian Inventory Planning Control (IPC)
Bertanggungjawab dalam hal perencanaan penyimpanan bahan baku.
2.6.1 Bagian Production Planning Control (PPC)
Tugas PPC adalah menyusun perencanaan produksi untuk tahunan serta
bulanan, dan melakukan kontrol pada bagian produksi, apakah produksi telah
sesuai dengan target yang telah ditentukan. Dalam pembuatan perencanaan
produksi, bagian production planning control (PPC) menerima order dari :
1. Bagian Marketing.
2. Toll in dari customer.
3. Bagian R & D untuk trial produk baru.
4. Bagian QC untuk rework / repack.
Setelah menerima order bagian PPC menganalisa order dengan stock
Finished Goods (FG). Jika stock FG cukup maka tidak ada rencana produksi,
jika tidak cukup maka bagian PPC akan membuat perhitungan RPP (Rolling
Producktion Plan). Jika perhitungan RPP disetujui maka bagian PPC bersama
dengan bagian produksi membuat jadwal produksi mingguan, jika tidak maka
bagian PPC melakukan perhitungan ulang RPP.
2.6.2 Bagian Inventory Planning Control (IPC)
Bagian inventory planning control (IPC) memiliki tugas umum, yakni
melakukan perencanaan penyimpanan dan pembelian bahan baku.
27
Dalam membuat rencana pembelian bahan baku maka bagian IPC
melakukan analisa terhadap RPP yang dibuat oleh bagian PPC dengan stock
Raw Material (RM) dan Packaging Material (PM) yang ada digudang dan
membandingkannya dengan Master Formula (MF) composition untuk
membuat Register Rolling Planning (RRP).
Setelah RRP dibuat maka bagian IPC akan membuat Material
Requirement Planning (MRP). Setelah MRP dibuat bagian IPC dapat
melakukan perencanaan pembelian RM dan PM.
2.7 Research and Development (R&D)
2.7.1 Struktur Organisasi Departemen R&D
Departemen R&D memiliki struktur organisasi sebagai berikut:
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Departemen R&D
28
2.7.2 Tugas dan Kegiatan
Tugas umum dari bagian R&D adalah sebagai berikut:
Membuat formula obat baru.
Melakukan penelitian terhadap formula obat lama (untuk meningkatkan
mutu dan reduksi biaya).
Melakukan registrasi formulasi baru / ulang ke badan POM.
Bekerja sama dengan bagian QC dalam menentukan standarisasi bahan
baku kemasan dan obat jadi.
Membuat desain art work untuk kemasan suatu produk baru.
Mengelola perpustakaan.
2.7.2.1 Sub Bagian Desain
Sub bagian administrasi desain mengubah ide / usulan tentang bentuk dan
kemasan dari bagian pemasaran. Bagian Registrasi akan memeriksa desain
yang telah sesuai dan disesuaikan dengan persetujuan yang telah diberikan
oleh Badan POM.
Apabila sesuai, rancangan kemasan akan dikirim ke bagian pemasaran,
scientific, produksi dan QC. Apabila semua kepala bagian telah menyetujui
kemudian diajukan kepada Direktur untuk mendapat persetujuan dan akhirnya
kepada bagian pembelian untuk memesan sesuai dengan permintaan bagian
PPIC.
2.7.2.2 Sub Bagian Formulasi
R&D melakukan penelitian untuk mendapatkan formula obat baru
berdasarkan ide yang diajukan oleh bagian pemasaran. Bagian pemasaran
29
memberikan ide-ide atau usulan untuk membuat suatu produk baru yang
dirasakan akan dapat laku dipasaran.
Sub bagian formulasi dibagi menjadi Sub-bagian Formulasi-1 dan Sub-
bagian Formulasi-2. Sub-bagian Formulasi-1 adalah bagian formulasi non
solid, yaitu untuk produk-produk seperti liquid dan cream. Sub-bagian
Formulasi-2 adalah bagian formulasi solid, yaitu untuk produk-produk keras
seperti tablet dan kaplet.
Tahap-tahap penyusunan suatu formula sediaan adalah sebagi berikut:
Tahap formulasi
R&D meneliti sifat fisik dan kimia bahan baku serta melakukan penelitian
terhadap produk sejenis.
Tahap formulasi dalam skala laboratorium
R&D mencoba menyususn beberapa formula sediaan dengan berbagai
komposisi maupun jenis bahan baku.
Tahap pengujian stabilitas
Formula-formula yang telah disusun R&D akan dicoba dan diteliti lebih
lanjut melalui tes stabilitas fisik (melihat perubahan bau, warna, waktu
hancur selama penyimpanan) dan tes stabilitas kimia (melihat kadar obat
selama penyimpanan) untuk dapat menemukan formula yang memenuhi
persyaratan. Apabila hasil tes baik, maka akan dilanjutkan tahap trial
produksi.
30
Tahap formulasi trial produksi
R&D melakukan trial produksi bersama-sama dengan bagian produksi
dan QC. Trial produksi ini minimum dilakukan 3 kali dan tidak boleh
gagal.
Master formula
Setelah diperoleh hasil trial produksi, maka R&D bekerja sama dengan
bagian QC membuat master formula yang mencangkup nama produk,
komposisi formula untuk tiap batch, daftar spesifikasi bahan pengemas
yang digunakan, prosedur pengolahan dan pengemasan, daftar peralatan
yang digunakan, pengawasan In Process Control yang harus dilakukan
selama produksi, dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan apabila
timbul masalah.
2.7.2.3 Sub Bagian Register
Pada waktu bersamaan dengan trial produksi, sub bagian registrasi
melakukan pendaftaran produk baru ke POM.
2.7.2.4 Sub Bagian Standarisasi
Tugas utama bagian standarisasi adalah:
Mengembangkan metode-metode analisa dan mutu produk.
Menentukan standar mutu bahan sesuai dengan ketentuan farmakope dan
standar intern.
Membuat kontrol data sebagai standar bagi R&D sub-bagian rutin dalam
melaksanakan metode analisa.
31
Menentukan formula baru yang dihasilkan bagian R&D dan apabila
terjadi ketidaksesuaian, maka R&D harus mengformulasikan kembali.
Melakukan pemeriksaan dari contoh cetakan kemasan baru, untuk
mengetahui kesesuaian hasil cetakan dengan desain yang telah disetujui.
2.7.3 Alat-alat Laboratorium
Departemen R&D dalam kegiatan sehari-hari memerlukan peralatan-
peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penelitian dan
pengembangan dari obat-obat baik yang sudah ada maupun yang sedang
dalam penelitian untuk diproduksi.
Berdasarkan hasil pengamatan dari penulis selama pelaksanaan periode kerja
praktek, peralatan-peralatan yang tersedia dalam departemen R&D antara
lain:
Hardness Tester Schleuniger Type 6 D
Digunakan untuk mengukur kekerasan, juga dapat mengukur diameter dan
ketebalan sampel.
Friability Tester Merk Erweka Type :TAR-10
Untuk mengukur besar kerapuhan dan pemerian dari sampel (tablet /
kaplet).
Disintegration time tester Tipe ZT3 – Merk Erweka
Untuk menghitung waktu hancur tablet, maksimal 15 menit.
Mesin cetak tablet
Untuk mencetak tablet.
Vaccum Cleaner “Rowenta”
32
Hair Dryer
Refrigerator “National”
Timbangan Merk Mettler seri pe-model 160
Kapasitas maksimal 160 gram, ketelitian alat 0,001 g (1 mg).
Timbangan Sartorius Type 1264 MP
Kapasitas maksimal 2000 gram, ketelitian alat 0,01 g (10 mg).
Timbangan Analitik Merk AND seri GR 202
Untuk menimbang serbuk padat dengan kapasitas 210 gram, ketelitian alat
0,0001 g (0,1 mg).
HPLC Gradient Class VP
Untuk analisa kadar obat.
HPLC Isokratik Class VP
Untuk analisa kadar obat.
Inkubator merk Memmert seri UL – Model 50
Untuk pembiakan bakteri / jamur.
Oven merk Memmert Seri D 06062 UM/ULM 600
Untuk menguji stabilitas kadar obat.
Climate Chamber Hot Pack
Untuk uji stabilitas kadar obat - waktu kadaluwarsa.
Spektrofotometri
Untuk mengukur kadar serapan suatu bahan.
Moisture Analyzer
Mesin untuk pengeringan.
33
Erweka AR 400
PH Meter Merk Metrohm
Penangas air
Stirring Hot Plate
Untuk memanaskan zat / larutan (suhu 150 C – 540 C) dan mengaduknya.
Mixer seri T-Model 45
Untuk mencampur bahan / larutan homogenasi dan dispersi.
Super mixer with Granulator
Rotavapor
Osmonat 030
Untuk menguji / mengukur isotonis larutan (obat tetes mata).
Sun test CPS +
Untuk menguji kestabilan produk terhadap pengaruh cahaya.
Viscometer Brookfield LVTDV-11
Ultrasonic Bath
2.8 Tata Letak Pabrik
PT. Dankos Laboratories Tbk. terletak di Kawasan Industri Pulo Gadung
dengan luas tanah sebesar 18.698 M2 dan luas bangunan sebesar 7.793 M2.
Tata letak pabrik pada PT. Dankos Laboratories Tbk. terdiri atas :
1. Lantai Produksi
Untuk lantai produksi PT. Dankos Laboratories Tbk. Memiliki tiga
jenis lantai produksi yaitu:
34
a. Non Beta Laktam
Lantai produksi ini terletak di bawah kantor utama dan merupakan
lantai produksi yang paling besar dengan jumlah karyawan produksi
terbanyak.
b. Penicillin
Lantai produksi ini berada di belakang kantor utama dan dikhususkan
untuk memproduksi obat-obatan golongan penicillin.
c. Cephalosporin
Lantai produksi ini berada di belakanng lantai produksi penicillin.
Sama halnya dengan lantai produksi penicillin, produksi obat
golongan cephalosporin dilakukan secara terpisah agar tidak
mencemari / mengotori produksi obat yang lain.
2. Ruang Kantor
Ruang kantor pada PT. Dankos Laboratories Tbk. terbagi menjadi dua
area yaitu:
a. Ruang kantor Utama
Terletak di lantai dua atau berada di atas lantai produksi non beta
laktam. Pada ruang ini terdapat ruang direktur dan ruang departemen
PPIC, R&D, marketing, financial, HRD, dan pembelian.
b. Ruang kantor Pemasaran
Ruang ini berada diseberang kanan bangunan utama PT. Dankos
Laboratories Tbk. Ruang ini berdiri sendiri karena Departemen
pemasaran banyak berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan.
35
3. Ruang Storage dan Warehouse
Ruang storage bersebelahan dengan lantai produksi non beta laktam,
hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengiriman bahan RM / PM ke
lantai produksi non beta laktam yang paling banyak memproduksi obat.
Ruang storage terbagi menjadi beberapa ruangan yaitu:
a. Ruang Penimbangan.
b. Ruang pencucian botol.
c. Ruang penyimpanan bahan beracun.
d. Ruang penyimpanan bahan mudah terbakar.
e. Ruang penyimpanan bahan kemas.
f. Ruang penyimpanan utama.
Ruang Warehouse bersebelahan dengan ruang kantor pemasaran.
Ruang warehouse terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
a. Ruang penyimpanan utama.
b. Ruang refrigerator.
c. Ruang penyimpanan obat cair.
4. Pengolahan Limbah
Area pengolahan limbah terletak di belakang bangunan utama PT.
Dankos Laboratories Tbk. Area ini dimaksudkan untuk mengolah limbah
dari hasil produksi agar limbah tersebut tidak berbahaya bagi lingkungan.
5. Fasilitas Pabrik
Fasilitas pabrik seperti kantin, musholla, parkir, taman, keamanan
tersebar secara merata di seluruh area pabrik.