Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,...
Transcript of Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, · Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,...
i
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT dan atas karunia
serta ridho-Nya, sehingga Kami dapat menyusun Rencana Kerja Tahun
2019, Rencana Kerja ini sebagai bahan acuan untuk merealisasikan
kegiatan dan mengukur capaian kinerja Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten yang berdasarkan Rencana Strategis yang telah ditetapkan.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun
2019 ini disajikan dalam 4 (empat) Bab. Dari 4 (empat) bab ini substansi
Rencana Kerja menyajikan tentang: Pendahuluan; Evaluasi Pelaksanaan
Renja, Program dan Kegiatan, Penutup.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah adalah merupakan
instrumen di dalam melaksanakan kinerja, sehingga kami sangat
mengharapkan masukan dan saran yang sifatnya membangun, Semoga
Rencana Kerja yang telah disusun ini dapat bermanfaat dan dapat
dilaksanakan oleh segenap unsur Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
serta dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam rangka pelaksanaan kinerja
Tahun 2019. Atas perhatiannya, Kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, Desember 2018
BADAN PENGHUBUNG DAERAH
PROVINSI BANTEN
Plt. KEPALA
Ir. TRIASGANI PURBASARI, MM
Pembina NIP. 19590606 198603 1 016
ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Landasan Hukum ................................................................ 2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................6
1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan
dalam penulisan Renja............................................... 7
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA ............................ 8
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Penghubung
Daerah tahun Lalu dan Capaian Renstra................................ 8
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan
SKPD……………………………………………………………………… 23
2.3 Isu – isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi
SKPD……………………………………………………………………… 35
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD………………….. 35
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 36
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional ................................ 36
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja ................................ 39
3.3 Program dan Kegiatan…………………………………………….. 42
BAB IV PENUTUP .............................................................................................44
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 1
1.1. Latar Belakang
Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten diatur dalam Peraturan Daerah
Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan
Perangkat Daerah Provinsi Banten dan Peraturan Gubernur Provinsi Banten
Nomor 83 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Tipe,
Susunan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten serta
Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang Uraian
tugas jabatan pimpinan tinggi, administrator dan pengawas perangkat
daerah, lampiran V point F. dengan tugas pokok yaitu Membantu Gubernur
melaksanakan Koordinasi Pelaksanaan Urusan Pemerintahan dan
Pembangunan dengan Pemerintah Pusat dan Membantu Gubernur dalam
Melaksanakan Penyusunan dan Pelaksanaan Kebijakan di Budang Hubungan
Antar Lembaga.
Sebagai mana kita ketahui letak georafis Provinsi Banten diapit oleh tiga
Provinsi yaitu Provinsi Lampung, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi DKI
Jakarta. Provinsi Banten merupakan daerah penyangga perbatasan langsung
dengan ibukota Negara yaitu DKI Jakarta, keberadaan Badan Penghubung
Daerah dengan kondisi tersebut sangat strategis sebagai ajang promosi dan
tampilan dalam rangka meningkatkan iklim investasi serta sebagai wakil
banten di ibukota negara berfungsi sebagai pusat informasi.
Paradigma dan pendekatan perencanaan pembangunan nasional mengalami
perubahan seiring dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah tentunya berdampak pula pada Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan perencanaan daerah sehingga
kerap kali melakukan menyesuaikan kebijakan dan kewenangan.
PENDAHULUAN BAB
1
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 2
Mengacu pada Amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 bahwa Pemerintah Daerah
berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas
kepada daerah ditujukan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan
masyarakat melalui peningkatan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat
serta meningkatkan daya saing dengan prinsip demokrasi, pemerataan,
keadilan dalam system Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk
menunjang penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah yang berdaya guna
dan berhasil guna.
Terbitnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional maka setiap lembaga pemerintah wajib
untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan berupa RPJMN, RPJP,
RPJMD, Renstra, RKPD dan Renja.
1.2. Landasan Hukum
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten Tahun 2018
disusun dengan berlandaskan pada peraturan perundang-undangan sebagai
berikut :
1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomopr 4286);
3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4) Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan;
5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 3
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
6) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lemabaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
7) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
8) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);
9) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah;
10) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 4
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4664);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
15) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaran Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4815);
16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4817);
17) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi
Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);
18) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 5
19) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
20) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4438);
21) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor ;5587)
sebagaimana telah diubah beberapa terakhir dengan Undang-undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua Atas Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
22) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4095);
23) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
24) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Nomor 8 Tahun Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Perencanaan Pembangunan Daerah;
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 6
25) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 7 Tahun 2006 Tentang
Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Banten (Lembaran
Daerah Nomor 48, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 2, Seri A);
26) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten
(Lembaran Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2007, tambahan
lembaran daerah Provinsi Banten Nomor 6);
27) Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Banten (Lembaran
Daerah Provinsi Banten Tahun 2016 Nomor 8).
28) Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2017 - 2022;
29) Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 83 Tahun 2017 tentang
Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Tipe, Susunan, Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Banten;
30) Peraturan Gubernur Provinsi Banten Nomor 38 Tahun 2016 tentang
Uraian tugas jabatan pimpinan tinggi, administrator dan pengawas
perangkat daerah, lampiran V point F
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud Penyusunan Renja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 ini adalah
untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan dalam jangka waktu satu
tahun. Dengan melaksanakan yaitu antara lain :
1) Program dan kegiatan Tahun 2019;
2) Lokasi pelaksanaan program;
3) Indikator kinerja;
4) Kelompok sasaran;
5) Pagu indikatif program dan kegiatan.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Badan Penghubung
Daerah adalah yaitu untuk menjabarkan Renstra Badan Penghubung Provinsi
Banten dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Banten Tahun 2017 – 2022 dengan mempertimbangkan hasil
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 7
evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun lalu. Dengan cara demikian
diharapkan akan dapat dijaga keterkaitan antara
perencanaan penganggaran dan penyusunan anggaran sehingga terwujud
Anggaran Berbasis Kinerja.
Adapun tujuan khususnya yaitu untuk menuangkan tugas fungsi dan peranan
sebagai penunjang urusan pemerintahan, melaksanakan urusan pemangku
kepentingan serta melaksanakan kebijakan yang ditetapkan.
1) Adapunpun sasarannya adalah sebagai berikut:
2) Identifikasi pencapaian kinerja Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten dengan capaian program dan kegiatan tahun 2018;
3) Identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapai Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten;
4) Terumuskannya program dan kegiatan Badan Penghubung Daerah
Provinsi Banten Tahun 2019.
1.4. Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam
penulisan Renja :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan PD
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan tugas dan Fungsi PD
2.4. Tantangan dan Peluang Dalam Meningkatkan Pelayanan PD
2.5. Penentuan Isu-isu Strategis
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional3.2. Tujuan dan Sasaran Rencana
Kerja PD
3.3. Program dan Kegiatan
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Badan Penghubung Daerah tahun
Lalu dan Capaian Renstra :
Rencana Kerja Badan Penghubung Provinsi Banten Daerah adalah
penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis pada tahun yang
bersangkutan. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau
program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah. Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan
pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban
yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana
Kerja (RENJA) Badan Penghubung Daerah ini menyajikan dasar pengukuran
kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah
diraih atau dilaksanakan oleh Bappeda Badan Penghubung Daerah selama
tahun 2018.
Badan Penghubung Daerah Pada Tahun 2018 melaksanakan 2 (dua) program
dan 11 kegiatan, dengan anggaran Belanja Murni Tahun 2018 sebesar Rp.
10,302,880,000.- sedangkan Anggaran Belanja Perubahan sebesar Rp.
9,765,570,000,-. Anggaran Belanja terbagi dua yaitu Belanja Tidak Langsung
(BTL) dan Belanja Langsung (BL). Belanja Langsung (BL) terdiri dari Belanja
Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal. Anggaran Belanja
Tidak Langsung (BTL) Tahun 2018 sebesar Rp. 5,051,000,000,- sedangkan
anggaran Belanja Tidak Langsung (BTL) Perubahan sebesar Rp.
5,080,000,000,-Anggaran Belanja Langsung (BL) Tahun 2018,
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA BAB
2
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Pada Tahun 2018 Wisma Banten ditargetkan. sebesar Rp. 113.000.000,- ,
serta dalam perubahan anggaran tidak mengalami perubahan target, dengan
demikian realisasi pendapatan Tahun Anggaran 2018 sebesar 106.950.000,
atau 94,65 % dari target retribusi yang direncanakan.
Realisasi Belanja Semester II Tahun 2018 sebesar Rp. 8.961.472.880,- atau
91,77%. Realisasi Belanja terdiri dari realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL)
dan realisasi Belanja Langsung (BL).
Realisasi Belanja Tidak Langsung (BTL) Semester II Tahun 2018 sebesar Rp.
4.460.825.185,- atau 87,81%. Realisasi Belanja Langsung sd Semester II
Tahun 2018 sebesar Rp. 4.500.647.695,- atau 96,05%.
Realisasi Belanja Langsung semester II Tahun 2018 terdiri dari Belanja
Pegawai sebesar 104.400.000,- atau 100,00%; realisasi belanja barang dan
jasa sebesar Rp. 4.234.241.395,- atau 96,40%; sedangkan realisasi belanja
modal sebesar Rp. 162.006.300,- atau 85,83%. Realisasi anggaran dapat
dilihar pada Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Permendagri 30 (terdapat
pada lampiran LRA).
Program Kegiatan Badan Penghubung Daerah Pada Tahun anggaran 2018
pada Anggaran Murni Belanja Langsung teranggarakan sebesar Rp.
5.251.880.000,- sedangkan anggaran perubahan teranggarkan sebesar Rp.
4,685,570,000. dengan realisasi :
1) Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp. 5,080,000,000,-
terealisasi sebesar Rp. 4,460,825,187,- atau 87,81%.
2) Kegiatan Penyusunan Laporan Kinerja Keuangan dan Neraca Aset
dianggarkan sebesar Rp. 37,505,000,- terealisasi sebesar Rp.
37,505,000,- atau 100,00%.
3) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan dianggarkan sebesar Rp.
51,620,400,- terealisasi sebesar Rp. 46,554,200,- atau 90,19%.
4) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor
dianggarakan sebesar Rp. 188,750,000,- terealisasi sebesar Rp.
162,006,300,- atau 85,83%.
5) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor
dianggarkan sebesar Rp. 459,555,000,- terealisasi sebesar Rp.
427,116,711,- atau 92,94%.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
6) Kegiatan Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran dianggarkan sebesar
Rp.1,518,647,800,- terealisasi sebesar Rp. 1,466,996,462,- atau
96,60%.
7) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur dianggarakan sebesa Rp.
27.985.000,- terealisasi sebesar Rp. 27,985,000,- atau 100,00%.
8) Kegiatan Rapat Koordinasi Kedalam dan Keluar Daerah dianggarkan
sebesar Rp. 993,280,000,- terealisasi sebesar Rp. 992,998,905,- atau
99,97%.
9) Kegiatan Penyediaan Data Pembangunan Sektoral dianggarkan sebesar
Rp. 54,770,000,- terealisasi sebesar Rp. 54,520,000,- atau 99,54%.
10) Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dianggarakan sebesar
Rp. 170,156,800,- terealisasi sebesar Rp. 156,915,117,- atau 92,22%.
11) Kegiatan Pelayanan Masyarakat dianggarkan sebesar Rp. 229,220,000,-
terealisasi sebesar Rp. 202,595,000,- atau 88,38%.
12) Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan dianggarkan
sebesar Rp 954,080,000,- terealisasi sebesar Rp. 925,455,000,- atau
97,00%.
Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp. 8,961,472,880,- dengan
capaian kinerja fisik sebesar 100% dan capaian kinerja keuangan sebesar 91,
77 %. Dengan target capaian Program Tata Kelola Pemerintahan terhadap
Indikator Kinerja Program Nilai IKM Tahun 2,80 % dengan capaian target
kinerja pada tahun 2018
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap
program maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 serta
perkiraan capaian program dan kegiatan tahun 2018, dapat dikemukakan
beberapa permasalahan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Badan
Penghubung Daerah sebagai berikut:
1. Keterbatasan data dan informasi yang diperlukan bagi perencanaan
pembangunan;
2. Kemampuan sumber daya manusia dalam perencanaan pembangunan
daerah kurang optimal;
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
3. Koordinasi yang tidak maksimal dalam perencanaan pembangunan yang
menyebabkan rendahnya keterpaduan dalam fungsi perencanaan,
monitoring dan evaluasi pembangunan;
4. Kurangnya Pemahaman tentang Indikator Program, kegiatan, output,
Outcam dan Sasaran disebabkan karna aparatur belum memahami
pedomani dokumen perencanaan yaitu : Renstra, Renja maupun
RPJMD dan aturan yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan;
5. Belum maksimalnya Tugas Pokok Subid saat ini diakibatkan pembagian
tugas tidak merata dan nomenklatur lembaga belum optimal sehingga
berpengaruh dalam capaian Indikator Kinerja Sasaran.
6. Belum terarahnya pelaksanaan tugas sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Tabel 1.
REKAPITULASI HASIL EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DAN PENCAPAIAN
RENSTRA S/D TAHUN 2018
SKPD : BADAN PENGHUBUNG DAERAH PROVINSI BANTEN
Kode Urusan /
Bidang Urusan
Pemerintahan /
Program
/ Kegiatan
Indikator Kinerja
Capaian Program
(outcomes)/Kegiatan
(output))
Target
Kinerja
Capaian
Program
(Renstra)
SKPD
Tahun
2018
Target dan Realisasi Kinerja
Program dan Kegiatan Tahun
Lalu (2018)
Target
program
dan
kegiatan
(Renja
SKPD
tahun
2019
Perkiraan Realisasi
Capaian Target
Renstra
SKPD s/d 19
Target
Renja
SKPD
tahun
2018
Realisasi
Renja
SKPD
Tahun
2018
Tingkat
Realisasi
(%)
Realisasi
Capaian
Program
dan
Kegiatan
s/d tahun
berjalan
(2019)
Tingkat
Capaian
Realisasi
Target
Renstra
(%)
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 20 1 Program
Pembangunan
Kemitraan
Cakupan koordinasi
Badan Penghubung
Terhadap Mitra
Strategis
100 100 100 100 100 100 100
01 Kegiatan
Pelayanan
Terhadap
Masyarakat
Terlaksananya Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat
Sarasehan Masyarakat
Banten de Jabodetabek
1
200
200
100 1 1 100
Fasilitasi Pembinaan
Mahasiswa Asal Banten
1
4
4
100 1 1 100
Fasilitasi Rakor
Mahasiswa Asal Banten
4
250
250
100 4
4
100
02 Kegiatan Terlaksananya
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Penyelenggaraan
Pemerintah
Daerah
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
Fasilitasi Pimpinan,
Pejabat Pemda Pejabat
dan Tamu dalam rangka
koordinasi Raker dan
Kunker
180
180
180
100 180 180 100
Fasilitasi Pimpinan,
Pejabat Pemda, Pusat
dan Tamu pada Even
Nasional dan
Internasional dan
Kegiatan MPU dan
APPSI serta lainnya
24
24
24
100 24 24 100
Pelayanan dan
Pengelolaan Wisma
1
1
1
100 1 1 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
03 Kegiatan Promosi,
Investasi dan
Hubungan
Kelembagaan
Terlaksananya Fasilitasi
Promosi, Investasi dan
Hubungan
Kelembagaan: Event,
Keg
Bulan Promosi 8
Kabupaten/Kota di TMII
4
1
1
100 1 1 100
Pelestarian Seni Budaya
Banten di Anjungan
1
1
1
100 1 1 100
Partisipasi Anjungan
Banten Pada Kegiatan di
TMII
6
4
4
100 4 4 100
Penunjang Kegiatan
Kantor dan Anjungan
12
12
12
100 12 12 100
Pentas Seni Budaya
Banten di Jabodetabek
3
2
12
100 12 12 100
Partisipasi Dalam 2 1 100 2 2 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Rangka HUT Banten 2
Pentas Seni di Event
Nasional & Regional
2
2
1 100 1 1 100
Pengelolaan Media
Informasi dan Publikasi
Badan Penghubung
Daerah Provinsi Banten
5
4
2
100 2 2 100
1 20 Tata Kelola
Pemerintahan
Nilai IKM (Satuan:
skala)
2,8 2,8 2,8 2,8 30 30 30
1 20 13 01 04 Penyusunan
Laporan Kinerja
Keuangan dan
Neraca Aset
Tersedianya dokumen
penatausahaan
Pengendalian dan
Evaluasi Laporan
Keuangan
Penyusunan Laporan
Kinerja Keuangan dan
17
17
17
100 17 17 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
SPIP
Penyusunan Tindak
Lanjut Hasil
Pemeriksaan (TLHP)
Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
2
2
2
100 2 2 100
Penyusunan Dokumen
Pajak
3
3
3
100 3 3 100
1 20 13 01 05 Perencanaan,
Evaluasi dan
Pelaporan :
Tersedianya Dokumen
Perencanaan, Evaluasi
dan Pelaporan
Penyusunan Laporan
Evaluasi Program dan
Kegiatan
3 3 3 100 3 3 100
Penyusunan
Perencanaan Program
9 9 9 100 9 9 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
dan Kegiatan Tahunan
Penggandaan Dokumen
RENSTRA OPD
1 1 1 100
Penyusunan Laporan
Evaluasi dan
Pengendalian
5 5 5 100 5 5 100
1 20 13 02 06 Pengadaan
Sarana dan
Prasarana Kantor
Tersedianya Sarana
Prasarana Kantor
Pengadaan Sarana dan
Prasarana Kantor,
Wisma dan Anjungan
Daerah
1 1 1 100 1 1 100
1 20 13 02 07 Penyediaan
Barang dan Jasa
Perkantoran
Tersedianya Barang dan
Jasa Perkantoran
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Penyediaan Jasa
Perkantoran (Non PNS)
22 22 22 100 22 22 100
Penyediaan Barang
Pakai Habis (ATK)
12 12 12 100 12 12 100
Penyediaan Bahan
Cetak dan Penggandaan
12 12 12 100 12 12 100
Penyediaan Makan dan
Minum Kantor
12 12 12 100 12 12 100
Penyediaan Jasa
Telepon, Listrik,
Internet
12 12 12 100 12 12 100
Promosi dan Publikasi 12 12 12 100 12 12 100
Penyediaan BBM 12 12 12 100 12 12 100
Pelaksanaan HUT
Banten dan Banten
Expo
12
12
12
100 12 12 100
1 20 13 02 08 Koordinasi dan Terlaksannya
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
konsultasi ke
dalam dan ke
luar daerah
Koordinasi Kedalam
dan Keluar Daerah
Koordinasi dan
konsultasi ke dalam
daerah
12 12 12 100 12 12 100
Koordinasi dan
konsultasi ke luar
daerah
12 12 12 100 12 12 100
1 20 13 02 09 Pemeliharaan
Sarana dan
Prasarana
Kantor
Terpeliharanya
Sarana dan
Prasarana Kantor
Pemeliharaan Gedung
dan Halaman
1 1 1 100 1 1 100
Pemeliharaan
Kendaraan dinas
1 1 1 100 1 1 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Operasional
Pemeliharaan Inventaris
Kantor (APK)
1 1 1 100 1 1 100
1 20 13 02 10 Peningkatan
Kapasitas
Aparatur
Meningkatnya Kapasitas
Aparatur
Administasi
Kepegawaian
15 15 15 100 15 15 100
Peningkatan
Kompetensi Aparatur
3 3 3 100 3 3 100
1 20 13 72 11 Penyediaan Data
Pembangunan
Sektoral
Tersedianya Data
Pembangunan Sektoral,
Penyusunan Profil
Kinerja Program
Perangkat Daerah
2
2
2
100 2 2 100
Pembuatan Visualisasi 1 100 1 1 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Perangkat Daerah 1 1
Penyusunan Statistik
Sektoral dan Informasi
Geospasial Tematik
2
2
2
100 2 2 100
Pengelolaan PPID 1
1
1
100 1 1 100
Peyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat
1
1
1
100 1 1 100
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Badan Daerah provinsi mempunyai tugas membantu gubernur melaksanakan
fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
provinsi, sedangkan tugas pokok Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten
yaitu untuk menunjang Koordinasi urusan pemerintahan dan pembangunan
dengan pemerintah pusat.
Badan Penghubung adalah termasuk Badan Daerah yang merupakan unsur
penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dengan
demikian bahwa Badan Penghubung tidak termasuk Urusan Wajib ataupun
urusan pilihan. Sebagaimana Misi 1 dalam RPJMD yaitu Menciptakan tata
kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Badan Penghubung
diwajibkan ikut serta dalam mendukung untuk mensukseskan melalui
program kegiatan dalam kurun waktu 5 tahun.
Mengacu pada tugas pokok dan fungsinya Badan Penghubung Daerah
sebagai penunjang pemerintah daerah, artinya Badan Penghubung daerah
sebagai wakil Daerah di Ibukota Negara dalam melaksanakan tugas
pemerintahan.
Disamping Tugas dan fungsi yang dilaksanakan, Badan Penghubung Daerah
memiliki 3 peranan yang sangat strategis yaitu :
1. Duta Banten di Jakarta berfungsi sebagai Wakil dan Simpul hubungan
pusat dan daerah;
2. Etalase Banten di Jakarta berfungi sebagai Simpul informasi bagi
Kementerian/Lembaga Pemerintah/Swasta/Lembaga lain di Jakarta juga
sebagai menyerap informasi di Jakarta maupun di daerah;
3. Show Windows Banten di Jakarta berfungsi sebagai, show, event,
promosi, tampilan, pameran di Jakarta.
Pada Tahun 2018 Badan Penghubung Daerah Provinsi Banten melaksanakan
2 (dua) Program yaitu :
1). Program Tata Kelola Pemerintahan
2) Program Pembangunan Kemitraan
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
tahun 2018 yaitu skala 2,8 dan Program Pembangunan Kemitraan tahun
2018 yaitu 100 % dari target tahun 2018 dengan defines operasinoal target
capaian 2018 pada program Pembangunanan Kemitraan yaitu :
Lembaga yang dilayani
Jumlah yang dilayani dan di koordinasikan =
Realisasi jumlah yang dilayani dan dikoordinasikan X 100 % Target Lembaga Tahun 2018 Target yang dilayani
Target Tahun 2018 yaitu :
Jumlah Badan Penghubung Provinsi = 31 Badan Penghubung se Indonesia
Jumlah Stakeholder OPD terkait Kinerja = 5 OPD yaitu : Dinas PMPTSP,
Dinas Pariwisata, Dinas Indag, Biro ARTP, Dinas Pemuda dan Olah Raga.
Kementerian K/L = 6 Kementerian dan lembaga
Realisasi Tahun 2018 yaitu :
Jumlah Badan Penghubung Provinsi = 31 Badan Penghubung se Indonesia
Jumlah Staekholder OPD terkait Kinerja = 5 OPD yaitu : Dinas PMPTSP,
Dinas Pariwisata, Dinas Indag, Biro ARTP, Dinas Pemuda dan Olah Raga.
Kementerian K/L = 8 KL : Kemendagri, Bappenas, Kemenpan RB, KPK,
Kemnaker, DPR RI, DPD RI, Setneg RI, Kemenkeu.
Dari jumlah target yang di pasang pada tahun 2018 Badan Penghubung
Daerah telah merealisasikan dari target tersebut dengan realisasi fisik yaitu
sebesar 100%. Dengan 2 (dua) Program yang telah di laksanakan Badan
Penghubung Daerah melaksanakan Belanja Langsung 11 (sebelas) Kegiatan
dengan 44 (empat puluh empat ) tolok ukur serta Belanja Tidak Langsung .
Dari pelaksanaan kegiatan tahun 2018 yang dianalisa dalam pelaksanaan
kinerja pelayanan SKPD pada kegiatan prioritas yang diampuh dalam
program Badan Penghubung sebagai mana program daerah yang tertuang
dalam RPJMD adalah Program Pembangunan Kemitraan adalah sebagai
berikut :
1) Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
No Kegiatan Indikator Sasaran/Tolok
Ukur
Target Realisasi
Kegiatan
Penyelenggaraan
Terlaksananya
Penyelenggaraan
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah
Fasilitasi Pimpinan, Pejabat
Pemda Pejabat dan Tamu
dalam rangka koordinasi
Raker dan Kunker
180
180
Fasilitasi Pimpinan, Pejabat
Pemda, Pusat dan Tamu
pada Even Nasional dan
Internasional dan Kegiatan
MPU dan APPSI serta
lainnya
24
24
Pelayanan dan Pengelolaan
Wisma
1 1
Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah kegiatan yang
mengacu pada visi dan misi yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan
yang baik (Good Governance), untuk mendukung visi dan misi tersebut
kegiatan Penyelengaraan Pemerintah Daerah mengacu pada tugas pokok
dan fungsi serta peranan menurut amanat PP 18 Tahun 2018.
Untuk merespon dan menindaklanjuti visi dan misi Gubernur maka
kegiatan Fasilitasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah, harus menyusun
strategi dan langkah langkah untuk mencapai sasaran dengan langkah
yaitu :
1) Melakukan Pelayanan Pimpinan
2) Melaksanakan fungsi penunjang koordinasi
Untuk melaksanakan fungsi tersebut di atas maka Sub Bid
Penyelenggaraan Pemda melaksanakan kegiatan Penyelengaran Pemda
tahun 2018 dengan Output Terlaksananya Fasilitasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dengan realisasi fisik sebesar 100 %, terlaksananya
Fasilitasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah pada Indikator Kinerja
Program yaitu Cakupan koordinasi Badan Penghubung terhadap Mitra
Strategis target 100 %, maka untuk target Definisi Operasional adalah
sebesar :
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
No Definisi Operasional Target Realisasi Prosentase
1 Badan Penghubung Provinsi 31 31 100
2 Mitra Strategis/Staekholder 5 7 100
3 Kementerian/Lembaga 8 10 100
Pada tabel di atas realisasi target adalah :
Jumlah Badan Penghubung Provinsi = 31 Badan Penghubung se
Indonesia
Jumlah Staekholder OPD terkait Kinerja = 5 OPD yaitu : Badan PTSP,
Pariwisata, Dinas Indag, Biro ARTP, Dinas Pemuda dan Olah Raga
Kementerian K/L = 8 KL : Kemendagri, Bappenas, Kemen PanRB,
KPK, Kemnaker, DPR RI, DPD RI, Setneg RI, Kemenkeu
Sesuai dengan tugas dan fungsi bahwa Subbid Fasilitasi Penyelenggaran
Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Penyelenggaran Pemerintah Daerah
dengan melaksanakan fasilitasi pelayanan pimpinan. Kegiatan
penyelenggaran Pemda terselenggara/dilaksanakan bilamana pimpinan
melakukan kedinasan di Jakarta maupun di luar Jakarta. Artinya Kegiatan
vacuum mana kala pimpinan tidak melaksanakan kegiatan di Jakarta ataupun
diluar Provinsi lainnya.
Bila dilihat dari Kinerja Keluaran dan Outcome, bahwa kegiatan tersebut
hanya melakukan pelayanan pada pimpinan sehingga outcam kinerja yaitu
meningkatnya pelayanan pimpinan sehingga sasaran pelayanan public yang
berkkualitas dapat tercapai.
Pelaksanaan Kegiatan Penyelenggaran Pemda pada Tahun 2018 hasil
evaluasi oleh Bappeda pada Reviu RPJMD dan Biro Organisasi hasil
Pembahasan Perubuhan Nomenklatur SOTK bahwa Badan Penghubung
Daerah adalah Organisasi setingkat Eselon III menurut PP 18 Tahun 2016,
Badan Penghubung Daerah dibentuk yaitu untuk menunjang koordinasi
urusan pemerintahan dan pembangunan dengan pemerintah pusat. Maka
untuk analisis kinerja yang dilakukan Penyelenggaran Pemerintah daerah
dalam pelayanan Pimpinan dilakukan hanya di Ibukota Negara yaitu DKI
Jakarta sehingga arah dan tujuannya sesuai dengan sasaran.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Koordinasi dan Pelayanan pimpinan di Ibukota Negara sesuai PP 18 tahun
2016 perlu dilakukan untuk memudahkan rentang kendali di Pusat Ibukota.
Untuk itu perlu dilakukan penajaman dan pemerataan kegiatan, kinerja dan
mempertajam peranan subid penyelenggaaran Pemda pada tahun
mendatang hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan
fungsi dan peranan Subid, sehingga sasaran kinerja program kegiatan dan
sasaran kinerja pegawai lebih terarah dan beban kerja yang merata.
2) Kegiatan Pelayanan Masyarakat
Kegiatan
Pelayanan
Terhadap
Masyarakat
Terlaksananya Fasilitasi Pelayanan
Masyarakat
Sarasehan Masyarakat Banten de
Jabodetabek
200
200
Fasilitasi Pembinaan Mahasiswa Asal
Banten
4
4
Fasilitasi Rakor Mahasiswa Asal Banten
250
250
Kegiatan Pelayanan Masyarakat adalah kegiatan yang mengacu pada visi dan
misi yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (Good
Governance), untuk mendukung visi dan misi tersebut kegiatan Fasilitasi
Pelayanan Masyarakat pada Program yang diampuh oleh Badan Penghubung
yaitu Program Kemitraan Pembangunan dengan target capaian sebesar 100
% pada Tahun 2018.
Untuk merespon dan menindaklanjuti visi dan misi Gubernur maka kegiatan
Pelayanan Masyarakat, harus menyusun strategi dan langkah - langkah yang
harus menyentuh pada masyarakat ataupun sarana yang dapat mendukung
pelayanan pada masyarakat maka tujuan dan sasaran yang harus dilakukan
yaitu :
1) Pembinaan terhadap masyarakat
2) Membantu dan memfasilitasi layanan masyarakat Banten bila dibutuhkan
sesuai SOP pelayanan
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
3) Menyusun data base paguyuban masyarakat Banten di Jabodetabek dan
mahasiswa
Kegiatan Pelayanan Masyarakat dilakukan terhadap mahasiswa, paguyuban
dan tokoh masyarakat Banten, dalam hal ini pelaksanaan kegiatan sangtlah
sempit karna yang dilakukan hanya terhadap mahasiswa, paguyuban, tokoh
masyarakat, sedangkan pelayanan masyakarakat yang sesunggunhnya yaitu
dilakukan langsung menyentuh masayarakat Banten di Jakarta ataupun
singgah di Badan Penghubung Daerah.
3) Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan
Kegiatan promosi, Ivestasi dan Hubungan Kelembagaan adalah kegiatan
yang mengacu pada visi dan misi yaitu Menciptakan tata kelola pemerintahan
yang baik (Good Governance), untuk mendukung visi dan misi tersebut
kegiatan promosi, investasi dan hubungan kelembagaan mengacu pada tugas
pokok dan fungsi serta peranan menurut amanat PP 18 Tahun 2018.
Untuk merespon dan menindaklanjuti acuan tersebut bahwa Badan
Penghubung Daerah perlu melakukan tindakan dan langkah untuk
mendorong terlaksananya visi dan misi Gubernur maka kegiatan Promosi,
investasi dan hubungan kekembagaan, harus menyusun strategi dan langkah
mencapai sasaran yaitu :
Melaksanakan Promosi sesuainya dengan tugasnya yaitu mendukung
atau menunjang tugas teknis yang melaksanakan urusan dan pilihan
Membantu dan memfasiiltasi dalam pelaksanaan Investasi sesuai
tugasnya yaitu sebagai penunjang pembangunan daerah
Memfasilitasi hubungan kelembagaan sesuai dengan tugasnya sebagai
penunjang koordinasi urusan pemerinda daerah dan pembangunan
Pada tahun 2018 ini indikator sasaran tolok ukur melakukan :
No Kegiatan Indikator Sasaran/Tolok
Ukur
Target Realisasi
03 Kegiatan Promosi,
Investasi dan
Hubungan
Kelembagaan
Terlaksananya Fasilitasi
Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan:
Event, Keg
Bulan Promosi 8 4
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Kabupaten/Kota di TMII 1
Pelestarian Seni Budaya
Banten di Anjungan
1
1
Partisipasi Anjungan
Banten Pada Kegiatan di
TMII
6
4
Penunjang Kegiatan
Kantor dan Anjungan
12
12
Pentas Seni Budaya
Banten di Jabodetabek
3
2
Partisipasi Dalam Rangka
HUT Banten
2 1
Pentas Seni di Event
Nasional & Regional
2
2
Pengelolaan Media
Informasi dan Publikasi
Badan Penghubung
Daerah Provinsi Banten
5
4
Pelaksanaan Kegiatan Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan pada
tahun 2018 capaian fisik sebesar 100 % dengan terlaksananya Fasilitasi
Promosi, Investasi dan Hubungan Kelembagaan pada Indikator Kinerja
Program yaitu Cakupan koordinasi Badan Penghubung terhadap Mitra
Strategis target 100 %, namun pelaksanaan tersebut masih dirasa belum
optimal dimana indikator capaian program tersebut masih perlu dirubah
karna sasaran tentang pelayanan public yaitu tingkat pelayanan belum terkait
seluruhnya dengan tingkat capai koordinasi terhadap mitra setrategis.
adapun pengaruh lain yaitu tentang pengurangan anggaran pada perubahan
anggaran, tentunya berdampak pada belum maksaimalnya pelaksanaan
kegiatan.
Pada kegiatan Pentas Seni Budaya Banten di Jabodetabek pada tahun yang
akan datang perlu ditingkatkan volume pelaksanaan kegiatannya hal ini
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
karena terkait tugasnya sebagai penunjang pembangunan serta sebagai
etalase, event Banten di Ibukota negara.
Kegiatan fasilitasi Investasi yang mendukung kegiatan Promosi, Investasi dan
Hubungan kelembagaan pada tahun 2018 belum dapat dilaksanakan ini
diakibatkan :
1) Belum teranggarkannya alokasi anggaran akibat anggaran belum
mencukupi
2) Belum fahamnya untuk menentukan indiator kinerja sasaran sesuai
dengan sub bidangnya
3) Beban Tugas pokok dan fungsi serta peranan sangat besar.
Kurangnya Fasilitasi Pameran yang dilakukan di Jabodetabek sebagai wilayah
kerja Badan Penghubung sehingga belum maksimal dan belum berdampak
pada outcam, sehingga pemahaman tentang informasi Banten dari sektor
Wisata, Budaya, Sumber Daya Alam, Produk unggulan dan lainnya belum
dapat dilakukan oleh Badan Penghubung Daerah khususnya di Jakarta.
Pentas Seni di Event Nasional & Regional harus lebih ditingkatkan karena
untuk menjawab tentang terinformasikannya sehingga meningkatnya
pembangunan di Banten salahsatunya dari sector budaya dan pariwisata
yaitu event nasional dan internasional, tentunya tidak langsung dilakukan
oleh Badan Penghubung akan tetapi dilakukan oleh Dinas Teknis yang
dilakukan berkolaborasi dengan ditunjang oleh Badan Penghubung, untuk
menjawab itu semua harus dilakukan perubahan nomenklatur SOTK yaitu
dilakukan pembagian tugas secara merata dengan arah dan tujuan tugas
yang sesuai dan selaras dengan program daerah. pemerataan tugas dan
peranan.
Belum Optimalnya Tim Promosi Provinsi dan Kabupaten/Kota terhadap
pelaksanaan Pameran, Event dan Promosi di Jabodetabek sehingga pada
akhirnya tim Promosi Pasif belum cukup berdampak pada sasaran yaitu
belum padunya dan kurang terarahnya serta kurang terkoodinirnya kegiatan
Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota di ajang nasional ataupun internasional.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Kegiatan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota cendrung melakukan kegiatan
sendiri sendiri/masing masing tidak melibatkan tim promosi sehingga
kegiatan hasilnya tidak maksimal.
Tim Promosi bukan hanya melakukan ivent dan pameran akan tetapi harus
melakukan promosi yang menyeluruh yaitu :
1. Membangun jaringan promosi dengan Pihak Swasta dan
Kabupaten/Kota.
2. Kerjasama Staekholder dengan pihak terkait Objek Wisata yaitu
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota, Travel, Hotel Objekwisata,
Jalan, Kesehatan, Pariwisata Mempromosikan kearifan daerah yaitu
tentang seni, budaya, pariwisata, sumber daya alam dan lainnya yang
terintegrasi, pameran akses, sinergi stakehold dilakukan
3. Mempromosikan Wisata daerah yang terintegrasi dengan objek wisata
daerah antar Kabupaten/kota Provinsi Banten;
4. Kerjasama Promosi terhadap akses Wisata dengan sector pendukung
wisata Kabupetn/Kota dalam Persaingan disegala bidang usaha dan
promosi yang semakin ketat Persaingan produk impor dan produk
pabrikan yang melemahkan posisi produk kerajinan / usaha kecil
menenggah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang
semakin tinggi yaitu :
1) Produk unggulan
2) Seni Budaya
3) Objek Wisata
Teknologi informasi IT diperlukan daya dukung untuk mempromosikan
Seni, Budaya dan Produk Unggulan Banten sebagai Layanan berbasis
Web dengan akses penyebarluasan informasi terhadap media internet,
maka perlu pengembangan Website Badan Penghubung Banten yang
terintegrasi dengan Website Provinsi Banten dan Kabupaten/Kota.
5. Belum terbentuknya jaringan kerjasama terhadap stakeholder dan
OPD Provinsi sehingga pelaksanaan kegiatan di Jakarta seringkali
dilakukan masing masing tidak melibatkan Badan Penghubung sebagai
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Wakil daerah di Ibukota Negara, Untuk itu perlu dilakukan Kerjasama
yang terpadu dan terkoordinasi dengan staekholder:
1. Biro Administrasi Pimpinan dan Rumah Tangga (Protokol);
2. Biro Pemerintahan (wakil Banten di Jakarta);
3. Dinas Kominfo (Informasi, Komunikasi dan publikasi);
4. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Invetasi);
5. Dinas Pariwisata (Promosi dan Ivent);
6. Badan Kesbangpol dan Dinas Pendidikan terkait Pembinaan
Masyarakat Banten di Jakarta ;
7. Dinas Indag dan UMKM terkait dengan Promosi dan Pameran.
Pokok-pokok Pikiran DPRD Provinsi Banten Komisi I :
1. Badan Penghubung Daerah belum dapat menjadi Duta Banten Badan
Penghubung harus memiliki aparatur yang memahami kondisi Banten,
baik dari aspek politik, sosial, ekonomi dan potensi Banten ke depan.
Tidak sekedar mengedepankan budaya saja. Hal ini ditujukan supaya
opini terhadap Provinsi Banten menjadi semakin baik. Untuk itu Badan
Peghubung perlu mendapat porsi koordinasi dengan forkominda
terkait isu-isu yang berkembang di Provinsi Banten termasuk
meningkatkan kapasitas aparatur Badan Penguhubung dalam konteks
politik, ekonomi dan sosial.
2. Lemahnya Badan Penghubung dalam memberikan support komunikasi
terhadap Kementerian dan Lembaga serta OPD Provinsi Banten
Perlunya kapasitas aparatur yang memadai di Badan Penghubung
adalah bagaimana membantu pemerintah provinsi Banten dalam
melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat dan kementerian
untuk hal-hal yang memberikan kemanfaatan bagi Provinsi Banten.
Meskipun bukan merupakan tugas utama tetapi membantu Pemerintah
Provinsi Banten (Gubernur dan wakil gubernur Banten) dalam
memperoleh kemudahan-kemudahan dari pemerintah pusat.
3. Badan Penghubung Daerah masih lemah dalam Inovasi Promosi dan
Investasi, Badan Penghubung dapat melakukan berbagai inovasi
dalam membantu masuknya investasi ke Provinsi Banten dengan
melakukan promosi baik didalam maupun di luar negeri. Berbagai
kegiatan dapat dilakukan, misalnya dengan mengundang dan
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
melakukan jamuan berbagai kalangan usaha ke badan penghubung
yang diikuti dengan berbagai upaya untuk dapat melakukan berbagai
Perjanjian (MoU) dengan kalangan usaha.
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
Tabel 2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Badan Penghubung Daerah Tahun 2018
No Indikator SPM/standar
Nasional
IKK Terget
Renstra Badan
Penghubung
Tahun
2017
Target Renstra
Realisasi Capaian Proyeksi
Tahun
2022
Catatan
Analisis
2018 2019 2020 2021 2022 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Program
Pembangunan
Kemitraan
Capaian
Pelayanan
Publik
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
2 Tata Kelola
Pemerintahan
Capaian
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
2,5 2,8 3.0 3.1 3.2 3.3 2,8 3.0 3.1 3.2 3.3 3.3
Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah Tahun 2019 35
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Isu – isu penting dalam penyelenggaran Badan Penghubung Daerah yaitu
mengacu pada tema pembangunan nasional yaitu pemerataan pembangunan
untuk pertumbuhan berkualitas dan tema daerah yaitu pembanguhnan
infrastruktur untuk percepatan pertumhubunan ekonomi serta perubahan
Nomenklatur SOTK Badan Penghubung Daerah :
1) Meningkatkan Pelayanan Masyarakat dan Pelayanan Pimpinan;
2) Meningkatkan Koordinasi dan Pelayanan Informasi;
3) Meningkatkan Kunjungan wisata local ataupun internasional;
4) Meningkatkan Penenaman Modal/Invesatasi
5) Adanya Anjungan Daerah Banten di Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
merupakan sarana yang cukup strategis dalam memperkenalkan/
menginformasikan mengenai Provinsi Banten. Dengan adanya Anjungan
Daerah Banten, display maupun miniature Provinsi Banten dapat
diperkenalkan sehingga membuka cakrawala informasi bagi banyak
masyarakat untuk mengenal Provinsi Banten;
6) Perubahan SOTK Bandan Penghubung yang sesuai dengan PP 18 tahun
2016 dan fungsi perananan Badan Penghubung sebagai duta Banten di
Ibukota Negara.
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan
Pada rancangan awal usulan Badan Penghubung Daerah mengusulkan untuk
penganggaran Fasilitasi Pameran di Jabodetabek untuk alokasi PRJ sebesar
Rp. 1,500,000,000,- disetujui dalam forum Musrenbang namun dalam
pembahasan Tim Anggaran Perangkat Daerah dan Tim Anggaran DPRD
Provinsi Banten tidak disetujui Anggaran Fasilitasi Promosi dan Pameran.
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro
mengatakan dalam Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun
2019 yang mengusung tema "Pemerataan untuk Pertumbuhan Berkualitas,"
Bappenas telah mengusulkan lima Prioritas Nasional (PN), 24 Program
Prioritas (PP), dan 102 Kegiatan Prioritas (KP).
Dalam Forum Konsultasi Publik (FKP0 tersebut Isu Strategis nasional
Tahun 2019 yaitu:
(1) Pembangunan Manusia melalui Pengurangan Kemiskinan dan
Peningkatan Pelayanan Dasar;
(2) Pengurangan Kesenjangan Antarwilayah melalui Penguatan Konektivitas
dan Kemaritiman;
(3) Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui Pertanian, Industri, dan Jasa
Produktif;
(4) Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan dan Sumber Daya Air; dan
(5) Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan Pemilihan Umum.
Hal tersebut dikatakan Bambang dalam acara Forum Konsultasi Publik
(FKP) Penyusunan Rancangan Awal RKP Tahun 2019, di Ruang Rapat Benny
S. Muljana, Gedung Widjojo Nitisastro, Kementerian PPN/Bappenas, Rabu
(21/3) seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (23/3/2018). Menurut
Bambang, penetapan lima PN tersebut merupakan bagian dari strategi
pemerintah untuk menjawab isu-isu strategis tahun 2019. Pertama,
persentase penduduk miskin masih tinggi.
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
September 2017 mencapai 26,58 juta orang. Walaupun secara garis besar
persentase jumlah penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan menurun,
namun angka pengangguran terbuka pada Agustus 2017 masih tinggi, yakni
sebesar 5,50 persen.
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BaB
3
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Oleh sebab itu upaya-upaya penurunan angka kemiskinan masih perlu
untuk diprioritaskan. Penanganan kemiskinan memerlukan pendekatan yang
multidimensi, sehingga Kementerian PPN/Bappenas sebagai sistem integrator
melihat upaya pengurangan kemiskinan tidak hanya fokus pada peningkatan
akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan, tetapi juga perlu didukung
penyediaan layanan dasar yang mudah untuk diakses serta pemukiman yang
layak.
Kedua, salah satu faktor penghambat terwujudnya pemerataan dan
kebangkitan pembangunan daerah adalah adanya kesenjangan, baik pada
aspek kebijakan, sebaran penduduk, potensi sumber daya manusia, potensi
pendapatan daerah, serta pengembangan potensi ekonomi. Dengan kata lain,
agenda pembangunan nasional akan berjalan sesuai dengan amanat Undang-
Undang Dasar 1945, jika didukung dengan kebijakan dan afirmasi perlakuan
yang berlandaskan pemerataan menuju kesetaraan.
Hal ini tentu saja harus dilaksanakan dengan memperhatikan kearifan
dan potensi lokal setempat. Beberapa persoalan kesenjangan wilayah
diantaranya:
(1) terkonsentrasinya industri manufaktur di kota-kota besar di Pulau Jawa;
(2) melebarnya kesenjangan pembangunan antara Kawasan Barat
Indonesia (KBI) dengan Kawasan Timur Indonesia (KTI);
(3) kesenjangan antara daerah perkotaan dan perdesaan;
(4) kurangnya keterkaitan kegiatan pembangunan antar wilayah; serta
(5) terabaikannya pembangunan daerah perbatasan, pesisir, dan
kepulauan.
Ketiga, pembangunan ekonomi suatu bangsa merupakan pilar penting
bagi terselenggaranya proses pembangunan di segala bidang. Jika
pembangunan ekonomi berhasil maka akan memberikan multiplier effect
kepada pembangunan bidang lain. Sektor Industri, pertanian, ilmu
pengetahuan dan teknologi, pariwisata, dan jasa merupakan sektor yang
berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Keempat sektor
tersebut memberikan kontribusi bagi penyerapan tenaga kerja dan mampu
menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi pada berbagai komoditas yang
dihasilkan.
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Keempat, pentingnya pemantapan ketahanan energi, ketahanan
pangan, dan ketahanan air. Ketahanan pangan merupakan isu strategis
tersendiri dalam RKP Tahun 2019 karena pangan merupakan hak dasar
manusia yang harus diupayakan secara revolusioner.
Sedangkan ketahanan energi merupakan salah satu kunci penting
untuk pencapaian partumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
Ketahanan air juga merupakan hal yang sangat vital karena air memberi
keberlangsungan kehidupan bagi seluruh umat manusia. Oleh sebab itu,
ketersediaan, akses dan stabilitas energi, pangan dan air merupakan hal yang
sangat penting dan masih menjadi agenda yang di-highlight dan prioritas
bagi pemerintah.
Terakhir, tahun 2019 adalah tahun politik dimana pemilihan umum dan
pemilihan presiden akan dilangsungkan secara bersamaan. Oleh karena itu,
dapat dipastikan bahwa stabilitas keamanan akan menjadi isu krusial yang
harus disiapkan solusinya. Dengan persiapan yang maksimal, diharapkan
penyelenggaraan pemilu dapat berjalan dengan optimal dan rakyat Indonesia
dapat berperan serta dalam pesta demokrasi dengan penuh semangat.
Deskripsi untuk mengisi sub-bab ini mengacu pada kertas kerja bagian
C.1.10 (telaahanterhadap kebijakan nasional).
Dari Isu Strategis nasional Tahun 2019 maka yang akan dilakukan
dengan Provinsi Banten yaitu :
1) Mengurangi kesenjangan wilayah melalui pembangunan Infrastruktur;
2) Meningkatan daya saing daerah melalui aksebilitas mutu dann
pendidikan;
3) Pengurangan Pengangguran melalui Peningkatan keterampilan;
4) Pengurangan kemiskinan melalui jaminan social dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat;
5) Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui pemanfaatan teknologi
informasi
Sedangkan Badan Penghubung untuk melakukan isu strategis nasional
dan RPJMD dengan melaksanakan peningkatan Tata Kelola Pemerintahan
melalui Tugas dan fungsi yaitu untuk menunjang koordinasi urusan
pemerintahan dan pembangungan dengan pemerintah pusat sesuai dengan
peranan Badan Penghubung yaitu :
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
1) Duta Banten di Jakarta berfungsi sebagai Wakil dan Simpul hubungan
pusat dan daerah;
2) Etalase Banten di Jakarta berfungi sebagai Simpul informasi bagi
Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Departemen/Swasta/Lembaga
lain di Jakarta juga sebagai menyerap informasi di Jakarta maupun di
daerah;
3) Show Windows Banten di Jakarta berfungsi sebagai, event, promosi,
tampilan, pameran di Jakarta.
3.2 Tujuan dan Sasaran Rencana Kerja
Rumusan Tujuan dan Sasaran didasarkan atas rumusuan Isu Strategis,
Trend kedepan, pemangku Kepentingan, Masyarakat, Pokpir DPRD, yang
terkait dengan penyelenggaran Pemda Urtug dan pernan tugas dan fungsi
OPD.
Dalam mewujudkan Visi melalui pelaksanaan yang telah ditetapkan tersebut
di atas, maka perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi menyangkut
tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Tujuan dan sasaran pada setiap misi
yang akan dijalankan akan memberikan arahan bagi pelaksanaan setiap
urusan pemerintahan.
Renstra yang memuat visi dan misi Badan Penghubung Daerah Banten
merupakan penjabaran atau implementasi sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sedangkan Sasaran merupakan
penjabaran dari tujuan Badan Penghubung Provinsi Banten, yaitu hasil yang
akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat
diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari
tujuan.
Untuk mewujudkan misi, dijelaskan dengan tujuan yaitu berisi
Pernyataan yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi dan melaksanakan
misi selama lima tahun yang didasarkan pada isu-isu analisis strategis,
disertakan pula indikator kinerja tujuan, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian tujuan yang akan dicapai selama lima tahun dan secara bertahap
dapat diurai pencapaiannya setiap tahun. Berdasarkan lima misi yang telah
ditetapkan, maka diurai masing masing misi dengan pernyataan tujuan dan
indikator tujuannya sebagaimana ditampilkan dalam tabel.
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Sasaran adalah Hasil yang diharapkan dari tujuan yang diformulasikan
spesifik, mudah dicapai, rasional memperhatikan isu strategis daerah,
disertakan pula indikator kinerja sasaran, yaitu ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran yang akan dicapai selama lima tahun dan secara
bertahap dapat diurai pencapaiannya setiap tahun.
Berdasarkan pernyataan tujuan dan indikator tujuan yang telah
ditetapkan, maka dilakukan cascading down yaitu menurunkan rencana
pencapaian indikator tujuan kepada indikator sasaran yang memberikan
kontribusi terhadap pencapaian indikator tujuan yang hendak dicapai target
kinerjanya, sebagaimana ditampilkan dalam tabel.
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Tabel 1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Badan Penghubung Daerah :
NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA
Satuan TARGET KINERJA SASARAN TAHUN KE
2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 2 3 4 5 6 7 8 8 9
1
Terwujudnya kelembagaan
Pemerintah Daerah yang
berakhlakul karimah dengan
efektif, efesien, transparan,
akuntabel, dan sumber daya
apartur yang berintegritas,
berkompetensi dan melayani
masyaraka
Tercapainya
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Yang Akuntabel,
Efektif dan
Efisien
Capian Laporan Kinerja
Pemerintah Provinsi
Banten Nilai 60 70 75 80 88 90
Pelayanan Publik
Yang berkualitas
Capaian Pelayanan
Publik
% 100 100 100 100 100 100
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
3.3 Program dan Kegiatan
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi diperlukan strategi
dan arah kebijakan pembangunan, selanjutnya program pembangunan
dijabarkan sesuai dengan urusan wajib dan pilihan, dengan prioritas program
beserta indikator kinerja program.
Program adalah intrumen kebijakan yang terdiri satu atau lebih dari suatu
kegiatan. Program yang ditetapkan Badan Penghubung Daerah Provinsi
Banten berdasarkan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Tahun 2019. Dari 2
(dua) Program yang diampuh oleh Badan Penghubung yaitu Program Tata
Kelola Pemerintahan dengan indikator kinerja program Nilai IKM (satuan :
skala) sedangkan Program Pembangunan Kemitraan dengan indikator kinerja
cakupan koordinasi Badan Penghubung terhadap mitra strategis.
Berdasarkan kebijakan yang ditetapkan dalam RPJMD maka program yang
akan dilaksanakan oleh Badan Penghubung Provinsi Banten dalam kurun
waktu 2017 – 2022 adalah sebagai berikut :
PROGRAM
INDIKATOR PROGRAM NO KEGIATAN
Program Tata Kelola
Pemerintahan
Capaian Indeks Kepuasan
Masyarakat
1 Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan
2 Penyediaan Data dan Informasi
Pembangunan
3 Penyusunan Laporan Kinerja
Keuangan dan Neraca Aset
4 Pengadaan Sarana Prasarana
Kantor
5 Pemeliharaan Sarana dan
Prasarana Kantor
6 Penyediaan Barang dan Jasa
Perkantoran
7 Peningkatan Kapasitas
Aparatur
8 Rapat Koordinasi Kedalam dan
Keluar Daerah
9 Penyediaan Data dan Informasi
Pembangunan
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 43
Program Pembangunan
Kemitraan
Cakupan koordinasi Badan
Penghubung Terhadap Mitra
Strategis
1 Pelayanan Masyarakat
2 Promosi, Investasi dan
Hubungan Kelembagaan
3 Penyelengaraan Pemerintah
Daerah
Kegiatan adalah merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah sebagai penjabaran dari pencapaian sasaran yang terukur
pada suatu program dan kegiatan yang terdiri dari tindakan pengerahan hasil
pemikiran, keinginan yang diterapkan dalam suatu dokumen perencanaa dan
penganggaran untuk menghasilkan suatu output, outcam dan sasaran.
Secara keseluruhan alokasi anggaran untuk program kegiatan Badan
Penghubung Daerah Provinsi Banten pada Tahun Anggaran 2019 dengan
pagu anggaran sebesar Rp. 11,081,000,000,- dengan rincaian Belanja Tidak
Langsung (BTL) sebesar 5,945,000,000,- dan Belanja Langsung (BL)
Program Kegiatan sebesar 5,136,000,000 dengan rincian belanja program
kegiatan sebagai berikut :
Perubahan Rencana Kerja Badan Penghubung Daerah 2019 44
Rencana Kerja merupakan penjabaran dari tugas dan fungsi yang
mengarah ke basis kinerja yang didalamnya terdapat struktur dan organisasi,
Tugas adalah pelaksanaan rutin yang harus dilaksankanan sedangkan fungsi
adalah merupakan fungsi lembaga yang harus dijalankan. Badan Penghubung
Provinsi Banten menyusun Rencana Kerja 2019 dengan pertimbangkan
perkembangan saat ini dan perkembangan SOTK kedepan.
Rencana Kerja Tahunan adalah merupakan proses kegiatan yang akan
dilaksanakan dan di susun untuk memenuhi dan merealisasikan serta
melaksanakan tidak lanjut dari Rencana Stategis Badan Penghubung Provinsi
Banten, juga sebagai bahan acuan untuk rencana capaian kinerja tahunan,
yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) sebagaimana Amanat Inpres Nomor 7 Tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Disamping itu dengan tersusunannya Rencana Kerja Tahunan,
diharapkan segenap unsur Badan Penghubung Provinsi Banten dapat
memacu diri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, karena ada
tugas yang telah tersusun dalam Rencana Kerja Tahunan, dan pada akhirnya
dapat menjadi tolok ukur Akuntabilitas Kinerja Badan Penghubung Provinsi
Banten.
Demikian Rencana Kerja Tahunan ini disusun, semoga dapat
dilaksanakan dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas segenap
unsur Satuan Kerja serta dapat memenuhi tuntutan dan keinginan
masyarakat dalam rangka mewujudkan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penutup BaB
4