BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/136202-T...
Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - lontar.ui.ac.idlontar.ui.ac.id/file?file=digital/136202-T...
Universitas Indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam 1 dekade terakhir perkembangan pasar modal Indonesia semakin
maju dengan pesat, dapat dilihat dari data Bapepam-LK dalam gambar 1.1 dan
tabel 1.2. Keadaan ini ditopang oleh keadaan politik dan ekonomi Indonesia pasca
krisis 1998 yang semakin membaik. Ini menjadikan pasar modal Indonesia
sebagai salah satu tujuan investasi yang sangat menarik setelah era Brasil, Rusia,
India, Cina (BRIC). Issue isi dapat divalidasi dari pendapat banyak perusahaan
manajer investasi ternama seperti Morgan Stanley (Gosh, 2009), Goldman Sach
(Pesek 2008), Templeton (Moestafa, 2010) yang dikutip di media – media bisnis
seperti Bloomberg, Business Week, CNBC pada tahun 2009.
Gambar 1.1. Grafik IHSG periode 2001 – 2009
Sumber: Statistik BAPEPAM-LK 2010
Pemerintah Indonesia, perusahaan, maupun masyarakat umum semakin
mengenal pasar modal. Industri perbankan dan sekuritas pun bertambah marak.
Salah satu produk pasar modal yang mulai dilirik masyarakat pada umumnya
adalah produk reksa dana. Terutama pada segmen masyarakat kalangan menengah
dan atas yang mengenal tentang produk investasi mulai mensubtitusi sebagian aset
simpanan mereka dari produk simpanan (tabungan dan deposito) ke produk
investasi (reksa dana dan obligasi). Pada segmen ini nasabah cenderung
1
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
2
menambah porsi produk investasi dan memperkecil porsi produk simpanan
mereka.
Tabel 1.1. Data Perkembangan Pasar Modal Indonesia (Periode 2005 – 2009) Emisi Saham Indonesia
Tahun # Emiten Saham # Emisi Saham Nilai Emisi Saham (Rp milyar)
2005 432 963.702.110.002 267.206,72006 444 1.034.521.505.388 280.958,842007 468 8.241.042.944.718 328.291,642008 485 8.399.187.971.091 407.235,062009 497 8,422,661,693,028 419.653,97
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia
Tahun Saham Obligasi Korporasi Obligasi Pemerintah Total Kapitalisasi PDB
2005 801.252,70 62.891,34 399.859,31 1.264.003,35 2.784.960,402006 1.249.074,50 67.805,54 418.751,20 1.735.631,24 3.339.479,602007 1.988.326,20 84.653,03 475.577,78 2.548.557,01 3.957.403,902008 1.076.490,53 72.979,44 525.694,73 1.675.164,70 4.954.029,002009 1.912.563,60 78.484,34 574.667,87 2.565.715,8 5.613.442,00
Perkembangan Pengelolaan Dana oleh Manajer Invetasi
Tahun # Manajer Investasi Dana (Rp milyar)
2005 83 48.066,422006 90 78.678,022007 95 132.280,192008 94 122.791,662009 99 127.367,87
Kinerja Reksa Dana
Tahun # Reksa Dana # Investor Nab (Rp juta)2005 328 254.66 29.405.732,202006 403 202.991 51.620.077,402007 473 325.224 92.190.634,602008 567 352.429 74.065.811,152009 610 357.192 112.983.345,09
Sumber: Data olahan, Statistik BAPEPAM-LK 2010
Dengan menggunakan data historis Bank Indonesia dan Yahoo Finance
dalam periode Januari 2005 – Desember 2009, bisa dibuktikan bahwa imbal hasil
bersih yang diterima untuk jangka panjang jauh lebih baik pada produk investasi
reksa dana, jika dibandingkan dengan produk simpanan deposito. Perbandingan
ini dapat diuraikan sebagai berikut; untuk imbal hasil produk deposito digunakan
acuan rata – rata BI Rate tahun 2005 - 2009, dengan imbal hasil rata – rata 9,18%
sebelum pajak. Rata – rata imbal hasil produk deposito setelah dikurangi pajak
1
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
3
PPN sebesar 20% menjadi 7,33%. Apabila dikurangi dengan rata – rata inflasi 5
tahun terakhir sebesar 9,12%, maka rata – rata imbal hasil bersih setelah pajak
adalah -1,78%. Dengan kata lain, pemegang produk deposito akan semakin
berkurang asetnya sebesar -1,78% setiap tahunnya.
Perbandingan dengan rata – rata imbal hasil produk reksa dana saham
selama tahun 2005 - 2009 yang mengacu kepada Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) sebesar 26,5% per tahun. Apabila imbal hasil IHSG dikurangi oleh rata –
rata inflasi tahun 2005 - 2009 sebesar 9,12%, maka rata – rata imbal hasil bersih
pemegang reksa dana saham adalah sebesar 17,13%. Dengan kata lain, aset
pemegang produk reksa dana akan bertambah sebesar 17,13% per tahunnya.
Tabel 1.2. Imbal Hasil Produk Deposito Versus Produk Reksa dana Saham
(Periode 2005 – 2009) Deposito vs. Reksa Dana Saham
IHSG Jan 2005 1000.88BI Rate 9.18% IHSG Des 2009 2534.36BI Rate - Pajak 7.34% Annualized Return 26.25%Inflasi 9.12% Inflasi 9.12%Net Return -1.78% Net Return 17.13%
Sumber: Data olahan, Bank Indonesia, Yahoo Finance
Perhitungan produk reksa dana di atas mengacu kepada produk reksa dana
berbasis saham. Fokus penelitian adalah kinerja reksa dana saham karena produk
ini adalah produk yang sangat menarik dilihat dari imbal hasil yang sangat tinggi,
tentu dengan risiko yang setimpal. Pertanyaan yang dapat timbul selanjutnya
adalah: apakah lebih baik membeli produk reksa dana saham ataukah membeli
dan menjual saham secara langsung di bursa? Apabila membeli produk reksa
dana, produk dari fund manager yang mana yang harus dipilih? Pertanyaan –
pertanyaan tersebut akan terjawab secara ilmiah pada tesis ini.
Tesis ini dilatar belakangi oleh timbulnya kesempatan baik untuk
melakukan penelitian kinerja fund manager dengan menggunakan momentum
langka di tahun 2008 dan tahun 2009. Pada tahun 2008 terjadi market crash di
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
4
pasar saham Indonesia yang sangat tajam, dan diikuti oleh market rebound yang
sangat tajam di tahun 2009. Lihat gambar 1.2 dan tabel 1.3. Di saat volatilitas
yang sangat tinggi ini, adalah waktu yang sangat baik untuk menguji kehandalan
fund manager dalam mengelola portofolio reksa dana.
Kajian tentang kinerja produk reksa dana sangat popular dan diminati
investor karena informasi ini sangat berharga bagi investor dalam menentukan
pilihan produk reksa dana / fund manager. Dalam mengkaji kinerja produk reksa
dana ini terdapat bermacam – macam model penghitungan. Berdasarkan atas
penelitian – penelitian sebelumnya dalam hal ini, penulis dan pembimbing akan
mengevaluasi dan mengumpulkan model - model yang menurut pertimbangan
paling baik dan paling cocok dalam mengkaji kinerja produk reksa dana.
Beberapa model yang akan dipakai antara lain Sharpe Ratio, Treynor Ratio,
Henriksson-Merton Model, dan Mark III Snail Trail.
Selain menggunakan sekumpulan model dari penelitian – penelitian terdahulu,
penelitian ini berupaya untuk menggunakan metoda pengkajian yang berbeda.
Pada tesis ini, pengkajian dibagi dalam 3 perioda waktu:
• Kinerja tahun 2006 s/d 2007
Kajian pada periode 2006 s/d 2007 ini akan melihat kinerja fund manager di
saat normal bullish
• Kinerja tahun 2008
Pada periode market crash ini akan dilihat secara khusus fund manager mana
yang mempunyai Risk Management yang paling baik
• Kinerja tahun 2009
Pada periode market rebound ini akan dilihat secara khusus fund manager
mana yang paling baik dalam memanfaatkan rebound opportunity
Hasil dari kajian ini diharapkan akan memberikan gambaran yang lebih
akurat tentang kinerja fund manager di Indonesia, karena momentum extreme
volatility ini adalah ujian yang berat bagi para fund manager. Pada situasi seperti
inilah dapat terlihat perbedaan antara fund manager yang handal dan tidak.
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
5
IHSG 2005 - 2009
500
1000
1500
2000
2500
3000
Jan-
05
Apr-0
5
Jul-0
5
Oct-0
5
Jan-
06
Apr-0
6
Jul-0
6
Oct-0
6
Jan-
07
Apr-0
7
Jul-0
7
Oct-0
7
Jan-
08
Apr-0
8
Jul-0
8
Oct-0
8
Jan-
09
Apr-0
9
Jul-0
9
Oct-0
9
Jan-
10
Gambar 1.2. Grafik IHSG periode 2005 – 2009
Sumber: Data olahan, Yahoo Finance
Tabel 1.3. Data IHSG periode 2005 - 2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009
Open 1000,88 1171,71 1836,52 2731,51 1437,34
Close 1162,64 1805,52 2745,83 1355,41 2534,36
Change (%) 16,2% 54,1% 49,5% -50,4% 76,3%
Min 994,77 1171,71 1678,04 1111,39 1256,11
Max 1192,2 1805,52 2810,96 2830,26 2534,36
Average 1.089,60 1.422,97 2.172,66 2.100,39 1.980,56
Range Max-Min 197,43 633,81 1132,92 1718,87 1278,25
Std.Dev. 46,76 170,36 326,96 495,38 451,88
Std.Dev. / Avg. 4,3% 12,0% 15,0% 23,6% 22,8%
Volatility 18,1% 20,9% 23,6% 39,4% 23,9% Sumber: Data olahan, Yahoo Finance
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
6
Bank sebagai agen penjual produk reksa dana dari perusahan sekuritas
dapat menggunakan momentum ini untuk mengevaluasi kinerja produk reksa dana
yang dijualnya. Bank hanya bekerjasama dengan beberapa perusahan sekuritas
ternama berdasarkan asset under management (AUM) mereka. Namun di lain sisi,
sebenarnya bank juga berusaha untuk menawarkan produk – produk reksa dana
dengan kinerja terbaik di pasar. Dengan adanya riset ini diharapkan bank dapat
mendapatkan masukan dalam pemilihan produk reksa dana yang dijualnya. Tentu
saja kredibilitas dari perusahaan sekuritas adalah hal lain yang harus dilihat,
namun bukan di dalam cakupan penelitian ini.
Reksa Dana mulai dikenal di Indonesia ketika PT Danareksa didirikan
pada tahun 1976. Perusahaan ini dapat menerbitkan sertifikat yang dikenal dengan
Sertifikat Danareksa I dan II (Manurung, 2008). Lalu seiring dengan
diberlakukannya Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, reksa dana
mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya reksa dana berbentuk perseroan,
PT. BDNI Reksa Dana pada tahun 1995 (Pratomo dan Nugraha, 2009). Reksa
dana ini bersifat tertutup yaitu setelah melakukan penawaran umum, transaksi
beli-jual saham reksa dana tersebut dilakukan melalui bursa, layaknya perusahaan
publik lainnya. Namun reksa dana di Indonesia baru mulai berkembang setelah
tahun 2001. Pada gambar 1.3. digambarkan perkembangan total nilai aktiva bersih
dari tahun 1996 – 2009 (BAPEPAM-LK, 2010).
Gambar 1.3. Nilai Aktiva Bersih 1996 – 2009 (dalam satuan Trilyun Rupiah)
Sumber: Statistik BAPEPAM-LK 2010
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
7
Tabel 1.4. Nilai Aktiva Bersih 2005 – 2009 (dalam satuan Juta Rupiah)
Sumber: Statistik BAPEPAM-LK 2010
1.2. Perumusan Masalah
Berkaitan dengan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Apakah kinerja produk reksa dana saham dapat menandingi kinerja pasar
saham?
Banyak orang bertanya – tanya kegunaan membeli produk reksa dana,
terutama bagi investor yang sudah terbiasa dengan beli-jual saham di pasar
saham. Orang bertanya – tanya apakah memang dana yang dititipkan pada
fund manager akan memberikan imbal hasil yang lebih baik, daripada
berinvestasi langsung di pasar saham. Apalagi dengan adanya biaya
pembelian, biaya penjualan, dan management fee. Apakah memang para fund
manager aktif dan handal dalam mengelola portofolio reksa dana yang mereka
kelola.
b. Produk reksa dana saham apa yang memberikan imbal hasil di atas rata-rata
pasar?
c. Pengaruh dari kekacauan pasar, dalam hal ini pada periode tahun 2008 pada
saat market crash dan pada periode tahun 2009 pada saat market rebound,
terhadap kinerja produk reksa dana saham?
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
8
1.3. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada hal –
hal berikut:
a. Fund manager dan produk reksa dana yang akan dikaji hanya yang memenuhi
kriteria bank dalam berkerja sama, yakni asset under management yang tinggi
dan kredibilitas perusahaan yang baik.
b. Reksa dana yang diteliti adalah produk reksa dana saham.
c. Periode tahun penelitian dibatasi dari Januari 2006 s/d Desember 2009.
d. Indeks representasi pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks
LQ-45, sedangkan risk-free rate yang digunakan adalah suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI).
e. Pengukuran kinerja reksa dana menggunakan Sharpe ratio, Treynor ratio,
model Henriksson-Merton, market risk ratio, dan metode Snail Trail.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Membandingkan kinerja reksa dana saham dengan kinerja pasar saham pada
saat Market Bullish, Market Crash, dan Market Rebound.
b. Melakukan evaluasi kinerja produk reksa dana saham / fund manager pada
saat Market Bullish, Market Crash, dan Market Rebound.
c. Melihat pengaruh dari kekacauan pasar (Market Crash dan Market Rebound)
terhadap kinerja produk reksa dana saham/ fund manager.
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Memberikan masukan kepada bank dalam review kinerja fund manager yang
bekerja sama.
b. Memberikan masukan dalam pemilihan fund manager dan produk reksa dana
saham yang akan dijual oleh bank.
c. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai selling-tool bank dalam meyakinkan
calon nasabah atas kegunaan dan pilihan produk reksa dana yang dijual.
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.
Universitas Indonesia
9
d. Memberikan informasi kepada (calon) investor pembeli produk reksa dana
tentang produk reksa dana dan fund manager.
e. Memberikan informasi kepada para fund manager untuk mengintrospeksi
kinerja dan kebijakan investasi mereka.
f. Memberikan informasi kepada pembaca tentang model – model dan metoda
yang dapat digunakan untuk melakukan kajian tentang performa produk reksa
dana.
1.6. Sistematika Penulisan
Pemulisan dalam tesis ini mengikuti sistematika berikut:
Bab 1. Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
pembatasa masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika tesis.
Bab 2. Landasan Teori
Bab ini berisi tentang definisi dan konsep yang berkaitan dengan reksa
dana dan proses evaluasi kinerja reksa dana.
Bab 3. Metodologi Penelitian
Bab ini berisi hal- hal yang berkaitan dengan cara melakukan penelitian
beserta sampel yang menjadi objek penelitian dan tahap – tahap dalam proses
pemecahan masalah.
Bab 4. Analisis dan Pembahasan
Bab ini berisi penjelasan tentang hasil penelitian yaitu analisis dan
pembahasan kinerja reksa dana saham dengan menggunakan berbagai ukuran
yang dipilih. Serta akan disinggung tentang faktor – faktor penentu kinerja reksa
dana / fund manager.
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian dalam tesis ini
dan saran yang dapat diberikan pada Bank Mandiri, investor, fund manager dan
pembaca.
Kinerja reksa..., Hendra Gunawan, FE UI, 2010.