Asuhan Keperawatan Telinga.pptd

62
ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TELINGA TELINGA By : By : Nurcha Nurcha 1

description

ASKEP

Transcript of Asuhan Keperawatan Telinga.pptd

  • ASUHAN KEPERAWATAN TELINGABy :Nurcha*

  • *

  • *

  • ANATOMI FISIOLOGI TELINGATelinga Luar (Auris Externa)Daun telinga (aurikula)Liang telinga (MAE)Telinga Tengah (Auris Media/Cavum Tympani)Malleus, inkus, stapes, otot, pemb.darah& sarafTelinga Dalam(Auris interna)Kokhlea Alat PendengaranVestibulum Organ keseimbangan*

  • BAGAN SISTEM PENDENGARANGelombang suara ditangkapAurikulumMeatus EksternusMembrana TympaniOsikula (Malleus, inkus, stapes)Sistem Konduksi*

  • Perilimf, EndolimfOrgan CortiN. AkustikusN. Batang OtakPusat Pendengaran MendengarSistemSensori Neural*

  • PEMERIKSAAN TELINGA

    AnamnesisInspeksiOtoskopiTes pendengaran*

  • Simtomatologi penyakit TelingaDeaffnes (kurang dengar)Otorrhea (meler)Otalgia (rasa sakit telinga)Vertigo (rasa berputar)Itching (rasa gatal pada telinga)Tinitus (rasa mendengar dlm telinga)Gejala lain : - Cephalgia (sakit kepala) - Febris (demam) - Vomiting (muntah)*

  • Dalam Anamnesa gejala penyakit

    Berapa lama diderita Kapan mulai terjadi Terus menerus/kadang kadang Berat ringannya penderitaan Sebelah/dua belah dll.*

  • MACAM-MACAM PENYAKIT TELINGA LUARCerumen Prop. (Cukil Batu)Mrpk hasil sekresi kelenjar cerumen yg terdapat pada bag. Tulang rawan telingaGejala klinis :Nyeri telingaPerasaan buntuPendengaran berkurangTindakan kep/ Therapy :Diambil dengan bantuan alat/ Cerumen HaakJangan dikorek-korek*

  • Corpus AlienumBenda asing dalam telinga, dapat berupa benda hidup, benda mati.Tindakan Kep/Therapy:Benda hidup tetesi dgn minyak kelapa hewan mati ambil dgn alatJangan menetesi dgn minyak tanah/ bensin.*

  • Otitis Externa FurunculosaRadang dari kelenjar sebacea telinga, berbatas tegas/jerawat telinga. Gejala Klinis : Nyeri telinga hebatOtorrhoePendengaran kadang terganggu.TindakanKep/Therapy :Antibiotik/AnalgesikDiet rendah lemak, kacang, gula.*

  • Otitis Externa DiffusaRadang pada meatus akustikus exsternus dgn batas tidak tegas. Penyebab : Trauma / Dikorek-korek Infeksi (Stapilococcus, Pseudomonas, Proteus) Gejala Klinis : Nyeri tekan pada tragusOtorrhoePendengaran terganggu Otoscopy :OedemLaserasiHyperemiTragus Pain Tindakan Kep/Therapy : Pasang Tampon Bethadine AntibiotikAnalgesik

    *

  • 5. Otitis Externa Mycoticans (Jamur) Penyebab : Aspergilus, Candida Gejala Klinis Itching Otorrhoe Deafness Otalgia Otoscopy : Oedem, Laserasi, Hyperemi, Tragus painTindakan Kep/Therapy :Membersihkan telingaAnti mycotican tetes telinga

    *

  • Faktor yang mempermudah terjadinya peradangan :Perubahan pH kulit liang telinga dari asam menjadi basaPeningkatan suhu dan kelembaban udaraTrauma saat membersihkan telinga*

  • 6. Othaematom Timbunan darah antara perikondrium dan kondrium. Tindakan Kep/ Therapy : Punksi secara steril Druk VerbanCara : Deppers kecil disusun mengisi ruangan bagian telinga seluruhnya Tutup kasa steril Bebat selama 5- 6 hari.

    *

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENYAKIT TELINGA BAGIAN LUARPENGKAJIAN a. Biodata Nama : Umur : Bisa tjd pd semua umur Pekerjaan : b. Keluhan utama Nyeri hebat, pendengaran berkurang c. Riwayat peny. Sekarang # Kemasukan air dikorek-korekpendengaran berkurang. # Nyeri bila telinga ditekan, keluar cairan. d. Riwayat penyakit dahulu # Sering korak2 telinga # DM e. Riayat peny. Keluarga : DM f. Riwayat psikososial # Ggan harga diri o.k keluar cairan dr telinga # Hub. Dgn orang lain kurang lancar krn pendengaran berkurang g. Aktifitas sehari-hari # Berenang, mandi disungai # Kebersihan diri kurang h. Pemeriksaan fisik Otoscopy : liang telinga merah, bengkak, nyeri tekan, keluar cairan.

    *

  • 2. ANALISA DATA

    3. PERENCANAANTUJUANNyeri telinga berkurang / hilangTanda-tanda infeksi hilangKlien memahami pentingnya perawatan / kebersihan diri INTERVENSIKeperawatan Jelaskan pentingnya perawatan telinga dengan memakai kapas lidi, jangan menggunakan benda-benda kerasBerikan obat sesuai anjuran dokterJelaskan pada klien / keluarga bahwa dengan berobat teratur telinga akan berfungsi seperti semula Medik : Antibiotika*

    Masalah KeperawatanKemungkinan PenyebabGangguan rasa nyaman ( nyeri )Kurangnya kebersihan diriGangguan konsep diri ( harga diri )Invasi kuman ( Stapilococcus, pseudumonas )Kurang pengetahuanPembengkakan pada liang telinga

  • ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CORPUS ALIENUMI. PATOFISIOLOGIBenda hidup / mati

    Benda asing

    Sumbatan dalam rongga telinga

    - Erosi alienum- Gangguan hantaran/- Teknik pertolongan - pertolongan yg- sumbatan suara yg salah- Jenis C. alienum - Nyeri - Gangguan Pendengaran yg runcing - Iritasi liang telinga Ruptur membran tymp*

  • II. PENGKAJIANBiodata Nama: Umur: Anak-anak, remaja, dewasaPendidikan: Berpegaruh pada tindakan pertolongan pertamab. Keluhan Utama - Nyeri rongga telinga - Gangguan pendengaran Riwayat Penyakit Sekarang - Nyeri sifatnya menusuk - Usaha yang dilakukan dengan mengorek-ngorek telingad. Data Psikologis : Pasien bingung tentang pemyakitnya *

  • Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Otitis Media AkutSuatu infeksi akut pada mukosa telinga tengah (kavum tympany, tuba eustakhius, antrum mastoid, sel mastoid) yang diikuti dengan pembentukan nanah(mukopus).Penyebaran OMARhinogenBayi : tuba > lebar, lurus, pendek sehingga mempermudah cairan yang diminum masuk kedalam kavum tympaniEksogenKuman masuk melalui robekan membran tympani akibat fraktur basis cranii, trauma akibat ledakan, tertusukHematogenOleh karena penyakit yang berat/daya tahan tubuh lemah

    *

  • Patofisiologi OMAMukosa tuba eustakhii oedem

    Fungsi tuba terganggu (ventilasi, draenage)

    O2 kedalam kavum tympani berkurang

    Tekanan dalam kavum tympani rendah/hipotensi

    Perubahan pada mukosa kavum tympanyPeningkatan permeabilitas pemb. Darah & limfePeningkatan permeabilitas dinding selProliferasi sel kelenjar sub mukosa*

  • Perembesan cairan kedalam kavum tympani

    Tekanan dalam kavum tympani menjadi lebih tinggi

    Perforasi spontan membran tympani

    Keluar sekret/meler*

  • Stadium Otitis Media Akutdan penatalaksanaannyaStadium KataralisTelinga terasa penuhPendengaran tergangguOtalgiaTinitusMembran tympani hyperemiPengembalian fungsi tuba secepatnyaTetes hidungObat-obat untuk ISPA*

  • Stadium Supurasi (Bombans)Anak rewel/gelisahOtalgia hebatFebris tinggiMembran tympani sangat hiperemi, pulsasiDrainage mukopus secepatnya dari kavum tympaniAntibiotikObat untuk ISPA

    *

  • Stadium PerforataOtalgia berkurangKeluar cairanPendengaran berkurangObat untuk ISPAPerhydrol 3%.

    Stadium ResolusiGangguan pendengaranTampak lubang perforasiJaga kebersihanJangan dikorek-korekJangan kemasukan air*

  • Kasus Otitis Media akut dirujuk, bila: Membrana tympani tampak bombans.Seringkali kambuh.Terjadi komplikasi. *

  • PengkajianBiodata : Sering menyerang anak-anakKeluhan UtamaDemam tinggi, gelisah, sukar tidurAnak menangis kesakitanKeluar cairan kadang bercampur darahKadang disertai kejang & diareRiwayat Penyakit SekarangBatuk/pilek panas badan tinggi anak menangis kesakitan/bila telinga tersentuhKeluar cairan menangis berkurangPendengaran berkurang

    *

  • Riwayat Penyakit DahuluMenderita penyakit ISPATBC kronisRiwayat menderita campakPemeriksaan FisikMembran tympani hyperemi, mengembangSekret biasanya serouse, serouse hemorrhagia, purulent*

  • Diagnosa KeperawatanGangguan rasa yaman (nyeri) b.d adanya infeksi pada mukosa telinga tengahGangguan komunikasi b.d penurunan pendengaranGangguan penurunan pendengaran b.d perforasi membran tympaniGangguan psikologis (cemas) b.d kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit*

  • 1. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d adanya infeksi pada mukosa telinga tengahDS : pasien mengatakan telinganya terasa nyeriDO : - Membran tympani hyperemi - Membran tympani bombans - Membran tympani tampak odemTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri dapat diatasi Intervensi :Kaji tingkat nyeriObservasi lokasi, kualitas dan kuantitas nyeriAjarkan teknik relaksasi dan distraksiKolaborasi pemberian analgesik & antibiotikKolaborasi dalam melakukan tindakan miringotomi

    *

  • 2. Gangguan psikologis (cemas) b.d kurangnya pengetahuan tentang penyakitnyaDS : - Pasien sering menanyakan tentang keadaan penyakitnyaDO : - Pasien selalu menanyakan tentang keadaannya - Pasien selalu memegangi telinganyaTujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan, kecemasan dapat diatasiIntervensi :Pahami perasaan kecemasan dan ketakutan pasienJelaskan pada pasien/keluarga tentang penyakitnyaBeri respon pada keluhan dan jawab pertanyaan dari pasienDorongan keluarga dan teman untuk menganggap pasien seperti sebelumnyaBeri kesempatan pasien menyatakan perasaannyaBeri motivasi pada pasien*

  • Asuhan keperawatan Pasien dengan Otitis Media Kronik (OMK)Adalah infeksi kronik ditelinga tengah yang mengenai mukosa dan struktur tulang telinga tengah.Tanda dan gejala :Perforasi permanen membran tympaniSekret keluar terus menerus/hilang timbulGangguan pendengaranVertigoNyeriAbces atau fistel di belakang telinga (retro aurikuler).*

  • Keradangan telinga tengah digolongkan sebagai OMK bila OMA sudah berjalan lebih dari 8 minggu, tidak sembuh atau justru lebih parah.Penyebab OMK :Kelanjutan OMA yang tidak diobati atau terlambat diobatiSering kambuh karena sering terkena ISPAKuman sangat virulenDaya tahan tubuh yang rendahPenderita kurang menjaga kebersihan telinga*

  • OMK dapat digolongkan menjadi 2 :Tipe benigna (tipe mukosa, jinak)Proses keradangan terbatas pada mukosa telinga tengahSekret ; bening, mukopurulen, tidak berbauPerforasi ; subtotalPerubahan mukosa ; oedem, hypertrofiKomplikasi ; jarang terjadiX-foto ; perselubungan, sklerotik*

  • Tipe Maligna (bahaya, tipe tulang)Keradangan selain mukosa, juga mengenai tulang, terjadi osteomielitis atau destruksi tulang oleh kolesteatomaSekret ; purulen, kental, menggumpal, abu-abu kekuningan, berbau, kolesteatomaPerforasi ; totalPerubahan mukosa ; degenerasi, terbentuk polipKomplikasi ; abses retro aurikuler, meningitis, abses otak, dllX-foto ; perselubungan, rongga berisi kolesteatoma.*

  • Terapi OMKMedikamentosaDiberikan untuk OMK tipe jinakPemberian antibiotik (golongan Ampicilin, Amoksisilin, Eritromisin)Dapat pula diberikan Antibiotik tetes telinga, tetapi sebelum diberikan hendaknya dibersihkan dengan Perhydrol 3 %Pada stadium tenang, dianjurkan untuk operasi Miringoplasti (menutup perforasi membran tympani )

    *

  • Operasi MastoidektomiSebagai pengobatan OMK tipe ganasBertujuan untuk menghilangkan jaringan granulasi, nanah, polip atau tulang-tulang yang nekrosis.Dilanjutkan dengan operasi tympano-plasti untuk memperbaiki pendengaran penderita.*

  • Yang Penting bagi Perawat :Mengenal gejala OMKDapat membedakan antara ganas dan jinakMengenal komplikasi secara dini dan merujuk kasus yang mengalami komplikasi / perlu pembedahanMemberikan penyuluhan tentang :Menjaga kebersihan telingaMenghilangkan rasa maluTidak menganggap bahwa OMK adalah penyakit bawaan.

    *

  • Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan MastoiditisPengertianInfeksi pada cavum timpani sampai ketulang tulang mastoid dan timbul nekrosisPenyebabStreptococcus, pneumococcus, H, influensaRiwayat influensa, tonsilitis, sinusitis, trauma membrana timpani, dll.PatofisiologiIdem dengan otitis media purulenta

    *

  • Gejala dan tandaTimbul akibat OMP dan OMA yang tidak diobatiDemam tinggiBengkak pada prosessus mastoideus/belakang telingaKeluar cairan dari telingaPendengaran berkurang*

  • Faktor yg mempermudah terjadinya mastoiditisVirulensi kuman yang amat ganasDaya tahan penderita yang lemahTerapy otitis media yang tdk adekuatTekanan selularitas mastoit yang tinggiPenatalaksanaanAntibiotik dosis tinggiInsisi Drainage pusmastoidektomy*

  • PengkajianBiodata : sering menyerang anak-anakKeluhan utama :Pendengaran berkurangNyeri berdenyut belakang telingaPanas badanBengkak dibelakang telingaRiwayat Penyakit SekarangBadan panas nyeri berdenyut belk telingaPendengaran berkurangKeluar cairan, keruh berbauRiwayat Penyakit DahuluSering influensaSebelumnya sering keluar cairanRiwayat Psikososial : malu *

  • Pemeriksaan FisikInspeksiHidung : sekret +, mukosa hidung kemerahanTenggorokan : faring tampak kemerahan, tonsilitisTelinga : Keluar cairan berbau, purulenMembran tympani perforasiOedema, merah belakang telingaPemeriksaan Penunjanglab. Darah : leukositosisKultur pus : kumanRadiologi : perkabutan sel-sel mastoid

    *

  • Analisa DataMasalah KeperawatanIsolasi sosialRasa nyamanResiko penyebaran infeksi ketelinga dalamKomunikasiKemungkinan penyebabBau yang tidak enakPengeluaran pus yang terus menerusKetidaktahuan tentang perawatanPenurunan fungsi pendengaran*

  • PerencanaanTujuan Tanda-tanda infeksi hilangPasien/keluarga mampu merawatDapat bergaul dgn leluasa tanpa terisolasi dengan temannyaIntervensiJelaskan pada pasien dan keluarga ttg penyebab keluarnya pus dari telingaBersihkan liang telinga dgn obat cuci telinga (perhydrol 3% 10-20 tetes)Anjurkan pada pasien dan keluarga :Minum obat sesuai advisKontrol rutinHindari masuknya airBerikan support pada pasien, keluarga dan teman*

  • Asuhan keperawatan pada pasien dengan vertigoPerasaan yang abnormal mengenai adanya gerakan penderita terhadap sekitarnya atau sekitarnya terhadap penderita, tiba-tiba semuanya terasa ber putar atau bergerak naik turun dihadapan nya, sering juga disertai muntah-muntah, berkeringat dan gejala penyakit telinga lainnya.Penyebab :Penyakit meniereTraumaVertigo posisiLabirintisOtitis media kronik

    *

  • Penyakit MenierePenyebab belum diketahui dengan pastiPemasukan cairan & garam yang berlebihanBekerja terlalu beratPengaruh emosiDitemukannya pelebaran labirin membranosa disertai rusaknya sel saraf sensorik pada ampula dan kokleaGejala :Serangan vertigo secara tiba-tibaMual-mualMuntah-muntahPendengaran berkurangtinitus*

  • Trauma Labirin bisa rusak karena fraktur dasar tengkorak, sehingga sering setelah trauma timbul vertigoPaska operasi mastoidektomi dan stapedektomi juga sering timbul vertigo oleh karena kaki stapes terganggu dan menimbulkan rangsangan telinga dalamvertigo posisiSerangan vertigo timbul bila kepala digerakkan/ditundukkanTidak ada keluhan pada telingaPenyebab belum diketahui*

  • LabirintitisPenyebab virusPenderita mengalami vertigo disertai muntah-muntahTelinga keluar cairan bertahun-tahunPasien tidak periksa karena tidak merasa sakitTiba-tiba terasa sakit disertai vertigo dan muntah-muntah

    *

  • Penyuluhan pada pasien vertigoAnjurkan diet rendah garamBila terjadi serangan vertigo :Segera berbaring dan minta pertolonganBila sedang mengemudikan mobil, segera berhenti dan bersandarBerbaring pada satu posisi dan jangan bergerak sampai vertigo berkurangMinta bantuan untuk bergerak bila masih pusingSegera minum obat sesuai anjuran

    *

  • Diagnosa KeperawatanResiko tinggi cidera b.d perubahan mobilitas karena gangguan cara berjalan dan vertigoKetidak berdayaan yang berhubungan dengan perjalanan penyakit dan menjadi tidak berdaya dalam situasi tertentu akibat vertigo/gangguan keseimbanganAnsietas yang berhubungan dengan ancaman/perubahan status kesehatanResiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan peningkatan haluaran cairanDll.*

  • Gangguan Pendengaran Pada Anak, akan berakibat pada gangguan komunikasi.Faktor-faktor yang berpengaruh :Umur dan kecepatan timbulnya gangguan pendengaranDerajat gangguan pendengaranLokalisasi kelainan 3 type gangguan pendengaran secara medis anatomiTuli konduksiTuli persepsi (sensory neural hearing loss)Tuli campuranKelainan lainPenanganan.*

  • Klasifikasi derajat gangguan pendengaran

    Pendengaran normal (0-25 dB) tidak ada hambatan kom, dengar suara bisikTuli ringan (26-40 dB) sering sulit mendengar suara bisikTuli sedang (41-55 dB) sulit mendengar percakapan biasaTuli sedang berat (56-70 dB) sulit mendengar percakapan kerasTuli berat (71-90 dB) hanya dengar teriakan/memakai alat bantu dengarTuli sangat berat (> 90 dB) tidak dapat mengerti pembicaraan walau memakai alat bantu dengar

    *

  • Tes PendengaranTes bisik, tes bisik modifikasiTes garputalaTes RinneTes WeberTes SchwabahTes Audiometri*

  • Tes Bisik bersifat semi kuantitatif, secara kasar dapat menentukan derajat kerulian seseorang.Syarat tes bisik :Ruang harus sunyi dan tidak ada echo, jarak 6 meterGunakan udara cadangan sesudah ekspirasi,,biasanya kata bendaMata pasien ditutupHasil tes (kuantitatif) :Normal : 6 meterTuli ringan : 4-6 meterTuli sedang : 1-4 meterTuli berat : < 1 meterTuli total : berteriak didepan telinga, tetap tidak dengar*

  • Tes GarputalaUntuk menentukan jenis gangguan pendengaranFrekuensi garputala 512Jenis ; Rinne, Weber, Schwabach*

  • Tes RinneMembandingkan daya tangkap telinga terhadap rangsang bunyi lewat hantaran tulang (BC) dan lewat hantaran udara (AC).Cara :Bunyikan garputala pancangkan tangkai tegak lurus pada mastoit pasien pasien # dengar pindah ke meatus eksternus pasien. Bila garputala terdengar = rinne +, bila garputala tdk terdengar = rinne -

    *

  • 2. Bunyikan garputala, pasien membedakan bunyi yang didengar lewat hantaran tulang> keras/>lemah daripada lewat udara. Bila hantaran lewat tulang lebih baik dari pada udara (BC > AC) rinne -, bila AC>BC rinne +.Interpretasi hasil :Rinne +, pada telinga normal/tuli sensori neuralRinne -, pada tuli konduksi.*

  • Tes Weber Membandingkan daya tangkap pasien terhadap rangsang bunyi lewat hantaran tulang. Cara :Garputal dibunyikan dipancangkan tegak lurus kedua kaki pada ubun-ubun, dahi, gigi insisivus. Pasien diminta menunjukkan telinga mana yang mendengar lebih keras. Bila bunyi didengar pada satu telinga lateralisasi kesisi telinga tersebut. Bila kedua telinga tidak mendengar/ mendengar semuanya tidak ada lateralisasi.Interpretasi hasilNormal : tidak ada lateralisasiTuli konduksi : lateralisasi ketelinga yang sakitTuli persepsi : lateralisasi ketelinga yang shat*

  • Tes Schwbach Membandingkan hantaran lewat tulang penderita denga pemeriksaCara : Garputala 512 dibunyikan, tangkainya dipancangkan tegak lurus pada mastoid pemeriksa. Bila sudah tidak mendengar, dipindah ke mastoid penderita.Bila pasien masih mendengar Schwabach memanjangBila px tidak mendengar memendek/schwabah normalInterpretasiSchwabach memanjang : tuli konduksiSchwabach memendek : tuli persepsi*

  • AudiometriTes pendengaran dengan Audiometer.Hasil pemeriksaan grafik (Audiogram).Pemeriksaan ambang dengar menurut konduksi udara (AC) dan konduksi tulang.Jenis ketulian :Audiogram normal : BC & AC < 20 dBTuli konduksi : BC < 20 dB, AC > 20 dB, ada jarak antara AC dan BCTuli sensori neural : BC > 20 dB, AC>20dB, keduanya hampir berimpitTuli campuran : BC> 20dB, AC>20dB, ada jarak antara AC & BC

    *

    *