Atletik Jadi

download Atletik Jadi

of 12

Transcript of Atletik Jadi

Universitas Majalengka GAMBAR LAPANGAN LEMPAR LEMBING

Tugas Atetik Semester Satu

LEMPAR LEMBING Jenis Olahraga ini sangat berbahaya sehingga penuh perhatian untuk keamanannya. Termasuk di lingkungan sekolah, seperti tertera pada English School Athletic AssociationsHandbook Peraturan keamanan harus diperhatikan. Lembing yang digunakan terbuat dari logam untuk Putra beratnya 800 gram dengan panjang 2,70 m, sedangkan Putri beratnya 600 gram dengan panjang 2,30 m. Teknik dalam lempar lembing. yang pertama, yaitu: Cara Memegang Lembing dipegang pada bagian pegangannya yang diikat dengan tali sepanjang 20cm, dengan jari kelingking terdekat pada ujung lembing, sedangkan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dan jari tengah memegang erat ikatan tali pegangan yang berbentuk tonjolan. Pegangan itu harus kuat dan jari-jari lainya menahan lembing di atas telapak tangan. Telapak tangan harus tetap menghadap ke atas selama gerakan melempar. Lemparan dari sikap berdiri Perhatikan siku harus sedekat mungkin pada lembing selama lembing belum dilemparkan. Lembing dipegang dengan dengan lurus di belakang kepala. Tangan harus lebih tinggi dari pundak. Lembing dalam keadaan sejajar dengan lengan. Jarak kedua kaki kira-kira dua feet (60 cm) dengan ujung kaki kalau bisa menghadap ke arah lemparan. Punggung sedikit ke belakang. Gerakan lemparan dimulai dengan putaran ke depan dari panggul sebelah kanan (untuk lemparan menggunakan tangan kanan). gerakan berlanjut pada pundak mengikuti ke depan. Begitu pundak bergerak, maka lengan harus melempar secepat mungkin dengan sikunya tetap tinggi dan sedekat mungkin dengan lembing. Lemparan dengan lari tiga atau lima langkah Cara lari dimulai dengan kedua kaki rapat, menghadap ke arah lemparan, sedang lembing dipegang dengan tangan kanan dan lengan lurus ke belakang. Lari dimulai dengan kaki kiri Dengan kaki mendarat pada tumit ujung telapak kaki. Yang perlu diperhatikan gerakan terakhir pada langkah kaki kanan saat akan melempar. Kaki kanan bergerak ke depan, lutut diangkat lebih tinggi dan badan agak condong ke belakang. Kaki mendarat tidak pada ujungnya. Jauh dekatnya lemparan tergantung pada kecepatan lengan waktu melepas lembing.

Burhan Oktavian Halaman 1

0904.105.04

Universitas Majalengka GAMBAR LAPANGAN LEMPAR CAKRAM

Tugas Atetik Semester Satu

PERATURAN KESELAMATAN DALAM MELAKUKAN LEMPAR CAKRAM Melakukan aktivitas gerak atletik khusus untuk lempar cakram membutuhkan beberapa aturan keselamatan, aturan keselamatan ini penting diketahui dan diperaktikkan sehingga antar siswa dapat memperaktikkan dengan baik, benar dan aman. Adapun beberapa aturan tersebut adalah

1. Aturan keselamatan sebelum melakukan aktivitas gerak lempar cakram; a. Melakukan pemanasan yang cukup khususnya untuk lengan dan pergelangan tangan; b. Cakram kondisi baik dan siap digunakan; c. Kondisi lapangan tidak dalam keadaan becek atau basah; d. Setiap anak mengikuti semua instruksi dari guru; 2. Aturan keselamatan pada saat melakukan aktivitas gerak lempar cakram; 1. Setiap anak yang akan melakukan lempar cakram harus masuk ke dalam tempat untuk melempar dan tidak boleh ada dua orang yang bersamaan; 2. Ketika ada satu anak yang melempar cakram, anak-anak yang lain harus berada di belakang si pelempar dengan jarak yang cukup aman; 3. Para pelempar sudah memperoleh pengetahuan yang memadai cara atau teknik melempar yang benar; 4. Pada saat cakram terlepas dari pegangan tidak ada satupun anak yang berlari ke arah dimana cakram itu akan jatuh;

Burhan Oktavian Halaman 2

0904.105.04

Universitas Majalengka GAMBAR LAPANGAN TOLAK PELURU

Tugas Atetik Semester Satu

Lapangan Tolak Peluru Konstruksi : 1. Lingkaran tolak peluru harus dibuat dari besi, baja ata bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari emen , aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar anatara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi. 2. Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu. 3. Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih. 4. Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh. 5. Lebar balok 11,2-30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm. TOLAK PELURU A. Teknik Dasar Tolak Peluru Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, diantaranya : Teknik Memegang Peluru Ada 3 teknik memegang peluru : Jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada disamping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang. Jari-jari agaka rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara diatas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu Peluru dipegang dengan salah satu cara diatas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

Burhan Oktavian Halaman 3

0904.105.04

Universitas Majalengka Teknik Menolak Peluru

Tugas Atetik Semester Satu

Pengenalan peluru Peluru dipegang dengan satu tangan dipindahkan ke tangan yang lain Peluru dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar Peluru dipegang dengan dua tangan dengan sikap berdiri akak membungkuk, kemudian kedua tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru digelindingkan ke depan Sikap awal akan menolak peluru Mengatur posisi kaki, kaki kanan ditempatkan di muka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakkan di samping kiri selebar badan segaris dengan arah lemparan. Bersamaan dengan ayunan kaki kiri, kaki kanan menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah lingkaran. Sewaktu kaki kaki kanan mendarat, badan dalam keadaan makin condong ke samping kanan. Bahu kanan lebih rendah dari bahu kiri. Lengan kiri masih pada sikap semula. Cara menolakkan peluru Dari sikap penolakan peluru, tanpa berhenti harus segera diikuti dengan gerakan menolak peluru. Jalannya dorongan atau tolakan peda peluru harus lurus satu garis. Sudut lemparan kurang dari 40o.Sikap akhir setelah menolak peluru Sesudah menolak peluru, membuat gerak lompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan mendaratnya kaki kanan, kaki kiri di tarik ke belakang demikian pula dengan lengan kiri untuk memelihara keseimbangan. B. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Tolak Peluru Cara memegang Awalan Gerakan Tolakan Sikap badan saat menolak Ketentuan diskualifikasi/kegagalan peserta tolak peluru : - Menyentuh balok batas sebelah atas - Menyentuh tanah di luar lingkaran - Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah - Dipangil selama 3 menit belum menolak - Peluru di taruh di belakang kepala - Peluru jatuh di luar sektor lingkaran - Menginjak garis lingkar lapangan - Keluar lewat depan garis lingkar - Keluar lingkaran tidak dengan berjalan tenang - Peserta gagal melempar sudah 3 kali lemparan C. Peralatan Alat yang di gunakan : - Rol Meter - Bendera Kecil - Kapur / Tali Rafia - Peluru a. Untuk senior putra = 7.257 kg b. Untuk senior putri = 4 kg c. Untuk yunior putra = 5 kg d. Untuk yunior putri = 3 kg - Obrient : gaya membelakangi arah tolakan - Ortodox : gaya menyamping

Burhan Oktavian Halaman 4

0904.105.04

Universitas Majalengka GAMBAR LAPANGAN LONCAT JAUH

Tugas Atetik Semester Satu

LOMPAT JAUH Ancang-ancang Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu. Menumpu Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancangancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan. Melayang Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggitingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat. Mendarat Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri. Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.

Burhan Oktavian Halaman 5

0904.105.04

Universitas Majalengka

Tugas Atetik Semester Satu

Lari Jarak Jauh

Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakuakan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil. Peraturan lari Lintasan Alam/Cross-Country Jalur lomba diupayakan: 1. Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong. 2. Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan dikirikanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain. 3. Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal. 4. Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari. 5. Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter. 6. Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta. IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka: Kelompok Junior I ................ di bawah 20 tahun Kelompok Junior II .............. 17 18 tahun Kelompok Junior III ............ 15 18 tahun Kelompok Pemula ................ 13 14 tahun Kelompok Veteran Putra .... Usia 40 tahun Kelompok Veteran Putri ..... Usia 35 tahun Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah: jarak 12 km peserta putra dewasa jarak 6 km peserta putra dewasa jarak 8 km peserta putra yunior jarak 4 km peserta putra yunior. Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba. Peserta tidak diperbolehkan mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis. Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah Burhan Oktavian Halaman 6 0904.105.04

Universitas Majalengka

Tugas Atetik Semester Satu

itulah tim yang menang. Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama. Peraturan Lari di Jalan Raya

Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/putri: 15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon)25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya. Setiap pelari dalam satu regu/tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195. Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0,1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001 meter. Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung. Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.

Lari SambungLari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara begantian. Satu regu pelari sambung terdiri dari 4 orang pelari. Dalam pelombaan lari sambung pelari berlari dengan kecepatan penuh dengan memindahkan tongkat ke pelari berikutnya. Perpindahan tongkat harus berada di dalam daerah yang disebut zona panjang 20 m. perpindahan tongkat diluar zona tersebut regu dinyatakan gagal atau diskualifikasi. Cara Pengoperan tongkat dilakukan dengan dua cara yaitu: Tanpa melihat (nonvisual): cara ini penerima tongkat estafet tanpa menoleh kepada si pemberi tongkat. Cara ini digunakan untuk lari sambung 4 x 100m Dengan melihat (visual): Cara ini si penerima tongkat estafet menoleh ke belakang, melihat kepada pemberi tongkat. Cara ini digunakan pada lari sambung jaraknya lebih dari 100m, terutama pada 4 x 400m.

Teknik perpindahan tongkat cara nonvisual adalah: Pemberi melakukan gerakan ayunan dari arah bawah ke atas Yang menerima menjulurkan tangannya ke bawah belakang badan dengan sikap ibu jari dan jari lainya membentuk huruf V terbalik dengan Ibu jari yang berada pada bagian luar dari badan, sedangkan keempat jari lainya di bagian dalam. Para pelari harus menerima dan memberikan dengan berselang-seling. Misalnya pelari pertama memegang tongkat dengan tangan kanan, pelari kedua harus menerima dengan tangan kiri, pelari ketiga menerima dengan tangan kanan, pelari terakhir menerima dengan tangan kiri.

Burhan Oktavian Halaman 7

0904.105.04

Universitas Majalengka

Tugas Atetik Semester Satu

Perpindahan tongkat yang terbaik bila pemindahan tongkat berlangsung dalam keadaan pelari sudah mencapai kecepatan tertinggi. Ini terjadi kira-kira 15 18m setelah garis permulaan dalam daerah pergantian.

Peratuan Lari Bersambung/ Estafet

Semua jalur dibatasi garis-garis tiang tebalnya 5 cm sebagai tanda/ batas pelari. Nomor 4 x 100m, 4 x 200m selain pelari pertama dibolehkan memulai larinya di luar zona tidak lebih dari 10m. Nomor 4 x 200m, 4 x 400m dilarikan dalam lintasan masing-masing kecuali: untuk lari 4 x 200m pelari ketiga hanya di tikungan petama saja selebihnya sesudah menggunakan lintasan dalam demikian juga 4 x 400m hanya pelari pertama saja yang lari dijalurnya setelah melewati tanda tikungan petama yang berbendera pegantian tongkat harus dilakukan pada zone yang telah ditentukan dengan batas-batas garis yang jelas.

Cek mark atau tanda, peserta boleh memasang perekat yang berukuran 5 x 40 cm dengan warna yang menyolok dengan tidak membingungkan pelari. Tongkat estafet, tongkat harus dibawa selama perlombaan berlangsung, jika jatuh harus diambil oleh yang menjatuhkan. Dia boleh meninggalkan lintasanya untuk mengambil tongkat dengan tidak mengganggu pelari lain. Tongkat harus diberikan dari tangan ke tangan dalam zona penggantian tongkat yang dimaksud dengan zona penggantian tongkat adalah pada saat posisi tongkat bukan ditentukan oleh posisi badan.

Lari Steeple ChaseLari Steeple Chase adalah lari jarak jauh dengan melalui rintangan-rintangan. Rintangan yang dilalui ada 2 macam. (1) rintangan gawang dan (2) rintangan air dengan gawang di depanya. Seorang pelari Steeple Chase harus memiliki kecepatan juga harus memiliki keterampilan khusus dalam melewati rintanganrintangan tersebut. Untuk dapat melampaui rintangan- rintangan itu dengan cara menginjakkan kaki di atas gawang, sehingga tidak perlu mengganti gerakan-gerakan lain cukup dengan satu teknik. Maka setelah kaki menumpu di atas gawang, tidak perlu menolak dengan melakukan lompatan, tetapi upayakan agar kaki yang lain secepat mungkin mendarat di tanah untuk seterusnya melangkah dan berlari kembali. Peratuan Lari Halang Rintang / Steeple Chase

Jarak resmi untuk nomor perlombaan ini sejauh 2000 meter dan 3000 meter di dalam Stadion Atletik. Jarak 2000 m dilombakan hanya untuk atlit yunior Untuk lari 3000 m Steeple Chase harus melewati 28 kali gawang dan 7 kali bak air, untuk yunior 8 kali melewati gawang dan 5 kali melewati air, dari 5 gawang yang terbesar dengan jarak yang sama satu sama lain di antaranya 1 pada bak air. Pelari yang tidak melewati gawang atau bak menyebrangi atau melawati dan mendaratnya di luar bak air dinyatakan diskualifikasi. Untuk lari 3000 m Steeple Chase dari garis star ke gawang pertama setelah melewati satu putaran baru gawang-gawang dipasang oleh petugas lapangan.

Burhan Oktavian Halaman 8

0904.105.04

Universitas Majalengka

Tugas Atetik Semester Satu

Lari GawangGerakan lari gawang, baik itu 100m, 110m, 200m, 400m putri atau 400m untuk putra, Pada waktu pengambilan gawang atau melampaui gawang, harus dilakukan dengan cepat dan secara berurutan, lancar dan rilaks, diusahakan tidak melayang terlalu lama sehingga kecepatan dapat dipertahankan. Usahakan waktu diatas gawang dalam keseimbangan yang sebaik-baiknya, dengan badan condong ke depan.

Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melewati gawang : Bertolak dari jarak 1,95 2,15 m di depan gawang, kaki lurus mendarat 1,05 1,45 m di depan gawang. Ayunan kaki ke depan dengan lutut yang tidak kaku. Lengan diayunkan sewajarnya, lengan di depan didorong ke depan setinggi mata lainya dan dipergunakan untuk menjaga keseimbangan. Bungkukkan badan ke depan mendapat paha dari kaki yang diayunkan ke depan. Sehingga pada waktu di atas gawang kecondongan badan dipertahankan. Di atas gawang kaki belakang ditarik ke depan dengan gerakan yang beruntun, posisi kaki terlipat, paha terbuka ke samping, telapak kaki diputar kearah luar, dan rata-rata di atas gawang. Usahakan waktu melampaui gawang titik ketinggian berada tepat di atas gawang, tidak di depan atau dibelakang gawang. pusatkan Posisi Pandangan ke depan bagian atas gawang. Star dan mengambil gawang pertama merupakan hal yang menentukan bagi seorang pelari gawang, terutama lari gawang 100 meter wanita dan 110 meter pria. Star harus dilakukan dengan kecepatan tinggi dan tidak mengurangi kecepatan saat mengambil gawang pertama. kelancaran mengambil gawang pertama ini sangat berpengaruh pada pengambilan gawang berikutnya. Gerak lari jarak menengah (800 m1500 m) dan sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek .terletak pada cara kaki menapak. Lari jarak menengah, kaki menapak ball hell-ball, ialah menapakkan pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Star dikakukan dengan cara berdiri. Yang perlu diperhatikan pada lari jarak menengah: Badan harus selalu rilaks atau santai. Lengan diayun dan tidak terlalu tinggi seperti pada lari jarak pendek Badan condong ke depan kia-kira 15 dari garis vertical. Panjang langkah tetap dan lebar tekanan pada ayunan paha ke depan, panjang langkah harus sesuai dengan panjang tungkai. Angkat lutut cukup tinggi (tidak setinggi lari jarak pendek). Penguasaan terhadap kecepatan lari (pace) dan kondisi fisik serta daya tahan tubuh yang baik. Dalam lari jarak menengah gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan seenaknya, panjang langkah tidak terlalu dipaksakan kecuali menjelang masuk garis finis.

Burhan Oktavian Halaman 9

0904.105.04

Universitas Majalengka

Tugas Atetik Semester Satu

LARI JARAK PENDEKLari jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri dari lari 100 m, 200 m, 400 m. secara teknis sama. yang membedakan hanyalah pada penghematan penggunaan tenaga, karena perbedaan jarak yang harus ditempuh. Makin jauh jarak yang harus ditempuh makin banyak tenaga yang harus dibutuhkan. Gerakan lari jarak pendek dibagi menjadi tiga tahap ialah: star, gerakan lari cepat (sprint), gerakan finis. Start Dalam perlombaan lari, ada tiga cara star, ialah : star berdiri (standing start) star jongkok (crouching start) start melayang (flying start) dilakukan hanya untuk pelari ke II, III dan IV dalam lari estapet 4 x 100 m.

Teknik Start Sikap start pada aba-aba bersedia Perhatikan!!! Pada aba-aba bersedia pelari maju menuju garis start untuk menempatkan kaki tumpu pada balok start, kaki yang kuat diletakan di depan. letakkan tangan tepat di belakang garis start. Hal-hal yang penting dalam sikap start: Letak tangan lebih lebar sedikit dari bahu, jari-jari dan ibu jari membentuk huruf V terbalik, bahu condong ke depan/sedikit di depan tangan, lengan lurus. Kepala sedemikian rupa sehingga leher tidak tegang, mata memandang ke lintasan kira-kira 2m atau pandangan di antara kedua lengan menghadap garis star. Tubuh rileks/ tidak kaku Pikiran dipusatkan pada aba-aba berikutnya. Jarak letak kaki terhadap garis star tergantung dari bentuk sikap yang dipegunakan:

Bunch start Letak kaki belakang terpisah kira-kira 25 30 cm. ujung kaki belakang ditempatkan segaris dengan tumit kaki muka bila dalam sikap berdiri. Jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki depan 45 cm, kaki belakang 70 cm, tergantung dari panjang tungkai. Medium start Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping ujung kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira kaki depan 37 cm, kaki belakng 85 cm, tergantung dari panjang tungkai. Medium elongated strat Pada waktu sikap berlutut, letak lutut kaki belakang di samping tengah-tengah lengkung telapak tangan kaki depan, jarak kaki dari garis star kira-kira: kaki muka 35 cm, kaki belakang 90 cm, tergantung dari panjang tungkai Burhan Oktavian Halaman 10 0904.105.04

Universitas Majalengka Elongated start

Tugas Atetik Semester Satu

Pada waktu sikap lutut, letak lutut kaki belakang di samping bagian belakang dari tumit kaki depan, jarak kaki dai agis star kira-kira: kaki depan 32 cm, kaki belakang 100 cm, tergantung dari panjang tungkai masing-masing pelari. Gerakan pada aba-aba Siap Angkat pinggul kearah atas hingga sidikit lebih tinggi dari bahu, jadi garis punggung menurun kedepan. Berat badan lebih kedepan. jaga keseimbngan sampai abaaba berikutnya bunyi pistol. Kepala rendah, leher tetap rileks (santai aja!), pandangan ke arah garis star di antara bawah tangan. Lengan tetap lurus/ siku jangan bengkok. Pada waktu mengangkat pinggul disertai dengan mengambil nafas dalam-dalam. yang paling penting konsentrasi penuh pada bunyi pistol/ bunyi sempritan atau bunyi lainya yang disepakati bersama. Gerakan pada saat aba-aba Ya atau Bunyi Pistol Ayunkan lengan kiri ke depan dan lengan kanan ke belakang kuat-kuat (gerakan lengan harus harmonis dengan gerak kaki). Kaki kiri menolak kuat-kuat sampai terkadang lurus. kaki kanan melangkah secepat mungkin, serendah mungkin mencapai tanah pada langkah pertama. Berat badan harus meluncur lurus kedepan, dari sikap jongkok berubah kesikap lari, berat badan harus naik sedikit demi sedikit tidak langsung tegak, hindarkan gerakan ke samping. Langkah lari makin lama makin menjadi lebar, enam sampai sembilan langkah pertama merupak langkah peralihan. Bernafas seperti biasa, menahan nafas berarti menegakkan badan. Suatu hal yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan star ialah pemanasan dengan sebaik-baiknya, merangsang persendian dan meregang otot-otot ditambah dengan gerakan lari cepat. Hal itu dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya cidera otot. Gerakan finis Ada beberapa cara yang dapat dilakukan pada waktu pelari mencapai finis. Lari terus tanpa perubahan apapun. Dada dicondongkan ke depan, tangan kedua-duanya diayunkan ke bawah belakang, atau dalam bahasa jawa disebut ambyuk. Dada diputar dengan ayunan tangan ke depan atas sehingga bahu sebelah maju ke depan, yang lazim disebut The String. Jarak 20 meter terakhir sebelum garis finis meupakan perjungan untuk mencapai kemenangan dalam perlombaan lari, maka yang perlu diperhatikan adalah kecepatan langkah, jangan menengok lawan, jangan melompat, dan jangan perlambat langkah sebelum melewati garis finis.

Jalan CepatJalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus.

Burhan Oktavian Halaman 11

0904.105.04

Universitas Majalengka TEKNIK

Tugas Atetik Semester Satu

Perhatikan Togok Saat bergerak maju badannya cenderung lebih condong kedepan atau kebelakang oleh karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan pundak jangan terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat anggota badan bagian atas terasa cepat lelah. Kepala Saat gerakan maju seorang pejalan cepat sebagian besar menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. namun gerakan tersebut hendaknya tidak mengganggu lajunya gerak jalan tersebut. Kaki waktu melangkah Kaki melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si pejalan/ garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke luar atau ke dalam. pada saat menumpu tumit harus mendarat lebih dahulu terus bergerak ke arah depan secara teatur. Lengan dan Bahu Gerakan lengan mengayun dari muka ke belakang dan sikut ditekuk tidak kurang dari90 kondisi ini dipertahankan dengan tidak mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks. Peraturan Perlombaan Jalan Cepat Berjalan adalah: bergerak maju dengan melangkah, yang dilakuakan sedemikian rupa hingga terputus hubungan dengan tanah.Setiap kali melangkah, kaki depan harus menyetuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Dalam periode satu langkah di mana satu kaki harus berada ditanah, maka kaki itu haus diluruskan (tidak bengkok pada lutut) dan kaki menumpu dalam posisi tegak lurus atau vetikal. Penilaian diskualifikasi. Para juri atau wasit yang ditunjuk harus memilih salah seorang Ketua Wasit. Dan semua juri atau wasit harus mampu bertindak sebagai individu. Dan bila menurut pendapat : a. dua orang wasit atau juri, di mana salah seorang harus ketua wasit.atau b. tiga orang juri atau wasit selain ketua wasit. berpendapat bahwa bila cara berjalan seorang peserta tidak memenuhi persyaratan jalan cepat sesuai definisi diatas pada saat tertentu selama perlombaan, yang bersangkutan dinyatakan dis-kualifikasi, yang diberitahukan kepadanya secara langsung oleh wasit. dan diwasi langsung oleh IAAF atau diadakan atas izinya, tidak diperbolehakan adanya dua juri/ wasit berasal dari satu kewrganegaaan yang sama. Ketentuan diskulifikasi yaitu peserta lomba yang mendorong, memotong dan menghalangi atlet peserta lain dan berakibat menghambat gerak laju peserta Jika keadaan tidak memungkinkan untuk memberitahukan diskulifiksi pada peserta, maka dilakukan sesudah perlombaan berakhir. pada lomba jalan cepat di lintasan (dalam stadion) seorang peserta yang didiskualifikasi harus secepatnya meninggalkan lintasan, sedang pada lomba jalan cepat di jalan umum, peserta yang didiskualifikasi harus segera melepaskan nomor dada yang dipakainya. Disarankan untuk menggunkan bendera putih diancungkan sebagai tanda Peringatan dan juga untuk memberitahukan kepada petugas(Juri), peserta dan penonton bahwa pesarta tersebut didiskualifikasi Dalam perlombaan internasioanal dengan jarak lebih dari 20 km harus disediakan pos-pos penyegar(sponging point) oleh panitia maupun peserta sendiri, setiap jarak sesudah 5 km, 10 km, 15 km. Peserta didiskualifikasi bila mengambil/menerima penyegar diluar pos-pos yang telah ditentukan. Untuk olimpiade atau Kejuaraan Daerah atau Regional, sirkuit untuk nomor 20 km jalan cepat harus maximum 3000 m dengan minimum 1500 m. Setiap peserta harus mengirimkan formulir pendaftaranya untuk nomor lomba jalan cepat 50 km atau 30 mil(atau lebih) disertai surat keterangan dari dokter, setiap peserta harus bersedia diminta mengikuti tes jasmaniah (physical examination) oleh dokter yang ditunjuk oleh panitia. Burhan Oktavian Halaman 12 0904.105.04