AUTISME presentasi2

17
Pembimbing : dr. Sonny K.Y,SpA Oleh : Robby M Edih S Yupiter W Stefanus

Transcript of AUTISME presentasi2

Page 1: AUTISME presentasi2

Pembimbing : dr. Sonny K.Y,SpA

Oleh :

Robby M

Edih S

Yupiter W

Stefanus

Page 2: AUTISME presentasi2

Autisme : kelainan perkembangan yang luas dan berat, dan mempengaruhi anak secara mendalam.

Merupakan ketidaknormalan perkembangan neuro/syaraf berbagai gangguan dalam dirinya.

Gangguangangguan kualitatif pada komunikasi verbal dan nonverbal, pada aktifitas imajinatif, dan pada interaksi sosial timbal balik.

Gejala autisme mulai tampak pada anak sebelum usia 3 tahun, paling jelas terlihat antara umur 2-5 tahun. Beberapa kasus terlihat pada masa sekolah.

Gejala autisme berbeda – beda dalam kuantitas dan kualitas.

Page 3: AUTISME presentasi2

Prevalensi diperkirakan ada 3-4/10000 anak. Laki-laki > sering daripada wanita(3-4:1)

Menurut Pusponegoro (2005: 9) Pada tahun 1966, ditemukan 4,5 per 100.000 anak berumur sampai 8-10 tahun. Saat ini mencapai 1 per 10.000 anak, bahkan menurut laporan dari berbagai tempat menunjukkan angka 1 per 150 anak. Anak laki-laki 4-5 kali lebih sering dibandingkan perempuan.

Menurut Sufehmi (2006), angka kejadian di seluruh dunia terus meningkat. Berikut ditampilkan data tentang penderita autisme

       

Page 4: AUTISME presentasi2

Penyebab autisbelum diketahui pasti. Ada 80% angka persesuaian untuk kembar monozigot dan 20%

angka persesuain utk kembar dizigot. Apa yg sbnrnya diwariskan tdk seluruhnya jelas, abnormalitas

kognitif dan kemampuan berbicara lebih lazim pd sanak keluarga anak autistik drpd pd populasi umum.

Kelainan kromosom, terutama sindrom X yg mdh pecah jg lebih lazim pd keluarga dgn autisme

Kelainan temuan2 neurokimia tlh terkait dgn autisme. Baru2 ini kelainan ditunjukkan dlm jumlah jalur katekolamin, Pe↑kdr serotonin jg ditemukan.

Berbagai kmgknan lain meliputi cedera otak, kerentanan utama, berkembang afasia, defisit pd sistem pengaktif retikulum, keadaan yg saling tdk menguntungkan antara faktor-faktor psikogenik dan perkembangan saraf, perubahan struktur serebellum dan lesi hipokampus otak depan. Berlawanan dgn pengertian dimasa lalu, autisme tdk diimbas oleh orangtua.

Page 5: AUTISME presentasi2

Menurut Sufehmi (2006) ,berbagai hal yg dicurigai berpotensi autisme, antara lain :

1. Vaksin yg mengandung Thimerosal Thimerosal(zat pengawet vaksin).

2. Televisi3. Genetik 4. Makanan Berbagai zat kimia yang ada pada

makanan modern (pengawet, pewarna dan lain-lain)

5. Radiasi pada janin / bayi6. Folic Acid. 7. Sekolah lebih awal.

Page 6: AUTISME presentasi2

Kemampuan komunikasi verbal dan non verbal tidak atau kurang berkembang,

kelainan pola berbicara, gangguan kemampuan mempertahankan percakapan,

permainan sosial yang abnormal, tiadanya empati, dan ketidakmampuan untuk berteman.

Sering gerakan tubuh stereotipik, kebutuhan kesamaan yang mencolok, minat

yang sangat sempit, dan keasyikan dengan bagian-bagian tubuh.

menarik diri dan bermain sendiri. Ledakan amarah dapat menyertai gangguan

rutin. Kontak mata minimal atau tidak ada.

Page 7: AUTISME presentasi2

Jika berbicara memperlihatkan ekholatia, pembalikan kata ganti (pronomial), berpuisi yang tak berujung pangkal, dan bentuk-bentuk bahasa lainnya dapat menonjol.

Intelegensi dengan uji psikologi konvensional biasanya jatuh pada kisaran retardasi secara fungsional, namun defisit dalam kemampuan bebicara dan sosialisasi membuatnya sulit memperoleh estimasi yang tepat dari potensi intelektual anak autistik.

Ciri khas anak autistik adalalah defisit dalam keteraturan verbal, abstraksi, memori rutin, dan pertukaran verbal timbal balik. Juga menunjukkan defisit dlm pemahaman mengenai apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan orang lain, apa yang disebut kekurangan “teori bepikir”.

Page 8: AUTISME presentasi2

Deteksi dinimengenali tanda-tanda atau gejala-gejala autisme.

1. Indikator perilaku autistik pada anak-anak. Indikator perilaku autistik yang dinilai antara lain meliputi bahasa/komunikasi, hubungan dengan orang lain, hubungan dengan lingkungan, respon terhadap rangsangan indera/sensoris, dan kesenjangan perkembangan perilaku.

2. The CHAT (Checklist for Autism in Toddlers) Screen, sangat baik digunakan untuk usia dibawah 3 tahun. Dengan screening ini kita dapat lebih cepat mencari gejala-gejala awal.

3. Check list dari ICD-10 WHO diagnosa pasti tentang autisme.

Page 9: AUTISME presentasi2

Pemeriksaan lanjutan Menurut Pusponegoro (2005: 16), cukup dgn wawancara dan observasi, sedangkan pemeriksaan lain hanya dilakukan atas indikasi. Jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain

1. Pencitraan dengan MRI atau CT-Scan bila ada kelainan syaraf yang mencolok.

2. EEG bila anak mengalami kejang. Sebanyak 25% penyandang autisme mengalami epilepsi.

3. Pemeriksaan genetik bila dicurigai mengalami gangguan kromosom misalnya Fragile-x.

4. Berbagai pemeriksaan lain masih kontroversial, misalnya analisis rambut, antibodi Anti Myelin Basic Protein, alergi, analisis tinja, jamur, tiroid dan lain-lain.

Page 10: AUTISME presentasi2

Untuk dapat mengetahui gejala autisme sejak dini, telah dikembangkan suatu checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autism in Toddlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua :

Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain? Apakah anak anda dapat menunjuk untuk

memberitahu ketertarikannya pada sesuatu? Apakah anak anda pernah membawa suatu

benda untuk diperlihatkan pada orangtua? Apakah anak anda dapat meniru tingkah laku

anda? Apakah anak anda berespon bila dipanggil

namanya? Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh,

apakah anak anda akan melihat ke arah mainan tersebut?

 

Page 11: AUTISME presentasi2

Ada 10 jenis terapi yang diakui oleh para professional dan bagus untuk autisme. Terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama.

1) Applied Behavioral Analysis (ABA) 2) Terapi Wicara 3) Terapi Okupasi 4) Terapi Fisik 5) Terapi Sosial 6) Terapi Bermain 7) Terapi Perilaku. 8) Terapi Perkembangan 9) Terapi Visual 10) Terapi Biomedik

Page 12: AUTISME presentasi2

Terapi lain yang dikenal ialah Dolphin therapy DOLPHIN THER APY Getaran sonar dolphin yang unik dapat

mengindentifikasi gangguan saraf pada manusia, lalu menenangkannya sehingga lebih mudah bisa menerima pelajaran dan penyembuhan.

Suatu penelitian dilakukan di Dolphin-Human Therapy Center di Key Largo, Florida. David Cole, seorang ilmuwan dalam bidang neurology menciptakan alat khusus untuk mengukur effek dari dolphin pada otak manusia. Setelah berinteraksi dengan dolphin didapatkan bahwa anak-anak tersebut menjadi lebih tenang.

 Menurutnya enerji dari dolphin bisa menimbulkan suatu phenomena "cavitasi" (pembuatan lubang). Enerji tersebut dapat membuat robekan, bahkan lubang pada struktur molekuler dan tissue yang lembut. Cole percaya bahwa hal ini bisa merubah metabolisme selular, dan terjadi pelepasan hormone atau endorphin yang merangsang pembentukan sel-T (system kekebalan).

Page 13: AUTISME presentasi2

Prognosis Beberapa anak, terutama mereka

yang mengalami gangguan bicara, dapat tumbuh pada kehidupan marginal, dapat berdiri sendiri, sekalipun terisolasi, hidup dalam kehidupan bermasyarakat.

Prognosis yang lebih baik berhubungan dengan intelegensi yang lebih tinggi, kemampuan berbicara fungsional, dan kurangnya gejala-gejala dan perilaku aneh.

Page 14: AUTISME presentasi2

Perbedaan Autisme dengan ADHD Ada beberapa perbedaan mendasar yg dpt kita

amati dr perilaku anak dengan GPPH /Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktivitas (ADHD/Attention Defisit & Hiperactivity Disorder) dengan autisme, sebagai berikut.

Aktivitas & Kemampuan Berkonsentrasinya Anak autisme cenderung kurang mampu berkonsentrasi dan sgt sukar diarahkan utk melakukan tugas-tugas tertentu. Cenderung monoton dan bersifat pasif.

Sementara anak hiperaktif konsentrasinya memang terbatas juga dan sgt mdh sekali teralih perhatiannya pd aktivitas lain yang lebih baru, namun lebih mudah utk diarahkan melakukan suatu tugas sederhana meskipun srg tdk selesai.

Page 15: AUTISME presentasi2

Aspek Sosial & Emosinya Anak dengan gejala autisme, minat bersosialisasinya sangat rendah. Mereka lebih asyik untuk bermain sendiri dan tidak peduli dengan lingkungan sosialnya.

Sementara minat untuk bersosialisasi yang ditunjukkan anak yang hiperaktif masih normal, tetapi karena impulsivitas dan agresivitasnya mereka sering jadi ‘troublemaker’ dihindari dan dijauhi teman-teman bermainnya, masih mau disentuh, masih menyukai pelukan. Emosinya cenderung meledak-ledak, tetapi mudah untuk diredakan dengan bujuk rayuan.

Page 16: AUTISME presentasi2

Komunikasi, Pervasi & Perilakunya Anak autis sering tidak memahami perintah dan tidak mampu melakukan komunikasi secara aktif. Kata-kata yang diucapkannya terdengar aneh dan mereka sering memakai istilah-istilah yang tidak lazim digunakan. Salah satu ciri khas anak autis adalah rendahnya kemampuan menunjukkan kemauan/pervasif.

Sementara anak hiperaktif kebanyakan juga menderita kelambatan bicara. Namun mereka masih mampu menunjukkan kemauan/pervasi meskipun dengan bahasa nonverbal, misalnya mereka ingin minum, mungkin tangan kita akan ditariknya dan dengan isyarat menunjuk tempat minum sambil berbicara ‘ah ah uh’ sebagai usaha menjelaskan apa yang diinginkannya

 

Page 17: AUTISME presentasi2

Terima kasih