Asosiasi

17
08/16/22 1 HUBUNGAN ASOSIASI By Drh. Hiswani, MKes

Transcript of Asosiasi

Page 1: Asosiasi

04/21/23 1

HUBUNGAN ASOSIASI

By

Drh. Hiswani, MKes

Page 2: Asosiasi

04/21/23 2

PENGERTIAN ASOSIASI

DALAM BIDANG EPIDEMIOLOGI ASOSIASI ADALAH HUBUNGAN KETERIKATAN ATAU SALING PENGARUH ANTARA 2 ATAU LEBIH VARIABEL, DIMANA HUBUNGAN TERSEBUT DAPAT BERSIFAT HUBUNGAN SEBAB AKIBAT MAUPUN BUKAN SEBAB AKIBAT

HUBUNGAN KETERIKATAN (DEPENDENCY ASSOCIATION) ADALAH HUBUNGAN ANTARA VARIABEL, DIMANA ADANYA PERUBAHAN PADA VARIABEL YANG SATU (INDEPENDENT) AKAN MEMPENGARUHI VARIABEL YANG LAINNYA (DEPENDENT)

Page 3: Asosiasi

04/21/23 3

Hubungan asosiasi epidemiologi terbagi 3 yaitu:

1. Hubungan Semu Yaitu hubungan yang tidak sebenarnya

(palsu) yang timbul karena faktor kebetulan atau karena bias penelitian

Faktor kebetulan mengikuti hukum probabilitas (kemungkinan), keadaan ini bisa timbul pada random sampling, untuk itu diperlukan pengamatan berulang dengan menggunakan uji statistik yang relevan dalam menilai hasil penelitian

Page 4: Asosiasi

04/21/23 4

Kesalahan karena bias penelitian bisa terjadi pada desain, perhitungan, penilaian faktor yang berpengaruh serta faktor risiko yang mendorong proses terjadinya penyakit

2. Hubungan Non Kausal Hubungan asosiasi yang bersifat bukan

hubungan sebab akibat, dimana variabel ketiga tampaknya mempunyai hubungan dengan salah satu variabel yang terlibat dalam hubungan sebab akibat, tetapi variabel ketiga ini bukan sebagai faktor penyebab

Page 5: Asosiasi

04/21/23 5

Contoh:1. Hubungan

BB ibu - Intake kalori - BB lahir bayi Intake kalori dianggap mempunyai hubungan

sebab akibat dengan BB lahir bayi Apabila BB ibu normal, gizi cukup maka intake

kalori tidak ada hubungannya dengan BB lahir bayi.

Jika terjadi sebaliknya yaitu BB ibu dibawah normal dan gizi kurang maka intake kalori akan mempengaruhi BB lahir bayi yang sebenarnya adalah karena BB ibu yang rendah

Page 6: Asosiasi

04/21/23 6

Contoh :2. Hubunganperokok-minum kopi – carsinoma paruKesimpulan : Rokok merupakan faktor

risiko penyebab ca-paru ?

3. Hubungan Kausal Yaitu hubungan antara 2 atau lebih

variabel dimana salah satu atau lebih diantara variabel tersebut merupakan penyebab kausal (primer dan sekunder) terhadap terjadinya variabel lainnya sebagai hasil akhir dari suatu proses terjadinya penyakit

Page 7: Asosiasi

04/21/23 7

Ada 3 faktor penting yang dijumpai pada hubungan asosiasi kausal :

a. Faktor Keterpaparan

Memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit

b. Faktor perubahan penyebab diikuti akibat

Setiap perubahan pada variabel yang merupakan unsur penyebab akan diikuti oleh perubahan pada variabel lainnya, sebagai akibat atau hasil akhir proses

Page 8: Asosiasi

04/21/23 8

c. Faktor Hubungan antara timbulnya penyakit (hasil akhir) serta proses keterpaparan tidak tergantung atau tidak harus dipengaruhi faktor lain diluar variabel hubungan tersebut

Faktor-faktor dalam hubungan kausal :

- Faktor predisposisi

Misalnya, umur, jenis kelamin, riwayat penyakit terdahulu, dst

Page 9: Asosiasi

04/21/23 9

- Faktor yang memungkinkan

Misalnya, pendapatan rendah, perumahan kumuh, perawatan kurang, dll

- Faktor Pencetus

Misalnya, Paparan terhadap agen spesifik/

agen beracun yang mungkin berasosiasi dengan terjadinya penyakit

- Faktor pemberat

Misalnya, pengulangan paparan dan kerja keras tidak beraturan mungkin dapat mendorong terjadinya penyakit

Page 10: Asosiasi

04/21/23 10

Untuk menilai hubungan asosiasi dari suatu penelitian, perlu diperhatikan berbagai hal tersebut dibawah ini :

Perlu dianalisis secara cermat apakah hubungan asosiasi tersebut masuk akal atau tidak

Harus diperhatikan bahwa secara mutlak hubungan asosiasi yang diamati harus didukung oleh uji statistik yang sesuai

Harus dianalisis apakah yang dijumpai pada pengamatan cukup kuat, sehingga memiliki kemaknaan

Page 11: Asosiasi

04/21/23 11

Harus diperhatikan secara seksama apakah hubungan asosiasi dari suatu pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor kesalahan atau bias, atau timbul karena hubungan asosiasi semu

Harus dianalisis secara luas apakah hubungan asosiasi dari hasil pengamatan epidemiologis tidak dipengaruhi oleh faktor lain, dimana nilai tersebut ikut mempengaruhi nilai risiko yang mendorong timbulnya hubungan asosiasi

Page 12: Asosiasi

04/21/23 12

Beberapa Kriteria dalam menilai hubungan sebab akibat :

1. Kekuatan asosiasi (sthrenght of association) 2. Konsistensi (Consistency of association) 3. Spesifisitas 4. Hubungan temporal (temporal association) 5. Efek dosis respon (Dose respon relationship) 6. Biologic plausibility (Kredibilitas biologik) 7. Koherensi bukti (Coherence of association) 8. Bukti eksperimen 9. analogi

Page 13: Asosiasi

04/21/23 13

1. Kekuatan asosiasi : Makin besar perbedaan antara 2 kelompok

yang diamati, makin kuat kemungkinan bahwa hubungan asosiasi bersifat kausal

Bagaimana kekuatan asosiasi antara kausa dengan efek (di nilai dengan RR dan OR)

2. Konsistensi Berbagai penelitian yang sama tetapi

populasi berbeda, metode penelitian berbeda dan oleh peneliti yang lain, bila hasilnya sama akan mengarah pada hubungan kausal

Misal ; efek rokok terhadap ca-paru

Page 14: Asosiasi

04/21/23 14

3. Spesifisitas Makin spesifik penyebab/efek paparan maka

makin kuat hubungan kausal4. Hubungan Temporal Benarkah kausa mendahui efek? (essensial)5. Efek dosis-respon Adanya hubungan asosiasi berdasarkan

derajad keterpaparan atau dosis faktor penyebab

Asosiasi tampak berubah meningkat atau menurun pada setiap perobahan dosis penyebab

Page 15: Asosiasi

04/21/23 15

6. Biologic Plausibility Koherensi hasil studi dengan pengetahuan

biologi saat ini Harus dianalisa apakah hasil yang diamati

bersifat sementara terutama bila diamati periode antara keterpaparan dan waktu timbulnya penyakit

7. Koherensi Harus koheren riwayat alamiah, biologi dan

epidemiologi penyakit membentuk satu kesatuan

Hasil analisis tentang hubungan asosiasi harus dibandingkan dengan teori yang sudah diakui atau sudah jelas serta teori yang baru dikembangkan

Page 16: Asosiasi

04/21/23 16

8. Bukti ekperimen Hubungan kausal dapat diyakinkan melalui

bukti ekperimental jika perubahan variabel independent (faktor penelitian) selalu diikuti perubahan variabel dependent (penyakit)

Bagaimana hasil penelitian laboratorium terhadap hewan percobaan

Dapat dibuktikan pada hewan percobaan adanya hubungan ke 2 faktor tersebut

9. Analogi Pada beberapa situasi analogi dapat dipakai

sebagai pendukung hubungan kausal

Page 17: Asosiasi

04/21/23 17