IDO-Staph: An IDO Extension for Staph aureus Infectious Disease
Audit Ido Vita
-
Upload
budi-iman-santoso -
Category
Documents
-
view
79 -
download
1
description
Transcript of Audit Ido Vita
AUDIT KLINIKKEJADIAN LUAR BIASA
INFEKSI DAERAH OPERASI PASCA SEKSIO CESAREA
EMERGENSI AGUSTUS 2014
Oleh: dr. Vita Silvana
Tahap T4A
Pembimbing:dr. Andon Hestiantoro, SpOG(K)
PENDAHULUAN
Infeksi daerah operasi salah satu jenis infeksi nosokomial
Infeksi daerah operasi (IDO) infeksi yang terjadi pada tempat atau daerah insisi akibat suatu tindakan pembedahan yang di dapatkan dalam 30 hari pertama setelah operasi tanpa implan dan 1 tahun dengan implan
Morbiditas maternal meningkat Pembiayaan pelayanan
kesehatan meningkat
PENDAHULUAN
Insiden IDO pasca seksio cesarea dilaporkan dalam literatur antara 3-15%
Rerata insiden IDO pasca seksio cesarea di Amerika Serikat pada Centers for Disease Control and Prevention’s National Nosocomial Infections Surveillance System adalah 3.15%
PENDAHULUAN Faktor risiko IDO berdasarkan CDC 2008:
Pra-operatif (kondisi pasien) nutrisi, rokok, obesitas, imunodefisiensi, lama tinggal di RS sebelum operasi
Operatif durasi operasi, antibiotika profilaksis, teknik pembedahan, pemasangan drain
Pasca operatif transfusi darah, terbentuknya hematoma subkutis
Target strategi untuk mengurangi
IDO
TUJUAN AUDIT KLINIK Proses peningkatan
kualitas pelayanan
Tujuan: memperbaiki pelayanan terhadap pasien dan outcomes tinjauan secara sistematis terhadap kriteria eksplisit menerapkan perubahan tersebut
Clinical Governan
ce
Education & Training
Clinical Audit
Clinical Effectivene
ss
Risk Manageme
nt
Research & Developme
nt
Openness
7 Langkah Audit Medik
7. Rekomendasi, rencana kerja u/ peningkatan kualitas
6. Analisis informasi (5 why’s, analisis perubahan, penghalang, swiss cheese model, root to accident)
5. Identifikasi masalah (CMP) brainstorming, brainwriting, analisa struktur, proses dan outcome
4. Petakan kronologi kejadian (kronologi naratif, timeline, tabular timeline, time person grid)
3. Kumpulkan data
2. Tentukan tim investigator
1. Identifikasi insiden yg akan diinvestigasi investig
asi
an
alisa
improve
Insiden Yang Akan Diinvestigasi
Insiden IDO pasca seksio cesarea di RSCM Januari – Agustus 2014 0,98% - 2,2% 7,3%
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus0
1
2
3
4
5
6
7
8
Peningkatan insiden IDO > 2x dibandingkan
periode sebelumnyaKLB
Tim auditor: dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) & dr. Vita Silvana
Nama Usia
Antibiotik Profilaksis Durasi
Operasi Hb
PreoperatifDurasi
PerawatanWaktuIDO
Ukuran dan Klasifikasi
IDOTindakan Hasil Kultur
Dasar Luka
Ny.H 44
Durante Operasi
SCTPP (60
menit)13.3 3 hari Nifas
hari 8 2 cm/
superfisial SSI
RehectingStaphylococcus aureus
Ny.SM 38
Durante Operasi SCTPP
dan B-Lynch (75
menit)
4.7 7 hari Nifas hari 7
Seluruh luka operasi/superfisial
SSIRehecting MRSE
Ny.I 25
AB
empirik30 menit sebelum operasi
SCTPP (60
menit)12.2 3 hari Nifas
hari 3
Seluruh luka operasi/superfisial
SSIRehecting
Staphylococcus aureus
Pengumpulan Data IDO Agustus 2014
Nama Usia
Antibiotik Profilaksis Durasi
Operasi Hb
PreoperatifDurasi
PerawatanWaktuIDO
Ukuran dan Klasifikasi
IDOTindakan Hasil Kultur
Dasar Luka
Ny. RA 26
30 menit sebelum operasi
SCTPP (60
menit)11.2 3 hari Nifas
hari 5Seluruh luka operasi/Deep SSI
RehectingStaphylococcus aureus
Ny. H 26
Durante Operasi SCTPP
dan HT (150 menit)
6.47 8 hari Nifas hari 9
Seluruh luka operasi/ superfisial
SSIRehecting
Staphylococcus aureus
Ny. RM 29
30 menit sebelum operasi
SCTPP (60
menit)10.2 3 hari Nifas
hari 3Seluruh luka operasi/Deep SSI
RehectingStaphylococcus aureus
Pengumpulan Data IDO Agustus 2014
Nama Usia
Antibiotik Profilaksis Durasi
Operasi Hb
PreoperatifDurasi
PerawatanWaktuIDO
Ukuran dan Klasifikasi
IDOTindakan Hasil Kultur
Dasar Luka
Ny.LK 20
Empirik30 menitsebelum operasi
SCTPP (90 menit) 10.1 3 hari Nifas
hari 21
Seluruh luka operasi, fascial
break, abses SBU/
Organ space SSI
Histerektomi total MRSE
Ny.N
17
Durante Operasi
SCTPP(60 menit) 13
4 hari Nifas hari 4 Seluruh luka
operasi/Deep SSI Rehecting
Streptococcus
epidermidis & Klebsiella pneumoniae
Ny.L
31
Empirik30 menitsebelum operasi
SCTPP (60 menit) 10.9
4 hari Nifas hari 4
Seluruh luka operasi/Deep SSI Rehecting
Staphylococcus aureus
Pengumpulan Data IDO Agustus 2014
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
1 Ny. Hamida
h44 th
395.50.52
Staphyloccocus Aureus
Ampicillin sulbactam 4x1,5 g IV
danMetronidazole 3x500mg
IV
Perawatan Luka dan rehecting
Operator Vivi (T2A)
DPJP Dr. dr. Yuditiya,
SpoG (K)
IGD RSCM
2 Ny. Siti Marpua
h38
395.52.48
MRSE Ampicillin Sulbactam 4x1,5 g IV
Perawatan luka dan Rehecting
(8.08.2014)
Operator: Catherine (T3A)
DPJP: dr. Herbert,
SpOG
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
3 Ismala25 th
395.55.52
Staph. Aureus
Ampicillin Sulbactam 4x1,5 g IV
Perawatan Luka dan Rehecting
Operator: Dimas (T2B)
DPJP: Dr. dr. Kayika, SpOG
(K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
4 Rindy Ayu26 th
395.58.85
Staph Aureus
Ampicillin sulbactam 4x1,5 g IV
Fascial break dan Rehecting
Operator: Metty (T3A)
DPJP: DR. dr. Budi Wiweko,
SpOG (K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
5 Hamidah 26 th
395.60.55
Staph Aureus
Cefoperazone Sulbactam 2x1 amp IV
Perawatan luka dan Rehecting
Operator: Sang (T2B)
DPJP: DR. dr. Yuditiya P, SpOG
(K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
6 Rima Melati29th
395.61.69
Staph Aureus
Ampicillin Sulbactam4x1,5 g IV
Fasical BreakResuturing
Operator: Dimas (T2B)
DPJP: Dr. dr. Ali Sungkar, SpOG
(K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
7 Lusi20th
395.52.54
MRSE Vancomycin 2x1 g IV
danMeropenem
3x1g IV
Sepsis ec abses plika SBU – source
control total hysterectomy
Operator: Dimas (T2B)
DPJP: DR. dr.Yuditiya, SpOG
(K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
8 Nurmalia
17 th3956639
belum ada hasil
Ampicillin Sulbactamm 4x1,5 g IV
danMetronidazole 3x500mg IV
Fascial break, rencana
resuturing hari ini
Operator: Sang (T2B)
DPJP: dr. Yudianto BS, SpOG (K)
IGD RSCM
NO
NAMA KULTUR ANTIBIOTIK KETERANGAN TEMPAT OPERASI
9 Lailatul22th
395.63.62
belum ada hasil
Ampicillin Sulbactamm 4x1,5 g IV
danMetronidazol
e 3x500mg IV
Subfascial hematom rencana evakuasi
hematom dan rehecting hari
ini
Operator: Dimas (T2B)
DPJP: DR. dr.Yuditiya, SpOG
(K)
IGD RSCM
No Masalah SOP/Guideline/Riset Persentase
1 Pemberian Antibiotik Profilaksis
tidak sesuai
Antibiotik profilaksis golongan
cephalosporin diberikan 30 menit
sebelum insisi
44,5% (4 dari 9
kasus)
2 Durasi Operasi > 60 menit Durasi operasi > 60 menit
meningkakan risiko IDO
33,3% (3 dari 9
kasus)
3 Anemia preoperatif (Kadar
hemoglobin < 11 gr/dL)
RCOG: Anemia dalam kehamilan
(11 gr/dL)
55,5% (5 dari 9
kasus)
4 Organisme hospital acquired
ditemukan pada dasar luka
Organisme hospital acquired
TIDAK ditemukan pada dasar luka
100% (9 dari 9
kasus)
5 Infeksi daerah operasi tipe
profunda (fascial break) dan
organ space
IDO tipe profunda dan organ space
morbiditas maternal
55,5% (5 dari 9
kasus)
Identifikasi Masalah
HASIL
Karakteristik grup infeksi daerah operasi dan dan grup kontrol pasca seksio cesarean periode Januari – Agustus 2014
Masalah Pemberian antibiotik profilaksis yang tidak sesuai sebesar
44,5%
Mengapa Antibiotik profilaksis tidak diberikan 30 menit sebelum insisi
Mengapa Belum ada ketentuan penggunaan jenis antibiotik dan dosis
untuk kasus gawat darurat
Mengapa Belum ada protokol pemberian antibiotik profilaksis untuk
kasus gawat darurat
Analisis Informasi 5 Why’s
Masalah Durasi Operasi lebih dari 60 menit sebesar 33,3%
Mengapa Terdapat kesulitan atau komplikasi intra operatif
Mengapa Teknik operasi tidak efisien
Mengapa Operasi tidak dialihkan pada PPDS tahap tertinggi
Mengapa Operasi tidak dialihkan pada konsultan jaga
Analisis Informasi 5 Why’s
Masalah Anemia preoperatif didapatkan sebesar 55,5%
Mengapa Terjadi perdarahan antepartum sebelum dilakukan operasi
Mengapa Terdapat kualitas nutrisi yang tidak baik pada pasien
Mengapa Terdapat kualitas Ante Natal Care yang tidak baik
Masalah Infeksi daerah operasi tipe profunda (fascial break) dan
organ space sebesar 55,5%
Mengapa Teknik operasi penutupan dinding abdomen tidak benar
Mengapa Kurangnya pengetahuan teknik operasi penutupan dinding
abdomen
Mengapa Kurangnya diskusi tentang teknik operasi penutupan dinding
abdomen yang benar
Analisis Informasi 5 Why’s
Masalah Organisme hospital acquired ditemukan pada kultur dasar luka
sebesar 100%
Mengapa Teknik asepsis dan antisepsis tidak tepat
Mengapa Pemakaian APD tidak tepat
Mengapa Kurangnya pengetahuan tentang preparasi kulit sebelum operasi
Mengapa Berkurangnya pemantauan budaya cuci tangan pada petugas medis
Mengapa Tidak terdapat ketentuan pembatasan jumlah petugas medis dalam 1
ruang OK
Mengapa Tidak terdapat pengawasan langsung (real time monitoring) di OK
IGD
Mengapa Tidak digunakan kemasan alkohol dan povidone iodine sekali pakai
Mengapa Pintu OK tidak selalu tertutup
Analisis Informasi 5 Why’s
HASIL BIAKAN KUMAN PENYEBAB IDO PASCA SC CITO JANUARI-AGUSTUS 2014
S. a
ureu
s
A. b
aum
anii
MRSE
E. col
li
K. p
neum
onia
e
P. a
erug
inos
a
S. a
lfahe
mol
itiku
s
M. m
orga
nii
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
Rekomendasi
AKAR MASALAH REKOMENDASI TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pemberian antibiotik profilaksis yang tidak sesuai sebesar 44,5%
- Pembuatan protokol pemberian antibiotik profilaksis untuk kasus gawat darurat
- Penentuan jenis dan dosis antibiotik pada kasus gawat darurat waktu paruh yang lebih pendek
- Kordinator Pelayanan Masyarakat Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM
- Tim PPIRS RSCM- Tim PPIRS Departemen
Obstetri dan Ginekologi RSCM
Rekomendasi
AKAR MASALAH REKOMENDASI TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Durasi Operasi lebih dari 60 menit sebesar 33,3%
Pelatihan teknik operasi yang tepat dan efisien Bimbingan
- Ketua Program Studi- Koordinator Pendidikan
Anemia preoperatif didapatkan sebesar 55,5%
Pembuatan penyuluhan antenatal care mengenai anemia dalam kehamilan, nutrisi dalam kehamilan
- Kordinator Pelayanan Masyarakat Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM
- Tim Poliklinik Departemen Obstetri dan Ginekologi RSCM
Rekomendasi
AKAR MASALAH REKOMENDASI TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Organisme hospital acquired ditemukan pada kultur dasar luka sebesar 100%
- Penyelenggaraan “Workshop Perawatan Luka & Pencegahan Infeksi Daerah Operasi”
- Pemeriksaan berkala sterilisator air & Hepa filter OK IGD lantai 4
- Pemeriksaan kultur air secara acak (random sampling culture)
- Pembuatan kemasan povidone iodine dan alkohol sekali pakai (single use)
- Pemantauan secara langsung (Real Time Monitoring) menggunakan CCTV (Closed Circuit Television)
- Tim PPIRS RSCM- Tim PPIRS Departemen
Obstetri dan Ginekologi RSCM
- Direktur Pelayanan Medik RSCM
- Kepala Instalasi Gawat Darurat RSCM
Rekomendasi
AKAR MASALAH REKOMENDASI TINGKAT PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Infeksi daerah operasi tipe profunda (fascial break) dan organ space sebesar 55,5%
Pelatihan teknik operasi penutupan dinding abdomen yang tepat Bimbingan
- Ketua Program Studi- Koordinator Pendidikan
REKOMENDASI Staphilococcus
aureus organisme komensal pada saluran nafas
• Pemakaian masker sebagai APD oleh setiap petugas medis kamar operasi perlu diperhatikan
• Pemantauan real time di OK dengan CCTV
REKOMENDASI Pemakaian alat pelindung diri yang benar
sesuai dengan Universal Precaution System
Teknik pembedahan Asepsis dan antisepsis, preparasi kulit
Teknik penutupan dinding abdomen menghindari dead space dan terbentuknya hematoma subkutis
Kesimpulan Infeksi daerah operasi meningkatkan
morbiditas dan pembiayaan kesehatan.
KLB IDO pasca SC emergensi di Departemen Obstetri Ginekologi RSCM pada bulan Agustus 2014 disebabkan oleh multifaktorial: faktor SDM (teknik pembedahan, pemakaian
APD, teknik asepsis dan antisepsis)
Faktor Lingkungan kerja
faktor organisasi & manajemen rumah sakit.
Persetujuan Rekomendasi Pelaksanaan Rekomendasi Mencegah IDO yang akan datang
TERIMA KASIH
METODE PENELITIAN
Karakteristik subjek
status obstetri
usia gestasi
Korioamnionitis
KPD
Jumlah pemeriksaan dalam
Induksi persalinan
Nilai laboratorium sebelum operasi (hemoglobin dan leukosit)
Durasi operasi
Penggunaan drain pasca operasi
Transfusi darah pasca insisi
Adanya hematom subkutis
Perawatan pasca seksio cesarea di ICU
Retrospektif kasus-kontrol, kajian rekam medis 786 kasus seksio cesarea yang dilakukan antara bulan Januari – Agustus 2014
METODE PENELITIAN Perbandingan variabel kategorik dianalisis
dengan uji Fisher exact.
Faktor risiko independen terhadap infeksi daerah operasi dianalisis dengan perbandingan univariat dengan p < 0.05 dianggap signifikan
Analisis statistik menggunakan SPSS versi 14.0.
HASIL Total seksio cesarea
emergensi periode Januari – Agustus 2014: 786 kasus
19/786 (2,4%) Infeksi daerah operasi
Dari 19 kasus IDO: 21% IIU
15,8% durasi operasi > 60 menit
42,1% anemia (Hb < 11 gr/dL) pra operatif
42,1% Leukositosis (> 17000/μL)
15,8% Perawatan ICU
19 IDO
14 (73,3%)
tipe superfisial
4 (21%) tipe
profunda
1 (5,2%) tipe organ
19 IDO
13 (68,4%)
ruang rawat
6 (31,6%) rawat
jalan
HASIL
Karakteristik grup infeksi daerah operasi dan dan grup kontrol pasca seksio cesarean periode Januari – Agustus 2014
HASILAnalisis univariat faktor risiko infeksi daerah operasi pasca seksio cesarea emergensi periode Januari – Agustus 2014
DISKUSI Beberapa studi sebelumnya menunjukan
adanya peningkatan IDO bila terdapat: hematoma subkutis
Durasi persalinan
Penggunaan staples
korioamnionitis
nulipara
ketuban pecah dini
Durasi operasi yang lama
Teaching Hospital
Pada studi ini faktor-faktor yang
dicurigai miningkatkan
insiden IDO tidak bermakna secara
statistik.
DISKUSI Kelemahan studi:
Infeksi daerah operasi yang tidak masuk dalam perhitungan sampel tidak tercatat, contoh: kasus IDO superfisial dipulangkan dengan antibiotic oral pada unit rawat jalan.
Informasi yang kurang lengkap pada rekam medis juga menjadi bias pada pengambilan data dalam studi ini.
REKOMENDASI Organisme nosokomial penyebab IDO menjaga
sterilitas kamar operasi
• Pemeriksaan berkala reservoir dan filter udara
• Pembiakan air OK• Pembiakan alkohol, betadine• Pelatihan perawatan luka (wound
care workshop)