Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
-
Upload
annisatus-sholehah -
Category
Documents
-
view
425 -
download
0
description
Transcript of Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
http://durarida.blogspot.com/2012/06/askeb-bayi-baru-lahir-normal.htmlASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL
ASUHAN KEBIDANAN
BAYI BARU LAHIR NORMAL (SMK)DENGAN PERSALINAN SPONTAN NORMAL PADA BAYI NY. Y. USIA 0- 6 JAM
Tanggal : 6 Maret 2012 Jam : 11.00 WIBBTempat : Puskesmas KunirPengkaji : Duratul Farida
PENGKAJIAN DATAI. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas / Biodata Bayi Nama : Bayi Ny.Y No Reg. 130/03.pkm/2012Umur : 0 hari (baru lahir)Tanggal lahir/Jam : 6 Maret 2012 Jam 11.00 WIBBBB/PB : 3500 gram / 50 cmPenolong : Bidan SiyatiIbu Ayah Nama : Ny. Y : Tn. WUmur : 20 Th : 23 ThPendidikan : SMP : SMPPekerjaan : Ibu RT : PetaniSuku Bangsa : Madura : Madura
Alamat : RT. 26 RW. 5 Desa Jatirejo, Kec. Kunir, Kab. Lumajang
2. Riwayat Ante Natal
2 2.1 Riwayat ante natal care MT : 8 – 6 - 2011 PL :15 – 3 - 2012
No Usia hamil
Keluhan PemxYg dilakukan
Tx/KIE
1 2 bulan Mual, kadang pusing
Gol darah : BHB : 11,2 gr %
B6 2x1, istirahat cukup, gejala normal hamil muda,
2 3 bulan Mual berkurang Bekce 1x1, kalk 1x1 , pentingnya zat besi dan pentingnya periksa teratur.
3 5 bulan Tidak ada keluhan
Fe 1x1, vit C 1x1, nutrisi seimbang,
4 7 bulan Tidak ada keluhan
Fe 1x1 , vit C 1x1, cara merawat payudara
5 8 bulan Sering kencing HB; 11 gr%Alb:-
Fe 1x1, vit C 1x1, tanda-tanda persalinan
6 9 bulan Nyeri perut bawah
Ramabion 1x1, persiapan persalinan
2.2 Riwayat Penyakit dalam Kehamilan
Selama hamil ibu bayi mengatakan tidak pernah, dan tidak sedang menderita penyakit Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma,Hepatitis, Tuberculosa maupun penyakit berat lainnya. Didalam keluarga juga tidak ada yang menderita penyakit menular,menurun dan penyakit lainnya.
2 2.3 kebiasaan selama hamil Selama hamil ibu bayi mengatakan tidak pernah dan tidak sedang merokok, mengkosumsi jamu,alcohol maupun obat bebas lainnya.
2 3 Riwayat Sosial dan LingkunganIbu hamil anak pertama, dengan usia kehamilan 9 bulan, kelahiran ini sangat diharapkan karena sudah menunggu 2 tahun. Sosial ekonomi keluarga tergolong mampu, dikeluarga ibu bayi dan suami tinggal bersama orang tua.Bertempat tinggal di pedesaan dengan pemukiman yang tidak rapat dengan penduduk
4. Riwayat Natal
Bayi
lahir tanggal 06 maret 2012 jam 11.00 WIBB , spontan normal letak belakang kepala, APGAR Score : 8-10BB/PB : 3500 gram / 50 cm, bayi tunggal, jenis kelamin perempuan, , anus +, tidak ada kelainan , warna kulit kemerahan gerakan aktif, menangis keras.
Lama persalinanKala I : 5,5 jam
Kala II : 30 menit, ketuban jernih, tidak ada komplikasi persalinan pada ibu dan bayi.Resusitasi pada bayi tidak dilakukan, warna kulit kemerahan, gerakan aktif, menangis keras, bibir merah muda, dilakukan IMD selama 50 menit bayi bisa menyusu, bayi dibersihkan dan dikeringkan.Masase fundus uteri dilakukan, pemberian O2 tidak dilakukan, pemberian terapi belum diberikan.
4. Riwayat NEONATAL
Penilaian APGAR Score : 8 menit pertama dan 10 pada menit ke 5
No Komponen Nilai /Score0 1 21’ 5’ 1’ 5’ 1’ 5’
1 Detak Jantung - - - - 118x/’ 120x/’
2 Pernapasan - - - - Menangis kuat
Menangis kuat
3 Tonus otot - - Fleksi ektremitas lemah
- - Fleksi kuat,aktif
4 Reflek rangsangan - - - Bersin Bersin
5 Warna kulit - - Tubuh merah sebagian ektremitas biru
- Tubuh dan ektremitas merah muda
Pola Nutrisi bayi telah berhasil melakukan IMDPola miksi Dan defekasi bayi telah kencing dan mengeluarkan mekonium pada waktu diatas perut ibu
II. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan UmumTanda-tanda vitalNafas : 42x/’Detak jantung : 128x/’Suhu : 36,90CAntropometri
BB / PB : 3500 gram/ 50 cmLingkar kepaala : 34 cm (FO)Lingkar Dada : 36 cm
2. Pemeriksaan FisikKepala bentuk bulat, tidak ada caput ataupun bentuk trauma lahir lain ukuran sesuai , ubun
ubun besar datar.Mata bentuk simetris, tidak ada tanda infeksi, kedua mata dapat membuka lebar, kedua alis
simetris, bola mata putih,kornea jernih, reflek pupil +/+, reflek kedip +/+ Telinga bentuk simetris,lubang telinga +/+
Hidung tulang hidung teraba lunak ,kedua lubang simetrisMulut bibir simetris, tidak ada labio maupun palate scisis, warna bibir merah muda, rooting
reflek +, sucking reflek +,.Leher bentuk sesuai, tidak ada pembengkakan kelenjar dileherDada bentuk dada sesuai, bunyi nafas bersih, pernapasan normal, payudara simetris, coklat.Bahu, Lengandan Tangan bentuk simetris , tidak ada deformitas, jumlah jari tangan lengkap 10, reflek moro +/+,
reflek genggam +/+Perut bentuk normal ,kembung - , tali pusat masih basah,Genetalia jenis kel. Perempuan, labia mayor simetris menutupi labia minor, orifisium vagina +/+,
terdapat lendir.Tungkai bentuk simetris, jari kaki jumlah lengkap, plantar reflek +/+, reflek babynsky +/+,Punggung tulang belakang sesuai tidak ada kelainan,Anus lubang anus +Kulit kulit teraba lembut, warna merah muda, terdapat vernik kaseosa , lanugo sedikit, tidak
ada ruam,dan tidak ada tanda lahir
III. ASSESMENT
Bayi Baru Lahir Normal (SMK) Normal
ASKEB BAYI BARU LAHIR NORMAL indahnya dunia durarida.blogspot.comIV. PENATALAKSANAAN
Tanggal 6 maret 2012 jam 12.00 WIBB
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu bayi dan keluarga, ibu dan keluarga memahami.
2. Memfasilitasi inform choise , ibu dan keluarga menyetujui tindakan yang dilakukan pada bayinya
3. Menjaga bayi agar tetap hangat dengan membungkus bayi dengan kain kering dan bersih .4. Mengajari ibu cara menyusui yang benar,ibu terampil5. Menginformasikan pada ibu tentang pemberian ASi secara Eksklusif dan ol de mand (ngekjel)
ibu memahami6. Merawat tali pusat dengan kasa kering
7. Memfasilitasi pemberikan suntikan vit K 1 pada paha kiri, salep mata 1% untuk mencegah infeksi mata, Pemberian imunisasi HB0 setelah 2 jam lahir.
8. Menginformasikan tentang Tanda bahaya Bayi baru lahir, ibu memahami kapan harus mencari bantuan.
9. Memberikan KIE ibu dan keluarga tentang:- cara mepertahankan kehangatan bayi dengan mengganti popok yang basah,memakaikan kain yang kering, - waktu memandikan bayi minimal 6 jam setelah lahir, - cara perawatan tali pusat dirumah, ibu dan keluarga memahami Melakukan Evaluasi tentang asuhan yang diberikan dan melakukan dokumentasi pada Rekam medik .
http://kti-akbid.blogspot.com/2012/06/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir.html
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMALJumat, 22 Juni 2012
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama
bayi pertamanya setelah kelahiran. Sebagian besar bayi yang baru lahir akan menunjukkan usaha
pernafasan spontan dengan sedikit bantuan atau gangguan. Aspek-aspek penting dari asuhan segera
bayi baru lahir :
1. Jagalah agar bayi tetap kering dan hangat.
a. Pastikan bayi tersebut tetap hangat dan kontak antara kulit bayi dengan kulit ibu.
b. Ganti handuk / kain yang basah dan bungkus bayi dengan selimut dan memastikan bahwa kepala telah
terlindungi dengan baik untuk mencegah keluarnya panas tubuh.
c. Pastikan bayi tetap hangat dengan memeriksa telapak bayi setiap 15 menit.
1) Bila telapak bayi terasa dingin, periksa suhu aksilah bayi.
2) Bila suhu bayi < 36,5oC, segera hangatkan bayi tersebut.
2. Kontak dini dengan bayi
a. Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk :
1) Kehangatan mempertahankan panas yang benar pada bayi baru lahir.
2) Ikatan batin dan pemberian ASI.
b. Dorong ibu untuk menyusui bayinya apabila bayi telah siap (dengan menunjukkan refleks rooting)
jangan paksa bayi untuk menyusu.
Perubahan-perubahan yang segera terjadi sesudah kelahiran (Menurut Stright, 2004 ”Keperawatan
Ibu-Bayi Baru Lahir”)
1. Perubahan metabolisme karbohidrat
Dalam waktu 2 jam setelah lahir kadar gula darah tali pusat akan menurun, energi tambahan yang
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme asam lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 Mg/100 museum Lampung. Bila ada gangguan
metabolisme akan lemah. Sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus maka kemungkinan
besar bayi akan menderita hipoglikemia.
2. Perubahan suhu tubuh
Ketika bayi baru lahir, bayi berasa pada suhu lingkungan yang > rendah dari suhu di dalam rahim.
Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar maka akan kehilangan panas mil konveksi. Evaporasi sebanyak
200 kal/kg/BB/menit. Sedangkan produksi yang dihasilkan tubuh bayi hanya 1/100 nya, keadaan ini
menyebabkan penurunan suhu bayi sebanyak 20C dalam waktu 15 menit. Akibat suhu yang rendah
metabolisme jaringan meningkat dan kebutuhan O2 pun meningkat.
3. Perubahan pernafasan
Selama dalam rahim ibu janin mendapat O2 dari pertukaran gas mill plasenta. Setelah bayi lahir
pertukaran gas melalui paru-paru bayi. Rangsangan gas melalui paru-paru untuk gerakan pernafasan
pertama.
a. Tekanan mekanik dari toraks pada saat melewati janin lahir.
b. Menurun kadar pH O2 dan meningkat kadar pH CO2 merangsang kemoreseptor karohd.
c. Rangsangan dingin di daerah muka dapat merangsang, permukaan gerakan pinafasa.
d. Pernafasan pertama pada BBL normal dalam waktu 30 detik setelah persalinan. Dimana tekanan rongga
dada bayi pada melalui jalan lahir mengakibatkan cairan paru-paru kehilangan 1/3 dari jumlah cairan
tersebut. Sehingga cairan yang hilang tersebut diganti dengan udara. Paru-paru mengembang
menyebabkan rongga dada troboli pada bentuk semula, jumlah cairan paru-paru pada bayi normal 80
museum Lampung – 100 museum Lampung.
4. Perubahan struktur
Dengan berkembangnya paru-paru mengakibatkan tekanan O2 meningkat tekanan CO2 menurun. Hal ini
mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru-paru sebagian sehingga aliran darah ke
pembuluh darah tersebut meningkat. Hal ini menyebabkan darah dari arteri pulmonalis mengalir ke
paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dan menciutnya arteri dan vena umbilikasis kemudian tali
pusat dipotong sehingga aliran darah dari plasenta melalui vena cava inverior dan foramen oval atrium
kiri terhenti sirkulasi darah bayi sekarang berubah menjadi seperti semula.
5. Perubahaan lain
Alat-alat pencernaan, hati, ginjal dan alat-alat lain mulai berfungsi.
Tanda-tanda bayi baru lahir normal :
a. Berat badan : 2500 – 4000 gr
b. Panjang badan : 48 – 52 cn
c. Lingkar kepala : 33 – 5 cm
d. Lingkar dada : 30 – 38 cm
e. Bunyi jantung : 120 – 160 x/menit
f. Pernafasan dada : 40 – 60x/menit
g. Kulit kemerahan dan licin karena jaringan dan diikuti vernik caseosa.
h. Rambut lanugo terlihat, rambut kepala biasanya sudah sempurna.
i. Kuku telah agak panjang dan lepas.
j. Genetalia jika perempuan labia mayora telah menutupi labia minora, jika laki-laki testis telah turun.
k. Refleks hisab dan menelan telah terbentuk dengan baik.
l. Refleks moro bila dikagetkan akan kelihatan seperti memeluk.
m. Gerak refleks sudah baik bila tangan diletakkan benda bayi akan menggenggam.
n. Eliminasi baik, urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam.
Penatalaksanaan awal bayi baru lahir (Menurut buku Asuhan persalinan Normal Revisi 2007)
1. Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi saat melakukan penanganan bayi baru lahir :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan bayi.
b. Pakai sarung tangan bersih saat menangani bayi yang belum dimandikan.
c. Pastikan semua peralatan telah desinfektan tingkat tinggi / steril. Jika menggunakan bola karena
penghisap, pakai yang bersih dan baru.
d. Pastikan bahwa benda-benda lain yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih.
2. Penilaian Awal
Segera lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir secara cepat dan tepat, penilaian secara APGAR
ditentukan setelah 1 menit dan 5 menit.
3. Pencegahan Kehilangan Panas
Bayi baru lahir dapat mengatur temperatur tubuhnya secara memadai, dan dapat dengan cepat
kedinginan jika kehilangan panas tidak segera dicegah.
Mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahir
a. Evaporasi adalah cara kehilangan panas yang utama pada tubuh bayi terjadi karena menguapkan air
ketuban yang tidak cepat dikeringkan, atau terjadi setelah bayi dimandikan.
b. Kondiksi adalah kehilangan panas melalui kontrak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
dingin.
c. Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapak dengan udara di sekitar yang lebih
dingin.
d. Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat benda yang mempunyai
temperatur tubuh lebih rendah dari temperatur tubuh bayi.
Cara mencegah kehilangan panas
a. Keringkan bayi secara seksama.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.
c. Tutup bagian kepala bayi.
d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir.
f. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
4. Rangsangan Taktil
Mengeringkan tubuh bayi juga merupakan tindakan stimulasi. Untuk bayi yang sehat, hal ini biasanya
cukup untuk merangsang terjadinya pernafasan spontan. Jika bayi tidak memberikan respon terhadap
pengeringan dan rangsangan dan menunjukkan tanda-tanda kegawatan, segera lakukan tindakan untuk
membantu pernafasan.
5. Merawat tali pusat
a. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% untuk
membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya.
b. Bilas tangan dengan air matang / desinfeksi tingkat tinggi.
c. Keringkan tangan tersebut dengan handuk / kain bersih dan kering.
d. Ikat puntung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang diinfeksi tingkat
tinggi / klem plastik tali pusat.
e. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang di sekeliling puntung tali pusat dan lakukan
pengikatan ke 2 dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada hasil yang berlawanan.
f. Lepaskan menjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klorin 0,5%.
g. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering. Pastikan bahwa bagian kepala bayi tertutup dengan
baik.
6. Rawatan tali pusat
a. Jangan membungkus, mengoleskan bahan atau ramuan apapun ke puntung tali pusat dan nasihati
keluarga agar tidak memberikan apapun pada pusat bayi.
b. Pemakaian alkohol ataupun beladin masih diperkenankan sepanjang tidak menyebabkan tali pusat
basah / lembab.
c. Beri nasihat kepada ibu / keluarga sebelum penolong meninggalkan bayi :
1) Lipat popok di bawah putung tali pusat.
2) Jika putung tali pusat kotor, cuci dengan lembut menggunakan air matang, dan sabun keringkan dengan
kain bersih.
3) Jelaskan pada ibu bahwa ia harus mencapai bantuan perawatan jika pusat menjadi merah atau
mengeluarkan nanah / darah dan segera rujuk bayi kefasilitas yang lebih memadai.
7. Mulai Pemberian ASI
Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir. Jika mungkin, anjurkan ibu
untuk memeluk dan mencoba untuk menyusukan bayinya segera setlah tali pusat diklem dan dipotong
berdukungan dan bantu ibu untuk menyusukan bayinya.
Keuntungan peberian ASI
a. Merangsang produksi air susu ibu
b. Memperkuat reflek menghisab bayi
c. Mempromosikan keterikatan antara ibu dan bayinya
d. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui kolostrum
e. Merangsang kontraksi uterus
Posisi untuk menyusui
a. Ibu memeluk kepala dan tubuh bayi secara urus agar muka bayi menghadapi ke payudara ibu dengan
hidung di depan puting susu ibu.
Perut bayi menghadap ke perut ibu dan ibu harus menopang seluruh tubuh bayi tidak hanya leher dan
bahunya.
b. Dekatkan bayi ke payudara jika ia tampak siap untuk menghisap puting susu.
c. Membantu bayinya untuk menempelkan mulut bayi pada puting susu di payudaranya.
1) Dagu menyentuh payudara ibu.
2) Mulut terbuka lebar.
3) Mulut bayi menutupi sampai ke areola.
4) Bibir bayi bagian bawah melengkung keluar.
5) Bayi menghisap dengan perlahan dan dalam, serta kadang-kadang berhenti.
8. Upaya profilaksis terhadap gangguan mata.
Tetes mata / salep antibiotik tersebut harus diberikan dalam waktu 1 jam pertama setelah kelahiran.
Upaya profilaksis untuk gangguan pada mata tidak akan efektif jika tidak diberikan dalam 1 jam pertama
kehidupannya.
Tehnik pemberian profilaksis mata :
a. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir.
b. Jelaskan pada keluarganya tentang apa yang anda lakukan, yakinkan mereka bahwa obat tersebut akan
sangat menguntungkan bayi.
c. Berikan salep / teki mata dalam satu garis lurus, mulai dari bagian mata yang paling dekat dengan
hidung bayi menuju ke bagian luar mata.
d. Jangan biarkan ujung mulut tabung / salep atau tabung penetes menyentuh mata bayi.
e. Jangan menghapus salep / tetes mata bayi dan minta agar keluarganya tidak menghapus obat tersebut.
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir
a. Pernafasan sulit / > 60x/menit.
b. Kehangatan terlalu panas (>38oC atau terlalu dingin <36oC)
c. Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama). Biru/pucat, memar.
d. Pemberian makan hisapah lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk,berdarah.
f. Infeksi suhu meningkat, merah, bengkak, keluar cairan nanah,bau busuk, pernafasan sulit.
g. Tinja / kemih tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada
tinja.
h. Aktivitas menggigil, atau tangis tidak bisa, sangat mudah tersinggung lemas, terlalu mengantuk,
lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. Sarwono. 2005. Pelayanan Kesehatan Material dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR. POGI.
Stright. R.Barbara. 2004. Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir : Jakarta : EGC.
Buku Asuhan Persalinan Normal Revisi 2007.
http://asuhankebidanan.net/2011/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir-normal-aterm/
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL ATERM
Posted on July 14, 2011, 1:17 am, by admin, under Bayi.
BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPeriode neonatal adalah periode yang sangat penting dalam kehidupan,dari penelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50 % kematian bayi terjadi pada periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan.kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang lahir sehat akan menyebabkan kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup,bahkan kematian .misalnya sebagai akibat hipotermi pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya yang dapat menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak,akibat selanjutnya dalah perdrahan otak,syok,beberapa bagian tubuh mengeras dan keterlambatan tumbuh kembang. Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi,periode neonatal merupakan periode yang paling kritis.pencegahan asfiksia,mempertahankan suhu tubuh bayi,terutama pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR),pemberian air susu ibu (ASI) dalam rangka menurunkan angka kematian bayi oleh karena diare,pencegahan terhadap infeksi,pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologis merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak.1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan umumDiharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan padabayi baru lahir normal aterm.1.2.2 Tujuan khusus1.2.2.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian data, baik data subjektifmaupun data objektif pada bayi baru lahir normal.1.2.2.2 Mahasiswa mampu melakukan analisa data dari hasil pengkajian data.1.2.2.3 Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa, masalah dan diagnosapotensial yang mungkin ada.1.2.2.4 Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan padabayi baru lahir normal.1.2.2.5 Mahasiswa mampu melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun.1.2.2.6 Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap asuhan yang telahdilaksanakan pada bayi baru lahir normal.1.2.2.7 Mahasiswa mampu medokumentasikan hasil asuhan kebidanan pada bayibaru lahir normal.1.3 PelaksanaanLaporan studi kasus ini disusun selama melaksanakan praktek klinik diBPS Endang Mawarsih Amd.Keb. mulai tanggal 24 April 2006 sampai dengan 5
mei 2006 dan pengkajian dilaksanakan pada tanggal 25 april 2006.1.4 Sistematika Penulisan
BAB 1 PENDAHULUANMenguraikan tentang latar belakang, tujuan, pelaksanaan dansistematika penulisan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKAMenguraikan tentang konsep dasar bayi baru lahir normal dankonsep dasar asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal.
BAB 3 TINJAUAN KASUSMenguraikan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahirnormal, pada kasus nyata sebenarnya melalui pendekatan padaklien dan keluarga
BAB 4 SIMPULAN
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA2.1. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir2.1.1 Pengertian Bayi Baru LahirBayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran danharus menyesuaikan diri dari kehidupan intrautrine ke kehidupan extrautrine(Jumiarni, 1994).
2.1.2 Perubahan-perubahan yang terjadi segera setelah bayi lahirSebagai akibat perubahan lingkungan dari kehidupan intrautrine kelingkungan extrautrine, bayi menerima rangsangan yang bersifat kimiawi,mekanik dan teknik. Hasil perangsangan ini membuat bayi mengalami perubahanmetabolik, pernapasan, sirkulasi dan lain-lain. (Jumiarni, 1994)
2.1.2.1 Gangguan matabolisme karbohidratEnergi tambahan yang diperlukan neonatus pada jam-jam pertamasesudah lahir, diambil dari metabolisme asam lemak, sehingga kadar gula darahdaoat mencapai 120 mg/100 ml. Apabila oleh sesuatu hal misalnya bayi dari ibuyang menderita diabetes mellitus (DM) dan BBLR, perubahan glukosa menjadiglokogen akan meningkat atau terjadi gangguan pada metabolisme asam lemakyang tidak dapat memenuhi kebutuhan neonatus, maka kemungkinanbesar bayiakan mengalami hipoglikemia.
2.1.2.2 Gangguan suhu tubuhSegera bayi lahir, bayi akan berada ditempat yang suhu lingkungannya
lebih rendah dari lingkungan dalam rahim. Suhu tubuh neonatus yang normalyaitu sekitar 36.5 °C sampai 37 °C. Bila bayi dibiarkan pada suhu kamar (25 °C)maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi atau penguapan, konveksidan radiasi sebanyak 200 kal/kg BB/menit, sedangkan pembentukan panas yangdapat diproduksi hanya sepersepuluh dari kehilangan panas diatas, dalam waktuyang bersamaan hal ini akan menyebabkan penurunan suhu sebanyak 2 °C dalamwaktu 15 menit. Keadaan ini sangat berbahaya untuk neonatus terlebih bagi bayiBBLR, bayi dapat mengalami asfiksia karena tidak sanggup mengimbangipenurunan suhu tersebut dengan produksi panas yang dibuat sendiri.Akibat suhu yang rendah metabolisme jaringan akan meningkat danberakibat lebih mudah terjadinya oksidosis metabolik berat sehingga kebutuhanoksigen akan meningkat, selain itu hipotermi yang terjadi pada neonatus dapatmenyebabkan hipoglikemia. Untuk mengurangi kehilangn panas tersebut diatasdapat ditanggulangi dengan mengatur suhu lingkungan, membungkus badan bayidengan kain hangat, membungkus kepala bayai, disimpan ditempat tidur yangsudah dihangatkan atau dimasukkan sementara ke dalam inkubator.
2.1.2.3 Perubahan sistem pernapasan.Pernapasan normal pada neonatus pertama kali pernapasan 30 datiksesudah kelahiran. Pernapasan terjadi sebagai akibat adanya aktifitas normal darisusunan saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya,misalnya tekanan mekanis pada toraks sewaktu melawati jalan lahir. Penurunantekanan oksigen dan kenaikan tekanan karbon dioksida pada paru-parumerangsang kemoreseptor yang terletak pada sinus karotis sehingga bayibernapas, rangsngan dingin didaerah muka dapat merangsang permulaan gerakanpernapasan.Tekanan pada rongga dada bayi sewaktu melalui jalan lahirmengakibatkan bayi kehilangan setengah dari jumlah cairan yang ada di paru-paru(paru-paru pada bayi yang normal dan cukup bulan mengandung 80-100 mlcairan) sehingga sesudah bayi lahir cairan yang hilang diganti dengan udara,paru-paru berkembang dan rongga dada kembali pada bentuk semula.
2.1.2.4 Perubahan sistem sirkulasiDengan berkembangnya paru-paru tekanan oksigen didalam alveolimeningkat dan tekanan karbon dioksida menurun, hal ini mengakibatkan alirandarah ke paru-paru meningkat, akaibatnya darah dari arteri pulmonalis mengalirke paru-paru dan duktus arteriosus menutup. Dengan terpotongnya tali pusat,arteri dan vena umbilicalis menciut, aliran darah dari plasenta melalui vena cavasuperior dan foramen ovale ke aterium kiri terhenti, paru-paru mulai berfungsi.Dengan masuknya darah dari paru-paru kedalam atrium kiri tekanan diatrium kiri menjadi lebih tinggi dari pada tekanan di atrium kanan, hal ini
menyebabkan foramen menutup, sirkulasi janin berubah menjadi sirkulasi bayiyang hidup diluar badan ibu.
2.1.2.5 Perubahan-perubahan lainnyaPerubahan lain yang terjadi pada neonatus yaitu mulai berfungsinyaalat-alat pencernaan, hepar, ginjal dan alat lainnya.2.2. Kosep dasar asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal2.2.1 Pengkajian dataTanggal : Jam : Oleh :2.2.1.1 Data subjektif1. IdentitasBayi : meliputi nama bayi, umur, tanggal dan jam lahir, nomer register bayi,Berat Badan lahir dan Panjang Badan bayi serta penolong kelahiranOrang Tua : meliputi nama ibu dan nama ayah, suku bangsa ibu dan ayah, agamaibu dan ayah, pendidikan ibu dan ayah, pekerjaan ibu dan ayah serta alamat dannomer telpon ibu dan ayah.2. riwayat antenatal1) riwayat penyakit dalam kehamilanibu klien mengatakan selama hamil tidak pernah/pernah/sedang/tidak sedangmenderita penyakit Hipertensi, Diabetes Mellitus, Asma, Hepatitis, Tuberculosamaupun penyakit berat lainnya.2) kebiasan selama hamilibu klien mengatakan bahwa selama hamil tidak pernah/pernah/sedang merokok,mengkonsumsi alkohol, jamu-jamuan, narkoba maupun obat-obatan bebas .3. riwayat natalbayi lahir padatanggal : jam :Berat Badan : Panjang Badan :Jenis kelamin : Apgar Score :Tunggal/gemelli :Lama persalinan kala I : jam menitKala II : menitKetuban : jernih /keruh /mekonialKomplikasi persalinan pada ibu : ada/tidakBayi : ada/tidakResusitasi : dilakukan/tidakPenghisapan lendir : dilakukan /tidakMasase fundus uteri : dilakukan /tidakPemberian oksigen : dilakukan /tidakRangsangan taktil : dilakukan /tidak
Pemberian terapi : dilakukan /tidak3) Riwayat perinatalPenilaian Apgar ScoreNilaiKatagori0 1 2Denyut JantungPernapasanTonus ototRefleks rangsanganWarna kulitTidak adaTidak adaLembutTidak adaBiru pucatLambat < 100 Lambat, tak teratur Sebagian extrimitas lemas Meringis Tubuh merah muda kaki dan tangan merah muda > 100menangis, bagusbergerak aktifmenangis dengan kerasseluruh tubuh merah mudaUkuran antropometriBerat badan lahir : kgPanjang badan lahir : CmLingkar kepala : SOB cmFO cmMO cmLingkar dada : cm4) Pola nutrisiASI/PASI : diberikan jam setelah kelahiran5) Pola EliminasiMiksi : sudah/belumDefekasi : sudah/belum2.2.1.2 Data objektif1. Pemeriksaan umumKeadaan umum :Kesadaran :Denyut jantung : X/menitPernapasan : X/menit
Suhu : °CBB : grPB : cm2. Pemeriksaan fisikKepala : Caput succadenum : ada/tidak adaChepal hematoma : ada/tidak adaPerdarahan intrakranial : ada/tidak adaMata : Tanda infeksi : ada/tidak adaKonjungtivitis : ada/tidak adaTelinga : Bentuk : Normal/tidakKelainan : ada/tidak adaHidung : Atresia choane : ada/tidak adaMulut : Labio/labiopalato skisis : ada/tidak adaLeher : terdapat pembengkakan atau tidakDada : bentuk dada : Normal/tidakStridor : ada/tidak adaWeezing : ada/tidak adaTali pusat : perdarahan : ada/tidak adaOmfalocele : ada/tidak adaPus : ada/tidak adaKebersihan :Punggung : spina bifida : ada/tidak adaLordosis : ada/tidak adaKiphosis : ada/tidak adaScoliosis : ada/tidak adaEkstrimitas : gerakan : aktif/lemasFraktur : ada/tidak adaPolidaktili : ada/tidak adaSindaktili : ada/tidak adaGenitalia :Laki- laki : Testis sudah turun, bentuk penis normalPerempuan : labia mayora menutupi labia minoraLubang vagina : ada/tidakAnus : ada/tidakReflek bayi : rooting reflek :Sucking reflek :Reflek moro :Reflek palmar :2.2.2 Assesment2.2.2.1 Diagnosa Actual
Bayi baru lahir atau neonatus normal.2.2.2.2 MasalahPerubahan suhu tubuhAncaman terjadi hipotermia2.2.2.3 Diagnosa potensialinfeksi tali pusatAsfiksia2.2.2.4 Tindakan segeraPerawatan tali pusat dengan triple dye atau betadineResusitasi bayi baru lahir2.2.3 Planning2.2.3.1 Hisap lendir dan rangsang pernapasan neonatusTujuan : Saluran pernapasan bebas dari lendir maupun kotoran sehinggabayi dapat bernapas normalRasional : saluran papas normalRasional : saluran p dan kotoran akan membuat leluasa bayibernapas2.2.3.2 Potong dan ikat tali pusatTujuan : 1. Bayi dapat bernapas sendiri dengan segera2. Memudahkan perawatan selanjutnya3. mencegah perdarahan umbilicalisRasional : tali pusat adalah penghubung antara bayi dan ibu melaluiplasenta, sehingga tali pusat sudah dipotong bayi dapat bernapassendiri dengan segera2.2.3.3 bersihkan neonatus dari air ketuban, verniks caseosa, mekonium dandarahTujuan : 1. Membersihkan kulit tubuh bayi dari sisa-sisa lemak tubuh dankotoran lainnya.2. merangsang peredaran darah3. memberi rasa nyaman4. mencegah terjadinya infeksi tali pusatRasional : tubuh bayi yang kering dan bersih dapat mengurangi hilangnyapanas tubuh karena penguapan dan dapat mencegah terjadinyainfeksi maupun hipotermi.2.2.3.4 Jaga suhu bayi agar tetap hangat dengan cara membungkus bayi dengankain bersih dan keringTujuan :agar bayi tetap hangat dan mencegah hipotermiRasional : kain kering dapat menghalangi hilangnya panas tubuh bayi2.2.3.5 lakukan kontak dini antara ibu dan bayitujuan : menciptakan kehangatan dan mempertahankan panas tubuh serta
menciptakan ikatan batin antara ibu dan bayirasional : tubuh ibu yang hangat dapat mempertahankan panas tubuh bayi2.2.3.6 perawatan tali pusat dengan triple dye atau betadinetujuan : mencegah terjadinya infeksi tali pusatRasional : triple dye atau betadine sebagai anti biotik2.2.3.7 berikan vitamin K dengan dosis 0.5-1 mg IMTujuan : menegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K padaneonatusRasional : Vitamin K membantu proses pembekuan darah2.2.3.8 lakukan perawatan mata dengan memberikan eritromisin 0.5% atautetrasiclin 1 %tujuan : pencegahan penyakit mata karena bakteri klamidiaRasional : eritromisin 0.5% atau tetrasiclin 1 % dapat membunuh klamidia2.2.3.9 penuhi kebutuhan nutrisi bayitujuan : pemberian nutrisi yang diperlukan oleh bayi segera setelahterpisah dari plasentarasional ; bayi tidak lagi mendapat nutrisi dari ibu secara transplasenterkarena itu membutuhkan nutrisi dari luar2.2.4 implementasipelaksanaan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telahdisusun sesuai dengan kebutuhan neonatus.2.2.5 Evaluasievaluasi dilakukan untuk menilai keefektifan dari asuhan yang sudahdiberikan, bila tidak berhasil ulangi kembali proses menejemen dengan benarterhadap setiap aspek asuhan yang sudah dilakukan supaya lebih baik.BAB 3TINJAUAN KASUS3.1. Pengkajian DataTanggal : 25 April 2006 Jam : 09.00 Oleh : Ninik Ainiyah3.1.1 Data subjektif1. IdentitasNama bayi : bayi Ny. sarinahUmur : 1 jamTgl lahir : 25 April 2006Jam lahir : 08.25 BBWINo. Register : H 554/05Penolong : Bidan Eandang M.Nama ibu : Ny. Sarinah Nama ayah : Tn KhudoiriUmur : 31 thn Umur : 39 thnSuku/bangsa : jawa/ind Suku/bangsa : jawa/ind
Agama : Islam Agama : IslamPendidikan : SMEA Pendidikan :STMPekerjaan : IRT Pekerjaan : Guru SwastaAlamat :Tenggilis Permai B/8 Surabaya2. Riwayat antenatal1) Riwayat penyakit dalam kehamilanibu klien mengatakan selama hamil tidak pernah dan tidak menderita penyakitHipertensi, Diabetes Mellitus, Asma, Hepatitis, Tuberculosa maupun penyakitberat lainnya.2) kebiasan selama hamilibu klien mengatakan bahwa selama hamil tidak pernah merokok,mengkonsumsi alkohol, jamu-jamuan, narkoba maupun obat-obatan bebas .3. riwayat natalbayi lahir padatanggal : 25 April 2006 jam : 08.25 BBWIBerat Badan : 3100 gr Panjang Badan : 49 cmJenis kelamin : perempuan Apgar Score : 7-8Tunggal/gemelli : TunggalLama persalinan kala I : 2 jam 45 menitKala II : 10 menitKetuban : jernihKomplikasi persalinan pada ibu : tidak adaBayi : tidak adaResusitasi : dilakukanPenghisapan lendir : dilakukanMasase fundus uteri : dilakukanPemberian oksigen : tidakRangsangan taktil : dilakukanPemberian terapi : tidak3) Riwayat perinatalPenilaian Apgar ScoreKatagori 1 menit 5 menitDenyut JantungPernapasanTonus ototRefleks rangsanganWarna kulit121
1222112Nilai akhir 7 8Ukuran antropometriBerat badan lahir : 3100 gramPanjang badan lahir : 49 CmLingkar kepala : SOB 32 cmFO 34 cmMO 35 cmLingkar dada : 33 cm4) Pola nutrisiASI/PASI : diberikan 1 jam setelah kelahiran5) Pola EliminasiMiksi : belumDefekasi : sudah2.2.1.2 Data objektif1. Pemeriksaan umumKeadaan umum : baikKesadaran : compos mentisDenyut jantung : 136 X/menitPernapasan : 38 X/menitSuhu : 37 °CBB : 3100 grPB : 49 cm2. Pemeriksaan fisikKepala : Caput succadenum : tidak adaChepal hematoma : tidak adaPerdarahan intrakranial : tidak adaMata : Tanda infeksi : tidak adaKonjungtivitis : tidak adaTelinga : Bentuk : NormalKelainan : tidak adaHidung : Atresia choane : tidak adaMulut : Labio/labiopalato skisis : tidak adaLeher : tidak terdapat pembengkakan
Dada : bentuk dada : NormalStridor : tidak adaWeezing : tidak adaTali pusat : perdarahan : tidak adaOmfalocele : tidak adaPus : tidak adaKebersihan : cukupPunggung : spina bifida : tidak adaLordosis : tidak adaKiphosis : tidak adaScoliosis : tidak adaEkstrimitas : gerakan : aktifFraktur : tidak adaPolidaktili ; tidak adaSindaktili : tidak adaGenitalia :Perempuan : labia mayora menutupi labia minoraLubang vagina : adaAnus : adaReflek bayi : rooting reflek : baikSucking reflek : baikReflek moro : baikReflek palmar : baik3.3. Assesment3.3.1. Diagnosa ActualNeonatus normal aterm3.3.2. Masalahtidak ada3.3.3 Diagnosa potensialtidak ada3.4. PlaningRencana Asuhan Rasional1. Hisap lendir dan rangsang taktil2. bersihkan bayi dari air ketuban,keringkan badan bayi3. jaga bayi agar tetap hangatdengan membungkus bayidengan kain kering dan bersih4. rawat tali pusat dengan betadinedan kasa kering steril
5. berikan vitamin K dengan dosis0.5 mg IM1. saluran pernapasan bebas lendirdan kotoran membuat bayileluasa bernapas2. tubuh bayi yangbersih dankering membantu mengurangihilangnya panas tubuh karenapenguapan dan dapat mencegahterjadinya infeksi3. membungkus bayi mengurangihilangnya panas tubuh4. mencegah infeksi tali pusat5. mencegah defisiensi vitamin Ksehingga mencegah perdarahan6. berikan salep mata 6. mencegah infeksi mata3.5. ImplementasiTgl/Jam Tindakan25 April 0508.2508.301. menghisap lendir dan merangsang pernapasan2. membersihkan bayi3. menjaga suhu adar tetap hangat dengan membungkus bayidengan kain kering dan hangat4. merawat tali pusat dengan betadine dan dibungkus kasa steril5. memberikan vitamain K 0.5 mg IM6. memberi salep mata7. menghangatkan bayi dalam box3.6 Evaluasitanggal 25 April 2006 jam 11.00S : bayi tampak tidur tenangO : KU bayi : baikDenyut jantung : 136 x/menitPernapasan : 34 x/menitTali pusat : tidak ada pendarahan, terbungkus kasasterilBAB : BelumBAK : belumASI/PASI : Diberikan
A : Neonatus normal atermP : Anjurkan ibu memberikan ASI pada bayinyaAnjurkan ibu kontrol ulang keadaan bayinya dan pemberian imunisasiBAB 4SIMPULANTujuan utama perawatan bayi baru lahir adalah membersihkan jalannapas, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi danpencegahan infeksi.Hal-hal yang perlu dipantau pada bayi yang baru lahir adalah suhubadan dan lingkungan bayi, tanda-tanda vital, berat badan bayi baru lahir,kebersihan dan perawatan kulit bayi dan perawatan tali pusat dengan antibiotikdan kasa kering sterilBayi baru lahir dinyatakan sakit atau abnormal apabila mempunyai salahsatu atau beberapa tanda antara lain : sesak napas dengan frekuensi pernapasan ≥60 kali/menit, terdapat retraksi dada, bayi malas minum, suhu bayi panas atausangat dingin, gerak bayi kurang aktif dan bayi berat badan lahir rendah (1500-2500 gr).DAFTAR PUSTAKAJumiarni, Dra. 1994. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta : EGCPelatihan Manajemen Asuhan Kebidanan. 2002. Manajemen kebidanan menurutHalen Varney (1997). Jakarta : PPKC/PublikSaifuddin, AB. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meterial danNeonatal. Jakarta : YBP-SPSaifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternaldan Neonatal. Jakarta : YBP-SP
http://d3kebidanan.blogspot.com/2009/11/asuhan-kebidanan-pada-bayi-baru-lahir_24.html
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN IKTERUS NEONATORUM TERHADAP BAYI Ny. “M” DI BPS
I. Data Subyektif
Pada tanggal 07 Oktober 2007
A. Identitas
Nama bayi : Bayi Ny. M
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 07-10-2007
Jam : 07.30 WIB
Anak ke : Satu
Nama Ibu : Ny. Mardiana F.
Umur : 24 tahun
Pendidikan : D 3
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
a. Keluhan utama
Bayi umur 8 jam dengan, nampak kekuningan didaerah kepala dan leher, facces berwarna
seperti dempul, perut membuncit pembasaran pada hati, tidak mau minum dan reflek moro
lemah.
b. Riwayat Persalinan Sekarang
1. Persalinan spontan pervaginam tanggal 07-10-2007 pukul 07.30 WIB.
2. Lama persalinan
Kala I : 10 Jam
Kala II : 30 menit
Kala III : 15 menit
Kala IV : 2 jam setelah persalinan
3. Bayi lahir tanggal 07 Oktober 2007 pukul 07.30 WIB, jenis kelamin laki-laki
c. Riwayat Post Partum
1. Keadaan umum ibu baik
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Lochea : ada, rubra
4. Lactasi : ASI keluar sedikit
d. Kebutuhan dasar
1. Eliminasi : BAB (+), BAK (+)
2. Kebersihan : Tubuh bayi bersih
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital :
Temp : 36,50 C
Pols : 120 x/menit
PB : 2800 gram
BB : 49 cm
RR : 44 x/menit
a. Kepala
UUB : datar UUK : datar
Moulage : O Sucadeneum : tidak ada
Bentuk kepala : simetris Keadaan tubuh : tidak ada kelainan
b. Mata
Bentuk mata : simetris Strabismus : tidak ada
Pupil mata : Normal Sklera : ikterik
Keadaan : bersih
c. Hidung
Bentuk : simetris
Pernafasan cuping hidung : tidak ada
Keadaan : bersih
Lubang hidung : lengkap
Warna kulit : Pucat kekuningan
d. Mulut
Bentuk : simetris Palatum : normal
Refleks hisap : baik Bibir : lengkap atas/bawah
Gusi : normal Warna bibir : pucat
e. Telinga
Posisi : simetris kanan-kiri, dan telinga teraba lunak
Keadaan : bersih, tidak ada sumbatan
Warna kulit : pucat agak kekuningan
f. Leher
Pembesaran vena / kelenjar : tidak ada
Pergerakan leher : dapat bergerak kekanan-kekiri
Warna kulit : kuning
g. Dada
Posisi : simetris
Mamae : Ada
h. Perut
Posisi : simetris
Tali pusat : basah
Tidak ada pembesaran dan benjolan
i. Punggung bokong
Tidak ada benjolan dan tidak terdapat spina bifida
j. Ekstrimitas
Jari tangan : Lengkap
Posisi dan bentuk : Simetris kanan-kiri
Jari kaki : Lengkap
Pergerakan : Aktif
Warna kulit pucat, kuku, tangan dan kaki berwarna agak kekuningan
k. Genetalia
Lengkap, terdapat testis dan skrotum sudah turun
Jenis kelamin : laki-laki
Anus : positif, tidak ada sumbatan
l. Reflek
1. Mencari (rooting) : kurang baik
2. Menghisap (sucking) : kurang baik
3. Menelan (swalowing) : kurang baik
4. Reflek kaki (stapping) : baik
5. Menggenggam (graping) : baik
6. Reflek morro : baik
m. Ukuran antropometri
BB : 2800 gram
Lingkar kepala : 34 cm
TB : 49 cm
Lingkar dada : 32 cm
Lila : 11 cm
2. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan lab, kadar bilirubin serum 100 umol/l
II. Interpretasi Data Dasar
1. Diagnosa :
Bayi baru lahir normal hari pertama dengan ikterus derajat I (pada kepala dan leher).
DS : Anak lahir tanggal 07 Oktober 2007 pukul 07.30 WIB
DO : Tanda-tanda vital
BB : 2800 gram Temp : 36,500 C
PB : 49 cm Pols : 120 x/menit
RR : 46 x/menit
APGAR SCORE : 8-9
2. Masalah
a. Penurunan kadar bilirubin
Dasar : terdapat warna kuning pada bagian kepala dan leher, hasil pemeriksaan lab kadar
bilirubinnya 100 umol/dl
b. Perawatan tali pusat
Dasar : tali pusat masih basah
3. Kebutuhan
a. Pemenuhan nutrisi yang adekuat
b. Penyinaran pada dengan lampu fluorensi sebanyak 10 buah masing-masing 20 watt dan
menjamur/menyinarkan bayi di bawah sinar matahari pagi selama 10-15 menit antara pukul
07.00-08.00 WIB
c. Merawat tali pusat agar tetap kering dan membungkusnya dengan kassa steril
III. Identifikasi Masalah Potensial
1. Potensial terjadinya ikterus pada derajat yang lebih lanjut
Dasar :
a. Dari hasil pemeriksaan lab didapatkan kadar serum bilirubin indirek 100 umol/l (derajat I)
b. Terdapat warna kuning pada daerah muka, leher dan kuku
2. Potensial terjadinya pemindahan mikro organisme pada tali pusat
Dasar : tali pusat masih basah
IV. Identifikasi Tindakan Segera dan Kolaborasi Segera
Kolaborasi bila ada komplikasi
V. Perencanaan
1. Jelaskan pada ibu cara perawatan bayi baru lahir :
a. Cara perawatan tali pusat
b. Personal hygiene bayi
2. Penanganan ikterus :
Ajarkan ibu cara menghangatkan/penyinaran bayi dengan sinar matahari di pagi hari untuk
menurunkan kadar bilirubin
3. Libatkan ibu dalam pemberian ASI eksklusif
4. Libatkan ibu dalam imunisasi
5. Jelaskan tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
6. Observasi kemajuan pertumbuhan dan perkembangan bayi
VI. Implementasi
1. Melakukan perawatan tali pusat
a. Tali pusat selalu dalam keadaan kering
b. Tali pusat harus dibungkus dengan kassa steril
c. Kebersihan harus selalu dijaga dengan cara mengganti kasa bila kotor
2. Menjaga bayi agar tidak hipotermi
a. Membungkus bagi dengan kain yang bersih, kering dan hangat
3. Membantu penurunan kadar bilirubin pada bayi
a. Menghangatkan/melakukan penyinaran pada bayi di bawah sinar matahari di pagi hari
selama 15-20 menit antara pukul 07.00 – 08.00 pagi.
4. Membantu ibu untuk menyusui bayinya sesegera mungkin
5. Memberikan imunisasi hepatitis B ke-1 pada bayi baru lahir
6. Menjelaskan tanda-tanda bahaya BBL :
a. Warna kulit kuning terutama 24 jam pertama (kulit berwarna biru/pucat).
b. Tali pusat merah, bengkak, berbau busuk, keluar cairan atau nanah
c. Bayi kejang
d. Menghisap lemah, banyak muntah, mengantuk belebihan
e. Tidak BAK dan BAB 24 jam pertama
7. Melakukan pemantauan bayi baru lahir
a. Kemampuan menghisap
b. Keaktifan bayi
c. Keadaan umum bayi
VII. Evaluasi
1. Keadaan bayi lebih baik, sklera masih tampak ikterik
2. Tali pusat terawat baik
3. Bayi dalam kondisi hangat
4. Kemampuan menghisap bayi : baik, bayi tampak aktif, warna kulit mulai kemerah-merahan
5. Hasil pengukuran antropometri
BB : 2900 gram PB : 50 cm LL : 13 cm
LK : 34 cm LD : 33 cm
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 10 Oktober 2007 pukul 10.00 WIB, hari ke 3
S : a. Ibu mengatakan bayinya sudah mau menyusui
b. Ibu mengatakan bayinyaa sudah sering BAK
c. Ibu mengatakan bayinya sering menangis
O : Tanda-tanda vital
RR : 45 x/menit BB : 2900 gram
Suhu : 37,60 C PB : 50 cm
Nadi : 128 x/menit
a. Tanda-tanda ikterus sudah berkurang:
1. Warna kulit sudah tampak kemerahan
2. Sklera masih berwarna kuning
3. hasil lab : Kadar bilirubin 60 umol/dl
b. Tali pusat sudah layu dan terlihat terawat baik
c. Bayi sudah mau menyusui
d. Perut bayi tidak kembung
e. Eliminasi : BAK 7-8 x/hari
BAB 2-3 x/hari
f. Reflek : 1. Mencari (Rooting) : baik
2. Menghisap (sucking) : baik
3. Menelan (swallowing) : baik
4. Reflek kaki (stapping) : baik
5. Menggenggam (graping) : baik
6. Reflek moro : baik
A : Diagnosa
Bayi baru lahir dengan ikterus derajat I
Dasar : bayi baru lahir 07 Oktober 2007 dengan apgar 8-9
Masalah, untuk sementara tidak ada
Kebutuhan : a. Perawatan tali pusat
b. Perawatan bayi sehari-hari
c. Penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :
1. Personal hygiene bayi
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Pertahankan suhu tubuh bayi
P : 1. Mandikan bayi dengan mandi lap 2 kali sehari
2. Merawat tali pusat
3. Berikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang :
a. Personal hygiene bayi
b. Pemberian ASI eksklusif
c. pertahankan suhu tubuh
4. Tetap anjurkan ibu untuk menghangatkan bayinya dibawah sinar matahari pagi untuk
menurunkan kadar bilirubin.
Tanggal 13 Oktober 2007, hari ke-7
16 jamS : a. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur
7-8 kali sehari, BAB 2 x seharib. Ibu mengatakan bayinya BAK
c. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam.
O : a. Keadaan umum baik
Tanda-tanda vital :
RR : 50 x/menit BB : 3100 gram
Suhu : 37,20 C PB : 50 cm
Nadi : 130 x/menit
b. Eliminasi : BAK 7-8 x/hari
BAB 2 x/hari
c Reflek : 1. Mencari (Rooting) : baik
2. Menghisap (sucking) : baik
3. Menelan (swallowing) : baik
4. Reflek kaki (stapping) : baik
5. Menggenggam (graping) : baik
6. Reflek moro : baik
d. Warna kulit kemerahan, sklera masih tampak ikterik, tanda-tanda ikterus sudah berkurang
e. Tali pusat sudah lepas.
A : Diagnosa
Bayi baru lahir normal umur 7 hari
Dasar : bayi baru lahir normal spontan pervaginam tanggal 07-10-2007
Masalah, untuk sementara tidak ada
Kebutuhan : a. Perawatan bayi sehari-hari
b. Pemberian ASI eksklusif
c. Penyuluhan tentang imunisasi
P : a. Lakukan perawatan bayi sehari-hari :
Mandikan bayi dengan mandi rendam 2 x sehari karena tali pusat sudah puput.
b. Sarankan ibu untuk membawa anaknya secara rutin ke posyandu untuk memantau tumbuh
kembang bayi.
c. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan
Tanggal 20 Oktober 2007, hari ke 14
S : a. Ibu mengatakan bayi minum ASI dengan kuat
b. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja tiap jam
7-8 kali sehari, BAB 2 x seharic. Ibu mengatakan bayinya BAK
O : a. Keadaan umum baik
Tanda-tanda vital :
RR : 52 x/menit BB : 3100 gram
Suhu : 37,00 C PB : 50 cm
Nadi : 128 x/menit
b. Eliminasi : BAK 7-8 x/hari
BAB 2 x/hari
c Reflek : 1. Mencari (Rooting) : baik
2. Menghisap (sucking) : baik
3. Menelan (swallowing) : baik
4. Reflek kaki (stapping) : baik
5. Menggenggam (graping) : baik
6. Reflek moro : baik
d. Warna kulit kemerahan, sklera tidak ikterik
A : Diagnosa
Bayi baru lahir normal umur 14 hari
Dasar : bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 07-10-2007
Masalah : tidak ada
Kebutuhan : a. Perawatan bayi sehari-hari
b. Pemberian ASI eksklusif
c. Penyuluhan tentang imunisasi
P : a. Ajarkan ibu untuk perawatan bayi sehari-hari :
1. Mandikan bayi, dengan mandi rendam 2 x sehari
2. Anjurkan pada ibu jika terdapat tanda-tanda bahaya :
Suhu tinggi, kejang, diare, dan lain-lain segera bawa ke pusat kesehatan
b. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI saja
c. Sarankan pada ibu untuk membawa anaknya ke posyandu secara rutin untuk memantau
tumbuh kembang bayi