Aulia Presentation

download Aulia Presentation

of 41

description

b

Transcript of Aulia Presentation

  • LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH PADA BANK NAGARI CABANG JAKARTA

    Presented by:

    AULIA FAJRANIP: 9111

  • BAB IPENDAHULUAN

  • Tuntutan globalisasi Menetapkan pelaksanaan pembangunanPembangunan bisa berjalan baik Kebijakan ekonomi Memacu pertumbuhan ekonomi Pengelolaan sumber daya, dan danaPendanaan Perbankan Perbankan Peranan yang strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional Memberikan kreditKredit yang diberikan Harus terus diawasi Menghindari terjadinya kredit bermasalah Menimbulkan potensi kerugian bagi bank

  • Perkembangan kredit bermasalah pada Bank Nagari Cabang JakartaFaktor faktor yang menyebabkan terjadinya kredit bermasalah pada Bank Nagari Cabang JakartaLangkah langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari dan mencegah kredit bermasalah pada Bank Nagari Cabang JakartaUpaya upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan kredit bermasalah pada Bank Nagari Cabang JakartaBatasan Masalah Permasalahan kredit bermasalah Bank Nagari Cabang Jakarta (kantor basis) hanya untuk periode 2007 s/d 2009

  • BAB IILANDASAN TEORI

  • Menurut UU No. 10 tahun 1998:Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

  • Menurut Kasmir (2004:105):Mencari keuntunganMembantu usaha nasabahMembantu pemerintah

  • Menurut Rachmat Firdaus dkk (2003:06):Manfaat kredit bank bagi debiturManfaat kredit bagi bankManfaat kredit bagi pemerintahManfaat kredit bagi masyarakat luas

  • Menurut SK Keputusan Direksi Nomor SK/059/DIR/09-2008 Pedoman Pelaksanaan Kredit tentang Penyelesaian Kredit Bermasalah:

    Kredit bermasalah adalah kredit yang pengembalian hutang pokok maupun bunga dan pembayaran kewajiban lainnya tidak sesuai dengan perjajian kredit yang telah disepakati sehingga mengakibatkan kerugian bagi bank.

  • Gejala AwalTerjadi penurunan pada posisi likuiditas (kas)Lamanya periode penagihan piutang lancarTerjadi kenaikan jangka waktu perputaran persediaanTerjadi kenaikan piutang lancar yang terlalu tajam baik dalam absolut maupun presentase dibanding total aktivaTerjadi kenaikan junlah persediaan yang terlalu besar baik dalam absolut maupun presentase dibanding total aktiva

  • Gejala lainnya Debitur memperlihatkan perubahan sikap seperti pola komunikasi menjadi kurang lancar / baik, berusaha menghindar, sering terlambat memberikan laporan atau data yang diminta Bank. Sering terlambat membayar tenaga kerja / tenaga ahli secara mendadak Sering tidak berada di lokasi usaha dan atau tempat domisili yang biasa

  • Menurut SK Keputusan Direksi Nomor SK/059/DIR/09-2008: Faktor InternBank melakukan kebijakan pemberian kredit yang terlalu ekspansif dan agresif untuk mengejar target pemberian kredit dan pertumbuhan kredit yang tinggi dalam waktu relatif singkat sehingga prosedur pemberian kredit yang sehat terabaikanTidak akurat dalam menganalisis karakter debitur , kelayakan usaha , struktur keuangan, analisis resiko dan persyaratan pengamanan kreditTidak meminta informasi Bank untuk mengetahui performance debiturTaksasi agunan kredit lebih tinggi (over estimate) dari nilai sebenarnya.Analisis Kredit tidak independen

  • Faktor DebiturItikad yang tidak baik dari debitur dan sengaja melakukan perbuatan melawan hukum terhadap bank, seperti: Menghindar dan atau melarikan diri, Menggunakan agunan fiktifKelemahan ManajemenKelemahan produk dari usaha yang dibiayai BankKelemahan dalam penggunaan dana kreditTerjadinya musibah yang dialami langsung oleh debitur

  • Faktor EksternKondisi perekonomian / politik / Kebijakan pemerintah yang di luar jangkauan untuk diperkirakanTerjadinya bencana alamAdanya tekanan - tekanan dari berbagai kekuatan politis di luar Bank

  • Menurut SK Keputusan Direksi Nomor SK/059/DIR/09-2008:Menjaga dan memperbaiki rasio Non Performing Loan (NPL) yang digolongkan sehat sesuai dengan Bussines Plan Bank dan atau Peraturan bank IndonesiaMeningkatkan kesehatan BankMeningkatkan pendapatan BankMenjaga kesinambungan usaha Bank

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  • Tahun 1962 :Didirikan tanggal 12 Maret 1962 Dengan nama PT.Bank Pembangunan Daerah Sumatera BaratTahun 1973 :UU No.13 tahun 1962, nama menjadi Bank Pembangunan Daerah SumateraBarat Tahun 1996 :Perda. No.2 tahun 1996, MemperkenalkanCall Name baru yaitu Bank Nagari

  • Tahun 2007 :Akta No.1 tanggal 1 Februari 2007Badan Hukum Bank Nagari menjadiPerseroan Terbatas.

    Tahun 2008 :Tanggal 04 Januari 2008, Bank Nagari Disetujui untuk beroperasi sebagai BankDevisa

  • RUPS

    DEWANKOMISARIS

    DIREKTUR UTAMA

    DIREKTUR UMUM

    DIREKTUR KEPATUHAN

    DIREKTUR PEMASARAN

    KOMITE-KOMITE : 1. ALCO 2. KREDIT 3. KEPEGAWAIAN 4. MANAJEMEN RISIKO 5. KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI 6. KOMITE KEBIJAKAN PERKREDITAN

    CABANGSYARIAH

    DEWAN PENGAWASSYARIAH

    CABANGKONVENSIONAL

    BAGIANPEMASARANSYARIAH

    BAGIANOPERASIONAL & PENGEMBANGANSYARIAH

    GRUP DEALER

    GRUP ANALIS

    BAGIAN DANA & JASA

    BAGIANFI &SETTLEMENT

    BAGIANLUAR NEGERI

    BAGIANSUPERVISI KREDIT

    BAGIANRESTUKTURISASI& PENAGIHANKREDIT

    BAGIANADMINISTRASI & PELAPORAN

    BAGIANKREDIT MIKRO & KELOLAAN

    BAGIANKREDIT PERSONAL

    BAGIANPENILAIAN & PENGEMBANGANPEGAWAI

    BAGIANADMINISTRASI & KESEJAHTERAAN PEGAWAI

    BAGIANPENDIDIKAN & PELATIHAN

    BAGIAN AKUNTANSI &ANALISIS KEUANGAN

    BAGIANPERENCANAAN & PENGEMBANGAN T I

    BAGIANPEMELIHARAAN & PENGAWASAN T I

    BAGIANOPERASIONAL & DUKUNGAN LAYANAN T I

    BAGIANANALISIS & PENGEMBANGAN

    BAGIANADMINISTRASI & PELAPORAN

    DIVISIUSAHA SYARIAH

    DIVISITREASURY & LUAR NEGERI

    DIVISIKREDIT

    DIVISIMIKRO BANKING

    DIVISISUMBER DAYAMANUSIA

    DIVISITEKNOLOGIINFORMASI & AKUNTANSI

    DIVISIMANAJEMEN RISIKO

    BAGIANADMINISTRASI, ATI & LOGISTIK

    BAGIAN KEAMANAN & OPERASIONAL KENDARAAN

    BAGIANPENGADAAN & PEMELIHARAAN

    DIVISIUMUM

    BAGIANPENGEMBANGAN KREDIT

    BAGIANPENGEMBANGANBPR & PENYERTAAN

    SATKERKEPATUHAN & PRINSIP MENGENAL NASABAH

    KOMITE-KOMITE : 1. KOMITE AUDIT 2. KOMITE PEMANTAU RISIKO 3. KOMITE REMUNERASI & NOMINASI

    BAGIANKESEKRETARIATAN

    BAGIANKEHUMASAN & CUSTOMER CARE

    CORPORATE SECRETARY

    SEKRETARIAT KOMISARIS

    GRUP YURIS

    DIVISIPERENCANAAN

    BAGIANORGANISASI, SISTIM & PROSEDUR

    BAGIANRENCANA BISNIS & ANGGARAN

    GRUPRISET & PENGEMBANGAN

    BAGIANPELAPORAN &MONITORING

    GRUP PENGAWASAN KREDIT

    DIVISIPENGAWASAN

    GRUP PENGAWASAN OPERASIONAL

    GRUP PENGAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI

    KOMITE KREDIT LEVEL CABANG

    KOMITE KREDIT LEVEL DIVISI

    KOMITE PEMBIAYAAN SYARIAH

  • Pemimpin CabangWakil Pemimpin CabangKomite KreditSeksi KreditSeksi ADM KreditSeksi TIASeksi Dana, Kliring dan TransferSeksi SDM dan UmumCapem CipulirCapem Tanah AbangCapem Kramat Jati

  • VISIMISICORE VALUESMenjadi Bank Pembangunan Daerah yang terkemuka dan terpercaya di IndonesiaMemberikan kontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Memenuhi dan menjaga kepentingan stakeholder secara konsisten dan seimbang.COMMITMENTBank Nagari memiliki Visi ke depan untuk dikenal dan menonjol di Indonesia, dengan visi tersebut Bank Nagari akan menjaga reputasi dan terus mengembangkan sayapnya.MISI 1:Mencerminkan dasar atau latar belakang didirikannya Bank sesuai yang diamanahkan dalam akta pendirian, yaitu ; turut membangun kegiatan ekonomi yang kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatINTEGRITYBank Nagari akan memelihara Kepercayaan dengan menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan perusahaan yang baik, memberikan layanan yang memuaskan dan kepatuhan terhadap peraturan dengan kejujuranMISI 2:Bahwa Bank akan senantiasa dijalankan dengan prinsip untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemilik, nasabah, karyawan dan masyarakat.Menjaga agar Bank bertumbuh dan berkembang dengan baik dan sehatMemberikan pelayanan yang prima Memberikan keuntungan yang memadai bagi pemegang sahamMemberikan manfaat maksimal bagi masyarakatLOYALITY

  • BAB IV

    ANALISA DAN PEMBAHASAN

  • Chart1

    710376796001057734119518466057632

    67799832121709356761731132070686

    320262972686579972422220039437841

    Modal Kerja

    Investasi

    Konsumsi

    Sheet1

    Modal KerjaInvestasiKonsumsi

    Desember 200771,037,679,60010,577,341,19518,466,057,632

    Desember 200867,799,832,1217,093,567,61731,132,070,686

    Desember 200932,026,297,26865,799,724,22220,039,437,841

    To resize chart data range, drag lower right corner of range.

  • Faktor Intern:

    Kurang akurat dalam menganalisis karakter debitur, kelayakan usaha, struktur keuangan, analisis resiko dan persyaratan pengamanan kredit

    Kurangnya pelatihan-pelatihan yang diberikan kepada para analis kredit analisa kurang mendalam

    Tidak Independen dalam melakukan analisa kelayakan kredit

    Kurangnya monitoring terhadap kredit yang telah diberikan sehingga komunikasi dengan debitur tidak intensif dan perkembangan usaha debitur tidak diketahui.

  • Faktor Debitur

    Debitur Meninggal Dunia tidak memiliki penerus kegiatan usaha terganggu

    Permasalahan didalam Rumah Tangga, Seperti: Perceraian

    Perselisihan yg terjadi di dalam Manajemen Perusahaan mengganggu keberlangsungan perusahaan

    Kelemahan dalam Penggunaan dana kredit, seperti: Kredit yang digunakan untuk modal kerja di gunakan untuk tujuan konsumtif

  • Faktor Ekstern

    Kondisi perekonomian / politik / Kebijakan pemerintah yang di luar jangkauan untuk diperkirakan

    Adanya Force Majoure seperti kebakaran, dan bencana alam

  • Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menetapkan strategi penyelesaian kredit bermasalah:penyusunan permasalahan yang dihadapi oleh debitur, terhadap fokus penilaian meliputi Kemampuan Membayar, Agunan dan Kredibilitas Manajemen DebiturMenentukan sasaran strategi yang optimal dengan memperbaiki fokus yang dinilai dan memperkuat agar resiko kredit tidak terlalu besarMempertimbangkan berbagai macam strategi untuk memperbaiki fokus yang lemah dan didukung suatu rencana tindakan (Action Plan) yang terinci dan jelas

  • Membuat rencana tindakan (Action Plan) yang kongkrit untuk pedoman pelaksanaan strategi, antara lain :Menentukan tugas tugas yang akan dilaksanakan secara jelas dan rinci

    Menentukan batas atau target waktu pelaksanaan dari tugas tugas atau langkah tindakan

    Menetapkan atau mendelegasikan tanggung jawab dan kewenangan untuk pelaksanaan tugas tugas atau langkah tindakan

    Menentukan hasil yang diharapkan

  • LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH:Inventarisasi permasalahan yang menyebabkan kredit menjadi bermasalahMenetapkan prioritas penagihanMelakukan pendekatan secara persuasif dengan DebiturMenegosiasikan dengan debitur tentang langkah langkah penyelesaianMembuat dan menyampaikan Surat Tagihan kepada DebiturMembuat dan menyampaikan Surat PeringatanMenjual agunan kredit

  • LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH:Melakukan penagihan kepada penjamin kreditMengajukan tuntutan ganti rugi kepada lembaga Penjamin Kredit bagi Kredit yang ditutup dengan pertanggungan kreditMenyerahkan penyelesaian kredit bermasalah kepada Pihak Ketiga

  • BAB V

    PENUTUP

  • Kredit yang disalurkan oleh Bank Nagari Cabang Jakarta terus mengalami kenaikan dalm 3 tahun terakhir yaitu periode 2007 sampai dengan 2009Terjadi kenaikan total kredit bermasalah yang sangat signifikan pada tahun 2009 sebesar 54,664 milyar atau sebesar 482,92% yang disebabkan oleh kenaikan kredit bermasalah pada kredit investasi sebesar 49,283 milyar atau sebesar 644,99%Untuk posisi NPL Bank Nagari Cabang Jakarta, terjadi kenaikan pada tahun 2009 sebesar 16,63% dari sebesar 9,38% pada tahun 2008 menjadi 10,94% pada tahun 2009

  • Dengan adanya kredit bermasalah, maka kerugian yang akan dialami oleh Bank Nagari Cabang Jakarta adalah :Bank Nagari Cabang Jakarta tidak menerima pendapatan bungaBank Nagari Cabang Jakarta akan membentuk cadangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Bank Nagari, yang akan berpengaruh langsung pada laba operasional yang diperoleh

  • Suatu analisa kredit yang matang sangat perlu di perhatikan dalam memutuskan pemberian kredit yang dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian sehingga kredit yang diberikan tersebut bias tepat sasaran dan dapat meminimalisir terjadinya kredit bermasalah.Bank harus meningkatkan keahlian, keterampilan dan kemampuan loan officer dengan memberikan pelatihan pelatihan dan mengirim loan officer untuk mengikuti kursus kursus tentang Perkreditan di Lembaga Pendidikan seperti LPPI dan lain lain

  • meningkatkan pengawasan, pembinaan, monitoring dan kunjungan ke lapangan kendala yang dihadapi oleh nasabah Bank dapat mengetahui secara dini permasalahan nasabah dan mencarikan solusi yang terbaik untuk mengantisipasi kredit bermasalah guna meminimalisir risiko kredit.Perlu dibentuk suatu unit khusus pada Bank Nagari Cabang Jakarta untuk mengelola dan melakukan penagihan kredit bermasalah.

  • Memaksimalkan hubungan kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal ini KP2LN dalam melakukan penagihan kepada nasabahBank harus meningkatkan ketaqwaan dan moral staf dan karyawannya supaya tidak melanggar Etika Perbankan