AUGMENTED REALITY VIRTUAL DRESSING ROOM...
Transcript of AUGMENTED REALITY VIRTUAL DRESSING ROOM...
IJCCS, Vol.x, No.x, Julyxxxx, pp. 1~5
ISSN: 1978-1520 1
Received June1st,2012; Revised June25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
AUGMENTED REALITY VIRTUAL DRESSING ROOM BERBASIS
WEBSITE UNTUK MENINGKATKAN DAYA TARIK KONSUMEN DI
ONLINE SHOP ELSADA KAMILAH
NURREZA ADI SAPUTRA1, UMI ROSYIDAH2
1,2 Program Studi Teknik Informatika – S1, Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro Semarang
E-mail : [email protected], [email protected]
Abstrak
Augmented reality virtual dressing room merupakan sebuah fitur tambahan dari toko
online Elsada Kamilah yang digunakan untuk meningkatkan daya Tarik dari pengunjung dan
memberikan kepuasan terhadap kecocokan barang yang akan dibeli oleh pengunjung. Adanya
fitur ini sangat berguna terutama dalam membantu penunjung untuk memilih barang dan
membantu pemilik toko online meningkatkan daya Tarik website terhadap pengunjung. Toko
online Elsada Kamilah dijadikan sebagai objek penelitian untuk ditambahkan fitur virtual
dressing room dikarenakan Elsada Kamilah merupakan sebuah toko online yang menjual
pakaian , pemilik toko mendapat banyak masukan dari pembeli yaitu tentang ketidak cocokan
barang yang di pasang di toko dan barang yang diterima oleh pembeli dan pemilik toko
memiliki kendala dalam memasarkan produknya di website. Dari permasalah tersebut di
buatlah fitur baru di toko online Elsada Kamilah dengan tujuan untuk meningkatkan daya
Tarik pengunjung toko online dan untuk meningkatkan kepuasan pengunjung terhadap barang
yang akan dibeli yaitu dengan cara mencoba barang yang akan dibeli secara virtual. Dan
tujuan penelitian tersebut dihasilkan kegunaan yang terdiri dari kegunaan oleh pengunjung
dan pemilik toko online. Metode pengembangan sistem virtual dressing room menggunakan
model Spiral dan perangkat lunak yang digunakan adalah windows 10 pro, sublime dan Xampp
v3.2.1.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah fitur tambahan pada aplikasi ecommerce
berbasis website dengan nama Elsada Kamilah yang digunakan untuk memberikan inovasi
baru untuk sebuah toko online dan memberi kepuasan terhadap pengunjung dalam hal
kecocokan memilih barang yang akan dibeli.
Kata kunci— Website, E-commerce, Augmented reality, Markerless, Virtual dressing
Abstract
Augmented reality virtual dressing room is an additional feature of an online store called
Elsada Kamilah which is used to increase the attractiveness of the visitors and give satisfaction
to the suitability of goods to be purchased by visitors. The presence of this feature is
particularly useful especially in helping the visitor to select goods and help online shop owners
increase the attract websites against visitors. Online store Elsada We are used as a research
object to add virtual dressing room feature because Elsada Kamilah is an online store that sells
clothes, shopkeepers get a lot of feedback from buyers that is about the mismatch of goods in
pairs in stores and goods received by buyers and owners Stores have constraints in marketing
their products on the website. From the problem is made a new feature in Elsada Kamilah
online store with the aim to increase the attractiveness of the online store visitors and to
increase the satisfaction of visitors to the goods to be purchased is by trying the goods to be
purchased virtually. And the purpose of the study generated usability consisting of usability by
visitors and owners of online stores.Method of developing virtual dressing room system using
Spiral model and the software used is windows 10 pro, sublime and Xampp v3.2.1.The result of
this research is an additional feature in the website-based ecommerce app under the name
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
2
Elsada Kamilah which is used to provide new innovations for an online store and give
satisfaction to the visitor in terms of matching to choose the goods to be purchased.
Keywords— Website, E-commerce, Augmented reality, Markerless, Virtual dressing
1. PENDAHULUAN
E-Commerce adalah pembelian, penjualan dan pemasaran barang serta jasa melalui
sistem elektronik. Seperti televisi, radio dan jaringan komputer atau internet. E-Comeerce
meliputi transfer dana secara elektronik , pertukaran dan pengumpulan data . Semua diatur
dalam sistem manajemen inventori otomatis [3]. Dari pergertian tersebut dapat di ambil artian
juga bahwa ecommerce adalah salah satu contoh jenis dari sebuah toko online yang berwujud
sebuah pemasaran dengan menggunakan website. Banyak Ecommerce yang menjual busana
seperti baju, kaos, celana dan lain lainnya .Elsada Kamilah sebagai sebuah toko busana yang
melebarkan pemasarannya dengan strategi pemasaran ke online shop.
Dalam usaha toko busana, banyak produk yang ditawarkan . Banyak pula strategi dalam
mengembangkan produknya seperti memikat konsumen dengan produk yang unik den sampai
membuat produk yang sesuai dengan topik yang saat ini sedang terkenal, misalnya toko busana
dengan brand kaos bertemakan anime atau kartun jepang yang saat ini sedang di sukai oleh
kebanyakan anak muda indonesia.
Hampir setiap toko busana yang besar memiliki online shop seperti Peter Says Denim,
ripcurl, macbeth, volcom, vans dan yang lainnya. Menjadi sebuah tantangan yang sehat dalam
usaha toko busana terutama Elsada Kamilah dan menjadi sebuah hal yang menarik untuk
menjadi motivasi untuk pemilik toko Elsada Kamilah untuk lebih berinovasi tak hanya dalam
bentuk produknya. Tidak hanya produk yang dapat menjadi andalan dalam memikat dan
memperlancar penjulanan dalam bentuk online, namun ada hal yang penting juga yaitu dengan
bagaimana caranya agar toko Online Elsada Kamilah dapat menyajikan produknya sehingga
dapat menarik konsumen yang datang dan melihat toko online yang disajikan tersebut .
Tahap dalam membeli sebuah barang di toko online bermacam macam, ada dalam
bentuk sederhana seperti online shop yang hanya memberikan sajian katalog barang dan
mengubungi nomor kontak yang di tampilkan apabila ingin membeli barang. Ada dalam bentuk
kompleks yaitu konsumen dapat memiliki akun dan memesan melalui toko online sehingga
penjual dapat mendapatkan pemesanan secara langsung. Konsumen dapat dengan mudah
mencari barang yang diinginkannya, dengan cara mencari barang sesuai keinginan di katalog
dan memesannya.
Hal yang menjadi sebuah kekurangan Elsada Kamilah yaitu konsumen tidak dapat
secara langsung mencoba busana yang konsumen inginkan. Konsumen hanya dapat
membayangkan kecocokan barang yang diinginkannya. Di toko busana nyata konsumen dapat
mencoba barang yang dinnginkannya di dressing room yang disediakan untuk memastikan
kecocokan barang yang dibeli. Melihat kondisi tersebut, menjadi sebuah peluang yang besar
untuk memaksimalkan teknologi web yang digunakan Elsada Kamilah dalam menarik daya beli
konsumen .
Menurut Professor Ronald T. Azuma, Augmented Reality adalah sebuah kondisi apa
yang dilakukan user di dunia nyata di salurkan menjadi objek[4]. Augmented reality berbasis
website menjadi sebuah teknologi yang banyak dimanfaatkan yaitu dalam bentuk creative
advertisement. Teknologi web dan Augmented reality merupakan sebuah kombinasi yang bagus
dalam memudahkan konsumen dalam mengakses online shop. Berdasarkan pengalaman yang
dirasakan konsumen ketika mereka bisa terlibat dalam suatu interaksi seperti augmented reality
ini dinilai banyak pelaku marketing dapat mendorong timbulnya hubungan emosional yang
lebih mendalam antara konsumen dan brand, sehingga keinginan membeli lebih besar [5].
IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
3
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, penulis menyimpulkan perlu dibangun sebuah
perangkat lunak yang memanfaatkan teknologi web dan augmented reality sebagai bentuk
creative advertisement untuk meningkatkan daya tarik konsumen di toko online Elsada
Kamilah.
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu Markerless Augmented Reality yang
digunakan untuk mendeteksi bagian tubuh yang akan menjadi bahan untuk membuat
Virtual Dressing Room.
2.1 Sumber Data
Fitur ini menggunakan toko online Elsada Kamilah sebagai objek untuk menerapkan fitur,
sehingga data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data barang yang dijual di toko
online Elsada Kamilah.
Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian yaitu dengan cara wawancara kepada pemilik toko online Elsada Kamilah.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari pengamatan objek toko online Elsada Kamilah.
2.2 Metode Yang Diusulkan
Penulis menggunakan model Spiral sebagai acuan dalam pembuatan sistem. Pembuatan
Virtual dressing room ini akan melalui proses yang hasilnya belum dapat menjadi hasil yang
matang karena diperlukan perubahan yang mengacu pada keinginan pelanggan pada pasar e-
commerce. adapun detail dari setiap langkah yaitu :
1. Komunikasi Pelanggan Proses ini peneliti melakukan interaksi untuk menentukan
spesifikasi dari kebutuhan sistem.
2. Perencanaan, Pada proses planning dilakukan dengan memasukkan identifikasi masalah.
3. Resiko Analisis, Tahap terjadi pengecekan resiko analisis sistem eror dan kapabilitas
sistem.
4. Rekayasa, Tahap ini dilakukan proses pembangunan aplikasi.
5. Kontruksi dan Analisis, Pada proses ini dilakukan proses implementasi dan pengkodean
sistem.
6. Evaluasi dan pengujian, Pada tahap ini dilakukan proses evaluasi berupa pengujian white
box testing dan black box testing.
2.3 Perancangan Markerless Detection
Markerless detection adalah marker interaksi yang diterapkan pada aplikasi. Markerless
detection merupakan sebuah media yang digunakan agar barang vitual dapat bersambung
dengan objek nyata. hasil dari markerless detection berupa objek nyata yang terdeteksi pada
salah satu bagian tubuhnya sebagai marker untuk pemunculan objek virutal nya.
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
4
Kerja dari sistem virtual dressing room memanfaatkan markerless detection untuk
mendeteksi objek yang akan di virtualisasi. adapun langkah dari kerja sistem adalah sebagai
berikut :
1. Pengguna mempersiapkan diri untuk ditangkap gambarnya pada kamera .
2. Kamera menangkap gambar user dan mengirimkannya ke komputer.
3. Pada saat bersamaan hasil tangkapan gambar di proses untuk dijadikan markerless melalui
algoritma dalam bentuk javascript.
4. Setelah bagian tubuh terdeteksi, hasil deteksi masuk pada canvas html 5 untuk dilakukan
proses penambahan gambar virtual pada objek deteksi .
5. Setelah penambahan gambar virtual terjadi, hasil di munculkan dalam monitor .
6. Pengguna melihat hasil virtual dari busana yang dipilih.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil Penelitian
Perancangan sistem yang telah selesai dibuat diimplementasikan menjadi sebuah produk.
Pada proses ini, ditampilkan hasil dari implementasi perancangan berupa tampilan user interface
dan source code dan tangkapan layar aplikasi. Berikut adalah hasil implementasi dari penelitian
ini:
3.1.1 Tampilan Beranda Elsada Kamilah
Website elsada kamilah merupakan induk dari fitur virtual dressing room. Pada beranda
elsada Kamilah berisi perkenalan tentang toko online elsada Kamilah dan terdapat instruksi
menggunakan fitur virtual dressing room.
Gambar 3.1 Tampilan Beranda Elsada Kamilah
Gambar 2.1 Kerja Sistem Virtual Dressing
IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
5
3.1.2 Tampilan Akses ke fitur virtual dressing room
Untuk menuju ke fitur, pengguna memilih terlebih dahulu baju yang akan dibeli. Karena
tidak semua baju memiliki fitur baju virtual, maka pengguna hanya dapat membuka VDR pada
barang yang sudah terdapat baju virtualnya. Untuk menuju ke fitur, akan ada tombol bertuliskan
“TRY IN VDR” yang tombol tersebut akan mengarahkan pada halaman fitur Virtual Dressing
Room.
Gambar 3.1 Tampilan Akses ke fitur virtual dressing room
3.1.3 Tampilan Beranda virtual dressing room
Tampilan beranda akan muncul yang berfungsi sebagai pengantar pelanggan pada fitur
Virtual Dressing Room, hanya terdapat satu tombol yang akan membuka layar untuk menuju
pada tampilan awal Virtual Dressing Room, yaitu pada Free mode.
Gambar 3.2 Tampilan Beranda virtual dressing room
3.1.4 Tampilan Virtual Dressing Room free mode
Free mode merupakan sebuah fitur dimana pengguna dapat mencoba baju
virtual dengan memposisikan diri pada kamera. teknologi Augmented Reality
memungkinkan pengguna dapat mencoba baju virtual yang menempel pada tubuh nya.
Untuk penggunaan nya, posisikan tubuh di depan kamera setengah badan kurang lebih
berdiri 1.5 m di depan kamera. Maka hasilnya akan Nampak seperti gambar.
Gambar 3.3 Tampilan virtual dressing room free mode
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
6
3.1.5 Tampilan virtual dressing room fitting mode
Fitting mode merupakan fitur untuk mencocokan ukuran baju dengan tubuh. ukuran
baju virtual merupakan sebuah hasil konversi dari perbandingan dari ukuran baju sebenarnya.
Untuk melakukan percobaan yaitu dengan cara berdiri di depan kamera kurang lebih 1.5m. telah
disediakan 4 tombol untuk mengganti ukuran baju virtual 4 tombol tersebut adalah : tombol XL,
tombol L, tombol M, dan tombol s. Semua tombol terletak pada bawah video yang tersebar di
dekat tombol ambil gambar .
(a)
(b)
Gambar 3.4 Tampilan halaman Panduan Aplikasi (a) dan (b)
(c)
(d)
Gambar 3.5 Tampilan halaman Panduan Aplikasi (c) dan (d)
3.1.6 Tampilan Help Free Mode
Help pada free mode adalah sebuah tombol bantuan yang digunakan untuk memberi
petunjuk kepada pengguna perihal fungsi yang ada pada halaman free mode.
Gambar 3.6 Tampilan Help free mode
IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
7
3.1.7 Tampilan Help Fitting Mode
Help pada fitting mode adalah sebuah tombol bantuan yang digunakan untuk
memberi petunjuk kepada pengguna perihal fungsi yang ada pada halaman fitting
mode
Gambar 3.7 Tampilan help fitting mode
3.1.8 Tampilan Capture Gambar
Capture gambar adalah sebuah tombol yang berfungsi untuk mendapatkan hasil kamera.
tombol ini juga berfungsi sebagai penghubung untuk menyimpan gambar pada gallery.
Gambar 3.8 Tampilan halaman menu mulai
3.1.9 Tampilan Gallery
Gallery adalah sebuah halaman untuk menampilkan hasil dari ambil gambar yang
dilakukan oleh pengguna. Semua gambar yang telah diambil dan disimpan, dapat dilihat
kembali di gallery.
Gambar 3.9 Tampilan Gallery
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
8
3.2 Evaluasi Sistem
Pada evaluasi sistem ini, dilakukan survey dalam bentuk online berbentuk kuisioner
tentang bagaimana penilaian konsumen terhadap fitur Virtual Dressing Room. Survei tersebut
dilakukan setelah fitur telah diimplementasi.
Survei ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sistem telah berjalan dan dapat
membantu toko online meningkatkan daya tarik konsumen dan membantu konsumen dalam
mendapatkan kecocokan dalam memilih barang yang akan dibeli di toko online tersebut.
Adapun hasil dari survei 50 pengguna ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.10 Tampilan hasil survey
Tabel 3.1 Hasil survei terhadap sistem
Sangat
setuju
Setuju Tidak
Setuju
Sangat
tidak
setuju
Ketertarikan pengguna terhadap
fitur 24 26 0 0
Dibutuhkannya aplikasi oleh
pengguna 21 28 1 0
Ketertarikan pengguna terhadap
tampilan fitur 13 34 3 0
Kemudahan penggunaan aplikasi 11 33 5 1
Manfaat fitur terhadap pengguna 20 29 1 0
Kelancaran fitur ketika digunakan 10 35 5 0
Terbantunya pengguna dalam
mendapatkan kecocokan memilih
barang 14 33 3 0
Pada gambar grafik diatas terlihat bahwa aplikasi dapat diterima dengan baik,
hal ini terbukti dari grafik biru dan oranye mendominasi cukup tinggi. Sedangkan
pada tabel 3.1, sebagian besar pengguna memberikan respon yang positif saat
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Ketertarikan pengguna terhadap fitur
Ketertarikan pengguna terhadap…
Manfaat fitur terhadap pengguna
Terbantunya pengguna mencocokan…
Kuisioner Virtual Dressing Room
Sangat tidak setuju Tidak Setuju Setuju Sangat setuju
IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
9
melakukan uji coba sistem. Hal itu dibuktikan dari komponen pertanyaan pada
kuisioner, “sangar setuju” dan “setuju ” mendapatkan nilai lebih besar dari “tidak
setuju ” dan “sangat tidak setuju”.
Hal tersebut memberikan kesimpulan bahwa, dengan dibuatnya fitur virtual
dressing room memberikan manfaat untuk pengguna dan pemilik toko online. Dapat
disimpulkan juga virtual dressing room memberikan ketertarikan pada pengguna
untuk mengakses toko online elsada Kamilah. Dari hal tersebut pengguna
mendapatkan kepuasan dalam mencocokan barang yang akan dibeli. Meskipun
demikian, masih banyak bagian yang harus disempurnakan demi memaksimalkan
fungsi dari sistem .
4. KESIMPULAN
Fitur Virtual Dressing Room untuk toko online Elsada Kamilah dapat dijadikan sebagai
media untuk meningkatkan daya tarik konsumen kepada toko online Elsada Kamilah. Namun
belum secara signifikan memberikan kepuasan untuk konsumen dalam mendapatkan kecocokan
terhadap barang yang akan dibeli di toko online Elsada Kamilah dikarenakan belum
sempurnanya fungsi deteksi pada objek yang menggunakan markerless. Metode Augmented
Reality Markerless deteksi body ini sangat efektif digunakan dalam fitur ini, karena dengan
metode tersebut fitur ini mampu menampilkan baju virtual yang akan tampil berdasarkan objek
yang terdeteksi sehingga dapat digunakan oleh pengguna untuk mencocokan barang yang akan
dibeli di toko online Elsada Kamilah.
5. SARAN
Saran penulis untuk pengembangan penelitian lebih lanjut diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Fitur virtual dressing room seharusnya dibutuhkan untuk setiap toko online untuk
menjadikan toko online tersebut menjadi lebih interaktif.
2. Penggunaan markerless masih terbatas, deteksi yang efektif hanya dapat dilakukan pada
objek dengan syarat posisi tinggi kamera sejajar dengan kepala objek dan jarak objek harus
1.5 meter di depan kamera. Untuk kedepannya diharapkan dapat dikembangkan lagi fitur
virtual dressing room dengan yang lebih fleksibel penggunaanya yaitu dapat mendeteksi
objek melalui segala sudut.
3. Penggunaan fitur masih tergolong sulit, dikarenakan harus melibatkan lebih dari satu orang.
Untuk kedepannya agar lebih mudah dapat digunakan fungsi untuk menangkap sensor
tangan dan durasi untuk pengambilan gambar.
4. Fitur dressing room masih terbatas pada satu jenis produk saja, Untuk kedepannya
diharapkan dapat bertambah menjadi lain produk.
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
10
UCAPAN TERIMA KASIH
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis
sehingga laporan tugas akhir dengan judul “Augmented Reality Virtual Dressing Room berbasis
Website untuk meningkatkan daya tarik konsumen di online shop Elsada Kamilah” dapat
penulis selesaikan sesuai dengan rencana karena dukungan dari berbagai pihak yang tidak
ternilai besarnya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro
Semarang.
2. Dr. Drs. Abdul Syukur, MM, selaku Dekan Fasilkom Universitas Dian Nuswantoro.
3. Dr. Heru Agus Santoso, Ph.D , selaku Ka.Progdi Teknik Informatika- S1.
4. Umi Rosyidah, S.Kom, M.T, selaku pembimbing tugas akhir yang memberikan ide
penelitian, dan selalu sabar memberikan bimbingan.
5. Dosen-dosen pengampu di Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika Universitas Dian
Nuswantoro Semarang yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya masing-masing.
6. Elsa Fitri Darmayanti selaku pemilik toko online Elsada Kamilah yang telah memberikan
izin dan memberi kelengkapan untuk fitur virtual dressing room.
7. Orang tua penulis tercinta Supardan dan Siti Ni’amah, tak lupa kakak kakak penulis Irfan
Nurdianto dan Ida Nurcahyani yang telah memotivasi penulis dalam pembuatan laporan
Tugas Akhir ini.
8. Teman – teman HMTI yang telah banyak memberikan banyak bantuan dan semangat.
9. Pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan
namanya satu-persatu.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih besar kepada beliau-beliau.
DAFTAR PUSTAKA
[1] bbcom/inilah. (2016, September 18). beritabali : Juta-Penduduk-Indonesia-Pengguna-
Internet-Aktif. Diambil kembali dari beritabali website: http://beritabali.com/
[2] Liliyah, A. (2016, august 26). Trends/riset google peluang digital. Diambil kembali dari
SWA: http://swa.co.id/swa/trends/riset-google-peluang-digital-indonesia-capai-us-81-
miliar
[3] Wong, J. (2010). Internet Marketing for Beginers. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[4] Azuma, R. T. (1997). A Survey of Augmented Reality, Presence: Teleoperators and Virtual
Environments. Dalam R. T. Azuma, A Survey of Augmented Reality, Presence:
Teleoperators and Virtual Environments (hal. 355-385).
[5] Redaksi. (2012, Maret 1). Warta Jakarta , berita. Diambil kembali dari Warta Jakarta:
http://wartajakarta.com/kategori/berita-1058-augmented-reality tawarkan- cara-inovatif-
berinteraksi-dengan- konsumen.html
[6] Yuhefizar, H. m. (2009). Cara Mudah Membangun Website Interaktif Menggunakan
Content Management System Joomla Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
[7] Susrini, N. K. (2010). Cara Gampang Bikin Toko Online. Jakarta: PT Grasindo.
[8] Triwiyatno, A. (t.thn.). Virtual Reality. Semarang: Modul Universitas Diponegoro.
IJCCS ISSN: 1978-1520
Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
11
[9] DailySocial. (2015, Januari 22). Microsoft Siap Tandingi Virtual dan Augmented Reality
Dengan HoloLens. Diambil kembali dari inponsel:
http://www.inponsel.co.id/berita/d/326660/microsoft-siap-tandingi-virtual-dan-
augmented-reality-dengan-hololens
[10] wpfAugReal. (2007, 2 10). Augmented Reality with Windows Presentation Foundation.
Diambil kembali dari mperfect: http://www.mperfect.net/wpfAugReal/
[11] Jaychand Upadhyay, D. S. (2015). Virtual Makeover and Virtual Trial Dressing .
International Journal of Innovative Research in Computer and Communication
Engineering .
[12] Kroenke, D. M. (2005). Database Processing : Dasar- dasar , Desain dan Implementasi .
Jakarta : Erlangga.
[13] [email protected]. (t.thn.). Examples of system use case diagrams. Diambil
kembali dari uml-diagrams: http://www.uml-diagrams.org/use-case-diagrams-
examples.html
[14] Art, L. (t.thn.). Class Diagram for Library Management System (UML). Diambil kembali
dari Lucid Art: https://www.lucidchart.com/pages/class-diagram-for-library-
management-system-UML
[15] Wikipedia. (t.thn.). Object diagram. Diambil kembali dari Wikipedia:
https://en.wikipedia.org/wiki/Object_diagram
[16] art, L. (t.thn.). State Diagram Components. Diambil kembali dari Lucid art:
https://www.lucidchart.com/pages/uml/state-machine-diagram
[17] Modeling, A. (t.thn.). UML 2 Sequence Diagrams: An Agile Introduction. Diambil kembali
dari Agile Modeling: http://agilemodeling.com/artifacts/sequenceDiagram.html
[18] Modeling, A. (t.thn.). UML 2 Communication Diagramming Guidelines. Diambil kembali
dari Agile Modeling: http://agilemodeling.com/style/collaborationDiagram.html
[19] IBM. (t.thn.). Activity diagrams: What they are and how to use them. Diambil kembali dari
IBM: http://www.ibm.com/developerworks/rational/library/2802.html
[20] Arief, M. R. (2005). Pemograman Basis Data menggunakan Transact-SQL dengan
Microsoft SQL Server. Yogyakarta: Andi Ofset.
[21] Pratikno, H. (2015). Kontrol Gerakan Objek 3D Augmented Reality Berbasis Titik Fitur
Wajah dengan POSIT. JNTETI.
[22] Shreya Kamani, N. V. (2015). VIRTUAL TRIAL ROOM USING AUGMENTED
REALITY. International Journal of Advanced Computer Technology (IJACT).
[23] Chinmay Barde, S. N. (2015). Virtual Fitting Room using Webcam. International Journal
of Engineering and Technical Research .
[24] Cecilia Garcia Martin, E. O. (2012). Human Friendly Interface Design for Virtual Fitting
Room Applications on Android Based Mobile Devices . Journal of Signal and
Information Processing, 481-490.
[25] kunandi. (2010, July 12). Kunandi P. Diambil kembali dari Kunandi P:
http://kunandi.blogstudent.mb.ipb.ac.id/
ISSN: 1978-1520
IJCCS Vol. x, No. x, July201x : first_page–end_page
12
[26] boston, thenewboston. Diambil kembali dari thenewboston:
https://thenewboston.com/images/forum/logos/145efe2aab7ca9959397d6344180b658.p
ng
[27] clipartbest.clipartbest. Diambil kembali dari
http://www.clipartbest.com/cliparts/jix/Eke/jixEkenxT.png
[28] cdn.pixabay. cdn.pixabay. Diambil kembali dari
https://cdn.pixabay.com/photo/2013/07/13/11/47/computer-158675_960_720.png
[29] images-amazon. images-amazon. Diambil kembali dari https://images-na.ssl-images-
amazon.com/images/I/71lbwtcUUzL._SL1500_.jpg
[30] wpengine. wpengine. Diambil kembali dari
http://1u88jj3r4db2x4txp44yqfj1.wpengine.netdna-cdn.com/wp-
content/uploads/2011/09/fittingreality.jpg
[31] upload.wikimedia. (t.thn.). upload.wikimedia. Diambil kembali dari
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/92/Man_shadow_-_upper.png
[32] Husbands, J. (2015). The Software Process ECE 417/617: Elements of Software
Engineering. Diambil kembali dari Slideplayer.com:
http://slideplayer.com/slide/3890408/