BAB 1 PENGERINGAN
Click here to load reader
-
Upload
adeadysupriatna -
Category
Documents
-
view
31 -
download
0
Transcript of BAB 1 PENGERINGAN
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Kemajuan teknologi pascapanen di Indonesia menuntut tersedianya
bahan baku yang bermutu tinggi untuk industri pengolahan hasil pertanian.
seperti produk pertanian yang merupakan bahan pangan pokok sebagian besar
masyarakat indonesia yaitu beras.
Teknologi pascapanen ini meliputi proses pemanenan, perontokan,
pengeringan dan penggilingan. Setiap tahap memerlukan penanganan dengan
teknologi yang berbeda-beda. Semua hasil pertanian termasuk gabah. Seperti
dalam proses pengeringan teknologi yang digunakan adalah dengan
menggunakan pengeringan buatan, salah satu pabrik beras yang telah
menggunakan teknologi ini adalah PT. MERTJU BUANA sumedang.
Proses pengeringan memegang peranan penting dalam pengawetan
suatu bahan. Proses pengeringan juga membantu mempermudah
penyimpanan produk pertanian dalam waktu jangka panjang. Proses
pengeringan gabah bertujuan untuk mengurangi kandungan airnya sampai
batas-batas tertentu, agar tidak terjadi kerusakan akibat aktivitas metabolisme
oleh mikroorganisme (Mohsenin, 1980).
Di Indonesia, pengeringan pada umumnya masih dilakukan dengan
memanfaatkan tenaga matahari. Pada sistem tenaga matahari ini, gabah
dihadapkan ke sinar matahari secara langsung maupun tidak langsung. Uap
air yang terjadi dipindahkan dari tempat pengeringan melalui aliran udara.
Proses aliran udara ini terjadi karena terdapat perbedaan tekanan. Perbedaan
tekanan udara ini dapat terjadi secara konveksi bebas maupun konveksi
paksa. Konveksi bebas terjadi tanpa bantuan luar, yaitu pengaliran udara
hanya bergantung pada perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perbedaan
densitas udara, sedangkan pada konveksi secara paksa digunakan kipas untuk
memaksa gerakan udara.
Seperti pada mesin pengering gabah proses pengeringan gabah
dilakukan dengan menggunakan konveksi paksa yaitu dengan mengalirkan
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK2
udara panas dengan menggunakan blower sebagai alat bantunya kebagian
lubang-lubang pipa yang kemudian udara panas tersebut diserap oleh gabah
yang melewati pipa – pipa yang telah dialiri udara panas tersebut.
Pengeringan dengan menggunakan pengeringan buatan mempunyai
beberapa kelebihan dibanding pengeringan dengan sinar matahari antara lain
waktu pengeringan lebih pendek, tidak tergantung cuaca, lebih mudah
dikendallikan, terhindar dari gangguan hewan pengganggu, dan pengeringan
dapat di jadwal, pada umumnya sistem pengering menggunakan metode
pemanasan udara pengering, terdiri atas penghembus (blower) udara panas
yang akan melewati tumpukan gabah, alat penahan atau penaruh gabah yang
dikeringkan, sistem pemasukan dan pengeluaran gabah yang akan dan sudah
dikeringkan. Adapun berdasarkan metode perpindahan panasnya, pemanas
dapat di bagi dua macam yaitu pemanas langsung dan pemanas tidak
langsung. Pada pemanas langsung produk pembakaran dipaksa melewati
gabah bersama udara pemanas. Pada pemanas tak langsung permukaan heat
transfer dipanaskan dan udara yang digunakan untuk mengeringkan
disirkulasikan sekitar bagian luar permukaan heat transfer dan kemudian
melalui bahan.
1.2.Tujuan
Tujuan tugas akhir, mahasiswa diharapkan mampu melihat, mengamati,
mamahami dan membandingkan operasi dengan proses produksi yang
dijalankan di perusahaan atau instansi tersebut.
Adapun tujuan kerja praktek adalah:
a. Mengembangkan dan merealisasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
b. Memperoleh pengalaman di dalam lingkungan dunia kerja yang
sesungguhnya.
c. Menemukan solusi terhadap masalah yang ditemukan pada saat kerja
praktek.
d. Menambah pengetahuan dengan melihat secara langsung proses pada
perusahaan atau instansi terkait.
e. Mengetahui proses perpindahan panas dengan konveksi paksa.
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK3
1.3 Metode Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan untuk melengkapi dan mendukung
kerja praktek ini, adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan data di lapangan
Obsevasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan terhadap objek
kaji secara sistematis untuk mengetahui penelitian yang telah
direncanakan secara langsung.
Interview, yaitu pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya
jawab secara langsung dengan karyawan dan teknisi pabrik.
Study litelatur, yaitu pengumpulan data dengan cara membaca dari
sumber referensi buku – buku representatif maupun internet.
1.4 Waktu Dan Tempat Kerja Praktek
Waktu pelaksanaan kerja praktek Pelaksanaan kerja praktek kurang
lebih 3 bulan di mulai dari tanggal 9 maret – 9 juni 2012
Tempat kerja praktek
Tempat kerja praktek bertempat di PT. MERTJU BUANA, Tomo-
Sumedang
1.5 Batasan Masalah
Mengingat masalah yang tercakup dalam penelitian ini sangat luas
maka penulis membatasinya sebagai berikut:
1. Kalor yang dihasilkan oleh pengering.
2. Waktu yang dibutuhkan dalam proses pengeringan.
3. kalor yang diserap.
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis menyusun dalam
berbagai bab, dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK4
Latar belakang kerja praktek, identifikasi masalah, batasan masalah,
maksud dan tujuan keja praktek,metode pengumpulan data, waktu dan
lamanya kerja praktek serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PERUSAHAAN DAN LANDASAN TEORI
sejarah singkat perusahaan di tempat dilakukannya kerja praktek dan
menjelaskan tentang landasan teori yang berkaitan dengan analisa terhadap
objek kajian.
BAB III DIAGRAM ALIR (FLOW CHART)
Alur proses produksi dari awal gabah yang basah menjadi kering dengan
proses pengering buatan (box dryer).
BAB IV ANALISIS DATA
Analisis kalor yang terjadi pada alat pengering, baik yang dihasilkan oleh
alat pengering maupun kalor yang diserap oleh bahan yang akan
dikeringkan, dan juga waktu yang dibutuhkan untuk proses pengeringan
tersebut.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pembahasan analisis pengering
buatan (box dryer).