BAB 2 FUNGSI & GRAFIKNYAdinus.ac.id/repository/docs/ajar/Bab_3_Fungsi_Grafiknya.pdf ·...
Transcript of BAB 2 FUNGSI & GRAFIKNYAdinus.ac.id/repository/docs/ajar/Bab_3_Fungsi_Grafiknya.pdf ·...
BAB 3
FUNGSI &
GRAFIKNYA
2.1 DEFINISI RELASI
Dua himpunan A dan B dikatakan mempunyai relasi
apabila ada cara atau aturan tertentu untuk
mengkaitkan antara anggota A dengan anggota B.
Relasi antara himpunan A dan B dituliskan:
R : A → B = {(a, b)|a Є A, b Є B}
Contoh:
1
2
3
2
5
Diketahui himpunan A = {1, 2, 3} dan B = {2, 5}
Relasi dengan aturan R = “a lebih kecil dari b” digambarkan dengan:
A B R
Dapat ditulis:
A → B = {(1, 2), (1, 5), (2, 5), (3, 5)}
Dalam Relasi ada tiga istilah:
Domain atau daerah asal sering dilambangkan
dengan himpunan A.
Kodomain atau daerah kawan sering
dilambangkan dengan himpunan B.
Range atau daerah hasil yaitu himpunan yang berisi
elemen-elemen dari B yang merupakan kawan dari
A, sehingga Himpunan Range merupakan himpunan
bagian dari himpunan B atau bisa juga himpunan
Range sama dengan Himpunan B.
Fungsi
Misalkan A dan B himpunan.
Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap
elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu elemen di
dalam B.
Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan
f : A B
yang artinya f memetakan A ke B.
A disebut daerah asal (domain) dari f dan B disebut daerah
hasil (range) dari f.
Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi.
Kita menuliskan f(a) = b jika elemen a di dalam A
dihubungkan dengan elemen b di dalam B.
Jika f(a) = b, maka b dinamakan bayangan (image) dari a
dan a dinamakan pra-bayangan (pre-image) dari b.
Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan f disebut jelajah
(range) dari f. Perhatikan bahwa jelajah dari f adalah
himpunan bagian (mungkin proper subset) dari B.
a b
A B
f
Fungsi adalah relasi yang khusus:
1. Tiap elemen di dalam himpunan A harus digunakan oleh
prosedur atau kaidah yang mendefinisikan f.
2. Frasa “dihubungkan dengan tepat satu elemen di dalam B”
berarti bahwa jika (a, b) f dan (a, c) f, maka b = c.
2.3 JENIS-JENIS FUNGSI
1. Fungsi Konstan
2. Fungsi Linier
3. Fungsi Kuadrat
2.3.1 Fungsi Konstan
Definisi:
Fungsi konstan adalah fungsi yang variabel bebasnya
pangkat nol.
y = c atau f(x) = c
Contoh:
y = 3 atau f(x) = 3
Ciri-ciri Grafik Fungsi Konstan:
Grafiknya berupa garis lurus yang horizontal atau
mendatar.
Selalu memotong sumbu Y di titik (0, c).
2.3.2 Fungsi Linier
Definisi:
Fungsi linier adalah fungsi yang variabel bebasnya
pangkat satu.
y = ax + b atau f(x) = ax + b
Ciri-ciri Grafik Fungsi Linier:
Grafiknya berupa garis lurus yang mempunyai
kemiringan.
Selalu memotong sumbu Y di titik (0, b) dan
memotong sumbu X di titik (-b/a, 0).
Untuk membuat grafik fungsi linier cukup dengan
menghubungkan dua titik yaitu titik (0, b) dengan titik
(-b/a, 0) atau dua titik sembarang yang lain.
2.3.3 Fungsi Kuadrat
Definisi:
Fungsi kuadrat adalah fungsi yang pangkat tertinggi
variabel bebasnya adalah dua.
y = ax2 + bx + c atau f(x) = ax2 + bx + c
Ciri-ciri Grafik Fungsi Kuadrat:
Grafiknya berupa garis melengkung (parabola).
Selalu memotong sumbu Y di titik (0, c).
Ada yang memotong sumbu X di dua titik, ada
yang menyinggung sumbu X dan ada yang tidak
memotong sumbu X, tergantung dari nilai
Diskriminan (D).
D = b2 – 4ac
Berdasarkan nilai Diskriminannya, bentuk dasar
grafik ada 3 jenis:
1. Jika D > 0, grafik memotong sumbu X di dua
titik (x1, 0) dan (x2, 0).
X
a > 0
D > 0
X
a < 0
D > 0
Berdasarkan nilai Diskriminannya, bentuk dasar
grafik ada 3 jenis:
2. Jika D = 0, grafik menyinggung di sebuah
titik pada sumbu X di (x1, 0).
X
a > 0
D = 0 X
a < 0
D = 0
Berdasarkan nilai Diskriminannya, bentuk dasar
grafik ada 3 jenis:
3. Jika D < 0, grafik tidak memotong sumbu X.
X
a > 0
D < 0 X
a < 0
D < 0
Langkah-langkah Menggambar Grafik Fungsi
Kuadrat:
1. Titik potong grafik dengan sumbu X, dengan
mengambil y = 0.
2. Titik potong grafik dengan sumbu Y, dengan
mengambil x = 0.
3. Sumbu simetris grafik, x = -b/2a.
4. Koordinat titik balik atau titik puncak (x, y)
dimana x = -b/2a dan y = -D/4a.
Menentukan Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat:
1. Grafik memotong sumbu X di (x1, 0) dan (x2, 0) serta melalui titik sembarang (x3, y3) pada grafik, maka persamaannya adalah
y = a(x – x1)(x – x2).
2. Grafik mempunyai titik balik P(xp, yp) serta melalui titik sembarang (x1, y1) pada grafik, maka persamaannya adalah
y = a(x – xp)2 + yp.
3. Grafik melalui tiga buah titik yaitu (x1, y1), (x2, y2) dan (x3, y3), maka persamaannya adalah
y = ax2 + bx + c.
2.4 GARIS LURUS
2.4.1 Gradien Persamaan Garis Lurus Cara menentukan gradien :
(i). Persamaan bentuk y = mx+c, gradiennya adalah m.
(ii). Persamaan bentuk ax+by+c=0 atau ax+by=-c adalah m=
(iii). Persamaan garis lurus melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2), gradiennya
adalah m =
b
a
12
12
xx
yy
Contoh :
1. Tentukan gradien persamaan garis berikut
a. y = 3x – 4
b. 2x – 5y = 7
2. Tentukan gradien garis yang melalui pasangan titik (-2,3) dan (1,6)
Jawab :
1a. Y = 3x – 4
gradien = m = 3
b. 2x - 5y = 7, a = 2 dan b = - 5
m = = - b
a
5
2
2. m =
=
=
= 1
12
12
xx
yy
)2(1
36
21
36
2.4.2 Menentukan Persamaan Garis Lurus Persamaan garis melalui sebuah titik (x1,y1) dan gradien m
adalah y – y1 = m ( x – x1 )
Persamaan garis melalui dua titik (x1,y1) dan (x2,y2) adalah
=
12
1
xx
xx
12
1
yy
yy
Contoh 1 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik ( -2, 1 ) dan gradien -2
Jawab :
y – y1 = m ( x – x1 )
y – 1 = -2 ( x – (-2))
y - 1 = -2x – 4
y = -2x - 3
Contoh 2 :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(-2, 3) dan Q(1,4)
12
1
yy
yy
Jawab :
=
=
=
3(y – 3) = 1(x + 2)
3y – 9 = x + 2
3y - x – 11 = 0
12
1
xx
xx
34
3
y
21
2
x
1
3y
3
2x
2.4.3 Kedudukan Dua Garis Lurus Dua garis saling berpotongan jika m1 ≠ m2
Dua garis saling sejajar jika m1 = m2
Dua garis saling tegak lurus jika m1. m2 = -1 atau m2 = -
1
1m
Contoh :
1. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (2,-3) dan
sejajar dengan garis x – 2y + 3 = 0
2. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (-3,5) dan
tegak lurus pada 6x – 3y – 10 = 0
Jawab :
1. Diketahui persamaan garis x – 2y + 3 = 0
maka
Persamaan garis melalui titik (2,-3) dan gradien adalah
y – y1 = m ( x – x1)
y + 3 = ½ ( x – 2 )
y + 3 = ½ x – 1
2y + 6 = x – 2
x – 2y – 8 = 0
Jadi persamaan garis lurus yang sejajar dengan garis x – 2y + 3 = 0 dan
melalui titik (2,-3) adalah x – 2y – 8 = 0
2
1
2
11
b
am
12 mm
2
12
12 m
2. Diketahui persamaan garis 6x – 3y – 10 = 0.
Persamaan garis lurus yang dicari melalui titik (-3,5) dan bergradien -½, maka persamaannya adalah
y – y1 = m(x – x1)
y – 5 = -½ (x + 3)
y – 5 = -½x -
2y – 10 = -x – 3
x + 2y – 10 + 3 = 0
x + 2y – 7 = 0
Jadi, persamaan garis lurus yang melalui titik (-3,5) dan tegak lurus garis 6x – 3y – 10 = 0 adalah x + 2y – 7 = 0.
23
61
b
am
2
1
2
111
1
221
m
mmm
2
3