ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE...

82
ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE DEHIDRASI SEDANG DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: SRI WINARSIH NIM. B 09.052 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I

DENGAN DIARE DEHIDRASI SEDANG DI

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

SRI WINARSIH

NIM. B 09.052

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2013

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

ii �

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

iii �

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

iv �

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit

An. I dengan Diare Dehidrasi Sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun

2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan,

masukan dan motivasi kepada penulis.

4. Drg. Basoeki Soetardjo, MMR, selaku Direktur RSUD Dr. Moewardi

Surakarta, yang telah memberi ijin kepada penulis untuk mengambil data awal

dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

v �

6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis

mengharapkan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi

penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

vi �

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

� Janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, sebab kamu

paling tinggi derajatnya, jika kamu orang beriman.

� Kunci dalam menjalani hidup adalah berusaha, berdoa dan bertawakal. Jauh

sebelum kita menjalani hidup ini Allah telah menuliskan apa yang akan kita

jalani dalam kehidupan ini.

� Allah tidak akan memberikan apa yang kamu minta, tapi Allah akan

memberikan apa yang kamu butuhkan.

PERSEMBAHAN

� Allah SWT yang telah memberikan kemudahan di

setiap kesulitan, sehingga penulis mampu

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.

� Ayah dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan

doa, dukungan, kasih sayang sepanjang hidupku

sehingga menjadikanku kuat dalam menghadapi

kerasnya hidup ini.

� Ayah dan Ibu Mertua tercinta yang selalu sabar dan

memberi dukungan, kesetiaan serta untaian doa

yang senantiasa mengiringi langkahku.

� Suamiku tersayang “Roberto Yan Pratama” yang

selalu memberikan semangat serta dukungan dan

cintanya yang tulus.

� Anakku “Deo” yang selalu memberi semangat

dalam hidupku.

� Pembimbing tercinta Ibu Ambarsari, SST.

� Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu menemaniku

dan menyayangiku di saat suka dan duka kasih

untuk kalian semua.

� Almamaterku.

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

vii �

STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013

SRI WINARSIH

B 09.052

ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I

DENGAN DIARE DEHIDRASI SEDANG DI

RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

TAHUN 2013

(xi + 67 halaman + 9 lampiran)

INTISARI

Latar Belakang: Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2010 tercatat

sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup. Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta

kejadian setiap tahun pasien menderita diare, 70 – 80% dari penderita ini adalah

anak dibawah lima tahun (+ 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap tahunnya

mengalami lebih dari satu kejadian diare, 1 – 2% akan jatuh ke dalam dehidrasi.

Tujuan: Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sakit dengan diare dehidrasi

sedang dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut 7

langkah Varney.

Jenis: Merupakan studi kasus dengan menggunakan metode studi kasus. Lokasi

di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subyek studi kasus adalah An. I dengan diare

dehidrasi sedang. Waktu studi kasus pada tanggal 4 – 8 Februari 2013. Teknik

pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi

pustaka.

Hasil: Hasil dari studi kasus ini adalah setelah 5 hari didapatkan hasil bahwa

anaknya sudah tidak rewel lagi, keadaan umum baik, ubun-ubun tidak cekung,

muka tidak pucat, mata tidak cekung, mulut lembab/ tidak kering, perut tidak

kembung, turgor normal dan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lunak

disertai dengan ampas.

Kesimpulan: Asuhan kebidanan pada An. I dengan diare dehidrasi sedang di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta terdapat kesenjangan antara teori dan praktek,

yaitu langkah interpretasi data, tindakan segera, perencanaan dan pelaksanaan.

Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Balita, Diare Dehidrasi Sedang

Kepustakaan : 25 literatur (2002 – 2011)

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

viii �

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

ix �

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

INTISARI ................................................................................................. vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus ...................................................... 3

D. Manfaat Studi Kasus .................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ................................................... 5

F. Sistematika Penulisan .................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .............................................................. 8

1. Balita ...................................................................... 8

2. Diare ....................................................................... 12

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

x �

3. Diare Dehidrasi Sedang .......................................... 18

B. Teori Manajemen Kebidanan ....................................... 20

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus ......................................................... 35

B. Lokasi Studi Kasus ....................................................... 35

C. Subyek Studi Kasus ..................................................... 35

D. Waktu Studi Kasus ....................................................... 36

E. Instrumen Studi Kasus ................................................. 36

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 36

G. Alat-alat yang Dibutuhkan ........................................... 38

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ............................................................. 40

B. Pembahasan .................................................................. 59

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................. 64

B. Saran ............................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

xi �

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 2. Surat Ijin Penggunahan Lahan

Lampiran 3. Surat Balasan dari Lahan

Lampiran 4. Format Asuhan Kebidanan pada Bayi/ Balita Sakit

Lampiran 5. Permohonan Menjadi Pasien

Lampiran 6. Persetujuan Pasien

Lampiran 7. Lembar Observasi

Lampiran 8. Leaflet Diare & SAP Macam-macam Nutrisi Balita

Lampiran 9. Lembar Konsultasi

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

1 �

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara dengan

Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi, apabila dibandingkan dengan

negara ASEAN lainnya. Angka kematian bayi di Indonesia pada tahun 2010

tercatat sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup. Diare merupakan salah satu

penyebab utama kesakitan dan kematian anak balita di negara berkembang.

Untuk skala Nasional berdasarkan data dari Profil Kesehatan Indonesia tahun

2008, penderita diare pada tahun tersebut adalah 8.443 orang dengan angka

kematian akibat diare adalah 2,5%. Angka ini meningkat dari tahun

sebelumnya, yaitu 1,7% dengan jumlah penderita diare adalah 3.661 orang.

Untuk tahun 2006, penderita diare di Indonesia adalah 10.280 orang dengan

angka kematian 2,5% (Depkes, 2008).

Di Indonesia dapat ditemukan sekitar 60 juta kejadian setiap tahun

pasien menderita diare, 70 – 80% dari penderita ini adalah anak dibawah lima

tahun (+ 40 juta kejadian). Kelompok ini setiap tahunnya mengalami lebih

dari satu kejadian diare, 1 – 2% akan jatuh ke dalam dehidrasi (Array, 2008).

Salah satu langkah dalam pencapaian target Millenium Development

Goals/ MDG’s adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari

tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survey Kesehatan Rumah Tangga

(SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun

1

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

2 �

diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di

Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang

tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan

kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. Berbagai faktor

mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi, ataupun kesembuhan pada

pasien penderita diare. Pada balita, kejadian diare lebih berbahaya dibanding

pada orang dewasa dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih banyak

mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan

mengalami dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada

malnutrisi ataupun kematian (Kemenkes, 2011).

Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah angka

kematian bayi di Jawa Tengah ada kecenderungan meningkat dari tahun ke

tahun. Dari data tahun 2009, sedikitnya 9 bayi meninggal di setiap 1.000

kelahiran hidup. Jumlah itu meningkat di tahun 2010, di mana angkanya

menjadi 10 tiap 1.000 kelahiran hidup (Kundori, 2011).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan jumlah penderita diare dari bulan

Januari sampai dengan November tahun 2012 dari catatan medik (RM) di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta didapatkan 341 kasus balita sakit dengan

diare, yang dikategorikan diare dehidrasi sedang 189 kasus (55,4%), diare

berat 88 kasus (25,8%), sedangkan diare dengan dehidrasi 64 (18,8%).

Berdasarkan data di atas jumlah balita yang mengalami diare di RSUD

Dr. Moewardi Surakarta masih cukup tinggi dan bahaya yang ditimbulkan

akibat diare masih tinggi dan jika tidak segera ditangani bisa mengalami

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

3 �

dehidrasi bahkan terjadi kematian, maka penulis tertarik untuk melaksanakan

studi kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit An. I dengan

Diare Dehidrasi Sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2013”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

ditarik perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimana

Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit An. I dengan Diare

Dehidrasi Sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta Tahun 2013 dengan

menggunakan manajemen kebidanan 7 langkah Varney?”.

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang nyata dalam

melaksanakan asuhan kebidanan balita sakit dengan diare dehidrasi sedang

sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu:

1) Melakukan pengkajian pada balita sakit An. I dengan diare

dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada balita sakit An. I dengan diare

dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

4 �

3) Menentukan diagnosa potensial pada balita sakit An. I dengan

diare dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

4) Mengantisipasi atau tindakan segera pada balita sakit An. I dengan

diare dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita sakit An. I

dengan diare dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

6) Melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun pada balita

sakit An. I dengan diare dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang diberikan pada balita

sakit An. I dengan diare dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi

Surakarta.

b. Penulis mampu menganalisa kesenjangan antara teori dan kasus nyata

di lapangan pada balita sakit An. I dengan diare dehidrasi sedang.

c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah pada

balita sakit An. I dengan diare dehidrasi sedang.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Diri Sendiri

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman yang nyata

dalam memberikan asuhan kebidanan balita sakit dengan diare dehidrasi

sedang.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

5 �

2. Bagi Profesi

Diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi organisasi profesi

bidan dalam upaya meningkatkan mutu dalam memberikan asuhan

kebidanan balita sakit dengan diare dehidrasi sedang.

3. Bagi Institusi

a. RSUD Dr. Moewardi Surakarta

Dapat digunakan sebagai peningkatan kualitas dalam

pelaksanaan asuhan kebidanan balita sakit dengan diare dehidrasi

sedang.

b. Pendidikan

Digunakan sebagai tambahan wacana atau referensi sehingga

dapat menambah pengetahuan tentang asuhan kebidanan balita sakit

dengan diare dehidrasi sedang.

E. Keaslian Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah tentang asuhan kebidanan balita sakit dengan diare

dehidrasi sedang pernah dilaksanakan oleh:

1. Warsiti (2009), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita An. M Sakit

Diare Dehidrasi Sedang di RSUD Kota Surakarta”. Dengan menggunakan

manajemen kebidanan dengan tujuh langkah Varney. Pada tinjauan kasus

penulis ditemukan diagnosa anak M umur 4 tahun dengan diare dehidrasi

sedang. Tindakan yang dilakukan yaitu memberikan terapi obat menurut

advis dokter, memberikan oralit atau cairan yang mengandung elektrolit,

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

6 �

jika per oral tidak dapat diberikan maka memasang infus RS atau NaCl,

memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit diare serta perawatan

di rumah, kebersihan perorangan dan lingkungan agar ibu dapat

memberikan pertolongan pertama pada anaknya.

2. Eni Sugianti (2004), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Balita Diare

di Puskesmas Gajahan Pasar Kliwon Surakarta”. Dengan menggunakan

manajemen kebidanan dengan tujuh langkah Varney. Pada balita Ny. S

diare tanpa dehidrasi dengan memberikan cairan yang banyak dari

biasanya dengan menggunakan cairan rumah tangga yaitu LGG (Larutan

Gula Garam) atau cairan rumah tangga (seperti: sup, air beras), nutrisi

yang cukup dan pemberian ASI sesering mungkin, maka anak dapat

kembali dalam keadaan baik.

Perbedaan studi kasus di atas dengan studi kasus yang dibuat oleh

penulis terletak pada tempat, subyek, waktu dan hasil studi kasus, sedangkan

persamaan dengan studi kasus ini terletak pada judul yaitu pada balita sakit

dan diare dehidrasi sedang.

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu antara lain

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan studi kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan

sistematika penulisan.

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

7 �

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori yang meliputi teori medis yang terdiri

teori balita yang meliputi pengertian, tahapan perkembangan,

pertumbuhan fisik teori diare meliputi pengertian, etiologi,

patofisiologi, gambaran klinis, akibat penyakit diare, komplikasi,

pencegahan, pengolahan atau penanganan, teori diare dengan

dehidrasi sedang meliputi pengertian, gambaran klinis,

penatalaksanaan serta teori asuhan kebidanan yang meliputi 7

langkah manajemen kebidananan menurut Varney, dan kerangka

konsep.

BAB III METODOLOGI

Bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subjek

studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik

pengumpulan data, alat-alat yang digunakan penulis untuk

pelaksanaan studi kasus.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang laporan kasus dengan menggunakan

manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah

yaitu: mulai dari pengkajian data, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan SOAP.

Pembahasan berisi tentang kesenjangan antara teori dan praktek

yang penulis temukan sewaktu pengambilan kasus dengan

pendekatan asuhan kebidanan menurut Varney.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

8 �

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan

dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti

dari pembahasan penanganan balita dengan diare dehidrasi sedang.

Saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan anggapan

kesimpulan yang berupa kesenjangan, pemecahan masalah

hendaknya bersifat realistis, operasional yang artinya saran itu

dapat dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

9 �

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Balita

a. Pengertian Balita

Balita adalah anak usia 12 sampai 59 bulan. Masa balita adalah

periode penting dalam tumbuh kembang anak (Depkes RI, 2005).

Balita adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir yang

berusia 0 sampai menjelang 5 tahun (Ferry, 2007).

b. Tahapan Perkembangan Balita

Menurut Depkes RI (2005), tahapan perkembangan balita meliputi:

1) Umur 12 – 18 bulan

a) Berdiri sendiri tanpa berpegangan

b) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali

c) Berjalan mundur 5 langkah

d) Memanggil ibu dengan kata mama, memanggil ayah dengan

kata papa

e) Menumpuk 2 kubus

f) Menunjukkan apa yang diinginkan tanpa menangis atau

merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan/

menarik tangan ibu

g) Memperlihatkan rasa cemburu atau bersaing.

9

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

10 �

2) Umur 18 – 24 bulan

a) Beridir sendiri tanpa berpegangan 30 detik

b) Berjalan tanpa terhuyung-huyung

c) Bertepuk tangan dan melambai-lambai

d) Menumpuk 4 buah kubus

e) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f) Menggelindingkan bola ke arah sasaran

g) Menyebut 3 – 6 kata yang mempunyai arti

h) Membantu atau menirukan pekerjaan rumah tangga

i) Memegang cangkir sendiri, belajar makan dan minum sendiri.

3) Umur 24 – 36 bulan

a) Jalan naik tangga sendiri

b) Dapat bermain menendang bola kecil

c) Mencorat-coret pensil pada kertas

d) Bicara dengan baik menggunakan 2 kata

e) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta

f) Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua

benda atau lebih

g) Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu

mengangkat piring jika diminta

h) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah

i) Melepas pakaiannya sendiri.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

11 �

4) Umur 36 – 48 bulan

a) Berdiri 1 kaki selama 2 detik

b) Melompat kedua kaki diangkat

c) Mengayuh sepeda roda tiga

d) Menggambar garis lurus

e) Menumpuk 8 buah kubus

f) Mengenal 2 – 4 warna

g) Menyebut nama, umur, tempat

h) Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan

i) Mendengarkan cerita

j) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

k) Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan

l) Mengenakan sepatu sendiri.

5) Umur 48 – 60 bulan

a. Berdiri satu kaki selama 6 detik

b. Melompat-lompat satu kaki

c. Menari

d. Menggambar tanda silang

e. Menggambar lingkaran

f. Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh

g. Mengancing baju atau pakaian boneka

h. Menyebut nama tanpa dibantu

i. Senang menyebut kata baru

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

12 �

j. Senang bertanya tentang sesuatu

k. Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar

l. Bicaranya mudah dimengerti

m. Bisa membandingkan atau membedakan sesuatu dari ukuran

dan bentuknya

n. Menyebut angka, menghitung jari, nama-nama hari

o. Menggosok gigi tanpa dibantu

p. Bereaksi tentang dan tidak rewel ketika ditinggal pergi ibunya.

c. Pertumbuhan Fisik

1) Lingkar kepala

Ukuran kepala bayi merupakan salah satu ukuran yang penting

diketahui, yaitu untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan

otak. Lingkar kepala bayi normal adalah 33 – 35 cm, tahun pertama

naik 10 cm, kenaikan semakin lama semakin sedikit, usia 5 tahun

kenaikan hanya 0,5 cm, setiap tahun sampai ukuran dewasa

dicapai. Usia 2 tahun kurang lebih 1/6 panjang badan. Usia satu

tahun adalah 44 – 47 cm (Wahidayat, 2003).

2) Panjang badan

Dalam tahun pertama, panjang badan bayi bertambah 23 cm. Balita

pada umur 1 tahun panjangnya menjadi 71 cm. Kemudian

kecepatan pertumbuhan berkurang, sehingga setelah umur 2 tahun,

kecepatan pertambahan panjang badan kira-kira 5 cm per tahun.

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

13 �

Rumusan panjang anak dari usia 3 tahun sampai remaja 80 + 5 cm

(Wahidayat, 2003).

3) Berat badan

Sesudah tahun pertama kenaikan 1,5 – 2 kg atau 2 – 3 kg setiap

tahun. Rumusan berat badan 7 – 2n kg (n = tahun) berat badan

umur 1 tahun adalah 3 kali berat badan lahir, 2,5 tahun adalah 4

kali berat badan lahir, dan 6 tahun adalah 2 kali berat badan umur 1

tahun (Wahidayat, 2003).

2. Diare

a. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair

dengan frekuensi lebih dari empat kali buang air besar dalam sehari

pada balita umur kurang dari satu bulan. Sedang pada balita umur lebih

dari satu bulan, frekuensi tiga kali buang air besar dalam sehari. Diare

akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada balita dan anak

yang sebelumnya (Nelson, 2004).

b. Etiologi

Menurut Ngastiyah (2005), penyebab diare dapat dibagi dalam

beberapa faktor, yaitu:

1) Faktor infeksi

Infeksi enterial, yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enterial

meliputi:

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

14 �

a) Faktor bakteri: Vibrio, E. coli, Salmobella, Shigella,

Campylobacteryersinia, Aeromonas dan sebagainya.

b) Faktor virus: Enterovirus (virus Echo Coxsackie, Poliomyeltis),

Adenovirus, Astrovirus dan lain-lain.

c) Infeksi parasit: Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxiyuris,

Strongiloides), Protozoa (Entamoeba, Giardia Lamblia,

Trichomonas hominis), Jamur (Candida Albicans).

2) Infeksi parental

Infeksi parental yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat

pencernaan, seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilafaringitis,

Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Kejadian ini

terdapat pada balita dan anak berumur dibawah 2 tahun

(Ngastiyah, 2005).

3) Faktor malabsorbsi

a) Malabsorbsi: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan

sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan

galaktosa). Pada balita dan anak yang terpenting dan tersering

ialah intoleransi laktosa.

b) Malabsorbsi lemak.

c) Malabsorbsi protein.

4) Faktor makanan (makanan basi, makanan tercampur banyak lemak,

sayur-sayuran yang dimasak kurang matang).

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

15 �

5) Faktor psikologis: Rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat

menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar

(Ngastiyah, 2005).

c. Patofisiologi

Menurut FKUI (2006), mekanisme dasar yang menyebabkan

timbulnya diare ialah:

1) Gangguan osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi,

sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus.

Isi rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2) Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu, misalnya toksin pada dinding usus

akan terjadi peningkatan sekresi air dan elektrolit ke dalam rongga

usus dan selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi

rongga usus.

3) Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan

usus untuk menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya

bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh

berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

16 �

d. Gambaran Klinis

Penyakit diare bermula dari pasien cengeng, gelisah, nafsu

makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair,

mungkin disertai lendir dan darah. Warna tinja semakin lama berubah

menjadi kehijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah

sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan tinja semakin lama

semakin asam sebagai akibat banyaknya asam laktat yang berasal dari

laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare

(Ngastiyah, 2005).

Gejala muntah dapat timbul sebelum atau sesudah diare dan

dapat disebabkan karena lambung meradang atau akibat gangguan

keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak

kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai terlihat yaitu

berat badan turun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar

menjadi cekung, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak

kering. Pasien diare yang dirawat biasanya sudah dalam keadaan

dehidrasi berat dengan rata-rata kehilangan cairan sebanyak 12,5%

pada dehidrasi berat, volume darah berkurang sehingga dapat terjadi

renjatan hipovolemik dengan gejala denyut jantung menjadi cepat,

nada cepat dan kecil, tekanan darah menurun. Bila sudah terjadi

asidosis metabolik pasien akan tampak pucat dengan pernafasan yang

cepat dan dalam (Ngastiyah, 2005).

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

17 �

e. Akibat Penyakit Diare

Penyakit diare dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi dan

pada penderita diare jika tidak segera ditangani maka dapat terjadi

dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan kemudian berlanjut menjadi

dehidrasi berat. Dehidrasi adalah kehilangan air dari tubuh atau

jaringan keadaan yang merupakan akibat kehilangan air abnormal

(Ramali dan Pamoentjak, 2005).

f. Komplikasi

Komplikasi kehilangan akibat diare (Ngastiyah, 2005):

1) Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik atau

hipertonik)

2) Renjatan hipovolemik

3) Hipoglikemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah,

bradikardia, perubahan elektrokardiogram)

4) Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan

defisiensi enzim laktase

5) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik

6) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau

kronik).

g. Pencegahan

Menurut WHO (2003), pencegahan diare dapat dilakukan

dengan cara, antara lain sebagai berikut:

1) Pemberian ASI Eksklusif (0 – 4 bulan)

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

18 �

2) Memperbaiki cara penyapihan

3) Penggunaan air untuk higiene dan air bersih untuk minum

4) Mencuci tangan

5) Penggunaan jamban

6) Pembuangan kotoran anak secara benar

7) Imunisasi terhadap campak

h. Pengobatan atau Penatalaksanaan Diare

Pengobatan atau penanganan diare pada balita dehidrasi yang

dilakukan di Rumah Sakit (FKUI, 2006), yaitu:

1) Dehidrasi ringan dan sedang

a) Mencegah terjadinya hipotermi

b) Pemberian ASI secara langsung/ sonde, pemberian RL secara

infus

c) Pemberian antibiotik

d) Pemberian infus RL atau NaCl 150 ml/ hari, ¼-nya diberikan 4

jam pertama, ¾-nya diberikan 20 jam berikutnya.

2) Dehidrasi berat

a) Mencegah terjadinya hipotermi

b) Pemberian ASI secara langsung/ personde, pemberian RL

secara infus

c) Pemberian antibiotik

d) Pemberian infus RL atau NaCl 150 ml/ hari, ¼-nya diberikan 4

jam pertama, ¾-nya diberikan 20 jam berikutnya.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

19 �

e) Koreksi cairan 30 cc/ kg/ 1 jam, 20 cc/ 2 jam dilanjutkan 10 cc/

kg

f) Koreksi Bic Nat 8,4%, 20 x 0,3 x BB (diencerkan dengan

NaCl 0,9).

3. Diare dengan Dehidrasi Sedang

a. Pengertian

Diare dengan dehidrasi sedang adalah diare yang mengalami

dehidrasi atau kehilangan cairan 5 – 10% dari berat badan semula dan

menunjukkan gangguan-gangguan tanda vital tubuh (Boediarso, 2009).

b. Gambaran Klinis

Diare dengan dehidrasi sedang ditandai dengan BAB lebih dari

3 kali sehari, penderita merasa haus, terlihat mengantuk dan gelisah,

kepala pusing jika berubah posisi, pernafasan lebih cepat dari keadaan

normal, ubun-ubun dan mata cekung, kadang-kadang muntah, kencing

sedikit dan pekat, nafsu makan dan aktivitasnya menurun, tidak ada air

mata, mulut penderita kering, cubitan perut kulitnya kembali pelan-

pelan. Dehidrasi sedang rata-rata kehilangan cairan sebanyak 5 – 10%

dari berat badan semula (Santosa, 2002).

c. Penatalaksanaan Balita Diare dengan Dehidrasi Sedang

Menurut Depkes RI (2008), penatalaksanaan diare dengan

dehidrasi sedang yaitu:

1) Berikan oralit sesuai dengan yang dianjurkan selama periode 3 jam

dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

20 �

a) Umur 12 – 24 bulan dengan berat badan 10 – 12 kg pemberian

oralit sebanyak 700 – 900 ml.

b) Umur 2 – 5 tahun dengan berat badan 12 – 19 kg pemberian

oralit sebanyak 900 – 1400 ml.

Jika berat badan balita tidak diketahui dapat juga menggunakan

umur saja. Jumlah oralit dapat dihitung dengan cara berat badan

(dalam kg) dikalikan 75. Jika anak menginginkan oralit lebih

banyak dari pedoman di atas, berikan saja.

2) Tunjukkan kepada ibu cara memberikan larutan oralit, di

antaranya:

a) Setelah 3 jam ulangi penilaian dan klasifikasi kembali derajat

dehidrasi, kemudian pilih rencana terapi yang sesuai untuk

melanjutkan pengobatan, kemudian mulai memberi makan

pada balita ketika masih di klinik/ rumah sakit.

b) Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai yang

harus dilakukan adalah:

(1) Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.

(2) Tunjukkan beberapa banyak oralit yang harus diberikan di

rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan.

(3) Beri beberapa bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi

juga beri 6 bungkus sesuai yang dianjurkan yaitu 100

sampai 200 ml setiap kali berak.

(4) Jelaskan 3 aturan perawatan di rumah, yaitu antara lain:

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

21 �

(1) Beri cairan tambahan 100 sampai 200 ml setiap kali

berak.

(2) Lanjutkan pemberian makan.

(3) Beritahu ibu kapan harus kembali memeriksakan

beraknya.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan, keterampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang

berfokus pada klien (Varney, 2004).

2. Tujuh Langkah Manajemen Kebidanan menurut Varney (2004)

Langkah I: Pengkajian

Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi

keadaan pasien. Data dasar ini termasuk riwayat kesehatan dan

pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subyektif dan

data obyektif serta data penunjang (Varney, 2004).

a. Identitas

Identitas adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2005).

Identitas tersebut meliputi:

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

22 �

1) Nama balita : Diperlukan untuk memastikan bahwa yang

diperiksa benar-benar anak yang dimaksud.

Nama harus jelas dan lengkap serta ditulis juga

nama panggilan akrabnya (Matondang, 2003).

2) Umur : Perlu diketahui mengingat periode anak

mempunyai kekhasannya sendiri dalam

morbiditas dan mortalitas. Usia anak juga

diperlukan untuk menginterpretasikan apakah

data pemeriksaan klinis anak tersebut normal

sesuai umurnya (Matondang, 2003).

3) Jenis kelamin : Jenis kelamin sangat diperlukan selain untuk

identitas juga untuk penilaian data

pemeriksaan klinis (Matondang, 2003).

4) Nama orang tua : Agar dituliskan dengan jelas agar tidak keliru

dengan orang lain mengingat banyak nama

yang sama (Matondang, 2003).

5) Agama : Berguna untuk memberikan motivasi pasien

sesuai dengan agama yang dianutnya

(Varney, 2004).

6) Pendidikan : Selain sebagai tambahan identitas informasi

tentang pendidikan orang tua baik ayah

maupun ibu, dapat menggambarkan

keakuratan data yang diperoleh serta dapat

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

23 �

ditentukan pola pendekatan dalam anamnesis

(Matondang, 2003).

7) Alamat : Untuk mengetahui dimana lingkungan tempat

tinggalnya (Varney, 2004).

b. Anamnesa (Data Subyektif)

Anamnesa adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai

suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2005).

1) Alasan datang atau keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang menyebabkan

klien dibawa untuk berobat (Matondang, 2003).

Balita diare dengan dehidrasi sedang ditandai dengan gelisah,

rewel/ mudah marah, mata cekung dan bila haus minum dengan

lahap (Depkes, 2008).

2) Riwayat kesehatan

a) Imunisasi

Status imunisasi klien dinyatakan, khususnya imunisasi BCG,

DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Hal tersebut selain

diperlukan untuk mengetahui status perlindungan pediatrik

yang diperoleh juga membantu diagnosis pada beberapa

keadaan tertentu (Matondang, 2003).

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

24 �

b) Riwayat penyakit lalu

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah

diderita, apabila balita menderita suatu penyakit

(Varney, 2004).

c) Riwayat penyakit sekarang

Dikaji untuk mengetahui keadaan pasien saat ini

(Varney, 2004).

d) Riwayat penyakit keluarga

Dikaji untuk mengetahui status pertumbuhan balita, terutama

pada usia balita dapat ditelaah dari kurva badan terhadap umur

dan panjang badan terhadap umur (Matondang, 2003).

3) Riwayat sosial

a) Siapa yang mengasuh balita

b) Hubungan pasien dengan anggota keluarga, yaitu dengan ibu,

ayah serta anggota keluarga yang lain

c) Hubungan dengan teman sebaya di lingkungan sekitar rumah.

Perlu diupayakan untuk mengetahui terdapatnya masalah

dalam keluarga, tetapi harus diingat bahwa masalah ini sering

menyangkut hal-hal sensitif, hingga diperlukan kebijakan dan

kearifan tersendiri dalam pendekatannya (Matondang, 2003).

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

25 �

4) Riwayat kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Pola nutrisi yang diberikan mengkaji pada makan balita

yang meliputi frekuensi komposisi, kwantitas, serta jenis

dan jumlah minuman. Hal ini untuk mengetahui apakah gizi

balita baik atau buruk, pola makan balita teratur atau tidak

(Nursalam, 2004).

Balita harus mendapat nutrisi yang cukup, baik secara oral

maupun parenteral. Nutrisi yang diberikan harus mengandung

elektrolit dan kalori yang optimal. Pada balita dengan diare

dehidrasi sedang nafsu makan cenderung berkurang

(Ngastiyah, 2005).

b) Pola istirahat/ tidur

Yang perlu dikaji untuk mengetahui pola istirahat dan pola

tidur adalah berupa jam klien tidur dalam sehari apakah ada

gangguan (Saifuddin, 2006). Pada balita dengan diare dehidrasi

sedang cenderung mengantuk dan gelisah (Santosa, 2002).

c) Pola eliminasi

Dikaji untuk mengetahui beberapa kali BAB dan BAK, adakah

kaitannya dengan obstipasi atau tidak (Hellen, 2007).

Pada diare dengan dehidrasi sedang BAB lebih dari tiga kali

sehari dengan konsistensi encer dan BAK sedikit dan pekat

(Santosa, 2002).

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

26 �

c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif)

Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan dilihat

oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2005). Data obyektif tersebut

meliputi:

1) Status generalis

a) Keadaan umum: balita sakit dengan diare dehidrasi sedang

keadaan umumnya cenderung lemah (Nursalam, 2005).

b) Kesadaran: penilaian kesadaran pasien yang dinilai bila

pasien tidak tidur yang dinyatakan sebagai composmentis,

apatis, somnolen (Matondang, 2003). Pada balita dengan

diare dehidrasi sedang kesadarannya composmentis

(Nursalam, 2005).

2) Tanda-tanda vital, meliputi:

a) Denyut nadi: menilai kecepatan irama, suara jantung jelas dan

teratur. Denyut jantung normal adalah 70 – 110 kali per menit

(Hellen, 2007). Pada balita dengan diare dehidrasi sedang,

denyut nadi cepat dan melemah lebih dari 110 kali per menit

(Saifuddin, 2006).

b) Pernafasan: menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam 1

menit. Respirasi normal 30 – 40 kali per menit (Hellen, 2007).

Pada balita dengan diare dehidrasi sedang, pernafasan

cenderung dalam tapi cepat lebih dari 40 kali per menit

(Saifuddin, 2006).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

27 �

c) Temperatur normal kulit 36,50 C. Balita diare dengan dehidrasi

sedang suhunya naik lebih dari 36,50 C (Saifuddin, 2006).

d. Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan sistematis meliputi antara lain:

1) Kepala : Ubun-ubunnya cekung (Saifuddin, 2006).

a) Rambut : Bagaimana warnanya (Matondang, 2003).

b) Mata : Conjungtiva dari merah, merah muda sampai

pucat, sklera putih, kelopak mata cekung

(Matondang, 2003). Pada balita diare dehidrasi

sedang matanya cekung (Saifuddin, 2006).

c) Telinga : Serumen banyak sampai bersih, warna kemerahan

sampai tak tampak kemerahan

(Matondang, 2003).

d) Hidung : Adakah nafas, cuping hidung, kotoran yang

menyumbat jalan nafas (Matondang, 2003). Pada

balita diare dehidrasi sedang tampak cepat

(Saifuddin, 2006).

e) Mulut : Bibir warna pucat, kebiruan, kemerahan,

kering pecah-pecah, lidah kemerahan

(Matondang, 2003). Pada balita dengan diare

dehidrasi sedang bibir dan lidah kering

(Saifuddin, 2006).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

28 �

2) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tiroid

(Matondang, 2003).

3) Dada : Adakah retraksi, simetris atau tidak

(Matondang, 2003).

4) Perut : Cenderung kembung, turgor baik sampai

dengan buruk, cubitan kulit kembali lambat

(Matondang, 2003).

5) Ekstremitas : Adakah oedem tanda sianosis, akral dingin,

apakah kuku sudah melebihi jari-jari

(Hellen, 2007).

e. Pemeriksaan Antropometri

Menurut Hellen (2007), pemeriksaan antropometri meliputi:

1) Lingkar kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan otak.

2) Lingkar dada : Untuk mengetahui keterlambatan pertumbuhan.

3) Panjang badan : Untuk mengetahui tinggi badan.

f. Data Penunjang

Data penunjang adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk

mendukung pemeriksaan yang tak dapat diketahui dengan pemeriksaan

fisik yang meliputi pemeriksaan laboratorium serta terapi

(Nursalam, 2005).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

29 �

Menurut Nursalam (2003), pemeriksaan laboratorium

meliputi:

1) Darah (Hb, leukosit, trombosit)

2) Feses

Langkah II: Interpretasi Data

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan, sehingga

dapat merumuskan diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah tidak

dapat didefinisikan seperti diagnosa, tetapi membutuhkan penanganan

(Varney, 2004).

a. Diagnosa Kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkup praktek kebidanan (Varney, 2004). Dalam kasus ini adalah

Balita An. X umur ….. tahun dengan diare dehidrasi sedang.

Data Dasar:

1) Data subyektif

Data subyektif adalah data didapat dari klien sebagai suatu

pendapat terhadap situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak

dapat ditentukan oleh tenaga kesehatan secara independent tetapi

melalui suatu sistem interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2005).

Ibu mengatakan anaknya BAB lebih dari 3 kali/ hari, merasa haus

terus menerus, rewel, gelisah, kadang-kadang muntah serta nafsu

makan menurun.

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

30 �

2) Data obyektif

Data obyektif adalah data yang sesungguhnya dapat

diobservasi dan dilihat oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2005).

Pada pasien balita dengan diare dehidrasi sedang denyut nadi cepat

dan melemah lebih dari 110 kali per menit, pernafasan cenderung

dalam dan cepat lebih dari 40 kali per menit dan temperatur kulit

lebih dari 36,50 C (Saifuddin, 2006).

b. Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai diagnosa

(Varney, 2004).

Masalah yang umum muncul pada balita sakit diare dengan

dehidrasi sedang adalah gelisah, nafsu makan dan aktivitas menurun,

pusing jika berubah posisi, dikarenakan kehilangan cairan tubuh

sebanyak 5 – 10% dari berat badan semula (Santosa, 2002).

c. Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan pasien dan belum

teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapat dengan

melakukan analisa data (Varney, 2004).

Kebutuhan yang diperlukan pada balita sakit diare dehidrasi

sedang meliputi:

1) Pemberian cairan dan elektrolit berupa oralit dan cairan parental.

2) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal.

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

31 �

Langkah III: Diagnosa Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial

berdasarkan diagnosa masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini

membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan,

sambil mengamati klien. Bidan diharapkan bersiap-siap bila diagnosa atau

masalah potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2004).

Pada kasus balita diare dehidrasi sedang potensial terjadi diare

dehidrasi berat (Ngastiyah, 2005).

Langkah IV: Tindakan Segera/ Antisipasi

Dalam melakukan tindakan harus sesuai dengan prioritas masalah

atau kebutuhan yang dihadapi kliennya. Setelah merumuskan tindakan

yang dilakukan untuk mengantisipasi diagnosa potensial pada langkah

sebelumnya harus merumuskan tindakan emergency/ segera. Dalam

rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan secara

mandiri, secara kolaborasi atau bersifat rujukan (Varney, 2004).

Menurut Ngastiyah (2005), langkah yang perlu dilaksanakan antara

lain:

a. Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak

b. Observasi vital sign

c. Pemberian cairan (rehidrasi awal)

d. Pemberian infus RL.

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

32 �

Langkah V: Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu

klien dalam mencapai kriteria hasil (Nursalam, 2005). Menurut FKUI

(2006), rencana tindakan yang dapat dilakukan pada asuhan balita sakit

diare dehidrasi sedang adalah:

a. Mencegah terjadinya hipotermi

b. Pemberian ASI secara langsung/ sonde

c. Pemberian antibiotik

d. Pemberian infus RL atau NaCl 150 ml/ hari, ¼-nya diberikan 4 jam

pertama, ¾-nya diberikan 20 jam berikutnya.

Langkah VI: Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai

tujuan yang spesifik (Nursalam, 2005).

Pada langkah ini asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada

langkah kelima dilaksanakan secara efisiensi dan aman. Perencanaan ini

dilakukan sepenuhnya oleh bidan dan sebagian oleh pasien atau tim

kesehatan lainnya (Varney, 2004).

Langkah VII: Evaluasi

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam manajemen kebidanan

untuk kegiatannya dilakukan terus-menerus dengan melibatkan pasien,

bidan, dokter, dan keluarga. Pada langkah ini evaluasi dari asuhan

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

33 �

kebidanan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan

bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan

sebagaimana telah diidentifikasi dalam diagnosa (Varney, 2004).

Kriteria evaluasi asuhan kebidanan pada balita sakit diare

dehidrasi sedang menurut Depkes (2008), adalah sebagai berikut:

a. Keadaan umum baik

b. Ubun-ubun dan mata tidak cekung

c. Turgor kembali normal

d. Mulut dan lidah tidak kering

e. Tidak ada dehidrasi

f. Tidak terjadi diare dehidrasi berat

g. BAB menjadi normal.

C. Landasan Hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan

aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang terhadap hukum

(mal praktek), dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

balita, landasan hukum yang digunakan di antaranya:

1. UU Kesehatan RI No. 23, 1992 pasal 15 yang berisi:

a) Bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan

jiwa pasien, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

b) Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya

dapat dilakukan:

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

34 �

1) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya,

tindakan tersebut.

2) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan

untuk itu dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta

berdasarkan pertimbangan tim ahli.

3) Dengan peraturan, keluarga yang bersangkutan.

4) Pada sarana kesehatan tertentu.

Berdasarkan kasus ini maka sebagai seorang bidan harus

melakukan tindakan dengan cara merujuk dan berkolaborasi dengan

dokter untuk melakukan suatu tindakan pemberian dosis obat yang

dimaksudkan untuk mengurangi penderitaan pasien.

2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, No. 1464/ MENKES/

PER/ X/ 2010, Pasal 11, pelayanan kesehatan anak meliputi:

a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi,

pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K,

perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0 – 28), dan perawatan

tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk

c. Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan perujukan

d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah

e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan pra sekolah

f. Pemberian konseling dan penyuluhan

g. Pemberian surat keterangan kelahiran/ surat keterangan kematian.

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

35 �

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Jenis Studi Kasus

Laporan ini merupakan studi kasus dengan metode deskriptif yaitu

suatu metode yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau

membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif

(Notoatmodjo, 2010).

Studi kasus adalah studi yang dilakukan dengan cara meneliti suatu

permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal

(Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus merupakan tempat dimana pengambilan kasus

tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi kasus ini telah

dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

C. Subjek Studi Kasus

Dalam penulisan studi kasus ini subyek merupakan hal atau orang yang

akan dijadikan sebagai pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek

dalam studi kasus ini adalah pada balita sakit An. I dengan diare dehidrasi

sedang.

35

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

36 �

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Studi kasus

ini telah dilakukan pada tanggal 4 – 8 Februari 2013.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus merupakan alat atau fasilitas yang digunakan

untuk mendapatkan data-data kasus (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang

digunakan untuk mendapatkan data pada kasus diare dengan dehidrasi sedang

adalah dengan cara melakukan wawancara kepada orang tua An. I dengan

tenaga kesehatan dan dengan format asuhan kebidanan pada balita sakit.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah materi atau kumpulan fakta yang

dikumpulkan sendiri oleh peneliti pada saat berlangsung suatu penelitian

(Nursalam, 2005).

a. Pemeriksaan Fisik

Menurut (Nursalam, 2005), pemeriksaan fisik dipergunakan

untuk mengetahui keadaan fisik pasien sistematis dengan cara:

1) Inspeksi

Inspeksi adalah suatu proses observasi yang dilakukan sistematik

dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, dan

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

37 �

penciuman sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi

pada pada kasus ini dilakukan secara berurutan mulai dari kepala

sampai ke kaki.

2) Palpasi

Palpasi suatu teknik yang menggunakan indera peraba tangan, jari,

adalah suatu instrument yang sensitif yang digunakan untuk

mengumpulkan data tentang temperatur, turgor, bentuk,

kelembaban, vibrasi dan ukuran. Pada kasus ini dilakukan palpasi

meliputi turgor dan perut. Palpasi dilakukan untuk mengetahui

temperatur kulit, kelembaban kulit serta memastikan perut jika

dicubit kembalinya lambat atau cepat..

3) Perkusi

Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk

membandingkan kiri kanan pada setiap permukaan tubuh dengan

tujuan menghasilkan suara, perkusi yang bertujuan untuk

mengidentifikasi, lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan.

Pada kasus ini perkusi dilakukan pemeriksaan perutu ntuk

mengetahui perut balita kembung atau tidak.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan jalan mendengarkan suatu

yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Pada

kasus ini auskultasi dilakukan untuk memeriksa frekuensi jantung

dan untuk mengetahui bising usus.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

38 �

b. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati subjek dan melakukan berbagai macam pemeriksaan yang

berhubungan dengan kasus yang akan diambil. Observasi dapat berupa

pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

(Notoatmodjo, 2010) antara lain:

1) Mengklasifikasi gejala-gejala yang relevan

2) Observasi dilaksanakan pada gejala-gejala yang relevan

3) Menggunakan jumlah pengamatan yang telah banyak

4) Melakukan pencatatan dengan segera

5) Didukung pula oleh alat-alat mekanik atau elektronik seperti alat

pemotret film, tape recorder dan lain-lain (Notoatmodjo, 2010).

c. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (Responden)

atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Face

to face) (Notoatmodjo, 2010). Wawancara dilakukan pada keluarga

balita sakit An. X diare dengan dehidrasi sedang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan

fisik atau terapi diperoleh dari keterangan keluarga sama lingkungannya,

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

39 �

mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam kebidanan

dan studi (Notoatmodjo, 2010).

a. Studi Dokumentasi

Dokumen adalah semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2010). Dalam studi

kasus ini dokumen merupakan buku catatan rekam medik yang

didapatkan dari RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

b. Studi Kepustakaan

Adalah bahan-bahan pustaka yang sangat penting dan

menunjang latar belakang teoritis dari studi penelitian

(Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini mengambil studi kepustakaan

dari buku, laporan penelitian, majalah ilmiah, jurnal dan sumber

terbaru yang berhubungan dengan diare dehidrasi sedang terbitan

tahun 2002 – 2012.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pengambilan data antara

lain:

1. Alat dan bahan dalam pengambilan data

a. Format asuhan kebidanan

b. Buku tulis

c. Bolpoint

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

40 �

2. Alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan fisik dan observasi

a. Alat pengukur tinggi badan

b. Timbangan berat badan

c. Pita LILA

d. Stetoskop

e. Termometer.

3. Alat dan bahan lainnya

a. Buku KIA

b. Buku rekam medik di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

4. Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan laboratorium antara lain:

a. Darah lengkap

b. Feses

39

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

40 �

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus

Tanggal : 4 – 2 – 2013

Pukul : 10.00 WIB

1. Pengkajian

a. Identitas

1) Identitas anak

a) Nama Anak : An. I

b) Umur : 1 tahun 10 bulan

c) Tanggal lahir : 05 – 04 – 2011

d) Anak ke : Pertama

e) Jenis Kelamin : Laki-laki

2) Identitas ibu Identitas ayah

a) Nama : Ny. A Nama : Tn. S

b) Umur : 21 tahun Umur : 24 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

e) Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Wiraswasta

f) Alamat : Derso RT. 03 RW. II Kayu Apak Sukoharjo

40

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

41 �

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke Rumah Sakit

Ibu mengatakan anaknya buang air besar > 4 kali sehari dengan

konsistensi cair, badannya lemas, rewel, gelisah, nafsu makan

dan aktifitas menurun dan muntah 2 kali sehari disertai demam.

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi, ibu mengatakan:

(1) BCG : 05 – 05 – 2011

(2) DPTI : 05 – 06 – 2011

(3) DPT2 : 05 – 07 – 2011

(4) DPT3 : 05 – 08 – 2011

(5) Polio1 : 05 – 05 – 2011

(6) Polio2 : 05 – 06 – 2011

(7) Polio3 : 05 – 07 – 2011

(8) Polio4 : 05 – 08 – 2011

(9) Hepatitis B1 : 05 – 04 – 2011

(10) Hepatitis B2 : 05 – 07 – 2011

(11) Hepatitis B3 : 05 – 01 – 2012

(12) Campak : 09 – 12- 2011

(13) Imunisasi lain : Tidak ada.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

42 �

b) Riwayat penyakit lalu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah sakit berat, pernah

menderita sakit batuk, pilek dan demam pada usia 9 bulan

tetapi dapat sembuh setelah diberi obat dari bidan.

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan anaknya sudah 2 hari buang air besar > 4

kali sehari dengan konsistensi cair. Sebelumnya pernah

dirawat di Puskesmas selama 2 hari dan tidak ada

perubahan kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk

mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

d) Riwayat penyakit keluarga

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada riwayat penyakit

menurun seperti asma, hipertensi, DM dan jantung,

kemudian penyakit menular seperti TBC, hepatitis, HIV/

AIDS.

e) Riwayat Sosial, ibu mengatakan:

(1) Yang mengasuh

Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri bersama

suaminya.

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarganya

baik/ harmonis.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

43 �

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya senang bermain dengan teman

sebayanya.

3) Pola Kebiasaan Sehari-hari

a) Nutrisi

1) Sebelum sakit

Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali sehari dengan

porsi sedang yaitu nasi/ bubur, roti/ biskuit, sup dan

kadang buah serta susu.

2) Selama sakit

Ibu mengatakan anaknya makan 3 kali sehari dengan

porsi sedikit yaitu bubur, agar-agar dan susu.

3) Pola makan yang digunakan:

(1) Pagi

(a) Sebelum sakit : Jam 07.00 WIB, berupa nasi 1

porsi piring kecil, sayur dan

lauk 1 buah telur dan 1 buah

pisang, minum susu dan air

putih 1 gelas.

(b) Selama sakit : Jam 07.30 WIB, berupa nasi

setengah porsi piring kecil dan

lauk (telur/ daging), buah

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

44 �

(jeruk, pisang). Minum susu

250 ml, air teh hangat 1 gelas.

(2) Siang

(a) Sebelum sakit : Jam 13.00 WIB, berupa nasi 1

piring kecil dan sayur dan lauk

tahu bacem, minum air putih

sebanyak 1 gelas, buah tidak

ada.

(b) Selama sakit : Jam 14.30 WIB, berupa nasi

lembek setengah piring kecil,

sayur dan lauk (telur, tempe),

minum susu 150 ml, buah

(jeruk).

(3) Sore

(a) Sebelum sakit : Jam 16.00 WIB, berupa nasi 1

porsi piring kecil, sayur, lauk,

buah tidak ada, minum susu

250 ml dan air putih 1 gelas.

(b) Selama sakit : Jam 15.30 WIB, berupa nasi

setengah porsi piring kecil,

lauk (tahu/ telur), buah (jeruk,

pisang), minum susu 250 ml,

air teh hangat 1 gelas.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

45 �

b) Istirahat/ Tidur

(1) Sebelum sakit

Tidur siang : Ibu mengatakan anaknya tidur siang

pukul 13.00 WIB lamanya + 2 jam per

hari.

Tidur malam : Ibu mengatakan anaknya tidur malam

pukul 20.00 WIB lamanya + 8 jam per

hari.

(2) Selama sakit

Ibu mengatakan anaknya tidurnya kurang nyenyak dan

sering rewel.

c) Aktivitas

(1) Sebelum sakit

Ibu mengatakan anaknya sangat aktif jika diajak

bermain.

(2) Selama sakit

Ibu mengatakan selama sakit aktivitas anaknya

menurun, jika diajak bermain tidak aktif, sering rewel

dan gelisah.

d) Eliminasi

(1) Sebelum sakit

BAK : Ibu mengatakan anaknya BAK 4 – 5 x/ hari,

warna kuning jernih.

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

46 �

BAB : Ibu mengatakan anaknya BAB 1 x/ hari

dengan konsistensi lunak.

(2) Selama sakit

BAK : Ibu mengatakan anaknya BAK 3 x/ hari, warna

kuning pekat dan lancar.

BAB : Ibu mengatakan anaknya BAB > 4 x/ hari

dengan konsistensi cair.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Sedang

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : N = 104 x/ menit, R = 35 x/ menit

S = 39° C.

d) BB/ TB : 12 kg/ 89 cm

e) LK / LLA : 47 cm/ 16 cm

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala : Ubun-ubun cekung.

(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak rontok.

(2) Muka : Muka tampak kemerahan, tidak pucat.

(3) Mata : Kanan kiri simetris, konjungtiva merah

muda, sklera berwarna putih, mata sedikit

cekung.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

47 �

(4) Telinga : Bersih, kanan kiri simetris, tidak ada

serumen.

(5) Hidung : Kanan dan kiri simetris terdapat cairan/

lendir berwarna bening dan encer, kulit

hidung bagian luar tampak kemerahan.

(6) Mulut : Bibir dan lidah tampak kering.

b) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.

c) Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada

waktu bernafas, suara terdengar seperti ada

secret.

d) Perut : Tidak kembung, turgor pada perut jika

dicubit kembalinya lama.

e) Ekstremitas : Tidak oedem, jari-jari tangan dan kaki

lengkap, tidak ada kelainan.

3) Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

a) Kemampuan gerak kasar:

(1) Bermain bola

(2) Berjalan mengikuti garis lurus

(3) Berlari, melompat

(4) Melempar benda-benda kecil ke atas

b) Kemampuan gerak halus:

(1) Menyusun balok-balok

(2) Mencoret-coret

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

48 �

(3) Menggambar

(4) Makan pakai sendok

4) Pemeriksaan Penunjang Pukul: 11.00 WIB

a) Pemeriksaan darah

(1) Hb : 13 gr%

(2) Leukosit : 9600/mm3

(3) Trombosit : 245000/mm3

b) Pemeriksaan feses

(1) Warna : Coklat

(2) Bau : Khas feses

(3) Konsistensi : Cair

(4) Lendir : Negatif

(5) Darah : Negatif

2. Interpretasi Data

Tanggal: 4 – 2 – 2013 Pukul: 11.30 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An. I umur 1 tahun 10 bulan, dengan diare dehidrasi sedang.

Data Dasar

Subyektif:

Ibu mengatakan anaknya buang air besar > 4 kali sehari dengan

konsistensi cair, badannya lemas, rewel, gelisah, nafsu makan dan

aktifitas menurun dan muntah 2 kali sehari disertai demam.

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

49 �

Obyektif:

1) KU : Sedang

2) Kesadaran : Composmentis

3) Vital Sign: N = 104 x/ menit, R = 35 x/ menit, S = 39° C

4) BB = 12 kg, TB = 89 cm, LK = 47 cm

5) Muka kemerahan dan tidak pucat.

6) Mata kanan kiri simetris, konjungtiva merah muda, sklera

berwarna putih, mata sedikit cekung.

7) Mulut, bibir dan lidah tampak kering.

8) Perut tidak kembung, turgor pada perut jika dicubit kembalinya

lama.

b. Masalah

Ibu mengatakan anaknya gelisah, nafsu makan dan aktivitasnya

menurun.

c. Kebutuhan

1) Pemberian cairan dan elektrolit.

2) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal.

3. Diagnosa Potensial

Potensial terjadi diare dengan dehidrasi berat.

4. Antisipasi/ Tindakan Segera

a. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian infus

KAen 3 A, terapi injeksi Bacteryn 2 x 375 mg serta tablet Puyer

Dialac 3 x 1 bungkus sehari per oral.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

50 �

b. Observasi vital sign.

c. Pemberian cairan dan elektrolit (rehidrasi awal).

5. Perencanaan

Tanggal: 4 – 2 – 2013 Pukul: 11.30 WIB

a. Observasi keadaan umum dan vital sign tiap 2 jam.

b. Observasi tetesan infus KAen 3 A tiap 2 jam.

c. Observasi pola BAB tiap 2 jam.

d. Anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum air putih pada

anaknya.

e. Berikan nutrisi yang mengandung cukup energi dan protein serta

tinggi serat serta susu LSM 70 ml.

f. Berikan terapi sesuai advis dokter spesialis anak.

6. Pelaksanaan

Tanggal: 4 – 2 – 2013 Pukul: 13.30 WIB

a. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign pasien.

b. Mengobservasi tetesan infus KAen 3 A 20 tpm.

c. Mengobservasi pola BAB pada pukul 13.45 WIB.

d. Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum air putih

pada anaknya.

e. Memberikan nutrisi yang mengandung cukup energi dan protein

serta tinggi serat, misalnya nasi, telur, sayur bayam dan buah serta

susu LSM 70 ml.

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

51 �

f. Memberikan terapi sesuai advis dokter spesialis anak pada pukul

12.00 WIB secara bersamaan.

1) Injeksi Bacteryn 375 mg per IV

2) Oral Puyer Dialac 1 bungkus per hari per oral

3) Paracetamol 100 mg

7. Evaluasi

Tanggal: 4 – 2 – 2013 Pukul: 14.00 WIB

a. Keadaan umum pasien: sedang, kesadaran: composmentis

b. Tetesan infus KAen 3 A lancar 20 tpm.

c. BAB 4 kali dengan konsistensi cair, warna kuning kecoklatan.

d. Ibu bersedia memberikan banyak minum air putih pada anaknya.

e. Anak sudah diberikan cukup nutrisi yang mengandung cukup

energi dan protein serta tinggi serat, seperti makan nasi, telur dan

sayur tetapi hanya sedikit serta sudah minum susu LSM 70 ml.

f. Obat oral Puyer Dialac sudah diminum, Injeksi Bacteryn 375 mg

per IV sudah masuk dan Paracetamol 100 mg juga sudah diminum.

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

52 �

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal: 5 – 2 – 2013 Pukul: 08.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya buang air besar 3 kali sehari, konsistensi cair

dan sedikit ampas.

2. Ibu mengatakan anaknya masih lemas dan rewel.

3. Ibu mengatakan anaknya sering haus dan makannya sedikit.

O : Objektif

1. Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, TTV: suhu = 370

C, nadi = 110 x/ menit, respirasi = 26 x/ menit.

2. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

ubun-ubun cekung, mata sedikit cekung, mulut tampak lembab, perut

tidak kembung, turgor pada perut jika dicubit kembalinya sedikit

lama.

3. Pada tangan kiri masih terpasang infus KAen 3 A 20 tpm.

A : Assesment

An. I umur 1 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan

hari kedua.

P : Planning

Tanggal: 5 – 2 – 2013

1. Pukul 08.15 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign.

2. Pukul 08.25 WIB mengobservasi tetesan infus KAen 3 A 20 tpm.

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

53 �

3. Pukul 08.30 WIB mengobservasi pola BAB.

4. Pukul 08.35 WIB menganjurkan pada ibu untuk memberikan banyak

minum air putih pada anaknya.

5. Pukul 08.40 WIB memberikan nutrisi yang mengandung energi dan

protein serta tinggi serat serta berikan susu LSM 70 ml.

6. Pukul 08.45 WIB meneruskan terapi dokter yaitu Injeksi Bacteryn 2 x

375 mg per IV, Dialac Puyer 1 x 1 bungkus per oral.

E : Evaluasi

Tanggal: 5 – 2 – 2013 Pukul: 11.00 WIB

1. Keadaan umum sedang, vital sign pasien dengan suhu = 370 C, nadi =

110 x/ menit, respirasi = 26 x/ menit.

2. Tetesan infus KAen 3 A lancar 20 tpm.

3. Pola BAB 3 kali sehari dengan konsistensi cair, warna kuning

kecoklatan.

4. Ibu bersedia memberikan banyak minum air putih kepada anaknya.

5. Nutrisi yang mengandung energi dan protein serta tinggi serat sudah

diberikan yaitu nasi, telur dan sayur soto tetapi sedikit serta sudah

minum susu LSM 70 ml.

6. Injeksi Bacteryn 375 mg sudah dimasukkan secara IV dan Puyer

Dialac telah diminum.

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

54 �

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal: 8 – 2 – 2013 Pukul: 08.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 2 kali sehari dengan konsistensi cair

disertai ampas dan anak masih lemas dan rewel.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak demam lagi, mau banyak minum

dan makannya masih sedikit.

O : Objektif

1. Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, TTV: suhu =

36,50 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 30 x/ menit.

2. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

ubun-ubun dan mata sudah tidak cekung, mulut tampak lembab, perut

tidak kembung, turgor kulit normal.

3. Pada tangan kiri terpasang infus KAen 3 A 20 tpm.

A : Assesment

An. I umur 1 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan

hari ketiga.

P : Planning

Tanggal: 8 – 2 – 2013

1. Pukul 08.15 WIB mengkaji keadaan umum dan vital sign pasien.

2. Pukul 08.25 WIB meneruskan terapi dokter berupa pemberian Injeksi

Bacteryn 375 mg dan obat oral Dialac Puyer 1 bungkus.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

55 �

3. Pukul 08.30 WIB menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum

pada anaknya.

4. Pukul 08.35 WIB memberikan nutrisi yang mengandung energi dan

protein serta tinggi serat serta berikan susu LSM 70 ml.

5. Pukul 08.40 WIB mengkaji pola BAB.

E : Evaluasi

Tanggal: 8 – 2 – 2013 Pukul: 11.00 WIB

1. Keadaan umum sedang, kesadaran composmentis, vital sign pasien

dengan suhu = 360 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 30 x/ menit.

2. Injeksi Bacteryn 375 mg sudah diberikan secara IV dan obat oral

Dialac Puyer 1 bungkus sudah diminum.

3. Anak sudah minum air putih 3 gelas.

4. Nutrisi yang mengandung energi dan protein serta tinggi serat sudah

diberikan yaitu nasi, ikan dan sayur bayam tetapi sedikit serta sudah

minum susu LSM 70 ml.

5. Anak sudah BAB 2 kali sehari dengan konsistensi cair disertai ampas.

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

56 �

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal: 10 – 2 – 2013 Pukul: 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak

dan berwarna kuning kecoklatan.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah agak membaik dan aktif jika diajak

bermain.

3. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel lagi.

O : Objektif

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital:

suhu = 36,40 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 30 x/ menit.

2. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

mata tidak cekung, mulut tampak lembab, perut tidak kembung dan

turgor kulit normal.

3. Infus KAen 3 A 20 tpm.

A : Assesment

An. I umur 1 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan

hari keempat.

P : Planning

Tanggal: 10 – 2 – 2013

1. Pukul 09.30 WIB mengkaji keadaan umum dan vital sign pasien.

2. Pukul 09.45 WIB memberikan obat oral Dialac Puyer 1 bungkus.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

57 �

3. Pukul 09.50 WIB menghentikan pemberian obat injeksi.

4. Pukul 10.00 WIB menganjurkan ibu untuk memberikan banyak minum

air putih pada anaknya.

5. Pukul 10.05 WIB memberikan nutrisi yang mengandung energi dan

protein serta tinggi serat serta susu LSM 70 ml.

6. Pukul 10.15 WIB mengkaji pola BAB.

E : Evaluasi

Tanggal: 10 – 2 – 2013 Pukul: 11.30 WIB

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign pasien

dengan suhu = 36,30 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 30 x/ menit.

2. Obat oral Dialac Puyer sudah diminum.

3. Obat injeksi sudah tidak diberikan.

4. An. I mau untuk minum banyak.

5. Anak mau makan dengan nutrisi yang mengandung energi dan protein

serta tinggi serat, yaitu nasi, telur dadar dan sayur bayam dengan porsi

sedang serta sudah minum susu LSM 70 ml.

6. Anak sudah BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lunak disertai ampas

dan berwarna kuning kecoklatan.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

58 �

DATA PERKEMBANGAN IV

Tanggal: 14 – 2 – 2013 Pukul: 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari dengan konsistensi BAB

lunak disertai ampas.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel dan aktif jika diajak

bermain.

O : Objektif

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tanda-tanda vital:

suhu = 36,40 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 24 x/ menit.

2. Muka tidak pucat, konjungtiva merah muda, sklera berwarna putih,

ubun-ubun dan mata tidak cekung, mulut lembab dan perut tidak

kembung serta turgor normal.

A : Assesment

An. I umur 1 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan

hari kelima.

P : Planning

Tanggal: 14 – 2 – 2013

1. Pukul 09.15 WIB mengkaji keadaan umum dan vital sign.

2. Pukul 09.20 WIB memberikan terapi sesuai advis dokter yaitu Dialac 3

x 1 bungkus/ hari dan Vitamin B6 3 x 1 mg/ hari sebanyak 1 tablet.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

59 �

3. Pukul 09.30 WIB memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit

diare pada balita serta cara perawatan di rumah agar tumbuh kembang

balita tidak terhambat dan memberikan pendidikan kebersihan

perorangan dan lingkungan.

E : Evaluasi

Tanggal: 14 – 2 – 2013 Pukul: 12.00 WIB

1. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, vital sign pasien

dengan suhu = 36,30 C, nadi = 100 x/ menit, respirasi = 24 x/ menit.

2. Obat sudah dikonsumsi sesuai advis dokter yaitu Puyer Dialac 3 x 1

bungkus sehari dan Vitamin B6 3 x 1 mg/ hari.

3. Ibu sudah mengerti tentang penyakit diare pada balita serta cara

perawatan di rumah dan kebersihan perorangan serta lingkungan.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

60 �

B. Pembahasan

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada balita An. I umur 1 tahun 10

bulan sakit diare dengan dehidrasi sedang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta

selama 5 hari, penulis akan membahas tentang kesenjangan yang terdapat

dalam tinjauan teori dengan kenyataan yang penulis temukan sejak melakukan

Pengkajian, Interpretasi Data, Diagnosa Potensial, Antisipasi, Perencanaan,

Pelaksanaan, dan Evaluasi, penulis uraikan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Menurut Santosa (2002), tanda dan gejala diare dengan dehidrasi

sedang antara lain BAB lebih dari 3 kali sehari, penderita merasa haus,

terlihat mengantuk dan gelisah, kepala pusing jika berubah posisi,

pernafasan lebih cepat dari keadaan normal, ubun-ubun dan mata cekung,

kadang-kadang muntah, kencing sedikit dan pekat, nafsu makan dan

aktivitasnya menurun, tidak ada air mata, mulut penderita kering, cubitan

perut kulitnya kembali pelan-pelan. Menurut Nursalam (2003), pada

pasien diare dilakukan pemeriksaan penunjang antara lain pemeriksaan

darah (Hb, leukosit dan trombosit) dan pemeriksaan feses.

Pada kasus ini setelah dilakukan pengkajian berdasarkan data

subyektif dan obyektif didapatkan keadaan An. I buang air besar > 4 kali

sehari dengan konsistensi cair, badannya lemas, rewel, gelisah, nafsu

makan dan aktifitas menurun dan muntah 2 kali sehari disertai demam,

keadaan umum sedang, mata cekung dan mulut kering. Pemeriksaan

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

61 �

penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah dan feses dengan

hasil Hb = 13gr%, Leukosit = 9600/mm3 dan Trombosit = 245000/mm

3.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek di lapangan, dikarenakan antara kasus dan teori tidak terdapat

perbedaan yang signifikan.

2. Interpretasi Data

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup

praktek kebidanan (Varney, 2004). Dalam kasus ini diperoleh diagnosa

kebidanan yaitu An. I umur 10 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi

sedang.

Masalah yang umum muncul pada balita sakit diare dengan dehidrasi

sedang adalah gelisah, nafsu makan dan aktivitas menurun, pusing jika

berubah posisi, dikarenakan kehilangan cairan tubuh sebanyak 5 – 10%

dari berat badan semula (Santosa, 2002). Masalah yang muncul dalam

kasus ini adalah ibu mengatakan anaknya gelisah, nafsu makan dan

aktivitasnya menurun.

Kebutuhan yang diperlukan meliputi pemberian cairan oralit dan

elektrolit berupa cairan parental serta meningkatkan kebutuhan nutrisi

yang optimal (Varney, 2004). Kebutuhan yang diberikan pada An. I

berupa pemberian cairan dan elektrolit serta meningkatkan kebutuhan

nutrisi yang optimal.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

62 �

Pada langkah ini terdapat kesenjangan pada pemberian kebutuhan

yaitu An. I tidak diberikan oralit, tetapi hanya diberi cairan parental berupa

infus KAen 3 A.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Ngastiyah (2005), diagnosa potensial yang terjadi pada

balita sakit dengan dehidrasi sedang adalah diare dengan dehidrasi berat.

Pada kasus ini diagnosa potensial tidak terjadi diare dengan dehidrasi

berat, karena adanya antisipasi/ tindakan yang cepat dan tepat, sehingga

pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dan

praktek.

4. Tindakan Segera/ Antisipasi

Menurut Ngastiyah (2005), antisipasi yang diberikan pada balita

sakit dengan dehidrasi sedang yaitu kolaborasi dengan dokter spesialis

anak, observasi vital sign, pemberian cairan (rehidrasi awal) dan

pemberian infus RL.

Tindakan antisipasi pada balita sakit An. I dengan diare dengan

dehidrasi sedang adalah kolaborasi dengan dokter spesialis anak berupa

pemberian infus KAen 3 A, terapi injeksi Bacteryn 2 x 375 mg, serta tablet

Puyer Dialac 3 x 1 bungkus sehari per oral, observasi vital sign, pemberian

cairan dan elektrolit (rehidrasi awal).

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

63 �

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktek,

yaitu dalam pemberian infus anak tidak diberikan infus RL tetapi

diberikan infus KAen 3 A.

5. Perencanaan

Menurut FKUI (2006), perencanaan pada balita sakit diare dengan

dehidrasi sedang meliputi pencegahan hipotermi, pemberian ASI secara

langsung/ sonde, pemberian antibiotik dan pemberian infus RL atau NaCl

150 ml/ hari, ¼-nya diberikan 4 jam pertama, ¾-nya diberikan 20 jam

berikutnya.

Pada An. I sakit diare dengan dehidrasi sedang perencanaannya

berupa mengobservasi keadaan umum dan vital sign, mengobservasi

tetesan infus KAen 3 A, mengobservasi pola BAB, menganjurkan ibu

untuk memberikan banyak air minum putih pada anaknya, memberikan

nutrisi yang mengandung cukup energi dan protein serta tinggi serat serta

susu LSM 70 ml dan terapi sesuai advis dokter spesialis anak.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di

lapangan yaitu An. I tidak diberikan antibiotik.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan asuhan kebidanan pada balita sakit diare dengan

dehidrasi sedang ini disesuaikan dengan rencana tindakan. Pelaksanaan

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

64 �

yang dilakukan pada kasus balita sakit diare dengan dehidrasi sedang

sudah dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun penulis.

Pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek di lapangan.

7. Evaluasi

Menurut Depkes (2008), diharapkan setelah diberikan asuhan

kebidanan pada balita sakit diare dengan dehidrasi sedang, diharapkan

keadaan umum baik, ubun-ubun dan mata tidak cekung, turgor kulit

normal, mulut dan lidah tidak kering, tidak terjadi dehidrasi, tidak terjadi

diare dehidrasi berat dan BAB menjadi normal.

Pada kasus ini semua tindakan yang dilakukan berhasil dengan baik

dan pasien sembuh dalam waktu 5 hari. Setelah dilakukan evaluasi

didapatkan hasil bahwa anaknya sudah tidak rewel lagi, keadaan umum

baik, ubun-ubun tidak cekung, muka tidak pucat, mata tidak cekung, mulut

lembab/ tidak kering, perut tidak kembung, turgor normal dan BAB

normal 1 kali sehari dengan konsistensi lunak disertai dengan ampas,

sehingga pada langkah ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan

praktek di lapangan.

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

65 �

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada balita An. I dengan diare

dehidrasi sedang sedang selama lima hari dengan menerapkan manajemen

Varney dapat diambil kesimpulan:

1. Berdasarkan pengkajian data yang diperoleh dari An. I didapatkan hasil

yaitu Data Subyektif: ibu mengatakan anaknya buang air besar > 4 kali

sehari dengan konsistensi cair, badannya lemas, rewel, gelisah, nafsu

makan dan aktifitas menurun dan muntah 2 kali sehari disertai demam,

sedangkan Data Obyektif: N = 104 x/ menit, R = 35 x/ menit, S = 39° C,

muka tampak kemerahan, mata cekung, mulut tampak kering, hidung

terdapat cairan jernih dan encer, kulit hidung bagian luar tampak

kemerahan, perut tidak kembung dan turgor pada perut jika dicubit

kembalinya pelan-pelan.

2. Dalam interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan yaitu Anak I umur

1 tahun 10 bulan dengan diare dehidrasi sedang terdapat masalah yang

muncul yaitu anak gelisah, nafsu makan dan aktivitasnya menurun.

Kebutuhan yang diberikan pada balita An. I dengan diare dehidrasi sedang

yaitu pemberian cairan dan elektrolit dan meningkatkan kebutuhan nutrisi

yang optimal.

64

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

66 �

3. Diagnosa potensial pada An. I dengan diare dehidrasi sedang tidak terjadi

karena antisipasi serta tindakan yang cepat dan tepat.

4. Antisipasi/ tindakan segera yang diberikan pada An. I yaitu terapi obat

Puyer Dialac 3 x 1 bungkus per oral, Bacteryn 2 x 375 mg per IV dan infus

KAen 3 A, observasi vital sign, pemberian cairan dan elektrolit (rehidrasi

awal).

5. Perencanaan yang diberikan pada balita An. I yaitu observasi keadaan

umum dan vital sign, observasi tetesan infus KAen 3 A dan pola BAB,

anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum air putih pada anaknya,

berikan nutrisi yang mengandung cukup energi dan protein serta tinggi

serat serta susu LSM 70 ml dan berikan terapi sesuai advis dokter spesialis

anak.

6. Pelaksanaan dalam pemberian asuhan pada An. I sesuai dengan

perencanaan yang telah ditetapkan sehingga diperoleh hasil yang

maksimal.

7. Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada An. I dengan diare dehidrasi

sedang selama 5 hari, didapatkan hasil bahwa anak tidak rewel lagi,

keadaan umum baik, ubun-ubun dan mata tidak cekung, muka tidak pucat,

mulut tidak kering, perut tidak kembung, turgor normal dan BAB normal 1

kali sehari dengan konsistensi lunak disertai dengan ampas.

8. Hasil dari asuhan kebidanan pada An. I dengan diare dehidrasi sedang

terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, yaitu pada langkah

interpretasi data, antisipasi, perencanaan dan pelaksanaan.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

67 �

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyampaikan beberapa

saran yang bermanfaat:

1. Bagi Ibu dan Keluarga

a. Perlu peningkatan pemahaman tentang penyakit diare pada balita

dengan dehidrasi sedang, bahaya diare dengan dehidrasi sedang dan

segera membawa ke petugas kesehatan bila balita mengalami tanda

bahaya.

b. Dapat mengetahui tentang pentingnya kesehatan terutama pada balita

dengan diare sehingga dapat melakukan penanganan segera terhadap

penyakit diare dengan dehidrasi sedang.

2. Bagi Bidan/ Tenaga Kesehatan

Bidan atau tenaga kesehatan dapat segera mengidentifikasi tanda dan

gejala penyakit diare dengan dengan dehidrasi sedang sehingga dapat

melakukan antisipasi/ tindakan segera, merencanakan asuhan kebidanan

pada balita dengan dehidrasi sedang agar tidak terjadi diare dengan

dehidrasi berat.

3. Untuk Instituti

a. Bagi RSUD

Disarankan agar Rumah Sakit dapat lebih meningkatkan mutu

pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan

dehidrasi sedang secara optimal melalui penanganan yang cepat dan

tepat.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

68 �

b. Pendidikan

Diharapkan dengan mengetahui permasalahan yang timbul pada

balita dengan dengan dehidrasi sedang dan penanganan yang tepat,

sehingga dapat dijadikan sebagai bahan referensi.

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

DAFTAR PUSTAKA

Array. 2008. Penyakit Diare Lebih Sering Terjadi pada Bayi. (Online) Available:

http://www.mer-c.org/component/content/article/125-artikel-

kesehatan/268.diare.html. Diakses tanggal 10 Oktober 2012.

Boediarso. 2009. Gastrologi Anak Praktis. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI.

Budiarto, E. 2003. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.

Jakarta: EGC. hlm. 309.

Depkes RI. 2005. Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak.

Jakarta: Bina Pustaka.

____________. 2008. Angka Kematian Balita. (Online) Available: www.

depkesRI.co.id/angka-kamatian-balita. Diakses tanggal 19 Oktober 2012.

_____________. 2008. Manajemen Terpadu Balita Sakit. Jakarta: Depkes RI.

Fahrialsyam. 2008. Pengertian Diare. (Online) Available:

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/oyparantusus086.pdf. Diakses

tanggal 02 November 2012.

Ferry. 2007. Pengertian Balita. http://www.google.co.id/pengertian-balita.html.

Diakses tanggal 22 Oktober 2012.

FKUI. 2006. Gastrologi Anak Praktis. Jakarta: Balai Penerbitan.

Hellen, F. 2007. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Kemenkes. 2011. Balita, Diare, Penyebab dan Komplikasinya. Available online

at: http://www.infopenyakit.com/2012/ 08/penyakit-diare.html. Diakses

tanggal 22 September 2012.

Kundori. 2011. Data Angka Kematian Ibu dan Bayi di Jawa Tengah. Available:

http://www.keren.web.id/data-angka-kematian-ibu-hamil-menurut-

who.html. Diakses tanggal 7 Oktober 2012.

Matondang, dkk. 2003. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi Ketiga, Jakarta: PT.

Sagung Seto.

Nelson. 2004. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 15: Bagian I, Jakarta: EGC.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN PADA BALITA SAKIT AN. I DENGAN DIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/8/01-gdl-sriwinarsi... · anak dibawah lima tahun ... penderita diare pada tahun

Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak untuk Perawat dan Bidan.

Edisi I, Jakarta: Salemba Medika.

Paraningsih, D. N. K. 2004. Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit dengan Diare di

Rumah Sakit Assalam Gemolong Sragen. Surakarta: Akademi Kebidanan

Kusuma Husada. Karya Tulis Ilmiah.

Ramali, dkk. 2005. Kamus Kedokteran. Jakarta: Djambatan.

Saifuddin, A. B. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Buku

Panduan Praktis, Edisi I Cetakan II. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Santoso, 2002. Pengalaman dan Saran Mengenai Diare Ringan atau Sedang.

Available online at: http://www.emedicine.com/emerg/topic376.htm.

Diakses tanggal 12 November 2012.

Sugianti, E. 2004. Asuhan Kebidanan pada Balita dengan Diare di Puskesmas

Pasar Kliwon Surakarta. Surakarta: Akademi Kebidanan Kusuma Husada.

Karya Tulis Ilmiah.

Varney, Hellen, 2004. Varney’s Midwife. Barton, London and Singapura: Jones

and Barlett Publisher.

Wahidayat. 2003. Buku Kuliah I, Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

WHO. 2003. Perawatan Ibu, Bayi dan Anak. Jakarta: EGC.