ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

28
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh (Prof. Dr. Maswali Harahap, 2000 : 94). Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90% kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini tidak begitu berat. Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15 tahun. Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin bertambah berat. 1.2 Tujuan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui konsep dasar asuhan kebidanan pada bayi dengan varicella. 2. Tujuan Khusus a. Memahami tentang penyakit varicella (definisi, diagnosis, tanda dan gejala, penyebeb, patogenesis, pencegahan dan penatalaksanaan). b. Memahami asuhan kebidanan pada pasien dengan varicella. 1.3 Manfaat Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memberikan gambaran tentang penyakit herpes, CMV dan Varicella. 2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang penyakit herpes, CMV dan Varicella.

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Varisela adalah penyakit infeksi virus akut dan cepat menular, yang disertai gejala

konstitusi dengan kelainan kulit yang polimorf, terutama berlokasi di bagian sentral tubuh (Prof.

Dr. Maswali Harahap, 2000 : 94).

Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90%

kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini tidak

begitu berat.

Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang

dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15 tahun.

Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin

bertambah berat.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui konsep dasar asuhan kebidanan pada bayi dengan varicella.

2. Tujuan Khusus

a. Memahami tentang penyakit varicella (definisi, diagnosis, tanda dan gejala,

penyebeb, patogenesis, pencegahan dan penatalaksanaan).

b. Memahami asuhan kebidanan pada pasien dengan varicella.

1.3 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan gambaran tentang penyakit herpes, CMV dan Varicella.

2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas dan memperdalam pemahaman tentang

penyakit herpes, CMV dan Varicella.

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

2

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pembuatan makalah ini tim penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan

mengumpulkan data-data yang diambil dari sumber buku perteorian dan internet, serta konsultasi

dengan dosen pembimbing.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan asuhan kebidanan komprehensif ini terdiri dari lima bab yang disusun dengan

sistematika penulisan sebagai berikut :

a. Bab 1 Pendahuluan

1) Latar Belakang

Yaitu uraian mengenai alas an mengapa tertarik untuk memberikan asuhan pada

kasus yang diambil

2) Tujuan

Terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus pada pemberian asuhan kebidanan

dengan memakai 7 langkah Varney

3) Teknik Pengumpulan Data

4) Sistematika Penulisan

b. Bab 2 Tinjauan Teori

Terdiri dari konsep teori yang diambil dan konsep manajemen asuhan kebidanan

sesuai dengan kasus yang diambil (askeb teori)

c. Bab 3 Tinjauan Kasus

Mengacu pada konsep menejemen kebidanan Varney yaitu 5 atau 7 langkah Varney

d. Bab 4 Pembahasan

Merupakan uraian kesenjanagn antara konsep manajemen dengan kasus yang diambil

serta mengurai analisa mengapa terjadi kesenjangan antara teori dengan kasus yang

didapat

e. Bab 5 Penutup

Terdiri dari kesimpulan dan saran. Isi dari kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan

khusus pada bab 1.

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

3

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Varisela berasal dari bahasa latin, Varicella. Di Indonesia penyakit ini dikenaldengan

istilah cacar air, sedangkan di luar negeri terkenal dengan nama Chicken – pox.

Varicella adalah suatu penyakit infeksi virus akut dan menular, yang disebabkan oleh

Varicella Zoster Virus (VZV) dan menyerang kulit serta mukosa, ditandai oleh adanya vesikel-

vesikel. (Rampengan, 2008 : 28)

Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada anak-

anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster.Varicella pada anak

mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan tidak ada dan dengan

adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, walaupun

banyak juga lesi kulit yang tidak berkembang sampai vesikel. (Mansjoer Arif, 2000 : 128)

June M. Thomson mendefinisikan varisela sebagai penyakit yang disebabkan oleh virus

varisela-zoster (V-Z virus) yang sangat menular bersifat akut yang umumnya menganai anak,

yang ditandai oleh demam yang mendadak, malese, dan erupsi kulit berupa makulopapular untuk

beberapa jam yang kemudian berubah menjadi vesikel selama 3-4 hari dan dapat meninggalkan

krusta(Thomson, 1986 : 1483).

Infeksi varicella akut ( chicken pox , cacar air , waterpoken ) disebabkan oleh virus

varicella zoster yang merupakan virus herpes DNA ( famili herpesviridae) dan ditularkan melalui

kontak langsung atau via pernafasan. Hampir seluruh tubuh bisa terkena benjolan yang akan

menyebar ke seluruh bagian tubuh dan tanpa terkecuali pada bagian muka, kulit kepala, mulut

bagian dalam, mata, termasuk bagian tubuh yang paling intim.

Penyakit kulit ini pun merupakan salah satu penyakit kulit yang penularannya sangat cepat

dan timbulnya pun secara tiba-tiba. Penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak. Namun,

orang dewasa juga bisa terkena penyakit ini kalau daya tahan tubuh menurun. Biasanya, penyakit

cacar air ini terjadi selama 17-21 hari. Cacar air biasanya menyerang anak-anak yang dimulai

dengan demam dan diikuti munculnya bintil merah berair. Bintil-bintil ini baru akan hilang

selama 17-24 hari.

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

4

Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak

perlu divaksin lagi. Lamanya perlindungan dari vaksin ini belum dapat diketahui secara pasti.

Tapi biasanya, vaksinasi ulangan diberikan setelah 4-6 tahun. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur

didalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.

Ibu hamil merupakan salah satu dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap

penyakit ini, apabila pada masa mudanya tidak atau belum pernah terkena penyakit cacar air ini.

Pada usia kehamilan 1-3 bulan bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran,

kelahiran mati atau bahkan bayinya terkena sindrom congenital varicella atau infeksi pada janin

bulan pertama yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibunya tersebut. Namun,

prevelensi ibu hamil penderita cacar air ini yang mendapat komplikasi ini masih rendah.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulakan bahwa varisela adalah infeksi primer

yang menular, disebabkan oleh virus varisela-zoster dan bersifat akut serta ditandai dengan

terdapat makula, papul, vesikel, pustula, dan pada akhirnya, crusta, walaupun banyak juga lesi

kulit yang tidak berkembang sampai vesikel.

2.2 Etiologi

Varicella disebabkan oleh Varicella Zoster Virus (VZV), termasuk kelompok Herpes Virus

dengan diameter kira-kira 150-200 nm. Inti virus disebut Capsid, terdiri dari protein dan DNA

dengan rantai ganda, yaitu rantai pendek (S) dan rantai panjang (L) dan membentuk suatu garis

dengan berat molekl 100 juta yang disusun dari 162 capsomir dan sangat infeksius.(Mansjoer

Arif, 2000 : 130)

Varicella Zoster Virus (VZV) dapat ditemukan dalan cairan vesikel dan dalam darah

penderita Varicella sehingga mudah dibiakkan dalam media yang terdiri dari Fibroblast paru

embrio manusia. (Mansjoer Arif, 2000 : 131)

Varicella Zoster Virus (VZV) dapat menyebabkan Varicella dan Herpes Zoster. Kontak

pertama dengan penyakit ini akan menyebabkan Varicella, sedangkan bila terjadi serangan

kembali, yang akan muncul adalah Herpes Zoster, sehingga Varicella sering disebut sebagai

infeksi primer virus ini.( Mansjoer Arif, 2000 : 131)

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

5

2.3 Epidemiologi

Penyakit ini mudah menular, yaitu melalui percikan ludah dan kontak. Dapat mengenai

semua golongan umur, termasuk neonatus (varisela congenital), tetapi tersering pada masa anak.

Penderita dapat menularkan penyakit selama 24 jam sebelum kelainan kulit (erupsi) timbul

sampai 6 atau 7 hari kemudian. Biasanya hidup seumur hidup, varisela hanya diderita satu kali.

Varisela merupakan penyakit yang sangat menular, tetapi juga tergantung kepekaan seseorang.

Varisela terutama dijumpai pada individu yang belum mempunyai antibody, : ini sesuai dengan

laporan penelitian pada 143 anak yang dirawat di rumah sakit dengan berbagai penyakit lain,

empat puluh sembilan anak mempunyai riwayat kontak dengan penderita varisela, dimana pada

anak-anak tersebut terdapat antibody terhadap varisela, dan ternyata di dalam perkembangannya

tidak ada yang menderita varisela, sedangkan pada 78 anak yang tidak pernah kontak dengan

penderita varisela dilakukan pemeriksaan serologis ternyata 41 anak dengan seronegatif dan dari

mereka 11 anak kemudian menderita varisela.

2.4 Patofisiolofi

Menyebar Hematogen.Virus Varicella Zoster juga menginfeksi sel satelit di sekitar Neuron

pada ganglion akar dorsal Sumsum Tulang Belakang.Dari sini virus bisa kembali menimbulkan

gejala dalam bentuk Herpes Zoster. Sekitar 250 – 500 benjolan akan timbul menyebar diseluruh

bagian tubuh, tidak terkecuali pada muka, kulit kepala, mulut bagian dalam, mata , termasuk

bagian tubuh yang paling intim. Namun dalam waktu kurang dari seminggu , lesi teresebut akan

mengering dan bersamaan dengan itu terasa gatal. Dalam waktu 1 – 3 minggu bekas pada kulit

yang mengering akan terlepas. Virus Varicella Zoster penyebab penyakit cacar air ini berpindah

dari satu orang ke orang lain melalui percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin penderita

dan diterbangkan melalui udara atau kontak langsung dengan kulit yang terinfeksi.(Valentina L,

2001 : 314)

Virus ini masuk ke tubuh manusia melalui paru-paru dan tersebar kebagian tubuh melalui

kelenjar getah bening. Setelah melewati periode 14 hari virus ini akan menyebar dengan

pesatnya ke jaringan kulit. Memang sebaiknya penyakit ini dialami pada masa kanak-kanak dan

pada kalau sudah dewasa.Sebab seringkali orang tua membiarkan anak-anaknya terkena cacar air

lebih dini. (Valentina L, 2001 : 314)

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

6

Varicella pada umumnya menyerang anak-anak ; dinegara-negara bermusin empat, 90%

kasus varisela terjadi sebelum usia 15 tahun. Pada anak-anak , pada umumnya penyakit ini tidak

begitu berat. (Valentina L, 2001 : 314)

Namun di negara-negara tropis, seperti di Indonesia, lebih banyak remaja dan orang

dewasa yang terserang Varisela. Lima puluh persen kasus varisela terjadi diatas usia 15 tahun.

Dengan demikian semakin bertambahnya usia pada remaja dan dewasa, gejala varisela semakin

bertambah berat. (Valentina L, 2001 : 314)

2.5 Tanda dan Gejala

Diawali dengan gejala melemahnya kondisi tubuh..(Behrman, 1996 : 1098)

a. Pusing.

b. Demam dan kadang – kadang diiringi batuk.

c. Dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang

terangkat karena terbakar).

Terakhir menjadi benjolan – benjolan kecil berisi cairan. Sebelum munculnya erupsi pada

kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak enak badan, lesu, tidak nafsu makan

dan sakit kepala.Satu atau dua hari kemudian, muncul erupsi kulit yang khas.( Mansjoer Arif,

2000 : 131)

Munculnya erupsi pada kulit diawali dengan bintik-bintik berwarna kemerahan (makula),

yang kemudian berubah menjadi papula (penonjolan kecil pada kulit), papula kemudian berubah

menjadi vesikel (gelembung kecil berisi cairan jernih) dan akhirnya cairan dalam gelembung

tersebut menjadi keruh (pustula). Bila tidak terjadi infeksi, biasanya pustel akan mengering tanpa

meninggalkan abses (Mansjoer Arif, 2000 : 131).

Masa inkubasi Varicella bervariasi antara 10-21 hari, rata-rata 10-14 hari.Penyebaran

varicella terutama secara langsung melalui udara dengan perantaraan percikan liur. Pada

umumnya tertular dalam keluarga atau sekolah..(Mansjoer Arif, 2000 : 131)

2.6 Manifestasi Klinis

Perjalanan penyakit ini dibagi menjadi 2 stadium, yaitu (Rampengan,2008 : 22)

a. Stadium Prodromal: 24 jam sebelum kelainan kulit timbul, terdapat gejala panas yang

tidak terlalu tinggi, perasaan lemah (malaise), sakit kepala, anoreksia, rasa berat pada

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

7

punggung dan kadang-kadang disertai batuk keringdiikuti eritema pada kulit dapat

berbentuk scarlatinaform atau morbiliform. Panas biasanya menghilang dalam 4 hari,

bilamana panas tubuh menetap perlu dicurigai adanya komplikasi atau gangguan

imunitas.

b. Stadium erupsi: dimulai saat eritema berkembang dengan cepat (dalam beberapa jam)

berubah menjadi macula kecil, kemudian papula yang kemerahan lalu menjadi vesikel.

Vesikel ini biasannya kecil, berisi cairan jernih, tidak umbilicated dengan dasar

eritematous, mudah pecah serta mongering membentuk krusta, bentuk ini sangat khas

dan lebih dikenal sebagai “tetesan embun”/”air mata”.Lesi kulit mulai nampak di

daerah badan dan kemudian menyebar secara sentrifugal ke bagian perifer seperti

muka dan ekstremitas. Dalam perjalanan penyakit ini akan didapatkan tanda yang khas

yaitu terlihat adanya bentuk papula, vesikel, krusta dalam waktu yang bersamaan,

dimana keadaan ini disebut polimorf. Jumlah lesi pada kulit dapat 250-500, namun

kadang-kadang dapat hanya 10 bahkan lebih sampai 1500. Lesi baru tetap timbul

selama 3-5 hari, lesi sering menjadi bentuk krusta pada hari ke-6 (hari ke-2 sampai ke-

12) dan sembuh lengkap pada hari ke-16 (hari ke-7 sampai ke-34). Erupsi kelamaan

atau terlambatnya berubah menjadi krusta dan penyembuhan, biasanya dijumpai pada

penderita dengan gangguan imunitas seluler. Bila terjadi infeksi sekunder, sekitar lesi

akan tampak kemerahan dan bengkak serta cairan vesikel yang jernih berubah menjadi

pus disertai limfadenopati umum. Vesikel tidak hanya terdapat pada kulit, melainkan

juga terdapat pada mukosa mulut, mata, dan faring.

Varisela yang menyerang wanita hamil sangat jarang (0,7 tiap 1000 kelamilan). Sekitar 17

% anak yang dilahirkan dari wanita yang mendapat varisela pada 20 minggu pertama

kehamilannya akan menderita kelainan bawaan berupa bekas luka dikulit (cutaneous scarr),

mikrosefali, berat badan lahir rendah, hipoplasia tungkai, kelumpuhan, atrofi tungkai, kejang,

retardasi mental, korioretinitis, mikropthalmia, atrofi kortikal, katarak dan defisit neurologis

lainnya. Defisit neurologis yang mengenai system persarafan autonom dapat menimbulkan

kelainan kontrol sphingter, obstruksi intestinal, Horner sindrom.

Jika wanita hamil mendapatkan varisela dalam waktu 21 hari sebelum ia melahirkan, maka

25 % dari neonatus yang dilahirkan akan memperliharkan gejala varisela kongenital pada waktu

dilahirkan sampai berumur 5 hari, biasanya varisela ringan sebab antibodi ibu yang sempat

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

8

dihantarkan transplasental dalam bentuk IGg spesifik masih ada dalam tubuh neonatus sehingga

jarang mengakibatkan kematian. Bila seorang wanita hamil mendapatkan varisela pada 4-5 hari

sebelum ia melahirkan, maka neonatusnya akan memperliharkan gejala verisela kongenital pada

umur 5-19 hari Disini perjalanan varisela sering berat dan menyebabkan kematian pada 25-30 %

karena mereka mendapatkan virus dalam jumlah yang banyak tanpa sempat mendapatkan

antibodi yang dikirimkan transplasental. Wanita hamil dengan varisela pneumonia dapat

menderita hipoksia dan gagal nafas yang dapat berakibat fatal bagi ibu maupun fetus.

Seorang anak yang ibunya mendapat varisella selama masa kehamilan, atau bayi yang

terkena varisela selama bulan awal kelahirannya mempunyai kemungkinan lebih besar untuk

menderita herpes zoster dibawah 2 tahun.

2.7 Klasifikasi

Pada penderita varicella yang disertai dengan difisiensi imunitas (imun defisiensi) sering

menimbulkan gambaran klinik yang khas berupa perdarahan, bersifat progresif dan menyebar

menjadi infeksi sistemik.Demikian pula pada penderita yang sedang mendapat

imunosupresif.Hal ini disebabkan oleh terjadinya limfopenia. (Harrison. 1995 hal.102 - 105)

Pada ibu hamil yang menderita varicella dapat menimbulkan beberapa masalah pada bayi

yang akan dilahirkan dan bergantung pada masa kehamilan ibu, antara lain (Harrison. 1995

hal.102 - 105) :

a. Varisela neonatal

Varisela neonatal dapat merupakan penyakit serius, hal ini bergantung pada saat ibu

kena varisela dan persalinan.

1) Bila ibu hamil terinfeksi varisela 5 hari sebelum partus atau 2 hari setelah partus,

berarti bayi tersebut terinfeksi saat viremia kedua dari ibu, bayi terinfeksi

transplasental, tetapi tidak memperoleh kekebalan dari ibu karena belum cukupnya

waktu ibu untuk memproduksi antibody. Pada keadaan ini, bayi yang dilahirkan

akan mengalami varisela berat dan menyebar. Perlu diberikan profilaksis atau

pengobatan dengan varicella-zoster immune globulin (VZIG) dan asiklovir. Bila

tidak diobati dengan adekuat, angka kematian sebesar 30%. Penyebab kematian

utama akibat pneumonia berat dan hepatitis fulminan.

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

9

2) Bila ibu terinfeksi varisela lebih dari 5 hari antepartum, sehingga ibu mempunyai

waktu yang cukup untuk memproduksi antibody dan dapat diteruskan kepada bayi.

Bayi cukup bulan akan menderita varisela ringan karena pelemahan oleh antibody

transplasental dari ibu. Pengobatan dengan VZIG tidak perlu, tetapi asiklovir dapat

dipertimbangkan pemakaiannya, bergantung pada keadaan bayi.

b. Sindrom varisela congenital

Varisela congenital dijumpai pada bayi dengan ibu yang menderita varisela pada umur

kehamilan trimester I atau II dengan insidens 2%.Manisfestasi klinik dapat berupa

retardasi pertumbuhan intrauterine, mikrosefali, atrofi kortikalis, hipoplasia

ekstremitas, mikroftalmin, katarak, korioretinitis dan scarring pada kulit.Beratnya

gejala pada bayi tidak berhubungan dengan beratnya penyakit pada ibu.Ibu hamil

dengan zoster tidak berhubungan dengan kelainan pada bayi.

c. Zoster infantile

Penyakit ini sering muncul dalam umur bayi satu tahun pertama, hal ini disebabkan

karena infeksi varisela maternal setelah nasa gestasi ke-20. Penyakit ini sering

menyerangg pada saraf dermatom thoracis.

Menurut Siti Aisyah (2003). Klasifikasi Varisela dibagi menjadi 2 :

1. Varisela congenital

Varisela congenital adalah sindrom yang terdiri atas parut sikatrisial, atrofi ekstremitas,

serta kelainan mata dan susunan syaraf pusat. Sering terjadi ensefalitis sehingga

menyebabkan kerusakan neuropatiki. Risiko terjadinya varisela congenital sangat

rendah (2,2%), walaupun pada kehamilan trimester pertama ibu menderita varisela.

Varisela pada kehamilan paruh kedua jarang sekali menyebabkan kematian bayi pada

saat lahir. Sulit untuk mendiagnosis infeksi varisela intrauterin. Tidak diketahui apakah

pengobatan dengan antivirus pada ibu dapat mencegah kelainan fetus.

2. Varisela neonatal

Varisela neonatal terjadi bila terjadi varisela maternal antara 5 hari sebelum sampai 2

hari sesudah kelahiran. Kurang lebih 20% bayi yang terpajan akan menderita varisela

neonatal. Sebelum penggunaan varicella-zoster immune globulin (VZIG), kematian

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

10

varisela neonatal sekitar 30%. Namun neonatus dengan lesi pada saat lahir atau dalam 5

hari pertama sejak lahir jarang menderita varisela berat karena mendapat antibody dari

ibunya. Neonatus dapat pula tertular dari anggota keluarga lainnya selain ibunya.

Neonatus yang lahir dalam masa risiko tinggi harus diberikan profilaksis VZIG pada

saat lahir atau saat awitan infeksi maternal bila timbul dalam 2 hari setelah lahir.

Varisela neonatal biasanya timbul dalam 5-10 hari walaupun telah diberikan VZIG. Bila

terjadi varisela progresif (ensefalitis, pneumonia, varisela, hepatitis, diatesis

pendarahan) harus diobati dengan asiklovir intravena. Bayi yang terpajan dengan

varisela maternal dalam 2 bulan sejak lahir harus diawasi. Tidak ada indikasi klinis

untuk memberikan antivirus pada varisela neonatal atau asiklovir profilaksis bila

terpajan varisela maternal.

2.8 Komplikasi

Komplikasi varisela pada anak biasanya jarang dan lebih sering pada orang dewasa.

(Mansjoer Arif, 2000 : 132 - 134).

a. Infeksi sekunder

Infeksi sekunder disebabkan oleh Stafilokok atau Streptokok dan menyebabkan

selulitis, furunkel. Infeksi sekunder pada kulit kebanyakan pada kelompok umur di

bawah 5 tahun. Dijumpai pada 5-10% anak.Adanya infeksi sekunder bila manifestasi

sistemik tidak menghilang dalam 3-4 hari atau bahkan memburuk.( Mansjoer Arif,

2000 :132 - 134)

b. Otak

Komplikasi ini lebih sering karena adanya gangguan imunitas.“Acute postinfectious

cerebellar ataxia” merupakan komplikasi pada otak yang paling ditemukan (1:4000

kasus varisela).Ataxia timbul tiba-tiba biasanya pada 2-3 minggu setelah varisela dan

menetap selama 2 bulan.Klinis mulai dari yang ringan sampai berat, sedang

sensorium tetap normal walaupun ataxia berat.Prognosis keadaan ini baik, walaupun

beberapa anak dapat mengalami inkoordinasi atau dysarthria. (Mansjoer Arif, 2000

:132 - 134)

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

11

“Ensefalitis” dijumpai 1 dari 1000 kasus varisela dan memberikan gejala ataksia

serebelar dan biasanya timbul antara hari ke-3 sampai hari ke-8 setelah timbulnya

rash.Biasanya bersifat fatal.( Mansjoer Arif, 2000 :132 - 134)

c. Pneumonitis

Komplikasi ini lebih sering dijumpai pada penderita keganasan, neonatus,

imunodefisiensi, dan orang dewasa.Pernah dilaporkan seorang bayi 13 hari dengan

komplikasi pneumonitis dan meninggal pada umur 30 hari (Mansjoer Arif, 2000 :

132 - 134).

Gambaran klinis pneumonitis adalah panas yang tetap tinggi, batuk, sesak napas,

takipnu dan kadang-kadang sianosis serta hemoptoe.Pada pemeriksaan radiologi

didapatkan gambaran nodular yang radio-opak pada kedua paru.( Mansjoer Arif,

2000 :132 - 134)

d. Sindrom Reye

Komplikasi ini lebih jarang dijumpai.Dengan gejala sebagai berikut, yaitu nausea dan

vomitus, hepatomegali dan pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan

SPGT dan SGOT serta ammonia.( Mansjoer Arif, 2000 :132 - 134)

Komplikasi lain

Seperti arthritis, trombositopenia purpura, miokarditis, keratitis. Penderita perlu

dikonsulkan ke spesialis bila dijumpai adanya gejala-gejala berikut (David &

Derek.1995) :

1) Varisela yang progesif atau berat

2) Komplikasi yang dapat mengancam jiwa seperti pneumonia, ensefalitis

3) Infeksi bakteri sekunder yang berat terutama dari golongan grup A

Streptococcus yang dapat memicu terjadinya nekrosis kulit dengan cepat serta

terjadi “Toxic Shock Syndrome”

4) Penderita dengan komplikasi berat perlu dirawat di Rumah Sakit atau bila

perlu ICU

5) Indikasi rawat di ICU/NICU antara lain:

a) Penurunan kesadaran

b) Kejang

c) Sulit jalan

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

12

d) Gangguan pernapasan

e) Sianosis

f) Saturasi oksigen menurun

6) Semua neonatus lahir dari ibu yang menderita varisela kurang dari 5 hari

sebelum melahirkan atau 2 hari setelah melahirkan.

2.9 Pencegahan

Pencegahan terhadap infeksi varisela zoster virus dilakukan dengan cara imunisasi pasif atau

aktif.(Elizabeth, 2008 : 120 – 121)

a. Imunisasi aktif

Dilakukan dengan memberikan vaksin varisela yang dilemahkan (live attenuated) yang

berasal dari OKA Strain dengan efek imunogenisitas tinggi dan tingkat proteksi cukup tinggi

berkisar 71-100% serta mungkin lebih lama. Dapat diberikan pada anak sehat ataupun

penderita leukemia, imunodefisiensi. Untuk penderita pascakontak dapat diberikan vaksin

ini dalam waktu 72 jam dengan maksud sebagai preventif atau mengurangi gejala penyakit.

Dosis yang dianjurkan ialah 0,5 mL subkutan. Pemberian vaksin ini ternyata cukup aman.

Dapat diberikan bersamaan dengan MMR dengan daya proteksi yang sama dan efek

samping hanya berupa rash yang ringan. Efek samping: biasanya tidak ada, tetapi bila ada

biasanya bersifat ringan.

b. Imunisasi pasif

Dilakukan dengan memberikan Zoster Imun Globulin (ZIG) dan Zoster Imun Plasma

(ZIP). Zoster Imun Globulin (ZIG) adalah suatu globulin-gama dengan titer antibody yang

tinggi dan yang didapatkan dari penderita yang telah sembuh dari infeksi herpes zoster.

Dosis Zoster Imuno Globulin (ZIG): 0,6 mL/kg BB intramuscular diberikan sebanyak 5mL

dalam 72 jam setelah kontak. Indikasi pemberian Zoster Imunoglobulin ialah:

1) Neonatus yang lahir dari ibu menderita varisela 5 hari sebelum partus atau 2 hari

setelah melahirkan.

2) Penderita leukemia atau limfoma terinfeksi varisela yang sebelumnya belum

divaksinasi.

3) Penderita HIV atau gangguan imunitas lainnya.

4) Penderita sedang mendapat pengobatan imunosupresan seperti kortikosteroid.

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

13

Tapi pada anak dengan defisiensi imunologis, leukimea atau penyakit keganasan

lainnya, pemberian Zoster Imun Globulin (ZIG) tidak menyebabkan pencegahan yang

sempurna, lagi pula diperlukan Zoster Imun Globulin (ZIG) dengan titer yang tinggi dan

dalan jumlah yang lebih besar.

Zoster Imun Plasma (ZIP) adalah plasma yang berasal dari penderita yang baru sembuh

dari herpes zoster dan diberikan secara intravena sebanyak 3-14,3 mL/kg BB. Pemberian

Zoster Imun Plasma (ZIP) dalam 1-7 hari setelah kontak dengan penderita varisela pada

anak dengan defisiensi imunologis, leukemia, atau penyakit keganasan lainnya

mengakibatkan menurunnya insiden varisela dan merubah perjalanan penyakit varisela

menjadi ringan dan dapat mencegah varisela untuk kedua kalinya.

2.10 Penatalaksanaan

Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus

selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup.Yang justru sering menjadi masalah

adalah rasa gatal yang menyertai erupsi. Bila tidak ditahan-tahan , jari kita tentu ingin segera

menggaruknya. Masalahnya,bila sampai tergaruk hebat, dapat timbul jaringan parut pada bekas

gelembung yang pecah. Tentu tidak menarik untuk dilihat.(Behrman,1996 : 1100)

a. Anjuran Umum

1) isolasi untuk mencegah penularan.

2) Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein).

3) Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat.

4) Upayakan agar tidak terjadi infeksi pada kulit, misalnya pemberian antiseptik

pada air mandi.

5) Upayakan agar vesikel tidak pecah.

a) Jangan menggaruk vesikel.

b) Kuku jangan dibiarkan panjang.

c) Bila hendak mengeringkan badan, cukup tepal-tepalkan handuk pda kulit,

jangan digosok.

b. Terapi Farmakologi:

1. Obat topical

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

14

Pengobatan local dapat diberikan Kalamin lotion atau bedak salisil 1%.

2. Antipiretik/analgetik

Biasanya dipakai aspirin, asetaminofen, ibuprofen.

3. Antihistamin

Golongan antihistamin yang dapat digunakan, yaitu Diphenhydramine, tersedia dalam

bentuk cair (12,5mg/5mL), kapsul (25mg/50mg) dan injeksi (10 dan 50 mg/mL).Dosis

5mg/kg/hari, dibagi dalam 3 kali pemberian.

4. Obat anti virus

a) Vidarabin (adenosine arabinoside)

Vidarabin adalah obat antivirus yang diperoleh dari fosforilase dalam sel dan

dalam bentuk trifosfat, menghambat polymerase DNA virus. Dosis: 10-20 mg/kg

BB/hari, diberikan sehari dalam infuse selama 12 jam, lama pemberian 5-7 hari.

Pada pemberian vidarabin, vesikel menghilang secara cepat dalam 5 hari.Efek

samping:

1) Gangguan neurologi berupa tremor, kejang

2) Gangguan hematologi berupa netropenia, trombositopia

3) Gangguan gastrointestinal berupa muntah serta peninggian SGPT dan SGOT.

b) Asiklovir = 9 (2 Hidroksi etoksi metal) Guanine

Asiklovir merupakan salah satu antivirus yang banyak digunakan akhir-akhir

ini.Asiklovir lebih baik dibandingkan dengan vidarabin.Obat ini bekerja dengan

menghambat polymerase DNA virus Herpes dan mengakhiri replikasi virus. Obat

ini dapat mengurangi bertambahnya lesi pada kulit dan lamanya panas, bila

diberikan dalam 24 jam mulai timbulnya rash.

Pada anak kecil yang tanpa komplikasi, penggunaan obat ini kurang

bermanfaat dan tidak direkomendasikan secara rutin sehingga Asiklovir lebih

banyak digunakan pada penderita dengan komplikasi atau penderita dengan

gangguan imunitas.Obat ini tidak mengurangi rasa gatal pada kulit, komplikasi

atau penularan sekunder.

Dosis: 5-10 mg/kg BB dibagi dalam 4-5 dosis/hari, dapat diberikan secara

oral atau iv/drip tiap 8 jam selama 5-7 hari. Dengan dosis jangan melebihi 3200

mg/hari.Tersedia dalam bentuk kapsul (200 mg/400 mg/800 mg), cairan (400

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

15

mg/5 mL), injeksi (500 mg/5 mL).Efek samping:Gangguan ginjal berupa renal

insufisiensi, malaise dan gangguan pencernaan

c) Kadang-kadang penderita mengalami anoreksia, sebaiknya dimotivasi banyak

minum untuk mempertahankan status hidrasi. Cairan yang cukup sangat

diperlukan bila penderita diberikan Asiklovor, karena obat ini dapat berkristalisasi

dalam tubulus renalis bila penderita dalam keadaan dehidrasi.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

16

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 ASUHAN PADA NEONATUS/BAYI/BALITA

Tanggal Pengkajian : 2 Februari 2015 Pukul : 08.00 WIB

Ruang : R. Bayi RSUD X

I. PENGKAJIAN

A. Data Subjektif

1. Biodata

Nama klien : By. B

Umur : 5 hari

Jenis kelamin : Perempuan

No.register : 6111976

Nama ayah : Tn. Y Nama ibu : Ny. M

Umur : 32 th Umur : 26 th

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : IRT

Penghasilan : ± Rp 1.000.000,- Penghasilan : -

Alamat : Sidowayah, Rt. 06. Rw. 01 - Sidoarjo

2. Alasan datang

Bayi rewel, demam selama 1 hari ini, sejak dua hari lalu malas minum, dan telah

muntah 2x, di sekujur tubuh timbul bintik – bintik kemerahan berisi cairan.

3. Keluhan utama

Timbul bintik – bintik kemerahan berisi cairan di sekujur tubuh.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

17

4. Riwayat kesehatan

a. Penyakit yang lalu

Bayi sebelumnya tidak pernah menderita penyakit apapun, dan tidak pernah

menjalani operasi karena suatu penyakit tertentu.

b. Penyakit sekarang

Bayi tidak sedang menderita penyakit apapun dan tidak sedang menjalani

pengobatan untuk penyakit tertentu.

c. Penyakit keluarga

Keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti TBC, asma, jantung diabetes,

hepatitis, kanker, HIV/AIDS, atau penyakit menular seksual.

d. Riwayat prenatal, natal dan post natal

1) Prenatal : - ibu tidak ada keluhan selama hamil, memeriksakan diri

secara rutin di bidan ±10x

- ibu menderita cacar air 5 hari sebelum persalinan dan tidak

mendapatkan pengobatan apapun untuk mengatasi cacar

airnya

2) Natal : - Usia kehamilan 40 minggu

- Tempat persalinaN : BPM Ny. M

- Penolong : Bidan

- Penyulit : tidak ada

- Bayi lahir tanggal 28 Januari 2015 jam 18.00 WIB

dengan BB : 3200 gr PB : 49 cm AS : 7-8

- Kelainan : tidak ada

3) Post Natal : -

5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan

a. Pertumbuhan :

Baik sesuai usia,

b. Perkembangan :

Motoric : terlentang dengan gerakan seimbang

Adaptif : mengamati garis/benda di sekitar

Bahasa : Berekasi terhadap suara

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

18

Social personal : menatap wajah, dan tersenyum spontan

6. Riwayat psikososial

- Orang tua bayi dan keluarga senang dengan kelahiran bayi

- Biaya perawatan di tanggung orang tua bayi

- Kondisi emosional orang tua terkendali dan stabil

- Orang tua dan keluarga selalu mendoakan kesehatan dan keselamatan bayinya kepada

Tuhan Yang Maha Esa

7. Riwayata pemberian Vit K dan Imunisasi

Pemberian Vit.K : sudah diberikan Tanggal pemberian: 28 Januari 2015

Reaksi setelah pemberian Vit.K : tidak ada

Pemberian HB0 : sudah diberikan Tanggal pemberian 31 Januari 2015

Reaksi setelah pemberian HB0 : tidak ada

8. Pola kebiasaan sehari-hari

Nutrisi : Bayi minum dengan susu formula, ± 30cc, frekuensi 8-10 x/hari. 2 hari

terakhir mengalami malas minum susu sehari ± 6x sehari, dan telah

muntah 2x.

Eliminasi : Bayi BAB ± 3-4 x/hari (kekuningan, konsistensi lembek), BAK ± 6-

8x/hari

Istirahat : Bayi tidur ± 8 jam pada malam hari, dan ± 6-8 jam pada siang hari. 2 hari

terakhir bayi mengalami rewel hingga mengakibatkan sulit tidur. ± 5- 6

jam pada tidur malam dan ±4 jam pada siang hari

Personal Hygine : Bayi mandi 2x sehari, cuci rambut tiap kali mandi, mulut bayi di

bersihkan dengan sikat kusus bayi tiap kali mandi, ganti popok tiap

kali BAB/BAK, dan selalu di bersihkan dengan menggunakan air

hangat / tissue basah, bayi ganti pakaian setiap kali mandi / apabila

telah kotor terkena BAB/BAK.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Umum

Keadaan Umum : cukup, ( bayi tampak rewel, dan lemas)

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

19

Kesadaran : apatis

TTV : HR : 130 x/menit

RR : 48 x/menit

Suhu : 38⁰C

Antropometri :

BB : 3,5 kg

PB : 49 cm

Lika : FO : 34 cm

MO : 35cm

SOB : 32 cm

Lila : 10 cm

Lida : 33 cm

2. Pemeriksaan khusus

Kepala : Kepala normal tidak ada lesi ataupun benjolan abnormal UUB belum

menutup

Kulit : Warna kemerahan, turgor baik, kulit hangat, pucat dan adanya bintik-

bintik papula kemerahan pada kulit yang berisi cairan jernih.

Rambut : Rambut normal, penyebaran merata, tidak rontok, warna hitam.

Wajah : Wajah tampak bintik – bintik papula kemerahan berisi cairan.

Mata : Mata simetris sclera putih, konjungtifa merah muda, reflek mengedip

positif.

Hidung : Hidung normal, simetris, tidak ada keluaran, bayi tidak pilek.

Telinga : Telinga nomal, simetris, tidak ada keluaran.

Mulut : Mulut normal, tidak ada labiopalatoskizis, simetris, lidah tampak kontor.

Leher : Leher normal, simetris, reflek tonicneck positif, tidak ada pembesaran

kelenjar mandibularis, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tampak

bintik-bintik papula di leher.

Dada : Dada nomal, simetris, sidak ada tarikan intercostalis, tidak ada wheezing

dan ronky, suara nafas vesikuler seluruh lapang paru, suara jantung lup –

dup. tampak papula – papula di area dada.

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

20

Abdomen : tali pusat kering serta tidak ada tanda – tanda infeksi, anoreksia, muntah

1x, perut kembung, bising usus normal, tidak ada skibala,

Genetalia : normal, tidak ada keluaran, labia mayora menutupi labia minora.

Ekstremitas : Tidak ada kelainan, tidak ada keterbatasan gerak, tampak papula – papula

pada ekstremitas.

3. Refleks Primitive :

Rooting : Baik

Sucking : Baik

Swallowing : Baik

Morro : Baik

Grasphing : Baik

Babinski : Baik

4. Pemeriksaan penunjang :

-

II. INTERPRESTASI DATA

A. Diagnosa : Neonatus cukup bulan SMK usia 5 hari dengan varisela neonatal

DS : ibu mengatakan, anaknya rewel, demam selama 1 hari ini, sejak dua hari lalu

malas minum, dan telah muntah 2x, di sekujur tubuh timbul bintik – bintik

kemerahan berisi cairan.

Ibu mengalami cacar air sejak 5 hari menjelang persalinan sampai dengan

sekarang.

DO :

- K/U : cukup,( bayi tampak rewel, dan lemas)

- Kesadaran : apatis

- kulit : kulit hangat, pucat dan adanya bintik-bintik papula kemerahan

pada kulit yang berisi cairan jernih.

- GI : anoreksia, muntah, perut kembung

- TTV : peningkatan suhu tubuh 380C

Masalah :

- Kerusakan integritas kulit

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

21

- Ketidak seimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh

- Nyeri akut

- Hipertermi

- Risiko infeksi

DS : ibu mengatakan, anaknya rewel, demam selama 1 hari ini, sejak dua hari lalu

malas minum, dan telah muntah 2x, di sekujur tubuh timbul bintik – bintik

kemerahan berisi cairan.

DO :

- K/U : cukup (bayi rewel, dan tampak lemas)

- Kesadaran : apatis

- Intergumen : kulit hangat, pucat dan adanya bintik-bintik papula kemerahan

pada kulit yang berisi cairan jernih.

- GI : anoreksia, muntah

- metabolik : peningkatan suhu tubuh 380C

III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

- Varicella dapat menyebabkan infeksi sekunder disebabkan oleh Stafilokok atau Streptokok dan

menyebabkan selulitis, furunkel. Infeksi sekunder pada kulit kebanyakan pada kelompok

umur di bawah 5 tahun. Dijumpai pada 5-10% anak.

Maka kebersihan luka dan personal hygine harus tetap dijaga untuk menghindari penyebaran

bakteri streptococcus dan stafilococcus.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA

- Lakukan isolasi pada bayi untuk pencegah penularan

- Lakukan observasi bada bayi

- Peningkatan intake cairan

- Kolaborasi dengan dokter Spesialis anak

V. INTERVENSI Tanggal : 2 Februari 2015 Jam : 09.00 WIB

Tujuan : • Informasi tentang kondisi bayi saat ini, penyakit varisila dan penularannya,

komplikasi varicella pada bayi, serta kebutuhan segera bayinya tersampaikan..

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

22

• Kolaborasi dengan dr spesialis anak sudah dilakukan

Kriteria Hasil :

• Ibu dan keluarga memahami kondisi anaknya saat ini, penyakit yang dialami,

penularan, dan komplikasinya, serta kebutuhan segera bayi saat ini.

• Advis dari dokter spesialis anak sudah didapatkan

• TTV dan kondisi umum bayi baik

Rencana Tindakan

- Beritahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan

R/ informasi yang adekuat dapat meningkatkan sikap kooperatif ibu dan keluarga dalam

pemperian asuhan pada bayi

- KIE tentang penyakit varicella pada bayi

R/pemahaman penyakit yang adekuat dapat memperluas wawasan ibu dan keluarga

tentang penyakit yang sedang di derita anaknya

- KIE tentang komplikasi yang dapat terjadi akibat varicella pada bayi

R/Pemberian informasi tentang komplikasi yang berisi tentang kondisi yang terjadi bila

varicella pada bayi tidak diatasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran ibu

dan keluarga untuk waspada dan mendukung segala terapi/asuhan yang diberikan.

- Beritahukan kepada ibu dan keluarga kebutuhan perawatan segera pada bayi

R/ibu dan keluarga mengerti dan memahami kebutuhan asuhan pada bayi

- Lakukan isolasi pada bayi

R/pengisolasian dapat meminimalkan terjadinya penularan ataupun infeksi silang.

- Lakukan kolaborasi dengan doter S.PA untuk asuhan dan terapi

R/penatalaksanaan pada varicella neonatal, sehingga dapat segera teratasi.

- Beritahukan pada ibu dan keluarga bahwa anaknya akan di infus untuk meningkatkan

asupan cairan bayi.

R/menurunkan terjadinya risikok dehidrasi karena anoreksia dan muntah – muntah.

- Lakukan pemasangan infus

R/ pencegahan terjadinya komplikasi akibar dehidrasi karena anoreksia dan muntah yang

dialami.

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

23

VI. IMPLEMENTASI Tangggal : 2 Februari 2015 Jam : 09.05 WIB

- Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa dari hasil pemeriksaan bayi

mengalami varicella/cacar air.

- Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa penyakit cacar air ini disebabkan

karena tertular oleh ibu yang telah menderita cacar air sejak 5 hari sebelum kelahiran bayi

sampai sekarang. Penularan the terjadi lewat darah ibu melalui placenta/ari-ari saat masih

mengandung, dan kemudian setelah labir bayi terpapar kembali oleh kontak kulit dengan

ibu.

- Meminformasi pada ibu dan keluarga, apabila cacar air ini tidak teratasi dengan baik

dapar mengakibatkan infeksi bakteri, infeksi ke otak, serta dapat menyebabkan

komplikasi lain pada bayi yang dapat berakibat fatal.

- Melakukan isolasi ruangan ruangan khusus pada bayi sehingga tidak bercampur dengan

bayi – bayi lain dalam satu ruangan.

- Melakukan kolaborasi dengan dr spesialis anak untuk asuhan dan terapi.

- Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa bayi akan di beri infuse untuk

meningkatkan asupan cairan sehingga tidak terjadi dehidrasi karena anoreksi/malas

minum, dan muntah yang dialami.

- Melakukan pemasangan infus dengan cairan D5% tetesan diatur sesuai advis dokter

spesialis anak.

VII. EVALUASI Tanggal : 2 Februari 2015 Jam : 10.30 WIB

Diagnose : Neonatus cukup bulan SMK usia 5 hari dengan varisela neonatal

S : - ibu dan keluarga mengatakan, telah mengerti tentang kondisi anaknya saat ini menderita

cacar air

- ibu dan keluarga mengatakan, telah mengerti bahwa penyebab tertularnya bayi adalah

karena ibu teleh terkena cacar air 5 hari sebelum persalinan sampai sekarang.

- ibu dan keluarga mengatakan, telah mengerti komplikasi yang dapat terjadi dari

penyakit cacar air pada bayi, yaitu dapat menyebabkan infeksi bakteri, infeksi ke otak,

dan komplikasi lain pada bayi yang dapat berakibat fatal.

O : - ibu dan keluarga mengerti tentang kondisi anaknya saat ini menderita cacar air

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

24

- ibu dan keluarga mengerti bahwa anaknya tertular cacar air dari ibunya yang juga

mengalami cacar air sejak 5 hari sebelum persalinan sampai sekarang

- ibu dan keluarga mengerti bahwa apabila cacar air tidak ditangani dengan baik dapat

menyebabkan komplikasi pada bayi yang berakibat fatal.

- kolaborasi telah dilakukan advis telah didapatkan

A : Neonatus cukup bulan SMK usia 5 hari dengan varisela neonatal

P : - Observasi keadaan umum dan tanda – tanda vital

- Pantai intake cairan

- Lanjutkan asuhan dan terapi yang telah di adviskan oleh dokter spesialis anak

Masalah : -

S : -

O : - Bayi terpasang infuse

- Pemberian acyclofir sesuai advis

- K/U : cukup Kesadaran : apatis

TTV : N :132x/m S :37,80C RR : 46x/m

A : Neonatus cukup bulan SMK usia 5 hari dengan varisela neonatal , terapi telah diberikan,

masalah teratasi sebagian

P : - Observasi keadaan umum dan tanda – tanda fital

- Lanjutkan asuhan dan terapi yang telah diadviskan oleh dokter spesialis anak

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

25

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan kepada bayi “B” usia 5 hari dengan varicella neonatal

tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori.

4.1 Pengkajian

Pada pengkajian terdapat pengkajian data secara subjektif dan secara objektif. Dari kedua

pengkajian tersebut tidak ditemukan adanya kesenjangan dikarenakan klien sangat koopereatif

setiap berkomunikasi dan di berikan informsi dan mampu menjawab semua pertanyaan pada

pengumpulan data subjektif. Pada pengumpulan data objektif yang dilakukan melalui

pemeriksaan tenaga kesehatan juga tidak ditemukan adanya kesenjangan.

4.2 Identifikasi Diagnosa dan Masalah

Pada interprestasi data dasar, dari diagnosa dan data dasar diperoleh melalui data subjektif

dan data objektif, asuhan kebidanan pada bayi cukup bulan usia 5 hari dengan varicella neonatal

tidak mengalami kesenjangan, karena pemeriksaan dilakukan untuk menentukan tindakan

selanjutnya.

4.3 Antisipasi Masalah Potensial

Pada tinjauan teori penulis menemukan masalah potensial pada bayi seperti pada tinjauan

kasus yakni infeksi sekunder oleh bakteri streptococcus dan stafilococcus, sehingga dapat

dikatakan tidak ada kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.

4.4 Identifikasi Kebutuhan Segera

Pada tinjauan teori dan tinjauan kasus disebutkan bahwa kebutuhan segera bayi adalah

isolasi untuk menghindari terjadinya penularan dan infeksi. Jadi dapat dikatakan bahwa ridak ada

kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus.

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

26

4.5 Intervensi

Pada langkah kelima pada bayi “B” bayi cukup bulan usia 5 hari dengan varicella neonatal

yang terdiri dari tinjauan dan kriteria hasil. Di dalam tinjauan kasus ditemukan diagnosa yaitu

Bayi “B” cukup bulan usia 5 hari dengan varicella neonatal. Intervensi yang didapat dari

diagnosa tersebut dengan tujuan : Informasi tentang kondisi bayi saat ini, penyakit varisila dan

penularannya, komplikasi varicella pada bayi, dan kebutuhan segera bayinya tersampaikan, serta

kolaborasi dengan dr spesialis anak sudah dilakukan. Dengan kriteria hasil : Ibu dan keluarga

memahami kondisi anaknya saat ini, penyakit yang dialami, penularan, dan komplikasinya, serta

kebutuhan segera bayi saat ini, advis dari dokter spesialis anak sudah didapatkan, serta TTV dan

kondisi umum bayi baik.

Intervensi meliputi : beritahukan pada ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan karena

informasi yang adekuat dapat meningkatkan sikap kooperatif ibu dan keluarga dalam pemperian

asuhan pada bayi, berikan KIE tentang penyakit varicella pada bayi karena pemahaman penyakit

yang adekuat dapat memperluas wawasan ibu dan keluarga tentang penyakit yang sedang di

derita anaknya, berikan KIE tentang komplikasi yang dapat terjadi akibat varicella pada bayi,

informasi tentang komplikasi yang berisi tentang kondisi yang terjadi bila varicella pada bayi

tidak diatasi dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga untuk

waspada dan mendukung segala terapi/asuhan yang diberikan, beritahukan kepada ibu dan

keluarga kebutuhan perawatan segera pada bayi dengan begitu ibu dan keluarga mengerti dan

memahami kebutuhan asuhan pada bayi, lakukan kolaborasi dengan doter S.PA untuk asuhan

dan terapi sebagai penatalaksanaan pada varicella neonatal, sehingga dapat segera teratasi,

beritahukan pada ibu dan keluarga bahwa anaknya akan di infus untuk meningkatkan asupan

cairan bayi karena pemasangan infus dapat menurunkan terjadinya risikok dehidrasi karena

anoreksia dan muntah – muntah, lakukan pemasangan infus.

4.6 Implementasi

Dalam implementasi terdapat kesesuaian antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus, hali

ni dapat dilihat pada tinjauan teori, dimana klien dengan varicella harus dilakukan isolasi

ruangan untuk mencegah terjadinya penularan dan infeksi silang. Jadi pada implementasi tidak

ada kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

27

4.7 Evaluasi

Setelah diberikan informasi oleh bidan ibu dan keluarga memahami setiap informasi yang

diberikan dan merasa puas terhadap pelayanan yang di berikan. Dan tidak ada kesenjangan pada

evaluasi.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 5 HARI

28

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

a. Varicella (Cacar Air) adalah penyakit infeksi yang umum yang biasanya terjadi pada

anak-anak dan merupakan akibat dari infeksi primer Virus Varicella Zoster.Varicella

pada anak mempunyai tanda yang khas berupa masa prodromal yang pendek bahkan

tidak ada dan dengan adanya bercak gatal disertai dengan papul, vesikel, pustula, dan

pada akhirnya, crusta, walaupun banyak juga lesi kulit yang tidak berkembang sampai

vesikel. (Mansjoer Arif, 2000 : 128)

b. Tanda dan gejala yang dapat terjadi diawali dengan gejala melemahnya kondisi

tubuh..(Behrman, 1996 : 1098) pusing, demam dan kadang – kadang diiringi batuk,

dalam 24 jam timbul bintik-bintik yang berkembang menjadi lesi (mirip kulit yang

terangkat karena terbakar), terakhir menjadi benjolan – benjolan kecil berisi cairan.

Sebelum munculnya erupsi pada kulit, penderita biasanya mengeluhkan adanya rasa tidak

enak badan, lesu, tidak nafsu makan dan sakit kepala.Satu atau dua hari kemudian,

muncul erupsi kulit yang khas.( Mansjoer Arif, 2000 : 131)

c. Seorang bayi / neonates dapat tertular varicella dari ibu melalui transplasenta maupun

kontak langsung dengan ibu yang menderita varicela sejak 4 – 5 hari sebelum persalinan.

d. Pencegahan terhadap infeksi varisela zoster virus dilakukan dengan cara imunisasi pasif

atau aktif.(Elizabeth, 2008 : 120 – 121)

e. Karena umumnya bersifat ringan, kebanyakan penderita tidak memerlukan terapi khusus

selain istirahat dan pemberian asupan cairan yang cukup.

5.2 Saran

Sebagai seorang bidan apabila menjumpai kasus varicella neonatal tugas kita adalah

mengedukasi ibu dan keluarga tentang varicella neonatal dan pada kasus yang telah

mengakibatkan anoreksia, muntah-muntah, hingga terjadi dehidrasi pada anak, seerta panas yang

tak kunjung turun, menganjuran kepada ibu dan keluarga untuk segera merujuk bayi ke rumah

sakit agar dapat segera mendapatkan asuhan dari dokter spesialis anak.