ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

29
ASUHAN KEPERAWAT PENYAKIT MENIERE Disusun Oleh : Dian Ayu Mega Pratiwi 04.05.1142 D KP VI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

ASUHAN KEPERAWAT

PENYAKIT MENIERE

Disusun Oleh :

Dian Ayu Mega Pratiwi

04.05.1142

D KP VI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2008

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Penyakit Meniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyai trias gejala yang khas yaitu gangguan pendengaran tinnitus dan serangan vertigo.(kapita selekta,hal_93,2001)

Penyakit Meniere adalah suatu penyakit yang ditandai oleh serangan berulang vertigo (perasaan berputar), tuli dan tinnitus (telinga berdenging). (www.medicastore.com 2004)

“Ménière’s disease adalah kelainan pada inner ear (telinga bagian dalam, di belakang gendang telinga) yang bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan tubuh.Nama penyakit ini diambil dari nama seorang dokter Perancis - Prosper Ménière, yg pertama kali melaporkan bahwa vertigo (suatu bentuk gejala pusing) disebabkan oleh kelainan pada telinga bagian dalam melalui artikelnya yg dipublikasikan pada tahun 1861.”

Penyakit Meniere merupakan disfungsi labirin pada bagian tengah telinga penyakit ini menyebabkan vertigo berat hilang pendengaran dan tonitus suara mendering dalam telinga).

B. ETIOLOGI

Diduga merupakan gangguan imunologi(kapita selekta,hal_93,2001)

Banyak dialami oleh usia 30 sampai 60 tahun lebih banyak menyerang pria daripada wanitasesudah serangan yang berulang – ulang dalam beberapa tahun penyakit ini dapat mengakibatkan tonitus dan hilang pendengaran.

Penyakit ini dihasilkan dari hasil kelebihan produksi atau menurunya daya serap dari endolimpin yaitu cairan yang terdapat dalam labirin telinga pada beberapa telinga wanita ,retensi air akibat premenstruasi dapat memicu penyakit meniere.

C. MANIFESTASI KLINIS

Gejalanya ditandai dengan dizziness (rasa pusing tapi tidak disertai pening) dan tinnitus (telinga berdenging) disertai kehilangan pendengaran sedikit demi sedikit, biasanya hanya di salah satu telinga. Gejala ini muncul akibat peningkatan volume (isi) dan tekanan pada endolymph telinga bagian dalam.

Gejalanya berupa serangan vertigo, mual dan muntah mendadak, yang berlangsung selama 3-24 jam dan kemudian menghilang secara perlahan. Secara periodik, penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan adanya tekanan di

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

dalam telinga. Pendengaran di telinga yang terkena berfluktuasi (kadang jelas, kadang kurang) tetapi semakin lama semakin memburuk. Tinnitus bisa menetap atau hilang-timbul dan semakin memburuk sebelum, setelah maupun selama serangan vertigo. Pada kebanyakan penderita, penyakit ini hanya menyerang 1 telinga dan pada 10-15% penderita, penyakit ini menyerang kedua telinga. Pada salah satu bentuk penyakit Meniere, tuli dan tinnitus terjadi beberapa bulan atau beberapa tahun sebelum serangan vertigo. Setelah serangan vertigo mulai, bisa terjadi perbaikan fungsi pendengaran.

Vertigo disertai muntah yang berlangsung antara 15 menit sampai beberapa jam dan berangsur membaik, Disertai pengurangan pendengaran,tinnitus yang kadang menetap dan rasa penuh di telinga.Serangan pertama hebat sekali dapat disertai gejala vegetative.Serangan lanjutan lebih ringan meskipun frekwensinya bertambah.Mula – mula nada nada rendah akhirnya juga nada tinggi. Biasanya unilatelar kemudian mengenai telinga sebelahnya. Pada pemeriksaan telinga tidak ditemukan kelainan.(kapita selekta,Hal_93,2001)

Meniere menyebabkan tiga karakteristik efek yaitu Vertigo berat,tinnitus(mendenging)dan hilang pedengaran. Gangguan yang bis terjadi dalah telinga tersumbat serangan ringan dan mendadak berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam selama srangan akut diikuti dengan gejala ringan mual muntah berkeringat merasa pusing dan nistagus tanpa gejala mengggerakan bola mata juga vertigo dapat mengakibatkan kehilangan keseimbangan dan jatuh kearah telinga yang terganggu.untuk menghilangkan gejalanya penderita dapat memperkirakan posisi yang karakteristik berbaring pada teling yang tidak terserang dan melihat teling yang rusak.Pada awalnya penderita tidak mengalami gejala diantaranya terjadi serangan kecuali tinitus yang berakibat buruk selama terjadinya serangan.Serangan dapat terjadi selama beberapa tahun serangan berkurang atau dan berakhir selama beberapa tahun akhirnya serangan ini berkurang frekwensinya setelah terjadi hilang pendengaran(biasanya pada stu telinga dan berhenti setelah hilang pendengaran total.

Gejala SM. Untuk memudahkan dalam mengenal gejala SM maka secara sederhana dapat dibagi atas:

Gejala gangguan keseimbangan berupa serangan berulang yang dapat disertai mual dan muntah. Dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam. Di luar serangan penderita bebas dari gejala atau paling-paling hanya mengeluh gangguan keseimbangan ringan;

Gejala gangguan pendengaran fluktuatif berupa telinga berdenging dan atau kurang dengar yang timbul bersamaan dengan serangan tujuh keliling.Pada beberapa penderita sering mengeluh rasa penuh pada telinga ataupun hipersensitif telinga yang sakit pada bunyi dengan intensistas tinggi. Pemeriksaan audiometri nada murni akan menunjukkan penurunan ambang dengar nada rendah. Di luar serangan fungsi pendengaran dapat normal kembali atau mungkin saja hanya mengeluh telinga berdenging.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

D. PATOFISIOLOGI

Hidrops(pembengkakan) endolimf akibat penyerapan endolimf dalam skala media oleh stria vaskularis terhambat.(kapita selekta,Hal_93,2001)

Gelombang suara masuk melalui kanal telinga dan berhenti di gendang telinga,menyebabkan gendang telinga bergetar dan menghasilkan tekanan pada osikel meneruskan getaran mengirim gelombang telinga ketelinga bagian dalam,telinga bagian dalam cukup sempit untuk memasukan sebuah kelereng.Bagian ini terdiri dari 2struktur koklea(rumah siput) dan sluran semi seluler,secara bersama – sama kedua struktur ini membentuk labirin dan diberi nama complicated twist,bends and turn.Koklea yang membentuk seperti keong mengubah gelombang suara kedalam system saraf dan membawanya ke otak dan bentuk simpul dari saluran semiserkuler berfungsi mengetahui adanya perubahan pada keseimbangan dan orientasitubuh.Pada penyakit meniere tekanana cairan pada labirin meningkat hal ini menyebabkan hilang pendengaran meras pusing dan perasaan lainya.

Seperti diketahui, telinga manusia terbagi atas telinga luar (external ear), telinga tengah (middle ear) dan telinga dalam (inner ear). Pada telinga dalam terdapat sistem koklevestibularis, sistem ini merupakan gabungan dari sistem vestibularis (organ keseimbangan) dan sistem koklearis (organ pendengaran) yang saling berhubungan melalui saluran yang disebut duktus reuniens. Di dalam sistem tersebut terdapat organ sensorik pendengaran dan organ sensorik keseimbangan yang diliputi oleh cairan (endolimf). Penyebab dari SM adalah peningkatan tekanan cairan endolimf (hydrops) dari sistem duktus vestibulokoklearis. Karena kedua sistem ini saling berhubungan, maka dapat dipahami peningkatan tekanan endolimf akan menyebabkan tertekannya baik mekanisme sensor keseimbangan maupun pendengaran yang menimbulkan gejala gangguan keseimbangan maupun pendengaran.

E. PEMERIKSAAAN PENUNJANG

Tes gliserin pasien diberikan minum gliserin1,2ml/kg BB setelah diperiksa tes kalori dan audiogram setelah 2 jam periksa kembali dan bandingkan.perbedaan bermakna menunjukan adanya hidropsendolimf

Audiogram ; tuli sensorineural,terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutmen.

Pemeriksaan yang dilakukan unruk membedakan penyakit meniere dari penyebab vertigo lainnya: - CT scan atau MRI kepala - Stimulasi kalorik - Elektroensefalografi - Elektronistagmografi - Audiometri/audiologi.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Dengan ketiga gejala karakteristik yang timbul dapat untuk memastikan adanya penyakit meniere.Dokter juga memastikan dengan mengususlkan tes pendengaran penyinaran sinar X pada telinga bagian dalam,

F. PENATALAKSANAAAN

Pasien harus dirawat dirumah sakit,berbaring dalam posisi yang meringankan keluhan.diberikan diet rendah garam dan pemberian diuretic ringan

Obat – obat simtomatik antivertigo seperti dimenhidranat 3x50 mg atau prometazin 3x25mg.obat vasodilator perifer seperti papaverin dan betahistin,atau operasi shunt.Dapat pula diberikan obat antiiskemia dan neorotonik.Adaptasi dengan latiha dan fisioterapi.

Untuk meringankan vertigo bisa diberikan scopolamin, antihistamin, barbiturat atau diazepam. Tindakan pembedahan untuk mengurangi vertigo adalah neurektomi vestibuler, dimana dilakukan pemotongn saraf yang menuju ke kanalis semisirkularis (bagian dari telinga tengah yang mengatur keseimbangan).Jika vertigo sangat mengganggu dan terjadi gangguan pendengaran yang berat, dilakukan labirintektomi, yaitu pengangkatan koklea (bagian dari telinga tengah yang mengatur pendengaran) dan kanalis semisirkularis.(kapita selekta,Hal_93,2001)

Pengobatan SM. Pengobatan SM dapat digolongkan atas:

Pengobatan saat serangan, berupa tirah baring (bedrest) dengan alas tidur yang rata, kurangi gerak, upayakan untuk membuka mata dan melihat pada sat titik fiksasi, bila selalu merasa mual dan muntah cobalah untuk mengurangi minum. Bila keadaan di atas masih tetap berlanjut segera ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang diperlukan;

Pengobatan saat serangan sudah mereda, berupa pemberian obat-obatan yang ditujukan untuk memperbaiki regulasi cairan di telinga dalam, mengurangi frekuensi serangan serta mensupresi sistem vestibuler;

Pengobatan dietetik dilakukan untuk menjaga stabilitas cairan tubuh dan menghindari terjadinya kelebihan cairan di telinga tengah, pengobatan berupa makanan dan minum secukupnya, kurangi konsumsi garam, upayakan untuk mengkonsumsi buah segar, hindari kopi, teh, coklat, alkohol, penyedap masakan dan berhenti merokok;

Pengobatan lanjutan: mintalah nasihat pada dokter Anda mengenai obat-obatan yang boleh digunakan dan yang tidak boleh digunakan, serta rencana pengobatan selanjutnya.

Prognosis SM saja, tidak membahayakan kehidupan akan tetapi SM yang tidak diobati akan membuat kehidupan menjadi tidak nyaman, mengganggu kegiatan sehari-hari, memudahkan timbulnya depresi kejiwaan

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

sehingga menganggu aktivitas sosial, menyebabkan penurunan fungsi pendengaran sehingga menimbulkan kendala dalam berkomunikasi sehari-hari.( Dr.Hari Purnama, SpTHT-Dokter Spesialis THT RS Mediros, Jakarta)

Dokter akan memberi resep obat untuk penyembuhan penyakit meniere pemberian obat yang disebut atropine dapat menghentikan serangan dalam 20-30 menit.Epinofrin atau benadril dipakai untuk serangan yang hebat Dramamine antiveri Benadryl atau valium mungkin efektif untuk serangan ringan.

Pengobatan jangka panjang termasuk penggunan diuretic atau vasedilator dan pantang garam natrium yang diberikan kurang dari 2gr/hari.Pengobatan untuk pencegahan anti histamin atau penahan ringan(pnenobarbital,valium)juga dapat menolong.

Jika penyakit meniere menyerang selama 2tahun pengobatan menyebabkan tidak mampu menelan,vertigo atau menolak pengobatan medis mak dilakukan pembedahan.Kerusakan pada labirin yang terserang secara permanen dapat menghilangkan gejala – gejala tetapi dapat mengarah pada hilangnya pendengaran yang tidak dapat diubah.

Dokter akan melakukan pengobatan dengan menggunakan streptomisin secara teratur hanya jika penyakit ini merusak kedua telinga dan tidak ada pertimbangan cara pengobatan lain.

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian

Ruang : Bangsal

Tanggal :

Sumber data :

1. Biodata

a. Identitas Pasien

Nama :

Tempat, tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Agama :

Status Perkawinan :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Suku :

Alamat :

No.CM / No.RM :

Tanggal masuk :

Diagnosa Medis : Meniere

Sumber informasi :

b. Identitas Penanggung jawab

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Alamat :

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Hubungan dengan pasien :

2. Riwayat Kesehatan

a. Keluhan utama

Klien datang dengan keluhan serangan tiba – tiba pusing sebelah selama3menit,telinga berdenging, mual dan ingin muntah tiba-tiba selama 3menit saat pusing berlangsung.Bila serangan muncul pasien hanya tiduran dan kadang minum air putih

b. Riwayat kesehatan sekarang

Klien menderita telinga berdenging sebelah dirawat dibawah penyakit dalam selama 1 minggu.Eksremitas atas dan bawah tidak mengalami gangguan.Klien Nampak cemas dan menahan rasa sakit.

c. Riwayat kesehatan dahulu

Pasien belum pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya,tidak memiliki riwayat alergi makanan,obat.

d. Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat keluarga dahulu menderita penyakit hipertensi,DM

e. Genogram

Ket. :

: perempuan : keturunan

: laki-laki : pasien

: menikah : tinggal satu rumah

3. Pengkajian Pola Fungsi Kesehatan

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

a. Persepsi terhadap kesehatan-manajemen kesehatan

Pada pasien Meniere harus memiliki pola pandang PHBS seperti harus berolahraga teratur dan makan makanan yang sehat atau tinggi serat.

b. Pola aktivitas dan latihan

KeterketKeterangan :

1 : mandiri

2 : Dibantu sebagian

3 : Perlu bantuan orang lain

4 : tergantung atau tidak mampu

c. Pola istirahat dan tidur

Pada pasien mengalami gangguan tidur karena sakit kepala dan pusing yang mendadak kadang sulit tidur setelah terpapar cahaya berlebih.

d. Pola nutrisi metabolik

Pada pasien tidak terjadi gangguan pola nutrisi,pola makan teratur,nafsu makan tidak berkurang.hanya terkadang muntah.

e. Pola eliminasi

pada pasien tidak mengalami gangguan eliminasi,BaB 3xsehari,BaK 5xSehari

f. Pola kognitif-Perseptual

pasien sadar,cara bicara normal,pendengaran pasien normal,tetapi terkadang berdenging disebelah kiri.penglihatan normal tidak berkacamata.terkadang pasien mengalami pusing sebelah kanan dan pasien mengatakan bila nyeri datang menghentikan aktifitas dan istirahat.

g. Pola konsep diri

Pasien tidak mengalami gangguan kepercayaan diri,pasien,pasien dapat mengenali dirinya dan peran terhadap keluarga dan masyarakat tidak ada gangguan.

h. Pola koping

Aktifitas 0 1 2 3 4

Mandi √

Berpakaian √

Eliminasi √

Ambulansi √

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Cara pasien dalam menyelesaikan masalah dengan cara bercerita dengan keluarga.pandangan terhadap masa depan(10)

i. Pola reproduksi sosialPola reproduksi sosial tidak terganggu.

j. Pola peran hubunganHubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat tudak ada gangguan.Keluarga dan teman-teman tetap mendukung.

k.Pola kepercayaanPasien melakukan ibadahnya tidak ada gangguan,kewajibanya beribadah tetap dilaksanakan.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Vital sign

- TD : 120/80 mmHg

- N : 98 X/menit

- S : Normal(37˚C)

- RR : 20X permenit

- skala nyeri : 5

- Status Gizi

Tinggi badan : 158cm

Berat badan : 55kg

Indeks masa tubuh : BB÷TB² = 55÷1,58²=55÷2,4964=22(normal)

b. Keadaan umum

- Kesan umum :Baik

- Wajah : pucat,Nampak menahan nyeri

- Kesaaran : Compos mentis

- Bentuk badan : normal

- Bicara : jelas dan lancer

- Pakaian : bersih dan rapi

c. Pemeriksaan fisik pola head to toe

KepalaInspeksi :Bentuk simetris, rambut warna hitam, ukuran kepala

mesosepalik, kulit kepala tidak ada lesi.

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Palpasi : Kulit kepala tidak ada nyeri tekan

Kulit mulut kukuIspeksi : warna kulit sawo matang tidak ada lesi pada kulit

Jumlah rambut sedikit dan rambut tidak kotor

Kuku panjang dan bersih

Palpasi : kelembapan tidak kering, tekstur halus

MataBentuk bola mata bundar, konjungtiva pucat, kelopak mata agak kuning,ukuran untuk reaksi pupil sama.lingkaran hitam disekitar mata.

Telinga Inspeksi : liang telinga bersih / tidak ada lesi

Palpasi : cartilago elastis

HidungInspeksi : Bagian luar simetris,bagian dalam bersih, tidak terdapat ingus,

tidak terdapat pendarahan

Palpasi : septum ada masa,tidak ada kelainan.

MulutInspeksi : Bibir tiidak stomatitis,tidek hiperemesis

Giginya tampak bersih dan lengkap 32,tidak ada caroes

mulutnya tidak ada masalah

palpasi : Tidak ada nyeri pada kulit

LeherInspeksi : Bentuk leher simetris,tidak ada pembengkakan,gerakan tidak ada

masalah

Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar

DadaInspeksi : bentuk simetriPalpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada masaPerkusi : sonorAuskultasi : vasikuler

AbdomenInspeksi : bentuk permukaan abdomen simetris,retraksi normal,tidak ada

penonjolan.

Auskutasi : Bising usus negatif(ilius penalitik)

Palpasi : Distensi abdomen (distensi kandung kemih berlebih)

Perkusi : Timpani

Musculoskeletal

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

Keterangan :0(zero) : tidak ada kontraksi saat dipalpasi1(brance) : terasa ada kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan2(poor) : dengan bantuan penyangga atau sendi dapat melakukan ROM

penuh3(pair) : Dapat melakukan ROM penuh dengan melawan gravitasi tetapi

tidak dapat menahan tahanan4(good) : dapat melakukan ROM penuh dan dan dapat melawan tahanan

yang sedang5(Normal) : Dapat melakukan ROM penuh

Neorologi Kesadaran : compos mentis

Gerakan : tidak ada penurunan kekuatan otot.tidak ada gangguan gerak folunter

Sensasi : menanggapi nyeri

Integrasi : berespon terhadap stimulus

Ekstemitas

Atas : terkoordinasi dengan baik

Bawah : Terkoordinasi dengan baik

5. Pemeriksaan Penunjang

RO : sinar X tengkorak CT scan atau MRI kepala Tes gliserin perbedaan bermakna Audiogram ; tuli sensorineural Stimulasi kalorik Elektroensefalografi Elektronistagmografi Audiometri/audiologi

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN1. DATA FOKUS

a. DS: tidak terkajib. DO :

Skala nyeri 5 Mual muntah selama 3 menit Cemas gelisa, sulit tidur Pasien Nampak menahan nyeri Terdapat lingkaran hitam di

sekitar mata

Muka pucat Konjungtiva

pucat

5 55 5

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

2. ANALISIS DATA

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

No S P E

1. DO :

- Sekala nyeri 5

- TD: 120/80 mmHg

- N : 98 X/menit

- S : Normal(37˚C)

- RR: 20X permenit

- Telinga kiri berdenging

- Pasien Nampak menahan nyeri

Nyeri akut Agen cidera biologis

2. DO :

- Sekala nyeri 5

- TD:120/80mmHg

- N ; Normal(37˚C)

- RR : 20Xpermenit

- Mual muntah

- Pucat

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Anoreksia

3. DO :

- TD: 120/80 mmHg

- N : 98 X/menit

- S : Normal(37˚C)

- RR: 20X permenit

- Muka pucat

- Disekitar mata terdapat lingkaran hitam

- Konjungtifa pucat

- Cemas

Gangguan pola Tidur

Nyeri

4. DO :

- TD: 120/80 mmHg

- N : 98 X/menit

- S : Normal(37˚C)

- RR: 20X permenit

- Cemas

- Pasie susah tidur

- Muka pucat

Cemas Perubahan dengan status kesehatan

5. DO :

- Cemas

Kurang pengetahuan

Keterbatasan paparan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

D

Diagnosa kDiagnosa Keperawatan dan prioritas masalah

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis

2. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.

3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri

4. Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan.

6. gangguan persepsi sensri berhubungan dengan perubahan penerimaan sensori

3. PERENCANAAN

WAKTU NO DX

TUJUAN/NOC INTERVENSI/NIC ParafTgl jam

14 Mei 2008

08.00 WIB

1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan elama…X24jam sekala nyeri dapat berkurang dengan criteria hasil:

PAIN CONTROL(1605)

(160501) mengrndalikan factor penyebab nyeri

(160502)mampu mengenali kapan terjadi serangan

(160503)mampu

PAIN MENEGEMENT(1400)

- Gunakan tindakan control nyeri sebelum nyeri hebat

- Laksanakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan

- Sediakan penggunaan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

mengguanakan tindakan pencegahan

(160504)mampu menggunakan tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri

(160505)mampu menggunakan analgetik yang sesuai

(160506)mampu menggunakan tanda peringatan untuk mencari bantuan

(160507)mencatat gejala untuk tindakan keperawatan yang professional

(10508)mampu menggunakan bantuan disekitarnya

(160509)mampu mengenali gejala dari nyeri

(160510)mampu mengguanakan catatan nyeri

(160511)mencatat control nyeri atau berkurang

Dengan keterangan :

1: Tidak menunjukan

2: Jarang menunjukan

3: Setiap saat menunjukan

4: sering menunjukan

5: Secara terus menerus menunjukan

- Pertimbangkan tipe dan sumber dari nyeri ketika memilih strategi nyeri

- Evaluasi keevektivandari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan

- Laksanakan dan memodifikasi tindakan control nyeri dasar dari respon nyeri

- Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengrtahuan keluarga dan respon dari pengalaman nyeri

- Monitor kepuasan pasien dengan menegement nyeri pada interval yang ditentukan

- Temani pasien untuk memonitor nyeri dan ikut serta yang tepat

- Kolaborasi dengan pasien,orang terdekat dan tenaga kesehatan untuk memilih dan melaksanakan tindakan pengguragan nyeri secara non farmakologi

- Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan terutama pada ketidak mampuan untuk berkomunikasi secara verbal

- Lakukan penilaian secara konperhensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik onset/durasi, frkwensi kualitas,intensitas dan factor yang menimbulkan nyeri

- Evaluasi pengalaman

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

yang telah lewat pada nyeri untuk memasukan, sejarah individu /perorangan atau keluarga titik kronik atau hasil ketidak mampuan jika diperlukan

- Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan nalgetik yang diperlukan

15 mei 2008

09.00WIB

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…X24jam ,diharapkan pasien dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dengan criteria hasil :

NUTRITIONAL STATUS (1004)

(100401)pemasukan nutrisi

(100402)pemasukan makanana dan cairan

(100403)Energi

(100404)Berat badan

(100405)beban

(100406)ukuran kandungan kimia

Dengan keterangan :

1: Tidak menunjukan

2: Jarang menunjukan

3: Setiap saat menunjukan

4: sering menunjukan

5: Secara terus menerus menunjukan

NUTRITON MANAGEMENT(1100)

- Kajia adanya alergi makanan

- Kolaborasi denbgan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

- Anjurkan pasien untuk meingkatkan intake

- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

- Berikan substansi gula

- Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

- Berikan makanan yang terpilih

- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian

- Monitor jumlah nutrisi

- Kaji kemampuan pasien untuk mendapat nutrisi yang dibutuhkan.

16 mei 2008

12.00WIB

3. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…X24jam diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman

SLEEP ENHANCEMENT(1850)

- Tentukan aktivitas tidur

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

dengan criteria hasil :

REST(0003)

(000301)Mampu mengontrol jumlah waktu tidur

(000302)Mampu menngontrol pola tidur pasien

(0000303)mampu mengontrol kualitas tidur pasien

(000304)Mampu mengontrol kemampuan fisik untuk tidur pasien

(000305)Mampu menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur

Dengan keterangan :

1: secara terus menerus menunjukan

2: sering menunjukan

3: setiap saat menunjukan

4: jarang menunjukan

5: tidak menunjukan

pasien

- Perkirakan waktu tidur pasien yang teratur

- Tentukan efek dari pengobatan terhadap pola tidur

- Monitor pola tidur dan lama tidur pasien dalam jam

- Sesuaikan lingkungan eperti cahaya brisik suhu alas tiur dan tepat tidur untuk meningkatkan tidur

- Bantu untuk membuang factor strees sebelum tiba waktu tidur

- Monitor makanan sebelum tidur dan selingan yang tepat dengan todur

- Naikan peningkatan waktu untuk tidur jika diperlukan

- Kaji rencana administrasi pengobatan untuk mendukung tidur pasien

- Intruksikan pasien dan operubahan lain tentang factor seperti pzikologi, gaya hidup, frekwensi bekerja ,lama waktu bekerja ,dan factor lingkungan.

17 mei 2008

14.00 WIB

4. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama….X24jam diharapkan pasien dapat menghilangkan rasa cemas pasien terhadap penyakitnya dengan criteria hasil :

ANXIETY CONTROL(1402)

ANXIETY REDUCTION(5820)

- Ciptakan ketenangan mendatangkan ketentraman

- Cari pengertian pasien dari situasi cemas

- Tinggal dengan pasien untuk memantau

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

(140201)monitor ansietas cemas

(140202)eliminasi tanda penyebab cemas

(140203)Menurunkan stimulasi lingkungan apabila terjadi kecemasan

(140204)Mencari informasi untuk menurunkan kecemasan

(140205)Merencanakan strategi koping untuk situasi cemas

(140206)Mengguanakan strategi kopingg yang efektif

(140207)menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan cemas

(140208)Mencatat durasi penurunan dari episode cemas

(1402011)Mampu mempertahankan hubungan social

(140212)mampu mempertahankan konsentrasi

(140214)melaporkan tidur yang adekuat

(140217)mampu mengontrol respon dari kecemasan

Dengan keterangan :

1:secara terus menerus menunjukan

2 :sering menunjukan

3: setiap saat menunjukan

4: jarang menunjukan

kenyamanan dan menciptakan keterbukaan

- Anjurkan pasien untuk tinggal dengan anaknya jika diperlukan

- Sediakan bahan untuk tanda dari kenyamanan.

- Berikan gosokan pada bagianbelakang dan gosokan leher

- Anjurkan pasien tidak melakukan aktivitas yang berat

- Dengarkan dan perhatikan keluhan dari pasien

- Kuatkan dari perlakuan

- Ciptakan suasana nyaman dari fasilitas rumah sakit

- Bantu pasien untuk menidentivikasi situasi dan persepsi cemas

- Kaji perubahan dari level atau tingkatan cemas

- Control stimulasi jika diperlukan apabila pasien dibutuhkan

- Dukung pasien menggunakan perpindahan mekanisme yang diperlukan

- Instruksikan pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi

- Berikan pengobatan medis untuk menghilangkan cemas

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

5: tidak menunjukan

18 mei 2008

16.00 WIB

5. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…X24jam diharapkan pasien mengetahui tentang penyakitnya dengan criteria hasil :

KNOWLEDGE DIESE PROCESS(1803) :

(180301)mengenal terhadap nama penyakit

(180302)menggambarkan terhadap proses penyakit

(180303)menggambarkan penyebaba atau factor penyakit

(180304)menggambarkan factor resiko

(180305)menggambarkan efek dari penyakit

(180306)menggambarkan tanda dan gejala penyakit

(180307)menggambarkan gejala penyakit

(180308)menggambarkan pengukuran untuk meminimalkan keparahan

(180309)menggambarkan komplikasi penyakit

(180310)menggambarkan tanda dan gejala dari komplikasi

(180311)menggambarkan penyebab sebelum komplikasi untuk mencegah penyakit

Dengan keterangan :

1:secara terus menerus menunjukan

TEACHING : DIEASE PROCESS(5602)

- Nilai pengetahuan pasien saat inikhususnya penyakit

- Jelaskan patofisiologi dari penyakit damn bagaimana hubungan dengan anatomi dan psikologi

- Gambarkan tanda dan gejala yang biasanya muncul

- Gambarkan proses penyakit indikasi kemungkinan penyebab

- Beri informasi pada pasien tentang kondisisnya

- Beri informasi tentang kemajuan pasien pada keluarganya

- Diskusikan perubahan gaya hidup yang bias untuk mencegah dan mengontrol proses penyakit

- Diskusikan tentang pilihan terapi atau perawatan

- Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan

- Beri dorongan pada pasien untuk mengungkapkan opininya

- Jelaskan kemungkinan adanya komplikasi kronik

- Anjurkan pada pasien untuk mencegah atau

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

2 :sering menunjukan

3:setiap saat menunjukan

4: jarang menunjukan

5: tidak menunjukan

meminimalkan efek samping dari penyakit

- Anjurkan pada pasien untuk melaporkan tanda dan gejala untuk perlindungan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Santosa,Budi 2005-2006.Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA.Jakarta;Prima kedika

2. Johson,Marion dan Maridean Mass.2004.NOC.USA;Mosby-Year Book

3. MC Loskey,Joaanne Cdan Gloria M.Buleche.2004.NIC.USA;Mosby-Year Book

4. FKUI 2000,Kapita selekta Kedokteran.Edisi III,Jakarta;Media Ausculapius

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN MENIERE

5. Smeltzer,zuzzanneC,Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruner and Sudarth,edisi 8,Jakarta,ECG,2001

6. Lukman,Harold,Jakarta,Hipokrates,1996

7. Http://harnawatyaj.wordpress.com/2008/03/09

8. Http://www.medicastore.com 2004