B6-13

25
 Gangguan Mood Berupa Depresi Dan Penatalaksanaannya B6

description

ppt

Transcript of B6-13

Gangguan Depresi

Gangguan Mood Berupa DepresiDanPenatalaksanaannya

B6SKENARIO 13seorang wanita berusia 66 tahun dikonsulkan ke bagian Psikiatri karena mengamuk saat dirawat di RS. Pasien tersebut dirawat karena mengalami peningkatan GDS disertai luka pada kaki yang sudah berbau. Pasien mengalami DM tipe 2 sejak 25 tahun yang lalu, pasien selalu menjaga diet pola makan dan control teratur, namun akhir-akhir ini pasien bosan menjalani semua perawatan dan ingin menyusul suaminya saja yang sudah wafat. Beberapa bulan terakhir, pasien makan dengan porsi tinggi karbohidrat dan minum-minuman manis, tidak olah raga, lebih banyak tidur dan tidak mau melakukan kegiatan harian.

RUMUSAN MASALAHseorang wanita berusia 66 tahun dikonsulkan ke bagian Psikiatri karena mengamuk saat dirawat di RS.ANALISIS MASALAHANAMNESIS1. Identitas : aloanamnesis/autoanamnesis

2. Keluhan UtamaWaktu (kapan pertama kali muncul?)Cara (mendadak, bertahan, menetap?) Interval (jarak antara setiap gejala?)Gejala terkait (depresi, cemas, marah, bunuh diri?)

3. Keluhan PenyertaEfek pada fungsi (pola tidur, nafsu makan, BB)

4. Riwayat Pribadi dan SosialNeonatusMasa anak-anakPendidikanPekerjaan

5. Riwayat KeluargaAyah dan ibuSaudara kandungPerpisahanSikap menyimpangSuasana di rumah

6. Riwayat Pengobatan

7. Riwayat Psikiatrik Dahulu

8. Riwayat Penyakit Dahulu

9. Riwayat Latar BelakangPelecehanKepribadianPenyalahgunaan zat

1. Identitas pasien Wanita 66 tahun.

2. Keluhan utama Pasien mengamuksaat berada dirumah sakit.

3. Riwayat penyakit sekarang Pasien dirawat karena mengalami peningkatan GDS disertai luka pada kaki yang sudah berbau.Beberapa bulan terakhir, pasien makan dengan porsi tinggi karbohidrat dan minum manis-manis, tidak berolahraga.

4. Riwayat pribadi Pasien bosan menjalani semua perawatan dan ingin menyusul suaminya yang sudah wafat.5. Riwayat medisPasien telah menderita DM tipe 2 sejak 25 tahun lalu, pasien selalu menjaga diet pola makan dan kontrol teratur.Pemeriksaan Status MentalBicaraSuasana Perasaan WahamHalusinasiKesadaranPerhatian dan konsentrasiDaya IngatIntelegensi

Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan LaboratoriumGula darah puasaDarah diambil antara pukul 07.00 sampai 09.00.Pasien harus berpuasa makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan.Gula darah postprandialDarah diambil 2 jam setelah makan pagi atau makan siang.

Pemeriksaan PenunjangElektroensefalogram (EEG) Sebagai pendukung didalam psikiatri. Untuk membedakan kondisi organik dan fungsional. Epilepsi. Delirium Demensia tipe Alzeimer.Pseudodemensia (depresi yang menyerupai gambaran demensia) biasanya normal.Pencitraan otak CT scan Untuk menapis gangguan otak organik. MRI Untuk mengidentifikasi gangguan-gangguan demielinisasi, demensia, infark, dan neoplasma. Dikombinasi dengan PET atau SPECT.

DEPRESIGejala utama:Afek depresifKehilangan minat dan kegembiranMudah lelah, aktivitas menurun

Gejala lainnya:Konsentrasi dan perhatian kurangHarga diri dan kepercayan diri berkurangGagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunaPandangan masa depan yang suram dan pesimistisGagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diriGanguan tidurNafsu makan berkurang

Depresi RinganMinimal dua dari tiga gejala utama

Ditambah minimal dua dari gejala lainya

Tidak boleh ada gejala yang berat

berlangsung sekurang-kurangnya sekitar dua mingu

Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjan dan kegiatan sosial yang biasa dilakukanya

Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik

Depresi SedangMinimal dua dari tiga gejala

Ditambah sekurang-kurangnya ada tiga (dan sebaiknya empat) dari gejala lainya

Lamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar dua mingu

Menghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjan dan urusan rumah tangga

Dapat dengan gejala somatik atau tanpa gejala somatik

Depresi Berat Tanpa Gejala PsikotikSemua gejala utama depresi harus ada

Minimal empat dari gejala lainya

Pasien tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan gejala penting (pemberontakan, penurunan kesadaran)

Berlangsung sekurang-sekurangnya 2 minggu, tetapi apabila gejala berat 1 minggu

Pasien tidak mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tanga kecuali pada taraf yang sangat erbatas.

Depresi Berat Dengan Gejala PsikotikEpisode depresi berat yang memenuhi kriteria menurut episode depresif berat tanpagejala psikotik

Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif.

EtiologiFaktor biologis Faktor turunan atau genetik. Neurotransmiter: > Perempuan.Usia akhir 30 tahunan.

Faktor psikososialKegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan atau kehilangan pada saat lanjut usia. Perubahan status ekonomi. Perubahan struktur keluarga yang cepat berubah.EpidemiologiAfek depresif.Hilang minat.Penurunan berat badan atau penambahan berat badan.Insomnia atau hipersomnia.Aktivitas psikomotor menurun atau meningkat.Kelelahan atau lemas.Merasa tak berguna lagi; rasa bersalah.Sulit berkonsentrasi.Keinginan untuk mati.Gejala KlinisDIABETES MELITUS TIPE 2

Suatu penyakit menahun yang ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi nilai normal yaitu kadar gula darah sewaktu 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa 126 mg/dl. Obesitas.Dewasa dengan usia lebih tua.Insensitivitas jaringan terhadap insulin (resistensi insulin) dan tidak adekuatnya respons sel pankreas terhadap glukosa plasma yang khas.

ULCER DMGabungan beberapa penyulit seperti microangiopati dan rentan infeksi.Penyebab infeksi pada kaki DM biasanya multibakterial yaitu gram negatif, gram positif, dan bakteri anaerob.Pengelolaan kaki diabetes:Pengendalian gula darah.Debridement/membuang jaringan yang rusak.Pemberian antibiotik.Obat-obat vaskularisasi serta amputasi.

PenatalaksanaanMedikamentosa dan NonmedikamentosaAntidepresan trisiklik:Imipramine dan amitriptyline.Amiltriptyline, clomipramine, dothiepin (dosulepin) dan trazodone Insomnia inisial.Letargis & apatis Imipramine & Lofepramine.Depresif berat Monoamine oxidase inhibitor (MAOI).Serotonin selective reuptake inhibitor/SSRI).

Terapi Elektrokonvulsif (ECT)Depresi resisten yang tidak memberikan respons terhadap farmakoterapi.

PsychosurgerySemua pengobatan lain gagal.

FototerapiSAD yang awitan depresinya saat musim gugur atau dingin.

PsikoterapiTerapi kognitif:Pengajaran agar pasien dapat kognisi depresif personal, terapi kelompok, psikoterapi psikoanalisis, dan pada kasus masalah keluarga atau perkawinan, terapi keluarga dan terapi matrial.Bersama farmakoterapi.

Peningkatan Aktivitas dan Kontak SosialDisemangati untuk meningkatkan aktivitasaktivitas.Bertemu orang lain.Mengembangkan hubungan yang penuh percaya diri.Prognosis10% menahun1/3 pasien depresi depresi berulangDIFFERENTIAL DIAGNOSISPercobaan bunuh diriUmum meminum obat-obatanUmumnya terjadi pada penderita depresiCiri-ciri:Pasien pernah mencoba bunuh diri Mood Depresif atau cemasPost-TraumaPerubahan sikap yang mendadakKesehatan yang menurunPasien dalam pengobatanLingkungan yang kurang baik

KESIMPULANWanita 66 tahun dinyatakan menderita depresi disertai dengan penyakit organik berupa diabetes melitus dan ulkus diabetik. Pengobatan yang tepat akan mengurangi gejala depresi yang terjadi pada pasien.