Bab 1
-
Upload
kabir-muhammad -
Category
Documents
-
view
59 -
download
1
Transcript of Bab 1
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah kesehatan yang sampai saat
ini belum terselesaikan. International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2005
menyatakan terdapat 200 juta (5,1%) orang di dunia mengidap DM dan
diperkirakan pada tahun 2025 akan meningkat menjadi 333 juta jiwa atau 6,3%
dari 3,8 miliar penduduk dunia dengan usia diabetesi berkisar antara 20 hingga 79
tahun. Menurut estimasi data World Health Organisation (WHO), memaparkan
data angka kasus diabetes di Indonesia berdasarkan hasil survei tahun 2008
menempati urutan ke empat tertinggi di dunia setelah Cina, India dan Amerika,
yaitu 8,4 juta jiwa dan diperkirakan jumlahnya melebihi 21 juta jiwa pada tahun
2030 mendatang (Qemar et al, 2008).
Berdasarkan Laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2010,
DM adalah penyebab kematian nomor 6 di Indonesia dengan proporsi kematian
yaitu 5,7% setelah stroke, TB paru, hipertensi, cedera, dan perinatal. Pada tahun
2007, prevalensi DM tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi
Maluku Utara (masing-masing 11,1%), diikuti Provinsi Riau (10,4%), dan
Provinsi Aceh (8,5%) sedangkan prevalensi DM terendah terdapat di Provinsi
Papua (1,7%) dan Provinsi NTT (1,8%) (RISKESDAS, 2007).
Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus
diklasifikasikan menjadi diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2 dan
diabetes mellitus tipe lain (ADA, 2010). Hampir 80% hingga 90% dari seluruh
1
kejadian diabetes adalah DM tipe 2 atau Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(NIDDM) (Robbins dan Cotran, 2008).
Orang dengan diabetes atau sering disebut “diabetesi” rentan mengalami
komplikasi kronik yang disebabkan karena kondisi hiperglikemi yaitu kerusakan
organ seperti ginjal, saraf, mata, jantung, dan pembuluh darah (ADA, 2010).
Salah satu komplikasi yang paling ditakutkan adalah gangren diabetikum atau
kaki diabetes. Hasil pengelolaan kaki diabetes sering mengcewakan baik bagi
dokter pengelola maupun penyandang DM dan keluarganya (Waspadji, 2009).
Penelitian di RSUPN dr. Cipto Mongunkusumo pada tahun 2003
menyatakan masalah kaki diabetes masih merupakan masalah besar. Sebagian
besar perawatan penyandang DM selalu menyangkut kaki diabetes. Angka
kematian dan angka amputasi masih tinggi, masing-masing sebesar 16% dan 25%.
Selain itu pasca amputasi, sebanyak 14,3% penderita DM akan meninggal dalam
kurun waktu setahun dan sebanyak 37% akan meninggal dalam kurun waktu tiga
tahun (Waspadji, 2009).
Data di Provinsi Aceh pada tahun 2007, Penyakit DM menempati
peringkat keenam dari daftar penyakit tidak menular yaitu setelah hipertensi,
stroke, penyakit sendi, asma, dan jantung. Prevalensi Diabetes Mellitus di Aceh
yaitu 8,5% dan melebihi standar prevalensi di Nasional yaitu 0,7% (RISKESDAS,
2007).
Berdasarkan studi pendahuluan di RSU Cut Meutia Aceh Utara tercatat
jumlah pasien DM dari Januari s.d Juni 2012 sebanyak 85 orang dengan DM tipe
2 sebanyak 80 orang dan DM tipe 1 sebanyak 5 orang. Sedangkan pada tahun
2
2011 menunjukkan prevalensi yang sangat tinggi yaitu sebanyak 513 orang
dengan kasus meninggal 4 orang.
Tingginya prevalensi kasus DM RSU Cut Meutia Aceh Utara dan
penanganan masalah kaki diabetes di Indonesia yang belum memadai membuat
peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada hubungan tingkat pengetahuan dan
upaya pencegahan terhadap kejadian kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di RSU
Cut Meutia Aceh Utara.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah hubungan antara tingkat pengetahuan dan
upaya pencegahan terhadap kejadian kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di
Rumah Sakit Umum Cut Meutia Aceh Utara ?”.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan upaya
pencegahan terhadap kejadian kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di RSU Cut
Meutia Aceh Utara.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Untuk melihat tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 tentang komplikasi
kaki diabetes di RSU Cut Meutia Aceh Utara.
2. Untuk melihat upaya pencegahan kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di
RSU Cut Meutia Aceh Utara.
3
3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan upaya
pencegahan terhadap kejadian kaki diabetes pada pasien DM tipe 2 di
RSU Cut Meutia.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan
pengetahuan yang berharga bagi penelitian berikutnya terutama bagi
penelitian yang menyangkut tentang kaki diabetes pada pasien DM tipe 2.
2. Bagi pelayanan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data dasar, sumber
informasi dalam usaha peningkatan upaya edukasi dan promosi, terutama
untuk pasien DM yang mengalami komplikasi kaki diabetes.
3. Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi kepada
masyarakat tentang penyakit DM dan komplikasi kaki diabetes sehingga
diharapkan masyarakat dapat menghindari faktor resiko DM ataupun
mencegah untuk terjadinya komplikasi kaki diabetes serta mencegah
kecacatan pada penderita diabetes melitus yang telah mengalami kaki
diabetes atau gangren diabetik.
4