BAB 1_Pendahuluan SPAM

6
LAPORAN PENDAHULUAN 1 Bab 1 - 1.1. LATAR BELAKANG Pemerintah terus meningkatkan pelayanan air minum penduduk dengan melakukan pembangunan sistem penyediaan air minum baik untuk wilayah perkotaan atau pedesaan. Wilayah perkotaan telah dilayani dari jaringan perpipaan PDAM yang saat ini dan mandiri serta mampu meningkatkan cakupan pelayanannya kepada penduduk. Adanya keterbatasan PDAM dalam melayani kebutuhan air minum penduduk kabupaten/ kota memacu pemerintah untuk memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan pelayanan air minum pedesaan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat pedesaan mendapatkan air minum yang memadai serta sesuai dengan komitmen pemerintah untuk mencapai target MDG’s demi kemakmuran rakyat. Adanya berbagai permasalahan air minum antara lain tidak seimbangnya peningkatan kebutuhan air minum dengan ketersediaan air baku, keterbatasan air baku diakibatkan oleh pembangunan dan perubahan tata guna lahan yang sering kurang mempertimbangkan kelestarian ekosistem di sekitarnya, serta semakin meluasnya daerah rawan air mendorong pemerintah untuk berusaha mengantisipasi kesulitan air minum yang dapat terjadi. Untuk dapat melakukan antisipasi serta menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan untuk penanganan kesulitan air minum dan peningkatan pelayanan air minum, diperlukan data yang valid, sesuai dengan kondisi eksisting, serta adanya data-data pendukung yang lengkap sebagai bahan analisis aparat pemerintah. Permasalahan yang umumnya terjadi adalah kurang memadainya data-data yang tersedia seperti : peta pelayanan air minum yang ada tidak sesuai dengan kondisi saat ini dikarenakan belum diupdate secara rutin sehingga mempersulit ketika akan melakukan perencanaan dan action plan. Hal tersebut dapat menghambat penanganan di lapangan serta

description

Pendahuluan Mengenai SPAM

Transcript of BAB 1_Pendahuluan SPAM

  • LAPORAN PENDAHULUAN 1Bab 1 -

    1.1. LATAR BELAKANG

    Pemerintah terus meningkatkan pelayanan air minum penduduk

    dengan melakukan pembangunan sistem penyediaan air minum baik untuk

    wilayah perkotaan atau pedesaan. Wilayah perkotaan telah dilayani dari

    jaringan perpipaan PDAM yang saat ini dan mandiri serta mampu

    meningkatkan cakupan pelayanannya kepada penduduk.

    Adanya keterbatasan PDAM dalam melayani kebutuhan air minum

    penduduk kabupaten/ kota memacu pemerintah untuk memberikan

    perhatian khusus dalam meningkatkan pelayanan air minum pedesaan. Hal

    ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat pedesaan mendapatkan air

    minum yang memadai serta sesuai dengan komitmen pemerintah untuk

    mencapai target MDGs demi kemakmuran rakyat.

    Adanya berbagai permasalahan air minum antara lain tidak

    seimbangnya peningkatan kebutuhan air minum dengan ketersediaan air

    baku, keterbatasan air baku diakibatkan oleh pembangunan dan perubahan

    tata guna lahan yang sering kurang mempertimbangkan kelestarian

    ekosistem di sekitarnya, serta semakin meluasnya daerah rawan air

    mendorong pemerintah untuk berusaha mengantisipasi kesulitan air minum

    yang dapat terjadi.

    Untuk dapat melakukan antisipasi serta menentukan kebijakan dan

    tindakan yang diperlukan untuk penanganan kesulitan air minum dan

    peningkatan pelayanan air minum, diperlukan data yang valid, sesuai

    dengan kondisi eksisting, serta adanya data-data pendukung yang lengkap

    sebagai bahan analisis aparat pemerintah.

    Permasalahan yang umumnya terjadi adalah kurang memadainya

    data-data yang tersedia seperti : peta pelayanan air minum yang ada tidak

    sesuai dengan kondisi saat ini dikarenakan belum diupdate secara rutin

    sehingga mempersulit ketika akan melakukan perencanaan dan action plan.

    Hal tersebut dapat menghambat penanganan di lapangan serta

  • LAPORAN PENDAHULUAN 2Bab 1 -

    mempersulit masyarakat untuk dapat mengakses air minum dengan

    mudah.

    Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

    dengan melakukan penyusunan Sistem Informasi SPAM yang terintegrasi

    sehingga dapat digunakan secara cepat, mudah dan akurat oleh aparat

    pemerintah untuk meningkatkan pelayanan air minum kepada penduduk.

    1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan Penyusunan Sistem

    Informasi SPAM Pedesaan Kabupaten Lumajang adalah untuk :

    1. Mempermudah instansi pemerintah khususnya Pemkab Lumajang dalam

    menentukan kebijakan dan tindakan untuk mengembangkan sistem

    penyediaan air minum pedesaan Kabupaten Lumajang melalui software

    sistem informasi dalam rangka peningkatan pelayanan air minum

    kepada masyarakat.

    2. Membuat suatu software yang memuat informasi mengenai SPAM

    Pedesaan Kabupaten Lumajang yang applicable dan updateable, serta

    memuat rekomendasi pengembangan SPAM Pedesaan Lumajang.

    1.3. SASARAN

    Sasaran dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah:

    1. Tersusunnya basis data wilayah pedesaan Kabupaten Lumajang yang

    sudah memiliki SPAM dan belum terlayani SPAM yang memadai.

    2. Tersusunnya basis data dalam jaringan perpipaan air minum pedesaan

    di Kabupaten Lumajang.

    3. Tersusunnya basis data SPAM non perpipaan air minum pedesaan di

    Kabupaten Lumajang.

    4. Tersusunnya basis data sambungan pelanggan eksisting.

  • LAPORAN PENDAHULUAN 3Bab 1 -

    5. Tersusunnya basis data tingkat pelayanan air minum pedesaan

    eksisting.

    6. Tersusunnya rekomendasi perbaikan dan rencana pengembangan SPAM

    Pedesaan Kab Lumajang.

    7. Tersusunnya sistem informasi mengenai SPAM Pedesaan Kabupaten

    Lumajang yang applicable dan updateable dan terintegrasi dalam suatu

    software Geografic Information System (GIS).

    1.4. LOKASI KEGIATAN

    Lokasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Sistem

    Informasi SPAM di Kabupaten Lumajang.

    1.5. OTORITAS PEKERJAAN

    Judul pekerjaan adalah Penyusunan Sistem Informasi SPAM

    Pedesaan di Kabupaten Lumajang. Pengguna jasa pekerjaan ini adalah

    Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja Pengembangan Kinerja

    Pengelolaan Air Minum Jawa Timur yang beralamat di Jln. Raya Menganti

    Wiyung Surabaya.

    Sumber dana kegiatan ini berasal dari APBN Tahun Anggaran 2009,

    melalui Satuan Kerja Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Jawa

    Timur.

    1.6. LINGKUP PEKERJAAN

    Sesuai Kerangka Acuan Pekerjaan (KAK) lingkup pekerjaan ini

    meliputi:

    1. Menyusun basis data sistem jaringan perpipaan pedesaan yang

    meliputi:

    - Jenis pipa

  • LAPORAN PENDAHULUAN 4Bab 1 -

    - Dimensi pipa (diameter dan panjang)- Tahun pemasangan pipa- Jumlah dan jenis sambungan/tapping yang dilayani- Panjang pipa

    2. Menyusun basis data jenis sambungan pelanggan yang update sesuai

    dengan kondisi saat ini.

    3. Digitasi peta dasar, perancangan struktur dan penyusunan struktur

    database terkait dengan kepentingan perencanaan dan pengelolaan

    jaringan distribusi SPAM Kabupaten Lumajang.

    4. Optimalisasi terhadap basis data dan aplikasi sistem informasi

    manajemen yang ada di lingkungan Kabupaten Lumajang.

    5. Menyusun Sistem Informasi Jaringan perpipaan yang dituangkan dalam

    bentuk gambar peta jaringan perpipaan dan terintegrasi dengan

    Geography Information System (GIS) yang bersifat dinamis (dapat di

    update sesuai kondisi perkembangannya).

    6. Melakukan kajian/analisis setiap jalur pipa yang meliputi:

    - Debit aliran- Headloss/kehilangan tekanan yang terjadi- Kecepatan aliran- Tekanan sisa

    7. Peningkatan kemampuan sumberdaya manusia di lingkungan Pengelola

    SPAM Kabupten Lumajang dalam perencanaan dan pengelolaan jaringan

    perpipaan dengan pelatihan pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi

    Jaringan Perpipaan (Pembuatan modul panduan operasional untuk

    operasional sistem).

  • LAPORAN PENDAHULUAN 5Bab 1 -

    1.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

    Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Sistem Informasi SPAM di Kabupaten

    Lumajang dibatasi selama 5 bulan kalender, terhitung sejak ditandatangani

    Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

    1.8. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Penyajian Laporan Pendahuluan ini terdiri dari enam bab dengan

    sistematika sebagai berikut :

    Bab I : Pendahuluan

    Bab ini berisikan latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran,

    lingkup kegiatan, lokasi kegiatan dan durasi serta sistematika

    pembahasan.

    Bab II : Kajian Kebijakan Sistem Penyediaan Air Minum

    Bab ini berisikan tentang Peraturan Perundang-undangan baik

    peraturan pemerintah maupun peraturan daerah yang berkaitan

    dengan sistem penyediaan air minum.

    Bab III : Gambaran Umum Wilayah Studi

    Bab ini berisikan tentang informasi tentang wilayah perencanaan,

    yaitu Kabupaten Lumajang secara umum dan kondisi sistem

    penyediaan air minum di Kabupaten Lumajang secara khusus.

    Bab IV : Metodologi

    Bab ini berisikan tentang metodologi yang digunakan untuk

    penyusunan Sistem Informasi, alur pikir, dan tahapan kegiatan.

    Bab V : Rencana Kerja

    Bab ini berisikan jenis-jenis kegiatan yang disesuaikan dengan

    durasi waktu pelaksanaan dan akan dijadikan pedoman rencana

    kerja konsultan yang meliputi kegiatan kantor dan kegiatan

    lapangan sebagaimana uraian berikut.

    Bab VI : Organisasi Pelaksanaan Kegiatan

    Bab ini berisikan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

    tenaga ahli yang berperan dalam kegiatan Penyusunan Sistem

  • LAPORAN PENDAHULUAN 6Bab 1 -

    Informasi Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Lumajang dan

    jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan tersebut.

    Bab VII : Pelaporan

    Bab ini berisikan beberapa sistematika pelaporan sebagai produk

    kerja yang harus di buat oleh konsultan. Laporan-laporan

    tersebut akan disampaikan kepada pihak Satker Pengembangan

    Kinerja Pengelolaan Air Minum Jawa Timur sesuai dengan acuan

    waktu seperti yang telah dijelaskan di dalam Kerangka Acuan

    Kerja.

    Bab VIII : Penutup