b. Konserv & Rehblts Hbt
-
Upload
renanda-baghaz-putra -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
description
Transcript of b. Konserv & Rehblts Hbt
KONSERVASI DAN REHABILITASI HABITAT
TUJUAN KONSERVASITUJUAN KONSERVASI
UU Konservasi Hayati (UUKH) pasal 3UU Konservasi Hayati (UUKH) pasal 3 mengusahakan terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia
Whitten et al. memelihara ekosistem yang cukup luas untuk kelangsungan proses-proses alami dengan sesedikit mungkin melibatkan campur tangan manusia, sambil memelihara habitat sebanyak mungkin, dengan demikian memelihara struktur dan taksonominya
3 STRATEGI UTAMA KONSERVASI3 STRATEGI UTAMA KONSERVASIWorld Conservation Strategy (WCS)
1. Memelihara proses ekologi dan system penyangga kehidupan :- Perlindungan terhadap sistem penyangga kehidupan dengan
menjamin terpeliharanya proses ekologi bagi kelangsungan hidup biota dan ekosistemnya2. Melindungi diversitas genetik :
- Pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah yaitu menjamin terpeliharanya sumber genetik dan ekosistemnya bagi kepentingan umat manusia 3. Pemanfaatan spesies dan ekosistem yang berkelanjutan :
- Pelestarian didalam cara-cara pemanfaatan baik jenis maupun ekosistemnya yaitu dengan mengatur dan mengendalikan cara pemanfaatan, sehingga diharapkan dapat diperoleh manfaat yang optimal dan berkesinambungan
MANFAAT KONSERVASIMANFAAT KONSERVASI
Rekreasi/pariwisata
Perlindungan daerah tangkapan air
Proses ekologi
Keragaman hayati
Pendidikan dan penelitian
Keuntungan konsumtif
Keuntungan non konsumtif
Nilai masa depan
Prnsip-Prinsip dalam KonservasiPrnsip-Prinsip dalam Konservasi
1. Mengamankan (save it), yaitu :□ mengamankan ekosistem yang berarti melindungi
genetik, spesies dan ekosistem dengan cara: Menjaga penurunan kualitas dari komponen- komponen utama ekosistem, □ mengembangkan upaya mengelola dan
melindungi secara efektif, mengembalikan spesies-
spesies yang telah hilang kepada habitat aslinya dan □ memeliharanya di bank genetik seperti
kebun raya dan fasilitas ex-situ lainnya
Prinsip-Prinsip dalam KonservasiPrinsip-Prinsip dalam Konservasi
2. Mempelajari (study it), artinya :
□ melakukan inventarisasi dan identifikasi mengenai
karakteristik sifat biologis, ekologis dan sosial
ekonomi masyarakat.
□ Hal ini berarti sekaligus membina kesadaran akan
nilai-nilai sumberdaya alam, memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk menghargai
keanekaragaman alam serta memasukkan isu-isu
tentang sumberdaya dan ekosistemnya kedalam
bagian kurikulum pendidikan
3. Memanfaatkan (use it), artinya :
□ melakukan pemanfaatan sumberdaya alam secara
lestari dan seimbang, agar terus dapat
dikembangkan dengan teknik-teknik pemanfaatan
yang dapat mempertahankan keberadaan
sumberdaya alam.
□ Pemanfaatan sumberdaya alam hanya untuk
memperbaiki kehidupan umat manusia dan
memberikan jaminan bahwa sumber-sumber ini
dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat secara adil dan bijaksana.
KRITERIA KONSERVASIKRITERIA KONSERVASI
• Keanekaragaman hayati
• Kealamian• Ketergantungan• Keterwakilan• Keunikan• Integritas• Produktifitas• Kerentanan
KRITERIA EKOLOGIKRITERIA EKOLOGI KRITERIA SOSIALKRITERIA SOSIALKRITERIA EKONOMIKRITERIA EKONOMI
• Penerimaan Sosial• Kesehatan
Masyarakat• Rekreasi• Budaya• Estetika• Tingkat Konflik
Kepentingan • Keamanan• Aksesibilitas• Kepedulian
Masyarakat• Kompatabilitas
• Spesies Penting• Kepentingan
Perikanan• Bentuk Ancaman• Manfaat Ekonomi• Pariwisata
DIMENSI EKOLOGISDIMENSI EKOLOGISSecara ekologis terdapat 5 (lima) persyaratan agar pembangunan
suatu wilayah/ekosistem dapat berlangsung secara berkelanjutan :1. Keharmonisan Ruang (Spatial Harmony)
a. Zona Preservasi : wilayah pesisir dan lautan yang mengandung sumberdaya alam (flora, fauna dan mikroba), warisan budaya dan komponen ekosistem lainnya yang bersifat endemik, langka atau sangat menentukan kelangsungan hidup ekosistem; atau merupakan tempat berlangsungnya proses- proses ekologis penting seperti pemijahan (Spawning Grounds), pembesaran
(Nursery Grounds), mencari makan (Feeding Grounds) dan alur ruaya (Migratory Routes) dari ikan serta spesies lainnyab. Zona Konservasi : wilayah dimana diperbolehkan berlangsungnya kegiatan pembangunan, tetapi dengan laju atau tingkat yang sangat terbatas, misalnya berupa penebangan mangrove secara selektif, snorkeling dan menyelam (diving) di kawasan terumbu karangc. Zona Pemanfaatan : kawasan yang karena karakteristik
biofisiknya, dapat digunakan berbagai macam kegiatan pembangunan termasuk perikanan tangkap,
periakanan budidaya (tambak dan marikultur), kehutanan, pertanian pantai (costal agriculture), pariwisata, pertambangan dan enrgi, pelabuhan dan transportasi, pemukinan dan industri
2. Laju pemanfaatan sumberdaya dapat pulih (seperti sumberdaya perikanan dan hutan mangrove) tidak boleh melebihi kemampuan pulih (renewable capacity) dari sumberdaya tersebut dalam kurun waktu tertentu.- Sumberdaya perikanan, kemampuan pulih lazim disebut sebagai
potensi lestari (maximum Sustainable Yield, MSY)- Hutan Mangrove, sebagai Jatah Tebangan yang diperbolehkan
(Total Allowable Harvest, TAH)3. Laju pemanfaatan sumberdaya tidak dapat pulih (tambang dan
mineral) harus diatur sedemikian rupa, sehingga sebelum sumberdaya ini habis sudah ditemukan bahan substitusinya
4. Tidak boleh membuang limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) ke lingkungan pesisir dan lautan. pembuangan limbah yang dapat terurai di alam (biodegradable) tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi (Assimilative Capacity) lingkungan pesisir dan lautan
5. Pembangunan di kawasan pesisir dan lautan harus dirancang sesuai dengan kaidah-kaidah alam, yaitu sesuai dengan karakteristik dan dinamika alamiah lingkungan pesisir dan lautan, seperti pola arus, pasang surut, sifat geologi dan morfologi, serta sifat biologis dan kimiawi, sehingga tidak mengganggu tatanan dan fungsi ekosistem
DIMENSI EKONOMIDIMENSI EKONOMI• Dimensi ini merepresentasikan permintaan (Demand Side)
manusia terhadap sumberdaya alam dan jasa-jasa lingkungan wilayah termaksud
• Harus dapat mengelola agar permintaan terhadap sumberdaya alam dan jasa lingkungan tidak melampaui kemampuan (daya dukung) wilayah pesisir dan lautan untuk menyediakannya
DIMENSI SOSIALDIMENSI SOSIAL• Dimensi ini merupakan wujud dari pembangunan
berkelanjutan di suatu wilayah yeng dicirikan oleh terjadinya keadilan dalam distribusi pendapatan dan kesempatan berusaha
• Seluruh anggota masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan)
• Adanya kesetaraan gender • Terjadinya partisipasi dan akuntabilitas politik
BENTUK-BENTUK KONSERVASI DI INDONESIABENTUK-BENTUK KONSERVASI DI INDONESIA
• Scientific Reserve/Strict Nature Reserve/Strict Nature Reserve (Cagar Alam Murni) beserta wilderness areas
• National Park/Marine National Park (Taman Nasional)• Natural Monument/Natural Landmarks (Bentukan-bentukan alam)• Nature Conservation/Managed Nature Reserve/Wildlife Sanctuary/
Marine Sancrtuary (Suaka Alam Kelola dan Cagar Alam Kelola)• Protected Landscape or Seascape (Bentang Alam Darat dan Laut yang
Dilindungi)• Resource Reserve (Suaka Cadangan)• Natural Biotik Area/Anthropogonical Reserve (Wilayah Biota Alami dan
Suaka)• Multiple Use Management Area/Managed Resource Area (Kawasan yang
Dikelola Secara Multiguna)• Biosphere Reserve (Cagar Biosfer)• World Heritage Site(Natural) (Warisan Dunia)
UNIT-UNIT PENGELOLAUNIT-UNIT PENGELOLAKAWASAN KONSERVASIKAWASAN KONSERVASI
1. Unit Pengelolaan Kawasan-kawasan Taman Nasional (UPKTN)Terdiri atas Balai Taman Nasional dan Unit Taman Nasional
Mempunyai fungsi :• Penyusunan program pengembangan taman nasional• Pemangkuan, perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan
kawasan taman nasional beserta ekosistemnya• promosi dan informasi• pengamanan kawasan, konservasi kawasan dan lingkungan,
konservasi jenis sumberdaya alam hayati dan bina wisata alam
• urusan tata usaha
2. Unit pengelolaan territorial sumberdaya alam atau (Balai-Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA))
Mempunyai fungsi• Penyusunan program pengembangan kawasan suaka alam,
taman wisata alam, taman hutan raya dan taman buru serta promosi dan informasi.
• Pemangkuan kawasan suaka alam, taman wisata alam, taman hutan raya dan taman buru
• Pelaksanaan konservasi serta jenis tummbuhan dan satwa
• Pengamanan kawasan dan jenis sumberdaya alam hayati diluar kawasan
• Pembinaan cinta alam dan penyuluhan konservasi sumberdaya alam dan Tata Usaha
KONDISI KONSERVASI LAUT di INDONESIAKONDISI KONSERVASI LAUT di INDONESIA
Ditetapkan : 37 kawasan konservasi laut di 33 lokasi
Cagar alam laut : 16 lokasiSuaka Margasatwa Laut : 6 lokasiTaman Nasional : 9 lokasiTaman Wisata Laut : 6 lokasi
Meliputi area seluas 2.800.000 ha.
SUAKA ALAMSUAKA ALAM CAGAR ALAMCAGAR ALAM SUAKA SUAKA MARGASATWAMARGASATWA
• Mempunyai ciri khas, baik darat/laut
• Fungsi pokok untuk pengawetan keanekaragaman hayati
• Kawasan Suaka Alam• Ada ekosistem tertentu yang harus dilindungi
KRITERIA KONSERVASIKRITERIA KONSERVASIBEBERAPA KAWASAN CAGAR ALAMBEBERAPA KAWASAN CAGAR ALAM
• Kawasan suaka alam• Alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa serta ekosistemnya
• Ada ekosistem tertentu yang harus dilindungi
• Perkembangannya berlangsung secara alami
• Kawasan Suaka Alam• Mempunyai ciri khas
berupa keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa
• Untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya
ZONASI KAWASANZONASI KAWASAN• zonasi adalah suatu kebijaksanaan untuk
membagi kawasan sesuai dengan potensi dan karakteristik sumberdaya alam dan lingkungan untuk memenuhi prinsip-prinsip kelestarian dan pemenuhan kebutuhan manusia secara lestari
• Zonasi atau pemintakan perairan laut dapat dilakukan atas dasar faktor-faktor fisik dan penyebaran komunitas biotanya
• Pelaksanaan penataan ruang suatu Kawasan dapat dilakukan melalui pembagian kawasan berdasarkan fungsi yaitu, kawasan yang berfungsi lindung dan kawasan yang berfungsi budidaya
• Untuk menentukan kawasan tersebut berfungsi lindung atau berfungsi budidaya, diperlukan kriteria yang menjadi dasar dalam menilai, merencanakan, membina dan mengembangkan suatu kawasan
• Nilai atau bobot dari masing-masing kriteria berbeda satu sama lain
ZONE PERMUKIMAN DI ATAS AIR
1. Kriteria Zone permukiman sesuai dengan potensi supply meliputi :a. Kemudahan untuk mendapatkan air tawar ke daerah tersebutb. Dilalui jalur perhubungan dan adanya sarana perhubungan
2. Kriteria Zone permukiman sesuai dengan potensi demand meliputi: a. Bisa dijadikan sebagai lahan darat b. Bisa berkembang kegiatan ekonomi
Penilaian Zona Permukiman dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu tinggi dengan skor (5), sedang dengan skor (3) dan rendah dengan skor (1), berdasarkan kriteria 1. Dilalui jalur perhubungan dan adanya sarana perhubungan 2. Kemudahan untuk mendapatkan air tawar ke daerah tersebut 3. Bisa dijadikan sebagai lahan darat 4. Bisa berkembang kegiatan ekonomi
Keterangan: Tinggi (5) : apabila terdapat 4 dari ketentuan zone
permukiman Sedang (3) : apabila terdapat 2 - 3 dari ketentuan zone permukiman Rendah (1) : apabila terdapat 1 dari ketentuan zone
permukiman
Analisis model matematisAnalisis model matematis • Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut, maka untuk menganalisis data
yang telah dikumpulkan digunakan model matematis (Hufschmidt, Steel and Torrie, Walpole) yang menjadi dasar penyusunan tata ruang dan zonasi kawasan. Model matematis ini secara umum menggunakan persamaan sebagai berikut:
Keterangan: A = Nilai suatu kawasan atau zone Bij = Jumlah nilai hasil skoring setiap kriteria dalam suatu kawasan atau zone Cij = Jumlah skor maksimum seluruh kriteria 100 = Nilai konstanta
x100Cij
BijA
x100Cij
BijA
Kawasan Hutan MangroveKawasan Hutan Mangrove
1. Kriteria Kawasan Lindung Mangrove
Keterangan: NKKLM = Nilai kriteria kawasan lindung mangrove Nk = Jumlah skor kriteria keanekaragaman Nkh = Skor kekhasan N1 = Skor kelangkaan Nw = Skor keperwakilan Na = Jumlah skor kriteria keaslian Nksv = Skor konservasi Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = Kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NKKLM 80, kawasan cocok sebagai kawasan lindung mangrove
NKKI.M < 80, kawasan tidak cocok sebagai kawasan lindung dan lebih cocok sebagai kawasan budidaya mangrove.
100 x
kiBksvNaNwN1NkhNkN
NKKLM
2. Kriteria Zona Hutan Wisata Mangrove2. Kriteria Zona Hutan Wisata Mangrove
Keterangan: NZHWM = Nilai kriteria zone hutan wisata mangrove Nleg = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZHWM 80, kawasan cocok sebagai zone hutan wisata mangrove NZHWM < 80, kawasan tidak cocok sebagai zone hutan wisata mangrove.
100 x B
NNNNNZHWM
ki
pakckleg
3. Kriteria Zona Hutan Produksi Ma3. Kriteria Zona Hutan Produksi Mangrovengrove
Keterangan: NZHPM = Nilai kriteria zone hutan produksi mangrove Nsk = Skor kriteria alasan status kawasan Nf = Skor kriteria fungsi Nn = Skor kriteria norma pengelolaan Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakanki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah rebagai berikut: Jika: NZHPM 80, kawasan cocok sebagai zona hutan produksi
mangrove NZHPM < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona hutan produksi
mangrove.
100xB
NNNNZHPM
ki
nfsk
4. Kriteria Zona Perikanan Tambak4. Kriteria Zona Perikanan Tambak
Keterangan: NZPTb = Nilai kriteria zone perikanan tambakNs = Skor kriteria salinitas Nt = Skor kriteria struktur tanahNph = Skor kriteria perhubunganNjl = Skor kriteria jarak dari laut Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPTb 80, kawasan cocok sebagai zona perikanan tambak
NZPTb < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona perikanan tambak.
100 x B
NNNNNZPTb
ki
jlphts
5. Kriteria Zona5. Kriteria Zona Silvofislrery Silvofislrery
Keterangan: NZSv = Nilai kriteria zone silvofisheryNbhm = Skor kriteria bekas hutan mangrove Namp = Skor kriteria alternatif mata pencaharian Nstm = Skor kriteria mempunyai sifat tumbuh mangrove Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang
digunakan ki = kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPSv 80, kawasan cocok sebagai zona silvofishery
NZPSv < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona silvofishery.
100 x B
NNNNZSv
ki
stmampbhm
6. Kriteria Zona Pertanian6. Kriteria Zona Pertanian
Keterangan: NZPer = Nilai kriteria zone pertanian Nbhm = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang
digunakan ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPer 80, kawasan cocok sebagai zona pertanian
NZPer < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona pertanian.
100 x B
NNNNZPer
ki
lkklbhm
7. Kriteria Zona Permukiman7. Kriteria Zona Permukiman
Keterangan: NZPm = Nilai kriteria zone permukimanNsp = Skor parameter sarana prasarana perhubungan Nat = Skor parameter kemudahan mendapatkan air tawar Nld = Skor parameter kecocokan lahan darat Ne = Skor parameter perkembangan kegiatan ekonomiPki = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameter yang digunakan ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPm 80, kawasan cocok sebagai zone permukiman
NZPm < 80, kawasan tidak cocok sebagai zone permukiman
100 x P
NNNNNZPm
pi
eldatsp
Kawasan PerairanKawasan Perairan
Keterangan: NKLP = Nilai kriteria kawasan lindung perairanNk = Jumlah skor kriteria keanekaragaman Nkh = Skor kekhasan Nl = Skor kelangkaan Nw = Skor keperwakilan Na = Jumlah skor kriteria keaslian Nksv = Skor konservasi Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang digunakan ki = Kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NKLP 80, cocok sebagai kawasan lindung perairan • NKLP < 80, tidak cocok sebagai kawasan lindung perairan.
1. Kriteria Kawasan Lindung Perairan1. Kriteria Kawasan Lindung Perairan
100 x kiB
ksvNaNwN1NkhNkNNKLP
2. 2. Kriteria Zone Wisata PerairanKriteria Zone Wisata Perairan
Keterangan: NZWP = Nilai kriteria zone hutan wisata perairan Nleg = Skor kriteria legalitas Nck = Skor kriteria karakteristik kawasan Nak = Skor kriteria aksesibilitas Np = Skor permintaan wisata Bki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang
digunakan ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :Jika: NZWP 80, kawasan cocok sebagai zona wisata perairan
NZWP < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona wisata perairan.
100 x B
NNNNNZWP
ki
pakckleg
3.3. Kriteria Zone Perikanan TangkapKriteria Zone Perikanan Tangkap
Keterangan: NZPTk = Nilai kriteria zone perikanan tangkap Nn = Skor parameter kegiatan nelayan Np = Skor parameter lokasi penangkapan Nat = Skor alat tangkap Ppi = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameter ki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZPTk 80, cocok sebagai zona perikanan tangkap
NZPTk < 80, tidak cocok sebagai zona perikanan ta
100 x P
NNNNZPTk
pi
atpn
4.4. Kriteria Zone Karamba ApungKriteria Zone Karamba Apung
Keterangan: NZKA = Nilai kriteria zone keramba apungNl = Skor parameter lokasi keramba Nm = Skor parameter minat masyarakatNd = Skor kedalaman airNp = Skor permintaan wisata Ppi = Jumlah skor maksimum dari seluruh parameterki = kriteria ke – i
Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
Jika: NZKA 80, cocok sebagai zone karamba apung NZKA < 80, tidak coeok sebagai zone karamba apung.
100 x P
NNNNZKA
pi
dml
5. Kriteria Zona Transportasi air5. Kriteria Zona Transportasi air
Keterangan: NZTA = Nilai kriteria zone transportasi airNd3 = Skor kriteria memiliki kedalaman minimal 3 mNAjt = Skor kriteria alternatif jalur transportasiNMkw = Skor kriteria menunjang kegiatan wisataNrm = Skor kriteria adanya rambu-rambu dan dermagaBki = Jumlah skor maksimum dari seluruh kriteria yang
digunakan ki = kriteria ke – i Kriteria keputusan yang akan digunakan adalah sebagai berikut: Jika: NZTA 80, kawasan cocok sebagai zona transportasi air
NZTA < 80, kawasan tidak cocok sebagai zona transportasi air
100 x B
NNNNNZTA
ki
rmphAjtd3