ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

44
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BAYI BARU LAHIR

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BAYI BARU

LAHIR

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

DISUSUN OLEH:

• Fantesya Tuhusula• Ira Aryanti• M. Hasbye Hasadiki• Vicky Ronaldo

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Asuhan Keperawatan Bayi Baru Lahir

Pengkajian Awal• Pengkajian pertama pada seorang bayi dilakukan pada saat lahir

dengan menggunakan nilai Apgar. Perawat atau penolong persalinan menetapkan nilai Apgar. Nilai Apgar memungkinkan pengkajian untuk mengetahui perlu tidaknya resusitasi dilakukan dengan cepat. Pengkajian ini didasarkan pada lima aspek yang menunjukan kondisi fisiologis neonatus tersebut, yakni: denyut jantung dilakukan dengan auskultasi menggunakan stetoskop, pernapasan dilakukan berdasarkan pengamatan gerakan dinding dada, tonus otot dilakukan berdasarkan derajat fleksi dan pergerakan ekstremitas, iritabilitas refleks dilakukan berdasarkan respons tepukan halus pada telapak kaki, dan warna dideskripsikan sebagai pucat, sianotik, atau merah muda.

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Nilai Apgar

Tanda 0 1 2

Denyut

jantung

Pernapasan

Tonus otot

Refleks

warna

Tidak ada

Tidak ada

Lemah

Tidak ada

respons

Biru, pucat

Lambat (<100)

Lambat, menangis

lemah

Ekstremitas sedikit

fleksi

Menyeringai

(grimace)

Tubuh merah

muda, ekstremitas

biru

Lebih dari 100

Menangis dengan

baik

Fleksi dengan baik

Menangis

Merah muda

seluruhnya

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Pengkajian BerkelanjutanSetiap kali seorang bayi baru lahir menerima perawatan, observasi dan pencatatan kemajuan dilakukan. Setiap periode 8 jam dilakukan pemeriksaan dibawah ini kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai normal dan dicatat:

• Temperatur aksila• Frekuensi, ritme, dan usaha napas• Bunyi napas• Denyut dan ritme jantung• Warna kulit• Tingkat aktivitas dan tonus otot• Pemberian makan dan eliminasi• Fontanel• Interaksi orang tua-bayi

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Diagnosa Keperawatan• Obstruksi jalan napas : gangguan pertukaran gas yang berhubungan

dengan • Hipotermia (cold stress) : resiko tinggo termoregulasi tidak efektif

yang berhubungan dengan • Kehilangan panas ke lingkungan : resiko tinggi infeksi yang

berhubungan dengan • Faktor-faktor lingkungan : resiko tinggi nyeri yang berhubungan

dengan • Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakan untuk salah satu atau

kedua orang tua adalah sebagai berikut. Koping keluarga, berpotensi untuk bertumbuh yang berhubungan dengan.

• Pengetahuan tentang kapabilitas sosial bayi baru lahir• Pengetahuan tentang kebutuhan depedensi bayi baru lahir• Pengetahuan tentang karakteristik biologis bayi baru lahir• Rendah diri situasional yang berhubungan dengan salah interpretasi

terhadap respon bayi baru lahir

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Hasil Akhir yang Diharapkan

Hasil akhir yang diharapkan dari perawatan bayi baru lahir berkaitan dengan bayi dan orang tua. Hasil akhir yang diharapkan untuk bayi meliputi hal-hal berikut, yakni bahwa bayi akan:

• Mengalami transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterine

• Mempertahankan pola pernapasan yang efektif• Mempertahankan termoregulasi yang efektif• Tetap bebas dari infeksi

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Untuk orang tua hasil akhir yang diharapkan adalah orang tua dapat:

• Memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan tentang aktivitas perawatan bayi

• Memahami karakteristik perilaku dan biologis bayi mereka yang baru lahir

• Medemonstrasikan interaksi / perilaku yang meningkatkan fungsi keluarga sehat

• Memiliki kesempatan untuk meningkatkan hubungan mereka dengan bayi

• Mulai mengintegrasi bayi ke dalam keluarga.

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Perawatan Kolaboratif

• Lingkungan yang ProtektifLingkungan yang protektif sangat diperlukan dalam perawatan bayi baru lahir. Konstruksi, perawatan, dan pelaksanaan perawatan di bangsal bayi baru lahir di rumah sakit yanh diakreditasi dan diatur oleh organisasi profesional nasional, seperti American Academy of Pediatric dan oleh badan pemerintah daerah atau badan setempat. Standar tersebut meliputi hal-hal berikut:

a. Faktor lingkungan b. Tindakan untuk menghindari infeksi c. Faktor-faktor keamanan

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Adaptasi terhadap Kehidupan di Luar Rahim

Suhu Setiap kali prosedur dilakukan, upayakan untuk mencegah atau mengurangi hilangnya panas pada bayi baru lahir. Stres dingin (cold stress) akan mengganggu kesehatan bayi baru lahir. Keadaan tersebut akan meningkatkan kebutuhan oksigen bayi dan dapat mengganggu keseimbangan asam basa. Bayi bereaksi dengan meningkatkan kecepatan pernapasannya dan kemungkinan dapat mengalami sianotik. Suhu aksila harus diukur setiap jam sampai temperatur menjadi stabil. Pada tahap awal temperatur sering kali menurun sampai 36oC. Pada jam ke 12, temperatur bayi baru lahir harus stabil dan berada dalam rentang normal (termoregulasi).

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Menghangatkan Bayi yang Mengalami Hipotermia

• Seorang bayi cukup bulan dalam keadaan kesehatan yang baik sekalipun dapat mengalami hipotermia. Menghangatkan bayi hipotermia dilakukan dengan hati-hati. Menghangatkan atau mendinginkan bayi dengan cepat dapat menyebabkan bayi mengalami apnea dan asidosis. Oleh karena itu, proses penghangatan dipantau supaya berlangsung secara perlahan selama dua sampai empat jam.

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Suplai Oksigen yang Adekuat

Mempertahankan jalan napas yang paten merupakan tujuan utama selama proses kelahiran berlangsung. Empat kondisi dibawah ini penting untuk mempertahankan suplai oksigen yang adekuat.

• Jalan napas bersih• Usaha bernapas• Sistem kardiopulmoner berfungsi • Dukungan panas (pemaparan pada stres dingin

meningkatkan kebutuhan oksigen)

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Mempertahankan Bersihan Jalan Napas

• Bayi dipertahankan dalam posisi berbaring miring dengan selimut digulung dan diletakkan pada punggung bayi untuk memfasilitasi drainase. Apabila ditemukan banyak lendir bisa dihisap dengan suatu pengisap DeLee. Perawat dapat melakukan perkusi ringan diatas dinding dada dengan mengenakan penutup wajah sirkuler yang lunak atau cangkir perkusi supaya sekresi semakin mudah keluar saat diisap (Whaley, Wong, 1995). Pijatan “(milking)” pada trakea tidak efektif, dapat melukai tulang rawan dan seringkali memperlambat pengisapan yang efektif.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Posisi bayi miring ke kanan

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Mengisap pada Jalan Napas Atas• Apabila terdapat lendir berlebih di jalan napas atas bayi,

jalan napas dapat diisap melalui mulut dan hidung dengan sebuah bulb syringe. Bayi yang batuk dan tersumbat oleh sekresi lendir, harus ditopang kepalanya agar menunduk. Bayi tidak boleh dipegang hanya pada kakinya. Pengisapan pertama dilakukan untuk mencegah bayi menghirup sekresi di faring jika hidung diisap lebih dahulu. Pompa karet ditekan dan dimasukan ke sisi mulut. Bagian tengah mulut harus dihindari karena dapat merangsang refleks gag. Lubang hidung dihisap satu persatu.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Bulb Syringe

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

TANDA KOMPLIKASI POTENSIAL

Pernapasan Bayi Baru Lahir yang Abnormal

1. Bradipnea : pernapasan < 25 /menit

2. Takipnea : pernapasan > 60 /menit

3. Bunyi napas abnormal : krekels, ronkhi basah dan

ronki kering, rintihan saat mengeluarkan napas

4. Distres pernapasan : napas cuping hidung,

retraksi, chin tug, napas dengan usaha.

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Membesarkan Obstruksi Jalan NapasBayi yang tercekik perlu perhatian segera. Bayi diletakkan tengkurap di lengan penolong dengan kepala lebih rendah dari tubuh dan ditopang. Beri empat tepukan tangan penolong yang cepat dan tajam ke bidang yang terletak diantara tulang bahu. Setelah menepuk punggung, tangan penolong yang bebas diletakkan datar pada punggung bayi sehingga bayi dijepit diantara kedua tangan penolong. Pastikan leher dan dagu ditopang dengan baik. Sementara penolong tetap mempertahankan kepala bayi lebih rendah dari tubuh, bayi diputar dan diletakan telentang pada paha penolong, dada bayi kemudian ditekan dengan cepat dan berurutan.

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Chocking

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

KEDARURATAN

Membebaskan Jalan Napas:

Menepuk punggung dan menekan dada ditujukan untuk membersihkan obstruksi jalan napas

oleh suatu benda asing.

Menepuk Punggung:

Posisikan bayi telungkup diatas lengan Anda dengan kepala bayi menghadap ke bawah dan dagu

bayi ditopang dengan mantap. Letakan lengan anda, yang digunakan untuk menopang bayi, pada

paha Anda. Lakukan empat kali tepukan bertenaga pada bidang diantara kedua bahu (tulang

belikat) dengan tumit tangan yang bebas.

Membalik Bayi:

Letakan tangan yang bebas pada punggung bayi untuk menjepit bayi diantara kedua tangan, satu

tangan menopang leher, rahang, dan dada sementara tangan yang lain menopang punggung.

Putar bayi dengan arah terbalik dan letakan kepala lebih rendah dari dada, topang kepala dan

leher.

Posisi alternatif, letakan bayi dengan wajah menghadap ke bawah di paha Anda dengan kepala

lebih rendah dari tubuh, topang kepala dengan baik. Lakukan tepukan pada punggung dan

kemudian putar bayi sebagai suatu unit.

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

KEDARURATAN

Menekan Dada:

Lakukan empat kali tekanan pada dada, yakni pada sepertiga bawah

sternum. Keluarkan benda-benda asing, bila terlihat.

Membuka Jalan Napas:

Buka jalan napas dengan menengadahkan kepala/mengangkat dagu dan

usahakan untuk membuat ventilasi. Ulangi rangkaian tepukan

dipunggung, putar, dan tekan dada. Lanjutkan prosedur kedaruratan ini

sampai timbul tanda-tanda bayi memulih:

Nadi perifer teraba kembali

Pupil kembali normal dan responsif

Motting dan sianosis menghilang

Catat waktu, lama prosedur, dan efek intervensi.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Periksa nadi arteri brakialis. (Dari Emergency Cardiac Care Committee and Subcommittees, American Heart Association: Guidelines for cardiopulmonary resuscitation and emergency cardiac care, V, Pediatric basic life

support, JAMA 268 (16):2251,1991).

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Meletakan ibu jari berdampingan untuk melakukan kompresi dada pada bayi baru lahir. (Dari Emergency Cardiac Care Committee and Subcom-mittees, American Heart Association: Guidelines for cardiopulmonary resuscitation

and emergency cardiac care, V, Pediatric basic life support, JAMA 268 (16):2251,1991).

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Masalah FisiologisIkterik fisiologis. Pada kira-kira 50% bayi baru lahir cukup bulan,

terlihat ikterik (warna kuning) selama tiga hari pertama kehidupannya. Kadar bilirubin dalam serum kurang dari 5 mg/dl biasanya tidak akan memunculkan ikterik di kulit. Ikterik fisiologis ditandai oleh peningkatan progresif kadar serum bilirubin tidak terkonjugasi dari 2 mg/dl didalam darah tali pusat sampai mencapai puncak rata-rata 6 mg/dl dalam 72 jam, diikuti penurunan sampai 5 mg/dl pada hari kelima dan tidak melebihi 12 mg/dl. Nilai-nilai serum ini merupakan batasan fisiologis normal pada bayi baru lahir cukup bulan yang sehat dan tidak terpapar komplikasi perinatal (seperti hipoksia). Tidak terjadi toksisitas bilirubin. Untuk bayi baru lahir cukup bulan yang normal, bilirubin serum dengan kadar 12-15 mg/dl ialah nilai batas untuk mulai dilakukan fototerapi dan 20 mg/dl untuk transfusi tukar.

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Kadar Hiperbilirubinemia rata-rata berdasakan distribusi sefalokaudal :

• Hidung : 3 mg/dl• Wajah : 5 mg/dl• Dada : 7 mg/dl• Abdomen : 10 mg/dl• Tungkai bawah : 12 mg/dl• Telapak tangan : 20 mg/dl

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Hipoglikemia selam periode bayi baru lahir dini didefinisikan sebagai suatu konsentrasi glukosa darah kurang dari 35 mg/dl atau suatu kadar glukosa diplasma kurang dari 40 mg/dl pada bayi baru lahir cukup bulan. Ketika tali pusat dipotong, bayi baru lahir dengan cepat kehilangan suplai glukosa. Biasanya glukosa menurun pada jam-jam pertama bayi setelah lahir. Tanda-tanda hipoglikemia adalah gelisah, usaha napas yang tidak teratur, sianosis, apnea, lemah, nada tangisan tinggi, sulit diberi makan, lapar, letargi, kedutan, mata berputar, dan kejang. Tanda-tanda ini bisa bersifat sementara dan berulang.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

• Hipokalsemia (kurang dari 7 mg/dl) berkaitan kuat dengan bayi baru lahir dari ibu dengan diabetes, dengan asfiksia perinatal, trauma, BBLR, dan kelahiran prematur. Awitan dini hipoglikemia terjadi dalam 72 jam pertama setelah bayi lahir. Tanda hipokalsemia adalah gelisah, edema, apnea, sianosis intermiten, dan distensi abdomen. pada kebanyakan keadaan, hipokalsemia dengan awitan dini akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-3 hari. Pengobatan mencakup pemberian makan yang dini dan kadang-kadang pemberian suplemen kalsium.

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Mendukung Orang Tua dalam Perawatan Bayi

• Interaksi SosialAktivitas sehari-hari selama periode neonatal merupakan waktu terbaik bagi bayi dan keluarga untuk melakukan interaksi. Sambil mengasuh bayi, ibu dan ayah dapat berbicara kepada bayinya, bermain dengan bayi, dan memeluk sambil mwngusap-usap bayinya.

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Memandikan Mandi memiliki beberapa tujuan. Mandi merupakan kesempatan untuk

• Membersihkan seluruh tubuh bayi• Mengobservasi keadaan • Memberi rasa nyaman, dan• Mensosialisasi orang tua-anak-keluarga. • Mandi yang pertama ditunda sampai temperatur

kulit bayi stabil pada 36,5oC atau sampai temperatur suhu tubuh stabil pada 37oC selama dua jam.

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Memandikan bayi : A. Mata, B. Wajah C. Kepala dan rambut D. Memandikan bayi dengan spons E. Membilas bayi F. Menyikat rambut. Ibu pada A, B, dan C sedang diawasi. Perhatikan pada D, E, dan F dimana perawat

tetap menjaga bayi dengan satu tangan. (Dari Marjorie Pyle, RNC, Lifecircle, Costa Mesa, CA).

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

sirkumsisi

sirkumsisi adalah sesuatu yang dapat dipilih orang tua. Keputusan orang tua untuk mensirkumsisi bayi mereka yang baru lahir biasanya didasarkan pada satu atau lebih faktor-faktor berikut: higiene, agama, tradisi, budaya, atau norma sosial.

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Kesiapan dalam pemberian makan

• Kebutuhan NutrienEnergi (Kalori atau kkal)

Kebutuhan energy bayi dapat dibagi ke dalam tiga bagian : (1) kebutuhan energy basal untuk membangun fungsi metabolik organ, (2) Kebutuhan energi untuk aktivitas fisik dan pencernaan makanan , dan (3) kebutuhan energi untuk pertumbuhan.

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

• KabohidratTidak ada kebutuhan karbohidrat yang absolute. Akan

tetapi, bayi baru lahir hanya menyimpan sejumlah kecil glikogen di hati. Salain itu, mereka mungkin memiliki kemampuan yang terbatas untuk melakukan glukoneogenesis

• Lemak Pada bayi untuk memperoleh kalori yang adekuat

dari susu ibu atau formula yang di komsumsi dalam jumlah terbatas, sekurang-kurannya 50% kalori harus berasal dari lemak (trigliserida).

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

• ProteinKebutuhan protein bayi baru lahir per unit berat

badan lebih besar dari pada kebutuhanna pada usia lain dalam kehidupan manusia. RDA untuk protein selama enam bulan pertama adalah 2,2g per kilogram.

• CairanKebutuhan cairan untuk bayi normal kira-kira 150

sampai 180 ml per kilogram per duapuluh empat jam (Hoekelman,dkk.,1992). Cairan ini biasannya di peroleh dari ASI atau dari susu formula yang di buat dengan benar.

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

• LaktasiKeadan ini dipengaruhi oleh isapan bayi dan

emosi ibu. Laktasi pada manusia dipertahankan oleh sekurang-kurangnnya empat factor. (1) struktur anatomi kelenjar mamae dan perkembangan alveoli, duktus dan putting (2) inisiasi dan sekresi susu (3) ejeksi susu atau propulasi susu dari alveoli ke puting dan (4) pengeluaran susu dari payudara secara regular dan efisien.

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Laktasi terjadi dibawah pengaruh berbagai kelenjar endokrim, terutama hormone-hormon hipofisis prolaktin dan oksitosin.

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

• Proses LaktasiMenyusui tergantung pada gabungan kerja

hormone, reflex, dan perilaku yang dipelajari ibu dan bayi baru lahir dan terdiri dari factor-faktor berikut ini:

Laktogenesis. Produksi susu.Ejeksi susu.Kolostrum.Susu ibu.

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Diagnosa Keperawatan • Resiko tinggi menyusui tidak efektif yang berhubungan dengan• Kecemasan atau ambivalensi ibu.• Suami/keluarga yang tidak mendukung.• Resiko tinggi rendah diri situasional yang berhubungan dengan• Kesulitan yang ditemui saat menyusui akibat kurangnya

pengetahuan.• Koping keluarga efektif, pontensial untuk bertumbuh yang

berhubungan dengan• Pengetahuan tentang kesiapan bayi untuk makan• Keterampilan dalam menjalankan metod pemberian makan

yang dipilih.

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

MenyusuiMenurut Worthington Roberts(1993) menyusui memiliki keuntungan

berikut • Bayi mendapat imunoglobin untuk melindunginnya dari banyak

penyakit infeksi.• Bayi lebih jarang menderita infeksi telinga dan saluran pernafasan

atas.• Bayi lebih jarang mengalami diare dan penyakit saluran cerna lain.• Resiko bayi mendapat diabetes juvenile menurun.• Bayi memiliki lebih sedikit kemngkinan untuk menderita limfoma

tipe tertentu.• Jenis protein yang ditelan mengurangi kemungkinan timbulnya

reaksi alergi.

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Posisi dan teknik menyusui

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Menyusui Bayi Kembar

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

Mengeluarkan dan Menyimpan Air Susu Ibu

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL

THANK YOU!