Asuhan Keperawatan Anak Rm

16
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK A. Definisi ICG (WHO, 1992) retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan adanya hendaya (impairment) keterampilan (kecakapan, skill) selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh terhadap intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. DSM IV (1994) retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh fungsi intelektual IQ yang di bawah rata – rata ( IQ kira – kira 70 atau lebih rendah) yang bermula sebelum usia 18 tahun disertai dengan prilaku adaptif.American Assosiation For Mental Deficiency (AAMD) yaitu : retardasi mental adalah keadaan dimana intelegensia umum berfungsi di bawah rata – rata, yang bermula sewaktu masa perkembangan dan disertai gangguan pada tingkah laku penyesuaian. American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 : Kelemahan atau ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak - kanak (sbl 18 tahun) ditandai dengan fs. Kecerdasan dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut : berbicara dan berbahasa; ketrampilan merawat diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana

description

anak rm

Transcript of Asuhan Keperawatan Anak Rm

Page 1: Asuhan Keperawatan Anak Rm

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

A. Definisi

ICG (WHO, 1992) retardasi mental ialah suatu keadaan perkembangan

mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai dengan adanya

hendaya (impairment) keterampilan (kecakapan, skill) selama masa perkembangan,

sehingga berpengaruh terhadap intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa,

motorik dan sosial.

DSM IV (1994) retardasi mental merupakan gangguan yang ditandai oleh

fungsi intelektual IQ yang di bawah rata – rata ( IQ kira – kira 70 atau lebih rendah)

yang bermula sebelum usia 18 tahun disertai dengan prilaku adaptif.American

Assosiation For Mental Deficiency (AAMD) yaitu : retardasi mental adalah

keadaan dimana intelegensia umum berfungsi di bawah rata – rata, yang bermula

sewaktu masa perkembangan dan disertai gangguan pada tingkah laku penyesuaian.

American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 : Kelemahan

atau ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak - kanak (sbl 18 tahun)

ditandai  dengan fs. Kecerdasan  dibawah normal (IQ 70-75 atau kurang), dan

disertai keterbatasan lain pada sedikitnya  dua area berikut : berbicara dan

berbahasa; ketrampilan merawat diri, ADL; ketrampilan sosial; penggunaan sarana

masyarakat; kesehatan dan keamanan; akademik  fungsional; bekerja dan rileks, dll.

B. Etiologi

Penyebab atau etiologi retardasi mental terdiri atas beberapa kelompok, yaitu :

a. Penyebab Organik, antara lain :

1. Faktor prenatal, terdiri dari :

- Penyakit kromosom (Trisomi 21 (Sindrom Down)

- Sindrom Fragile X

- Gangguan Sindrom (distrofi otot Duchene, neurofibromatosis ( tipe 1)

- Gangguan metabolisme sejak lahir (Fenilketonuria)

2. Faktor Perinatal, terdiri dari :

-  Abrupsio plasenta

- Diabetes maternal

Page 2: Asuhan Keperawatan Anak Rm

- Kelahiran premature

- Kondisi neonatal termasuk meningitis dan perdarahan intracranial

3. Faktor Pasca natal, terdiri dari :

- Cedera kepala

- Infeksi

- Gangguan degenerative

b. Penyebab non organic, antara lain :

- Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis

- Sosial cultural

- Interaksi anak kurang

- Penelantaran anak

c. Gangguan psikiatris berat

Retardasi mental dapat juga disebabkan oleh gangguan psikiatris berat dengan

deviasi psikososial atau lingkungan (Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Jakarta).

d. Penyebab lain, yaitu :

- Keturunan

- pengaruh lingkungan

- kelainan mental lain

C. Klasifikasi

a. secara kognitif Anak tesebut sangat berbeda dengan anak normal, dari

penggolongan IQ nya saja mereka dapat dikategorikan sebagai :

- Retardasi mental berat sekali

IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang yang

terkena Retardasii mental.

- Retardasi mental berat

IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang

terkena Retardasi mental.

- Retardasi mental sedang

IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang

terkena Retardasi mental.

Page 3: Asuhan Keperawatan Anak Rm

- Retardasi mental ringan

IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena Retardasi

mental. Pada umunya anak-anak dengan Retardasi mental ringan tidak

dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua

disekolah.

Dengan derajat keterbelakangan mental yang berbeda itu maka tingkatan

dari layanan dukungan buat merekapun menjadi berbeda pula. Kemampuan

memori, menggeneralisasi, motivasi, bahasa dan keterampilan akademisnya

menjadi terbatas.

b. Secara sosial, banyak anak dengan keterbelakangan mental mengalami kesulitan

dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

c. Tingkah laku adaptifnya pun ada mengalami gangguan terytama dalam hal

komunikasi, merawat dirinya sendiri, keterampilan sosial, kehidupan sehari-

hari, menikmati waktu senggang, kesehatan dan keselamatan,kemampuan

mengarahkan diri, fungsi akademis dan keterlibatan di masyarakat.

d. Secara emosional, mereka seringkali terperosok dalam kondisi kesepian dan

depresi.

e. Secara fisik dan medis, biasanya tidak ada kondisi fisik dan medis yang sangat

berbedadengan anak kebanyakan.

D. Variasi Debilitas

a) Idiot savant,orang yang sangat memiliki ingatan kuat terhadap sesuatu tetapi

terbatas pada bidang tertentu.

b) Pseudo Debil,bertingkah laku seperti anak debil tetapi hasil pemeriksaannya

tidak menunjukkan debil,disebabkan karena kondisi lingkungan.

c) Debilitas Harmonis,debil,tetapi perasaan,sosialisasi, kemauan baik, tetapi

tingkat IQ rendah, mengalami hambatan belajar.

d) Debilitas Disharmonis,kepribadian terganggu,misal:inferioritas, kompleks,

sifat kekanakan yang kompleks, kolokan, manja, agrasi(teriak – teriak),

ngambekan, keras kepala, suka mengasingkan diri, heroisme semu.

e) Anak mampu latih (trainable),hanya mampu dilatih,tidak bisa dididik,tingkat

IQ 20/25 – 50

Page 4: Asuhan Keperawatan Anak Rm

f) Idioasi,anak tidak mampu latih dan didik total,ketergantungan dengan orang

lain sangat tinggi.

E. Klasifikasi berdasarkan fisik

- Cretain (critinisme),manusia berukuran mini /kecil,kurang hormon tiroksin

- Mongoloid/Down sindrom

- Microchepalus,kepala kecil disebabkan oleh alat radiasi

- Macrochepalus,kepala membesar,disebabkan oleh kuman tockshow

plasma,terdapat pada kotoran burung,kucing.

F. Untuk menentukan anak Retardasi mental

- Test kecerdasan

- Observasi tingkah laku

- Assestment terhadap tingkah laku

- Terapi

G. Patofisiologi

Retardasi mental merujuk pada keterbatasan nyata fungsi hidup sehari-hari.

Retardasi mental ini termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang

muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan

fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70 sampai 75 atau kurang) dan disertai

keterbatasan-keterbatasan lain pada sedikitnya dua area fungsi adaftif: berbicara dan

berbahasa, kemampuan/ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan

sosial, penggunaan sarana-sarana komunitas, pengarahan diri, kesehatan dan

keamanan, akademik fungsional, bersantai dan bekerja.

Penyebab retardasi mental bisa digolongkan kedalam prenatal, perinatal dan

pasca natal. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-

kanak.

H. Manifestasi Klinis

a) Gangguan kognitif ( pola, proses pikir )

b) Lambatnya ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa

c) Gagal melewati tahap perkembangan yang utama

Page 5: Asuhan Keperawatan Anak Rm

d) Lingkar kepala diatas atau dibawah normal ( kadang-kadang lebih besar atau

lebih kecil dari ukuran normal )

e) Kemungkinan lambatnya pertumbuhan

f) Kemungkinan tonus otot abnormal ( lebih sering tonus otot lemah )

g) Kemungkinan ciri-ciri dismorfik

h) Terlambatnya perkembangan motoris halus dan kasar

I. Pemeriksaan penunjang

- Pemeriksaan kromosom

- Pemeriksaan urin, serum atau titer virus

- Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas

perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang

mengakibatkan perubahan.

J. Penatalaksanaan Medis

Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :

- Obat-obat psikotropika ( tioridazin,Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang

membahayakan diri sendiri.

- Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan

konsentrasi/gangguan hyperaktif.

- Antidepresan ( imipramin (Tofranil).

- Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol ( Inderal ).

K. Pencegahan

1. Pencegahan primer dapat dilakukan dengan pendidikan kesehatan pada

masyarakat, perbaikan keadaan-sosio ekonomi, konseling genetik dan tindakan

kedokteran (umpamanya perawatan prenatal yang baik, pertolongan persalinan

yang baik, kehamilan pada wanita adolesen dan diatas 40 tahun dikurangi dan

pencegahan peradangan otak pada anak-anak).

2. Pencegahan sekunder meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak,

perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat,

dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak

menolong).

Page 6: Asuhan Keperawatan Anak Rm

3. Pencegahan tersier merupakan pendidikan penderita atau latihan khusus

sebaiknya disekolah luar biasa. Dapat diberi neuroleptika kepada yang gelisah,

hiperaktif atau dektrukstif.

I. Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan

antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai

anak dengan Retardasi mental .Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh

karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang

dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu

pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.

Latihan dan Pendidikan

Pendidikan anak dengan Retardasi mental secara umum ialah:

- Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas yang ada.

- Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau yang anti sosial.

- Mengajarkan suatu keahlian (skill) agar anak itu dapat mencari nafkah kelak.

Latihan diberikan secara kronologis dan meliputi :

o Latihan rumah: pelajaran-pelajaran mengenai makan sendiri, berpakaian sendiri,

kebersihan badan.

o Latihan sekolah: yang penting dalam hal ini ialah perkembangan sosial.

o Latihan teknis: diberikan sesuai dengan minat, jenis kelamin dan kedudukan

sosial.

o Latihan moral: dari kecil anak harus diberitahukan apa yang baik dan apa yang

tidak baik. Agar ia mengerti maka tiap-tiap pelanggaran disiplin perlu disertai

dengan hukuman dan tiap perbuatan yang baik perlu disertai hadiah.

J. Diagnostik

- Uji inteligensi standar (Stanford Binet; Weschler; Bayley Scales of Infant

Development, dll)

- Uji perkembangan seperti Denver II

- Pengukuran Fs. Adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales; School editin of the

adaptive Behavior Scales, dll)

Page 7: Asuhan Keperawatan Anak Rm

  

ASKEP TEORITIS

A. Pengkajian

Pengkajian terdiri atas evaluasi komprehensif mengenai kekurangan dan kekuatan

yang berhubungan dengan ketrampilan adaptif ; komunikasi, perawatan diri, interaksi

sosial, penggunaan sarana-sarana di masyarakat pengarahan diri, pemeliharaan

kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, pembentukan ketrampilan rekreasi dan

ketenangan dan bekerja.

B. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat kesehatan sekarang

Pasien menunjukkan Gangguan kognitif (pola, proses pikir), Lambatnya

ketrampilan ekspresi dan resepsi bahasa, Gagal melewati tahap perkembangan yang

utama, Lingkar kepala diatas atau dibawah normal (kadang-kadang lebih besar atau

lebih kecil dari ukuran normal), lambatnya pertumbuhan, tonus otot abnormal (lebih

sering tonus otot lemah), ciri-ciri dismorfik, dan terlambatnya perkembangan

motoris halus dan kasar.

b. Riwayat kesehatan dahulu

Kemungkinan besar pasien pernah mengalami Penyakit kromosom (Trisomi 21

(Sindrom Down), Sindrom Fragile X, Gangguan Sindrom (distrofi otot Duchene),

neurofibromatosis (tipe 1), Gangguan metabolisme sejak lahir (Fenilketonuria),

Abrupsio plasenta,diabetes maternal, Kelahiran premature, Kondisi neonatal

termasuk meningitis dan perdarahan intracranial, Cedera kepala, Infeksi, Gangguan

degenerative.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Ada kemungkinan besar keluarga pernah mengalami penyakit yang serupa atau

penyakit yang dapat memicu terjadinya retardasi mental, terutama dari ibu tersebut.

Page 8: Asuhan Keperawatan Anak Rm

- Pemeriksaan fisik

a.  Kepala :Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk simetris)

b. Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan

cepat berubah

c. Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll

d. Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping

melengkung ke atas, dll

e. Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit

lebar/melengkung tinggi

f. Geligi           : odontogenesis yang tdk normal

g. Telinga : keduanya letak rendah; dll

h.  Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia

i. Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna

j. Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari

gemuk dan lebar, klinodaktil, dll

k. Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll

l. Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll

m. Kak : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil

meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk

B.      Analisa data

No Data Etiologi Masalah

Page 9: Asuhan Keperawatan Anak Rm

1 Ds :

1.  Keluarga pasien mengatakan

bahwa anaknya mengalami

keterlambatan dalam berfikir,

2.  Ketidakmampuan untuk

berbicara secara normal.

Do :

1.  Kapala anak terlihat lebih

besar atau lebih kecil

Adanya perubahan

fisiologis pada anak.

Perubahan proses

berfikir.

2 Ds :

1.  Keluarga pasien mengatakan

anaknya tidak mampu

berinteraksi dengan baik.

Do :

1.  tonus otot abnormal.

Terjadinya penurunan

kekuatan/tahanan pada

anak.

Kerusakan mobilitas

fisik.

C.      Kemungkinan Dx yang muncul

- Perubahan proses berfikir berhubungan dengan adanya perubahan fisiologis pada

anak.

- Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan/tahanan.

D.     Asuhan KeperAwatan  (Nurse Care Planing / NCP)

No Diagnosa

keperawatan

Tujuan kriteria hasil Intervensi rasional

1 Perubahan

proses berfikir

berhubungan

dengan

adanya

perubahan

fisiologis

pada anak.

Agar

proses

berfikir

kognitif

dapat

teratasi.

Mempertahankan

atau melakukan

kembali orientasi

mental dan

realisasi biasanya.

Mandiri

-    kaji rentang perhatian,

kebingungan, dan catat

tingkat ansitasnya.

-    Rentang perhatian/kemampuan

untuk berkonsentrasi mungkin

memendek secara tajam yang

menyebabkan dan merupakan

potensi terjadinya asientas yang

mempengaruhi proses fikir

Page 10: Asuhan Keperawatan Anak Rm

-    kurangi stimulus yang

merangsang, kritik yang

negative, argumentasi,

dan konfrontasi.

- Hindari meninggalkan

pasien sendirian ketika

mengalami agitasi,

gelisah, atau berontak.

pasien.

-    menurunkan resiko terjadinya

peningkatan emosianal pada

anak.h

-    asientas dapat mengakibatkan

kehilangan control dan

meningkatkan kepanikan.

Dukungan dapat memberikan

ketenangan yang menurunkan

asientas dan resiko terjadinya

trauma

2 Perubahan

proses

keluarga

berhubungan

dengn

mempunyai

anak yang

menderita

retaldasi

mental

Keluarga

menerima

kondisi

anaknya.

Keluarga membuat

keputusan yang

realistis

berdasarkan

kebutuhan dan

kemampuan

mereka.

2. Anggota

keluarga

menunjukan

penerimaan

terhadap anak. 

Berikan informasi pada

keluarga karena keluarga

dapat mencurigai adanya

masalah dan mungkin

memerlukan dukungan.

2. Berikan informasi pada

keluarga tentang kondisi

anak untuk dijadikan

bahan rujukan keluarga di

kemudian hari.

Agar keluarga dapat

mengidentifikasi sasaran realistis

untuk perawatan anak di masa

yang akan datang.

2. Keluarga mendapat informasi 

tentang kondisi anaknya.

Page 11: Asuhan Keperawatan Anak Rm

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KE[ERAWATAN ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS RETARDASI MENTAL “DEBILITY”

Page 12: Asuhan Keperawatan Anak Rm

OLEH :

DWI REZTI REFDITA

PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2015