Asuhan Kebidanan Pada Pasien Peb

32
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Nifas Masa nifas (peurperium) adalah pulihnya kembali mulai dari partus atau persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6 – 8 minggu.(Sinopsis Obstetri,1998:115) 2.2 Periode Masa Nifas 1. Puerperium dini Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan 2. Puerperium intermedial Yaitu Kepulihan menyeluruh alat–alat genetalia yang lamanya 6–8 minggu 3. Remote Puerperium Yaitu waktu yang diperlukan untuk putih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. 2.3 Inovasi Alat-Alat Kandungan 1. Uterus Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. TFU dan berat uterus menurut masa involusi Involusi TFU Berat uterus Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram

description

askep PAB

Transcript of Asuhan Kebidanan Pada Pasien Peb

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Pengertian NifasMasa nifas (peurperium) adalah pulihnya kembali mulai dari partus atau persalinan selesai sampai alat alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya 6 8 minggu.(Sinopsis Obstetri,1998:115)2.2 Periode Masa Nifas 1. Puerperium dini Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan 2. Puerperium intermedial Yaitu Kepulihan menyeluruh alatalat genetalia yang lamanya 68 minggu 3. Remote Puerperium Yaitu waktu yang diperlukan untuk putih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. 2.3 Inovasi Alat-Alat Kandungan 1. UterusSecara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga akhirnya kembali seperti sebelum hamil. TFU dan berat uterus menurut masa involusi InvolusiTFUBerat uterus

Bayi lahirUri lahir1 minggu2 minggu6 minggu8 mingguSetinggi pusat2 jari bawah pusatPertengahan pusat symphisisTidak beruba diatas symphisisBertambah kecilSebesar normal1000 gram750 gram500 gram350 gram50 gram30 gram

2. Bekas Implantasi UriPlacenta bed mengecil karena kontraksi dan menonjol ke kovum uteri dengan diameter 7,5 cm. sesudah 2 minggu menjadi 3,5 cm pada minggu keenam 2,4 cm dan akhirnya pulih. 3. Perubahan pembuluh darah Pembuluh darah yang besar menjadi mengecil dalam nifas karena setelah persalinan sudah tidak dibutuhkan lagi peredaran darah yang banyak. 4. Perubahan pada cervix dan vagina Beberapa hari setelah persalinan ostium externum dapat dilalui oleh 2 jari pinggir tidak rata tapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. Vagina yang sangat di regang waktu persalinan lambat laun mencapai ukuran yang normal. Pada minggu ke-3 post partum rugae mulai nampak kembali. 5. Dinding perut dan peritoneum Setelah persalinan dinding perut longgar karena diregang begitu lama, tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu 6. Saluran kencing Dinding kandung kencing memperlihatkan oedema dan hyperaemia. kadang-kadang oedema dari trgonum, menimbulkan obstruksi dari urethra sehingga terjadi retensia urine kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan kapasitasnya bertambah sehingga kandung kencing penuh atau sesudah masih tinggal urine residual. Sisa urine ini memudahkan terjadinya infeksi. Dilatasi akan normal kembali dalam waktu 2 mingu. 7. Laktasi Keadaan buah dada pada 2 hari sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung suatu. Melainkan colos trum, yaitu cara yang berwarna kuning. 8. Luka-luka Pada jalan lahir bila tidak disertai infeksi akan sembuh dalam 6-7 hari9. Rasa sakit Yang disebut after pains (merica atau mules-mules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari pasca persalinan. Bila terlalu mengganggu dapat diberikan obat-obat anti sakit dan anti mules. 10. Lochea Adalah cairan secret yang berasal dari lovum uteri dan vagina dalam masa nifas Lochea Rubra (cruenta) Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik, caseosa lanugo dan meconium selama 2 hari pasca persalinan. Lochea Sanguinolenta Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir, hari ke 3-7 pasca persalinan Lochea serosa Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca persalinan Lochea alba Cairan putih, setelah 2 minggu Lochea Purulenta Terjadi infeksi, keluar cairan seperti nanah berbau busuk Lochiostosis Lochea tidak lancar keluarnya 11. Serviks Setelah persalinan, bentuk servik agak mengaga. Konsistensinya lunak, kadang-kadang terdapat perlukaan kecil, setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui untuk 2-3 jari dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1 jari 12. Ligamen-ligamen Ligament-ligamen dan diafragma pelvis yang meregang pada waktu persalinan, setelah bayi lahir, secara berangsur-angsur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh kebelakang dan menjadi retrofleksi karena ligamentum ratundum menjadi kendor. 2.4 Perawatan Pasca Persalinan 1. Mobilisasi dini (early mobilization) Ibu nifas sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur 24-48 jam PP boleh segera miring ke kanan dan ke kiri setelah 2 jam melahirkan hari ke 2 duduk, ke 3 jalan-jalan. Keuntungan dari mobilisasi. a. Melancarkan pengeluaran lochea. Mengurangi infeksi puerperium b. Mempercepat involusi alat kandungan c. Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihand. Meningkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi Asi dan pengeluaran sisa metabolisme. 2. Rawat gabung Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu bisa lebih banyak memperhatikan bayinya, segera dapat memberikan Asi sehingga kelancaran pengeluaran Asi lebih terjamin. 3. Pemeriksaan Umumo Kesadaran penderita o Keluhan yang terjadi setelah persalinan 4. Pemeriksaan Khususa. Fisik : tekanan darah, nadi dan suhub. Fundus uteri : TFU, kontraksi uterus c. Payudara : putting susu, pembengkakan atau stowing ASI pengeluaran ASId. Pertun lochea : lochea rubra, lochea sanguilentae. Luka jahitan apisiotomi : apakah baik atau terbuka, apakah ada tanda tanda infeksi (kolor, dolor, fungsiolesa dan pernanahan)5. Pemulangan parturien dan pengawasan ikatan Parturien dengan persalinan berjalan lancar dan spontan dapat dipulangkan setelah mencapai keadaan baik dan tidak ada keluhan. Parturien dipulangkan setelah 2-3 hari dirawat. Nasehat yang perlu diberikan saat pemulangan: a. Diet: makanan harus bermutu, bergizi, dan cukup kalori b. Miksi: hendak-hendak dapat dilakukan sendiri secepatnya. Bila kandung kemih penuh dan wanita sulit kencing, sebaiknya dilakukan kateterisasi c. Defekasi: buang air harus dilakukan 3-4 hari pasca persalinan d. Perawatan payudara: dimulai sejak hamil supaya putting susu lemas, tidak keras dan kering sebagai perscapan menyusui bayinya. e. Laktasi: bila bayi mulai disusui, isapan putting susu merupakan rangsangan psikis yang secara reflektoris mengakibatkan oksitosin dikeluarkan oleh hipofise produksi Asi akan > banyak.f. Kebersihan dirig. Istirahath. Latihan Nasihat untuk ibu postnatal: 1. Fisioterapi postnatal sangat baik bila diberikan 2. Sebaiknya bayi disusui3. Kerjakan gymnastic sehabis bersalin 4. Untuk kesehatan ibu, bayi dan keluarga sebaiknya melakukan kb5. Bawalah bayi anda untuk memperoleh imunisasi Adaptasi fisiologi pada masa nifas 1. Fase taking in (fase honey moon)- Berlangsung 1-2 hari- Perubahan itu pada kebutuhan dirinya- Dibutuhkan informasi tentang bayinya bukan cara merawatnya. 2. Fase taking hold - Tahap ketergantungan- Mulai hari ke-3 sampai minggu 4/8- Ibu berubaha mandiri, perlu dukungan 3. Fase letting go- Tahap saling ketergantungan - Dimulai minggu ke 5- Terjadi peningkatan kemandirian

2.5 Pre Eklamsi Berat1. Definisi Pre eklamsi merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari trias = hipertensi, proteinuri dan edema yang kadang-kadang disertai konculsi sampai koma.

2. Dasar Diagnosis Pre EklamsiaKejadian pre eklamsia dan eklamsia sulit dicegah, tetapi diagnosa diri sangat menentukan prognosa janin. Pengawasan hamil sangat penting karena pre eklamsia berat dan eklamsia merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi, terutama di negara berkembang.Diagnosa ditetapkan dengan dua trias pre eklamsia yaitu :- Kenaikan berat badan edema- Kenaikan tekanan darah- Terdapat proteinuria

3. Tanda dan gejala pre eklamsia berat :Pre eklamsia disebut berat, kalau :1. Tekanan darah ibu / 110 mmHg2. Oligovria, kurang dari 400 cc/24 jam3. Protenuma lebih dark 3 gelas/liter4. Keluhan subyektif5. Nyeri epigastrum6.Gangguan penglihatan7.Nyeri kepala8.Edema paru dan sianosis9.Gangguan kesadaranPemeriksaan1. Kadar enzim hati meningkat disertai ikterus2. Perdarahan pada retina3. Trombosit kurang dari 100.000/mm

4. Penanganan PEB Bidan yang mempunyai polindes dapat merawat penderita PEB untuk sementara, sampai menunggu kesempatan melakukan rujukan sehingga penderita mendapat pertolongan yang sebaik-baiknya :Penderita diusahakan agar :1. Terisolasi sehingga tidak mendapat rangsangan suarau ataupun sinar2. Dipasang infus glukosa 5%3. Dilakukan pemeriksaan :- Pemeriksaan umum : pemeriksaan tekanan darah, TTV- Pemasangan dover kateter- Evaluasi keseimbangan cairan4. Pengobatan- Sedativa : phenobarbital 3 x 100 gr, valium 3 x 20 mg- Menghindari kejanga. Magnesium sulfat- Inisial dosis 8 gr IM, dosis 1 kutan 4 g / 6 jam- Observasi : pernafasan tidak kurang 16 menit, reflek patela positif, urine 600 cc/ 24 jam.b. Valium Inisial dosis 20 mg IV, dosis 20 mg / drip, 20 tts/menit Dosis makanan 120 mg / 24 jamc. Kombinasi pengobatan- Pethidine 50 mg/IM- Klorpromazin 50 mg IM- Diazepam (valium) 20 mg IMd. Bila terjadi oligouria diberikan glukosa 40% IV untuk menarik cairan dari jaringan sehingga dapat merangsang diuresis.

Pengobatan pasien pre eklamsia berat yaitu:1. Segera masuk rumah sakit 2. Tirah baring miring ke satu sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30 menit, refleks patella setiap jam.3. Infuse dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi dengan infuse RL (60-125 cc/jam) 500 cc.4. Antasida5. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam6. Pemberian obat anti kejang: magnesium sulfat7. Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-tanda edema paru, payah jantung kongestif atau edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/jam8. Antihipertensi diberikan bila:a) Desakan darah sistolis lebih 180 mmHg. Diastolis lebih 110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg. Sasaran pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105 mmHg. (bukan kurang 90 mmHg) karena akan menurunkan perfusi plasentab) Dosis antihipertensi sama dengan dosis anti hipertensi pada umumnyac) Bila dibutuhkan penurunan tekanan darah secepatnya, dapat diberikan obat-obat antihipertensi parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis yang biasa dipakai 5 ampul dalam 500 cc cairan secara infuse atau press disesuaikan dengan tekanan darahd) Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat diberikan tablet antihipertensi secara sublingiual diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama dengan awal pemberian secara oral.9. KardiotonikaIndikasinya bila ada tanda-tanda menjurus payah jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan cedilanid D10. Lain-lain: Konsul bagian penyakit dalam / jantung atau mata Obat-obat antipiretik diberikan bila suhu rectal lebih 38,5 derajat celcius dapat dibantu dengan pemberian kompres dingin atau alkohol atau xylomidon 2 cc IM. Antibiotik diberikan atas indikasi (4) diberikan ampicilin 1 gr/6 jam /IV/hari11. Pemberian MgSO4:a) Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20% dalam 20 cc) selama 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc laruitan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gr dibokong kiri dan 4 gram dibokong kanan (40 % dalam 10 cc) dengan jaruim no 21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc xylocain 2 % yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM.b) Dosis ulangan : diberikan 4 gram intramuskuler 40% setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis ulangan diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.c) Syarat syarat pemberian MgSO4 Tersedia antidotumMgSO4 yaitu calcium gluconas 10% 1 gram (10% dalam 10 cc) diberikan intravenous dalam 3 menit. Reflek patella positif kuat Frekuensi pernafasan lebih 16 kali per menit Produksi urin lebih 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBb/jam)d) MgSO4 dihentikan bila 1) Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot, hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan otot-otot pernafasan karena ada serum 10 U magnesium pada dosis adekuat adalah 4-7 mEq/liter. Refleks fisiologis menghilang pada kadar 8-10 mEq/liter. Kadar 12-15 mEq terjadi kelumpuhan otot-otot pernafasan dan lebih 15 mEq /liter terjadi kematian jantung2) Bila timbul tanda-tanda keracunan magnesium sulfat Hentikan pemberian magnesium sulfat Berikan calcium gluconase 10% 1 gram (10% dalam 10 cc) secatra iv dalam waktu 3 menit Berikan oksigen Lakukan pernafasan buatan

BAB IIIASKEB TEORI

1. PENGKAJIANHari/Tanggal:BiodataNama: Ditanyakan agar dapat lebih mengenal (memanggil) penderita tidak keliru dengan penderita lain (Dr. Cristina : 84)umur: Untuk mengetahui keadaan ibu termasuk primipara tua/muda (Dr. Cristina : 84)Agama: Untuk memudahkan badan melakukan pendekatan di dalam melaksanakan asuhan (Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)Pendidikan: Untuk mengetahui tingkat intelektual (Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)Pekerjaan: Untuk mengetahui taraf hidup sosial ekonomi agar nasehat kita nanti sesuai (Dr. Cristina : 84)Alamat: Untuk mengetahui ibu tinggal dimana, menjaga kemungkinan nama yang sama, dilakukan kunjungan kepada penderita (Dr.Cristina : 84)

DATA SUBYEKTIF1. Keluhan UtamaUntuk mengetahui apakah penderita datang untuk memerriksakan diri atau ada pengaduan pengaduan yang penting.2. Riwayat Kesehatana. Riwayat Kesehatan IbuUntuk mengetahui penyakit yang pernah dialami ibu karena penyakit yang pernah dialami ibu dan timbul kembali saat ibu melahirkan b. Riwayat Penyakit KeluargaUntuk mengetahui apakah dari keluaga ibu mempunyai penyakit menular, penyakit menurun atau penyakit kronis (Dr. Cristina : 84)3. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan nifas yang lalu.Untuk mengetahui keadaan kehamilan, persalinan, dan nifas lalu apakah keadaan normal ataukah mengalami masalah4. Riwayat Persalinan Sekaranga. Kala I- Jam dan menit: untuk mengetahui dimulainya dan lamanya kala I, normal lamanya kala I pada primi 13 jam dan multi 7 jam.- Ketuban pecah atau tidak warna air ketuban jernih atau keruh atau mekonium.- Adakah penyulit pada ibu dan janin.b. Kala II- Jam dan menit: untuk mengetahui lama dari kala II. Normalnya pada primi 1 jam dan pada multi 30 menit.- Jenis Persalinan :spontan/buatan/anjuran- Penolong:dokter/bidan/dukun- Tempat:tempat bersalin- Riwayat kelahiran bayi Berat bayi waktu lahir Kelainan bawaan bayi Jenis Kelamin Status bayi yang dilahirkan (hidup dan mati)c. Kala III- Placenta lahir jam berapa- Berat/diameter/kelainan/pelepasan placenta- Perdarahan- Kontraksi uterus : baik/tidak- Tinggi fundus uterid. Kala IV- Perdarahan: Jumlah perdarahan yang disebabkan pelepasan uri- Luka perinium: Derajat/heating/robekan/spontan/episiotomi- Kontraksi uterus: Baik/tidak- TFU: biasanya 2 jari dibawah pusat5. Riwayat PerkawinanBerapa lama dan berapa kali kawin, untuk menentukan keadaan kehamilan ibu (Dr. Cristina : 84)6. Riwayat KBDitanyakan pada ibu apakah pernah mengikuti KB, jika pernah ditanyakan jenis kontrasepsi, berapa lama, alasan pemberian kontrasepsi (apabila ingin memakai lagi). (Dep. Kes. RI. Pendidikan Tenaga Kes : 14)7. Riwayat Psikososial- Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan- Hubungan ibu dengan keluarga- Pengambil keputusan dalam keluarga- Ibadah8. Pola Aktivitas sehari hariNutrisi: untuk mengetahui asupan gizi ibi hamilIstirahat: berapa lama ibu istirahat selama hamilPersonal hyegiene: untuk mengetahui kebersihan alat reproduksi danapakah ibu sudah benar benar merawat alat kehamilan.Eliminasi: untuk mengetahui pola BAB dan BAKAktivitas: untuk mengetahui aktivitas ibu selama hamil, jika terlalu berat akan bepengaruh pada kehamilan.Seksualitas: untuk mengetahui pola seksualitas ibu selama hamil, apakah mengalami gangguan atau tidak.

DATA OBYEKTIF1. Pemeriksaan Umuma. Keadaan Umum: Ditujukan untuk pemeriksaan pada ekspresi wajah (Dep. Kes. RI. Pendidikan tenaga kes : 14)b. Kesadaran: Chompos mentis/ confusion/ delirium/ somnolenta/ koma (Menejemen Kebidanan 2003 : 03)c. TTVTekanan Darah: untuk mengetahui tekanan sistole dan distole (100/60 130/90)Denyut Nadi: frekuensi nadi/menit (80 90 x/menit) (Dr. Cristina : 95)Suhu: temperatur (365 - 37 oC)Respirasi: untuk mengetahui frekuensi nafas (16 24 x/menit)

2. Pemeriksaan Fisika. InspeksiMuka: apakah dimuka terdapat bengkak/ kebiruan/pucatMata :apakah konjungtiva anemis/tidak, sklera ikterus/tidak, palpebra oedem/ tidakMulut: apakah ada karies gigi, stomatitis, epulis dan gigi berlubangMamae:keadaan puting susu, pembengkakan buah dada/tidak, pengeluaran air susu.Abdomen: ada bekas operasi, striae gravidarumGenetalia: bengkak/tidak, warna kebiruan, adakah varices,luka perinium EkstremitasAtas: keadaan tangan, kuku terutama telapak tangan dan kuku pucat/tidakBawah: adakah varies atau oedemab. PalpasiMamae: terdapat benjolan abdomen/tidak, ASI keluar/tidakAbdomen:- TFU setelah bayi lahir biasanya tinggi fundus uteri adalah setinggi pusat/1 jari dibawah pusat.- UC, dalam dalam pengawasan ini hendaknya diperhatikan apakah uterus bundar dan keras, yang menandakan kontraksi uterus baik.- UV, kandung kencing yang penuh terjadi jika proses peersalinan kurang baik. Kandung yang penuh akan mendesak uterus lebih keatas dan mempengaruhi kontraksi uterus, kurang baik dan mengakibatkan perdarahan.c. Auskultasi: - Bising usus: normal/tidak- Bising jantung: normal/tidak- Bising paru: normal/tidak3. Pemeriksaan PenunjangBerupa pemeriksaan laboratorium, jika PEB, diutamakan pemeriksaan protein urine.

2. INTERPRESTASI DATA DASARDS: diperoleh dari anamnesaDO: diperoleh dari hasil pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, diagnosa dan pemeriksaan penunjangDiagnosa: diagnosa yang ditegakan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standart nomenklatur diagnosa kebidanan.Masalah: kumpulan yang tidak sesuai dengan nomenklatur kebidanan.Kebutuhan : pemberian penjelasan tentang masalah dan cara mengatasinya.

3. INDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALMengindentifikasi diagnosa/masalah potensial yang akan terjadi berdasarkan/diagnosa misalnya PEB yang sudah di indentifikasi yaitu terjadinya Eklamsia

4. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERAMengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter untuk dikonsultasikan dan ditandatangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain yaitu pemberian SM dan obsevasi.

5. INTERVENSIMerencanakan asuhan penyuluhan yang rasional sesuai dengan lanjutan dari langkah sebelumnya untuk mengatasi PEB.

6. IMPLEMENTASI- Mengarahkan atau melaksanakan asuhan secara efisien dan aman sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien.

7. EVALUASIDisesuaikan dengan implementasi dan kondisi ibu dalam bentuk narasi menggunakan SOAPS: Subjektif (yang dilaporkan pasien)O: Objektif (yang didapatkan dari hasil pemeriksaan)A: Assesment (data gabungan DS dan DO untuk diagnosa)P: Planing (pengembangan rencana selanjutnya/penyuluhan lebih lanjut)

BAB Ivtinjauan kasus

Tempat pengkajian : rsud dr. moch.Soewandhie surabayatanggal: 3-5-2012jam: 12.00 1. Pengkajian1) Data Subyektifa. BiodataNama: Ny. R Nama suami: Tn. MUmur: 21 tahun Umur: 23 TahunSuku/ Bangsa: Jawa / WNI Suku/ Bangsa: Jawa / WNIAgama:Islam Agama: IslamPendidikan:SMA Pendidikan: SMAPekerjaan:IRT Pekerjaan: SwastaAlamat: Krajan RT 003 RW 001 Alamat:Krajan RT 003 RW 001

Data Khusus1. Alasan datang ke klinik : ibu telah melahirkan diruang VK dan dipindah keruang nifas. 2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan pusing 3. Riwayat kesehatan1) Riwayat penyakit sekarangibu mengatakan saat ini tidak mempunyai penyakit kronis ( jantung , ginjal ) peyakit menurun ( DM, asma ,hipertensi ) penyakit menular ( TBC, hepatitis, HIV / AIDS )2) Riwayat penyakit dahuluibu mengatakan saat ini tidak mempunyai penyakit kronis ( jantung , ginjal ) peyakit menurun ( DM, asma ,hipertensi ) penyakit menular ( TBC, hepatitis, HIV / AIDS )3) Riwayat penyakit keluargaibu mengatakan didalam keluarga tidak mempunyai penyakit kronis, penyakit menular, penyakit menurun dan tidak mempunyai riwayat kehamilan kembar

b Status PerkawinanKawin ke : ILama Kawin :2 tahunUmur Kawin :19 tahunc Riwayat Kebidanan 1) HaidMenarche:14 tahunSiklus / lamanya : teratur + 30 hari/ 7 hariBanyak :3-4 kotek /hariWarna / bau : Merah / AnyirKeluhan :-2) Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang laluPerka-winHamilPersalinanAnakNifasKbJns

KeUsiaJenisPnolngTmptPnyultBblASHidupMatiAsiPenyulit

Nifas ini

3) Riwayat KehamilanIbu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama, selama hamil ibu telah 7x memeriksakan kehamilannya di BPS, sudah mendapatkan imunisasi TT 2x pada umur kehamilan 4 bulan, minum obat sesuai dengan yang diberikan oleh bidan dan selama hamil ibu tidak pernah mengkonsusi jamu-jamuan.Keluhan selama hamil Trimester I: Ibu mengatakan pada awal kehamilannya ibu merasa mual, muntah, pusing, dan nafsu makan berkurang.Trimester II: Ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan bayinya pada usia kehamilan 5 bulan.Trimester III : Tidak ada keluhan

4) Riwayat persalinan Ny R melahirkan anak pertama jam 09.36 WIB dengan jenis kelamin laki-laki, tunggal, hidup di tolong oleh bidan, dengan hasil :BB:1800 gramPB:46 cmPlasenta :lengkapAS:8-9Kemudian dipindah di ruang nifas5) Riwayat Nifas SekarangIbu mengatakan telah melahirkan anak pertama, sekarang tekanan darahnya tinggi yaitu TD : 150/ 90 mmHg suhu 35,2 oC, nadi 84 x/menit RR : 24 x/menit, kontraksi uterus baik, TFU 3jari bawah pusat, lokhea rubra, kolostrum +/+, tidak ada tanda-tanda infeksi.c. Riwayat KBjenis kontrasepsi :tidak menggunakanlama : tidak adakeluhan: tidak adad. Riwayat psikososial spiritualhubungan ibu dengan keluarga : baikpengambil keputusan dalam keluarga: suami e. Pola Kebiasaan sehari-hari Pola NutrisiSaat di rumah :makan 3x.hari porsi sedang, lauk, nasi, sayurMinum 7-8 gelas air putih/hari, susu tiap pagiSaat di RS:makan 3x/hari dengan menu diet rumah sakitMinum 7-8 gelas air putih Pola AktifitasSaat di rumah:ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyaput, memasak, mencuci bajuSaat di RS:ibu hanya istirahat di tempat tidur, bangun jika BAB dan BAK serta menyusui bayinya. Pola IstirahatSaat di rumah:tidur siang 13.00 15.00 WIBTidur malam 21.00 05.00 WIBSaat di RS:ibu tidur 8 jam/hari Pola EliminasiSaat di rumah:BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek, warna kunign, bau khas, BAK 5-6 x/hari warna kuning jernihSaat di RS:ibu sudah BAK dan belum BAB Pola Personal HygieneSaat di rumah :makan 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3 hari sekali, ganti baju dan pakaian dalam 2x/hariSaat di RS:mandi 2x/hari, ganti baju dan ganti tiap basah, ganti pembalut tiap kali penuh.d Riwayat PsikososialIbu dan suami menerima dengan senang atas kelahiran bayinya. Ibu sudah siap menjadi orang tua.

2. Data Obyektifa Pemeriksaan Fisik Umum1) Keadaan UmumKesadaran:compos mentisTB: 157 cmBB: 62 kgPostur tubuh : tegak 2) Tanda-tanda Vital Tensi : 150 /90 mmHgSuhu : 35,2 oCNadi : 84 x/menitRR : 24 x/menit

b Pemeriksaan Fisik Khusus InspeksiKepala:rambut hitam, lurus, tidak berketombe, rambut bersih, tidak rontokMuka:tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarumMata:simetris, conjungtiva merah muda, sklera putihHidung:bersih, tidak ada sekret, tidak ada polipGigi dan mulut:simetris, bibir lembab, tidak ada sekret, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada stimatitis, lidah bersih.Telinga:simetris, bersih, tidak ada serumenLeher:tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis.Dada:simetris, tidak ada tankan intercosta, typerpigmentasi areola mammae. Papila mamme menonjol, areola dan papil mammae bersih.Perut:tidak ada luka bekas operasi, terdapat servik gravidarumGenetalia:bersih, tidak oedem, tidak ada varices, terdapat pengeluaran lochea rubra, kotek, terpasang dower kateter urien reproduksi 300 cc / 2 jamExtrimitas atas:tidak ada oedema, tidak ada verices, terpasang infus 5% 20 tts/menitExtrimitas bawah:simetris, oedema pada kedua kaki, tidak ada varices, tidak ada gangguan pergerakan.PalpasiLeher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid Ketiak :tidak ada pembesaran kelenjar lymfePayudara :konsistensi kenyal, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, kolostrum +/+, Abdomen :tidak ada nyeri tekan pada lambung, tidak ada nyeri tekan pada hepar, TFU 2 jari bawah pusat UC : BaikAuskultasiDada : tidak ada wheezing dan ronchi PerkusiTidak dilakukanc Pemeriksaan PenunjangProtein urine : +4Assesment: Ny.R P10001 hari ke-1 Post Partum, KU baik dengan PEB

B Identifikasi Diagnosa, Masalah dan KebutuhanTanggal: 3-5-2012Jam: 12.50 WIBDx : Ny.R P10001 hari ke1 Post Partum dengan PEBDS:Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya pada tanggal 3-5-2012Ibu mengatakan sangat pusing Do:- Keadaan umum ibu baik- TFU 2 jari bawah pusat- Luka jahitan masih basah- Kolostrum +/+, konsistensi kenyal- Lokhea rubra- Tanda-tanda vital :Tensi : 150/90 mmHgNadi : 84 x/menitSuhu : 35,2 oCRr : 24 x/menitMasalah : tensi tinggiKebutuhan : HE tentang personal hygiene HE perawatan payudaraHE perawatan bayi baru lahirNutrisi Ibu

C Identifikasi Masalah PotensialTerjadi kejang sampai kematianD Identifikasi Kebutuhan SegeraKolaborasi dengan dokter obsgyn untuk antisipasi masalah potensial.

E PlanningTanggal :3-5-2012jam : 12.50 WIBDx:Ny.R P10001 hari ke 1 Post Partum dengan PEB Tujuan : Setelah diberikan asuhan kebidanan selama 3x24 jam ibu tetap sehat dan selama masa nifas berjalan normalKriteria :Keadaan Umum ibu baikTanda-tanda vital dalam batas normalTensi : 110/70 120/80 mmHgSuhu : 36,5oC -37,5oCNadi : 80-90 x/menitRr : 16-20 x/menitUC baikKaki tidak odemTidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi1. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluargaR/dengan pendekatan terapuetik pasien diharapkan akan lebih kooperatif dengan petugas kesehatan2. Lakukan observasi tanda-tanda vitalR/dengan melakukan observasi TTV dapat mendeteksi adanya kelainan tubuh3. Observasi TFU kontraksi uterus, pengeluaran lochea, luka jahitan perineumR/TFU, kontraksi uterus, pengeluaran lochea dapat menunjukkan umur masa nifas, dan untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi selama masa nifas. Observasi jahitan perineum untuk mengetahui apakah ada tanda-tanda infeksi pada jahitan tersebut.4. Anjurkan ibu untuk mobilisasi diniR/dengan banyak bergerak dapat mencegah terjadinya tromboemboli.5. Anjurkan ibu untuk menyaga kebersihan tubuhnya terutama daerah genetaliaR/dengan menjaga kebersihan pada genetalia mempercepat proses penyembuhan dan mencegah terjadinya infeksi pada jahitan perineum.6. Anjurkan ibu untuk diet mkanan sesuai pemberian RSR/untuk mempercepat proses penyembuhan dan merambah pengeluaran ASI.7. Anjurkan ibu untuk banyak istirahatR/untuk merelaksasi otot-otot dalam tubuh8. Lakukan observasi cairan unfus D5% tts/mntR/untuk mengontrol cairan yang masuk dan keluar dari tubuh ibu dan mengganti cairan yang hilang.9. Lanjutkan pemberian terapi dari tim medisR/untuk menerapkan hubungan yang baik antara nakes dalam pemberian terapi sehingga mempercepat proses penyembuhan.

F ImplementasiTanggal :3-5-2012Jam 12.50 WIBMelakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga untuk menjalin hun yang baik antara ibu dan tenaga kesehatan.Jam 12.05 WIBMelakukan observasi TTV dengan hasil :Tensi:150/90 mmHgNadi:88 x/menitSuhu:35,2oCRR:24 x/menit

Jam 12.10 WIBMelakukan observasi TFU, VC, lochea, jahitan perineum dengan hasil :- TFU 2 jari bawah pusat- Kontraksi uterus baik (keras)- Lochea rubra 30 cc / 1 kotek peruh- Jahitan perineum kering, tidak ada pusJam 12.20 WIBMenganjurkan ibuu untuk mobilisasi dini untuk mencegah trombo emboli.Jam 12. 30 WIBMenganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya terutama daerah seretalia.Jam 12.30 WIBMenganjurkan ibu untuk diet mkanan sesuai dengan jatah rumah sakitJam 12.35 WIBMenganjurkan ibu untuk banyak istirahat morelaksasi otot-otot dalam tubuh.Jam 12.40 WIBMelakukan observasi cairan infus RL 20 HS/mnt dan observasi dower keteter unti reproduksi 300 cc/2 jamJam 13.00 WIBMelannjutkan terapi dari tim medis dalam pemberian terapi dan obat-obatan Amoxcillin 3 x 500 mgAsam mefenamat3 x 500 mgNifedifin 3 x 10 mgFe 2 x 1 tab

G. EvaluasiTanggal: 3-5-2012Jam: 17.15 WIBDx: Ny.R P10001 hari ke-1 Post Partum dengan PEBS:Ibu mengatakan kepalanya masih pusingO:KU : CukupTVV:TD: 150/90 mmHgN: 35,4x/menitRR: 24 x/menitTFU 3 jari bawah pusatKontraksi uterus baik (keras)Perdarahan, lochea rubra 1 kotakSudah tidak terpasang infus dan dower kateterKaki masih oedemA:Ny.R P10001 hari ke-1 Post Partum Spontan bracht dengan PEB, masalah sebagian teratasi.P:-Lakukan observasi TTV- Observasi TFU, UC, pengeluaran lochea, luka jahitan penneum- Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini- Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan tubuhnya terutama daerah genetalia- Anjurkan ibu untuk diet makanan- Anjurkan ibu untuk banyak istirahat- Lanjutkan pemberian terapi dari tim medis

BAB VP E N U T U P

1. KESIMPULANSetelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny.R P10001 hari ke-1 Post Partum dengan PEB. Dapat ditarik beberapa kesimpulan :1. Dalam melakukan pengkajian diperlukan adanya ketelitian, kepekaan dan peranan dari ibu hamil sehingga diperoleh data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa kebidanan.2. Dalam analisa data dan mengangkat diagnosa kebidanan pada dasarnya mengacu pada tinjauan pustaka & adanya perubahan serta keseimbangan dengan tinjauan pustaka tergantung pada kondisi ibu hamil.3. Pada dasarnya perencanaan yang ada pada tinjauan pustaka tidak semuanya dapat direncanakan pada tinjauan kasus nyata, karena dalam perencanaan disesuaikan dengan masalah yang ada pada saat itu, sehingga masalah yang ada pada tinjauan pustaka tidak akan direncanakan jika tidak ada tinjauan kasus nyata.4. Pada dasarnya pelaksanaan merupakan perwujudan dari perencanaan akan tetapi tidak dilaksanakan seperti perawatan payudara dalam kasus nyata hanya dilakukan penyuluhan saja sehingga klien melakukan sendiri dirumah sesuai petunjuk.5. Setelah penulisan mengadakan evaluasi pada Ny.R maka sebagian dari semua masalah dapat diatasi. Sehingga keberhasilan dalam mengatasi masalah klien didukung oleh beberapa faktor diantranya sarana yang memadai, adanya tindakan yang komperhensif serta adanya kesadaran klien untuk melakukan pemeriksaan.