awal jujur

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam praktik keperawatan banyak menimbulkan konflik antara kebutuhan klien dengan harapan perawat dan falsafah perawatan. Masalah etika keperawatan pada dasarnya masalah etika kesehatan dalam kaitan ini dikenal istilah etika biomedis atau bioetis. Bioetis mengandung arti ilmu yang mempelajari masalah yang timbul akibat kemajuan ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi dan kedokteran. Masalah bioetis tersebut berkata jujur. Dan dalam kesempatan ini kami akan membahas berkata jujur dalam konsep kejujuran (veracity). B. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum 1. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui tentang Etika Keperawatan terapan berkata jujur bohong yang bertentangan dengan falsafah agama b. Tujuan Khusus Adapun tujuan Khusus makalah ini agar mahasiswa dan pembaca mampu : 1. Memahami tentang Berkata Jujur 2. Mengetahui tentang Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama ,politik ,ekonomi ,dan ideologi.

description

gcgdhfhjf

Transcript of awal jujur

Page 1: awal jujur

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam praktik keperawatan banyak menimbulkan konflik antara kebutuhan klien

dengan harapan perawat dan falsafah perawatan. Masalah etika keperawatan pada dasarnya

masalah etika kesehatan dalam kaitan ini dikenal istilah etika biomedis atau bioetis.

Bioetis mengandung arti ilmu yang mempelajari masalah yang timbul akibat kemajuan

ilmu pengetahuan, terutama di bidang biologi dan kedokteran.

Masalah bioetis tersebut berkata jujur. Dan dalam kesempatan ini kami akan membahas

berkata jujur dalam konsep kejujuran (veracity).

B. Tujuan Penulisan

a. Tujuan Umum

1. Makalah ini bertujuan agar mahasiswa atau pembaca dapat mengetahui tentang Etika Keperawatan terapan berkata jujur bohong yang bertentangan dengan falsafah agama

b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan Khusus makalah ini agar mahasiswa dan pembaca mampu :

1. Memahami tentang Berkata Jujur

2. Mengetahui tentang Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah agama ,politik ,ekonomi ,dan ideologi.

C. Metode Penulisan

Dalam metode penulisan makalah ini, kami menggunakan metode Deskriptif dan adapun tehnik pengumpulan data penulis menggunakan Study Kepustakaan yaitu dengan menggunakan beberapa sumber sebagai refesiensi juga menggunakan jasa internet dalam pembahasan makalah ini.

D. Sistematika Penulisan

Makalah ini terdiri dari tiga bab, Bab I pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang, Tujuan penulisan, Metode penulisan, dan Sistematika penulisan. Bab II, Tinjauan teori yang terdiri dari Pengertian Etika, Pengertian Berkata Jujur, Contoh Berkata secara jujur melawan berkata bohong. Bab III Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran. Serta Daftar Pustaka.

Page 2: awal jujur

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Etika

Etika adalah Ilmu tentang kesusilaan yang menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :

Baik & buruk

Kewajiban & tanggungjawab

Lama Perawatan masalahan dasar Etika Keperawatan

Bandman dan badman (1990) secara umum menjelaskan bahwa permasalahan etika keperwatan pada dasarnya terdiri dari lima jenis , yaitu :

1. Kuantitas melawan kualitas hidup 2. Kebebasan melawan penanganan dan pencegahan bahaya 3. Berkata secara jujur melawan berkata bohong 4. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah

agama ,politik,ekonomi ,dan ideology5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak ilmiah dan coba-coba

B. Pengertian Berkata Jujur

Dalam konteks berkata jujur (truth telling), ada suatu istilah yang disebut desepsi,

berasal dari kata deceive yang berarti membuat orang percaya terhadap suatu hal yang tidak

benar, meniru atau membohongi. Desepsi meliputi berkata bohong, mengingkari atau

menolak, tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak sesuai dengan

pertanyaan atau tidak memberikan penjelasan sewaktu informasi dibutuhkan.

Berkata bohong merupakan tindakan desepsi yang paling dramatis karena dalam

tindakan ini seseorang di tuntut untuk membenarkan sesuatu yang di yakini salah. Salah satu

contoh tindakan depsesi adalah perawat memberikan obat plasebo dan tidak memberi tahu

pasien tentang obat apa yang sebenarnya diberikan tersebut .

Tindakan depsesi ini secara etika tidak di benarkan. Para ahli etika menyatakan bahwa

tindakan depsesi membutuhkan keputusan yang jelas tentang siapa yang diharapkan

melakukan tindakan tersebut.

Konsep kejujuran (Veracity ) Merupakan prinsip etis yang mendasari berkata jujur .

seperti juga tugas yang lain, berkata jujur bersipat prima facie (tidak mutlak ) Sehingga

Page 3: awal jujur

desepsi pada keadaan tertentu di perbolehkan . berbagai alas an yang di kemukakan dan

mendukung posisi bahwa perawat harus berkata jujur yaitu : merupakan hal yang penting

dalam hubungan saling percaya perawat – pasien ; pasien mempunyai hak untuk mengetahui ;

merupakan kewajiban moral ; menghilangkan cemas dan penderitaan ; meningkatkan

kerjasama pasien maupun kelurga dan memenuhi kebutuhan perawat .

Alasan–alasan yang mendukung tindakan desepsi , termasuk berkata bohong , meliputi:

pasien tidak mungkin dapat menerima kenyataan ,pasien menghendaki untuk tidak di beritahu

bila hal tersebut menyakitkan , secara professional perawat mempunyai kewajiban tidak

melakukan yang merugikan pasien , dan desepsi mungkin mempunyai manfaat untuk

meningkatkan kerja sama pasien.

Selanjutnya, kejujuran tidak hanya berimplikasi bahwa perawat harus berkata jujur,

namun juga membutuhkan adanya sikap positif dalam memberikan informasi yang

berhubungan dengan situasi klien. Kadang hal ini dapat menimbulkan masalah bagi perawat

dan menekankan pentingnya penghargaan atau pendekatan kelompok bagi perawatan

kesehatan. Misalnya, seorang pemuda menanyakan informasi kepada perawat mengenai obat

yang akan dibutuhkannya setelah transplantasi jantung. Perawat menimbang efek samping

nedikasi dan perubahan pola hidupnya yang dikaitkan dengan progam penggunaan obat

kronis serta menjawab pernyataan klien dengan jujur, memberikan seluruh informasi yang

relavan, meskipun klien mungkin memilih untuk memindahkan namanya dari daftar

transplantasi. Perawat juga harus mendiskusikan keuntungan dari transplantasi tersebut.

Beberapa dokter mungkin menganggap tindakan perawat ini sebagai ikut campur dalam

hubungan antara dokter dari klien. Dalam prinsip kejujuran, pengajaran dan pelindungan

klien. Dalam prinsip kejujuran, pengajaran dan pelindungan klien dalam situasi ini harus

dilakukan dengan menggunakan kelompok. Hal-hal yang di identifikasi oleh perawat harus

diajukan dalam diskusi oleh klien dan tim perawatan kesehatan.

Kerahasiaan adalah prinsip etika dasar yang menjamin kemandirian klien. Perawat

menghindari pembicaraan mengenai kondisi klien dengan siapapun yang tidak secara

langsung terlibat dalam keperawatan klien. Konflik kewajiban mungkin akan muncul etika

seorang klien memilih untuk merahasiakan informasi tertentu yang dapat membahayakan

klien atau orang lain. Misalnya seorang klien AIDS mungkin memilih untuk tidak

memberitahu anggota keluarganya. Jika anggota keluarganya menanggung perawatan klien

perawat mungkin merasa bahwa mereka memiliki hak untuk diberitahu. Prinsip kejujuran

mnegarahkan perawat dalam mendorong klien untuk berbagi informasi mengenai penyakit

Page 4: awal jujur

mereka. Prinsip kerahasiaan membantu perawat memahami implikasi serius dari pemberian

informasi rahasia dan keinginan klien yang kompeten.

Prinsip kesetiaan (keyakinan) menyatakan bahwa perawat harus memegang janji yang

dibuatnya pada klien. Ketika seseorang jujur dan memegang janji yang dibuatnya, rasa

percaya yang sangat penting dalam hubungan perawat-klien akan terbentuk.ketika klien dan

keluarga tidak dapat bergantung pada perawat untuk menjalankan perjanjian tersebut. Mereka

berada pada risiko.

C. Berkata secara jujur melawan berkata bohong

Contoh permasalahan disini adalah seorang perawat yang mendapati teman kerjanya menggunakan narkotika .dalam posisi ini perawat tersebut berada pada masalah apakah ia mengatakan hal ini secara terbuka atau diam , karena diancam akan dibuka rahasia yang dimiliki nya , bila melaporkan pada orang lain.

D. Keinginan terhadap pengetahuan yang bertentangan dengan falsafah

agama ,politik ,ekonomi ,dan ideologi.

Beberapa permasalahan yang dapat diangkat sebagai contoh adalah seorang pasien

yang memilih penghapusan dosa dari pada berobat ke dokter .kampanye anti roko demi

keselamatan bertentangan dengan kebijakan ekonomi . alokasi dana untuk penelitian militer

lebih besar dari pada dana penelitian kesehatan .

Page 5: awal jujur

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berkata Jujur adalah dalam konteks berkata jujur (truth telling), ada suatu istilah yang

disebut desepsi, berasal dari kata deceive yang berarti membuat orang percaya terhadap suatu

hal yang tidak benar, meniru atau membohongi. Desepsi meliputi berkata bohong,

mengingkari atau menolak, tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak

sesuai dengan pertanyaan atau tidak memberikan penjelasan sewaktu informasi dibutuhkan.

Berkata bohong merupakan tindakan desepsi yang paling dramatis karena dalam

tindakan ini seseorang di tuntut untuk membenarkan sesuatu yang di yakini salah. Salah satu

contoh tindakan depsesi adalah perawat memberikan obat plasebo dan tidak memberi tahu

pasien tentang obat apa yang sebenarnya diberikan tersebut .

B. Saran

Saran kami sampaikan setelah melihat kesimpulan adalah :

1. Mahasiswa sebaiknya saat komunikasi menggunakan dengan pertanyaan terbuka.

2. Sebaiknya dosen memberikan motivasi terhadap mahasiswa untuk selalu berusaha dalam menyelesaikan makalah ini.

Page 6: awal jujur

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami panjatkan atas terselesaikannya

makalah ini dengan judul ”Etika Keperawatan terapan berkata jujur bohong yang

bertentangan dengan falsafah agama”.

Pada kesempatan ini , kami menyampaikan bahwa makalah ini disusun sebagai salah

satu syarat dalam penugasan mata pelajaran Etika Keperawatan oleh dosen kepada kami.

Kami juga menyadari , bahwa atas berkat dan anugrah Tuhan Yang Maha Esa serta

bimbingan, arahan, dan motivasi dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan

tugas ini dalam bentuk makalah tepat pada waktunya.

Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas

segala kekurangan tersebut dan kami harapkan saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.

Banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dan tanpa bantuan

mereka kami tidak mungkin dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati, pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bu Hana Hariani Silalahi, S.Kep

Purwakarta, februari 2014

Kelompok 8

DAFTAR ISI

Page 7: awal jujur

Kata pengantar

Daftar Isi

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Metode Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Etika

B. Pengertian Berkata Jujur

C. Contoh Berkata secara jujur melawan berkata bohong

D.

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA