ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI...

102
i i ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA DI SUSUN OLEH : SEPTIANI PUTRI PAMUNGKAS NIM.P14106 PROGRAM STUDI D 3 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

i

i

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI

PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN

JALAN NAFAS DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

DI SUSUN OLEH :

SEPTIANI PUTRI PAMUNGKAS

NIM.P14106

PROGRAM STUDI D 3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2017

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Septiani Putri Pamungkas

NIM : P14106

Program Studi : D3 Keperawatan

Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak yang Mengalami

Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan

atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah

hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai

dengan ketentuan akademik yang berlaku.

Surakarta, 25 Juli 2017

Yang Membuat Pernyataan

Septiani Putri Pamungkas

NIM P14086

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

MOTTO

Sebaik – baik teman minum saya adalah pena , kolam saya adalah tinta , sahabat

saya adalah dalah buku , kerajaan saya adalah rumah saya dan peti harta saya

adalah kekuatan saya .

Saya tak selalu mendapatkan apa yang saya sukai , karena itu saya selalu menyukai

apapun yang saya dapatkan .

JANGAN MENYERAH

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI

PNEUMONIA DENGAN KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN

JALAN NAFAS DI RUANG MELATI 2 RUMAH SAKIT

DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

Keperawatan (Amd. Kep.)

Oleh :

SEPTIANI PUTRI PAMUNGKAS

P14106

Surakarta, 25 Juli 2017

Menyetujui,

Pembimbing

Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns., M. Kep

201185071

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI

Telah Di Uji Pada Tanggal : 09 Agustus 2017

Dewan Penguji :

Ketua :

1. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns., M. Kep ( )

NIK. 201185071

Anggota :

2. Anissa Cindy Nurul Afni, S.Kep., Ns., M. Kep ( )

NIK. 201188087

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :

Nama : Septiani Putri Pamungkas

Nim : P14106

Program Studi : D3 Keperawatan

Judul : Asuhan Keperawatan pada Anak yang Mengalami

Pneumonia dengan ketidakefektifsn bersihan jalan nafas di

Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewarti Surakarta

Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan

Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah

Prodi D3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ditetapkan di : Surakarta

Hari/Tanggal : 09 Agustus 2017

DEWAN PENGUJI

Ketua : Fakhrudin Nasrul Sani, S. Kep., Ns., M. Kep ( )

NIK. 201185071

Anggota : Anissa Cindy Nurul Afni, S. Kep., Ns., M. Kep ( )

NIK. 201188087

Mengetahui

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

STIKes Kusuma Husada Surakarta

Ns. Meri Oktariani, M. Kep

NIK. 200981037

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Anak yang Mengalami Pneumonia

dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Ruang Melati 2 RSUD Dr.

Moewardi ”

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang

terhormat:

1. Ns. Meri Oktariani M.Kep, selaku Ketua Program Studi D3 Keperawatan

yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes

Kusuma Husada Surakarta.

2. Ns. Erlina Windyastuti. M.Kep, selaku sekretaris Program Studi D3

Keperawatan yang telah memberikan kesempatan dan arahan untuk dapat

menimba ilmu di Stikes Kusuma Husada Surakarta.

3. Fakhrudin Nasrul Sani, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing

sekaligus sebagai penguji yang telah membimbing dengan cermat,

memberikan masukan-masukan, inspirasi, perasaan nyaman dalam

bimbingan serta memfasilitasi demi sempurnanya studi kasus ini.

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

4. Anissa Cindy Nurul Afrin, S.Kep., Ns.,M.Kep selaku dosen penguji yang

telah membimbing dengan cermat, memberikan masukan-masukan,

inspirasi, perasaan nyaman dalam bimbingan serta memfasilitasi demi

sempurnanya studi kasus ini.

5. Semua dosen Program Studi D 3 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

6. Kedua orangtuaku yang selaku menjadi inspirasi dan memberikan semangat

untuk menyelesaikan pendidikan.

7. Teman-teman Mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu, yang telah memberikan dukungan moril dan spiritual.

Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu

keperawatan dan kesehatan. Amin.

Surakarta, Agustus 2017

Penulis

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIATISME..................................................... ii

MOTTO ............................................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iv

LEMBAR PENETAPAN DEWAN PENGUJI .............................................. v

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ........................................................................... 1

1.2 Batasan Masalah ........................................................................ 6

1.3 Rumusan Masalah...................................................................... 6

1.4 Tujuan ........................................................................................ 6

1.5 Manfaat ...................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Pneumonia .......................................................... 8

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan .................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 33

3.2 Batasan Istilah............................................................................ 33

3.3 Partisipan ................................................................................... 34

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 34

3.5 Pengumpulan Data ..................................................................... 34

3.6 Uji Keabsahan Data ................................................................... 37

3.7 Analisa Data .............................................................................. 37

BAB IV HASIL

4.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data ........................................ 40

4.2 Pengkajian ................................................................................ 40

4.3 Analisa Data .............................................................................. 47

4.4 Intervensi Keperawatan ............................................................ 48

4.5 Implementasi Keperawatan ....................................................... 49

4.6 Evaluasi Keperawatan ............................................................... 54

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan ............................................................................... 58

5.1.1 Pengkajian ........................................................................ 58

5.1.2 Rumusan Masalah ............................................................ 60

5.1.3 Intervensi Keperawatan ................................................... 61

5.1.4 Implementasi Keperawatan .............................................. 63

5.1.5 Evaluasi Keperawatan ...................................................... 65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................... 68

6.1.1 Pengkajian ........................................................................ 68

6.1.2 Diagnosa Keperawatan .................................................... 68

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

6.1.3 Intervensi Keperawatan ................................................... 69

6.1.4 Implementasi Keperawatan .............................................. 69

6.1.5 Evaluasi Keperawatan ...................................................... 69

6.2 Saran ........................................................................................ 70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Konsultasi

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 3. Lembar Konsultasi

Lampiran 4. Lembar Jurnal

Lampiran 5. Lembar Audience

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan

yang utama di negara berkembang. Pneumonia adalah proses inflamatori

parenkim paru yang umumnya disebabkan oleh agen infeksius. Pneumonia

adalah penyakit infeksius yang sering menyebabkan kematian di Amerika

Serikat (Brunner dan Suddarth, 2013). Penyebabnya adalah bakteri, virus,

jamur, pajanan bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru, maupun

pengaruh tidak langsung dari penyakit lain. Bakteri yang biasa

menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus dan Mycoplasma

pneumonia, sedangkan virus yang menyebabkan pneumonia adalah

Adenoviruses, Rhinovirus, Influenza virus (Athena & Ika, 2014).

Pneumonia ditandai dengan gejala batuk dan atau kesulitan bernapas

seperti napas cepat, dan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam.

Pneumonia dikategorikan dalam penyakit menular yang ditularkan melalui

udara, dengan sumber penularan adalah penderita pneumonia yang

menyebarkan kuman dalam bentuk droplet ke udara pada saat batuk atau

bersin. Kuman penyebab pneumonia selanjutnya masuk ke saluran

pernapasan melalui proses inhalasi (udara yang dihirup), atau dengan cara

penularan langsung, yaitu percikan droplet yang dikeluarkan oleh penderita

saat batuk, bersin, dan berbicara langsung terhirup oleh orang di sekitar

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

2

penderita, atau memegang dan menggunakan benda yang telah terkena

sekresi saluran pernapasan penderita (Athena & Ika, 2014).

Berbagai faktor risiko mortalitas pneumonia anak balita di negara

berkembang adalah pneumonia pada masa bayi, berat badan lahir rendah,

tidak mendapat imunisasi, tidak mendapat ASI adekuat, malnutrisi,

defisiensi Vitamin A, prevalensi kolonisasi bakteri patogen di nasofaring,

dan pajanan terhadap polusi udara. Peran perawat perlu meningkatkan

kerjasama dengan klien anak dan keluarga klien untuk menentukan rencana

keperawatan serta dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami

klien anak, perawat juga memfokuskan masalah dan diagnosa keperawatan

berdasarkan yang prioritas mengatasi masalah klien anak (Nixson, 2016) .

Pneumonia adalah pembunuh utama balita di dunia, yang lebih

banyak dibandingkan dengan gabungan penyakit AIDS, malaria dan

campak. Persentasenya yaitu 19% dari semua penyebab kematian balita,

kemudian disusul diare 17%, sehingga World Health Oganization (WHO)

menyebutnya sebagai pneumonia is the leading killer of children worldwide.

Setiap tahun di dunia diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena

pneumonia (1 balita/20 detik) dari 9 juta total kematian balita. Diantara lima

kematian balita, satu disebabkan oleh pneumonia, namun tidak banyak

perhatian terhadap penyakit ini sehingga pneumonia disebut juga pembunuh

balita yang terlupakan atau the forgotten killer of children (Bulechek, 2015).

Prevalensi pneumonia juga merupakan urutan kedua penyebab

kematian pada balita setelah diare. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

3

melaporkan bahwa kejadian pneumonia sebulan terakhir (period

prevalence) mengalami peningkatan pada tahun 2013 sebesar 2,1 ‰

menjadi 2,7 ‰ pada tahun 2013. Kematian balita yang disebabkan oleh

pneumonia tahun 2013 cukup tinggi, yaitu sebesar 15,5%.2,3 Demikian juga

hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), yang melaporkan

bahwa prevalensi pneumonia dari tahun ke tahun terus meningkat, yaitu

7,6% pada tahun 2013 menjadi 11,2% pada tahun 2013 (Athena & Ika,

2014).

Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada

balita Provinsi Jawa Tengah, tahun 2013 sebesar 73.165 kasus (25,85%)

meningkat dibanding tahun 2012 (24,74%). Angka ini masih sangat jauh

dari target Standar Pelayanan Minimal (SPM) tahun 2010 (100%). Pada

tingkat kabupaten/kota, ada satu kota yang mempunyai persentase cakupan

tertinggi yaitu Kabupaten Kebumen (86,42%), sementara Kabupaten dengan

persentase cakupan terendah adalah Kabupaten Sragen (1,49%) (Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013). Data di RSUD Dr. Moewardi,

jumlah balita mengalami pneumonia pada tahun 2013 adalah 153 kasus.

Pada bulan September kejadian pneumonia 32 kasus, pada bulan oktober

2014 kejadian pneumonia meningkat 47 kasus. Berdasarkan data tersebut

menunjukkan angka kejadian pneumonia semakin meningkat. Sedangkan

menurut data dari rumah sakit RSUD Dr.Moewardi Surakarta pada tahun

2016 angka kejadian kasus anak dengan pneumonia sebanyak 1.577 anak.

Pengkajian awal pada kasus pneumonia, keluhan utama yang

ditemukan pada anak yaitu sesak nafas. Sesak nafas ini dikarenakan adanya

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

4

penumpukan sekret. Berdasarkan teori menurut Herdman (2015) diagnosa

keperawatan yang muncul pada penderita pneumonia adalah,

ketidakefektifan bersihan jalan nafas dengan batasan karakteristik

perubahan frekuensi pernafasan, perubahan pola nafas, terdapat suara nafas

tambahan, dan batuk. Anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan

bersihan jalan nafas ditandai dengan respirasi rate (RR) >40x/mnt,

pernafasan cuping hidung (PCH) +, serta retraksi intercostal (RIC) +.

Apabila masalah bersihan jalan nafas ini tidak ditangani secara cepat maka

bisa menimbulkan masalah yang lebih berat saperti pasien akan mengalami

sesak yang hebat bahkan bisa menimbulkan kematian.

Menurut Bulechek (2015) untuk menyelesaikan masalah

keperawatan diberikan tindakan keperawatan yaitu fisioterapi dada.

Fisioterapi dada adalah tindakan yang dilakukan pada pasien dengan cara

menepuk dinding dada atau punggung dengan tangan dibentuk seperti

mangkok dilanjutkan vibrasi dengan cara menggetarkan dinding dada atau

punggung pada waktu pasien mengeluarkan napas (Hendra & Emil, 2012).

Sedangkan menurut pendapat Midarti (2014), fisioterapi dada adalah

salah satu dari fisioterapi yang menggunakan tehnik postural drainase,

vibrasi dan perkusi. Fisioterapi dada sangat berguna bagi penderita penyakit

respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis, dari perpaduan atau

kombinasi dari ketiga teknik tersebut sangat bermanfaat untuk mengatasi

gangguan bersihan jalan nafas terutama pada anak yang belum dapat

melakukan batuk efektif secara sempurna. Pada anak yang mengalami

gangguan bersihan jalan nafas terjadi penumpukan sekret, dengan adanya

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

5

ketiga teknik tersebut mempermudah pengeluaran sekret, sekret menjadi

lepas dari saluran pernafasan dan akhirnya dapat keluar melalui mulut

dengan adanya proses batuk pada saat dilakukan fisioterapi dada. Fisioterapi

dada sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki

ventilasi pada pasien dengan fungsi paru yang terganggu.

Masalah bersihan jalan nafas yang tidak ditangani secara cepat maka

bisa menimbulkan masalah yang lebih berat saperti pasien akan mengalami

sesak yang hebat bahkan bisa menimbulkan kematian, maka dari itu perlu

adanya penanganan masalah pneumonia khususnya pada bersihan jalan

nafas secara maksimal, yang salah satunya adalah dengan pemberian asuhan

keperawatan. Sehingga pemberian asuhan keperawatan yang cepat, tepat

dan efisien dapat membantu menekan angka kematian pada anak dengan

pneumonia.

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpukan bahwa setiap

tahunnya angka kejadian pneumonia meningkat dan menyebabkan kematian.

Oleh karena itu, perlu dilakukan studi kasus dengan judul “Asuhan

Keperawatan pada anak yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah

Dr.Moewardi Surakarta”.

1.1. Batasan Masalah

Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada kasus Asuhan Keperawatan

pada anak yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan

nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

6

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah maka penulis

membuat perumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan

Keperawatan pada anak yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan

bersihan jalan nafas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta ?

1.3. Tujuan Studi Kasus

1.3.1 Tujuan Umum

Melaporkan kasus Asuhan Keperawatan pada anak yang mengalami

Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas di RSUD

Moewardi Surakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Penulis mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak

yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

2. Penulis mampu menetapkan diagnosis keperawatan pada anak

yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

3. Penulis mampu menyusun perencanaan keperawatan pada anak

yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

4. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada anak

yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

7

5. Penulis mampu melakukan evaluasi keperawatan pada anak

yang mengalami Pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan

jalan nafas di RSUD Moewardi Surakarta.

1.4. Manfaat Penulisan

14.1 Insititusi pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi pengembangan ilmu keperawatan

khususnya keperawatan anak dengan pneumonia.

14.2 Penulis

Untuk menambah pengetahuan, pemahaman dan pendalaman serta

sebagai saran untuk mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat

selama perkuliahan terutama keperawatan anak.

1.4.3 Institusi rumah sakit

Memberikan referensi tentang kepeawatan pada pasien dengan

pneumonia dan agar dapat digunakan sebagai masukan dalam

melaksanakan asuhan keperawatan.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

8

1.4.4 Pembaca

Sebagai informasi mengenai asuhan keperawatan pada anak

pneumonia, sehingga pembaca mempunyai pengetahuan tentang

kasus pneumonia.

1.4.5 Penulis Selanjutnya

Bahan referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya agar lebih

sempurna.

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pneumonia

2.1.1 Definisi

Pneumonia merupakan penyakit peradangan akut pada paru yang

disebabkan oleh infeksi mikrorganisme dan sebagian kecil dan sebagian

kecil disebabkan oleh non-infeksi yang akan menimbulkan konsolidasi

jaringan baru dan gangguan pertukaran gas setempat (Bradiev, 2011).

Pneumonia adalah proses peradangan dimana terdapat konsolidasi yang

disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat. Pertukaran gas tidak

dapat berlangsung pada daerah yang mengalami konsolidasi dan darah

dialirkan ke sekitar alveoli yang berfungsi. Pneumonia adalah penyakit

infeksi akut paru yang disebabkan terutama oleh bakteri merupakan

penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) yang paling sering

menyebabkan kematian pada anak (Said, 2008).

2.1.2 Etiologi

Penyebab pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, mikoplasma

( bentuk peralihan antara bakteri dan virus), protozoa (Revers, 2008).

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

10

2.1.3 Faktor Risiko

Menurut Nixson (2016), Faktor risiko pneumonia yaitu:

1) Faktor resiko yang meningkatkan insiden pneumonia antara lain:

a) Umur < 2 bulan

b) Laki-laki

c) Gizi buruk

d) Berat badan lahir rendah

e) Tidak dapat ASI yang memadai

f) Polusi udara

g) Kepadatan tempat tinggal

h ) Defisiensi vitamin A

2) Faktor resiko yang meningkatkan angka kematian pneumonia antara

lain:

a) Umur < 2 bulan

b) Tingkat sosial ekonomi rendah

c) Gizi buruk

d) Tingkat pendidikan ibu yang rendah

e) Tingkat jangkauan pelayanan kesehatan yang rendah

f) Imunisasi yang tidak memadai

g) Menderita penyakit kronis

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

11

2.1.4 Klasifikasi

Menurut Ridha (2014), klasifikasi pneumonia antara lain :

1) Berdasarkan anatomi:

a) Pneumonia lobaris, melibatkan seluruh atau satu sebagian besar

dari satu atau lebih lobus paru. Bila kedua paru terkena, maka

dikenal sebagai pneumonia bilateral atau ganda.

b) Pneumonia lobularis, terjadi pada ujung akhir bronkhiolus, yang

tersumbat oleh eksudat mukopurulen untuk membentuk bercak

konsolidasi dalam lobus yang berada didekatnya, disebut juga

pneumonia lobularis.

c) Pneumonia interstitial, proses inflamasi yang terjadi didalam

dinding alveolar serta interlobular.

2) Berdasarkan inang dan lingkungan:

a) Pneumonia komunitas

Dijumpai pada pasien perokok, pathogen atipikal pada lansia,

gram negatif pada pasien dari rumah jompo, dengan adanya

PPOK, penyakit penyerta kardiopulmonal atau paska terapi

antibiotika spectrum luas.

b) Penumonia aspirasi

Disebabkan oleh infeksi kuman, pneumonitis kimia akibat

aspirasi bahan toksik, akibat aspirasi cairan inert misalnya cairan

makanan atau lambung, edema paru, dan obstruksi mekanik

simple oleh bahan padat.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

12

c) Pneumonia pada gangguan imun

Terjadi akibat proses penyakit dan akibat terapi. Penyebab

infeksi dapat terjadi disebabkan oleh kuman pathogen atau

mikroorganisme yang biasanya non virus, berupa bakteri,

protozoa, parasit, virus, jamur dan cacing.

2.1.5 Manifestasi Klinis

Menurut Misnadiarly (2008), tanda pneumonia antara lain:

1) Batuk berdahak

2) Suara napas lemah

3) Demam

4) Penggunaan otot bantuan napas

5) Sakit kepala

6) Sesak napas

7) Menggigil

8) Berkeringat

9) Lelah

10) Terkadang kulit menjadi lembab

11) Mual dan muntah

12) Ingus (nasal discharge)

Menurut Misnadiarly (2008), gejala pneumonia antara lain:

1) Demam

2) Suhu tubuh meningkat dapat mencapai 40 derajat celcius

3) Sesak napas

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

13

4) Nyeri dada

5) Batuk dengan dahak kental

6) Nyeri perut

7) Kurang nafus makan

8) Sakit kepala

2.1.6 Pemeriksaan Penunjang

Menurut Ridha (2013), pemeriksaan penunjang antara lain:

1) Chest x-ray : Adanya penyebaran, misalnya lobus dan bronkhial

dapat juga menunjukkan multipel abses/ infiltrat, penyebaran

bakterial dan penyebaran virus.

2) Analisa gas darah : abnormalitas mungkin timbul tergantung dari

luasnya kerusakan paru – paru.

3) Bahan kultur dapat diambil melalui tindakan bronkoskopi dengan

cara bilasan , sikatan bronkus dengan kateter ganda terlindung.

4) Pewarnaan gram / culture sputum dan darah didapatkan dengan

needle biopsy ,broncoscopy atau biopsi paru-paru terbuka untuk

mengeluarkan organisme penyebab.

2.1.7 Penatalaksanaan

Menurut Nixson (2016), penatalaksanaan keperawatan pneumonia

antara lain:

1) Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit.

2) Ekspektoron yang dapat dibantu dengan postural drainase.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

14

3) Rehidrasi yang cukup dan adekuat.

4) Latihan nafas dalam dan batuk efektif sangat membantu.

5) Oksigenasi sesuai dengan kebutuhan dan yang adekuat.

6) Isolasi pernafasan sesuai dengan kebutuhan.

7) Diet tinggi kalori dan tinggi protein.

8) Terapi lain sesuai dengan komplikasi.

Menurut Nixson (2016), penatalaksanaaan medis pneumonia antara

lain:

1) Pemberian antibiotik.

2) Pemberian antipiretik, analgetik, bronchodilator.

3) Pemberian oksigen.

4) Pemberian cairan indikasi.

2.1.8 Komplikasi

Menurut Marni (2014), komplikasi pneumonia antara lain:

1) Efusi pleura dan emfiema.

2) Hipoksemia.

3) Pneumonia kronik.

4) Bronkietasis.

5) Gangguan pertukaran napas.

6) Gagal napas.

7) Obstruksi jalan napas.

8) Apnea paru.

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

15

2.1.9 Pemeriksaan Diagnostik

Menurut Ridha (2014), pemeriksaan diagnosik pneumonia anatara lain:

1) Kajian foto thoraks: digunakan untuk melihat adanya infeksi di paru

dan status pulmoner (untuk mengkaji perubahan pada paru)

2) Nilai analisa gas darah untuk mengevaluasi status kardiopulmoner

sehubungan dengan oksigenasi.

3) Hitung darah lengkap dengan hitung jenis. Digunakan untuk

menetapkan adanya anemia, infeksi, proses inflamasi.

4) Perawarnaan gram (darah) untuk seleksi awal antimikroba.

5) Tes kulit untuk tuberculin menesampingkan kemungkinan TB jika

anak tidak berespon terhadap pengobatan.

6) Jumlah leukosit, leukositosis pada Pneumonia bacterial.

7) Tes fungsi paru digunakan untuk mengevaluasi fungsi paru,

menetapkan luas dan beratnya penyakit, dan membantu

mendiagnosis keadaan.

8) Kultur darah specimen darah untuk menetapkan agens penyebabnya

seperti virus dan bakteri.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

16

2.1.10 Patofisiologi

Menurut Suharjono (2008), patofisiologi pneumonia:

Kuman masuk ke dalam jaringan paru-paru melalui saluran

pernafasan dari atas untuk mencapai brokhiolus dan kemudian

alveolus sekitarnya. Kelainan yang timbul berupa bercak konsolidasi

yang tersebar pada kedua paru-paru, lebih banyak pada bagian basal.

Pneumonia dapat terjadi sebagai akibat inhalasi mikroba yang ada

diudara, aspirasi organisme dari nasofarinks atau penyebaran

hematogen dari fokus infeksi yang jauh. Bakteri yang masuk ke paru

melalui saluran nafas masuk ke bronkhioli dan alveoli, menimbulkan

reaksi peradangan hebat dan menghasilkan cairan edema yang kaya

protein dalam alveoli dan jaringan interstitial.

Kuman pneumokokus dapat meluas dari alveoli ke seluruh

segmen atau lobus. Eritrosit mengalami pembesaran dan beberapa

leukosit dari kapiler paru-paru. Alveoli dan septa menjadi penuh

dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan fibrin serta relatif

sedikit leukosit sehingga kapiler alveoli menjadi melebar. Paru

menjadi tidak berisi udara lagi, kenyal dan berwarna merah. Pada

tingkat lebih lanjut, aliran darah menurun, alveoli penuh dengan

leukosit dan relatif sedikit eritrosit. Kuman pneumokokus di

fagositosis oleh leukosit dan sewaktu resolusi berlangsung,

makrofag masuk kedalam alveoli dan menelan leukosit bersama

kuman pnumokokus didalamnya.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

17

Paru masuk dalam tahap hepatisasi abu-abu dan tampak

berwarna abu-abu kekuningan. Secara perlahan sel darah merah

yang mati dan eksudat fibrin dibuang dari alevoli. Terjadi resolusi

sempurna, paru menjadi normal kembali tanpa kehilangan

kemampuan dalam pertukaran gas. Akan tetapi apabila proses

konsolidasi tidak dapat berlangsung dengan baik maka setelah

edema dan terdapatnya eksudat pada alveolus maka membran dari

alveolus akan mengalami kerusakan yang dapat mengakibatkan

gangguan proses difusi osmosis oksigen pada alveolus. Perubahan

tersebut akan berdampak pada penurunan jumlah oksigen yang

dibawa oleh darah.

Penurunan itu yang secara klinis penderita mengalami pucat

sampai sianosis. Terdapatnya cairan purulent pada alveolus juga

dapat mengakibatkan peningkatan tekanan pada paru, selain dapat

berakibat penurunan kemampuan mengambil oksigen dari luar juga

mengakibatkan berkurangnya kapasitas paru. Penderita akan

berusaha melawan tingginya tekanan tersebut dengan menggunakan

otot bantu pernafasan yang dapat menimbulkan retraksi dada.

Secara hematogen maupun langsung (lewat penyebaran sel)

mikroorganisme yang terdapat di dalam paru dapat menyebar ke

bronkhus. Setelah terjadi fase peradangan lumen bronkus.

Terdapatnya peradangan pada bronkus dan paru juga akan

mengakibatkan peningkatan produksi mukosa dan peningkatan

gerakan silia pada lumen bronkus sehingga timbul reflek batuk.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

18

2.1 KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

2.1.1 Pengkajian

Menurut Hidayat (2012), pengkajian adalah langkah awal dari

tahapan proses keperawatan, kemudian dalam mengkaji harus

memperhatikan data dasar dari pasien, untuk informasi yang

diharapakan dari pasien. Pengkajian keperawatan pada seluruh

tingkat analisis (individu, keluarga, komunitas) terdiri atas data

subjektif dari seseorang atau kelompok, dan data objektif dari

pemeriksaan diagnostik dan sumber lain. Pengkajian individu terdiri

atas riwayat kesehatan (data subjektif) dan pemeriksaan fisik (data

objektif) (Suharjono, 2009).

Terdapat dua jenis pengkajian yang dilakukan untuk

menghasilkan diagnosis keperawatan yang akurat: komprehensif dan

fokus.

Pengkajian komprehensif mencakup seluruh aspek kerangka

pengkajian keperawatan seperti 11 pola kesehatan fungsional

(Suharjono, 2009). Sedangkan menurut (Suharjono, 2009) pengkajian

pada anak dengan pneumonia meliputi:

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

19

1) Keluhan utama yang sering menjadi alasan klien dengan

pneumoni untuk meminta pertolongan kesehatan adalah sesak

nafas, batuk, dan peningkatan suhu tubuh/demam.

2) Riwayat penyakit saat ini

Pengakajian ini dilakukan untuk mendukung keluhan utama.

Apabila keluhan utama adalah batuk, maka perawat harus

menanyakan sudah berapa lama keluhan batuk muncul. Pada

klien pneumonia, keluhan batuk biasanya timbul mendadak dan

tidak berkurang setelah minum obat batuk yang biasa ada

dipasaran. Pada awalnya keluhan batuk nonproduktif, tapi

selanjutnya akan berkembang menjadi batuk produktif dengan

mukus purulen kekuningan, kehijauan, kecokletan atau

kemerahan dan sering kali berbau busuk. Klien biasanya

mengeluh mengalami demam tinggi dan menggigil serta sesak

nafas, peningkatan frekuensi pernafasan, dan lemas.

3) Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian diarahkan pada waktu sebelumnya,apakah klien

pernah mengalami infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)

dengan gejala seperti luka tenggorok, kongesti nasal, bersin, dan

demam ringan.

4) Riwayat keperawatan berdasarkan pola kesahatan fungsional

a) Pola persepsi sehat-penatalaksanaan sehat

Data yang muncul sering orangtua berpersepsi meskipun

anaknya batuk masih menganggap belum terjadi gangguan

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

20

serius, biasanya orang tua menganggap anaknya benar-benar

sakit apabila anak sudah mengalami sesak nafas.

b) Pola metabolik nutrisi

Anak dengan pneumonia sering muncul anoreksia (akibat

respon sistemik melalui kontrol saraf pusat), mual dan

muntah.

c) Pola eliminasi

Penderita sering mengalami penurunan produksi urin akibat

perpindahan cairan melalui proses evaporasi karena demam.

d) Pola tidur istirahat

Data yang sering muncul adalah anak mengalami kesulitan

tidur karena sesak nafas. Penampilan anak terlihat lemah,

sering menguap, anak sering menangis malam hari karena

ketidaknyamanan tersebut.

e) Pola aktifitas latihan

Anak tampak menurun aktifitas dan latihannya sebagai

dampak kelemahan fisik. Anak tampak lebih banyak minta

digendong orangtuanya atau bedrest.

f) Pola kognitif

Penurunan kognitif untuk mengingat apa yang pernah

disampaikan biasanya sesaat akibat penurunan asupan nutrisi

dan oksigen pada otak.

g) Pola persepsi konsep diri

Tampak gambaran orang tua terhadap anak diam kurang

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

21

bermain, kurang bersahabat dan ketakutan terhadap orang

lain.

h) Pola peran hubungan

Anak tampak malas kalau diajak bicara baik dengan teman

sebaya maupun yang lebih besar, anak lebih banyak diam

dan selalu bersama ornag terdekat orangtua.

i) Pola seksualitas

Pada kondisi sakit dan anak kecil sulit dikaji. Pada anak yang

sudah mengalami pubertas mungkin terjadi gangguan

menstruasi pada wanita tetapi bersifat sementara dan

biasanya penundaan.

j) Pola toleransi koping

Aktifitas yang sering dilakukan untuk menghadapi stres

adalah menangis, kalau sudah dewasa adalah sering marah

dan mudah tersinggung.

k) Pola nilai keyakinan

Nilai keyakinan mungkin meningkat seiring dengan

kebutuhan untuk mendapat sumber kesembuhan dari Allah.

5) Pemeriksaan fisik

a) Status penampilan kesehatan: lemah

b) Tingkat kesadaran:

kesadaran normal, letargi, strupor, koma, apatis tergantung

tingkat penyebaran penyakit.

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

22

c) Tanda-tanda vital:

(1) Frekuensi nadi dan tekanan darah: takikardi, hipertensi.

(2) Frekuensi pernafasan:

takipnea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal,

penggunaan otot bantu pernafasan, pelebaran nasal.

d) Suhu tubuh: hipertermi akibat penyebaran

toksik mikroorganisme yang direspon oleh hipotalamus.

e) Berat badan dan tinggi badan

Kecenderungan berat badan anak mengalami penurunan.

f) Integumen kulit:

(1) Warna: pucat sampai sianosis.

(2) Suhu: pada hipertermi kulit terbakar panas akan tetapi

setelah hipertermi teratasi kulit anak teraba dingin.

(3) Turgor: menurun pada dehidrasi

g) Kepala

Kepala:

(1) Perhatikan bentuk dan kesimetrisan.

(2) Periksa higiene kulit kepala, ada tidaknya lesi,

kehilangan rambut, perubahan warna.

h) Data yang paling menonjol pada pemeriksaan fisik adalah

pada thorak dan paru-paru:

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

23

(1) Inspeksi:

Frekuensi irama, kedalaman, dan upaya bernafas

antara lain: takpinea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal.

(2) Palpasi:

Adanya nyeri tekan, peningkatan fokal fremitus pada daerah

yang terkena.

(3) Perkusi:

Pekak terjadi bila terisi cairan pada paru, normalnya timpani

(terisi udara) resonansi.

(4) Auskultasi:

(a) Suara bronkoveskuler atau bronkhial pada daerah yang

terkena.

(b) Suara nafas tambahan ronkhi pada sepertiga akhir

inspirasi.

2.1.2 Diagnosis

Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respons

manusia terhadap gangguan kesehatan atau proses kehidupan, atau

kerentangan respon dari seorang individu, keluarga, kelompok, atau

komunitas. Diagnosis keperawatan biasanya berisi dua bagian yaitu

deskription atau pengubah, fokus diagnosis, atau konsep kunci dari

diagnosis (Herman, 2015).

Menurut Muttaqin, (2014) diagnosa yang muncul pada kasus

pneumonia adalah:

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

24

1) Ketidakefekifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan

sekresi yang tertahan.

2) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan

membran alveolar-kapiler.

3) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot

bernafas.

4) Hipertermia behubungan dengan penyakit.

5) Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.

6) Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan

antara suplay dan kebutuhan oksigen.

7) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan faktor biologis.

2.1.3 Perencanaan

Intervensi keperawatan merupakan suatu perawatan yang dilakukan

perawat berdasarkan penilaian klinis dan pengetahuan perawat untuk

meningkatkan outcome pasien atau klien. Intervensi keperawatan

mencakup baik perawatan langsung dan tidak langsung yang

ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat, serta orang-orang

dirujuk oleh perawat, dirujuk oleh dokter maupun pemberi

pelayanan kesehatan lainnya (Bullechek, 2015).

Menurut Bullechek (2015) intervensi yang muncul pada kasus

pneumonia adalah:

1) Diagnosa yang pertama:

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

25

Ketidakefekifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi

yang tertahan.

Tujuan :

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi bersihan jalan

nafas kembali efektif.

NOC:

a) Status pernafasan: ventilasi

b) Status pernafasan: kepatenan jalan nafas

Kriteria hasil:

a) Klien mampu melakukan batuk efektif

b) Pasien mampu membuang sekret secara efektif

c) Bunyi nafas normal

d) Menunjukkan jalan nafas yang paten

Rencana keperawatan:

Manajemen jalan nafas:

a) Monitor status pernafasan dan oksigenasi.

b) Auskultasi suara nafas, catat area yang ventilasinya menurun

atau tidak ada dan adanya suara nafas tambahan.

c) Lakukan fisioterapi dada.

d) Intruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif.

e) Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam, berputar dan

batuk.

f) Gunakan tehnik yang menyenangkan untuk memotifasi bernafas

dalam kepada anak-anak: meniup balon, meniup gelembung.

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

26

g) Kelola pemberian bronkhodilator

Monitor pernafasan:

a) Monitor sekresi pernafasan pasien.

b) Monitor kemampuan batuk efektif

c) Auskultasi suara nafas setelah diberikan tindakan.

2) Diagnosa yang kedua:

Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran

alveolar-kapiler.

Tujuan:

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi gangguan

pertukaran gas tidak terjadi.

NOC:

a) Status pernafasan: ventilasi

b) Tanda-tanda vital

Kriteria hasil:

a) Melaporkan tidak ada adanya dipsnea

b) Klien menujukkan tidak ada gejala distres pernafasan

c) Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigen jaringan adekuat

dengan gas darah arteri dalam rentang normal

Intervensi:

Monitor tanda-tanda vital:

a) Monitor irama dan laju pernafasan.

b) Catat adanya sianosis pada kuku dan perubahan warna kulit.

Manajemen jalan nafas:

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

27

a) Atur posisi untuk memaksimalkan ventilasi

b) Berikan oksigen sesuai indikasi

c) Ajarkan dan dukung pernafasan bibir selama ekspirasi

Manajemen asam basa:

a) Monitor kecenderungan pH, PaCO2, dan HCO3

b) Monitor adanya gejala kegagalan nafas ( misalnya, rendahnya

PaO2 dan meningkatnya level PaCO2, dan kelelalah otot

pernafasan.

3) Diagnosa yang ketiga:

Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot

pernafasan.

Tujuan:

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi pola nafas

menjadi lebih efektif.

NOC:

Status pernafasan: kepatenan jalan nafas

Kriteria hasil:

a) Frekuensi pernafasan dalam batas normal.

b) Tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

c) Irama pernafasan teratur.

Intervensi:

Manajemen jalan nafas:

a) Monitor status pernafasan dan oksigenasi.

b) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

28

Monitor pernafasan:

a) Monitor kecepatan, irama, kedalaman dan kesulitan bernafas.

b) Monitor pola nafas.

c) Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrian, penggunaan otot

batu nafas dan retraksi pada intercosta.

Pengaturan posisi:

Monitor status oksigenasi sebeleum dan setelah perubahan posisi.

Terapi oksigen:

Monitor efektifitas terapi oksigen

4) Diagnosa yang keempat:

Hipertermia behubungan dengan penyakit.

Tujuan:

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi suhu tubuh

nomal.

NOC:

Tanda-tanda vital

Kriteria hasil:

Suhu tubuh nomal (36-37 derajat celcius).

Intervensi:

Perawatan demam:

a) Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya.

b) Monitor warna kulit dan suhu.

c) Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan, tergantung

pada fase demam yaitu selimut hangat pada fase dingin dan

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

29

pakaian atau linen tempat tidur ringan pada fase demam dan fase

bergejolak.

d) Dorong konsumsi cairan.

Pengaturan suhu :

a) Monitor suhu paling tidak tiap 2 jam.

b) Berikan pengobatan antipiretik.

Perawatan hipertermia:

a) Berikan metode pendinginan eksternal (kompres hangat)

b) Monitor AGD

5) Diagnosa yang kelima:

Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.

Tujuan:

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi nyeri dapat

teratasi.

NOC:

a) Kepuasan anak: manajemen nyeri

b) Status kenyamanan: fisik

Kriteria hasil:

a) Nyeri dapat teratasi

b) Skala nyeri dapat berkurang

Intervensi:

Manajemen nyeri:

a) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.

b) Ajarkan penggunaan tehnik non farmakologi.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

30

c) Dorong pasien untuk memonitor nyeri dan mengatasinya dengan

cepat.

d) Kolaborasi dengan orang terdekat untuk memilih

dan mengimplementasikan tindakan penurunan nyeri

non farmakologi.

Pemberian analgesik:

a) Berikan analgesik sesuai waktu paruhnya, terutama pada nyeri

yang hebat.

b) Cek adanya riwayat alergi obat.

6) Diagnosa yang keenam:

Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplay dan kebutuhan oksigen.

Tujuan:

Dalam waktu 3x24 jam setelah diberikan intervensi aktifitas pasien

kembali normal atau dapat melakukan aktifitas secara minimum.

NOC:

a) Konservasi energi

b) Tingkat kelelahan

c) Perawatan diri : ADL

Kriteria hasil:

Pasien mampu melakukan aktifitas secara bertahap

Intervensi:

Toleransi aktifitas :

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

31

a) Kolaborasikan dengan ahli terapi, terapi fisik dan rencana

rekreasi dan progam pengawasan.

b) Berikan kegiatan pergerakan yang lebih besar untuk pasien

hiperaktif.

c) Berikan waktu jeda untuk setiap kegiatan

Manajemen energi :

a) Kaji status fisiologi pasien berhubungan dengan status kelelahan

berkaitan dengan usia dan perkembangan.

b) Batasi jumlah pengunjung

c) Rencakan periode aktifitas ketika pasien lagi berenergi.

d) Evaluasi program peningkatan aktifitas.

7) Diagnosa yang ketujuh:

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

berhubungan dengan faktor biologis.

Tujuan :

Dalam waktu 3x24jam setelah diberikan intervensi nurtri pasien

dapat terpenuhi.

NOC:

a) Status nutrisi: asupan makan dan cairan

b) Berat badan: massa tubuh

Kriteria hasil:

a) Klien mendemonstrasikan intake makan yang adekuat

b) BB stabil dan tidak mengalami penurunan

Intervensi:

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

32

Manajemen nutrisi:

a) Tentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien untuk

memenuhi kebutuhan gizi.

b) Monitor kalori dan asupan makanan.

c) Pastikan makanan yang disajikan dengan cara yang menarik.

d) Anjurkan keluarga membawa makanan favorit pasien.

e) Berikan makanan ringan yang padat gizi.

Manajemen gangguan makan:

a) Rundingkan dengan ahli gizi dalam menentukan asupan kalori

harian yang diperlukan untuk mempertahankan berat badan

b) Monitor berat badan anak secara rutin.

2.1.4 Implementasi

Implementasi adalah melaksanakan tindakan keperawatan yang

sudah ditentukan sebelumnya. Dalam melaksanakan tindakan

keperawatan perawat seharusnya tidak boleh bekerja sendiri dan

melibatkan keluarga serta disiplin ilmu lain (Yohanes & Yasinta, 2013).

Pada tahap ini perawat menggunakan segala kemampuan yang dimiliki

dalam melaksanakan tindakan keperawatan terhadap klien baik secara

umum maupun secara khusus. Pada pelaksanaan ini perawat melakukan

fungsinya secara independen, interdependen, dan dependen (Sugeng &

Weni, 2010).

Pada fungsi independen adalah mencakup dari semua kegiatan yang

diprakarsai oleh perawat itu sendiri sesuai dengan kemampuan dan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

33

ketrampilan yang dimilikinya. Pada fungsi interdependen adalah dimana

fungsi yang dilakukan dengan bekerja sama dengan profesi disiplin ilmu

yang lain dalam perawatan maupun pelayanan kesehatan. Sedangkan

fungsi dependen adalah fungsi yang dilaksanakan oleh perawat

berdasarkan atas pesan orang lain (Sugeng & Weni, 2010).

2.1.5 Evaluasi

Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam asuhan keperawatan

yang telah dilakukan pada klien perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi yang

dilakukan terdiri dari:

1. Evaluasi formatif

Berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan hasil tindakan

keperawatan. Evaluasi formatif ini dilakukan segera setelah perawat

mengimplementasikan rencana keperawatan guna menilai

keefektifan tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.

2. Evaluasi Sumatif

Evaluasi yang dilakukan setelah semua aktivitas proses keperawatan

selesai dilakukan. Evaluasi inibertujuan menilai dan memonitor

kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan (Asmadi, 2008).

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada pengambilan karya tulis ilmiah ini yaitu

studi kasus. Studi kasus pada intinya adalah meneliti kehidupan satu atau

beberapa komunitas, organisasi atau perorangan yang dijadikan unit analisis,

dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Studi kasus merupakan penelitian mengenai manusia (dapat suatu kelompok,

organisasi maupun individu), peristiwa, latar secara mendalam, tujuan dari

penelitian mendapatkan gambaran yang mendalam tentang suatu kasus yang

sedang diteliti, pengumpulan datanya diperoleh dari wawancara, observasi

dan dokumentasi (Sujarweni, 2014).

Studi kasus ini adalah studi untuk mengeskplorasi masalah asuhan

keperawatan pada anak yang mengalami pneumonia dengan ketidakefektifan

bersihan jalanan nafas di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Moewardi Surakarta .

3.2. Batasan Istilah

Faktor pada studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada anak

yang mengalami pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalanan nafas

Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Surakarta. Penulis

hanya menjabarkan konsep Pneumonia beserta asuhan keperawatan mulai

dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Batasan istilah disusun secara naratif

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

25

dan apabila diperlukan ditambahkan informasi kualitatif sebagai penciri dan

batasan yang dibuat oleh penulis.

3.3. Partisipan

Partisipan dalam studi kasus ini adalah 2 pasien anak dengan

Pneumonia dan memiliki masalah keperawatan yang sama di Ruang Melati 2

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

3.4. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

2. Waktu

Pengambilan kasus di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Moewardi Surakarta dilakukan selama 2 minggu yaitu dari tanggal 22

Mei 2017 – 3 Juni 2017.

3.5. Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Langkah – langkah dalam pengumpulan data bergantung pada

rancangan penelitian dan teknik instrument yang digunakan (Nursalam,

2014).

a. Pemeriksaan fisik

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

26

Menurut Handayani (2015).

1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses observasi dengan menggunakan mata,

inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang

berhubungan dengan status fisik. Pada kasus gangguan

pernapasan dengan pneumonia inspeksi dilakukan dari

batuk, sesak, distensi abdomen, dyspnea.

2) Palpasi

Palpasi adalah suatu teknik yang dilakukan dengan

menggunakan sentuhan atau rabaan, metode ini dilakukan untuk

mendeterminasi ciri - ciri jaringan atau organ. Pada kasus

gangguan pernapasan terdapat nyeri pada denyut nadi

meningkat, turgor kulit menurun.

3) Auskultasi

Auskultasi adalah metode pengkajian yang menggunakan

stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Pada

kasus gangguan pernapasan dengan pneumonia. Auskultasi

dilakukan untuk mengetahui tekanan darah pasien.

4) Perkusi

Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk

bagian permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan

bagian tubuh lainnya, pada kasus pneumonia ini untuk

mengetuk dada apakah terdapat suara pekak bagian dada dan

suara redup pada paru yang sakit .

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

27

b. Wawancara

Menurut Hidayat (2014), wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan cara mewawancarai langsung responden

yang diteliti, sehingga metode ini memberikan hasil secara langsung.

Hal ini digunakan untuk hal-hal dari responden secara lebih

mendalam. Pada kasus ini wawancara dilakukan pada pasien,

keluarga, tenaga kesehatan, dan rekam medis.

c. Observasi

Observasi adalah cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan secara langsung kepada responden

penelitian untuk mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.

Dalam metode observasi ini instrument yang dapat digunakan, antara

lain lembar observasi, panduan pengamatan observasi atau lembar

checklist (Hidayat, 2014).

d. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengambil data yang berasal dari dokumen asli, dokumen asli

tersebut dapat berupa gambar, tabel, dan daftar pustaka (Hidayat,

2014). Pada kasus ini pendokumentasian tentang asuhan

keperawatan pada anak yang mengalami pneumonia di Ruang Melati

2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta.

3.6. Uji Keabsahan Data

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

28

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau

informasi yang diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi.

Uji keabsahan mempunyai dua fungsi yaitu melaksanakan pemeriksaan

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuan dapat dipercaya,

dan memperlihatkan derajat kepercayaan hasil – hasil penemuan dengan jalan

pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti (Prastowo, 2011).

Uji keabsahan data dilakukan dengan: 1) memperpanjang waktu

pengamatan / tindakan, dan 2) sumber informasi tambahan menggunakan

triangulasi dari tiga sumber data yaitu klien, perawat, dan keluarga klien yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu pada pasien yang mengalami

Pneumonia di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi

Surakarta.

3.7. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu

pengumpulan data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data

dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan

dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.

Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban yang

diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara

observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk

selanjutnya diinterpretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

29

untuk memberikan rekomendasikan dalam intervensi tersebut. Urutan dalam

analisis data adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen).

Hasil ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam

bentuk transkip berupa asuhan keperawatan pada anak yang mengalami

pneumonia dengan ketidakefektifan bersihan jalan nafas.

2. Mereduksi Data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi data

subjektif dan objektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan

diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan cara menyebutkan nama

pasien dengan inisial.

4. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan

dengan hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data

yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian, diagnosis,

perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

30

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Gambaran Lokasi pengambilan data

Lokasi pengambilan data ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta. Pasien dirawat di Ruang Melati 2 dengan kondisi ruangan yang

bersih, terdiri dari 55 bed pasien, serta lebih dekat dengan ruangan perawat.

Didapatkan 2 data pasien yang bernama By. A tinggal di Ngemblak dan By.

D tinggal di Bratam.

4.1.2 Pengkajian

1. Identitas Klien

Identitas Klien Klien 1 Klien 2

Nama

Tanggal lahir / usia

Jenis kelamin

Alamat

Nama orang tua

Pendidikan ayah / ibu

Pekerjaan ayah / ibu

Usia ayah / ibu

Dignosa medis

Tanggal masuk

Tanggal pengkajian

By. A

18 Mei 2016/ 12 bulan

Perempuan

Ngemblak

Tn.A

SD/SMA

Buruh/Ibu rumah tangga

36 tahun/28tahun

Pneumonia

18 Mei 2017

22 Mei 2017

By. D

29Agustus2016/ 9 bulan

Laki-laki

Bratam

Ny.M

SD/SMP

Buruh/ Swasta

35 tahun/25tahun

Pneumonia

29 Mei 2017

29 Mei 2017

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

31

2. Riwayat Bayi

Riwayat APGAR SCORE By. A By. D

Usia gestari

Berat badan

Panjang badan Komplikasi

persalinan

Aspirasi mekonium

Lilitan tali pusat

Ketuban pecah dini

Jenis persalinan

38 minggu

3.0 kg

53 cm

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Spontan

41 minggu

2.9 kg

49 cm

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Section caesaria

3. Riwayat ibu

By. A

Usia Gravida Partus Abortus

28 tahun G2 P0 A0

By. D

Usia Gravida Partus Abortus

25 tahun G1 P0 A0

4. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan

By. A By. D

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

32

Hospitalisasi antenatal

Ruptur plasenta

Preeklamsia/ toksemia

Suspect sepsis

Persalinanpremature/post matur

Masalah lain

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

5. Riwayat Sosial

RIWAYAT

SOSIAL

By. A By. D

Antisipasi vs

pengalaman

nyata kelahiran

Ibu mengatakan bahwa

pada saat kehamilan selalu

rutin periksa bidan.

Ibu mengatakan bahwa

pada saat kehamilan selalu

rutin periksa bidan.

Budaya

Ibu mengatakan didalam

anggota keluarganya sudah

tidak percaya budaya

tertentu yang berhubungan

dengan kesehatan.

Ibu mengatakan didalam

anggota keluarganya sudah

tidak percaya budaya

tertentu yang berhubungan

dengan kesehatan.

Suku Jawa Jawa

Agama Islam Islam

Bahasa utama Bahasa jawa Bahasa jawa

Masalah sosial

yang penting

Tidak ada Tidak ada

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

33

Hubungan orang

tua bayi

Hubungan kedua orang tua

sangat baik hal ini di tandai

dengan orang tua selalu

menemani, menyentuh

untuk berkomunikasi.

Hubungan kedua orang tua

sangat baik hal ini di tandai

dengan orang tua selalu

menemani, menyentuh

untuk berkomunikasi.

Orang terdekat

yang dihubungi

Kedua orang tua pasien Kedua orang tua pasien

Orang tua

berespon terhadap

penyakit

Ditandai dengan selalu

menanyakan perkembangan

kesehatan anakanya.

Ditandai dengan selalu

menanyakan perkembangan

kesehatan anakanya.

Orang tua berupa

terhadap

hospitalisasi

Tampak kedua orang tua

yang selalu bergabtian

menemani pasien dan

menjaga merawat anaknya.

Tampak kedua orang tua

yang selalu bergabtian

menemani pasien dan

menjaga merawat anaknya.

6. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik By. A By. D

Kesadaran umum

Lemah

Lemah

Kesadaran

Composmentis

Composmentis

Tanda-tanda vital:

Nadi

Suhu

RR

138

39˚C

105

38˚C

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

34

Saturasi

48

95

54

95

Tonus /aktivitas

Otot kuat, reflek

menghisap kuat,

menggenggam lemah,

reflek menangis lemah.

Otot kuat, reflek

menghisap kuat,

menggenggam kuat, reflek

menangis kuat.

Kepala/leher

Tidak ada perbesaran

tiroid

Bentuk kepala

Mesochepal, bersih,

tidak ada kutu

Tidak ada perbesaran

tiroid

Bentuk kepala

Mesochepal, bersih,

tidak ada kutu

Mata

Konjingtiva anemis

,bentuk simetris,

Konjingtiva anemis

,bentuk simetris,

THT :

Telinga

Hidung

Normal

Simetris

Normal

Simetris

Wajah Tidak ada kelainan bibir

sumbing, sedikit pucat

Tidak ada kelainan bibir

sumbing, sedikit pucat

Abdomen :

Inspeksi

Auskultasi

Palpasi

Perkusi

Simetris, tidak terdapat

jejas

Bising, usus 4x/menit

Hepar tidak teraba

Kuadran 1 pekak

II,III,IV Tympani

Simetris, tidak terdapat

jejas

Bising, usus 6x/menit

Hepar tidak teraba

Kuadran 1 pekak II,III,IV

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

35

Tympani

Thorax Bentuk simetris, retraksi

(-) minimal intercostal

Bentuk simetris, retraksi (-

) minimal intercostal

Paru-paru :

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Simetris kanan kiri tidak

ada jejas

Vocal Premitus kanan

kiri sama

Redup

Ada suara tambahan

nafas ronkhi

Simetris kanan kiri tidak

ada jejas

Vocal Premitus kanan kiri

sama

Redup

Ada suara tambahan nafas

wheezing

Jantung :

Inspeksi

Palpasi

Perkusi

Auskultasi

Ictus cordis tidak

tampak

Lobus Cardis teraba di

IC 5

Pekak

S1 (Lub) S2, reguler

jantung

Ictus cordis tidak tampak

Lobus Cardis teraba di IC

5

Pekak

S1 (Lub) S2, reguler

jantung

Ekstremitas :

Ekstermitas atas

Ekstermits

bawah

Panggul

Normal, tidak ada

kelainan

Normal, tidak ada

kelainan

Normal, tidak ada

kelainan

Normal, tidak ada

kelainan

Normal, tidak ada

kelainan

Normal, tidak ada

kelainan

Umbilikus Normal, tidak ada Normal, tidak ada

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

36

kelainan kelainan

Genitalia :

Perempuan

Laki-laki

Anus :

Paten

Tidak terdapat alat bantu

tambahan di bagian anus

Tidak terdapat alat bantu

tambahan di bagian anus

Spina Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Kulit Akral teraba dingin,

kulit tampak pucat,

turgor kulit tidak eratis

Akral teraba dingin, kulit

tampak pucat, turgor kulit

tidak eratis

Suhu 39,5C 38C

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

37

7. Pemerikasaan Penunjang

a. Pemeriksaan Laboratorium By.A

Tanggal 18 Mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Metode Ket

HEMATOLOGI

RUTIN

Hemaglobin

Hematokrit Leukosit

Trombosit

10.4

33

21

389

g/dl

%

Ribu/ul

Ribu/ul

11.1-14.1

35-42

5.0-19.5

360-5.20

INDEX ERITROSIT

McV

McH

MCHC

RDVO

MPV

PDW

74.6

23.5

31.5

11.6

8.0

15

/um

Pg

g/dl

%

fl

%

80.0-96.0

28.0-33.0

33.0-36.0

11.6-14.6

7.2-11.1

25-65

HITUNG JENIS

Eosinofil

Basofil

Netrofil

Limfosil

Monosit

0.20

1.50

68.10

17.00

13.20

%

%

%

%

%

0.00-4.00

0.00-1.00

18.00-

74.00

60.00-

66.00

0.00-6.00

KIMIA KLINIK

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

38

Glukosa Darah

Sewaktu

SPGOT

SGPT

131

66

23

Img/dl

U/I

U/I

50-80

< 35

< 45

HEXOKI

NASE

IFCC

tanpa

Pyridoxal

Phosphat

IFCC

tanpa

Pyridoxal

Phosphat

By. D

Tanggal 30 Mei 2017

Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan Keterangan

Hasil

HEMATOLOGI

RUTIN

Hemaglobin

Hematokrit Leukosit

Trombosit

12.3

38

23

543

g/dl

%

Ribu/ul

Ribu/ul

107-131

35-43

5.0-19.5

150-450

INDEX

ERITROSIT

McV

McH

MCHC

RDVO

84.9

27.2

32.0

14.0

/um

Pg

g/dl

%

80.0-96.0

28.0-33.0

33.0-36.0

11.6-14.6

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

39

MPV

PDW

7.5

16

fl

%

7.2-11.1

25-65

HITUNG JENIS

Eosinofil

Basofil

Netrofil

Limfosil

Monosit

2.60

1.00

39.70

44.70

12.00

%

%

%

%

%

0.00-4.00

0.00-1.00

18.00-74.00

60.00-66.00

0.00-6.00

KIMIA KLINIK

Glukosa Darah

Sewaktu

Albumin

Elektrolit

Natrium Darah

87

43

136

Mg/dl

g/dl

minol/L

50-80

33.8-5.8

129-147

HEXOKINASE

BCG

DIREKISE

b. Pemeriksaan Thorax

By. A tanggal 20 Mei 2017

RDOOIS-Thorax

Lat tanggal 20 Mei 2017

Foto Thorax AP/Lateral

Lor : Besar dan bentuk normal

Paru : Tampak fibroinfiltrat disuprahilar paru kanan.

Sinus Costophrenicus kanan kiri antarior posterior tajam

Retrosternal dan Retrocardiae space dalam batas normal

Hamidiaphragina kanan kiri normal

Thrakea ditengah

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

40

Sistema tulang baik

Kesimpulan : Pneumonia

By. D tanggal 30 Mei 2017

RDOOIS-Thorax

Lat tanggal 30 Mei 2017

Foto Thorax AP/Lateral

Lor : Besar dan bentuk normal

Paru :Tampak infiltral di kedua lapang paru.

Sinus Costophrenicus kanan kiri antarior posterior tajam

Retrosternal dan Retrocardiae space dalam batas normal

Hamidiaphragina kanan kiri normal

Thrakea ditengah

Sistema tulang baik

Kesimpulan : Pneumonia

8. Terapi medis

By. A

Jenis terapi Dosis Golongan Farmakologi

Cairan IV

WIDA DS ½ NS

37 cc/jam

Cairan Isotonik

Untuk mengatasi dehidrasi,

menambah kalori dan

mengembalikan kesembangan

elektrolit

Obat injeksi

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

41

Ampicilllin 200 mg/ 6

jam

Anti Mikroba Untuk infeksi saluran pernafasan

Aldacton Img/ 12

jam

Diuretik Untuk mengurangi pembengkakan

akibat tumpukan cairan

Cetirizine 2.5 mg/ 1

jam

Antihistamin Anti Inflamasi akibat gangguan

pernafasan

Furosamid 4 mg/ 12

jam

Diuretik Untuk mengurangi cairan berlebih

dalam tubuh

Sildenafil 1 mg/ 12

jam

Analgetik Untuk menangani tekanan darah

tinggi di paru-paru

Paracetamol Sirup

1 sndk/ 6

jam

Analgestik

Untuk meringankan pada

keadaamn sakit kepala dan

menurunkan demam

By, D

Jenis terapi Dosis

Golongan Farmakologi

Cairan IV

WIDA DS ½ NS

37

cc/jam

Cairan Isotonik

Untuk mengatasi dehidrasi,

menambah kalori dan

mengembalikan kesembangan

elektrolit

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

42

Obat injeksi

Ampicilllin

200

mg/ 6

jam

Anti Mikroba

Untuk infeksi saluran pernafasan

Gentanicin 70

mg/ 24

jam

Antibakteri Infeksi Suportificial pada kulit

Cetirizine 2.5

mg/ 1

jam

Antihistamin Anti Inflamasi akibat gangguan

pernafasan

Obat peroral

Paracetamol Sirup

1

sndk/ 6

jam

Analgestik

Untuk meringankan pada

keadaamn sakit kepala dan

menurunkan demam

4.1.3 Analisa Data

Analisa Data Etiologi Masalah

By. A

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

43

DS : Ibu mengatakan anak sesak nafas,

batuk

DO :

Pasien terlihat sesak

Pasien terlihat batuk berdahak

RR=48x / menit

Auskultasi : Ronkhi sebelah kanan

Hasil foto thorax, tanggal 18 Mei

2017

Pasien kesulitan mengeluarkan

sekret

Ketidak efektifan

bersihan jalan napas

Sekresi yang

tertahan

DS : Ibu klien mengatakan klien demam

sejak 3 hari yang lalu

DO:

-TTV: S: 390C

N: 138x / menit

RR: 48x / menit

-Akral teraba panas

-Klien terlihat lemas

Hipertermia Penyakit

By. D

DS : Ibu mengatakan anak sesak nafas,

batuk berdahak.

DO :

Pasien terlihat sesak

Pasien terlihat batuk berdahak

RR=54x / menit

Auskultasi : Whezzing sebelah kiri

Hasil foto thorax, tanggal 30 Mei

2017

Pasien kesulitan mengeluarkan

dahak

Ketidak efektifan

bersihan jalan napas

Sekresi yang

tertahan

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

44

DS : Ibu klien mengatakan klien demam.

DO:

-TTV: S: 38.0C

N: 105x / menit

RR: 54x / menit

-Akral teraba panas

-Klien terlihat lemas

Hipertermia Penyakit

4.1.4 Diagnosa Keperawatan

By. A By. D

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang

tertahan.

2. Hipertermi berhubungan dengan

penyakit.

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang

tertahan.

2. Hipertermi berhubungan dengan

penyakit.

4.1.5 Perencanaan

DIAGNOSIS

KEPERAWATAN

(Tujuan, Kriteria Hasil)

INTERVENSI (NIC)

By. A

Setelah diakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan

Monitor Tanda-Tanda Vital (6680)

O :

Monitor tekanan darah, nadi, suhu

Monitor status pernapasan

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

45

ketidakefektif bersihan jalan

nafas dapat teratasi dengan

kriteria hasil :

Anak tidak sesak napas

TTV dalam batas normal

RR : 30-40x/menitt

N : 100-160x/menit

S : 36C-37C

Bunyi napas normal

Tidak ada penumpukkan

sekret.

Setelah diakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan Hipetermia

dapat teratasi dengan

kriteeria hasil :

Suhu normal 36C-37C

Akral teraba panas

_ pasien tampak lemas

_Tidak ada bintik

kemerahan

N :

Auskultasi suara napas

Lakukan fisioterapi dada

E :

Ajarkan keluarga minum air hangat untuk pasien

Terapi Oksigen

Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain dalam

pemberian oksigen, pemberian obat cetirizien

2,5mg/ 1jam, sildenafil 1mg/ 12jam, pemberian

nebulizer.

Perawatan Demam (3740)

O :

Pantau suhu dan TTV

Monitor suhu tubuh dan warna kulit

N : - Anjurkan keluarga untuk kompres hangat

E :

Edukasikan keluarga agar pasien mengkonsumsi

cairan

Pengaturan Suhu (3900)

C :

Kolaborasikan pemberian obat paracetamol

By. D

Setelah diakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan

ketidakefektif bersihan jalan

nafas dapat teratasi dengan

kriteria hasil :

Monitor Tanda-Tanda Vital (6680)

O :

Monitor tekanan darah, nadi, suhu

Monitor status pernapasan

N :

Auskultasi suara napas

Lakukan fisioterapi dada

E :

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

46

Anak tidak sesak napas

TTV dalam batas normal

RR : 30-40x/menitt

N : 100-160x/menit

S : 36C-37C

Bunyi napas normal

Tidak ada penumpukkan

sekret

Setelah diakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan Hipetermia

dapat teratasi dengan

kriteeria hasil :

Suhu normal 36C-37C

Tidak kemerahan

Ajarkan keluarga minum air hangat untuk pasien

Terapi Oksigen

Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain dalam

pemberian oksigen, pemberian obat cetirizien

2,5mg/ 1jam, pemberian nebulizer.

Perawatan Demam (3740)

O :

Pantau suhu dan TTV

Monitor suhu tubuh dan warna kulit

N :

Memberikan kompres hangat

E :

Edukasikan keluarga agar pasien

mengkonsumsi cairan.

Pengaturan Suhu (3900)

C :

Kolaborasikan pemberian obat paracetomol

4.1.5 Pelaksanaan

Diagnosa

keperawatan

22 Mei 2017 23 Mei 2017 24 Mei 2017

Pasien 1 Implementasi Implementasi Implementasi

Ketidakefek

tifan

bersihan

jalan napas

berhubunga

08.1

5

08.2

0

Mengobserv

asi tanda-

tanda vital

Memberikan

terapi

oksigen

Monitor

suara

tambahan

Memberikan

08.00

08.05

08.13

Mengobserva

si tanda-

tanda vital

Memberikan

terapi

oksigen

Monitor

suara

tambahan

Memberikan

08.05

08.10

08.20

Mengobservasi

tanda-tanda

vital

Memberikan

terapi oksigen

Monitor suara

tambahan

Memberikan

teknik

fisioterapi dada

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

47

n dengan

Sekresi yang

tertahan

08.2

3

teknik

fisioterapi

dada

S : Ibu

menyatakan

anaknya

sesak napas

dan batuk

berdahak

O : pasien

tampak

batuk, suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N :

138x/menit

RR :

64x/menit

A : masalah

belum

teratasi

P : Memberikan

fisioterapi

dada

tehnik

fisioterapi

dada

S : Ibu

menyatakan

anaknya

sesak napas

dan batuk

berdahak

O : pasien

ttampak

batuk,

suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N :

138x/menit

RR :

54x/menit

A : masalah

belum

teratasi

P :

Memberika

n

S : Ibu

menyatakan

anaknya

sesak napas

dan batuk

berdahak

O : pasien

ttampak

batuk, suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N : 138x/menit

RR : 50x/menit

A : masalah

belum teratasi

P : Memberikan

fisioterapi

dada

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

48

fisioterapi

dada

Racetamol

Hipertermia

b.d penyakit

08.30

08.45

09.00

09.10

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

Memberikan

injeksi

paracetamol

250 mg

Memonitor

suhu

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

S : demam +

O :

S: 38.10C

A :

hipertermia

P :

Memberikan

08.20

08.35

08.50

09.15

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

Memberikan

injeksi

paracetamol

250 mg

Memonitor

suhu

S : demam +

O :

S: 37.10C

A : hipertermia

teratasi

sebagian

P :

Memberika

n kompes

hangat

08.35

08.45

09.03

09.15

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres hangat

Memonitor

suhu

S : demam -

O :

S: 36.80C

A : hipertermia

teratasi

P : Hentikan

intervensi

Diagnosa

keperawatan

29 Mei 2017 30 Mei 2017 31 Mei 2017

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

49

Pasien 2 Implementasi Implementasi Implementasi

Ketidakefek

tifan

bersihan

jalan napas

berhubunga

n dengan

sekresi yang

tertahan

08.1

5

08.2

0

08.2

3

Mengobserv

asi tanda-

tanda vital

Memberikan

terapi

oksigen

Monitor

suara

tambahan

Memberikan

teknik

fisioterapi

dada

S : Ibu

menyatakan

anaknya

sesak napas

dan batuk

berdahak

O : pasien

ttampak

batuk, suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N :

138x/menit

RR :

58x/menit

A : masalah

08.00

08.05

08.13

Mengobserv

asi tanda-

tanda vital

Memberikan

terapi

oksigen

Monitor

suara

tambahan

Memberikan

teknik

fisioterapi

dada

S : Ibu

menyataka

n anaknya

sesak

napas dan

batuk

berdahak

O : pasien

ttampak

batuk,

suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N :

138x/meni

t

08.05

08.10

08.20

Mengobservasi

tanda-tanda

vital

Memberikan

terapi oksigen

Monitor suara

tambahan

Memberikan

teknik

fisioterapi dada

S : Ibu

menyatakan

anaknya sesak

napas dan

batuk

berdahak

O : pasien

ttampak

batuk, suara

tambahan

ronkhi

S : 39C

N : 138x/menit

RR : 48x/menit

A : masalah

belum teratasi

P : Memberikan

fisioterapi

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

50

belum

teratasi

P : Memberikan

fisioterapi

dada

RR :

54x/menit

A : masalah

belum

teratasi

P :

Memberik

an

fisioterapi

dada

dada

Hipertermia

berhubunga

n dengan

penyakit

08.30

08.45

09.00

09.10

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

Memberikan

injeksi

paracetamol

250 mg

Memonitor

suhu

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

S : demam +

O :

08.20

08.35

08.50

09.15

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres

hangat

Memonitor

suhu

Memberikan

injeksi

paracetamol

250 mg

Memonitor

suhu

S : demam +

O :

S: 37.10C

A :

hipertermi

a teratasi

sebagian

P :

08.35

08.45

09.03

09.15

Memonitor

tanda-tanda

vital

Memberikan

kompres hangat

Memonitor

suhu

S : demam -

O :

S: 36.80C

A : hipertermia

teratasi

P : Hentikan

intervensi

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

51

S: 38.10C

A :

hipertermia

P :

Memberikan

Memberik

an kompes

hangat

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

52

4.1.6 Evaluasi

EVALUASI 22 Mei 2017 23 Mei 2017 24 Mei 2017

By. A

Diagnosis 1

09:00 S : Ibu pasien

mengatakan pasien

batuk

O : Pasien terpasang

oksigen, batuk

berlendir

N : 158x/menit

R : 46x/menit

S : 38,5C

A : Masalah belum

teratasi

P : Lanjut Intervensi

1. Mengobservasi

tanda-tanda

vital

2. Memonitor

suara napas

tambahan

3. Memberiakan

terapi oksigen

4. Melakukan

fisioterapi dada

09:15 S :

O : Pasien

tampak batuk

lendir

N : 146x/menit

R : 42x/menit

S : 37,8C

A : Masalah

sebagian

teratasi

P : Lanjut

intervensi :

Mengobser

vasi tanda-

tanda vital

Posisiskan

kepala

pasien

ekstensi

30

Melakukan

fisioterapi

dada

09:25 S :

O : Pasien tampak

batuk

N : 125x/menit

R : 40x/menit

S : 37,2C

A : Masalah

sebagian

teratasi

P : Lakukan

intervensi :

Mengobserva

si status

napas

Melakukan

fisioterapi

dada

Diagnosis 2

09:45

S : Ibu klien

mengatakan klien

demam sejak 3 hari

yang lalu

O :

09:55

S : Ibu klien

mengatakan

klien masih

demam

O :

10:0

0

S : Ibu klien

mengatakan

klien sudah

tidak demam

O :

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

53

TTV:

S: 37.60C

N: 110x / menit

RR: 46x / menit

Akral teraba

hangat

Klien tampak

lemas

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjutkan

intervensi

Monitor tanda-

tanda vital

Berikan kompres

hangat

Berikan injeksi

paracetamol

Moniotor suhu

TTV:

S: 37.80C

N: 112x /

menit

RR:42x /

menit

Akral teraba

hangat

Klien tampak

lemas

A : Masalah

teratasi

sebagian

P : Lanjutkan

intervensi

Monitor

tanda-tanda

vital

Berikan

kompres

hangat

Berikan

injeksi

paracetamol

Moniotor

suhu

TTV:

S: 36.70C

N: 40x / menit

RR:26x / menit

Akral teraba

hangat

A : Masalah

teratasi

P : Hentikan

intervensi

By. D

Diagnosis 1

08.00 S : Ibu pasien

mengatakan pasien

batuk

O : Pasien terpasang

oksigen, batuk

berlendir

N : 158x/menit

R : 46x/menit

S : 38,5C

08:15 S :

O : Pasien

tampak batuk

lendir

N : 146x/menit

R : 42x/menit

S : 37,8C

A : Masalah

sebagian

08:25 S :

O : Pasien tampak

batuk

N : 125x/menit

R : 40x/menit

S : 37,2C

A : Masalah

sebagian

teratasi

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

54

A : Masalah belum

teratasi

P : Lanjut Intervensi

1. Mengobservasi

tanda-tanda

vital

2. Memonitor

suara napas

tambahan

3. Memberikan

terapi oksigen

4. Melakukan

fisioterapi dada

teratasi

P : Lanjut

intervensi :

Mengobser

vasi tanda-

tanda vital

Posisiskan

kepala

pasien

ekstensi

30

Melakukan

fisioterapi

dada

P : Lakukan

intervensi :

Mengobserva

si status

napas

Melakukan

fisioterapi

dada

Diagnosis 2

09:35

S : Ibu klien

mengatakan klien

demam sejak 3 hari

yang lalu

O :

TTV:

S: 37.60C

N: 110x / menit

RR: 46x / menit

Akral teraba

hangat

Klien terlihat

lemas

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjutkan

intervensi

Monitor tanda-

tanda vital

Berikan kompres

hangat

09:40

S : Ibu klien

mengatakan

klien masih

demam

O :

TTV:

S: 37.80C

N: 112x /

menit

RR:42x /

menit

Akral teraba

hangat

Klien terlihat

lemas

A : Masalah

teratasi

sebagian

P : Lanjutkan

09.5

0

S : Ibu klien

mengatakan

klien sudah

tidak demam

O :

TTV:

S: 36.70C

N: 40x / menit

RR:26x / menit

Akral teraba

hangat

A : Masalah

teratasi

P : Hentikan

intervensi

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

55

Berikan injeksi

paracetamol

Moniotor suhu

intervensi

Monitor

tanda-tanda

vital

Berikan

kompres

hangat

Berikan

injeksi

paracetamol

Moniotor

suhu

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

56

By. D

Diagnosa 1

29 Mei 2017 30 Mei 2017 31 Mei 2017

08:00 S : Ibu pasien

mengatakan pasien

batuk

O : Pasien terpasang

oksigen, batuk

berlendir

N : 158x/menit

R : 46x/menit

S : 38,5C

A : Masalah belum

teratasi

P : Lanjut Intervensi

1. Mengobservasi

tanda-tanda vital

2. Memonitor suara

napas tambahan

3. Memberikan

terapi oksigen

4. fisioterapi dada

08:15 S :

O : Pasien tampak batuk

lendir

N : 146x/menit

R : 42x/menit

S : 37,8C

A : Masalah sebagian

teratasi

P : Lanjut intervensi :

Mengobservasi

tanda-tanda vital

Posisiskan kepala

pasien ekstensi 30

Melakukan

fisioterapi dada

08:20 S :

O : Pasien tampak

batuk

N : 125x/menit

R : 40x/menit

S : 37,2C

A : Masalah

sebagian teratasi

P : Lakukan

intervensi :

Mengobservas

i status napas

Melakukan

fisioterapi

dada

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

57

Diagnosa 2

08:30

S : Ibu klien mengatakan

klien demam sejak 3

hari yang lalu

O :

TTV:

S: 37.60C

N: 110x / menit

RR: 24x / menit

Akral teraba

hangat

Klien terlihat

lemas

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Monitor tanda-

tanda vital

Berikan kompres

hangat

Berikan injeksi

paracetamol

Moniotor suhu

08:40

S : Ibu klien

mengatakan klien

masih demam

O :

TTV:

S: 37.80C

N: 112x / menit

RR:24x / menit

Akral teraba hangat

Klien terlihat lemas

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Lanjutkan intervensi

Monitor tanda-

tanda vital

Berikan kompres

hangat

Berikan injeksi

paracetamol

Moniotor suhu

08:50

S : Ibu klien

mengatakan

klien sudah

tidak demam

O :

TTV:

S: 36.70C

N: 100x / menit

RR:26x / menit

Akral teraba

hangat

A : Masalah teratasi

P : Hentikan

intervensi

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

58

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis

dapatkan secara konsep dasar teori dan kasus nyata By. A dan By. D dengan

pneumonia di Ruang Melati 2 RSUD Dr. Moewardi Surakara. Asuhan

keperawatan yang diberikan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi keperawatan, implementasi keperawatan dan evaluasi keperawatan.

5.1.1 Pengkajian

Pengkajian adalah pemikiran dasar yang bertujuan untuk

mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi,

mengenal masalah-masalah kesehatan dan keperawatan pasien baik fisik,

mental, sosial dan lingkungan (Dermawan, 2012). Keluhan utama pada

penderita pneumonia adalah sesak nafas dan batuk berdahak.

Pengkajian pasien 1 By. A didapatkan keluhan utama adalah ibu

mengatakan anaknya sesak nafas dan batuk berdahak. Pengkajian pasien 2 By.

D didapatkan keluhan utama adalah ibu mengatakan anaknya batuk bardahak.

Berdasarkan keluhan utama yang didapatkan oleh kedua pasien memiliki

kesamaan dengan beberapa teori diatas. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas

yang dirasakan oleh kedua pasien disebabkan oleh bakteri, virus (Potter dan

Perry, 2008).

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

59

Pengkajian riwayat sekarang By. A dan By. D ibu mengatakan

anaknya sesak nafas dan batuk berdahak. Hasil pemeriksaan paru inspeksi:

simetris kanan kiri tidak jejas, Palpasi: vocal premitus kanan kiri sama, Perkusi:

redup, Auskultasi: Ada suara tambahan nafas ronkhi dan whezzing. Riwayat

kesehatan, tanda dan gejala yang muncul pada pasien pneumonia yaitu kesulitan

saat bernafas, bunyi nafas di atas area yang mengalami konsolidasi, sesak nafas,

batuk berdahak, demam 39C, gelisah (Padila, 2013).

Pengkajian pasien By. A penulis menemukan tanda dan gejala

pneumonia yaitu sesak nafas, batuk berdahak, suhu 39C, RR 48X/menit,

auskultasi paru- paru adanya suara tambahan nafas ronkhi, pengakajian pasien

By. D penulis menemukan tanda dan gejala pneumonia yaitu sesak nafas, batuk

berdahak, suhu 38C, RR 48X/menit, auskultasi paru-paru adanya suara

tambahan nafas whezzing.

Pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital didapatkan adanya peningkatan

suhu tubuh, inspeksi pada penderita pneumonia biasanya didapatkan freukensi

nafas cepat dan dangkal, nafas cuping hidung biasanya di derita sesak nafas

berat, pada anak dengan pneumonia biasanya di dapatkan hasil pengkajian

produksi secret dan sekresi sputum, palpasi pada pasien pneumonia tanpa

komplikasi biasanya, sonor pada lapang paru, auskultasi didapatkan hasil bunyi

nafas tambahan ronkhi, whezzing biasanya di sisi yang sakit (Ardiansyah,

2012).

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

60

5.1.2 Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan merupakan penilaian klinis tentang respon

individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan aktual ataupun potensial sebagai dasar pemilihan intervensi

keperawatan untuk mencapai hasil tempat perawat bertanggung jawab

(Rohmah & Walid, 2016).

Diagnosa yang diangkat yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan. Ketidakefektifan bersihan

jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk memberikan sekresi atau obstruksi

dari saluaran nafas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas. Batasan

karakteristiknya adalah tidak ada batuk, tidak sesak nafas, suara nafas

tambahan, pernapasan dalam batas normal 30-40 kali per menit

(Nanda, 2009).

Data yang mendukung diagnosa Ketidakefektifan bersihan jalan

nafas meliputi data subyektif dan data obyektif. Analisa data By. A, data

subyektif ibu pasien mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak. Data

obyektif By. A, pasien tampak sesak, pasien tampak batuk, RR 48X/menit,

Auskultasi terdengar suara ronkhi, Hasil foto thorax paru-paru tampak

fibro infiltrat disuprabilar paru kanan, pasien kesulitan untuk

mengeluarkan dahak. Analisa data By. D, data subyektif ibu pasien

mengatakan sesak napas. Data obyektif By. D pasien tampak sesak, pasien

tampak batuk, RR 54X/menit, Auskultasi terdengar suara whezzing, Hasil

foto thorax paru-paru tampak fibro infiltrat paru kanan, pasien kesulitan

untuk mengeluarkan dahak.

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

61

Diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas menjadi diagnosa

utama pada pasien pneumonia dikarenakan adanya masalah yang utama

pada kasus pneumonia terletak pada saluran nafas yaitu adanya sekret yang

bersihan pada jalan nafas sehingga memenuhi kebutuhan oksigen untuk

masuk ke paru-paru terganggu. Penulis karena diagnosa ketidakefektifan

bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan

sehingga menjadi masalah utama (Herdman, 2015).

5.1.3 Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan atau perencanaan merupakan pengembangan

strategi desain untuk mencegah, mengurangi, dan mengatasi masalah-

masalah yang telah diidentifikasi dalam diagnosa keperawatan (Rohmah &

Walid, 2016). Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah penulis

rumuskan dengan menyesuaikan prioritas permasalahan, penulis

menyusun intervensi sebagai berikut:

Penyusunan intervensi dalam kasus ini tidak sepenuhnya sesuai

dengan teori, namun disesuaikan dengan kebutuhan dan keadaan klien,

intervensi atau rencana keperawatan yang akan dilakukan pada diagnosa

ketidakefektifan bersiha jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang

tertahan, pada kasus By. A dan By. D penulis melakukan tindakan

perawatan 3x1 jam, pasien menunjukan: tidak menggunakan otot bantu

pernapasan, tidak ada bunyi napas tambahan, tidak terpasang oksigen,

tidak sesak napas, respirasi dalam rentang normal (30-40x/meni

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

62

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Setelah penulis melakukan pengkajian, analisa data, penentuan diagnosa,

implementasi dan evaluasi tentang pemberian fisioterapi dada terhadap

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada asuhan keperawatan By. A dan

By. D di Ruang Melati 2 Rumah Sakit Dr. Moewardi (RSDM) secara metode

studi perbandingan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

6.1.1 Pengkajian

Hasil pengkajian pemberian fisioterapi dada terhadap

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada asuhan keperawatan By. A dan

By. D dengan dengan diagnosa pneumonia didapatkan data By. A data

subyektif ibu pasien mengatakan anaknya sesak nafas, batuk berdahak. Data

obyektif pasien yaitu pasien terlihat sesak, pasien terlihat batuk berdahak,

nadi 138x/menit, RR 48x/menit dan suhu 39ºC dan ada suara tambahan

ronkhi. Data By. D data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya sesak

nafas, batuk berdahak. Data obyektif pasien yaitu pasien terlihat sesak,

pasien terlihat batuk berdahak, nadi 118x/menit, RR 54x/menit dan suhu

38ºC dan ada suara tambahan whezzing.

6.1.2 Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang diambil pada kasus By. A yaitu

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang

tertahan, diagnosa keperawatan yang diambil pada By. D yaitu

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

63

ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi yang

tertahan.

6.1.3 Intervensi

Intervensi keperawatan yang dilakukan pada kedua pasien yaitu By.

A dan By. D untuk menyelesaikan masalah ketidakefektifan bersihan jalan

nafas berhubungan dengan sekresi yang tertahan antara lain: Monitoring

tanda-tanda vital, monitor suara nafas tambahan, memberikan fisioterapi

dada, pemberian oksigen, kolaborasi pemberian nebulizer.

6.1.4 Implementasi

Implementasi dilakukan tiga hari pengelolaan pada kedua pasien.

Implementasi pada diagnosa masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas

berhubungan dengan sekresi yang tertahan antara lain: Monitoring tanda-

tanda vital, monitor suara nafas tambahan, memberikan fisioterapi dada,

pemberian oksigen, kolaborasi pemberian nebulizer.

6.1.5 Evaluasi

Evaluasi dengan pemberian fisioterapi dada terhadap

ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada asuhan keperawatan By. A dan

By. D dengan diagnosa ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan

dengan sekresi yang tertahan masalah teratasi, pada By. A tanda-tanda

vital dalam batas normal, Nadi 108x/menit, RR 35x/menit, Suhu 36,5 oC,

belum bisa mengeluarkan dahak. pada By. D tanda-tanda vital dalam batas

normal, Nadi 108x/menit, RR 40x/menit, Suhu 37 oC, bisa mengeluarkan

dahak.

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

64

6.1.6 Analisa

Asuhan keperawatan pemberian teknik fisioterapi dada terhadap

ketidakefektifan bersihan jalan nafas didapatkan By. A belum bisa

mengeluarkan dahak. By . D terjadi perubahan mengeluarkan dahak.

Setelah diberikan tindakan fisioterapi dada terjadi ketidakefektifan

bersihan jalan nafas pada kedua pasien dan terjadi pengeluarkan dahak

pada kedua pasien.

Hasil penelitian jurnal dengan judul Efektivitas fisioterapi dada

untuk mengatasi masalah bersihan jalan nafas pada anak dengan

bronkopneumonia di ruang anak RSUD Dr. Moh. Soewandhi Surabaya,

menunjukkan ada perbedaan yang signifikan sebelum dan setelah

pemberian tindakan fisioterapi dada (Marini, 2012). Berdasarkan kedua

hasil pasien tersebut tidak ada kesenjangan antara teori dan penerapan.

6.2 Saran

Masukan yang positif yang sifatnya untuk membangun dibidang

kesehatan dan keperawatan khususnya baik yang terjadi dirumah sakit

maupun yang terjadi pada pasien.

6.2.1 Institusi pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan

dalam keperawatan, terutama dalam tindakan keperawatan pemberian

tindakan fisioterapi dada terhadap ketidakefektifaan bersihan jalan nafas.

Serta bagi institusi keperawatan diharapkan dapat meningkatkan fasilitas,

sarana dan prasarana dari proses pendidikan dari apa yang sudah ada saat

ini.

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

65

6.2.2 Rumah sakit

Meningkatkan tindakan fisioterapi dada terhadap ketidakefektifaan

bersihan jalan nafas, jadi rumah sakit harus memberikan ketrampilan

khusus pada perawat dirumah sakit tersebut, agar pelayanan dirumah sakit

lebih baik dan sesuai standart operasional kesehatan.

6.2.3 Penelitian selanjutnya

Penelitian selanjutnya yang ingin mengambil pemberian fisioterapi

dada terhadap ketidakefektifaan bersihan jalan nafas agar dapat melakukan

tindakan yang lebih efektif dan efisien sesuai standart operasional

kesehatan.

6.2.4 Keluarga penderita

Diharapkan keluarga dapat menerima segala resiko dan hasil yang

telah dilakukan oleh tim medis dalam tindakan asuhan keperawatan selama

dirumah sakit terhadap pasien.

6.2.5 Bagi penulis selanjutnya

Diharapkan penulis dapat menggunakan atau memanfaatkan waktu

efektif, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan pasa pasien

secara optimal.

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

DAFTAR PUSTAKA

Athena, Anwar & Ika Dharmayanti. 2014. Pneumonia pada Anak Balita Di

Indonesia . Jurnal Kesehatan Masyarakat . Vol 8 no 8 halaman 359-360.

Ardiansyah. 2012. Buku Ajar Keperawatan Pneumonia. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperwatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran .

EGC dilihat 20 April 2017.

Bradiev. 2011. Asuhan Keperawtan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Brunner & Suddarth. 2013. Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Pustaka

Pelajar.

Bulecheck,el al. 2016. Nursing Interventions Clasification (NIC) Edisi 6. Singapore

: Elsevier

Dermawan, 2012. Proses keperawatan konsep dan penerapan kerangka kerja.

Yogyakarta : Nuha Medika

Dinar Ariasti. 2014. Pengaruh Pemberian Fisioterapi Dada pada Terhadap

Kebersihan Jalan Napas pada pasien ISPA di desa Pucung Eromoko

Wonogiri . halaman Vol 2 no 2.

Handayani. 2015. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Hendra & Emil. 2012. Nursing Outcome Clasification (NOC). Jakarta: EGC.

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

Herdman & Heamer T. 2015. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi

Edisi 10. Jakarta : EGC.

Hidayat, Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa

Data. Jakarta: Salemba Medika.

Maidarti. 2012. Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Bersihan Jalan Nafas pada

Anak usia 1-5 tahu. Jurnal Iimu Keperawatan.Vol 1no 1 . Halaman 50-52.

Nixson Manurung. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem Respiratory

Jakarta: Trans Info Media.

Marini, Gita & Yuanita. 2012. Efektifitas Fisioterapi Dada (Clapping) Untuk

Mengatasi Masalah Bersihan Jalan Nafas pada Anak Dengan Pneumonia

Jurnal.Keperawatan.http://www.e-jurnal.com/2016/II/Efektifitas-fisoterapi-

dada-clapping.html.

Marni. 2014. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit Dengan Gangguan

Pernapasan. Yogyakarta : Gosyen Pusblishing.

Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Nafas Pneumonia. Jakarta: Buku

Pustaka.

Muttaqin. 2010. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Sistem Pernapasan.

Jakarta : Salemba Medika.

Nixson Manurung. 2016. Aplikasi Asuhan Keperawatan Sistem Respiratory

Jakarta: Trans Info Media.

Notoadmajdo. 2010. Metode Penelitian Kesehatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Padila. 2013. Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

Pertiwi. 2016. Hubungan Faktor –faktor Pneumonia. Jakarta: EGC.

Potter & Perry. 2008. Buku ajar fundamental keperawatan anak proses dan praktik

Edisi 4 volume 2. Jakarta: EGC.

Prastowo Andi. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Perspektif

Rancangan Penelitian.Yogyakarta: Ar. Ruzz. Media.

Profil Kesehatan Jawa Tengah . 2013 . Buku Profil Kesehatan Provinsi Jawa

Tengah 2013 di lihat 8 Maret 2017. http://www. Dinkes .Jateng .Prov. go

.id.

Reevers, Charlere. 2012. Asuhan Keperawtan Sistem Respiratory. Jakarta: Trans

Info Media.

Ridha, H.Nabiel. 2014 . Buku Ajar Keperawatan Anak : Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Rohmah & Walid. 2016. Proses Keperawatan Teori di Aplikasi. Yogyakarta : Nuha

Medika.

Said. 2008. Asuhan Keperawatan Sistem Respiratory. Jakarta: Trans Info Media.

Sugeng & Weni. 2010. Asuhan Keperawatan Pneumonia NANDA NIC. NOC

Yogyakarta: Nuha Medika.

Suharjono. 2008. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit Dengan Gangguan

Pernapasan. Yogyakarta: Gosyen Pusblishing.

Wilkinson. Judith. M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan intervensi NIC

Dan Kriteria Hasil NOC Edisi 7. Penerjemah Widyawati Dkk. EGC:

Jakarta.

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

Yohanes & Yasinta. 2013. Asuhan Keperawtan Keluarga Konsep dan

Praktik.Yogyakarta : Nuha Medika.

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak
Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak
Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak
Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak
Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Septiani Putri Pamungkas

Tempat, tanggal lahir : Surakarta , 09 September 1995

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat rumah : Kendal Rejo RT 05 / RW 11 Mojosongo , Surakarta .

Riwayat pendidikan : SD Mojosongo 6 tahun 2008, SMP Negeri 13 Surakarta

tahun 2011, SMA Warga Surakarta tahun 2014 .

Riwayat pekerjaan : -

Riwayat organisasi : -

Publikasi : -

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

RINGKASAN

EFEKTIFITAS FISIOTERAPI DADA (CLAPPING) UNTUK MENGATASIMASALAH BERSIHAN JALAN NAPAS PADA ANAK DENGAN

BRONKOPNEUMONI DI RUANG ANAK RSUD. DR. MOH. SOEWANDHISURABAYA

Oleh :Gita Marini-Fakultas Ilmu Kesehatan-UM Sby (email: [email protected])Yuanita Wulandari-Fakultas IlmuKesehatan-UMSby (email: [email protected])

Insiden penyaki bronkopneumonia pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi. Dari data SEAMIC HealthStatistic 2011 pneumonia dan influenza merupakan penyebab kematian nomor 6 di Indonesia.Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Depkes tahun 2011, penyakit infeksi saluran napasbawah menempati urutan ke-2 sebagai penyebab kematian di Indonesia. Di RSUD dr. Moh.Sowandhi Surabaya didapatkan data sekitar 180 bronkopneumonia komuniti dengan angkakematian antara 20-35%. Masalah yang umum ditemukan pada bronkopneumonia adalahbersihan jalan nafas tidak efektif, untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara adalahfisioterapi dada (Clapping). Tujuan Penelitian ini adalah menganalisis efektifitas fisioterapidada (clapping) untuk mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan nafas pada pasienbronkopneumonia pada anak. Penelitian ini dilakukan selama delapan bulan. DesainPenelitian Pre experimental design Static Group Comparison. Populasinya adalah bayi usia <5 tahun yang mengalami ketidakefektifan bersihan jalan napas pada anak denganbronkopneumonia di RSUD dr. Moh. Soewandhi Surabaya. Pengambilan sampel dalampenelitian ini menggunakan teknik System Random Sampling. Cara pengumpulan datadengan pemeriksaan fisik, wawancara dan observasi, kemudian data dianalisis menggunakanWillcoxon Rank-Test dan kemudian disimpulkan.

.

Kata Kunci: Fisioterapi Dada (Clapping), Bersihan Jalan Nafas, Bronchopneumoni

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan masa dimana organ-

organ tubuhnya belum berfungsi secara

optimal sehingga anak lebih rentan

terhadap penyakit. Salah satu penyakit

yang sering menyerang anak adalah

bronkopneumonia. Bronkopneumonia

merupakan salah satu penyakit yang

menyerang saluran pernafasan dimana

manifestasi penyakit ini bervariasi mulai

dari batuk, pilek, disertai dengan panas.

Pada anak dengan bronkopnemoni berat

akan muncul manifestasi klinik sesak nafas

yang hebat.

Insiden bronkopnemoni di negara

berkembang hampir 30% terjadi pada

anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan

resiko kematian yang tinggi. Dari data

SEAMIC Health Statistic 2011 pneumonia

dan influenza merupakan penyebab

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

kematian nomor 6 di Indonesia. Laporan

World Health Organization 2011

menyebutkan bahwa penyebab kematian

tertinggi akibat penyakit infeksi di dunia

adalah infeksi saluran napas akut

termasuk pneumonia. Penyebab

bronkopneumonia sulit ditemukan dan

memerlukan waktu beberapa hari untuk

mendapatkan hasilnya, sedangkan

bronkopneumonia dapat menyebabkan

kematian bila tidak segera diobati. Hasil

Survei Kesehatan Rumah Tangga

Departemen Kesehatan tahun 2011,

penyakit infeksi saluran napas bawah

menempati urutan ke-2 sebagai penyebab

kematian di Indonesia. Di RSUD Dr. Moh.

Soewandhi Surabaya didapatkan data

sekitar 180 bronkopneumonia komuniti

dengan angka kematian antara 20-35%.

Pneumonia komuniti menduduki peringkat

keempat dan sepuluh penyakit terbanyak

yang dirawat pertahun.

Proses peradangan dari proses penyakit

bronkopneumonia mengakibatkan

produksi sekret meningkat sampai

menimbulkan manifestasi klinis yang ada

sehingga muncul masalah dan salah satu

masalah tersebut adalah ketidakefektifan

bersihan jalan nafas. Ketidakefektifan

bersihan jalan nafas merupakan keadaan

dimana individu tidak mampu

mengeluarkan sekret dari saluran nafas

untuk mempertahankan kepatenan jalan

nafas (Ginting, 2010). Karakteristik dari

ketidakefektifan bersihan jalan nafas

adalah batuk, sesak, suara nafas abnormal

(Ronchi), penggunaan otot bantu nafas,

pernafasan cuping hidung (Potter dan

Perry, 2006). Apabila masalah bersihan

jalan nafas ini tidak ditangani secara cepat

maka bisa menimbulkan masalah yang

lebih berat saperti pasien akan mengalami

sesak yang hebat bahkan bisa

menimbulkan kematian. Salah satu cara

mengatasi ketidakefektifan bersihan jalan

nafas dapat melalui tindakan kolaboratif

perawat dengan tim kesehatan lain maupun

tindakan mandiri perawat diantaranya

adalah fisioterapi dada yaitu Clapping.

Clapping merupakan penepukkan

ringan pada dinding dada dengan tangan

dimana tangan membentuk seperti

mangkuk (Kusyati, 2006). Dimana tujuan

dari terapi clapping ini adalah jalan nafas

bersih, secara mekanik dapat melepaskan

sekret yang melekat pada dinding bronkus

dan mempertahankan fungsi otot-otot

pernafasan (Potter dan Perry, 2006). Peran

perawat sangat penting dalam merawat

pasien bronkopneumonia antara lain

sebagai pemberi pelayanan kesehatan,

pengorganisasi pelayanan kesehatan yang

khususnya adalah sebagai pemberi asuhan

keperawatan. Berdasarkan latar belakang

tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul “Penerapan Fisioterapi

Dada (Clapping) untuk mengatasi masalah

bersihan jalan nafas pada anak dengan

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

bronkopneumoni di Ruang Anak Rumah

Sakit RSUD Dr. Moh. Soewandhi

Surabaya”.

1.2 Hasil Penelitaian

Berdasarkan hasil penelitian

penilaian Bersihan jalan Nafas anak

dengan bronchopenemouni sebelum

mendapatkan Fisioterapi napas (Clapping)

didapatkan data bahwa mayoritas

responden berada pada level substantial

deviation from normal range untuk

frekuensi nafas (per menit) (37%), irama

nafas (37%), kedalaman inspirasi (33%),

suara nafas tambahan: ronchi (37%),

gasping (37%), penggunaan otot bantu

nafas (37%), dan kemampuan batuk

(37%). Sedangkan, level dari kemampuan

untuk mengeluarkan secret, mayoritas

responden berada pada level severe

deviation from normal range (43%) (Tabel

4.1).

Tabel 4.1 Penilaian Bersihan jalan Nafas anak dengan bronchopenemounisebelum mendapatkan Fisioterapi napas (Clapping)No Penilaian Bersihan jalan Nafas n %

1. Frekuensi Nafas (per menit)Severe deviation from normal range 7 23Substantial deviation from normal range 11 37Moderate deviation from normal range 5 17Mild deviation from normal range 7 23No deviation from normal range 0 -

2. Irama NafasSevere deviation from normal range 7 23Substantial deviation from normal range 11 37Moderate deviation from normal range 5 17Mild deviation from normal range 7 23No deviation from normal range 0 -

3. Kedalaman inspirasiSevere deviation from normal range 8 27Substantial deviation from normal range 10 33Moderate deviation from normal range 5 17Mild deviation from normal range 7 23No deviation from normal range 0 -

4. Kemampuan mengeluarkan secretSevere deviation from normal range 13 43Substantial deviation from normal range 11 37Moderate deviation from normal range 6 20Mild deviation from normal range 0 -No deviation from normal range 0 -

5. Suara nafas tambahan: Rochi

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

Severe 7 23Substantial 11 37Moderate 5 17Mild 7 23None 0 -

6. GaspingSevere 7 23Substantial 11 37Moderate 5 17Mild 7 23None 0 -

7. Penggunaan Otot bantu pernafasanSevere 7 23Substantial 11 37Moderate 5 17Mild 7 23None 0 -

8. Kemampuan BatukSevere 7 23Substantial 11 37Moderate 5 17Mild 7 23None 0 -

Berdasarkan hasil penelitian

penilaian Bersihan jalan Nafas anak

dengan bronchopenemouni sesudah

mendapatkan Fisioterapi napas (Clapping)

didapatkan data bahwa mayoritas

responden berada pada level no deviation

from normal range untuk frekuensi nafas

(per menit) (60%), irama nafas (60%),

kedalaman inspirasi (60%), kemampuan

untuk mengeluarkan secret (80%), suara

nafas tambahan: ronchi (86%), gasping

(70%), penggunaan otot bantu nafas

(70%), dan kemampuan batuk (70%)

(Tabel 4.2).

Tabel 4.2 Penilaian Bersihan jalan Nafas anak dengan bronchopenemounisesudah mendapatkan Fisioterapi napas (Clapping)No Penilaian Bersihan jalan Nafas n %

1. Frekuensi Nafas (per menit)Severe deviation from normal range 0 -Substantial deviation from normal range 0 -Moderate deviation from normal range 1 3Mild deviation from normal range 11 37No deviation from normal range 18 60

2. Irama NafasSevere deviation from normal range 0 -Substantial deviation from normal range 0 -Moderate deviation from normal range 1 3

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

Mild deviation from normal range 11 37No deviation from normal range 18 60

3. Kedalaman inspirasiSevere deviation from normal range 0 -Substantial deviation from normal range 0 -Moderate deviation from normal range 1 3Mild deviation from normal range 11 37No deviation from normal range 18 60

4. Kemampuan mengeluarkan secretSevere deviation from normal range 0 -Substantial deviation from normal range 0 -Moderate deviation from normal range 1 3Mild deviation from normal range 5 17No deviation from normal range 24 80

5. Suara nafas tambahan: RonchiSevere 0 -Substantial 0 -Moderate 2 7Mild 2 7None 26 86

6. GaspingSevere 0 -Substantial 0 -Moderate 2 7Mild 7 23None 21 70

7. Penggunaan Otot bantu pernafasanSevere 0 -Substantial 0 -Moderate 4 13Mild 5 17None 21 70

8. Kemampuan BatukSevere 0 -Substantial 0 -Moderate 5 17Mild 4 13None 21 70

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah.Vol1. Jakarta: EGC.Capernito, L. J. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan.

Al ih bahasa: Monica Ester. Edisi 8. Jakarta: EGCCastro, A. A., Calil, S. R., Freitas, S. A., Oliveira, A. B., &

Porto, E.F. (2013). Chest physiotherapy effectivenessto reduce hospitalization and mechanical ventilationlength of stay, pulmonary infection rate andmortality in ICU patients. Brithish Journal ofDisease of the Chest, 107(1). 68-74.

Doen ges , M. E . (2000 ) . Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman Untuk Perencanaan DanPendokumentasian Perawatan Pasien. (1999). Alihbahasa: I Made Kariasa, Ni Made Sumarwati. Edisi3. Jakarta: EGC

Hidaya, A. A. A. (2010). Metode Penenlitian KesehatanParadigma Kuantitatif. Surabaya: Health BooksPublishing

Hidaya t , A. A. A. (2 0 08 ) . Pen ganta r I lmuKesehata n Anak untuk pendidikan kebidanan.Jakarta: Salemba Medika.

Jackson, M. (2009). Seri Panduan PraktisKeperawatan Klinis. Jakarta. Erlangga

Mubarak, W. I. (2007). Buku ajar kebutuhan dasarmanusia: Teori & Aplikasi dalam praktek.Jakarta: EGC.

NANDA. (2006). Panduan DiagnosaKeperawatan. Jakarta: Prima Medika

Ngastiyah. (2005). Perawatan Anak Sakit . Jakarta:EGC

Oberwaldner, B. (2000). Physiotherapy for airwayclearance in paediatrics. EuropeanJournal of Respiratory Disease, 15(1).196-204

Price, S. A. (2002). Patofisiologi Konsep KlinisProses-Proses Penyakit. (2005). Alihbahasa Huriawati, Hartanto. Jakarta: EGC

Walsh, B. K. & Hood, K. (2011). Pediatric airwaymaintenance and clearance in the acutecare setting: how to stay out of trouble.Journal of the American Association forInhalation Therapy, 56(9). 1440-1444

Willkinson, J. M. (2007). DiagnosaKeperawatan.Jakarta: Penerbit BukuKedokteran Kozier. Fundamental ofNursing

Wong W. P., Paratz, J. D., Wilson, K., & Burns, Y.R. (2003). Hemodynamic and ventilatoryeffects of manual respiratoryphysiotherapy techniques of chestclapping, vibration, and shaking in ananimal model. Journal of appliedphysiology, 95(3). 991-998

Wong, D. L. ( 2003). Pedoman Klinis KeperawatanPediatrik. (2008). Alih bahasa:MonicaEster. Edisi 4. Jakarta: EGC

Wong, D. L. (2008). Buku Ajar KeperawatanPediatrik . Alih Bahasa: Andry Hartono,dkk. Edisi 6. Jakarta: EGC

Zach, M. S (2000). Mucous clearing respiratoryphysiotherapy in pediatric pneumology.Journal Suisse de medicine, 130(19). 711-719

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK YANG MENGALAMI …digilib.ukh.ac.id/repo/disk1/30/01-gdl-septianipu-1488-1... · 2019. 9. 7. · Judul Karya Tulis Ilmiah :Asuhan Keperawatan pada Anak