aspek etika
-
Upload
diantp8632 -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of aspek etika
-
5/26/2018 aspek etika
1/3
Bioetika adalah salah satu cabang dari etik normatif. Bioetik atau Biomedical ethics
adalah etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian di bidang
biomedis.
Beberapa contoh pertanyaan di dalam bioetika adalah : Apakah seorang dokter
berkewajiban secara moral untuk memberitahukan kepada seorang yang berada dalam stadium
terminal bahwa ia sedang sekarat? Apakah membuka rahasia kedokteran dapat dibenarkan secara
moral? Apakah aborsi ataupun euthanasia dapat dibenarkan secara moral?
Pertanyaan bioetik juga dapat menyangkut tentang dapat dibenarkan atau tidaknya suatu
hukum dilihat dari segi etik, seperti: Apakah dapat dibenarkan membuat suatu peraturan
perundang-undangan yang mewajibkan seseorang untuk menerima tindakan medis yang bersifat
life-saving, meskipun bertentangan dengan keinginannya? Apakah dapat dibenarkan secara etik
apabila dibuat suatu hukum yang mengharuskan memasukkan seseorang sakit jiwa ke dalam
rumah sakit, meskipun bertentangan dengan keinginan pasien ? Apakah dapat dibenarkan
membuat suatu peraturan yang membolehkan tindakan medis apa saja yang diminta oleh pasien
kepada dokternya, meskipun sebenarnya tidak ada indikasi ?
Di dalam menentukan tindakan di bidang kesehatan atau kedokteran, selain
mempertimbangkan keempat kebutuhan dasar di atas, keputusan hendaknya juga
mempertimbangkan hak-hak asasi pasien. Pelanggaran atas hak pasien akan mengakibatkan juga
pelanggaran atas kebutuhan dasar di atas terutama kebutuhan kreatif dan spiritual pasien.
Beauchamp and Childress (1994) menguraikan bahwa untuk mencapai ke suatu
keputusan etik diperlukan 4 kaidah dasar moral (moral principle) dan beberapa rules
dibawahnya. Ke-4 kaidah dasar moral tersebut adalah :
1. Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hakotonomi pasien (the rights to self determination). Prinsip moral inilah yang kemudianmelahirkan doktrin informed consent;
2. Princip beneficence, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan kekebaikan pasien. Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikan saja,
melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisi buruknya
(mudharat);
-
5/26/2018 aspek etika
2/3
3. Prinsip non-maleficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang memperburukkeadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai "primum non nocere" atau "above all do no
harm".
4. Prinsip justice, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalambersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice).
Sedangkan rulesderivatnya adalah veracity(berbicara benar, jujur dan terbuka), privacy
(menghormati hak privasi pasien), confidentiality (menjaga kerahasiaan pasien) dan fidelity
(loyalitas danpromise keeping).
Selain prinsip atau kaidah dasar moral di atas yang harus dijadikan pedoman dalam
mengambil keputusan klinis, profesional kedokteran juga mengenal etika profesi sebagai
panduan dalam bersikap dan berperilaku (code of ethical conduct). Sebagaimana diuraikan pada
pendahuluan, nilai-nilai dalam etika profesi tercermin di dalam sumpah dokter dan kode etik
kedokteran. Sumpah dokter berisikan suatu "kontrak moral" antara dokter dengan Tuhan sang
penciptanya, sedangkan kode etik kedokteran berisikan "kontrak kewajiban moral" antara dokter
denganpeer-group-nya, yaitu masyarakat profesinya.
-
5/26/2018 aspek etika
3/3