BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii...

79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011 SKRIPSI Oleh : TATAQ BUDI PRATOMO X4608558 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September 2012

Transcript of BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii...

Page 1: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN

KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK

Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 1

Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011

SKRIPSI

Oleh :

TATAQ BUDI PRATOMO

X4608558

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

September 2012

Page 2: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK

Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 1

Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011

Oleh :

TATAQ BUDI PRATOMO

X.4608558

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Kualifikasi Guru, Jurusan Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

September 2012

Page 3: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tataq Budi Pratomo

NIM : X4608558

Jurusan/Program Studi : POK/PENJASKESREK KUALIFIKASI

GURU

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” APLIKASI MODEL PAKEM

TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK

PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 TRUCUK KABUPATEN

KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011” ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 06 Agustus 2012

Yang membuat pernyataan,

Tataq Budi Pratomo

Page 4: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Sarwono, M.S. NIP. 19600614 198603 1 002

Waluyo, S.Pd, M.Or. NIP. 19720617 199802 1 001

Page 5: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul ”Aplikasi Model PAKEM Terhadap Peningkatan

Kemampuan Gerak Dasar Anak pada Siswa Kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk

Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Disusun oleh :

Nama : Tataq Budi Pratomo

NIM : X.4608558

Skripsi ini telah di pertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 12 September 2012

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Waluyo, M.Or.

Sekretaris : Dra. Hanik Liskustyawati, M.Kes.

Anggota I : Drs. Sarwono, M.S.

Anggota II : Waluyo, S.Pd, M.Or.

Page 6: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Tataq Budi Pratomo. APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI 1 TRUCUK KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan aplikasi model PAKEM dan membandingkan aplikasi model PAKEM dengan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan gerak dasaranak pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011.

Penelitian ini merupakan Penelitian Eksperimen Kuasi( PEK ).Penelitian dilaksanakan dengan desain Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk yang berjumlah 30 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok kontrol sebanyak 15 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 15 siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes lari cepat, tes sit-up atau baring duduk kaki ditekuk, tes lari lintang bilang atau zig-zag, tes lempar bola kasti, tes lompat jauh tanpa awalan ( Sudjarwo. dkk, 1973 ) dan lembar observasi atau pengamatan.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut:(1) Dari segi proses,aplikasi model PAKEM untuk meningkatkan kemampuan gerak dasaranak adalah efektif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata proses aplikasi model PAKEM yaitu 64 % lebih besar dari rata-rata proses pembelajaran Konvensional yaitu 52 % dan ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 100% pada kelompok Eksperimen, sedangkan pada kelompok kontrol ketuntasan belajar siswa secara klasikal mencapai 47%. (2) Dari segi produk aplikasi model PAKEM lebih berpengaruh daripada pembelajaran konvensional terhadap kemampuan gerak dasaranak pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011. Hal ini diketahui dari nilai konstanta garis regresi kemampuan gerak dasarkelompok eksperimen yang lebih besar dari pada kelompok kontrol. Hasil perhitungan prosentase peningkatan kemampuan gerak dasarpada siswa yang mendapat perlakuan aplikasi model PAKEM adalah sebesar 80% sedangkan siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran Konvensional adalah 47%.

Kata Kunci : ModelPembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

Page 7: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Bertindaklah sesuai apa yang telah direncanakan

Jangan tunda pekerjaan, selalu rajin dan tetap berdoa

Janganlah pernah berpaling dari suatu masalah yang sedang dihadapi,

karena “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(Q.S. Al-Insyiroh: 6)

Tidak ada sia-sia berusaha kecuali menyianyiakan

Hidup yang nikmat diinspirasikan oleh cinta dan dibimbing oleh ilmu

pengetahuan.

Namun ilmu yang tidak diamalkan adalah omong kosong dan pekerjaan yang

tidak diselesaikan adalah sia-sia

Stop dreaming and start action

Page 8: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN :

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang

selalu memberikan karunia-Nya, sehingga skripsi ini selesai disusun.

Saya persembahkan skripsi ini untuk:

Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan.

Oky dan intan adik-adikku yang kucintai.

Pakdhe budhe, om bulik dan saudara-saudaraku yang terkasih.

Kang Hakim/mba Ita, Kang Prina, Kang Heru/Lia, Doni, Imron,Paksi,Darmawan,

Didit, Dian serta teman-teman dan adik-adik tingkatku di JPOK FKIP UNS

Bersamamu, sharing di antara kita sungguh memperkaya hati, spiritualitas,

intelektualitas

Seluruh keluarga besar SD N 1 TRUCUK yang kubanggakan

Terutama murid kelas IV dan V yang telah membantu terlaksananya penelitian.

Mas bro dan Mbak bro semuanya yang tidak dapat kusebutkan satu persatu.

FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus tempat

kutimba ilmu untuk kiprah dalam mencerdaskan anak bangsa.

Page 9: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs.Sarwono, M.S., selaku dosen pembimbing pertama yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

5. Waluyo, S.Pd, M.Or., selaku dosen pembimbing kedua yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.

6. Teman-teman mahasiswa S1 JPOK Kualifikasi Guru Universitas Sebelas Maret Surakarta yang selalu memberi semangat dalam penyelesaian proposal ini.

7. Semua pihak-pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna pengembangan skripsi ini dimasa datang. Penulis berharap laporan tugas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada umumnya. Akhirnya tidak lupa peneliti ucapkan permintaan maaf bila terdapat tutur kata peneliti yang kurang berkenan dihati pembaca sekalian.

Surakarta, 06 Agustus 2012

Penulis

Page 10: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL .......................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI .............................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................... iii

PERSETUJUAN ........................................................................... iv

PENGESAHAN ............................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................... vi

MOTTO ........................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ........................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................. x

DAFTAR TABEL ........................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................... 5

C. Pembatasan Masalah .......................................................... 6

D. Perumusan Masalah ............................................................ 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kemampuan Gerak Dasar .............................................. 8

2. Model PAKEM untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak

Dasar ............................................................................. 17

3. Pembelajaran secara Konvensional ............................... 27

B. Kerangka Pemikiran ............................................................ 28

C. Perumusan Hipotesis .......................................................... 30

Page 11: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 31

B. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................................... 31

C. Variabel Penelitian .............................................................. 32

D. Devinisi Operasional Variabel ............................................. 33

E. Subjek Penelitian ................................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 34

G. Teknik Analisis Data ........................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................. 43

1. Analisis Statistik Diskriptif ............................................ 43

2. Analisi Statistik Inferensial ............................................ 45

B. Hasil Analisis Data .............................................................. 50

1. Model Regresi ............................................................... 50

2. Uji Keberartian Koefisian X dalam Model Regresi/Uji

Independensi ................................................................. 51

3. Anakova ........................................................................ 58

C. Pengujian Hipotesis ............................................................ 60

D. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................. 61

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, dan SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................ 63

B. Implikasi ............................................................................ 63

C. Saran .................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.

Tabel 2.

Tabel 3.

Tabel 4.

Tabel 5.

Tabel 6.

Tabel 7.

Tabel 8.

Tabel 9.

Tabel 10.

Tabel 11.

Tabel 12.

Tabel 13.

Tabel 14.

Tabel 15.

Deskripsi akhir data hasil observasi langsung proses perlakuan pada

kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……………..

Klasifikasi tingkat kemampuan Gerak dasarpada kelompok

Eksperimen dan Kelompok Kontrol ……………………………..…

Hasil untuk Uji Normalitas pada Kelompok Eksperimen .................

Hasil untuk Uji Normalitas pada Kelompok Kontrol .......................

Hasil untuk Uji Normalitas pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol ............................................................................

Hasil Anova untuk Uji linieritas pada kelompok Eksperimen ..........

Hasil Anova untuk Uji linieritas pada kelompok Kontrol .................

Hasil Anova untuk Uji linieritas pada kelompok Eksperimen dan

Kelompok Ekperimen ........................................................................

Hasil Anova untuk Uji homogenitas pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol tanpa kovariat ................................................

Hasil Anova untuk Uji homogenitas pada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol dengan kovariat .............................................

Hasil untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi pada

Kelompok Eksperimen ......................................................................

Hasil untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi pada

Kelompok Kontrol ...... ......................................................................

Hasil untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi pada

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................

Hasil untuk Analisis anakova pada kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Tanpa Kovariat ...........................................

Hasil untuk Analisis anakova pada kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Dengan Kovariat ...........................................

44

45

46

47

47

48

48

49

50

50

51

53

55

58

59

Page 13: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Komponen-komponen Gerak dasar…………………… 10

Gambar 2. Kemampuan Berlari Cepat umur 5 – 17 tahun ………… 14

Gambar 3. Kemampuan Lompat Tegak Antara Umur 5 – 17 Tahun 15

Gambar 4. Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Umur 5 - 17

Tahun ………………………………………………….

15

Gambar 5. Kemampuan Melempar Pada Umur 5 - 17 Tahun ……. 16

Gambar 6. Pembelajaran Berjalan Diantara Rambu-rambu ……… 21

Gambar 7. Pembelajaran Lari Dengan Tempo Rendah …………… 22

Gambar 8. Pembelajaran Lompat Tali ……………………………. 23

Gambar 9. Pembelajaran Gerak Membungkuk ……………………. 24

Gambar 10. Pembelajaran Gerak Meliuk-liukkan Badan ………….. 24

Gambar 11. Pembelajaran Gerakan Memutar Badan ……………… 25

Gambar 12. Pembelajaran Kombinasi Lari Dan Lompat …………… 26

Gambar 13. Pembelajaran Kombinasi Jalan, Lari Dan Lempar …… 26

Gambar 14. Pembelajaran Kombinasi Gerakan Togok, Lengan, Bahu

dan Kaki ………………………………………………

27

Gambar 15. Desain Penelitian Pretest-Posttest, Non Equivalent

kontrol Group …………………………………………

31

Gambar 16. Lembar Observasi Dan Presentasi ……………………. 36

Gambar 17. Ketentuan ketuntasan belajar …………………………... 37

Gambar 18. Rancangan Analisis Kovarian Dalam Penelitian

Eksperimen Kuasi ………………………………............

39

Page 14: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Daftar Nama Siswa Kelas IV dan VSD N 1 Trucuk........................

RPP PAKEM .....................................................................................

RPP Konvensional .............................................................................

Test Kemampuan Gerak dasar..........................................................

Data Hasil test Kemampuan Gerak dasarkelompok eksperimen

( pre test ) …………………………………………………………..

Data Hasil test Kemampuan Gerak dasarkelompok kontrol

( pre test ) ………………………………………………………….

Data Hasil test Kemampuan Gerak dasarkelompok eksperimen

( post test ) …………………………….…………………………..

Data Hasil test Kemampuan Gerak dasarkelompok kontrol

( post test ) …………………………….…………………………..

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

eksperimen minggu 1 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

eksperimen minggu 2 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

eksperimen minggu 3 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

eksperimen minggu 4 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

kontrol minggu 1 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

kontrol minggu 2 ………………………………………………

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

kontrol minggu 3 ………………………………………………

66

68

99

110

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

Page 15: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

Rekapitulasi data hasil perlakuan proses pembelajaran kelompok

kontrol minggu 4 ………………………………………………

Hasil akhir rata – rata dari data perlakuan kelompok eksperimen

dan kontrol ………………………………………………………….

Pengkategorian data hasil tes kemampuan Gerak dasar ( pre test

dan post test ) ………………………………………………………

Data Induk Penelitian …………………………...………………...

Analisis data ………………………………………………………..

Foto Pre test Kemampuan Gerak Dasar…………………………..

Foto perlakuan kelompok eksperimen ……........………….

Foto perlakuan kelompok kontrol ….. ……...……….……

Foto Post test kemampuan Gerak dasar…………………………..

Daftar KKM SDN 1 Trucuk Klaten ................................................

Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi ......................................

Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi .......

Surat Permohonan Izin Observasi .....................................................

Surat Permohonan Izin Penelitian .....................................................

129

130

132

133

134

155

157

159

161

163

166

167

168

169

xv

Page 16: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dapat mendukung

pencapain tujuan pendidikan secara keseluruhan. Banyak manfaat yang diperoleh

melalui pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa sekolah. Suherman (2000:

23) menyatakan, secara umum tujuan pendidikan jasmani dapat diklasifikasikan

empat kategori yaitu:

1) Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang.

2) Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna.

3) Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berpikir dan menginteprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya, sikap dan tanggung jawab siswa.

4) Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada kelompok atau masyarakat.

Tujuan dari pendidikan jasmani sangat kompleks, salah satunya untuk

mengembangkan gerak anak. Kemampuan gerak anak atau kemampuan gerak

dasarpada prinsipnya dibawa sejak lahir. Sugiyanto (1998: 251) menyatakan,

“Gerak dasarfundamental adalah gerakan-gerakan dasar yang berkembangnya

sejalan dengan pertumbuhan dan tingkat kematangan anak-anak”. Sedangkan

Sukintaka (2004: 79) berpendapat, “Berkembangnya kemampuan gerak

dasarsangat ditentukan oleh dua faktor, yakni pertumbuhan dan perkembangan.

Dari kedua faktor penentu ini masih harus didukung dengan latihan sesuai dengan

kematangan anak, dan gizi yang baik”.

Pembawaan dan latihan serta gizi merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kemampuan gerak dasaranak. Latihan yang dilakukan secara

teratur akan bermanfaat terhadap perkembangan gerak dasaranak menjadi lebih

baik. Pendidikan jasmani yang dilaksanakan di sekolah-sekolah merupakan salah

satu sarana yang bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan gerak

Page 17: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dasaranak.Atmojo. (2009: 55) menyatakan, “Tujuan utama pendidikan jasmani

adalah mengembangkan kompetensi gerak. Sebagai guru pendidikan jasmani

mereka harus mengenal bahwa esensi dari aktivitas jasmani adalah mengajar

siswa bagaimana menjadi insan gerak yang terampil”.

Pembelajaran pendidikan jasmani merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan gerak dasaranak. Dalam pembelajaran pendidikan

jasmani hendaknya harus disesuaikan dengan karakteristik anak agar kemampuan

gerak dasarnya berkembang dengan baik. Komponen-komponen kemampuan

gerak dasaryang meliputi: gerak lokomotor, gerak non lokomotor dan gerak

manipulatif harus dikembangkan dengan bentuk pembelajaran yang tepat.

Banyaknya model pembelajaran pendidikan jasmani menuntut seorang guru

Penjasorkes harus lebih cermat dan tepat dalam mengembangkan kemampuan

gerak dasaranak. Untuk membelajarkan kemampuan gerak dasaranak, maka

komponen-komponen dalam pembelajaran harus diperhatikan. Sutikno (2009: 35-

40) menyatakan, “Unsur atau komponen pembelajaran meliputi beberapa aspek

yaitu: “(1) Tujuan pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) kegiatan pembelajaran,

(4) metode, (5) media, (6) sumber belajar dan, (7) evaluasi”.

Metode atau model pembelajaran merupakan salah satu komponen yang

penting dalam kegiatan pembelajaran. Karena model pembelajaran dapat

mempengaruhi pencapaian hasil belajar. PAKEM merupakan model pembelajaran

yang saat ini sedang berkembang di dunia pendidikan di Indonesia. PAKEM

mempunyai makna sendiri-sendiri dari masing-masing kata tersebut. Makna dari

masing-masing kata tersebut menurut Ekosusilo (2007: 2) yaitu:

1) Aktif yaitu guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan pendapat atau gagasan.

2) Kreatif yaitu guru menciptakan kegiatan belajar mengajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

3) Efektif yaitu pembelajaran harus dapat mencapai tujuan/kompetensi yang ditetapkan.

4) Menyenangkan yaitu guru harus mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada apa yang sedang dipelajari.

Page 18: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PAKEM merupakan model pembelajaran yang menuntut kemampuan

guru dalam mengorganisasi pembelajaran dan menuntut siswa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat

penting, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan efektif. Selain

itu, melalui PAKEM unsur menyenangkan juga dikembangan agar siswa tertarik

dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Untuk itu seorang guru

Penjasorkes harus mampu merancang bentuk-bentuk pembelajaran yang

menyenangkan dan mampu merangsang kemampuan gerak dasaranak.

Kemampuan gerak dasarpada umumnya belum berkembang secara

maksimal, sehingga hal ini akan berdampak pada tampilan geraknya dalam

pembelajaran pendidikan jasmani kurang baik. Kasus seperti ini segera diatasi

dengan cara memberikan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasarsiswa. PAKEM merupakan salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengembangkan kemampuan gerak

dasaranak. Untuk mengembangkan kemampuan gerak dasaranak melalui model

PAKEM, maka guru Penjasorkes harus mampu merancang bentuk-bentuk

pembelajaran yang tepat, baik pembelajaran untuk gerak lokomotor, non

lokomotor maupun gerak manipulatif. Karena gerak lokomotor, non lokomotor

dan manipulatif merupakan komponen-komponen dari kemampuan gerak dasar.

Gerak lokomotor diartikan sebagai gerak yang berpindah tempat. Gerak

lokomotor merupakan jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan seluruh

tubuh, dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang

tumpu ke bidang tumpu lainnya. Jenis gerakan lokomotor yaitu: berjalan, berlari,

meloncat, melayang dan jenis gerakan lainnya yang ditandai dengan perubahan

tempat.

Gerak non lokomotor merupakan jenis gerakan yang dilakukan di tempat

tidak ada perubahan dari satu titik ke titik lain. Gerak non lokomotor merupakan

suatu gerakan yang dilakukan oleh tubuh tanpa ada perubahan tempat. Jenis

gerakan non lokomotor di antaranya: membungkuk, memutar, mengayun dan

jenis-jenis gerakan yang lain yang tidak merubah posisi tubuh pada saat

melakukan gerakan.

Page 19: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Gerak manipulatif merupakan jenis gerakan yang membutuhkan

koordinasi yang cukup baik. Karena dalam gerakan manipulatif melibatkan

beberapa unsur gerak yang harus dikoordinasikan menjadi satu pola gerakan yang

baik dan harmonis. Jenis-jenis gerakan manipulatif antara lain: melempar,

menangkap, menendang dan jenis gerakan lainnya yang pelaksanannya

membutuhkan koordinasi yang baik.

Berdasarkan pengertian dari komponen-komponen kemampuan gerak

dasar, maka dalam pembelajaran Penjas dengan model PAKEM harus mampu

merancang dan menerapkan bentuk-bentuk pembelajaran yang tepat untuk

mengembangan kemampuan gerak dasaranak. Misalnya untuk membelajarkan

jalan dengan jalan berkelompok sambil memegang bahu, pembelajaran lari

dengan lari mengitari simpai dan lain sebagainya. Untuk mengetahui sejauh mana

pengaruh model PAKEM terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar, maka

perlu dikaji dan diteliti secara lebih mendalam, baik secara teori maupun praktik

melalui penelitian eksperimen.

Pembelajaran model PAKEM akan dieksperimenkan pada siswa kelas IV

dan V SD Negeri 1 Trucuk Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Sejauh ini belum

diketahui kemampuan gerak dasarsiswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk

Klaten tahun pelajaran 2010/2011. Selain itu, pembelajaran Penjas yang diberikan

belum menunjukkan hasil yang maksimal terhadap perkembangan gerak

dasaranak. Hal ini dapat dilihat seringkali tampilan anak dalam pembelajaran

Penjas seperti lompat anak tidak memahami gerakan melompat yang benar.

Karena pembelajaran Penjas di SD Negeri 1 Trucuk Klaten lebih berorientasi pada

prestasi, sehingga kemampuan gerak dasaranak terabaikan. Pembelajaran Penjas

di SD Negeri 1 Trucuk Klaten pada umumnya dilakukan secara langsung. Siswa

diberi pembelajaran teknik suatu cabang olahraga yang dilakukan secara berulang-

ulang. Pembelajaran Penjas yang dilakukan secara langsung tanpa memperhatikan

kemampuan gerak dasaranak, maka hasilnya tidak maksimal. Hendaknya untuk

anak-anak usia sekolah dasar dikembangkan atau ditingkatkan kemampuan gerak

dasarnya agar nantinya dapat mendukung dalam mempelajari keterampilan

olahraga. Misalnya pembelajaran lompat dengan cara melompati kardus,

Page 20: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

melompat ke dalam ban bekas dan lain sebagainya. Model pembelajaran yang

tepat, direncanakan dengan baik, disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik

siswa, siswa aktif terlibat, bentuk-bentuk pembelajaran inovatif dan kreatif, lebih

efektif dan menyenangkan, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh PAKEM terhadap peningkatan kemampuan

gerak dasar, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul, “Aplikasi Model

PAKEM terhadap Peningkatan Kemampuan Gerak dasarAnak Pada Siswa Kelas

IV dan V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran Penjas di sekolah dasar lebih berorientasi pada pencapaian

prestasi.

2. Kemampuan gerak dasar siswa sekolah dasar terabaikan dalam pembelajaran

Penjas.

3. Kemampuan gerak dasar yang kurang diperhatikan dan tidak ditingkatkan

berpengaruh kurang baik terhadap tampilan gerak siswa.

4. Belum diketahui pengaruh aplikasi model PAKEM terhadap peningkatan

kemampuan gerak dasar.

5. Aplikasi model PAKEM pada siswa kelas IV dan V SD Negeri 1 Trucuk

Kabupaten Klaten Tahun Pelajaran 2010/2011 terhadap peningkatan

kemampuan gerak dasar.

Page 21: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya permasalahan yang muncul dalam penelitian, maka perlu

dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Aplikasi model PAKEM terhadap peningkatan kemampuan gerak dasar.

2. Pengaruh aplikasi model PAKEM terhadap peningkatan kemampuan gerak

dasar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah aplikasi model PAKEM efektif untuk mengajarkan materi

kemampuan gerak dasar?

2. Apakah aplikasi model PAKEM lebih baik dibandingkan dengan model

konvensional dalam meningkatkan kemampauan gerak dasar?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan:

1. Mengukur efektifitas model PAKEM dalam mengajarkan kemampuan materi

gerak dasar.

2. Membandingkan efektifitas penggunaan aplikasi model PAKEM dengan

model konvensional dalam meningkatakan kemampuan gerak dasar.

Page 22: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini penting untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan gerak dasarbagi siswa yang dijadikan obyek

penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Penjasorkes

pentingnya memberikan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan gerak dasarsiswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai

secara optimal.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan tentang karya ilmiah untuk

dikembangkan lebih lanjut.

4. Bermanfaat bagi lembaga terkait yakni SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten

untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran

Penjasorkes.

Page 23: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Kemampuan Gerak Dasar

a. Pengertian Kemampuan Gerak Dasar

Kemampuan gerak dasarmanusia terdiri dari jalan, lari, lompat dan

lempar. Kemampuan gerak dasarmerupakan kemampuan yang dibawa sejak lahir

dan berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Waharsono

(1999: 53) bahwa, “Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan

meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan geraknya”.

Menurut Lutan (1988: 96) bahwa, “Kemampuan Gerak dasarlebih tepat disebut

sebagai kapasitas dari seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan

suatu ketrampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak”.Sedangkan

Sukintaka (2004: 78) berpendapat, “Kemampuan Gerak dasaradalah kualitas hasil

gerak individu dalam melakukan gerak, baik gerakan non olahraga maupun gerak

dalam olahraga atau kematangan penampilan keterampilan Gerak Dasar”.

Berdasarkan pengertian kemampuan gerak dasardari tiga ahli tersebut

dapat disimpulkan, kemampuan gerak dasarmerupakan kemampuan yang

mendasari dari gerak yang dibawa sejak lahir yang bersifat umum atau

fundamental yang berperan untuk melakukan gerak baik gerakan olahraga

maupun non olahraga. Untuk itu, bagi siswa sekolah dasar perlu ditanamkan

kemampuan gerak dasaryang dimiliki dapat dilakukan dengan benar. Mahendra

(2004: 20) menyatakan, “Keterampilan dasar adalah bentuk keterampilan yang

bermanfaat dan dibutuhkan anak dalam kehidupannya sehari-hari. Keterampilan

ini merupakan ciri pelengkap yang penting untuk anak-anak untuk berfungsi

dalam lingkungannya, sehingga disebut sebagai keterampilan fungsional.Pendapat

lain dikemukakan Syarifuddin dan Muhadi (1992: 24) bahwa, “Gerak

dasarmanusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar. Bentuk-bentuk gerakan dasar

tersebut telah dimiliki oleh murid-murid sekolah dasar. Namun yang menjadi

Page 24: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

permasalahan sekarang bagaimanakah caramenanamkan kepada murid-murid

sekolah dasar agar bentuk-bentuk gerakan dasaryang telah dimilikinya dapat

dilakukan dengan benar”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, menanamkan cara melakukan

gerak dasaryang benar sangat penting bagi siswa sekolah dasar. Karena pada usia

sekolah dasar masa perkembangan dan pertumbuhan, sehingga kemampuan gerak

dasaryang dimiliki dapat dilakukan dengan benar. Kesalahan dalam melakukan

gerak dasarakan berdampak pada pola gerakan yang salah, sehingga akan

berdampak pada aktivitas-aktivitas geraknya.

Penelitian ini mengacu hasil penelitian yang relevan dari:

1. Penelitian Abdul Maskur berjudul, “Hubungan Status Gizi dengan

Kemampuan Motorik pada Siswa Kelas Tinggi Sekolah Dasar 1 Tirtomoyo

Wonogiri Tahun Pelajaran 2005/2006” menunjukkan (1) ada hubungan yang

signifikan antara status gizi dengan kemampuan motorik (2hitung 36.186

>2tabel 5% 26.296). (2) Ada hubungan yang signifikan antara status gizi

dengan kemampuan motorik. (2hitung 28.999>2

tabel 5% 26.296).

2. Penelitian Wawan Susila dengan judul, “Tingkat Kemampuan gerak

dasarpada Siswa Kelas III_IV Sekolah Dasar se Kalurahan Ngabeyan

Kartasura Tahun Pelajaran 2003/2004” diperoleh simpulan (1) Keadaan atau

kondisi kemampuan gerak dasarsiswa kelas III_IV rata-rata dalam kategori

sedang. (2) Ada perbedaan yang signifikan tingkat kemampuan gerak

dasarpada siswa III dan IV; III, IV dan V, VI. Sedangkan untuk siswa kelas V

dan VI tidak ada perbedaan yang signifikan. (3) Ada perbedaan yang

signifikan tingkat kemampuan gerak dasarpada siswa putra dan putri kelas III-

IV;III,IV dan V,VII. Sedangkan untuk siswa kelas V dan VI tidak ada

perbedaan yang siginifikan.

b. Komponen-Komponen Kemampuan Gerak Dasar

Secara kodrati setiap anak memiliki kemampuan gerak dasaryang dibawa

sejak lahir. Syarifuddin dan Muhadi (1992: 24) menyatakan, “Gerak dasarmanusia

Page 25: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

adalah jalan, lari, lompat dan lempar”. Menurut Mahendra (2004: 20) bahwa,

“Keterampilan dasar dibedakan menjadi tiga yaitu:

1) Keterampilan lokomotor, yaitu keterampilan yang digunakan untuk

menggerakkan atau memindahkan posisi tubuh dari satu tempat ke

tempat lainnya.

2) Keterampilan non lokomotor, yaitu keterampilan di tempat yang

dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain.

3) Keterampilan manipulatif, yaitu keterampilan yang melibatkan

kemampuan anak menggunakan bagian-bagian tubuhnya seperti

tangan dan kaki untuk memanipulasi benda di luar dirinya.

Hal senada dikemukakan Hidayatullah (2002: 32) menggambarkan

skematis komponen-komponen kemampuan gerak dasarsebagai berikut:

Gambar 1. Komponen-Komponen Kemampuan Gerak Dasar

(Hidayatullah, M.F. 2002: 32)

Gerak Dasar

Gerak Stabilitas Membungkuk Meregang Memutar Mengayun Handstand Memutar tubuh Mendarat Berhenti Mengelak Keseimbangan

dll

Gerak Lokomotor Berjalan Berlari Meloncat Melompat Melayang Meluncur Berjingkrak Memanjat dll

Gerak Menipulatif Melempar Menangkap Menendang Menjerat/menjebak Menyerang Voli Melambung Melenting Bergulir Menggelinding Menyepak

Page 26: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gerak stabilitas adalah gerakan yang dilakukan di tempat, tidak ada perubahan

dari satu titik ke titik lain. Gerakan-gerakan stabilitas adalah gerakan yang

dilakukan oleh tubuh tanpa ada perubahan tempat. Gerakan-gerakan stabilitas

seperti membungkuk, memutar, mengayun dan jenis-jenis gerakan lainnya yang

tidak merubah posisi tubuh pada saat melakukan gerakan.

Lokomotor diartikan sebagai gerak berpindah tempat. Hal ini artinya,

gerak lokomotor merupakan jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan

seluruh tubuh dan anggota badan, dalam proses perpindahan tempat atau titik

berat badan dari suatu bidang tumpu ke bidang tumpu lainnya. Gerakan-gerakan

lokomotor ini seperti berjalan, berlari , meloncat, melayang dan jenis gerakan

lainnya yang ditandai dengan perubahan tempat.

Gerakan manipulatif merupakan jenis gerakan yang membutuhkan

koordinasi yang cukup baik. Hal ini karena, dalam gerakan manipulatif

melibatkan beberapa unsur gerak yang harus dikoordinasikan menjadi satu pola

gerakan yang baik dan harmonis. Jenis-jenis gerakan yang termasuk dalam

gerakan manipulatif seperti melempar, menangkap, menendang dan gerakan-

gerakan lainnya yang dalam pelaksanaannya membutuhkan koordinasi yang baik.

c. Faktor-Faktor yang Mendukung Kemampuan Gerak Dasar

Hadirnya atau tampilan gerak dasardari anak-anak pada dasarnya dibawa

sejak lahir. Sukintaka (2004: 79) menyatakan, “Berkembangnya kemampuan

Gerak dasarsangat ditentukan oleh dua faktor yakni pertumbuhan dan

perkembangan. Dari kedua faktor penentu ini masih harus didukung dengan

latihan sesuai dengan kematangan anak dan gizi yang baik”. Menurut Waharsono

(1999: 17) bahwa, “Dalam kehidupan manusia selamanya dipengaruhi oleh sifat-

sifat internal dan eksternal, sehingga pertumbuhan dan perkembangan fisiknya

terpengaruh juga. Pertumbuhan dan perkembangan fisik anak yang telah dimiliki

sejak lahir akan tumbuh dan berkembang secara wajar, bilamana mendapat

rangsangan secara tepat waktu dan lingkungan yang memungkinkan serta tidak

ada unsur paksaan”.

Page 27: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, faktor internal dan

eksternal merupakan faktor yang selalu mempengaruhi kondisi seseorang. Faktor

internal mencakup perkembangan dan pertumbuhan, jenis kelamin, intelegensi,

usia. Selain itu, kemampuan gerak dasarjuga dapat ditingkatkan melalui latihan

yang baik dan teratur. Salah satu latihan untuk meningkatkan kemampuan gerak

dasaranak yaitu melalui pembelajaran pendidikan jasmani. Syarifuddin dan

Muhadi (1992: 17) bahwa:

Salah satu usaha untuk mewujudkan keberhasilan anak di dalam belajar

keterampilan gerak adalah melalui program pengajaran pendidikan jasmani di

sekolah. Program pengajaran pendidikan jasmani yang diselenggarakan di sekolah

dasar melalu berbagai bentuk gerakan memberikan sumbangan yang sangat besar

dan bermakna bagi anak-anak SD terhadap perkembangan kemampuan

jasmaninya. Hal ini merupakan sarana memacu pengembangan kemampuan

pengetahuan, nilai dan sikapnya.

Pendapat tersebut menunjukkan, pembelajaran pendidikan jasmani sangat

berperan penting untuk mendukung kemampuan gerak anak. Terlebih lagi

pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. Oleh karena itu, dalam

membelajarkan pendidikan jasmani di sekolah dasar harus seoptimal mungkin

untuk mengembangkan kemampuan geraknya, sehingga sangat bermanfaat untuk

menguasai keterampilan gerak lebih lanjut.

d. Perkembangan Kemampuan Gerak dasarAnak Besar

Sesuai dengan kodrat alamiah manusia, sejak lahir mengalami

perubahan-perubahan berupa peningkatan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.

Perubahan-perubahan tersebut disebut pertumbuhan dan perkembangan.

Perkembangan merupakan proses perubahan kapasitas fungsional atau

kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi

dan terspesialisasi. Manusia dari anak-anak hingga dewasa mengalami berbagai

perkembangan antara lain perkembangan fisiologis, psikologis, intelektual, sosial

dan kemampuan gerak. Waharsono (1999: 5) menyatakan :

Page 28: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Perkembangan gerak adalah suatu proses sejalan dengan bertambahnya

usia dimana secara bertahap dan berkesinambungan gerakan individu meningkat

dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi dan tidak terampil ke arah penampilan

keterampilan gerak yang kompleks dan terorganisasi dengan baik, yang pada

akhirnya ke arah penyesuaian keterampilan menyertai terjadinya proses menua

(menjadi tua) dalam kehidupan normal.

Manusia sebagai makhluk dinamis memiliki kemampuan gerak yang

paling sempurna jika dibandingkan binatang. Penguasaan berbagai kemampuan

gerak yang dimiliki oleh manusia tidak dicapai dengan serta merta. Anak

mengalami perkembangan gerak dengan melalui tahapan-tahapan. Secara

kronologis sepanjang hidupnya manusia dapat dibedakan dalam lima tahapan

kehidupan yaitu, masa bayi, masa anak kecil, masa anak besar, masa remaja serta

masa dewasa dan tua. Setiap masa kehidupan manusia memiliki kecenderungan-

kecenderungan karakteristik tertentu, termasuk didalamnya yang berhubungan

dengan perkebangan geraknya.Beberapa macam gerakan yang mulai bisa

dilakukan atau gerakan yang dimungkinkan bisa dilakukan apabila anak

memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak kecil adalah gerakan-

gerakan berjalan, berlari, meloncat, berjengket, mencongklang, lompat tali,

menyepak, melempar, menangkap, memantulkan bola, memukul. Kecepatan

perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk

melakukan berulang-ulang di dalam aktivitasnya.

Siswa sekolah dasar merupakan masa perkembangan anak besar.

Sugiyanto (1994: 35) bahwa, “Yang termasuk anak besar adalah anak yang

berusia antara 6 sampai 12 tahun”. Pada masa ini anak mengalami pertumbuhan

yang relatif lambat dan konstan. Dengan keadaan pertumbuhan demikian justru

menguntungkan sebagai masa belajar yang baik. Periode ini ditandai oleh adanya

penyempurnaan kemampuan atau keterampilan yang telah dicapai pada periode

sebelumnya. Sugiyanto (1994: 39-42) menyatakan, “Perkembangan kemampuan

gerak anak besar meliputi: berlari, meloncat dan melempar”. Berikut ini

dijelaskan secara singkat perkembangan kemampuan Gerak dasaranak besar

sebagai berikut:

Page 29: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

1) Berlari

Kecepatan berlari tergantung pada panjang langkah dan temponya.

Sugiyanto (1994: 40) menggambarkan irama perkembangan kemampuan berlari

pada usia 5 sampai 17 tahun sebagai berikut:

Gambar 2. Kemampuan Berlari Cepat Umur 5 sampai 17 Tahun (Sugiyanto, 1994: 40)

Gambar tersebut menunjukkan bahwa, anak laki-laki mengalami

peningkatan kecepatan lari dengan kurve mendekati garis lurus. Sedangkan anak

perempuan mulai usia sekitar 13 tahun mengalami penurunan kemampuan lari

cepat. Dalam hal ketahanan berlari menunjukkan bahwa, dengan bertambahnya

usia anak akan mampu berlari lebih jauh.

2) Meloncat

Kemampuan meloncat sejalan dengan bertambahnya usia. Perbandingan

antara anak perempuan pada usia 9 sampai 12 tahun terjadi perbedaan mekanik.

Anak laki-laki menunjukkan mekanika gerak meloncat yang lebih baik.

Kemampuan meloncat bisa menjadi prediktor kekuatan dan koordinasi tubuh.

Untuk mengetahui kemampuan gerak dasaranak berkembang atau tidak sesuai

dengan usianya melalui pengetesan atau pengukuran. Karena banyak penelitian

yang berusaha untuk mengetahui kecenderungan perkembangan kemampuan

gerak melalui tes-tes baik berlari, melompat atau melempar.

Page 30: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Kemampuan melompat dapat digunakan sebagai prediktor kekuatan

tubuh dan juga merupakan tes diagnostik dalam hal koordinasi gerak.

Perkembangan kemampuan gerak melompat berkaitan erat dengan peningkatan

kekuatan dan koordinasi tubuh. Koordinasi tubuh yang berkembang dengan baik

dan disertai perkembangan kekuatan akan menghasilkan perkembangan

kemampuan meloncat yang baik pula. Warren R. Johson (1996) yang dikutip

Sugiyanto (1994: 41) memberikan gambaran peningkatan kemampuan melompat

pada usia antara 5 sampai 17 tahun sebagai berikut:

Gambar 3. Kemampuan Lompat Tegak antara Umur 5 sampai 17 Tahun (Sugiyanto, 1994: 41)

Gambar tersebut menunjukkan kemampuan melompat tegak meningkat

sejalan dengan bertambahnya usia. Mula-mula ada peningkatan yang cepat baik

pada anak laki-laki maupun anak perempuan sampai kira-kira umur 9 tahun,

kemudian anak perempuan hanya sedikit peningkatnnya, sedangkan pada anak

laki-laki mulai cepat lagi peningkatannya.

Lebih lanjut Sugiyanto (1994: 42) memberikan gambaran kemampuan

lompat jauh tanpa awalan umur 5 sampai 17 tahun sebagai berikut:

Page 31: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Gambar 4. Kemampuan Lompat Jauh Tanpa Awalan Umur 5 sampai 17 Tahun

(Sugiyanto, 1994: 42)

Dalam gambar tersebut menunjukkan bawah, perkembangan kemampuan

lompat jauh tanpa awalan ada perbedaan dibandingkan dengan kemampuan

melompat tegak. Dapat dilihat bahwa, grafik perkembangan lompat jauh tanpa

awalan pada anak laki-laki berbentuk garis yang mendekati lurus. Hal ini

menunjukkan bahwa, perkembangan yang terjadi iramanya ajeg. Sedangkan pada

anak perempuan perkembangan yang cepat terjadi pada umur 12 tahun, dan

sesudahnya mulai menurun peningkatannya.

3) Melempar

Perkembangan kemampuan melempar bisa diukur berdasarkan jauhnya

lemparan bola dengan berbagai ukuran. Perbedaan kemampuan melempar anak

laki-laki dengan anak perempuan cukup besar. Perbedaannya semakin besar

dengan bertambahnya usia. Sugiyanto (1994: 43) menggambarkan perbedaan

kemampuan melempar pada usia 5 sampai 17 tahun sebagai berikut:

Gambar 5. Kemampuan Melempar pada Umur 5 sampai 17 Tahun

(Sugiyanto, 1994: 43)

Page 32: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Perbedaan yang besar kemampuan melempar pada anak laki-laki dengan

perempuan terjadi dari perbedaan bentuk tubuh. Kecenderungan anak laki-laki

lebih panjang dan lebih besar lengan bawahnya memberikan keuntungan terhadap

kekuatan tangan dan mekanikanya. Dalam hal ketepatan melempar, dimana

kekuatan tidak begitu dibutuhkan, perbedaannya tidak begitu tampak, tetapi anak

laki-laki tetap lebih baik.

2. Model PAKEM untuk Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar

a. Pengertian PAKEM

PAKEM adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik

mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan keterampilan, sikap, dan

pemahamannya dengan penekanan belajar sambil bekerja. Sementara, guru

menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan

lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.

PAKEM dilandasi strategi yang berprinsip pada:

1) Berpusat pada peserta didik

2) Mengembangkan kreativitas peserta didik

3) Suasana yang menarik, menyenangkan, dan bermakna

4) Prinsip pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

5) Mengembangkan beragam kemampuan yang bermuatan nilai dan

makna

6) Belajar melalui berbuat, peserta didik aktif berbuat

7) Menekankan pada penggalian, penemuan, dan penciptaan

8) Pembelajaran dalam situasi nyata dan konteks sebenarnya

9) Menggunakan pembelajaran tuntas di sekolah

Abdundari (2009). Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif. Diperoleh 05

Desember 2011, dari http://abdundari.blogspot.com/2009/05/pembelajaran-aktif-

inofatif-kreatif.html

Sedangkan Budimansyah dkk., (2009: 7) menyatakan pembelajaran aktif (active

learning) merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang dinilai memang

dapat:

Page 33: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Menciptakan ketertarikan bagi siswa (creating exicitement in the

classroom).

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat berfikir dan

bekerja (getting students to think and work).

Model PAKEM merupakan salah satu usaha mendorong terus

ditingkatkannya pelaksanaan pembelajaran di lapangan yang benar-benar

berorientasi kepada siswa sebagai subjek belajar dan efektif hasilnya.Secara garis

besar, PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan

pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar

melalui berbuat.

2) Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam

membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan

sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,

menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

3) Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar

yang lebih menarik dan menyediakan ‘pojok baca’

4) Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,

termasuk cara belajar kelompok.

5) Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam

pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan

melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama

KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang

perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Dari masing-masing

kata tersebut memiliki arti dan makna sendiri-sendiri dan saling berkaitan,

sehingga akan tercipta suasana belajar yang kondusif. Menurut Ekosusilo (2007:

2) arti dari masing-masing kata PAKEM sebagai berikut:

Page 34: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

1) Aktif yaitu guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga

siswa aktif bertanya, mempertanyakan, mengemukakan

pendapat/gagasan.

2) Kreatif yaitu guru menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.

3) Efektif yaitu pembelajaran harus dapat mencapai tujuan/kompetensi

yang ditetapkan.

4) Menyenangkan yaitu guru harus mampu menciptakan suasana belajar

mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan

perhatiannya secara penuh pada apa yang sedang dipelajari.

Aktif dimaksudkan bahwa, dalam proses pembelajaran guru harus

menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,

mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Pembelajaran inovatif bisa

mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun

merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah

menanamkan hal ini dipikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,

perasaan tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan, dan tentu saja

rasa bosan. Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan

dengan cara di antaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya

mengukur daya kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja

sebagian orang ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan

menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau

kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula

dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan

mengakibatkan proses renovasi mental, di antaranya membangun rasa percaya diri

siswa. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam

sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah

suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan

perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time

Page 35: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

on task”) tinggi. Tarmizi (2008). Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan

Menyenangkan. Diperoleh 05 Desember 2011, dari

(http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif

efektif-dan-menyenangkan/).

b. Macam-Macam Pembelajaran Gerak dasardengan Model PAKEM

Kemampuan gerak dasaranak harus ditingkatkan, karena kemampuan

gerak dasaranak sangat penting untuk aktivitasnya sehari-hari. Model PAKEM

merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kemampuan gerak. Dalam PP No. 19 tahun 2005 Bab IV Pasal 19

ayat 1 menyatakan bahwa:

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpatisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, keaktifitas,

dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik.” Hal tersebut merupakan dasar bahwa guru perlu

menyelenggarakan pembelajaan yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

(PAKEM). Abdundari (2009). Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif. Diperoleh 05

Desember 2011, dari http://abdundari.blogspot.com/2009/05/pembelajaran-aktif-

inofatif-kreatif.html

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, model PAKEM sangat

bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan gerak anak, karena model

PAKEM menuntut keaktifan siswa bergeran dan harus mandiri dalam mengikuti

atau melaksanakan tugas ajar dari guru.

Berkaitan dengan pembelajaran kemampuan gerak dasardengan model

PAKEM, maka pembelajaran dalam penelitian ini diarahkan pada komponen-

komponen kemampuan gerak dasaryang meliputi: gerak lokomotor, non

lokomotor dan manipulatif.

1) Gerak Lokomotor

Gerak lokomotor diartikan sebagai gerak yang berpindah tempat. Gerak

lokomotor merupakan jenis gerakan yang ditandai dengan pergerakan seluruh

Page 36: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tubuh, dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang

tumpu ke bidang tumpu lainnya. Jenis gerakan lokomotor yaitu: berjalan, berlari,

meloncat, melayang dan jenis gerakan lainnya yang ditandai dengan perubahan

tempat. Menurut Syarifuddin & Muhadi (1992: 25) jenis gerak lokomotor yaitu:

1) Berjalan ke depan

Pada waktu berjalan badan tegak, dada dibuka, perut agak ditarik ke

dalam supaya rata, kepala tegak, pandangan ke depan. Tangan diayunkan dari

belakang ke depan lemas dengan siku agak dibengkokkan di samping badan.

Mula-mula langkahkan kaki kiri ke depan dengan ibu jari kaki lurus dan lutut

agak dibengkokkan. Setelah kaki kiri kontak dengan tanah/lantai, segera

langkahkan kaki kanan dari belakang ke depan kaki kiri, tangan kiri diayunkan

dari belakang ke depan dan tangan kanan diayunkan dari depan ke belakang,

demikian seterusnya. Yang perlu diperhatikan pada waktu melangkahkan ke

depan pertama kali yang kena ke tanah adalah tumit. Kemudian pindahkan berat

badan melalui telapak kaki bagian depan, dan yang terakhir melalui ibu jari kaki

serta telapak kaki lurus ke depan. Selain itu, pada waktu melangkah ibu jari kaki

dibantu dengan jari-jari kaki yang lainnya agak ditolakkan dan gerakan

melangkahnya dimulai dari pangkal paha.

Berkaitan dengan berjalan pada gerak lokomotor, pembelajaran berjalan

dengan model PAKEM dalam penelitian ini yaitu: berjalan di antara rambu-

rambu. Menurut Widya (2004: 7) pelaksanaan berjalan di antara rambu-rambu

yaitu, “Berjalan di antara rambu-rambu yang terbuat dari balok atau botol plastik

warna-warni dengan bentuk lapangan dua buah segitiga sama besar”. Berikut ini

disajikan ilustrasi pembelajaran berjalan di antara rambu-rambu sebagai berikut:

Gambar 6. Pembelajaran Berjalan Di antara Rambu-Rambu

Page 37: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Berlari

Pada waktu berlari telapak kaki bertumpu pada tanah harus lurus, ayunan

tangan mengarah ke depan tidak menyilang atau masuk ke dalam ataupun

mengarah ke luar. Lari harus pada ujung kaki, menumpu dengan kuat, agar

mendapatkan dorongan ke depan dengan kuat pula. Badan condong ke depan ±

600, sehingga titik berat badan selalu di depan. Ayunan lengan kuat-kuat dan

cepat, siku dilipat, kedua tangan menggenggam lemas, agar gerakan langkah kaki

juga cepat dan kuat. Setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar tetapi

condong badan harus tetap dipertahankan serta ayunan lengan dan gerakan

langkah kaki juga dipertahankan kecepatan dan kekuatannya, bahkan kalau

mungkin ditingkatkan.

Pembelajaran berlari dengan model PAKEM dalam penelitian ini yaitu,

dengan lari dengan tempo rendah. Menurut Widya (2004: 20) bahwa, “Gerakan

lari dengan tempo yang rendah yaitu, dibagi dalam kelompok-kelompok. Setiap

kelompok terdapat ketua kelompok untuk memimpin”. Berikut ini disajikan

ilustrasi pembelajaran lari dengan tempo rendah sebagai berikut:

Gambar 7. Pembelajaran Lari dengan Tempo Rendah

3) Gerakan melompat dengan dua kaki tanpa awalan

Sikap permulaan berdiri tegak, kedua kaki rapat atau agak rapat, kedua

tangan di samping badan. Sambil membengkokkan lutut ke depan, kedua tangan

diayunkan ke belakang, badan agak dicondongkan ke depan, tumit diangkat.

Kemudian sambil menolakkan kedua kaki ke atas depan, kedua tangan diayunkan

Page 38: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dari belakang ke depan ke atas melewati samping badan. Pada waktu

mendarat/jatuh pada kedua kaki lutut ditekuk supaya mengeper, kedua tangan ke

depan, berat badan agak ke depan atau pada kedua ujung kaki, pandangan ke

depan.

Pembelajaran melompat dengan dua kaki tanpa awalan dengan model

PAKEM dalam penelitian ini yaitu, dengan lompat tali. Menurut Widya (2004:

61) bahwa, “Pembelajaran lompat tali yaitu, anak melakukan lompatan dengan

menggunakan alat tali yang diletakkan di atas tanah atau lantai menyerupai huruf

S, O”. Berikut ini disajikan ilustrasi pembelajaran lompat tali sebagai berikut:

Gambar 8. Pembelajaran Lompat Tali ( Buku Penjaskes SD kls IV )

2) Bentuk Pembelajaran Gerak Non Lokomotor

Gerak non lokomotor merupakan jenis gerakan yang dilakukan di tempat

tidak ada perubahan dari satu titik ke titik lain. Gerak non lokomotor merupakan

suatu gerakan yang dilakukan oleh tubuh tanpa ada perubahan tempat. Jenis

gerakan non lokomotor di antaranya: membungkuk, memutar, mengayun dan

jenis-jenis gerakan yang lain yang tidak merubah posisi tubuh pada saat

melakukan gerakan.

Bentuk pembelajaran gerak non lokomotor yang diberikan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Page 39: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

1) Membungkuk

Sikap permulaan berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua tangan

dipinggang. Gerakannya yaitu:

Hitungan 1-2, bungkuk-bungkukkan badan, usahakan kedua kaki/lutut tetap lurus.

Hitungan 3-4 lenting-lentingkan ke belakang, kepala mengikuti gerakan badan,

lutut tetap lurus.

Lakukan secara berulang-ulang antara 2-3 X 4 hitungan.

Gambar 9. Pembelajaran Gerakan Membungkuk

(Syarifuddin & Muhadi, 1992: 30)

2) Gerakan meliuk-liukkan badan

Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua lengan lurus ke atas di

samping telinga/kepala, pandangan ke depan. Gerakannya:

Hitungan 1-2 liuk-liukkan badan ke samping kiri, kedua kaki tetap lurus, kedua

tangan dan kepala mengikuti gerakan badan.

Hitungan 3-4 lakukan arah kebalikannya.

Lakukan berulang-ulang antara 2-3 X 4 hitungan.

Gambar 10. Pembelajaran Gerakan Meliuk-Liukkan Badan

(Syarifuddin & Muhadi, 1992: 31)

Page 40: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

3) Gerakan memutar badan

Berdiri tegak, kedua kaki agak dibuka, kedua tangan dipinggang,

pandangan ke depan. Geraknnya bungkukkan ke depan, kemudian putar ke

samping kiri, terus ke samping kiri, ke belakang, ke samping kanan, ke samping

kanan dan kembali ke depan, kemudian kembali ke sikap semula. Setelah itu arah

kebalikannya. (ke arah kanan). Pada waktu memutar badan, usahakan agar kedua

kaki tetap lurus, kepala mengikuti gerakan badan, lekukan badan sejauh-jauhnya

ke depan dan ke belakang. Lakukan 2 X ke arah kiri dan 2 kali ke arah kanan.

Gambar 11. Pembelajaran Gerakan Memutar Badan

(Syarifuddin & Muhadi, 1992: 31)

3) Bentuk Pembelajaran Gerak Manipulatif

Gerak manipulatif merupakan jenis gerakan yang membutuhkan

koordinasi yang cukup baik. Karena dalam gerakan manipulatif melibatkan

beberapa unsur gerak yang harus dikoordinasikan menjadi satu pola gerakan yang

baik dan harmonis. Jenis-jenis gerakan manipulatif antara lain: melempar,

menangkap, menendang dan jenis gerakan lainnya yang pelaksanannya

membutuhkan koordinasi yang baik. Bentuk pembelajaran gerak manipulatif yang

diberikan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Kombinasi lari dan lompat

a) Lari pelan-pelan pada batas yang telah ditentukan lompat ke

atas setinggi-tingginya meraih sesuatu di atas (lihat pada

gerakan dasar melompat).

Page 41: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

b) Lari beberapa langkah (antara 3-5 langkah) kemudian lompat

ke atas depan.

c) Lari secapat-cepatnya, kemudian melompat sejuah-jauhnya ke

atas depan.

Gambar 12. Pembelajaran Kombinasi Lari dan Lompat

2) Kombinasi jalan, lari dan lempar

Anak-anak disuruh jalan beberapa meter, bila mendengar tanda lari secepat-

cepatnya sampai batas yang telah ditentukan terus melemparkan bola sejauh-

jauhnya ke atas depan, melewati atas kepala atau melemparkan bola ke sasaran

yang telah ditentukan.

Gambar 13. Pembelajaran Kombinasi Jalan, Lari dan Lempar

3) Kombinasi gerakan togok, lengan, bahu dan kaki

Sikap permulaan berdiri tegak, kaki agak dibuka, kedua tangan di

samping badan, pandangan ke depan

Page 42: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Hitungan 1: bungkkukan badan ke depan, kedua tangan sejajar bahu, jari-

jari/telapak tangan kenakan lantai, kedua kaki tetap lurus, kepala mengikuti

gerakan gerakan badan.

Hitungan 2: Jongkok, tumit diangkat, kedua tangan sejajar, bahu lurus ke depan.

Hitungan 3: Kembali bungkukkan badan ke depan, kedua tangan sejajar bahu,

jari-jari/telapak tangan kenakan ke lantai, kedua kaki lurus.

Hitungan 4: Berdiri tegak, kemudian langsung lentingkan badan ke belakang,

kepala tengadah, kedua tangan lurus sejajar bahu ditarik ke belakang.

Hitungan 5-8: Lakukan lagi gerakan seperti pada hitungan 1-4. Demikian

seterusnya, lakukan 2-3 X 8 hitungan

Gambar 14. Pembelajaran Kombinasi Gerakan Togok, Lengan, Bahu dan Kaki

3. Pembelajaran secara Konvensional

Pembelajaran secara konvensional merupakan cara mengajar yang berpusat pada

guru, semua kegiatan siswa sama dengan kegiatan yang dilakukan guru. Siswa

melakukan tugas ajar sesuai dengan instruksi dari guru dan melakukannya secara

berulang-ulang.

Pembelajaran konvensional ini dilakukan sesuai apa yang ada dalam

kurikulum pendidikan dasar, maka dari itu cenderung guru penjaskes di SDN 1

Trucuk Kabupaten Klaten melaksanakan kegiatan pembelajarannya sesuai dengan

koridor RPP yang telah ditetapkan di SD N 1 Trucuk Kabupaten Klaten.

Page 43: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat

dibuat skema kerangka pemikiran sebagai berikut:

Berdasarkan skematis kerangka pemikiran tersebut dapat dijelaskan bahwa,

pendidikan jasmani merupakan bagian yang penting untuk mendukung

perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Salah satu peran penting penting

pendidikan jasmani yaitu, untuk meningkatkan kemampuan gerak dasaryang

dimiliki siswa.

Kemampuan gerak dasarmerupakan kemampuan yang mendasari dari

gerak yang dibawa sejak lahir yang bersifat umum atau fundamental yang

berperan untuk melakukan suatu keterempilan. Kemampuan gerak dasarpada

dasarnya bersifat relatif statis dan permanen yang ditentukan oleh bawaan.

Kemampuan gerak dasarberkembang relatif secara otomatis sesuai dengan tingkat

perkembangan, pertumbuhan dan kematangan anak. Untuk mencapai kemampuan

gerak dasaryang optimal, maka komponen-komponen kemampuan gerak

Tujuan Pendidikan jasmani: Memenuhi kebutuhan gerak Mengenalkan lingkungan &

potensi lainnya Menanamkan dasar-dasar

keterampilan Merupakan proses pendidikan

serempak baik fisik, mental maupun emosional

Pendidikan Jasmani

Menguatamakan aktivitas gerak

Materi pokok penjas

Kemampuan gerak dasar

Pembelajaran penjas

Kinerja guru

Gerak Lokomotor, non lokomotor & Manipulatif

Kel. Kontrol (Konvensional)

Kel. Eksperimen (Model PAKEM)

1. Model Lama 2. Monoton 3. Inisiatif dan kreativitas siswa

kurang berkembang 4. Siswa jenuh dan bosan

1. Model baru 2. Brpusat pada siswa 3. Variatif 4. Inisiatif dan kreativitas

siswa lebih berkembang 5. Siswa lebih senang

Prog. Pembelajaran

Peningkatan Gerak Dasar Observasi

- Keaktivan siswa - Kedisiplinan siswa - Kemampuan siswa

Kelp. Belajar

Perangkat pembelajaran

Page 44: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

dasaryang terdiri dari: gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulatif harus

dilatih dan dikembangkan melalui latihan secara teratur.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan

untuk meningkatkan kemampuan gerak dasarsiswa.Upaya meningkatkan

kemampuan gerak dasarsiswa harus dilakukan pembelajaran yang teratur dengan

memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang tepat.Karena komponen-

komponen kemampuan gerak dasarterdiri tiga bagian yaitu, gerak lokomotor, non

lokomotor dan menipulatif, maka bentuk-bentuk pembelajaran untuk

meningkatkan kemampuan gerak dasarharus disesuaikan dengan komponen-

komponen tersebut. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasaranak dapat

diterapkan dengan model PAKEM.

PAKEM merupakan model pembelajaran yang saat ini sedang

diupayakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. PAKEM merupakan bentuk

pembelajaran yang menuntut guru dan siswa mampu menciptakan kondisi belajar

yang kondusif. PAKEM ditinjau dari guru yaitu: Aktif memantau kegiatan belajar

siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang,

mempertanyakan gagasan siswa. Kreatif yaitu: mengembangkan kegiatan yang

beragam, membuat alat bantu belajar sederhana. Efektif yaitu: mencapai tujuan

pembelajaran. Menyenangkan yaitu membuat siswa senang dalam mengikuti

pembelajaran. Sedangkan PAKEM ditinjau dari siswa yaitu: Aktif bertanya, aktif

bergerak, mengemukakan pendapat, mempertanyakan gagasan orang lain dan

gagasannya. Kreatif yaitu merancang/membuat sesuatu. Efektif yaitu menguasai

keterampilan yang diperlukan. Menyenangkan yaitu membuat anak berani,

mencoba/berbuat, bertanya, mengemukakan pendapat/gagasan atau

mempertanyakan gagasan orang lain.

Upaya mengembangkan kemampuan gerak dasarsiswa sekolah dasar

secara optimal, maka guru dapat menciptakan bentuk-bentuk pembelajaran gerak

yang menyenangkan bagi siswanya. Untuk membelajarkan kemampuan gerak

dasaranak, maka guru dapat menggunakan beberapa alat atau media pembelajaran

sesuai dengan kebutuhan, seperti tali, kotak, simpai, ban bekas, kotak, matras dan

lain sebagainya. Dari alat-alat yang digunakan dalam pembelajaran tersebut

Page 45: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dikemas dalam bentuk permainan yang menggembirakan dan menyenangkan.

Dengan pembelajaran yang menyenangkan, maka siswa akan aktif mengikuti

pembelajaran, sehingga akan diperoleh peningkatan kemampuan gerak dasaryang

optimal.

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkankajian pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Model PAKEM efektif untuk mengajarkan materi kemampuan gerak

dasaranak pada siswa kelas IV-V SD Negeri 1 Trucuk Tahun Pelajaran

2010/2011.

2. Model PAKEM lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional dalam meningkatkan kemampuan gerak dasaranak pada

siswa kelas IV-V SD Negeri 1 Trucuk Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 46: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Eksperimen Kuasi ( PEK ) ini dilaksanakan di lapangan SD

Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan pada bulan Maret

sampai dengan bulan April 2012.

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Eksperimen Kuasi

(PEK). Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan,

Penelitian Eksperimen Kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan model Pretest-

Posttest Non-Equivalent Control Group. Model ini terdiri atas satu kelompok

eksperimen dan satu kelompok kontrol. Ilustrasi model PEK sebagai berikut:

Gambar 15. Model Penelitian, Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group

(Sarwono, 2008: 29)

Intact Classes Pretest Treatment Posttest (Experiment Variable) (Dependent Variable) G1 Classes 1 O1 Aproach-1(X1) O2 G2 Classes 2 O3 Tradisional (-) O4 Keterangan: X1 = Treatment with To PAIKEM Learning (-) = Treatment with Convensional Learning O1 dan O3 = Pretest ( before treatment) O2 dan O4 = Posttest ( after treatment) G1 Classes 1 = Experiment Group G2 Classes 2 = Control Group

Page 47: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Variabel Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian ini, penelitian ini terdiri beberapa

variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri atas:

1. Variabel Independen

a) Variabel perlakuan (eksperimen) dalam PEK

Variabel perlakuan yang dimaksud adalah pembelajaran model PAKEM

(kelompok eksperimen) dan pembelajaran konvensional (kelompok kontrol).

b) Varibel kontrol

Variabel kontrol disini adalah kelompok kontrol yang tidak diberi

perlakuan dalam penelitian. Tetapi kelompok kontrol pernah diberi pembelajaran

kemampuan gerak dasarmelalui pembelajaran regular secara konvensional. Di

dalam penelitian ini kelompok kontrol hanya menjalani pretest dan posttes.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam PEK ini adalah kemampuan gerak dasar.

Kemampuan gerak dasaryang dimaksud adalah peningkatan kemampuan gerak

dasarsetelah mendapat perlakuan (treatment) dengan model PAKEM yang

ditunjukkan dari hasil posttest.

3. Variabel Antara

Variabel antara adalah variabel yang berada di antara variabel

independen dan dependen antara lain: kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran, kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran, respon siswa,

motivasi siswa. PEK dilaksanakan tidak sekedar melihat variabel independen dan

variabel dependen, tetapi juga untuk melihat variabel antara.

Page 48: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

D. Definisi Operasional Variabel

1. Model PAKEM

PAKEM yaitu: PAKEM, sebuah model pembelajaran yang

memungkinkan peserta didik melakukan kegiatan (proses belajar) yang beragam

untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan pemahaman berbagai sumber dan

alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih

menarik, menyenangkan, dan efektif. Dalam penelitian ini bentuk-bentuk

permainan tersebut dibatasi menjadi 3 macam bentuk permainan sebagai berikut:

1. Untuk pengembangan gerak lokomotor:

a. Gerakan berjalan.

b. Gerakan berlari

c. Gerakan melompat dengan dua kaki tanpa awalan

2. Untuk pengembangan gerak non lokomotor:

a. Gerakan membungkuk.

b. Gerakan meliuk-liukkan badan.

c. Gerakan memutar badan

3. Untuk pengembangan gerak manipulatif:

a. Kombinasi lari lompat.

b. Kombinasi jalan, lari dan lempar

c. Gerakan togok, lengan, bahu dan kaki

2. Pembelajaran secara Konvensional

Pembelajaran secara konvensional merupakan cara mengajar yang berpusat

pada guru, semua kegiatan siswa sama dengan kegiatan yang dilakukan guru.

Siswa melakukan tugas ajar sesuai dengan instruksi dari guru dan melakukannya

secara berulang-ulang.

3. Peningkatan Kemampuan Gerak Dasar

Suatu perubahan kemampuan gerak dasaryang dicapai siswa setelah

memperoleh pembelajaran model PAKEM. Perubahan yang ada dapat dilihat atau

Page 49: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

diukur melalui tes kemampuan gerak dasardengan membandingkan hasil tes awal

(sebelum diberi perlakuan) dengan tes akhir (setelah diberi perlakuan). Selain itu,

untuk mengukur variabel antara, akan dilakukan observasi guna mengetahui

keaktifan, kedisiplinan, dan kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

E. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri

1 Trucuk Kabupaten Klaten tahun pelajaran 2010/2011 berjumlah 30 siswa. Siswa

kelas IV berjumlah 15 siswa yang terbagi atas 8 siswa berjenis kelamin putra dan

7 putri. Jumlah siswa kelas V yaitu 15 siswa yang terbagi atas 9 siswa berjenis

kelamin putra dan 6 siswa putri (terlampir). Penjelasannya dapat dilihat pada

bagan berikut:

F. Teknik Pengumpulan Data

Data primer yang harus dikumpulkan adalah kemampuan gerak dasar,

termasuk data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan gerak dasardan lembar

observasi. Tes kemampuan gerak dasardari Sudjarwo (1979: 12) yang terdiri dari

lima macam item tes yaitu:

1. Lari cepat 30 meter

2. Sit-up (baring duduk kaki ditekuk)

Kelas IV & V 30 Siswa

Yang disediakan dari sekolah

Kelompok Kontrol 15 siswa

Kelompok Eksperimen 15 siswa

Pembelajaran Penjas (RPP dari Sekolah)

Model PAKEM ( RPP dari Penelitian )

Observasi : Kemampuan Keaktifan Kedisiplinan

Skor Pretest dan posttest

Analisis Anakova

Page 50: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3. Lari lintang bilang (zig-zag)

4. Lempar bola kasti

5. Lompat jauh tanpa awalan

Petunjuk masing-masing tes kemampuan gerak dasarterlampir.

Data aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran diperoleh melalui

observasi.Untuk mendapatkannya pengamat menggunakan lembar observasi

pengelolaan pembelajaran selama pembelajaran berlangsung. Siswa yang diamati

berdasarkan petunjuk yang telah ditetapkan dalam lembar observasi.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis yang

diajukan, maka data yang diperoleh dianalisis dengan analisis statistik deskriptif

dan inferensial yang dikerjakan menggunakan komputer manual (excel) dan

program SPSS.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran diperoleh melalui

lembar observasi, adapun aspek-aspek yang dinilai yaitu:

LEMBAR OBSERVASI

A. Aspek yang dinilai :

1) Kemampuan siswa dalam melakukan gerakan.

a) Menampilkan gerakan terbaik.

b) Gerakan mendekati sempurna

c) Mampu melakukan dan gerakan cukup baik

d) Mampu melakukan tetapi gerakan tidak sesuai

e) Tidak mampu melakukan gerakan

2) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

a) Siswa selalu mencoba berulang-ulang tanpa perintah guru

b) Mencoba tanpa perintah guru walau tidak berulang-ulang

Page 51: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c) Siswa mencoba dengan perintah guru

d) Siswa bermalas-malasan dalam pembelajaran

e) Siswa tidak pernah mencoba dan pasif

3) Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

a) Selalu menjaga sportivitas

b) Mentaati peraturan yang berlaku

c) Tidak memperhatikan peraturan-peraturan dalam bermain

d) Tidak memperhatikan guru

e) Selalu membuat kegaduhan

B. Keterangan Penilaian :

1. Skor : 5 = Baik Sekali, 4 = Baik, 3 = Cukup, 2 = Sedang, 1 = Kurang.

2. Persentase : Skor yang diperoleh x 100% Skor maks : 105

Skor maks Skor min : 21

3. Kategori: 90% - 100% : Baik sekali

80% - 89% : Baik

70% - 79% : Cukup

< 70% : Kurang

(Lutan, Mulyana, Nidaul hidayah dan Sagitarius, 2007: 13)

Gambar 16. Lembar Observasi dan Persentase

NO

Nama

Pengembangan Pembelajaran Total Skor Gerak lokomotor Gerak non lokomotor

Gerak manipulatif

A B A B A B

NO Nama Total Skor Persentase Kategori

Page 52: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

KETERANGAN :

A : Permainan gerak lokomotor.

B : Permaianan gerak non lokomotor

C : Permainan gerak manipulatif

1 : Kemampuan siswa dalam melakukan gerakan.

2 : Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

3 : Kedisiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Data yang dianalisis untuk mendeskripsikan ketuntasan belajar adalah

peningkatan kemampuan gerak dasaryang ditunjukkan dari skor posttest, baik

pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Setiap siswa dikatakan

tuntas belajarnya (tuntas secara individu) jika skor yang diperoleh siswa lebih dari

atau sama dengan 75% skor total. BSNP (2006:10). Ketentuan ketuntasan belajar

ditunjukkan melalui norma berikut:

Keterangan:

Rumus Presentil Hasil

Kemampuan Gerak Dasar

Kategori

1 .>M+1,8 SD P96.41

>302 Baik

2. M+0,6 SD – M+1,8 SD 277 – 301 Cukup

3.M+(-0,6 SD) – M+0,6 SD P72.579 238 – 276 Sedang

4.M+(-1,8 SD) – M+(-0,6) SD P27.43 220 – 237 Kurang

5. < -M+1,8 SD P3.59 < 219 Kurang Sekali

Gambar 17. Ketentuan Ketuntasan Belajar

Page 53: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2. Analisis Statistik Inferensial

Untuk menguji hipotesis penelitian, maka data tingkat kebugaran jasmani

dalam PEK ini dianalisis dengan Anakova. Data yang dianalisis adalah data hasil

skor pretest dan skor posttest. Alasan menggunakan Anakova karena dalam PEK

ini memakai variabel kovariat sebagai variabel independen yang sulit untuk

dikontrol, tetapi dapat diukur bersamaan dengan variabel dependen.

Langkah-langkah prosedur Anakova yakni: a) Menentukan model regresi,

b) Uji keberartian koefisien X dalam model regresi, c) Uji linieritas model regresi,

d) Uji kesamaan dua model regresi, dan e) Uji kesejajaran dua model regresi.

(Sarwono, 2008: 36-40).

Gambar 18. Rancangan Analisis Kovarian dalam Penelitian Eksperimen Kuasi

Langkah-langkah dalam analisis kovarian yang ditempuh dilaksanakan sebagai

berikut:

a. Menentukan Model Regresi

Model regresi linier dibutuhkan karena ingin melihat bentuk hubungan antara dua

variabel, yaitu dependen dan variabel independen.

Group Eksperimen Group Kontrol Pretest Posttes Pretest Posttest

(X1) (Y1) (X2) (Y2) X11 Y11 X12 Y12 X21 Y21 X22 Y22 X31 Y31 X32 Y32

XN1.1 YN1.1 XN2.2 NN2.2 Keterangan: X1, X2: hasil awal tingkat kemampuan gerak dasarsebagai variabel kovariat pada kelompok eksperimen dan kontrol. Y1, Y2: hasil akhir tingkat kemampuan gerak dasarsebagai variabel dependen pada kelompok eksperimen dan kontrol. N1, N2: banyaknya subjek penelitian pada kelompok eksperimen dan kontrol.

Page 54: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Misalnya:

X = hasil awal kemampuan kemampuan gerak dasarsiswa (variabel kovariat)

Y = hasil akhir kemampuan kemampuan gerak dasarsiswa (variabel

dependen)

N = banyaknya siswa

Maka model regresi linier Y atas X adalah Y

= a + bX, dengan a dan b adalah

estimator untuk 1 dan 2 dalam persamaan Y

= 1+2X untuk mencari nilai a

dan b digunakan rumus:

a = n1

(Yi - b Xi) Model regresi linier dilakukan untuk

kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol.

b =

nX

X

nXY

YX

ii

iiii

22

b. Uji Keberartian Koefisien X dalam Model Regresi

Uji keberartian koefisien bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh

hasil awal kemampuan kemampuan gerak dasarsiswa (skor prestest) terhadap

hasil akhir kemampuan kemampuan gerak dasarsiswa (skor posttest) pada

kelompok ekperimen dan kelompok kontrol. Untuk menguji keberartian koefisien

X dalam model regresi linier dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho : 2 = 0 (koefisien regresi tidak berarti; artinya tidak ada pengaruh

skor pretest terhadap skor posttest)

HA: 2 ≠ 0 (koefisien regresi berarti; artinya ada pengaruh skor pretest

terhadap skor posttest)

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians menggunakan

statistik -F, dengan rumus

Page 55: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

F* = MSEMSR

Kriteria tolak Ho jika F* F (1-, 1, n-2) dengan = 5%

Keterangan :

MSR = regression mean square = SSRSSR

1

SSR = regression sum of square = )(n

YXYXb ii

ii

SSTO =total sum ofsquare =Yi2 -

nYi 2)(

SEE = error sum of square = SSTO - SSR

MSE = error mean square =2n

SSE

c. Uji Linieritas Model Regresi

Untuk menguji hubungan secara linier antara hasil awal kemampuan

kemampuan gerak dasarsiswa (skor pretest) terhadap hasil akhir kemampuan

kemampuan gerak dasarsiswa (skor posttest), dilakukan uji linieritas model

regresi pada kelompok ekperimen dan kelompok kontrol dengan rumusan

hipotesis :

Ho : model regresi linier

HA: model regresi tidak linier

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians menggunakan

statistik - F, dengan rumusan:

F* = MSPEMSLF

Kriteria tolak Ho jika F* F (1-, c – 2 ; n - 2) dengan = 5%

Keterangan:

MSLF = lack off fit mean square = 2c

SSLF

SSLF = lack of fit sum of square = SSE -SSPE

SSPE = pure error sum of square =

c

j

m

iij YY

1 1

2)(

Page 56: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

MSPE = pure error mean square = cn

SSPE

c = banyaknya data X yang berbeda

n = banyaknya siswa

d. Uji Kesamaan Model Regresi

Uji kesamaan dua model regresi bertujuan menguji kesamaan model

regresi kelompok eksperimen dan model regresi kelompok kontrol. Regresi linier

kelompok eksperimen :YE= 1 + 2 XEdan regresi linier kelompok kontrol : YK= 3

+4 XK. Untuk menguji kesamaan dua model regresi dirumuskan hipotesis :

Ho : 1 =.3 dan 2=4 (kedua model regresi sama)

HA: 1 ≠ 3 dan 2 ≠ 4 ( kedua model regresi tidak sama)

Untuk menguji hipotesa tersebut digunakan analisis varians menggunakan statistik

- F, dengan rumus:

)4()(

)4()2()()(

*

KE

KEKE

nnFSSE

nnnnFSSERSSE

F

Kriteria tolak Ho jika F*F ( 1 - ,2; nE + NK=4) dengan = 5% Keterangan : SSE = SSTO(R) - SSR(R)

SSTO( R ) = Yi2 -

nYi

2

SSR(R)= b

nYX

YX iiii

SSE(F) = SSEE+ SSEK dengan SSEE = error sum of square kelompok eksperimen SSEK = error sum of square kelompok kontrol nE = banyaknya siswa di kelompok eksperimen nK = banyaknya siswa di kelompok kontrol Jika dalam pengujian hipotesis nol diterima, maka kedua model regresi adalah

tidak berbeda, dengan kata lain kedua model regresi adalah sama.

Page 57: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

e. Uji Kesejajaran Dua Model Regresi

Uji kesejajaran dua model regresi dilakukan apabila dalam pengujian nilai butir

disebelum hipotesis nol ditolak. Uji kesejajaran dua model regresi bertujuan untuk

menguji kesejajaran model regresi kelompok eksperimen dan model regresi

kelompok kontrol.

Untuk menguji kesejajaran dua model regresi dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Ho :2 = 4 (kedua model regresi sejajar)

HA:2= 4 ( kedua model regresi tidak. sejajar)

Untuk menguji hipotesis tersebut digunakan analisis varians menggunakan

statistik- F, dengan rumus:

F* =

)2(

)1(

knnA

kAB

KE

Kriteria tolak Ho jika F* F (1 - , k-1; N - 2k) dengan = 5%

Keterangan :

A =

adjx

k

jnj

iij

nj

iijijnj

iij SST

XX

XXYYYY

1

1

2

2

1

1

2

)(

)(

B = SSTy = xSST

SPT 2)(

SPT = jumlah total produk

SSTx = jumlah kuadrat total X

SSTy = jumlah kuadrat total Y

k = banyaknya kelompok

N = banyaknya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Jika kedua model regresi sejajar, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

peningkatan kemampuan gerak dasarkelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Page 58: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini mendiskripsikan tentang aplikasi model PAKEM guna

meningkatkan kemampuan gerak dasaranak. Data penelitian diperoleh dari tes

kemampuan gerak dasar anak dan hasil observasi proses pembelajaran

konvensional dan pembelajaran model PAKEM. Penyajian hasil penelitian

didasarkan hasil analisis statistik, baik secara deskriptif maupun inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

PEK ini berlangsung satu setengah bulan dibulan Maret dan April 2012.

PEK ini bertujuan untuk melihat keefektifitas penerapan pendekatan pembelajaran

konvensional dan pembelajaran model PAKEM. Yang dilaksanakan di SD

Negeri 1 Trucuk pada tahun pelajaran 2011/2012. Adapun perincian secara

singkat adalah sebagai berikut :

Sebagai kelompok Eksperimen yaitu siswa – siswi kelas IV yang

berjumlah 15 siswa terbagi atas 8 siswa putra dan 7 siswa putri, sedang sebagai

kelompok Kontrol yaitu siswa kelas V yang berjumlah 17 siswa terbagi atas 9

siswa putra dan 6 siswa putri ( terlampir )

a. Analisis data treatment / perlakuan terhadap siswa

Sesuai dengan rancangan penelitian diatas, berikut ini disajikan hasil

observasi atau pengamatan secara langsung dalam kegiatan siklus I dan siklus II

yaitu materi pembelajaran kemampuan Gerak dasarguna mengetahui perbedaan

metode pembelajaran yaitu antara pendekatan pembelajaran konvensional dan

pembelajaran model PAKEM, hasil pengumpulan data pembelajaran kemampuan

gerak dasardapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 59: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Tabel 1. Deskripsi akhir data hasil observasi langsung selama proses perlakuan

pada kelompok eksperimen dan Kelompok Kontrol SD Negeri 01

Trucuk Kecamatan Trucuk tahun 2010 / 2011.

NO Variabel Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

1. Banyaknya Siswa 15 15

2. Nilai Rata – rata belajar kemampuan gerak dasar 77 70

3. Banyak siswa yang tuntas 11 8

4. Banyak Siswa yang tidak Tuntas 4 7

5. Ketuntasan dalam persen sesuai rata – rata perkelompok 64 % 52 %

6. Ketuntasan belajar dalam persen sesuai KKM ( 70 ) 100 % 47 %

7. Ketuntasan Belajar Secara Klasikal 4 Tidak Tuntas 11 Anak Tuntas

7 Tidak tuntas 8 Anak Tuntas

Dari tabel di atas, dapat dilihat pada kelompok Eksperimen 11 siswa

tuntas dan 4 siswa tidak tuntas sedang pada kelompok Kontrol 8 siswa tuntas dan

7 siswa tidak tuntas, batas ketuntasan ini berdasarkan nilai rata – rata dari nilai

akhir proses pengamatan langsung aplikasi model PAKEM dan konvensional,

nilai rata – rata tersebut sebesar 77 pada kelompok Eksperimen dan 70 pada

kelompok Kontrol, dari nilai rata – rata diatas dapat dipersenkan 64% pada

kelompok Eksperimen dan 52% pada kelompok Kontrol, sedang batas tuntas

yang ditetapkan di SDN 1 Trucuk yakni berdasar KKM adalah ( 70 ) maka

didapat 100% pada kelompok Eksperimen dan 47% pada kelompok Kontrol.

Adapun penjelasannya ( terlampir ).

b. Klasifikasi hasil test kemampuan gerak dasar

Sesuai dengan rancangan penelitian diatas, berikut ini disajikan klasifikasi

hasil test kemampuan gerak dasarsecara langsung meliputi Pre Test dan Post Test.

Dalam test kemampuan gerak dasarini meliputi beberapa item test yaitu test lari

30 meter, sit up, lari lintang – silang, lempar bola kasti, lompat jauh tanpa awalan.

Test ini sebagai penentu keberhasilan antara pendekatan pembelajaran

konvensional dan pembelajaran model PAKEM, hasil klasifikasi data

kemampuan gerak dasardapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Page 60: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

siswa

baik

cukup

sedang

kurang

kurang sekali

0

5

10

15

20

25

30

siswa

baik

cukup

sedang

kurang

kurang sekali

Tabel 2. Klasifikasi tingkat kemampuan gerak dasarpada ( kelompok

eksperimen dan Kelompok Kontrol ) SDN 01 Trucuk Klaten tahun

pelajaran 2010/2011.

Nilai Kategori

Pre Test Post Test

jumlah siswa

jumlah siswa dalam %

jumlah siswa

jumlah siswa dalam %

> 309 Baik 0 0 6 20

270 – 308 cukup 4 13 9 30

233 - 269 sedang 13 43 7 23

188 - 232 kurang 13 43 8 27

< 187 kurang sekali 0 0 0 0

Total 30 100,00 30 100,00

Pre Test Post Test

2. Analisis statistik inferensial

PEK ini selain bertujuan untuk melihat keefektifan penerapan model

pembelajaran dari segi proses,juga bertujuan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan gerak dasarmelalui aplikasi pembelajaran model PAKEM. Adapun

data yang dianalisis secara statistik inferensial secara berturut – turut disajikan

sebagai berikut :

Page 61: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

a. Uji Prasyarat Analisis

1) Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji terhadap distribusi

data untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak.Uji normalitas

data dalam penelitian ini menggunakan metode kolmogorov smirnov test. Hasil

uji normalitas data yang dilakukan pada setiap kelompok penelitian disajikan pada

tabel di bawah ini:

a) Kelompok Eksperimen (KE)

Hasil uji normalitas data kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 3 . Hasil Untuk Uji Normalitas Pada Kelompok Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X )

N 15 15

Normal Parametersa Mean 297.88 259.53

Std. Deviation 22.627 20.667

Most Extreme Differences

Absolute .139 .124

Positive .139 .124

Negative -.117 -.105

Kolmogorov-Smirnov Z .573 .510

Asymp. Sig. (2-tailed) .898 .958

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data

Keseluruhan nilai probabilitas atau asymp sig. (2-tailed) > ½ α (0,025)

karena itu Ho diterima.Jadi semua data sampel pada KE berdistribusi

normal.Dengan demikian syarat normalitas data KE dapat terpenuhi.

b) Kelompok Kontrol (KK)

Hasil uji normalitas data kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 62: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Tabel 4 . Hasil Untuk Uji Normalitas Pada Kelompok Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X )

N 15 15 Normal Parametersa Mean 228.18 217.06

Std. Deviation 18.091 22.278 Most Extreme Differences Absolute .137 .162

Positive .137 .162 Negative -.118 -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .563 .669 Asymp. Sig. (2-tailed) .909 .762 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data

Keseluruhan nilai probabilitas atau asymp sig. (2-tailed) > ½ α (0,025),

karena itu Ho diterima.Jadi semua data sampel pada kelompok eksperimen

berdistribusi normal. Dengan demikian syarat normalitas data kelompok kontrol

dapat terpenuhi.

c) Kelompok Data Gabungan Hasil uji normalitas pada kelompok data gabungan dapat dilihat pada

tabel di bawah ini:

Tabel 5 . Hasil Untuk Uji Normalitas Pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X ) N 34 34 Normal Parametersa Mean 263.03 238.44

Std. Deviation 40.724 30.120 Most Extreme Differences Absolute .150 .093

Positive .150 .093 Negative -.078 -.091

Kolmogorov-Smirnov Z .877 .541

Asymp. Sig. (2-tailed) .425 .932

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data

Keseluruhan nilai probabilitas atau asymp sig. (2-tailed) > ½ α (0,025),

karena itu Ho diterima.Jadi semua data sampel pada kelompok eksperimen

berdistribusi normal.Dengan demikian syarat normalitas data kelompok data

gabungan dapat terpenuhi.

Page 63: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

2) Uji linier model regresi

Hasil analisis uji linieritas model regresi pada kelompok eksperimen

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 6. Hasil Anova untuk Uji Linieritas Model Regresi pada Kelompok

Eksperimen .

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

KGD Sesudah ( Y ) * KGD Sebelum ( X )

Between Groups

(Combined) 8147.265 14 581.947 26.155 .037 Linearity 6044.141 1 6044.141 271.647 .004

Deviation from Linearity 2103.123 13 161.779 7.271 .127

Within Groups 44.500 2 22.250

Total 8191.765 16

Dari tabel di atas, ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. > α (0,05),

maka Ho diterima. Ini berarti bahwa model regresi pada kelompok eksperimen

adalah linier.Dengan demikian syarat linieritas regresi pada data kelompok

eksperimen dapat terpenuhi.

Tabel 7. Hasil Anova untuk Uji Linieritas Model Regresi pada Kelompok

Kontrol .

ANOVA Table Sum of

Squares df Mean

Square F Sig. KGD Sesudah ( Y ) * KGD Sebelum ( X )

Between Groups

(Combined) 8147.265 14 581.947 26.155 .037

Linearity 6044.141 1 6044.141 271.647 .004 Deviation from Linearity 2103.123 13 161.779 7.271 .127

Within Groups 44.500 2 22.250 Total 8191.765 16

Dari tabel di atas, ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. > α (0,05),

maka Ho diterima. Ini berarti bahwa model regresi pada kelompok Kontrol adalah

linier. Dengan demikian syarat linieritas regresi pada data kelompok Kontrol

dapat terpenuhi.

Page 64: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tabel 8. Hasil Anova untuk Uji Linieritas Model Regresi pada Kelompok

eksperimen dan kelompok Kontrol .

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

KGD Sesudah ( Y ) * KGD Sebelum ( X )

Between Groups

(Combined)

53381.137 25 2135.245 12.674 .100

Linearity 47369.528 1 47369.528 281.160 .000

Deviation from Linearity 6011.609 24 250.484 1.487 .290

Within Groups 1347.833 8 168.479

Total 54728.971 33

Dari tabel di atas, ternyata nilai probabilitas atau nilai sig. > α (0,05),

maka Ho diterima. Ini berarti bahwa model regresi pada kelompok eksperimen

adalah linier.Dengan demikian syarat linieritas regresi pada data kelompok data

gabungan dapat terpenuhi.

Dari keseluruhan uji linearitas di atas, kesemuanya menunjukkan adanya

hubungan yang linier antara sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan.

3) Uji Homogenitas dua model regresi linier

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui variasi sampel pada

tiap-tiap kelompok penelitian. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan

terhadap data hasil penelitian dengan menggunakan uji levene’s of equality of

error variance. Hasil perhitungan uji homogenitas dengan rumus bartlett adalah

sebagai berikut:

Page 65: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 9. Hasil anova untuk uji homogenitas model regresi linier pada kelompok

eksperimen dan Kontrol tanpa kovariat.

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

F df1 df2 Sig.

1.099 1 32 .302

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + Pembelajaran

Tabel 10. Hasil anova untuk uji homogenitas model regresi linier pada kelompok

eksperimen dan Kontrol dengan kovariat.

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

F df1 df2 Sig.

8.473 1 32 .007

Tests the null hypothesis that the error variance of the dependent variable is equal across groups.

a. Design: Intercept + PreTest + Pembelajaran

Dari tabel di atas, ternyata nilai probabilitas atau nilai sig.> α (0,05)

maka Ho diterima. Ini berarti bahwa varians variable dependen pada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol adalah sama (homogen), baik yang dianalisis

dengan dan tanpa memasukkan kovariat. Dengan demikian syarat homogenitas

data terpenuhi.

B. Hasil Analisis Data

1. Model Regresi

Model regresi kelas / kelompok eksperimen adalah Y = 57.261 + 0,940X

Model regresi kelas / kelompok Kontrol adalah Y =53.815 + 0,787X

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dibawah ini.

Page 66: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Uji keberartian koefisien X dalam Model Regresi / Uji Independensi

a. kelompok eksperimen

hasil analisis regresi untuk data kelompok eksperimen dapat dilihat pada

tabel – tabel di bawah ini:

Tabel 11 . Hasil Untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi Pada

Kelompok Eksperimen

Correlations KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X )

Pearson Correlation KGD Sesudah ( Y ) 1.000 .859

KGD Sebelum ( X ) .859 1.000

Sig. (1-tailed) KGD Sesudah ( Y ) . .000

KGD Sebelum ( X ) .000 .

N KGD Sesudah ( Y ) 17 17

KGD Sebelum ( X ) 17 17

Model Summaryb

Mode R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .859a .738 .720 11.966 1.821

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

b. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Equation Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .738 42.215 1 15 .000 53.815 .940

The independent variable is KGD Sebelum ( X ).

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 6044.141 1 6044.141 42.215 .000a

Residual 2147.623 15 143.175

Total 8191.765 16

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

b. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Page 67: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

95% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 57.261 37.676

1.428 .174 -26.490 134.120

KGD Sebelum ( X ) .940 .145 .859 6.497 .000 .632 1.249

a. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Dari tabel-tabel di atas diperoleh harga R atau koefisien korelasi pearson

(0,859) yang menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antara variabel independen

(X) dengan variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi (R2) adalah

(0,738) yang berarti bahwa variasi kemampuan siswa sesudah (Y) dapat

dijelaskan oleh variasi kemampuan sebelum (X), atau variabel independen (X)

mempengaruhi variabel dependen (Y) sebesar 73,8%, sedangkan 26,2% (100%-

73,8%) dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen (X). besarnya

SEE (11.966), mengandung makna bahwa makin kecil nilai SEE menjadikan

model regresi semakin tepat untuk memprediksi variabel dependen (Y). Kolom

Durbin – Watson nilainya (1.821).

Harga F hitung sebesar 42.215 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh di

bawah 0,05, maka model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen (Y).

Harga konstanta sebesar 57.215 dan koefisien regresi (b1) = 0,940.

Karena itu dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut: Y

=57.215 + 0,940X + e. Koefisien b1 adalah perubahan rata-rata variabel Y untuk

setiap perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan

pertambahan bila b1 bertanda positif dan penurunan bila b1 bertanda negatif.

Untuk uji keberartian koefisien X dan konstanta dalam regresi linier, maka dilihat

dari besarnya t hitung yang diperoleh dengan merumuskan hipotesis nol dan

hipotesis alternatifnya, sebagai berikut:

Page 68: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Dari tabel di atas diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum

(X) adalah 6.497, sedangkan untuk konstanta adalah 57.215. Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig. dari keduanya < α (0,05), maka Ho ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum (X) dan konstanta adalah

signifikan.Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi pada kelompok

eksperimen cukup signifikan.

b. kelompok kontrol

hasil analisis regresi untuk data kelompok kontrol dapat dilihat pada

tabel – tabel di bawah ini:

Tabel 12 . Hasil Untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi Pada

Kelompok Kontrol

Correlations

KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X )

Pearson Correlation KGD Sesudah ( Y ) 1.000 .970

KGD Sebelum ( X ) .970 1.000

Sig. (1-tailed) KGD Sesudah ( Y ) . .000

KGD Sebelum ( X ) .000 .

N KGD Sesudah ( Y ) 17 17

KGD Sebelum ( X ) 17 17

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .970a .940 .936 4.567 .940 236.031 1 15 .000 2.496

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

b. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Page 69: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .940 236.031 1 15 .000 57.261 .787

The independent variable is KGD Sebelum ( X ).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

95% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Lower Bound

Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 53.815 11.180 5.122 .000 33.431 81.090

KGD Sebelum ( X )

.787 .051 .970 15.363 .000 .678 .897 .970 .970 .970 1.000 1.000

a. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Dari tabel-tabel di atas diperoleh harga R atau koefisien korelasi pearson

(0,970) yang menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antara variabel independen

(X) dengan variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi (R2) adalah

(0,940) yang berarti bahwa variasi kemampuan siswa sesudah (Y) dapat

dijelaskan oleh variasi kemampuan sebelum (X), atau variabel independen (X)

mempengaruhi variabel dependen (Y) sebesar 94%, sedangkan 6% (100%-94%)

dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen (X). besarnya SEE

(4.567), mengandung makna bahwa makin kecil nilai SEE menjadikan model

regresi semakin tepat untuk memprediksi variabel dependen (Y). Kolom Durbin –

Watson nilainya (2.496).

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4923.573 1 4923.573 236.031 .000a

Residual 312.898 15 20.860

Total 5236.471 16

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

b. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Page 70: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Harga F hitung sebesar 236.031 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh di

bawah 0,05, maka model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen (Y).

Harga konstanta sebesar 53,815 dan koefisien regresi (b1) = 0,787.

Karena itu dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut: Y

=53,815 + 0,787X + e. Koefisien b1 adalah perubahan rata-rata variabel Y untuk

setiap perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan

pertambahan bila b1 bertanda positif dan penurunan bila b1 bertanda negatif.

Untuk uji keberartian koefisien X dan konstanta dalam regresi linier, maka dilihat

dari besarnya t hitung yang diperoleh dengan merumuskan hipotesis nol dan

hipotesis alternatifnya, sebagai berikut:

Dari tabel di atas diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum

(X) adalah 15.363, sedangkan untuk konstanta adalah 53,815. Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig. dari keduanya < α (0,05), maka Ho ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum (X) dan konstanta adalah

signifikan.Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi pada kelompok kontrol

cukup signifikan.

c. Kelompok Data Gabungan

hasil analisis regresi untuk data Kelompok Eksperimen dan kelompok

kontrol dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini:

Tabel 13 . Hasil Untuk Uji Keberartian Koefisien X Model Regresi Pada

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Correlations

KGD Sesudah ( Y ) KGD Sebelum ( X )

Pearson Correlation KGD Sesudah ( Y ) 1.000 .930

KGD Sebelum ( X ) .930 1.000

Sig. (1-tailed) KGD Sesudah ( Y ) . .000

KGD Sebelum ( X ) .000 .

N KGD Sesudah ( Y ) 30 30

KGD Sebelum ( X ) 30 30

Page 71: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Model Summary

Model R R

Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change

df1 df2 Sig. F Change

1 .930a .866 .861 15.165 .866 205.970 1 32 .000

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

Model Summary and Parameter Estimates

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Equation

Model Summary Parameter Estimates

R Square F df1 df2 Sig. Constant b1

Linear .866 205.970 1 32 .000 -36.898 1.258

The independent variable is KGD Sebelum ( X ).

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 47369.528 1 47369.528 205.970 .000a

Residual 7359.442 32 229.983

Total 54728.971 33

a. Predictors: (Constant), KGD Sebelum ( X )

b. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Page 72: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Correlations

B Std. Error Beta Zero-order Partial Part

1 (Constant) -36.898 21.060 -1.752 .000

KGD Sebelum ( X ) 1.258 .088 .930 14.352 .000 .930 .930 .930

a. Dependent Variable: KGD Sesudah ( Y )

Dari tabel-tabel di atas diperoleh harga R atau koefisien korelasi pearson

(0,930) yang menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi antara variabel independen

(X) dengan variabel dependen (Y). Besarnya koefisien determinasi (R2) adalah

(0,866) yang berarti bahwa variasi kemampuan siswa sesudah (Y) dapat

dijelaskan oleh variasi kemampuan sebelum (X), atau variabel independen (X)

mempengaruhi variabel dependen (Y) sebesar 86.6%, sedangkan 13.4% (100%-

86.6%) dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen (X). besarnya

SEE (15.165), mengandung makna bahwa makin kecil nilai SEE menjadikan

model regresi semakin tepat untuk memprediksi variabel dependen (Y). .

Harga F hitung sebesar 205.970 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh di

bawah 0,05, maka model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi

variabel dependen (Y).

Harga konstanta sebesar -36.896 dan koefisien regresi (b1) = 1.256

Karena itu dapat ditulis persamaan regresi sebagai berikut:Y = -36.896 +

1.256X + e. Koefisien b1 adalah perubahan rata-rata variabel Y untuk setiap

perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan pertambahan

bila b1 bertanda positif dan penurunan bila b1 bertanda negatif. Untuk uji

keberartian koefisien X dan konstanta dalam regresi linier, maka dilihat dari

besarnya t hitung yang diperoleh dengan merumuskan hipotesis nol dan hipotesis

alternatifnya, sebagai berikut:

Dari tabel di atas diperoleh t hitung untuk koefisien kemampuan sebelum

(X) adalah 14,352, sedangkan untuk konstanta adalah -1.752 . Ternyata nilai

probabilitas atau nilai sig. dari keduanya < α (0,05), maka Ho ditolak. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien sebelum (X) dan konstanta adalah

signifikan.Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi pada Kelompok

Eksperimen dan kelompok kontrol cukup signifikan.

Page 73: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3. Anakova

a. Hasil Analisis Varians Tanpa Kovariat

Hasil analisis varians tanpa kovariat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 14 . Hasil Untuk Analisis anakova Pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol Tanpa kovariat

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared

Corrected Model 41300.735a 1 41300.735 98.421 .000 .755

Intercept 2352272.029 1 2352272.029 5.606E3 .000 .994

Pembelajaran 41300.735 1 41300.735 98.421 .000 .755

Error 13428.235 32 419.632

Total 2407001.000 34

Corrected Total 54728.971 33

a. R Squared = ,755 (Adjusted R Squared = ,747)

Parameter Estimates

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Parameter B Std. Error T Sig.

95% Confidence Interval Partial Eta Squared Lower Bound Upper Bound

Intercept 297.882 4.968 59.956 .000 287.762 308.003 .991

[Pembelajaran=0] -69.706 7.026 -9.921 .000 -84.018 -55.394 .755

[Pembelajaran=1] 0a . . . . . .

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

Page 74: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

b. Hasil Analisis Varians dengan Kovariat

Hasil analisis varians dengan kovariat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 15 . Hasil Untuk Analisis anakova Pada Kelompok Eksperimen dan

Kelompok KontrolDengan kovariat

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Source Type III Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Partial Eta Squared

Corrected Model 52132.311a 2 26066.155 311.189 .000 .953

Intercept 905.563 1 905.563 10.811 .003 .259

PreTest 10831.576 1 10831.576 129.312 .000 .807

Pembelajaran 4762.782 1 4762.782 56.860 .000 .647

Error 2596.660 31 83.763

Total 2407001.000 34

Corrected Total 54728.971 33

a. R Squared = ,953 (Adjusted R Squared = ,949)

Parameter Estimates

Dependent Variable:KGD Sesudah ( Y )

Parameter B Std. Error T Sig.

95% Confidence Interval Partial Eta Squared Lower Bound Upper Bound

Intercept 75.993 19.639 3.870 .001 35.940 116.046 .326

PreTest .855 .075 11.372 .000 .702 1.008 .807

[Pembelajaran=0] -33.646 4.462 -7.541 .000 -42.747 -24.546 .647

[Pembelajaran=1] 0a . . . . . .

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

Dari tabel-tabel di atas maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis

sebagai berikut:

Ho : tidak ada perbedaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa

dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda, dengan melakukan

kontrol terhadap pretes sebagai kovariat ke dalam model sebelum perlakuan

diberikan.

H1 : ada perbedaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa

dengan menerapkan model pembelajaran yang berbeda, dengan melakukan

kontrol terhadap pretes sebagai kovariat ke dalam model sebelum perlakuan

diberikan.

Page 75: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Kriteria pengujian:

Jika nilai probabilitas atau niali sig, > α, maka Ho diterima.

Jika nilai probabilitas atau niali sig, < α, maka Ho ditolak.

Interpretasi:

Hasil tes menunjukkan bahwa ada perbedaan kemampuan lompat jauh

gaya jongkok pada siswa yang belajar dengan menerapkan model pembelajaran

yang berbeda dengan melakukan konrol terhadap tes awal sebagai kovariat ke

dalam model sebelum perlakuan diberikan. Hal ini dapat dilihat dari harga

signifikansi < 0,05 sehingga Ho ditolak. Ini mengimplikasikan bahwa variabel

kovariat skor kemampuan awal perlu dikontrol. Perbandingan adjusted r square

pada analisis tanpa kovariat sebesar 0,747, sedangkan pada analisis dengan

kovariat sebesar 0,949. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan, yaitu dari 74,7%

menjadi 94,9%. Jadi, dengan kovariat hasilnya lebih baik.

Dari parameter estimates diketahui bahwa pada desain 1 (eksperimen)

memiliki skor B sebesar -33.646 dengan signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan

bahwa Ho ditolak.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan kemampuan gerak dasar siswa yang menjalani aplikasi model

PAKEM dan konvensional.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interpretasinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik

analisis kovarians (anakova).

Hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

1. Aplikasi model PAKEM efektif untuk mengajarkan materi kemampuan gerak

dasaranak pada siswa kelas IV-V SD Negeri 1 Trucuk Tahun Pelajaran

2010/2011.

2. Aplikasi model PAKEM lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

konvensional dalam meningkatkan kemampuan gerak dasaranak pada siswa

kelas IV-V SD Negeri 1 Trucuk Tahun Pelajaran 2010/2011.

Page 76: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Dengan demikian maka aplikasi model PAKEM lebih efektif daripada

pembelajaran konvensional. Jadi hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima

kebenarannya.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan interprestasi lebih lanjut,

terutama mengenai hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Pembahasannya sebatas dalam pengertian evaluasi dan tidak atau belum kearah

verifikasi suatu teori. Karena itu ,pendekatan pembahasannya lebih cenderung

kedeskripsi empiris.

Atas dasar hasil analisis statistik deskriptif dan inferensial diatas dapat kita

ambil suatu hikmah penting antara lain : Dari segi proses penerapan pendekatan

pembelajaran model PAKEM terhadap kemampuan gerak dasaradalah lebih

efektif dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional, dan Darisegi

produk perbandingan kemampuan gerak dasar antara siswa yang mendapatkan

perlakuan pendekatan model PAKEM lebih baik dari pada siswa yang

mendapatkan perlakuan pendekatan pembelajaran konvensional.

Keberhasilan penerapan pendekatan pembelajaran model PAKEM

didukung hasil – hasil analisis data bahwa, ( 1) Analisis data observasi terhadap

kegiatan siswa dalam pembelajaran selama 4 kali pertemuan adalah efektif, karena

setiap aspek yang diamati berada pada kategori baik. (2) Dari analisis

perbandingan secara deskriptif, ternyata siswa yang diberikan pendekatan aplikasi

model PAKEM lebih tuntas belajarnya .Siswa dikatakan tuntas belajarnya apabila

skor yang diperoleh siswa + 75% skor total. Dilihat dari hasil selisih skor tes awal

dan akhir pada kelompok eksperimen, total selisihnya mengalami peningkatan

sebanyak 6 siswa dengan kategori baik, 9 siswa dengan katregori cukup, 0 siswa

dengan kategori sedang, 0 siswa dengan kategori kurang, 0 siswa dengan

kategori kurang sekali. Sedangkan pada kelompok kontrol,total selisihnya

mengalami penurunan sebanyak 0 siswa dengan kategori baik, 0 siswa dengan

kategori cukup, 6 siswa dengan kategori sedang, 9 siswa dengan kategori

kurang, 0 siswa dengan kategori kurang sekali. Dengan demikian,

“Meningkatkan Kemampuan gerak dasar melalui Aplikasi Model PAKEM pada

Page 77: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Siswa Kelas IV - V SD Negeri 1 Trucuk Kabupaten Klaten Tahun 2011”. Adalah

efektif.

Hal ini sejalan dengan penelitian Relevan sebelumnya milik Wawan Susila

dengan judul, “Tingkat Kemampuan gerak dasarpada Siswa Kelas III – IV

Sekolah Dasar se Kalurahan Ngabeyan Kartasura Tahun Pelajaran 2003/2004”

diperoleh simpulan (1) Keadaan atau kondisi kemampuan gerak dasarsiswa kelas

III – IV rata-rata dalam kategori sedang sebesar 39,57%. (2) Ada perbedaan yang

signifikan tingkat kemampuan gerak dasarpada siswa III dan IV; III, IV dan V,

VI. Sedangkan untuk siswa kelas V dan VI tidak ada perbedaan yang signifikan.

(3) Ada perbedaan yang signifikan tingkat kemampuan gerak dasarpada siswa

putra dan putri kelas III-IV;III,IV dan V,VII. Sedangkan untuk siswa kelas V dan

VI tidak ada perbedaan yang siginifikan.

Dari segi produk atau peningkatan kemampuan gerak dasarjuga

menunjukkan bahwa, dari uji hipotesis PEK ini teruji bahwa hasil kemampuan

gerak dasardengan pendekatan aplikasi model PAKEM lebih baik dari pada

pendekatan pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil uji kesamaan dan uji

kesejajaran ternyata dua model regresi linier tidak sama, namun sejajar. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar aplikasi model

PAKEM dengan pendekatan konvensional. Konstanta garis regresi kelompok

eksperimen adalah 57,261. Konstanta ini lebih besar dari konstanta garis regresi

kelompok kontrol yaitu 53,815. Secara geometris garis regresi kelompok

eksperimen diatas garis regresi kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa

hasil belajar pendekatan aplikasi model PAKEM lebih baik dari pada aplikasi

model PAKEM.

Meski hipotesis hasil penelitian teruji, namun dalam pelaksanaan

penelitian eksperimen ini ternyata ada beberapa kelemahan, antara lain : kriteria

peniliannya dibuat oleh peneliti sendiri dengan memodifikasi dari silabus

konvensional. Kelemahan ini disadari betul oleh peneliti, maka butuh pemikiran

yang lebih lanjut ditingkat Strata selanjutnya.

Page 78: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Sesuai dengan deskripsi sajian analisis data dan pembahasannya, maka

dapat ditarik simpulan penelitian sebagai berikut:

1. Secara proses bahwa pendekatan pembelajaran model PAKEM lebih efektif

terhadap hasil kemampuan gerak dasar karena setiap aspek yang diamati

berada pada kategori baik. Dan prosentase ketuntasan belajarnya lebih banyak

dibandingkan dengan kelompok kontrol.

2. Dari segi produk pendekatan pembelajaran model PAKEM lebih baik

pengaruhnya daripada pendekatan pembelajaran konvensional terhadap hasil

kemampuan gerak dasar pada siswa kelas Kelas IV - V SD Negeri 1 Trucuk

Kabupaten Klaten Tahun 2012, Hasil penghitungan prosentase peningkatan

kemampuan gerak dasar yang mendapat perlakuan pembelajaran eksperimen

adalah 80 % sedangkan siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran kontrol

adalah 47 %.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pendekatan

pembelajaran model PAKEM memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada

pendekatan pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil kemampuan

gerak dasar pada siswa kelas IV - V SD Negeri 01 Trucuk Kabupaten Klaten

Tahun 2012. Implikasi teoritik dari hasil penelitian ini bahwa,setiap pendekatan

pembelajaran memiliki efektifitas yang berbeda dalam meningkatkan kemampuan

gerak dasar. Oleh karena itu, dalam menerapkan pendekatan pembelajaran yang

bertujuan untuk mengembangkan atau meningkatkan kemampuan gerak dasar

harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi

siswa. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat,khususnya untuk

meningkatkan kemampuan gerak dasar.

Page 79: BAB 1 - 5 - digilib.uns.ac.id/Aplikasi...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii APLIKASI MODEL PAKEM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR ANAK Penelitian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

C. Saran

Sehubungan dengan simpulan yang telah diambil dan implikasi yang

ditimbulkan, maka kepada guru – guru Penjas di kecamatan Trucuk, disarankan

hal-hal sebagai berikut:

1. Upaya untuik meningkatkan kemampuan gerak dasar harus diterapkan

pendekatan pembelajaran yang baik agar diperoleh peningkatan keterampilan

yang optimal.

2. Untuk meningkatkan kemampuan gerak dasar dapat diterapkan pendekatan

pembelajaran bermain.