Asuransi Minta Aturan Dituntaskan SKEMA COB BPJS...

1

Transcript of Asuransi Minta Aturan Dituntaskan SKEMA COB BPJS...

Page 1: Asuransi Minta Aturan Dituntaskan SKEMA COB BPJS …bigcms.bisnis.com/file-data/1/...LembagaPembiayaanEksporIndonesia.pdf · rumah sakit dan produsen obat. Kemudahan mengakses jaringan

A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N 21Jumat, 19 Februari 2016

SKEMA COB BPJS KESEHATAN

Asuransi Minta Aturan DituntaskanJAKARTA — Pelaku industri asuransi kesehat-an berharap pembahasan aturan teknis dalam pelaksanaan skema koordinasi manfaat antara perusahaan asuransi dan BPJS Kesehatan bisa

segera tuntas.

Fitri Sartina [email protected]

Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Adi Pur -nomo Wijaya menyatakan pelaku industri asuransi kesehatan me -nyambut baik usulan pemerintah terkait dengan pelaksanaan ske -ma koordinasi manfaat atau coor-di nation of benefit (CoB) dalam pro gram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurutnya, hal itu dibukti-kan melalui penandatanganan nota kesepahaman atau memo-

randum of understanding (MoU) antara 51 perusahaan asuransi dan Badan Penyelenggara Jamin -an Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kendati demikian, hingga saat ini skema CoB belum sepenuhnya terlaksana karena terkendala aturan teknis yang belum dise-pakati oleh sejumlah perusahaan asuransi. “Menjelang tanggal penyelenggaraannya, ada aden-dum dalam perjanjian kerja sama yang tidak memungkinan bagi pe rusahaan asuransi untuk me -lak sanakan skema tersebut,” kata Adi kepada Bisnis, Kamis (18/2).

Dia menuturkan, beberapa hal dalam skema CoB yang belum dapat diimplementasikan antara lain proses pendaftaran peserta dan pembayaran iuran BPJS Kesehatan yang harus dilakukan langsung, serta sistem rujukan berjenjang (managed care).

Dalam alur layanan BPJS Kesehatan, setiap peserta sudah ditentukan rujukan fasilitas ke -sehatan (faskes) atau provider yang bisa dituju. Sistem itu dinilai sulit bagi peserta asuransi swasta. Oleh sebab itu, industri meminta agar faskes yang sudah bekerja sama dengan asuransi swasta, bisa digolongkan sebagai fasilitas kese-hatan tingkat pertama (FTKP).

Selain itu, katanya, terdapat persoalan teknis lainnya yang juga perlu dikaji misalnya keha-rusan bagi peserta untuk naik kelas kamar perawatan dan tidak diberlakukannya CoB untuk asuransi individu.

Di sisi lain, Direktur Utama

Mandiri Inhealth Iwan Pasila menyatakan perusahaannya te -lah menjalankan skema CoB de -ngan menawarkan produk ma -naged care yang jenis produknya hampir menyerupai produk BPJS Kesehatan.

Dia menuturkan, produk ma -naged care yang ditawarkan Mandiri Inhealth dapat menjadi pelengkap dari pelayanan BPJS Kesehatan. Iwan menyebutkan, dari total pendapatan premi peru-sahaan pada tahun lalu yang mencapai sekitar Rp1,43 triliun, kontribusi managed care cukup besar yaitu sekitar 80%. Adapun indemnity berkontribusi 15% dan 5% sisanya dari produk lain-nya.

“Kami bisa langsung menerap-kan skema CoB karena sudah memiliki jaringan baik dari sisi rumah sakit dan produsen obat. Kemudahan mengakses jaringan ini merupakan warisan yang diberikan induk usaha sebelum-nya yaitu PT Askes yang saat ini berubah menjadi BPJS Kese hatan,” kata Iwan saat berkunjung ke redaksi Bisnis, Kamis (18/2).

Menurutnya, untuk mengopti-malkan managed care, perusa-haan telah menjalin kontrak secara langsung dengan 981 rumah sakit yang tersebar di Indonesia. Selain itu, Mandiri Inhealth juga menjalin kontrak dengan sejumlah produsen obat untuk memasok obat ke rumah sakit yang menjadi mitra Mandiri Inhealth.

Dia optimistis penjualan produk managed care akan terus bertumbuh. Pasalnya terdapat sejumlah keunggulan dalam produk managed care.

KONTRIBUSI IKNB

IIC Siap Biayai Proyek Strategis

JAKARTA — Lima aso -sias i industri keuangan non bank menyepakati pen- di ri an Indonesia In vest -ment Club untuk mem per -ce pat pengerjaan pro yek strategis.

Mudjiharno M Sudjono, Ketua Indonesia Invest -ment Club (IIC), menutur-kan lembaga ini akan men jadi wadah seluruh pe ru sahaan keuangan non bank (IKNB) untuk ter libat dalam pemba ngun-an strategis. Nanti nya pe -nge lola IKNB tersebut ber-sama-sama membiayai pem bangunan baik secara lang sung maupun melalui ins trumen keuang an.

“Mudah-mudahan Ma -ret dapat grand lunching,” kata Mudji seusai pen -catatan badan hukum IIC di Jakarta, Kamis (18/2).

Dia menuturkan, kerja sama itu memungkinkan pelaku IKNB dengan ska -la kecil untuk memiliki pengalaman menangani proyek skala besar karena tergabung dalam konsor-sium. Dia menegaskan pe laku yang masih memi-liki aset investasi kecil pun memiliki kesempat-an untuk melirik proyek besar yang menawarkan return lebih menarik.

Lima lembaga pendiri IIC yaitu Asosiasi Asu -ransi Umum Indonesia, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia, Asosiasi Pe ru -sahaan Pembiayaan Indo -nesia, Asosiasi Dana Pen -siun Indonesia, dan Aso -siasi Dana Pensiun Lem -baga Keuangan.

Mudji mengatakan meski sudah ada IIC, teta-pi mekanisme keputusan kepersertaan untuk setiap proyek menjadi kajian masing-masing perusa-haan. “Untuk menjalan-kan organisasi akan di -carikan jalannya, kami

harapkan tidak ada iur-an,” ujarnya.

ASETIndustri keuangan non-

bank tercatat memiliki aset lebih dari Rp1.600 triliun hingga akhir 2015. Aset ini tersebar di indus-tri asuransi Rp570 triliun, industri pembiayaan Rp425,72 triliun, dana pensiun Rp205,05 triliun, serta selebihnya tersebar di asuransi wajib dan asuransi sosial.

Iqbal Latanro, Direktur Utama PT Taspen (perse-ro), menyatakan persero-an berkomitmen untuk membiayai proyek-pro -yek strategis. Dalam pem-biayaan ini pihaknya juga akan memperhitungkan proyek pembiayaan yang ditawarkan melalui IIC.

Dia mengatakan pe -nyer taan oleh Taspen da -pat dilakukan pada se -jum lah instrumen. Bah -kan pihaknya telah mem-bentuk strategic business unit untuk mempercepat investasi langsung. “Kami bisa masuk melalui RDPT (reksa dana penyertaan terbatas),” katanya.

Berdasarkan aturan, Taspen dapat menempat-kan 10% dana pensiun dan 5% dana tabungan hari tua ke dalam ekuitas. Jumlah ini setara Rp9 triliun. Total dana kelo-laan Taspen saat ini men-capai Rp140 triliun.

Yasril Y. Rasyid, Ketua AAUI, menuturkan ins -tru men investasi yang dita warkan IIC tidak me -ngikat bagi anggota. “Sifatnya advisory.”

Kendati keikutsertaan diputuskan oleh masing-masing perusahaan, Yas ril mengatakan, seluruh peru-sahaan IKNB di Indonesia otomatis menjadi peserta. (Anggara Pernando)

Mandiri Inhealth telah menjalankan skema CoB dengan menawarkan produk managed care.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia Iwan Pasila (kanan) bersama Direktur Eddy Alfian, menjawab pertanyaan redaksi di kantor Bisnis Indonesia, Jakarta, Kamis (18/02). Mereka hadir dalam rangka pertemuan silaturahmi kedua perusahaan tersebut.

Bisnis/Endang Muchtar

PERTEMUAN SILATURAHMI

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia: 19 Februari 2016